Anda di halaman 1dari 538

KONSEP DASAR

Database adalah suatu susunan/kumpulan data


operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan
yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu dengan
menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakainya.

SISTEM DATABASE adalah suatu sistem penyusunan


dan pengelolaan record-record dengan menggunakan
komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan
proses pengambilan keputusan.
KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA, dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (Integrated)
Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan
dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan
bagian-bagian yang rangkap (redundant)
2. Data dapat dipakai secara bersama-sama(shared)
Shared yaitu Masing-masing bagian dari database
dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang
bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. Perangkat Keras (HARDWARE)
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer
yang digunakan untuk pengelolaan sistem database
berupa :
1. Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum,
tape
2. Peralatan input dan output
3. Peralatan komunikasi data, dll
C. Perangkat Lunak (SOFTWARE)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai
dengan data phisik pada database, dapat berupa :
1. Database Management System (DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. Pemakai (USER)
Terbagi menjadi 3 klasifikasi :
1. Database Administrator (DBA), orang/tim yang
bertugas mengelola system database secara
keseluruhan
2. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi
yang mengakses database dengan menggunakan
bahasa pemprograman
3. End user, orang yang mengakases database melalui
terminal dengan menggunakan query language atau
program aplikasi yang dibuat oleh programmer
DATA PADA DATABASE DAN HUBUNGANNYA

Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:


1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data
yang disimpan didalam database
2. Data masukan (input data), data dari luar sistem
yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard)
yang dapat merubah data operasional
3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui
peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem
yang mengakses data operasional
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE

1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi


2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan
pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan
kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE

1. Mahal dalam implementasinya


2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat
mempengaruhi departemen yang terkait
ISTILAH-ISTILAH YG DIPERGUNAKAN DALAM SISTEM
BASIS DATA
a. Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi
Contoh : Sekolah  data_mhs
Rumah sakit  data_pasien
b. Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dengan
objek lainnya
Contoh :
Bidang administrasi siswa  entitas mahasiswa, buku
pembayaran
Bidang kesehatan  entitas pasien, dokter, obat
c. Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau
suatu sebutan untuk mewakili suatu entitas.
Contoh :
Entity siswa  field = Nim, nama_siswa,alamat,dll
Entity nasabah field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
d. Data value yaitu data aktual atau informasi yang
disimpan pada tiap data elemen atau atribute.
Contoh :
Atribut nama_karyawan sutrisno, budiman, dll
e. Record/tuple yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara
lengkap.
Contoh : record mahasiswa nim, nm_mhs, alamat.
f. File yaitu kumpulan record-record sejenis yang
mempunyai panjang elemen sama, atribute yang sama
namun berbeda-beda data valuenya
g. Kunci elemen data yaitu tanda pengenal yang secara
unik mengindentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas
TUJUAN PERANCANGAN DATABASE:
1. Untuk memenuhi informasi yang berisi
kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan
aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan
dan beberapa objek penampilan (respone time,
processing time dan strorage space)
APLIKASI DATABASE DALAM LIFE CYCLE
1. Pendefinisian Sistem (System definition)
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database,
pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database (Database Design)
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu
sistem database sesuai dengan sistem manajemen
database yang diinginkan.
3. Implementation
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan
internal, pembuatan file–file database yang kosong serta
implementasi aplikasi software.
4. Pengambilan dan Konversi Data (Loading atau
data convertion)
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika
ingin memanggil data secara langsung ataupun
merubah file–file yang ada dapat di tempatkan
kembali sesuai dengan format sistem databasenya
5. Konversi Aplikasi (Aplication conversion)
Pengkonversian aplikasi agar dapat berjalan
dengan database baru.
6. Pengujian dan Validasi (Testing dan Validation)
Pengujian dengan menjalankan database dengan
memberikan data-data “real” untuk menemukan
kesalahan yang mungkin terjadi.
7. Monitoring dan Maintenance
Montoring adalah proses pemantau performa dari
database, jika performa database menurun maka
dapat dilakukan proses tuning dan reorganized
Maintenance adalah proses manajemen database
selama database berjalan dan jika ada perubahan
maka dapat dilakukan upgrade.
ADA 6 FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE
1. Pengumpulan dan analisa
a. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang
aplikasinya
b. Peninjauan dokumentasi yang ada
c. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
d. Daftar pertanyaan dan wawancara
2. Perancangan database secara konseptual
a. Perancangan skema konseptual
b. Perancangan transaksi yang akan terjadi dalam
database.
3. Pemilihan DBMS
a. Faktor teknis
Contoh faktor teknik :
Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional ), Struktur
penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem
manajemen database, Tipe interface dan programmer, Tipe
bahasa query

b. Faktor Ekonomi dan Politik organisasi


Faktor-faktor ekonomi: Biaya penyiadaan hardware dan
software, Biaya konversi pembuatan database, Biaya
personalia, dll
Faktor Organisasi :
Analisa Kasus
• Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang
anggotanya pelajar,mahasiswa dan masyarakat yang
didirikan oleh Walikota Jakarta Barat. Keberadaan
perpustakaan berlokasi di Walikota yang aplikasi
pelayanan masih bersifat tradisional.
• Prosesnya :
a. Setiap calon anggota yang akan menjadi anggota
harus mengisi formulir dengan biaya administrasi
Rp.10.000,-
b. Anggota dapat meminjam buku maksimal 3 buku
c. Untuk masa peminjaman selama 1 minggu (7 hari)
d. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda
sesuai dengan kondisi denda, diantaranya :
Diantaranya :
1. Denda keterlambatan pengembalian dikenakan biaya
administrasi Rp.500 perharinya (bukti surat denda
terlampir)
2. Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan biaya
revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah
buku diperbaiki).(bukti surat denda terlampir)
3. Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian
seharga buku tersebut.(bukti surat denda terlampir)
4. Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari
donatur statusnya (anggota atau masyrakat luas)
Analisa Kasus Enterprise
(Pembahasan di Kelas)

• Buat Enterprise dari “Perpustakaan Smart”


yang ditentukan dari :
Entitas, Atribute/Field, value data, record
dan bentuk tabel – tabel dari Enterprise
• Bentuk Gambar dari Enterprise
Perpustakaan(yang menghubungkan
relasi antara Entitas, Atribute, value data,
record dan tabel-tabel)
PERTEMUAN 2
LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE
DAN
DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model
mapping)
a. Pemetaan (Transformasi data)
Transformasi yang tidak tergantung pada sistem,
pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan
karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang
akan diaplikasikan pada sistem manajemen
database
b.Penyesuaian skema ke DBMS
penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap
Pemetaan untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data
seperti yang digunakan oleh sistem manajemen
database yang terpilih
5. Perancangan database secara fisik
a. Response Time
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk
menerima respon
b. Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
database file dan struktur jalur pengaksesannya
c. Transaction Throughput
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di
proses permenit oleh sistem database dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi

6. Phase Implementasi Sistem Database


DBMS (Database Management Systems)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua
pengaksesan database yang mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara
basis data

BAHASA dalam DBMS


A. Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari
table yang disimpan dalam file khusus disebut data
dictionary/directory.
B. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses
atau memanipulasi data sebagai yang telah
diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang
tepat
Secara dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase
III, foxbase
2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk
mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.
FUNGSI DBMS
1. Data Definition, DBMS harus dapat mengolah
pendefinisian data
2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani
permintaan dari pemakai untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat
memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat
menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem,
kerusakan disk, dsb
5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data
dictionary.
6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari
semua fungsi seefisien mungkin
KOMPONEN DBMS
1. Query Prosesor, komponen yang mengubah
bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2. Database Manager, menerima query &
menguji eksternal & konceptual untuk
menentukan apakah record – record tersebut
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file
manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File manager, memanipulasi penyimpanan file
dan mengatur alokasi ruang penyimpanan
disk
4. DML Prosessor, modul yang mengubah perintah DML
yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam
bentuk fungsi-fungsi
5. DDL compiler, merubah statement DDL menjadi
kumpulan table atau file yang berisi data dictionary /
meta data
6. Dictionary manajer, mengatur akses dan memelihara
data dictionary
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
(FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM
(DBMS)

TRADITIONAL FILE MANAGEMENT


1. Bersifat program oriented
2. Bersifat kaku
3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya
keselarasan data ( data inkonsistensi)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data oriented
2. Bersifat luwes/fleksible
3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat
terkontrol
Keterangan :
Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi
data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya
dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat
menggunakan secara optimal “
Data oriented “ Susunan data, organisasi file pada database
dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa
mengganggu program aplikasi yang sudah ada “.
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE

Terbagi menjadi 3 tingkatan :


1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan
basisdata secara fisik dan organisasi file yang
digunakan “

2. konseptual level yang menerangkan secara


menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan
penyimpanan data secara fisik “

3. Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari


sekelompok pemakai
Arsitektur Sistem Database
Pemakai A1 Pemakai A2 Pemakai B1 Pemakai B2

Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa


Pemrograman Pemrograman Pemrograman Pemrograman

Pandangan Ekternal Pandangan Ekternal


si A si B

Pemetaan Konseptual Pemetaan Konseptual


Ekternal dari A Ekternal dari B

Pandangan Konseptual
DBMS

Pemetaan Secara Internal


/Phisik

Penyimpanan database level pandangan phisik/internal


DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database
dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi
akses dalam pengembangan sistem database tanpa
mengganggu program-program aplikasi yang sudah
ada.

2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE


1. Physical data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual
schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema
dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA
INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA
PENGELOLAAN SISTEM DATABASE

1. Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan


organisasi database tanpa mengganggu program
aplikasi yang ada
2. Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk - produk baru tanpa
mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA
demi security dan integritas data, dengan
memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.
ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA USER PADA DBMS DENGAN
PHYSICAL DATABASE,

USER
EKTERNAL RECORD
OCCURENCE USER INTERFACE

DBMS
STORE RECORD
OCCURENCE STORE RECORD INTERFACE

ACESS METHOD
PHYSICAL RECORD
OCCURRENCE (BLOCK PHYSICAL RECORD INTERFACE

DATA BAS E
Pertemuan 3
DATA MODEL
PENGERTIAN MODEL DATA :
Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data,
hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data
yang terintegrasi di dalam suatu organisasi

JENIS-JENIS MODEL DATA


A. Model data berbasis objek
B. Model data berbasis record
C. Model data fisik
D. Model data konseptual
A. OBJECT BASED DATA MODEL
Model data berbasis objek menggunakan konsep
entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Terdiri dari :
1. Entity Relationship model
2. Semantik data model

1. ENTITY RELATIONSHIP MODEL


Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam
basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real
word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai
hubungan atau relasi antara objek-objek tersebut
MHS1

E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus


dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting adalah
MAPPING CARDINALITIES, yang menentukan jumlah
entity yang dapat dikaitkan dengan entity lainnya melalui
relationship-set.
Simbol yang digunakan :

: Menunjukan object dasar

: Menunjukan relasi

: Menunjukan atribut dari


objek dasar

: Menunjukan adanya relasi


Slide 4

MHS1 Mahasiswa; 31/07/2007


Contoh kasus ER-model

No tabungan Customer Buku


Memiliki Saldo
Tabungan

Nama

Atribute lain No tabungan Atribute lain

Alamat
2. BINARY MODEL
Pemetaan data dengan menggunakan 0 dan 1, atau true dan
false dengan kondisi tertentu atau hanya dalam alternatif.
3. SEMANTIC MODEL
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana
relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol
tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai
contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X
sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic
model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.

Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model


adalah sebagai berikut :
: Menunjukkan adanya relasi

: menunjukkan atribut
Contoh kasus Semantic model

Mempunyai Adalah
Tabungan Customer Amir

No. Saldo Alamat No.


