BAB I
PENDAHULUAN
Database telah menjadi bagian yang menyatu dalam hampir setiap kehidupan manusia. Tanpa
database, banyak sesuatu yang kita kerjakan akan menjadi sangat membosankan dan tidak
terstruktur dengan baik, bahkan mungkin menjadi sesuatu yang tidak dapat dikerjakan.
Perpustakaan, universitas, kantor pemerintahan dan bank adalah beberapa contoh organisasi
yang sangat bergantung pada sistem database terutama pada urutan data ataupun pencarian
data. Di dunia internet, search engines, online shopping (toko online ) dan setiap website
yang menyediakan banyak data tidak akan berkerja tanpa menggunakan database. Database
yang sudah diimplementasikan atau dipakai di komputer biasanya dihubungkan dengan
database server.
BAB II
PEMBAHASA
N
Definisi Database
Banyak sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di bidang ini. Basis
data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang
artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi
atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu
secara logis, sehingga menghasilkan informasi.
Elemen-elemen database :
A. Tipe :
1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.
2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan
3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file
4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file
Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan
file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.
B. Isi / Nilai :
1. Data File : Seluruh isi data pada file
2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file
3. Data Value : Isi data masing-masing data elemen.
DATA Merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan, data perlu disimpan
dan dimanajemen (rencana, desain, operasi, kontrol dan evaluasi). Proses manajemen
dilaksanakan dalam siklus hidup (Life Cycle).
Manajemen data dapat dilakukan secara administrasi manual atau dengan memakai
komputer, secara umum Sistem Database adalah sistem penyimpanan data memakai
komputer.
2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan database
3. Tanggung jawab DBA :
- Menetapkan isi database
- Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses
- Melayani kebutuhan user
- Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan
menetapkan prosedur validasi suatu database.
- Menetapkan strategi backup dan recovery
- Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan kepentingan.
4. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya DBA harus mempunyai beberapa program
utility, misalnya :
Arsitektur Database
Ada 3 tingkat dalam arsitektur database yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai
terhadap database dan cara pembuatan database secara fisik. Yaitu :
1. Tingkat Eksternal (External Level)
Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap database. Pada tingkat ini
menggambarkan bagian database yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat
eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah database. Masing-
masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang
secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship)
yang diperlukan saja.
Contoh : viw dari mahasiswa, view dari mata kuliah
BAB IV
SIKLUS HIDUP DATABASE
Physical
Creation
2
Design Conversion
13
For New
Aplication
Growth
change & Integration
maintenace 4
6
Operation
5
1 Design phase
Merenacanakan model data yang akan dipakai : ada 3 tingkatan yaitu conceptual model,
logical model, physical model.
4. Integration
Integrasi adalah penyatuan dari program-program aplikasi untuk database yang baru.
5. Operasi Database
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Entry dan update
Langkah pertama pengoperasian pada database adalah entry dan menyimpan data. Bila ada
kesalahan atau perubahan dari data tersebut, maka data yang telah tersimpan tersebut
dapat diperbaiki.
3. Reorganization
Dalam sistem database pada suatu saat dapat diadakan pembersihan database terhadap
record-record yang tidak digunakan secara aktif lagi. Hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat akses pada database yang terganggu dengan banyaknya record-record yang
tidak / jarang digunakan itu, record-record yang tidak aktif tersebut dapat dipindahkan dan
disimpan dalam suatu file. Proses pembersihan record-record tidak aktif itu dinamakan
reorganization, metode reorganization ini tergantung dari model database yang dipilih.
4. Restructuring
Pada suatu lingkungan yang dinamis setelah suatu periode berjalan pasti dirasakan kebutuhan
perubahan, contoh :
- Penambahan/penghapusan suatu data elemen, perubahan ukuran/size suatu data elemen,
pertukaran data elemen antar file tersebut.
- Perubahan metode akses.
- Proses perubahan model internal dan sekaligus logikal.
6. Security
Sekurity data sangat penting dalam sistem database, artinya mengontrol pengaksesan data
dalam database terhadap orang-orang yang tidak berwenang, sehingga mencegah :
- Penyingkapan rahasia.
- Perubahan data.
- Perusakan / penghapusan data.
BAB.III
PENUTUP
KESIMPULAN
• Basis data (Database) adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu
sehingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan.
Basisdata dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis yang terdiri dari
field, record, dan file.
• Untuk mengakses informasi dari basisdata, diperlukan Data Base Management
System (DBMS).