Tabungan Tabungan
B. RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada user tentang hubungan logic antar data dalam
basis data

PERBEDAAN DENGAN OBJECT BASED DATA MODEL


Pada record based data model disamping digunakan
untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari
suatu database, juga digunakan untuk menguraikan
implementasi dari sistem database (higher level
description of implementation)
Terdapat 3 data model pada record based data model :
1. Model Relational,
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan
oleh sejumlah tabel dan masing-masing tabel terdiri dari
beberapa kolom yang namanya unique. Model ini
berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu
relation.
Contoh : data base penjual barang terdiri dari 3 tabel :
– Supllier
– Suku_cadang
– Pengiriman
SUPPLIER
No_supl Nama_pen Status KOTA
S01 PT. OGAH-RUGI 03 MEDAN
s02 PT. SANTAI-DULU 03 SURABAYA
s03 PT. MALU-MALU 02 BANDUNG
s04 CV. ASAL JADI 01 MEDAN

NO_SUPL NO_PART JUML

S01 P01 200


S01 P02 300
S01 P04 250
PENGIRIMAN
S02 P01 300
S02 P02 400
S03 P03 400
S04 P04 300

NO_PA NAMA_PART BAHAN BERA KOTA


RT BAKU T

SUKU CADANG P01


P02
BAUT-3 cm
MUR - 3 cm
BESI
BESI
10
8
JAKARTA
JAKARTA
P03 BAUT -10 cm ALUMUNIUM 45 SURABAYA
P04 PACKING KARET 6 MEDAN
P05 RING-MM ALUMUNIUM 2 JAKARTA
2. Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan link (pointer),
dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk
tree (pohon), dan masing-masing node pada tree
tersebut merupakan record/grup data elemen dan
memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M
PARENT
A

B C D
CHILD

E F G H I

DOSEN
BAYA

SISTEM DATABASE ANALISA DAN PERANCANGAN SISFO

NINA LENA HAFIDZ NOVI HAFIDZ NAYA RAFA


3. Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group
(DBTG) atau disebut juga model CODASYL
(Conference on Data System Language), mirip dengan
hirarkical model dimana data dan hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan links.
Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya
yaitu network model menyusun record-record dalam
bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas
1:1, 1:M dan N:M
R1 R2

R5
R3 R4
DOSEN
BAYA

SISTEM DATABASE ANALISA DAN PERANCANGAN SISFO

NINA LENA NOVI HAFIDZ NAYA RAFA


C. PHYSICAL DATA MODEL
Digunakan untuk menguraikan data pada internal level
Beberapa model yang umum digunakan :
– Unifying model
Model ini menggabungkan memori dan transaksi
database dalam satu kesatuan model.
– Frame memory
Frame Memory adalah sebuah virtual view dari tempat
penyimpanan sekunder yang digunakan untuk
mendukung penyimpanan record database
D. MODEL DATA KONSEPTUAL

Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia


nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-
entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity
Relationship Diagram.

Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :


• Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis
data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan
• Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan
analis.
Analisa Kasus
(Perpustakaan Smart Lanjutan
Slide 1 & 2)
• Buat Model data berbasis objek
(Semantik Model)
• Buat Model data berbasis record
– Model Relational
– Model Jaringan
– Model hirarki
Pertemuan 4
ENTITY RELATIONSHIP
MODEL
ENTITY RELATIONSHIP

PENGERTIAN
Entity relationship Adalah jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak.

Entity-relationship dari model terdiri dari unsur-unsur entity


dan relationship antara entity-entitiy tersebut.
SIMBOL-SIMBOL ER-DIAGRAM
Notasi Arti Notasi Arti
• ENTITY • ATRIBUT

• WEAK ENTITY • ATRIBUT


PRIMARY KEY
• RELATIONSHIP
• ATRIBUT MULTI
KEY
• IDENTIFYING
RELATIONSHIP
• ATRIBUT
COMPOSITE
• ATRIBUT
DERIVATIF
KOMPONEN ENTITY RELATIONSHIP
1. Entitas yaitu suatu kumpulan object atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara
unik. Dan kumpulan entitas yang sejenis disebut
dengan entity set.
2. Relationship yaitu hubungan yang terjadi antara satu
entitas atau lebih.
3. Atribut, kumpulan elemen data yang membentuk suatu
entitas.
4. Indicator tipe terbagi 2 yaitu :
a. Indicator tipe asosiatif object
b. Indicator tipe super tipe
ENTITY SET TERBAGI ATAS :
1. Strong entity set yaitu entity set yang satu atau lebih
atributnya digunakan oleh entity set lain sebagai key.
Digambarkan dengan empat persegi panjang.
Misal :
E adalah sebuah entity set dengan atribute-atribute a1,
a2,..,an, maka entity set tersebut direpresentasikan dalam
bentuk tabel E yang terdiri dari n kolom, dimana setiap
kolom berkaitan dengan atribute-atributenya.
2. Weak Entity set, Entity set yang bergantung terhadap
strong entity set. Digambarkan dengan empat persegi
panjang bertumpuk.
Misal :
A adalah weak entity set dari atribute-atribute a1, a2, .., ar
dan B adalah strong entity set dengan atribute-atribute b1,
b2,..,bs, dimana b1 adalah atribute primary key, maka
weak entity set direpresentasikan berupa table A, dengan
atribute-atribute {b1} u {a1,a2,.., ar}
Contoh Weak Entity

NOPEG …….. NAMA ……..

PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN

Contoh Strong Entity


Contoh : Strong entity set

NOPEG NAMA
200107340 BILLY
200307569 FUAD
200107341 NINING
200107486 FINTRI

Weak entity set transaction


NOPEG TANGGUNGAN TANGGAL JENIS
LAHIR KELAMIN
200107340 HAFIDZ 22-03-2006 LAKI-LAKI
13-05-1999 PEREMPUAN
200307569 RENI LAKI-LAKI
21-06-2006
200107341 RAFFA 25-10-2006 PEREMPUAN
200107486 NAIA
JENIS –JENIS ATRIBUT
a. KEY  atribut yang digunakan untuk menentukan suatu
entity secara unik
b. ATRIBUT SIMPLE atribut yang bernilai tunggal
c. ATRIBUT MULTI VALUE atribut yang memiliki
sekelompok nilai untuk setiap instan entity
Pada gambar dibawah ini, yang menjadi atribut key adalah NIP.
Tgl Lahir dan Nama adalah atribut simple. Sedangkan Gelar
merupakan contoh atribut multivalue.

TGL NIP NAMA


LAHIR GELAR

PEGAWAI
d. ATRIBUT COMPOSIT Suatu atribut yang terdiri dari
beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti
tertentu contohnya adalah atribut nama pegawai yang terdiri
dari nama depan, nama tengah dan nama belakang.

NAMA NAMA NAMA


DEPAN TENGAH BLKNG

NAMA

PEGAWAI
d. ATRIBUT DERIVATIF Suatu atribut yg dihasilkan dari
atribut yang lain. Sehingga umur yang merupakan hasil
kalkulasi antara Tgl Lahir dan tanggal hari ini. Sehingga
keberadaan atribut umur bergantung pada keberadaan
atribut Tgl Lahir.

TGL
LAHIR UMUR

PEGAWAI
DERAJAT RELATIONSHIP
menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu
relationship
1. UNARY DEGREE

PEGAWAI LAPOR

2. BINARY DEGREE
PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN

3. TERNARY DEGREE
PEGAWAI KERJA PROYEK

KOTA
MAPPING CARDINALITY
Banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang lain
melalui relationship

JENIS-JENIS MAPPING :
1. One to one
2. Many to One atau One to many
3. Many to many

REPRESENTASI DARI ENTITY SET


Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan
nama yang unique. Setiap tabel terdiri dari sejumlah
kolom, dimana masing-masing kolom diberi nama yang
unique pula
• CARDINALITY RATIO CONSTRAINT, Menjelaskan
batasan jml keterhubungan satu entity dgn entity lainnya
Jenis Cardinality Ratio = 1:1 1:N/ N:1 M : N

PEGAWAI MILIK KENDARAAN

P1. R1. K1.


1:1 P2. R2. K2.
P3. R3. K3.

PEGAWAI MILIK KENDARAAN


1 1
PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN
P1. R1.
D1.
P2. R2.
1:N/ D2.
P3. R3.
D3.
N:1 P4. R4.

PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN


1 1

PROYEK
PEGAWAI KERJA
P1. R1.
P1.
P2. R2.
M:N P2.
P3. R3.
P3.
R4.

PEGAWAI KERJA PROYEK


M N
Cardinality 1:1,1:M,M:N
ONE--TO
ONE TO--ONE:
Husband Wife

Customer
ONE--TO
ONE TO--MANY:

Order Order Order


1 2 3

MANY--TO
MANY TO--MANY: CLASS CLASS
1 2

STUDENT STUDENT STUDENT


A B C
ORDER ORDER: #, DATE, PART #, QUANTITY
1
CAN
HAVE
M PART: #, DESCRIPTION, UNIT PRICE, SUPPLIER #

PART

M
SUPPLIER: #, NAME, ADDRESS
CAN
HAVE
1
SUPPLIER

E a c h in s t a n c e o f A is r e la te d to a m in im u m o f
A B
z e r o a n d a m a x im u m o f o n e in s ta n c e o f B

E a c h in s t a n c e o f B is r e la te d to a m in im u m o f
A B
o n e a n d a m a x im u m o f o n e in s ta n c e o f A

E a c h in s t a n c e o f A is r e la te d to a m in im u m o f
A B
o n e a n d a m a x im u m o f m a n y in s ta n c e s o f B

E a c h in s t a n c e o f B is r e la te d to a m in im u m o f
A B
z e r o a n d a m a x im u m o f m a n y in s ta n c e s o f A
Logical Record Structured (LRS)
LRS  representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel
yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.
Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel dan Foreign Key
(FK)
One to One (1-1)
Supir kemudi Taksi

Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-1,


karena:
1 supir hanya bisa mengmudikan 1taksi, dan
1 taksi hanya bisa dikemudikan oleh 1 supir.
Relasi 1-1 akan membentuk 2 tabel:
Tabel Supir (nosupir, nama, alamat)
Tabel Taksi (notaksi, nopol, merk, tipe)
LRS yang terbentuk sbb:
notaksi
nopol
nosupir
merk
nama tipe
alamat nosupir(FK)

atau

notaksi nosupir
nopol nama
merk alamat
tipe
Notaksi(FK)
One to Many (1-M)
Dosen bimbing
Kelas

Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-M,


karena:
1 Dosen bisa membimbing banyak Kelas, dan
1 Kelas hanya dibimbing oleh 1 Dosen.
Relasi 1-M akan membentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (nip, nama, alamat)
Tabel Kelas (kelas, jurusan, semester, jmlmhs)
LRS yang terbentuk sbb:

nip kelas
nama jurusan
alamat semester
jmlmhs
nip (FK)
Many to Many (M-M)

Mahasiswa Mtkuliah
ajar

Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas M-M,


karena:
1 Mahasiswa bisa belajar banyak Mata Kuliah, dan
1 Mata Kuliah bisa dipelajari oleh banyak Mahasiswa.
Relasi M-M akan membentuk 3 tabel:
Tabel Mahasiswa (nim, nama, alamat)
Tabel Mtkuliah (kdmk, nmmk, sks)
Tabel Nilai (nim, kdmk, nilai)  menggunakan super
key/composite key
LRS yang terbentuk sbb:

Mahasiswa Mtkuliah

nim
Nilai kdmk
nama
nmmk
alamat
sks
nim (FK)
kdmk (FK)
nilai
Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung
pada hubungannya dengan entity lain.

Terdapat dua macam participation constrain yaitu:


1. Total participation constrain yaitu:
Keberadaan suatu entity tergantung pada
hubungannya dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan dua garis penghubung antar
entity dan relationship.
2. Partial participation, yaitu
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada
hubungan dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan satu garis penghubung.
Contoh :
a. TOTAL PARTICIPATION

PEGAWAI PUNYA BAGIAN


N 1

b. PARTIAL PARTICIPATION

PEGAWAI PROYEK
KERJA
N 1
INDICATOR TIPE
Indicator tipe asosiatif object berfungsi sebagai suatu objek dan
suatu relationship.

SISWA MENDAFTAR KURSUS

Berubah menjadi

SISWA KURSUS

PENDAFTARAN
Indicator tipe super tipe, terdiri dari suatu object dan satu
subkategori atau lebih yang dihubungkan dengan satu
relationship yang tidak bernama.

PEGAWAI

PEGAWAI PEGAWAI
HONORER TETAP
Analisa Kasus ERD
Perpustakaan Smart
(Lanjutan dari Slide 1,2 & 3)

1. Pembuatan gambar ERD dari Perpustkaan Smart


Langkah –langkah pembuatan ER diagram
Tentukan entity – entity yang diperlukan
Tentukanrelationship antar entity – entity.
Tentukan cardinality ratio dan participation constraint
Tentukan attribute – attribute yang diperlukan dari tiap entity
Tentukan key diantara attribute – attribute.
Tentukan LRS dari masing-masing relasi
Hindari penamaan entity, relationship dan atribute yang sama.
Pertemuan 5

TEHNIK NORMALISASI
TEHNIK NORMALISASI

BEBERAPA PENGERTIAN NORMALISASI :


Normalisasi merupakan proses pengelompokan
elemen data menjadi tabel–tabel yang menunjuk-kan
entity dan relasinya.

Normalisasi adalah proses pengelompokan atribute-


atribute dari suatu relasi sehingga membentuk WELL
STRUCTURE RELATION.
Keuntungan dari normalisasi, yaitu :
1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk
menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data
WELL STRUCTURE RELATION
Adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya
sedikit (minimum Amount Of Redundancy), serta
memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan
INSERT, DELETE, dan MODIFY terhadap baris-baris
data pada relation tersebut, yang tidak berakibat
terjadinya ERROR atau INKONSESTENSI DATA, yang
disebabkan oleh operasi-operasi tersebut
Contoh :
Terdapat sebuah relation Course, dengan ketentuan sbb:
1. Setiap mahasiswa hanya boleh mengambil satu matakuliah
saja.
2. Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar
(tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil
matakuliah tsb).
RELASI KURSUS
STUDENT-ID KODE-MTK BIAYA

92130 CS-200 75
92200 CS-300 100
92250 CS-200 75
92425 CS-400 150
92500 CS-300 100
92575 CD-500 50

• Relasi di atas merupakan sebuah relation yang sederhana dan terdiri dari
3 kolom/atribute
• Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada
datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mhs. Akibatnya
besar kemungkinan terjadi Error atau inkonsistensi data, bila dilakukan
update terhadap relation tsb yang disebut dengan Anomali
ANOMALY merupakan penyimpangan-penyimpangan atau Error
atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses
insert, delete maupun update.

Terdapat 3 jenis Anomali :


1. Insertion Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat operasi insert record/tuple
pada sebuah relation
contoh :
Ada matakuliah baru (CS-600) yang akan diajarkan, maka
matakuliah tsb tidak bisa di insert ke dalam relation tsb sampai
ada mhs yang mengambil matakuliah tsb.
2. Deletion Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat operasi delete record/tuple
pada sebuah relation

Contoh :
Mhs dengan student-id 92-425, memutuskan untuk batal ikut
kuliah CS-400, karena dia merupakan satu-satunya peserta
matakuliah tsb, maka bila record/tuple tsb didelete akan
berakibat hilangnya informasi bahwa mata-kuliah CS-400,
biayanya 150
3. Update Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat inkonsistensi data yang
terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple dari
sebuah relation

Contoh :
Bila biaya kuliah untuk matakuliah CS-200 dinaikan dari 75
menjadi 100, maka harus dilakukan beberapa kali modifikasi
terhadap record-record, tuple-tuple mhs yang mengambil
matakuliah CS-200, agar data tetap konsisten
Berdasarkan teori normalisasi, relation course dipecah
menjadi 2 relation terpisah , sebagai berikut :

STUDEN KODE- KODE- KODE-


T-ID MTK MTK MTK

92130 CS-200 CS-200 75


92200 CS-300 CS-300 100
92250 CS-200 CS-400 150
92425 CS-400 CS-500 50
92500 CS-300
92575 CD-500
PROBLEM-PROBLEM PADA RELATION YANG
SUDAH DINORMALISASI
 Performance problem
Masalah terhadap performa database
 Referential Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi antar data-data
diantara dua tabel atau lebih

BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:


a. Field/ Atribut Kunci
b. Kebergantungan Fungsi
a. Key Field / atribute kunci dalam database:
1. Super key
Yaitu himpunan dari satu atau lebih entitas yang
digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik
sebuah entitas dalam entitas set.

2. Candidate key
Yaitu satu attribute atau satu set minimal atribute
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian
yang spesifik dari entity.
3. Primary key
Yaitu satu atribute atau satu set minimal atribute yang
tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu
kejadian yang spesifik tapi juga dapat mewakili setiap
kejadian dari suatu entity

4. Alternate key
Yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary
key

5. Foreign key
yaitu satu atribute (atau satu set atribute) yang melengkapi
satu relationship (hubungan yang menunjukkan ke
induknya.
SALES PESANAN
S# SNAME KOD KODE P#
E

S1 ADI 1002 1002 2648


S2 RAFI 1001 1001 2649
S3 HANY 1003 1003 2641
 Super key = S#, SNAME, KODE
 Candidat key = S#, SNAME
 Primary key = S#
 Altenative key = SNAME
 Foreign key = KODE
b. Ketergantungan Kunci
1. Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent)
Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada
sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B, yang
berarti :
Atribute B fungsionality Dependent terhadap atribute A
atau
Isi (value) atribute A menentukan isi atribute B
Definisi dari functional dependent :
Diketahui sebuah relasi R, atribute Y dari R adalah FD
pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya
jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat
satu harga Y dalam R
2. Fully Functinaly Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully functional dependent
pada suatu kombinasi rinci data jika functional dependent
pada kombinasi rinci data dan tidak functional dependent
pada bagian lain dari kombinasi rinci data.
Definisi dari FDD:
Atribute Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X
pada relasi R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan
bagian dari X
3. Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai kunci
utama

4. Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu relasi tetapi
menjadi kunci pada relasi lain

5. Determinan
Suatu atribute (field) atau gabungan atribute dimana
beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada
atribute tersebut
Pertemuan 6
TEHNIK NORMALISASI
LANJUTAN
LANGKAH - LANGKAH PEMBENTUKAN NORMALISASI:
BENTUK TIDAK NORMAL
UNNORMALIZED
MENGHILANGKAN ELEMEN
DATA BERULANG
FIRST NORMAL FORM
(INF)
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN PARTIAL
SECOND NORMAL FORM
(2NF)

MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
THIRD NORMAL FORM
(3NF)

Menghilangkan kunci kandidat yg bkn


merupakan determinan
BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF)

Menghilangkan ketergantungan multi


value yg bkn merup. Ketergantungan
fungsional
FOURTH NORMAL FORM
(4NF)

Menghilangkan ketergantungan join


yg bkn merupakan kunci kandidat
FIFTH NORMAL FORM
(5NF)
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form):
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan
direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format
tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan saat menginput.
Contoh data :
no_siswa Nama PA kelas1 kelas2 kelas3

22890100 Rafi Rachmat 1234 1543 1543


22890101 Thoriq Adi 1234 1775

Ket : PA = Penasehat Akademik


Siswa yg punya nomor siswa, nama, dan PA mengikuti 3 mata
pelajaran/kelas. Disini ada perulangan kelas 3 kali ini bukan
bentuk 1 NF
2. Bentuk Normal Ke Satu (1 NF/First Normal Form)
Suatu relasi 1NF jika dan hanya jika sifat dari setiap
relasi atributnya bersifat atomik.
Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.
Ciri-ciri 1 NF :
• Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu record demi satu record nilai dari field berupa
“atomic value”
• Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai
ganda
• Tiap field hanya satu pengertian
no_siswa Nama Pa kode_kelas

22890100 Rafi Rachmat 1234


22890100 Rafi Rachmat 1543
22890101 Thoriq Adi 1234
22890101 Thoriq Adi 1775
22890101 Thoriq Adi 1543
3. Bentuk Normal Ke Dua (2 NF /Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data


telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute
bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci
field haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yg
menjadi anggotanya.
Misal :
Dari contoh relasi Siswa pada I NF terlihat bahwa kunci
utama/primary key adalah nomor siswa. Nama siswa dan PA
bergantung fungsi pada no_siswa, tetapi kode_kelas
bukanlah fungsi dari siswa, maka file siswa dipecah menjadi
2 relasi
Relasi Siswa
No-siswa Nama Pa

22890100 Rafi Rachmat


22890101 Thoriq Adi

dan
Relasi ambil_kelas
No-siswa Kode_kelas

22890100 1234
22890100 1543
22890101 1234
22890101 1775
22890101 1543
4. Bentuk Normal Ke Tiga (3 NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah
dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan
primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata
lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung
hanya pada primary key dan pada primary key secara
menyeluruh.
Contoh pada bentuk normal kedua di atas termasuk juga
bentuk normal ke tiga karena seluruh atribute yang ada
disitu bergantung penuh pada kunci primernya
5. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yg lebih kuat dari bentuk
normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam
bentuk normal kesatu dan setiap atribute harus
bergantung fungsi pada atribute superkey
Pada contoh di bawah ini terdapat relasi seminar dengan
ketentuan sbb :
a. kunci primer adalah no_siswa+seminar.
b. Siswa boleh mengambil satu atau dua seminar.
c. Setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2
instruktur seminar tsb.
d. Setiap instruktur boleh hanya mengambil satu
seminar saja.
Pada contoh ini no_siswa dan seminar menunjuk seorang
instruktur :
Relasi seminar
no_siswa Seminar Instruktur

22890100 2281 Si doel


22890101 2281 Pak tile
22890102 2291 Mandra
22890101 2291 Basuki
22890109 2291 Basuki
Bentuk relasi seminar adalah bentuk normal ketiga, tetapi
tidak BCNF karena nomor seminar masih bergantung fungsi
pada instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya
pada satu seminar. Seminar bergantung fungsi pada satu
atribute bukan superkey seperti yg disyaratkan oleh BCNF.
Maka relasi seminar haruslah dipecah menjadi dua yaitu :
Relasi pengajar

Instruktur Seminar no_siswa Instruktur

Si doel 2281 22890100 Si doel


Pak tile 2281 22890101 Pak tile
Mandra 2291 22890102 Mandra
Basuki 2291 22890101 Basuki
22890109 Basuki
6. Bentuk Normal Ke Empat (4 NF)
Relasi R adalah bentuk 4 NF jika dan hanya jika relasi
tersebut juga termasuk BCNF dan semua
ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan
fungsional

7. Bentuk Normal Ke Lima (5 NF)


Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dari 4
NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan
join yang bukan merupakan kunci kandidat.
KASUS PENERAPAN NORMALISASI
PT. SANTA PURI FAKTUR PEMBELIAN BARANG
Jalan senopati 11
yogyakarta

Kode Suplier : G01 Tanggal : 05/09/2000


Nama Suplier : Gobel Nustra Nomor : 998

Kode Nama Barang Qty Harga Jumlah

A01 AC SPLIT ½ PK 10.0 135,000 1,350,000


A02 AC SPLIT 1 PK 10.0 200,000 2,000,000

Total Faktur 3,350,000

Jatuh tempo faktur : 09/09/2000


1.Step 1 bentuk unnormalized
no kode nama kode nama barang tanggal jatuh qty harga jumlah Total
fac supp supp brg tempo

779 S02 Hitachi R02 RICE COOKER 02/09/00 08/09/00 10 15000 150000 150000
998 G01 Gobel N A01 AC SPLIT ½ PK 05/09/00 09/09/00 10 135000 1350000 3350000
A02 AC SPLIT 1 PK 10 200000 2000000
2. Step 2 bentuk 1 NF

nofac kode nama Kode nama barang tanggal jatuh qty harga jumlah Total
supp supp brg tempo

779 S02 Hitachi R02 RICE COOKER 02/09/00 08/09/00 10 15000 150000 150000
998 G01 Gobel N A01 AC SPLIT ½ PK 05/09/00 09/09/00 10 135000 1350000 3350000
998 G01 Gobel N A02 AC SPLIT 1 PK 05/09/00 09/09/00 10 200000 2000000 3350000
3. Step 3 bentuk 2 NF

Kode Supplier * Kode barang *


Nama Supplier Nama barang

No Nota *
Tanggal
Tempo
Qty
harga
Total

KodeSupplier **
KodeBarang **
4. Step IV Bentuk 3 NF

Tabel Barang
Tabel Supplier

Kode Supplier * Kode barang *


Nama Supplier Tabel Nota Nama barang

No Nota *
Tanggal
Tempo
Total
kode Supplier **

Keterangan: Tabel Transaksi Brg


* Kunci primer dari tabel.
** Kunci tame/penghubung No Nota **
dari tabel thp induknya Kode Barang **
Qty
Harga
Latihan
Buatlah bentuk Normalisasi dari dokumen berikut ini :

Kartu pengobatan masyarakat


No Pasien : 1234/PO/IV/99 Tanggal Pendaftaran : 1 Mei 1999
Data Pasien dari, NOPEN : 1000019999 Nama Pasien : Bachtiar Jose
Alamat Pasien, Jalan : Kebon Jeruk No. 27 Kelurahan : Palmerah
Kecamatan : Kemanggisan Wilayah : Jakarta Barat
Kode Pos :11530 Telepon : 5350999
NoRM Tgl Kode Nama Dokter KodeSakit Diskripsi sakit Kode Nama obat Dosis
periksa Dokter obat
RM001 1/5/99 D01 Dr Zurmaini S11 Tropicana B01 Sulfa 3dd1
B02 Anymiem 4dd1
RM002 4/7/99 D01 Dr Zurmaini S12 Ulcer Triombis B01 Sulfa 3dd2
B03 Supralin 3dd1
RM003 4/4/99 D02 Dr Harjono S12 Ulcer Triombis B04 Adrenalin 4dd2

RM004 7/8/99 D04 Dr Mahendra S12 Ulcer Triombis B01 Sulfa 3dd2
B02 Anymiem 4dd2
B03 Supralin 3dd1

Penerima Pasien Buatlah bentuk un normal form, 1NF, 2NF dan 3NF
Ttd
( Udin )
Pertemuan 9
BAHASA
QUERY FORMAL
BAHASA QUERY FORMAL

ALJABAR RELATIONAL
Adalah kumpulan operasi terhadap relasi, dimana
setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi
untuk menghasilkan satu relasi yang baru
OPERATOR YANG DIGUNAKAN

A. OPERATOR HIMPUNAN
1. Union atau gabungan ( ∪ )
Union dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A ∪ B

a b
2. Intersection atau irisan ( ∩ )
Intersection dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A ∩ B

a b

3. Difference
Difference dari relasi A dan B dinyatakan dengan A - B
a b
4. Cartesian product
Product cartesian dari relasi A dan B dinyatakan dengan A X B

contoh :
A = { 1,2,3}
B = { 5,7 }
A X B = { ( 1,5), (1,7), ( 2,5), (2,7), (3,5),(3,7) }
B. OPERATOR RELATIONAL
1. Restrict ( σ ) adalah Pemilihan tupel atau record
2. Project ( π ) adalah pemilihan attribute atau field
3. Divide ( ÷ ) adalah membagi
4. Join ( θ ) adalah menggabungkan

ALJABAR RELASIONAL
Operator pada aljabar relationaldibagi menjadi 2 kelompok :
1. Operator dasar untuk fundamental operational
2. Operator tambahan untuk additional operasional
Tabel dibawah ini adalah contoh untuk mengerjakan
perintah – perintah Relation Algebra:
RELASI : MATA KULIAH
KD_MK NAMA_MK SKS NIP

207 LOGIKA & ALGO 4 199910486


310 STRUKTUR DATA 3 200109655
360 SISTEM BASIS DATA 3 200209817
545 IMK 2 200209818
547 APSI 4 200109601
305 PEMR. PASCAL 4 200703073
544 DISAIN GRAFIS 2 200010490
RELASI : MAHASISWA
NIM NAMA_MHS ALAMAT J_KEL
1105090222 HAFIDZ DEPOK LAKI-LAKI
1105091002 RAFFA DEPOK LAKI-LAKI
1105095000 NAIA DEPOK PEREMPUAN
1104030885 ARIF P.LABU LAKI-LAKI
1206090501 LENI KMP. MELAYU PEREMPUAN
1206090582 WAHYUNI TANGERANG PEREMPUAN
1205097589 ARIS DEPOK LAKI-LAKI
1106094586 YANI CILEDUG PEREMPUAN
110709 BAMBANG SALEMBA LAKI-LAKI
RELASI : REGISTRASI
KD_MK NIM

360 1105090222
545 1206090501
547 1105095000
NIP NAMA_DOS GAJI

199910486 BILLY 3500000


200109655 MARDIANA 4000000
200209817 INDRIYANI 4500000
200209818 SURYANI 4250000
RELASI : DOSEN
200109601 DWINITA 3500000
200703073 MALAU 2750000
200010490 IRFIANI 3500000
OPERATOR DASAR
a. Selection ( σ ) Lower Case Omega
Operasi selection menyeleksi tupel-tupel pada sebuah
relation yang memenuhi predicate/syarat yang sudah
ditentukan
Contoh :
1. Mencari tuple-tuple dari MAHASISWA yang memiliki jenis kelamin
laki-laki, Ekspresi aljabar relational :
σ J_KEL=“LAKI-LAKI” (MAHASISWA)

2. Tampilkan data mata kuliah yang memiliki kode 360 atau


yang memilki sks 4
σ KD_MK=“306” V SKS=4 (MATAKULIAH)
b. Projection ( π )
Operator projection beroperasi pada sebuah relation, yaitu
membentuk relation baru dengan mengcopy atribute-
atribute dan domain-domain dari relation tersebut
berdasarkan argumen-argumen pada operator tersebut.
Contoh :
Tampilkan nama beserta gaji dari dosen
πnama_dos,gaji (DOSEN)
c. Cartesian product ( X )
Operator dengan dua relasi untuk menghasilkan tabel hasil
perkalian kartesian.

Contoh :
Tampilkan nid,nama_d (dari relasi Dosen), nama_mk (dari relasi
Matakuliah), thn_akademik,smt,hari,jam_ke,waktu,kelas (dari relasi
Mengajar) dimana semester mengajar adalah pada semester ‘1’.
π nid, nama_d, nama_mk, thn_akademik,smt,
hari,jam_ke, waktu, kelas ( σ smt=1 ∧Dosen.nid =
Mengajar.nid ∧mengajar.kdmk = Matakuliah.kdmk
(DosenxMatakuliahxMengajar))
d. Union ( ∪ )
Operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama yaitu domain
atribut ke-i masing-masing tabel harus sama
RUS={ X I X E R atau X E S}

Contoh :
Penggabungan berdasarkan kolom kota dari tabel
mahasiswa dengan tabel dosen

π kota (mahasiswa) ∪ πkota (Dosen)


e. Set diference ( - )
Operasi untuk mendapatkan tabel dis uatu relasi tapi tidak ada di relasi
lainnya.
R – S = { X I X E R dan X E S }
Contoh : Tampilkan nama dari mahasiswa yang tinggal di depok tetapi
bukan berjenis kelamin perempuan

Query I : tampilkan nama yang tinggal di depok


πnama_mhs(σalamat=“DEPOK” (MAHASISWA))

Query II : tampilkan nama yang berjenis kelamin perempuan


πnama_mhs(σj_kel =“PEREMPUAN” (MAHASISWA))

Tampilkan query I minus query II :


πnama_mhs(σalamat=“DEPOK”(MAHASISWA))-
πnama_mhs(σj_kel=“PEREMPUAN” (MAHASISWA))
OPERATOR TAMBAHAN
1. SET INTERSECTION ( ∩ )
Operasi untuk menghasilkan irisan dua tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama, domain
atribut ke-i kedua tabel tersebut sama.

2. THETA JOIN
Operasi yang menggabungkan operasi cartesian product
dengan operasi selection dengan suatu kriteria.

3. NATURAL JOIN
Operasi menggabungkan operasi selection dan
cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom
yang sama
4. DIVISION
Merupakan operasi pembagian atas tuple-tuple dari 2
relation
Contoh: B
Sno Pno Pno
S1 P1 P2
S1 P2
A/B
S1 P3
S1 P4 Sno

S2 P1 S1

S2 P2 S2

A
Analisa Perpustakaan Smart
• Diharapkan dosen untuk membuat
tambahan kasus terbaru dari
Perpustakaan Smart yang
diimplementasikan dengan solusi Query
bahasa Formal.
Pertemuan 10

BAHASA
QUERY KOMERSIAL
BAHASA QUERY KOMERSIAL
STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL)
SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model
relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan R.F.
Boyce mengembangkan bahasa query untuk memanipulasi dan
mengekstraksi data dari basisdata relational.

Sasaran SQL
a. Menciptakan basis data dan struktur relasi
b. Melakukan menajemen data tingkat dasaar
c. Membentuk query sederhana dan kompleks
d. Melakukan tugas-tugas dengan seminimal mungkin memakai struktur
dan sintaks perintah relatif mudah dipelajari
e. Harus portabel
Jenis SQL :
1. Interactive SQL
2. Static SQL
3. Dynamic SQL

Subdivisi SQL
1. DDL (Data Definition Language)
Query-query ini digunakan untuk mendefinisikan struktur atau
skema basis data
2. DML (Data Manipulation Language)
Query-query ini digunakan untuk manajemen data dalam basis
data
3. DCL ( Data Control Language)
Query-query ini berhubungan dengan pengaturan hak akses dan
wewenang.
PENGELOMPOKAN STATEMEN SQL
1. Data Definition Language (DDL)
CREATE DATABASE DROP DATABASE
CREATE TABEL DROP TABEL
CREATE INDEX DROP INDEX
CREATE VIEW DROP VIEW
ALTER TABLE

2. Data Manipulation Language


INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE
3. Data Access
GRANT , REVOKE
4. Data Integrity
RECOVER TABLE
5. Auxiliary
SELECT INTO OUTFILE,
LOAD, RENAME TABLE
KASUS DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)
A. CREATE
1. Pembuatan Database
Nama Database adalah yang dapat mewakili suatu kejadian dapat berupa
nama organisasi atau perusahaan.
Sintaks : CREATE DATABASE nama_database
Contoh : Buat database dengan nama PT.ABC
CREATE DATABASE PT.ABC

2. Pembuatan Tabel
Sintaks : CREATE TABLE nama_table
( nama_kolom1 tipe_data_kolom1,
nama_kolom2,tipe_data_kolom2,….)
Contoh :
Buat struktur tabel dengan nama tabel MHS dengan data NIM char(8),
NAMA char(25), ALAMAT char(30)

CREATE TABLE MHS (NIM char(8) not null,


NAMA char(25) notnull, ALAMAT char(30) notnull)
3. Pembuatan Index
Sintaks : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index
ON nama_table (nama_kolom) ;
Contoh :
Buat index data mahasiswa berdasarkan NIM dengan nama MHSIDX
Dimana NIM tidak boleh sama
CREATE UNIQUE INDEX MHSIDX ON MHS(NIM)

4. Pembuatan View
Sintaks :
CREATE VIEW nama_view [ (nama_kolom1,….) ]
AS SELECT statement
[WITH CHECK OPTION] ;
Contoh :
Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
CREATE VIEW MHSVIEW
AS SELECT * FROM MHS
B. DROP (MENGHAPUS)
1. Menghapus Database
Sintaks : DROP DATABASE nama_db ;
2. Menghapus Tabel
Sintaks : DROP TABLE nama_table ;
3. Menghapus Index
Sintaks : DROP INDEX nama_index ;
4. Menhapus View
Sintaks : DROP VIEW nama_view ;

Contoh :

DROP DATABASE Mahasiswa;


DROP TABLE MHS;
DROP INDEX MHSIDX;
DROP VIEW MHSVIEW;
C. ALTER TABLE (MERUBAH STRUKTUR TABEL)
Sintaks : ALTER TABLE nama_tabel
ADD nama_kolom jenis_kolom
[FIRST | AFTER nama_kolom]
CHANGE [COLUMN] oldnama newnama
MODIFY nama_kolom jenis kolom, …
DROP nama_kolom
RENAME newnama_tabel

Contoh :
1. Tambahkan kolom JKEL dengan panjang 1 char pada tabel MHS
ALTER TABLE MHS ADD JKEL char(1);

2. Ubah panjang kolom MTKULIAH menjadi 30 char


ALTER TABLE MKUL MODIFY COLUMN MTKULIAH char(30);

3. Hapus kolom JKEL dari data table MHS


ALTER TABLE MHS DROP JKEL;
DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
1. INSERT
Sintaks : INSERT INTO Nama_tabel [(nama_kolom1,…)]
Contoh :
Masukan data matakuliah Berkas Akses dengan kode KK222 dan
besarnya 2
INSERT INTO MKUL VALUES(“KK222”,”Berkas Akses”, 2);

2. UPDATE
Sintaks : UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = value_1
WHERE kondisi ;
Contoh :
Ubah alamat menjadi “Depok” untuk mahasiswa yang memiliki NPM
“50096487”
UPDATE MHS
SET ALAMAT=”Depok”
WHERE NPM=”50096487”;
3. DELETE
Sintaks : DELETE FROM nama_table
WHERE kondisi
Contoh :
Hapus data nilai matakuliah “KK021” bagi mahasiswa yang
mempunyai NPM “ 10296832”
DELETE FROM NILAI
WHERE NPM=”10296832” AND KDMK=”KK021”
Tabel dibawah ini untuk mengerjakan Select (tampilan)
dari SQL
Tabel Mahasiswa Tabel Nilai
NIM NAMA_MHS ALAMAT_MHS NIM NO_MK MID FINAL
10296832 Nurhayati Jakarta 10296832 KK021 60 75
10296126 Astuti Jakarta 10296126 KD132 70 90
31296500 Budi Depok
41296525 Prananigrum Bogor
31296500 KK021 55 40
50096487 Pipit Bekasi 41296525 KU122 90 80
21196353 Quraish Bogor 21196353 KU122 75 75
10296001 Fintri Depok
50095487 KD132 80 0
21198002 Julizar Jakarta

Tabel MataKuliah
KD_MK NAMA_MK SK
S
KK021 Sistem Basis Data 2
KD132 Sistem Informasi Manajemen 3
KU122 Pancasila 2
4. SELECT
Sintaks : SELECT [DISTINCT | ALL] nama_kolom
FROM nama_tabel
[ WHERE condition ]
[ GROUP BY column_list ]
[HAVING condition ]
[ ORDER BY column_list [ASC | DESC]]
Contoh :
a. Tampilkan semua data mahasiswa
SELECT NIM,NAMA,ALAMAT FROM MAHASISWA;

Atau

SELECT * FROM MAHASISWA;

Maka hasilnya adalah :

NIM NAMA_MHS ALAMAT_MHS

10296832 Nurhayati Jakarta


10296126 Astuti Jakarta
31296500 Budi Depok
41296525 Prananingrum Bogor
b. Tampilkan Mata Kuliah yang SKSnya 2

Select NAMA_MK from matakuliah Where sks = 2

Maka Hasilnya :

NAMA_MK

Sistem Basis Data


Pancasila
c. Tampilkan semua data nilai dimana nilai MID lebih besar
sama dengan 60 atau nilai finalnya lebih besar 75.
maka penulisannya :

SELECT * FROM NILAI WHERE MID >= 60 OR FINAL > 75

Hasilnya :
NIM NO. MK MID FINAL

10296832 KK021 60 75
10296126 KD132 70 90
41296525 KU122 90 80
21196353 KU122 75 75
JOIN

1. JOIN atau INNER JOIN


Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian.

2. LEFT JOIN atau LEFT OUTER JOIN


Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel
sebelah kiri.

3. RIGHT JOIN atau RIGHT OUTER JOIN


Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel
sebelah kanan.
SELECT Nilai.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Nilai INNER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

Hasil :

NIM NAMA_MHS KD_MK MID


10296832 Nurhayati KK021 60
10296126 Astuti KD132 70
31296500 Budi KK021 55
41296525 Prananigrum KU122 90
21196353 Quraish KU122 75
50095487 Pipit KD132 80
SELECT Mahasiswa.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Mahasiswa LEFT OUTER JOIN Nilai
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

Hasil :

NIM NAMA_MHS KD_MK MID


10296832 Nurhayati KK021 60
10296126 Astuti KD132 70
31296500 Budi KK021 55
41296525 Prananigrum KU122 90
21196353 Quraish KU122 75
50095487 Pipit KD132 80
10296001 Fintri - -
21198002 Julizar - -
SELECT Mahasiswa.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Nilai RIGHT OUTER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

Hasil :

NIM NAMA_MHS KD_MK MID


10296832 Nurhayati KK021 60
10296126 Astuti KD132 70
31296500 Budi KK021 55
41296525 Prananigrum KU122 90
21196353 Quraish KU122 75
50095487 Pipit KD132 80
10296001 Fintri - -
21198002 Julizar - -
DATA ACCESS

1. GRANT
Sintaks : GRANT hak_akses ON nama_db
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION] ;

GRANT hak_akses ON [nama_db.]nama_tabel


TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION];

Contoh :
Berikan hak akses kepada Adi untuk menampikan
nilai final test pada tabel Nilai.
GRANT SELECT (FINAL) ON NILAI TO ADI
2. REVOKE
Sintaks : REVOKE hak_akses ON nama_db
FROM nama_pemakai ;

REVOKE hak_akses ON nama_tabel


FROM nama_pemakai ;

Contoh :
Tarik kembali dari Adi hak akses untuk menampilkan nilai
final test

REVOKE SELECT (FINAL) ON NILAI FROM ADI


DATA INTEGRITY

RECOVER TABLE

Sintaks : RECOVER TABLE nama_tabel


Contoh :
Kembalikan keadaan data mahasiswa seperti pada saat sebelum
terjadi kerusakan

RECOVER TABLE MAHASISWA ;


AUXILIARY

1. SELECT … INTO OUTFILE ‘filename’


Sintaks ini digunakan untuk mengekspor data dari tabel
ke file lain.
Sintaks : SELECT … INTO
OUTFILE ‘Nama File’
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]
Contoh :
Ubah semua data mahasiswa ke bentuk ASCII dan
disimpan ke file teks di directory/home/adi dengan pemisah
antar kolom ‘|’
SELECT * FROM MAHASISWA
INTO OUTFILE “/home/adi/teks”
FIELDS TERMINATED BY “ ”;
2. LOAD
Sintaks query ini digunakan untuk mengimpor data dari file lain
ke tabel.
Sintaks : LOAD DATA INFILE “ nama_path”
INTO TABLE nama_tabel [ nama_kolom] ;
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]

Contoh :
Memasukkan data-data dari file teks yang berada pada direktori
“/home/adi” ke dalam tabel MHS_2. Dimana pemisah antara kolom
dalam file teks adalah tab (\t) :

LOAD FROM “/home/adi/teks”


INTO MHS_2
FILELDS TERMINATED BY ‘\t’;
3. RENAME TABLE
Sintaks :
RENAME TABLE OldnamaTabel
TO NewNamaTabel
Contoh :
RENAME TABLE MAHASISWA
TO MHS
MENGGUNAKAN FUNGSI AGGREGATE :
1. COUNT digunakan untuk menghitung jumlah.
Menghitung jumlah record mahasiswa dari tabel MAHASISWA
SELECT COUNT(*) FROM MAHASISWA

2. SUM digunakan untuk menghitung total dari kolom yang mempunyai


tipe data numerik.
SELECT SUM(SKS) AS ‘TOTAL SKS’ FROM MATAKULIAH
3. AVG digunakan untuk menghitung rata-rata dari data-data
dalam sebuah kolom.
SELECT AVG(FINAL) AS ‘FINAL’ FROM Nilai

4. MIN digunakan untuk menghitung nilai minimal dalam


sebuah kolom.
SELECT MIN(FINAL) FROM Nilai

5. MAX diguankan untuk menghitung nilai maksismum dalam


sebuah kolom
SELECT MAX(MID) FROM Nilai
SUBQUERY
Adalah subselect yang dapat digunakan di klausa WHERE dan
HAVING dipernyataan select luar untuk menghasilkan tabel akhir.

Aturan-aturan untuk membuat subquery, yaitu :


1. Klausa Order By tidak boleh digunakan di subquery, Order By hanya
dapat digunakan di pernyataan Select luar.
2. Klausa subquery Select harus berisi satu nama kolom tunggal atau
ekspresi kecuali untuk subquery-subquery menggunakan kata kunci
EXIST
3. Secara default nama kolom di subquery mengacu ke nama tabel di
klausa FROm dari subquery tersebut.
4. Saat subquery adalah salah satu dua operan dilibatkan di
pembandingan, subquery harus muncul disisi kanan pembandingan
Penggunanaan ANY dan ALL
Jika subquery diawali kata kunci ALL, syarat hanya akan
bernilai TRUE jika dipenuhi semua nilai yang dihasilkan
subquery itu.

Jika subquery diawali kata kunci ANY, syaratnya akan


bernilai TRUE jika dipenuhi sedikitnya satu nilai yang
dihasilkan subquery tersebut.
Penggunanaan EXIST DAN NOT EXIST
EXIST akan mengirim nilai TRUE jika dan hanya jika terdapat
sedikitnya satu baris di tabel hasil yang dikirim oleh
subquery dan EXIST mengirim nilai FALSE jika subquery
mengirim tabel kosong.
Untuk NOT EXIST kebalikan dari EXIST.

(Masing-masing dosen membuat contoh untuk subquery)


CONTOH SUBQUERY :
1. Coba ambil nilai mid dan final dari mahasiswa yang
bernama Astuti.
SELECT MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM=( SELECT
NIM FROM MAHASISWA WHERE NAMA_MHS=‘Astuti’)

2. Ambil nilai kode matakuliah, mid dan final dari mahasiswa


yang tinggal di jakarta.
SELECT KD_MK, MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM
IN(SELECT NIM FROM MAHASISWA WHERE
ALAMAT_MHS = ‘Jakarta’)
3. Ambil nama-nama mahasiswa yang mengikuti ujian.
SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE EXISTS
(SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)

4. Ambil nama-nama mahasiswa yang tidak mengikuti ujian.


SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE NOT
EXISTS (SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)
Aplikasi yang digunakan sebagai contoh adalah
phptriad-mysql front

Dari Address ketik : http://localhost/phpmyadmin

Tampilan password ketik root dan untuk password ketik


password
Latihan Soal
Sistem Basis Data
1. Dibawah ini terdapat perintah dalam DDL (Data
Definition Language), Kecuali….
a. Create d. Drop
b. Alter Table e. Create View
c. Insert

2. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel


yang telah terbentuk, adalah…
a. Drop Index Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Delete from table
c. Drop Table
Latihan Soal
Sistem Basis Data

2. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel yang telah


terbentuk, adalah…
a. Drop Index Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Delete from table
c. Drop Table

3. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel index yang telah
terbentuk, adalah ….
a. Drop Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Create Index on
c. Drop Index on TableName
Latihan Soal
Sistem Basis Data

3. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel index yang telah
terbentuk, adalah ….
a. Drop Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Create Index on
c. Drop Index on TableName

4. Perintah SQL yang digunakan untuk membuat suatu database


Perguruan Tinggi adalah
a. Create [Perguruan Tinggi]
b. Create Database [Perguruan Tinggi]
c. Create Tabel [Perguruan Tinggi]
d. Use Database [Perguruan Tinggi]
e. Create View PerguruanTinggi
Latihan Soal
Sistem Basis Data
4. Perintah SQL yang digunakan untuk membuat suatu database
Perguruan Tinggi adalah
a. Create [Perguruan Tinggi]
b. Create Database [Perguruan Tinggi]
c. Create Tabel [Perguruan Tinggi]
d. Use Database [Perguruan Tinggi]
e. Create View PerguruanTinggi

5. Yang merupakan clause Data Access pada struktur Query Language


adalah
a. Recover Table d. Insert
b. Revoke e. Update
c. Create View
Latihan Soal
Sistem Basis Data

5. Yang merupakan clause Data Access pada struktur Query Language


adalah
a. Recover Table d. Insert
b. Revoke e. Update
c. Create View

1. Dibawah ini terdapat perintah dalam DDL (Data Definition


Language), Kecuali….
a. Create d. Drop
b. Alter Table e. Create View
c. Insert
Pertemuan 11
FRAGMENTASI
DATA
FRAGMENTASI DATA
Merupakan sebuah proses pembagian atau pemetaan
database dimana database dipecah-pecah berdasarkan
kolom dan baris yang kemudian disimpan didalam site
atau unit komputer yang berbeda dalam suatu jaringan
data, sehingga memungkinkan untuk pengambilan
keputusan terhadap data yang telah terbagi.

Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :


1. Penggunaan
2. Efisiensi
3. Paralleslisme
4. Keamanan
BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIDEFINISIKAN
KETIKA MENDEFINISIKAN FRAGMENT :
1. Kondisi lengkap (Completeness)
sebuah unit data yang masih dalam bagian dari relasi
utama, maka data harus berada dalam satu fragmen.
Ketika ada relasi, pembagian datanya harus menjadi satu
kesatuan dengan relasinya.
2. Rekontruksi (Reconstruction)
sebuah relasi asli dapat dibuat kembali atau digabungkan
kembali dari sebuah fragmen. Ketika telah dipecah-pecah,
data masih memungkinkan untuk digabungkan kembali
dengan tidak mengubah struktur data.
3. Disjointness
data didalam fragmen tidak boleh diikutkan dalam fragmen
lain agar tidak terjadi redundancy data, kecuali untuk
atribut primary key dalam fragmentasi vertikal
Kerugian fragmentasi yaitu :
1. Kinerja yang dapat turun karena data tersebar dan butuh
proses untuk penggabungan kembali
2. Integritas yang dapat terganggu dikarenakan kegagalan
pada salah satu site database server
TIGA JENIS FRAGMENTASI :
1. Fragmentasi horisontal
terdiri dari tuple dari fragment global yang kemudian
dipecah-pecah atau disekat menjadi beberapa sub-sets
2. Fragmentasi vertikal
Membagi atribut-atribut dari fragment global yang
tersedia menjadi beberapa grup.
3. Fragmentasi campuran
Cara yang sederhana untuk membangun fragmentasi
campuran sbb :
a. Menggunakan fragmentasi horisontal pada
fragmentasi vertikal
b. Menggunakan fragmentasi vertical pada
fragmentasi horisontal
CONTOH KASUS JENIS-JENIS FRAGMENTASI
Ujian (NIM,Nama_Mhs,Kode_MK,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade)

NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

123 Fathi 101 Sistem Basis Data 78 B


124 Farah 102 Peranc. Sistem 60 C
125 Sarah 101 Sistem Basis Data 40 D
126 Salsabila 101 Sistem Basis Data 90 A
127 Azizah 103 Visual Basic 70 B
128 Farhan 103 Visual Basic 40 D
129 Faiz 102 Peranc. Sistem 80 A
Fragmentasi Horisontal terbagi menjadi 3 fragment yang
berbeda berdasarkan Mt_Kuliah

1. Relasi Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data”


σ Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data” (Ujian)

NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

123 Fathi 101 Sistem Basis Data 78 B


125 Sarah 101 Sistem Basis Data 40 D
126 Salsabila 101 Sistem Basis Data 90 A
2. Relasi Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem”
σ Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem” (Ujian)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

124 Farah 102 Peranc. Sistem 60 C


129 Faiz 102 Peranc. Sistem 80 A

3. Relasi Mt_Kuliah=“Visual Basic”


σ Mt_Kuliah=“Visual Basic” (Ujian)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

127 Azizah 103 Visual Basic 70 B


128 Farhan 103 Visual Basic 40 D
Fragment di atas memenuhi kondisi jika Nama_Mhs dan
Mt_Kuliah adalah hal-hal yang memenuhi syarat
Fragmentasi vertical:berdasarkan dekomposisi-nya dengan
menambahkan tupel id

NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 Fathi 101 Sistem Basis Data 78 B 1


124 Farah 102 Peranc. Sistem 60 C 2
125 Sarah 101 Sistem Basis Data 40 D 3
126 Salsabila 101 Sistem Basis Data 90 A 4
127 Azizah 103 Visual Basic 70 B 5
128 Farhan 103 Visual Basic 40 D 6
129 Faiz 102 Peranc. Sistem 80 A 7
Relasi 1 = NIM, Nama_Mhs, Mt,Kuliah, Nil_Akhir, Grade,
Tuple_ID
π NIM,Nama_Mhs,Mt,Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (UJian)

NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 Fathi Sistem Basis Data 78 B 1


124 Farah Peranc. Sistem 60 C 2
125 Sarah Sistem Basis Data 40 D 3
126 Salsabila Sistem Basis Data 90 A 4
127 Azizah Visual Basic 70 B 5
128 Farhan Visual Basic 40 D 6
129 Faiz Peranc. Sistem 80 A 7
Relasi 2 = NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID
π NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (Ujian)

NIM Kode_MK Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 101 78 B 1
124 102 60 C 2
125 101 40 D 3
126 101 90 A 4
127 103 70 B 5
128 103 40 D 6
129 102 80 A 7
Fragmentasi Campuran
Terdapat relasi berdasarkan Mata Kuliah yang sama
Relasi 1a.
π NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(σ Mt_Kuliah=“Sistem
Basis Data” (Ujian))

NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 Fathi Sistem Basis Data 78 B 1


125 Sarah Sistem Basis Data 40 D 3
126 Salsabila Sistem Basis Data 90 A 4

Relasi 1b.
π NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(σ Mt_Kuliah=“Peranc.
Sistem” (Ujian))
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

124 Farah Peranc. Sistem 60 C 2


129 Faiz Peranc. Sistem 80 A 7
Relasi 1c
π NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(σ Mt_Kuliah=“Visual
Basic” (Ujian))
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

127 Azizah Visual Basic 70 B 5


128 Farhan Visual Basic 40 D 6

Bagaimana bentuk database untuk data yang telah mengalami proses


fragmentasi?
Fragmentasi data merupakan langkah yang diambil untuk menyebarkan
data dalam database terdistribusi . Selanjutnya akan dibahas apa yang
dimaksud Database terdistribusi.
DATABASE TERDISTRIBUSI
Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling
terhubung secara logik tetapi tersebar secara fisik pada suatu
jaringan komputer.

Karakteristik Database terdistribusi, yaitu :


1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logik tersebar
pada sejumlah komputer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan
komunikasi
3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-
aplikasi lokal secara otonom
4. Data pada masing situs dibawah kendali satu DBMS
5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu
aplikasi global
BENTUK-BENTUK TOPOLOGI DISTRIBUSI DATA :
a. Fully Connected network

A
B

C
D

E F
b. Partialy conneted network

B
C

E D
F
C. Tree Strutured Network

B
C

D E F G
d. Ring network

A
B

C D

E F
e. Star network

A
B

D E
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
DATABASE TERDISTRIBUSI

KEUNTUNGAN :
1. Secara alami mengikuti struktur organisasi
2. Adanya otonomi lokal
3. Sifatnya dapat dipakai secara bersama
4. Peningkatan ketersediaan
5. Peningkatan kehandalan
6. Peningkatan kinerja
7. Ekonomis
8. Pertumbuhan yang modular
KERUGIAN :
1. Harga software mahal (Biaya)
2. Kompleksitas
3. Kelemahan dalam keamanan
4. Sulitnya menjaga keutuhan data
5. Kurangnya standar
6. Kurangnya pengalaman
7. Perancangan basisdata lebih kompleks
Analisa kasus Perpustakaan Smart
• Pembuatan Salah satu Topologi Jaringan
Database Terdistribusi dari Perpustakaan Smart.
• Implementasikan Perpustakaan Smart
Fragmentasikan dengan 3 kondisi :
F.Horizontal,F.Vertikal & F.Campuran

Diharapkan Dosen untuk memberikan Analisa


kasus Perpustakaan Smart dan Solusi dari
permasalahannya.
Pertemuan Ke 12

PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI BASIS DATA
MENGGUNAKAN MYSQL
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BASIS
DATA MENGGUNAKAN MYSQL
Perangkat Lunak Bantu untuk Perancangan Basis Data
Pada perangkat lunak bantu telah tersedia komponen-
komponen (notasi-notasi) perancangan basis data.
Salah satu perangkat lunak bantu untuk keperluan semacam
itu adalah DBDesigner yang dioptimalkan untuk MySQL
Database.
•Tampilan jendela DBDesigner.
Contoh penggunaan DBDesigner.

Menggunakan Komponen TABEL dan RELASI


Klik komponen Tabel pada toolbar seperti di gambar berikut.
Letakan komponen tsb.
pada page area sehingga
muncul
komponen Tabel
(Table_01) pada page
area, kemudian
klik kanan komponen tsb
sehingga muncul menu
dan pilihlah
Edit Object seperti
berikut.
Menu Edit Object akan menampilkan jendela Table Editor.
Pada Table Editor kita bisa menentukan properties dari tabel seperti nama
tabel, tipe data, primary key dsb.
Ubah dan simpanlah properties tabel (Table _01) menjadi tabel faktur
(struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK) seperti berikut.
Ulangi langkah-langkah menggunakan komponen Table
di atas (tabel faktur) untuk tabel barang dan langganan
(struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK).
Sehingga ada 3 komponen Table seperti gambar berikut
Langkah berikutnya membuat relasi 1-M antara langganan
dengan faktur dengan cara klik komponen 1-n Relation pada
toolbar seperti di gambar berikut.
Klik di tabel langganan kemudian klik di tabel faktur, sehingga
muncul komponen relasi yang menghubungkan kedua tabel tsb.
dan FK (NLgn) berada pada tabel faktur, seperti gambar berikut
Langkah berikutnya membuat relasi M-M antara faktur dengan
barang dengan cara klik komponen n-m Relation pada toolbar
seperti di gambar berikut
Klik di tabel faktur kemudian klik di tabel barang, sehingga
muncul komponen relasi yang disertai munculnya tabel baru
(faktur_has_barang) dan FK (Nfak & NBrg) berada pada tabel
tsb, seperti gambar berikut.
Edit properties tabel faktur_has_barang yaitu dengan
mengganti nama menjadi tabel transaksi dan menambahkan
field Qty dan HrgTran. Sehingga menjadi seperti gambar
berikut.
Untuk mengekspor hasil rancangan database ke dalam
database digunakan Database Synchronization. Database
yang digunakan pada contoh ini adalah MySQL.

Sebelum melakukan sinkronisasi, kita perlu membuat


koneksi ke database MySQL terlebih dahulu. Jika remote
connection dengan root diperbolehkan maka gunakan user
root. Jika tidak maka kita butuh membuat user baru terlebih
dahulu. Berikut ini adalah cara bagaimana membuat user
baru yaitu db_owner.
Lakukan login terlebih dahulu ke MySQL dengan
memasukkan password root.
Buat user baru bernama dbo dengan password ”owner”.
Ketikkan 3 perintah dibawah ini.

Buat Database baru yaitu dbpenjualan


Mengekspor Tabel Hasil Rancangan Ke Server Database
Mengekspor tabel ke server database bisa dilakukan dari menu
Database  Database Sychronisastion seperti gambar berikut.
Lalu pilih MySQL sebagai database dan kemudian klik New
Database Connection
Masukkan Nilai
berikut:
Connection Name :
MySQL
Hostname : localhost
Database Name :
dbpenjualan
UserName : dbo
Password : owner

Lalu klik OK
Klik Connect untuk terkoneksi ke MySQL
Klik Execute untuk mengeksekusi sinkronisasi
Setelah tampil jendela seperti di atas, selanjutnya klik tombol
EXECUTE untuk mengekspor tabel ke server database MySQL
dan akan tampil progress report seperti berikut
Implementasi Basis Data Menggunakan
SQLYog (MySQL GUI)
SQLyog merupakan salah satu perangkat lunak yang berfungsi
untuk mengelola database MySQL dengan menggunakan
Graphical User interface (GUI).
Berikut ini beberapa fungsi yang bisa digunakan pada SQLYog:
Membuat koneksi ke server MySQL
Klik menu File > New Connection akan tampil jendela koneksi
berikut.
Klik tombol New dan akan tampil jendela New Connection,
isilah nama koneksi kemudian klik OK seperti gambar berikut.
Pastikan Host Address, User Name dan yang lainya diisi
dengan benar, kemudian klik Connect
Membuat database
Pilih menu DB > Create Database, kemudian tentukan nama
database (data_penjualan).
Membuat tabel

Klik pada database untuk mengaktifkannya.


Berikut ini untuk membuat tabel langganan (lgn),
pilih menu DB > Create Table, kemudian tentukan
field- fieldnya, kemudian klik Create Table dan tentukan
nama tabel.
Klik OK untuk menyimpan tabel. Klik OK.

Klik Yes untuk membuat/menambah tabel.


Tambahkan beberapa tabel-tabel yang lain sbb
Tabel FAKTUR: Tabel TRANS:
Tabel BARANG Melihat tabel yang telah terbentuk
Melihat struktur tabel Mengubah struktur table

Klik pada tabel yang akan diubah


Pilih menu Table > Alter Table, kemudian ubahlah.
Jika telah selesai klik Alter
Manipulasi data pada tabel
Untuk menambah, mungubah, menghapus dan melihat
data pada tabel bisa dilakukan langsung pada tab Table
Data seperti halnya pada MS-Access.
Mengeksekusi perintah SQL
Perintah-perintah SQL bisa dieksekusi dengan cara
menuliskannya terlebih dahulu pada tab Query,

kemudian menjalankanya dengan menekan toolbar


Latihan
1. Sebuah perusahaan yang melayani pemesanan
barang/produk umum memerlukan sebuah program aplikasi
yang berfungsi untuk menyimpan data produk beserta
suppliernya dan juga berfungsi untuk mencatat transaksi
pemesananan produk dari customer. Setiap produk yang
dipesan akan dikirim ke customer yang memesannya.
Rancanglah database untuk program aplikasi tersebut
dengan menggunakan DBDesigner dan ekspor hasilnya ke
server MySQL, untuk memenuhi keinginan
perusahaantersebut.
2. Seorang kolektor mobil ingin mendata seluruh mobil miliknya
dan memerlukan program aplikasi yang bisa berfungsi
untuk menyimpan data koleksi mobilnya. Rancanglah
database untuk program aplikasi tersebut dengan
menggunakan Bdesigner dan ekspor hasilnya ke server
MySQL, sehingga program yang dikembangkan bisa
memenuhi keinginan kolektor tersebut.
Pertemuan 13
LINGKUNGAN
DATABASE
LINGKUNGAN DATABASE
CONCURRENCY (KONKURENSI)
Ada 3 masalah yang disebabkan oleh Concurrency :
1. Masalah kehilangan modifikasi (Lost Update
Problem)
Masalah ini timbul jika dua transaksi mengakses item
database yang sama yang mengakibatkan nilai dari
database tersebut menjadi tidak benar.
Transaksi A Waktu Transaksi B
= =
Baca R t1 =
= =
= t2 Baca R
= =
Modifikasi R t3 =
= =
= T4 Modifikasi R
= =
Contoh Lost Update problem

Data transaksi pada rekening bersama (Ika dan Susi)


Waktu Transaksi Ika Transaksi Susi Saldo
T1 Read Saldo ……… 1.000.000
T2 ………. Read Saldo 1.000.000
T3 Saldo:=Saldo-50.000 …….. 1.000.000
T4 Write Saldo …….. 950.000
T5 ………. Saldo:= saldo+100.000 1.000.000
T6 ……… Write Saldo 1.100.000

Nilai saldo menjadi tidak benar disebabkan transaksi Susi


membaca nilai saldo sebelum transaksi Ika mengubah
nilai tersebut dalam database, sehingga nilai yang sudah
di update yang dihasilkancdari transaksi Ika menjadi
hilang.
2. Masalah Modifikasi Sementara (uncommited Update
Problem)
Masalah ini timbul jika transaksi membaca suatu record
yang sudah dimodifikasi oleh transaksi lain tetapi belum
terselesaikan (uncommited), terdapat kemungkinan
kalau transaksi tersebut dibatalkan (rollback).
Transaksi A Waktu Transaksi B

- -
Baca R t1 Modifkasi R
- -
- t2 -
- -
Modifikasi R t3 Rollback
- -
Contoh uncommited Update Problem

Waktu Transaksi Simpanan Transaksi Bunga Saldo


T1 Read Saldo ……… 1.000.000
T2 Saldo:=saldo+1.000.0000 ……… 1.000.000
T3 Write Saldo …….. 2.000.000
T4 ………. Read Saldo 2.000.000

T5 ………. Saldo:= saldo*0.15 2.000.000


T6 ……… Write Saldo 2.300.000
T7 ……… RollBack 2.300.000

Nilai saldo menjadi tidak benar disebabkan terjadi


RollBack pada T7 yang membatalkan transaksi
sebelumnya (T6), sehingga saldo seharusnya tetap
2.000.000
3. Masalah Analisa yang tidak konsisten (Problem of
inconsistency Analysis)
Masalah ini timbul jika sebuah transaksi membaca
suatu nilai tetapi transaksi yang kedua
mengupdate beberapa nilai tersebut selama
eksekusi transaksi pertama
Contoh Problem of inconsistency Analysis

Transaksi A menjumlahkan nilai 1, nilai 2 dan nilai 3


Transaksi B  nilai 1 + 10, nilai 3 –10
LOCKING adalah salah satu mekanisme pengontrol
concurrency

KONSEP DASAR :
Ketika sebuah transaksi memerlukan jaminan kalau
record yang diinginkan tidak akan berubah secara
mendadak, maka diperlukan kunci untuk record
tersebut

FUNGSI
Locking berfungsi untuk menjaga record tersebut agar tidak
dimodifikasi oleh transaksi lain.
Jenis- Jenis Lock :
1. Share (S)
Kunci ini memungkinkan pengguna dan para pengguna
konkuren yang lain dapat membaca record tetapi tidak
mengubahnya.
2. Exclusive (X)
Kunci ini memungkinkan pengguna untuk membaca dan
mengubah record. Sedangkan pengguna konkuren lain
tidak diperbolehkan membaca ataupun mengubah record
tersebut.
•KASUS CARA KERJA LOCKING
TIMESTAMPING
Adalah salah satu alternatif mekanisme kontrol
konkurensi yang dapat menghilangkan masalah dead
lock
Dua masalah yang timbul pada Timestamping :
1. Suatu transaksi memerintahkan untuk membaca
sebuah item yang sudah di update oleh transaksi yang
belakangan.
2. Suatu transaksi memerintahkan untuk menulis sebuah
item yan nilainya sudah dibaca atau ditulis oleh
transaksi yang belakangan
Pertemuan 14
LINGKUNGAN DATABASE
LANJUTAN
CRASS DAN RECOVERY
PENGERTIAN :
Crass adalah suatu failure atau kegagalam dari suatu
sistem

PENYEBAB DARI KEGAGALAN ADALAH :


1. Disk Crash yaitu informasi yang ada di disk akan hilang
2. Power failure yaitu informasi yang disimpan pada
memori utama dan register akan hilang
3. Software Error yaitu output yang dihasilkan tidak betul
dan sistem databasenya sendiri akan memasuki suatu
kondisi tidak konsisten
KLASIFIKASI FAILURE
Berdasarkan Jenis storage
1. Volatile storage, biasanya informasi yang terdapat
pada volatile akan hilang, jika terjadi kerusakan sistem
(system crash) contoh: RAM
2. Non Volatile Storage, biasanya informasi yang
terdapat pada non volatile strorage tidak akan hilang
jika terjadi kerusakan sistem contoh: ROM
3. Stable Storage, informasi yang terdapat dalam stable
storage tidak pernah hilang. contoh: Harddisk RAID
Jenis kegagalan :
1. Logical Error, program tidak dapat lagi dilaksanakan
disebabkan oleh kesalahan input, data tidak
ditemukan, over flow
2. System Error, sistem berada pada keadaan yang
tidak diinginkan, seperti terjadi deadlock, sebagai
akibat program tidak dapat dilanjutkan namun setelah
beberapa selang waktu program dapat dijalankan
kembali.
3. System Crash,kegagalan fungsi perangkat keras,
menyebabkan hilangnya data pada volatile storage,
tetapi data pada non volatile storage masih tetap ada.
Disk Failure, hilangnya data dari sebuah blok disk
disebabkan oleh kerusakan head atau kesalahan pada
waktu pengoperasian transfer data
SECURITY dan INTEGRITY
SECURITY adalah suatu proteksi data terhadap
perusakan data dan pemakaian oleh pemakai yang
tidak mempunyai ijin.

BEBERAPA MASALAH SECURITY SECARA


UMUM :
1. Di dalam suatu perusahaan siapa yang diijinkan untuk
mengakses suatu sistem
2. Bila sistem tersebut menggunakan password,
bagaimana kerahasian dari password tersebut dan
berapa lama password tersebut harus diganti
3. Di dalam pengontrolan hardware, apakah ada proteksi
untuk penyimpanan data (data storage)
DUA KATAGORI PENYALAHGUNAAN DATABASE :
1. Katagori yang tidak disengaja
Contoh: Anomali yang disebabkan oleh
pendistribusian data pada beberapa komputer
2. Katagori yang disengaja
Contoh: Insert, Delete & Update oleh pihak yang tidak
berwenang
BEBERAPA TINGKATAN MASALAH SECURITY :
1. Phisical, berkaitan dengan pengamanan lokasi fisik
database
2. Man, berkaitan dengan wewenang user
3. Sistem operasi, berkaitan dengan kemanan sistem
operasi yang digunakan dalam jaringan
4. Sistem database, sistem dapat mengatur hak akses
user
PEMBERIAN WEWENANG DAN VIEW
KONSEP VIEW adalah cara yang diberikan pada seorang
pemakai untuk mendapatkan model database yang sesuai
dengan kebutuhan perorangan

Database relational membuat pengamanan pada level :


Relasi, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses langsung suatu relasi
View, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses data yang terdapat pada view
Read Authorization, data dapat dibaca tapi tidak boleh
dimodifikasi
Insert Authorozation, pemakai boleh menambah data baru,
tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada
Update Authorization, pemakai boleh memodifikasi
tetapi tidak dapat menghapus data
Delete Authorization, pemakai boleh menghapus data
Index Authorization, pemakai boleh membuat atau
menghapus index
Resource Authorization, mengizinkan pembuatan
relasi – relasi baru
Alternation Authorization, mengizinkan penambahan
atau penghapusan atribute dalam satu relasi
Drop Authorization, pemakai boleh menghapus relasi
yang ada
INTEGRITY
Berarti memeriksa keakuratan dan validasi data
BEBERAPA JENIS INTEGRITY :
1. Integrity Konstains, memberikan suatu sarana yang
memungkinkan pengubahan database oleh pemakai
berwenang sehingga tidak akan menyebabkan data
inkonsistensi
2. Integrity Rule (pada basisdata relational), terbagi menjadi:
- Integrity Entity, contoh: tidak ada satu komponen kunci
primer yang bernilai kosong (null)
- Integrity Referensi, suatu domain dapat dipakai sebagai
kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain
yang bersangkutan
Pertemuan 1

Konsep Dasar
Basis Data (Database)
Pengenalan Basis Data
Basis Data (Database), pada saat ini sangat berdampak
besar pada perkembangan ekonomi dan masyarakat.
Sistem basis data berkaitan penting dalam pengembangan
bidang rekayasa perangkat lunak, dan database menjadi
kerangka kerja yang mendasari sistem informasi dan
secara mendasar merubah cara banyak organisasi
beroperasi.

Contoh Penggunaan Basis Data pada aplikasi: aplikasi


pengelolaan nomor telepon, aplikasi pembayaran gaji
perusahaan, dll.
Contoh Penggunaan Basis Data
• Peminjaman pada Perpustakaan
Ketika kita melakukan peminjaman di perpustakaan, kemungkinan
besar basis data diakses. Petugas akan memasukkan kode buku atau
menggunakan mesin pembaca, mesin ini dihubungkan dengan aplikasi
database barang untuk mengetahui data buku tersebut. Aplikasi itu
kemudian akan mengurangi jumlah stok buku tersebut dan
menampilkan jumlah stok yang ada kepada petugas. Jika jumlah stok
buku yang ada sudah di bawah ambang batas bawah stok, maka
sistem database akan secara otomatis menginformasikan kepada
petugas bahwa peminjaman sudah tidak bisa dilakukan. Atau, jika
pembaca menanyakan ketersediaan sebuah buku , maka petugas bisa
melakukan pemeriksaan stok buku dan lokasi penyimpanan buku,
dengan menjalankan aplikasi yang menentukan ketersediaan buku dari
basis data.
Konsep Dasar Basis Data
BASIS dapat diartikan sebagai markas atau gudang,
tempat bersarang (berkumpul).
DATA adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,
dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angga,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

BASIS DATA (DATABASE) adalah himpunan kelompok


data/ kumpulan data yang saling berhubungan secara logis
dan deskripsinya, yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi organisasi.
Prinsip Dan Tujuan Basis Data
- Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip.
- Tujuan utamanya adalah kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan data/arsip.
Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah
pengaturan, pemilahan, pengelompokkan,
pengorganisasian data yang akan kita simpan
sesuai fungsi/jenisnya. Pengorganisasian data
tersebut dapat dalam bentuk tabel terpisah atau
dalam bentuk pendefinisian kolom (field) data
dalam setiap tabel.
Operasi Dasar Basis Data
Operasi dasar yang dapat kita lakukan pada
basis data , adalah :
1. Create database 5. Insert
2. Drop database 6. Query
3. Create table 7. Update
4. Drop table 8. Delete
Sistem Basis Data
Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional yang saling
berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan
untuk memenuhi suatu proses tertentu.

Contoh :
Sistem = kendaraan
Komponen fungsional= pemantik/starter (untuk memulai
pengapian), komponen pengapian (untuk pembakaran
BBm yang membuat torak bekerja), dst.
- Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif.
- Software/aplikasi/program adalah penggerak
atau pengelolanya.
- Sistem adalah gabungan dari keduanya.
Sistem Basis Data merupakan sistem yang terdiri
atas kumpulan tabel data yang saling berhubungan
dan sekumpulan program (DBMS) yang
memungkinkan beberapa pemakai dan/atau
program lain untuk mengakses dan memanipulasi
tabel-tabel data tersebut.
Database Management System
(DBMS)
DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan
pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan
mengontrol akses ke basis data. DBMS yang mengelola
basis data relational disebut dengan Relational DBMS
(RDBMS)

Contoh perangkat lunak yang termasuk DBMS: dBase,


FoxBase, Rbase, Microsoft-Access, Borland Paradox /
Borland Interbase, MS-SQL Server, Oracle, Informix,
Sybase, MySQL, dll.
Penjelasan Gambar diatas menunjukkan bagaimana sebuah komputer
mengakses sebuah database :
Database menampung semua data, dimulai dari anggota, data buku
sampai dengan data transaksi peminjaman dan pengembalian,
Sehingga anggota dapat melihat data buku yang tersedia dalam
perpustakaan begitu pula anggota dapat melihat buku apa saja yang
sudah dipinjam dan waktu pengembaliannya. Begitu pula dengan
petugas dapat melihat fungsi yang sama pula.
Komponen Sistem Basis Data
1. HARDWARE
DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras
untuk dapat berjalan. Perangkat keras dapat
berkisar dari satu komputer pribadi ke mainframe
tunggal atau jaringan komputer.
Perangkat keras tertentu tergantung pada
persyaratan organisasi dan DBMS yang
digunakan.
Beberapa DBMS hanya berjalan pada perangkat
keras atau sistem operasi tertentu, sementara
yang lain berjalan di berbagai perangkat keras dan
sistem operasi
2. Software
Komponen perangkat lunak terdiri dari
perangkat lunak DBMS itu sendiri dan
aplikasi program, bersama dengan sistem
operasi, termasuk perangkat lunak jaringan
jikaDBMS sedang digunakan melalui
jaringan.
Contoh bahasa pemograman yang
dipergunakan : C, C ++, C #, Java, Visual
Basic, COBOLPascal, SQL.
3. Data
Data adalah komponen terpenting dari
lingkungan DBMS (tentunya dari sudut
pandang pengguna akhir ). Pada gambar
diatas, data dapat bertindak sebagai
jembatan antara komponen mesin dan
komponen manusia. Basis data berisi data
operasional dan metadata, "data tentang
data”. Struktur basis data disebut skema.
Skema :
1. Tabel Buku (kode buku, judul buku, dst)
2. Tabel Anggota (kode anggota, nama anggota, dst)
3. Tabel Peminjaman (Kode pinjam, tgl pinjam, dst)
4. Tabel Pengembalian (kode kembali, tgl kembali, dst)
4. Procedures
Prosedur merujuk pada instruksi dan aturan
yang mengatur desain dan penggunaan
basis data.
Pengguna sistem dan staf yang mengelola
database membutuhkan
prosedur terdokumentasi tentang cara
menggunakan atau menjalankan sistem.
Prosedur dapat terdiri dari petunjuk tentang cara:
• Masuk ke DBMS.
• Menggunakan fasilitas DBMS atau program aplikasi
tertentu.
• Mulai dan hentikan DBMS.
• Buat salinan cadangan dari database.
• Menangani kegagalan perangkat keras atau perangkat
lunak.
• Ubah struktur tabel, atur ulang database di beberapa disk,
meningkatkan kinerja, atau mengarsipkan data ke
penyimpanan sekunder.
5. People
Komponen terakhir adalah orang-orang
yang terlibat dengan sistem
Peran Dalam Lingkungan
Database
Terdiri dari :
1. Data dan Database Administrator
2. Database Designer
3. Application Developers
4. End-User
1. Data dan Database Aministrator
Data Administrator (DA) bertanggung jawab atas
pengelolaan sumber daya data, termasuk
perencanaan basis data; pengembangan dan
pemeliharaan standar, kebijakan dan prosedur;
dan desain basis data konseptual / logis.
DA berkonsultasi dengan dan menasihati manajer
senior, memastikan bahwa arah pengembangan
basis data akan pada akhirnya mendukung tujuan
perusahaan.
Database Administrator (DBA) bertanggung jawab
atas realisasi fisik database, termasuk desain dan
implementasi basis data fisik, keamanan dan
kontrol integritas, pemeliharaan sistem
operasional, dan memastikan kinerja aplikasi
memuaskan untuk pengguna. Peran DBA lebih
berorientasi teknis daripada peran DA, yang
membutuhkan pengetahuan rinci tentang target
DBMS dan lingkungan sistem
2. Database Designer
Dalam proyek desain basis data besar,
terdapat dua jenis perancang basis data :
1. Perancang basis data fisik, berkenaan dengan
mengidentifikasi data (yaitu, entitas dan atribut),
hubungan antara data, dan kendala pada data
itu harus disimpan dalam database.
2. Perancang basis data logis harus memiliki
menyeluruh dan pemahaman lengkap tentang
data organisasi dan kendala apa pun pada data
ini (kadang disebut aturan bisnis).
3. Application Developers
Setelah database diimplementasikan,
program aplikasi untuk pengguna akhir
juga harus diimplementasikan. Ini
adalah tanggung jawab pengembang
aplikasi.
Biasanya, pengembang aplikasi
bekerja dari spesifikasi yang dihasilkan
oleh analis sistem.
4. End-User
Pengguna akhir dapat diklasifikasikan sesuai
dengan cara mereka menggunakan sistem:
1. User Umum : Mereka memanggil operasi
database dengan memasukkan perintah
sederhana atau memilih opsi dari menu.
2. User Mahir : mereka dapat menggunakan
bahasa permintaan tingkat tinggi seperti SQL
untuk melakukan operasi yang diperlukan,
bahkan mungkin menulis program aplikasi
untuk mereka gunakan sendiri.
Bahasa Basis Data
Cara berinteraksi antara pemakai dengan
basis data diatur dalam suatu bahasa yang
ditetapkan oleh pembuat DBMS.

Dua bentuk Bahasa yaitu :


1. DDL (Data Definition Language)
2. DML (Data Manipulation Language)
* Detail akan dibahas di pertemuan 10
Keuntungan DBMS
1. Pengontrolan kerangkapan data
2. Konsistensi data
3. Lebih banyak informasi dari jumlah data
yang sama
4. Sharing data
5. Peningkatan integrasi data
6. Peningatan keamanan\
7. Penegakan standar layanan
Kekurangan DBMS
1. Kompleksitas
2. Ukuran
3. Biaya DBMS
4. Biaya Peangkat keras tambahan
5. Biaya konversi teknologi
6. Performa
7. Dampak kegagalan yang lebih besar
Tugas
(Dikerjakan secara kelompok)

Buatlah analisis basis data sesuai dengan tema


project yang di dapatkan di matakuliah aplikasi
basis data. (kelompok di buat sesuai dengan
kelompok aplikasi basis data)
Pertemuan 2

Basis Data Relational


&
Perancangan Basis Data
Basis Data Relational
Adalah basis data yang mempresentasikan
data dalam bentuk tabel-tabel, dimana tabel-
tabel tersebut dihubungkan oleh nilai-nilai
yang sama/umum pada kolom-kolom terkait.
Komponen penyusun basis data :
1. Tabel
2. Kolom/atribut
3. Baris/tuple
4. Domain
Skema :
1. Tabel Buku : kode buku (3) , judul buku (20)
2. Tabel Anggota : kode anggota (3), nama anggota (25)
3. Tabel Peminjaman : Kode pinjam (5), tgl pinjam (date), kode anggota (3)
4. Tabel Pengembalian : Kode kembali (5), tgl kembali (date), kode anggota (3)
Skema :
1. Tabel Buku : kode buku (3) , judul buku (20)
2. Tabel Anggota : kode anggota (3), nama anggota (25)
3. Tabel Peminjaman : Kode pinjam (5), tgl pinjam (date), kode anggota (3)
4. Tabel Pengembalian : Kode kembali (5), tgl kembali (date), kode anggota (3)
1. Tabel
Tabel memiliki nama dan terdiri atas baris
dan kolom. Tabel pada suatu basis data
tidak boleh memilki nama yang sama (unik).
Tabel disebut juga dengan Relation atau
File.

Pada gambar slide 3 terdiri dari 4 tabel


yaitu, tabel anggota, tabel buku, tabel
peminjaman, tabel pengembalian
2. Kolom/Atribut
Kolom memiliki nama. Kolom yang terdapat
dalam suatu tabel tidak boleh memiliki nama
yang sama. Urutan nama boleh sembarang
dan tidak mempengaruhi makna dari tabel.
Nama lain kolom adalah Field atau Atribut.

Pada gambar slide 4, kolom yaitu nama


anggota, judul buku, kode anggota, kode
buku, dst.
3. Domain
Adalah sekumpulan nilai-nilai yang dapat
disimpan pada satu atau lebih kolom.
Sebuah domain bisa dimiliki oleh satu kolom
atau lebih, tetapi sebuah kolom hanya
memiliki satu domain. Karena domain
membatasi dan mengatur nilai yang dapat
disimpan maka disebut domain constraint.
Pada gambar slide 4, kolom yaitu kode
anggota hanya berisi 3 nilai saja, yaitu “A01”
4. Baris
Berisikan data dari sebuah objek. Baris
pada sebuah tabel harus unik, dapat
diletakkan dalam urutan bebas dan tidak
mempengaruhi makna dari tabel. Baris
disebut juga dengan Record atau tuple.

Pada slide ke 4 tabel anggota dapat


menyimpan tiga obyek (yaitu tiga data
anggota) pada tiga tuple.
Relational Keys
Adalah identifikasi satu atau sekelompok
kolom yang nilainya dapat membedakan
secara unik tuple-tuple tersebut.
Lima Relational Keys :
1. Superkey
2. Candidate key
3. Primary key
4. Alternate key
5. Foreign key
1. Superkey
Adalah satu atau kelompok kolom yang
nilainya secara unik membedakan tuple-
tuple pada suatu tabel.
Pada gambar slide 11 di masing-masing tabel terdapat
lebih dari satu superkey, yaitu :
Tabel anggota : kode anggota, nama anggota
Tabel buku : kode buku, judul, stok buku
Tabel peminjaman : kode pinjam, tgl pinjam, kode buku,
kode anggota, juml, tgl kembali
Tabel pengembalian : kode kembali, kode pinjam
Pada gambar slide 11 di masing-masing tabel
terdapat lebih dri satu superkey, yaitu :
Tabel anggota :
• Kolom kode anggota,
• Kolom no faktur dan kolom nama anggota
Tabel buku :
• Kolom kode buku
• Kolom kombinasi kode buku, judul, stok buku
Dst.
2. Candidate Key

Adalah superkey di mana tidak ada satupun


himpunan bagian dari superkey tersebut
menjadi superkey lagi. Tidak semua
superkey menjadi candidate key. Candidate
key yang terdiri dari dua kolom atau lebih
disebut sebagai composite key.
Pada gambar slide 11 di masing-masing tabel terdapat
lebih candidate key atau bukan candidate key, yaitu :
Tabel anggota :
• Kolom kode anggota, : candidate key
• Kolom no faktur dan kolom nama anggota = bukan
candidate key
Tabel buku :
• Kolom kode buku = candidate key
• Kolom kombinasi kode buku, judul, stok buku : bukan
candidate key
Pada gambar slide 11 di masing-masing tabel terdapat
lebih candidate key atau bukan candidate key, yaitu :
Tabel Peminjaman :
• Kolom kode pinjam, kode buku, kode anggota :
candidate key
• Kolom kombinasi kode pinjam, kode buku, kode anggota,
jumlah, dst : bukan candidate key

Dst.
3. Primary Key
Adalah (satu) candidate key yang dipilih (di antara
candidate key lain) untuk membedakan tuple-tuple
scara unik dalam tabel. Jika dalam satu tabel
hanya terdapat satu candidate key (misal tabel
anggota dan tabel buku), maka key tersebut
menjadi primary key. Tetapi jika terdapat lebih dari
satu candidate key (misal tabel penjualan dan
tabel pengembalian), maka salah satu candidate
key tersebut dpat dijadikan primary key.
4. Alternate Key
Adalah candidate key yang tidak dijadikan
sebagai primary key. Misal pada tabel
pengembalian jika kita memilih kode kembali
sebagai primary key, maka kode pinjam
dapat dijasikan alternate key.
5. Foreign Key
Adalah satu atau kelompok kolom yang nilainya
sama atau terkait dengan candidate key pada
tabel lain atau pada tabel yang sama.

Misal pada tabel peminjaman ada kolom kode


anggota yang terhubung dengan tabel anggota,
maka kode anggota adalah foreign key. Kolom-
kolom yang saling terkait ini sangat penting dalam
operasi join.
Skema Tabel
(Relation Skema)
Adalah informasi dasar yang
mendeskripsikan tabel yang terdiri atas
nama tabel dan sekumpulan pasangan
kolom domain.

Contoh : Skema Tabel Anggota


Tabel Anggota (kode anggota, nama)
Skema Basis Data
(Relational Database Schema)
Adalah sekumpulan skema tabel dengan masing-
masing tabel memiliki nama yang berbeda.
Contoh : Skema Basis Data Perpustakaan
Tabel anggota (kode anggota, nama)
Tabel buku (kode buku, judul, stok buku)
Tabel peminjaman (kode pinjam, tgl pinjam, kode
buku, dst)
Dst.
Integrity Constraints
Pada slide ke 7 telah dibahas mengenai
domain constraints. Terdapat empat
contraints/batasan lain yang menjaga
integritas data yang disimpan pada basis
data :
1. Null
2. Entity integrity
3. Referential integrity
4. General constraints
1. Null
Adalah nilai pada suatu kolom (tuple) masih
belum diketahui (unknown). Ini bisa berarti
nilai tersebut tidak dapat diterapkan pada
kolom tersebut.
Namun, null tidak sama dengan nilai
numerik nol atau string “-”; nol dan spasi
adalah nilai, tetapi null menunjukkan tidak
adanya nilai.
Misal dalam sebuah tabel ada sebuah data
yang belum diketahui boleh dituliskan null,
akan tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk
primary key. Karena kolom primary key
bersifat unik, jika primary key menyimpan
null maka sifat unik dari kolom tersebut akan
hilang karena bisa saja beberapa tuple
memiliki nilai null.
2. Entity Integrity
Adalah batasan atau aturan yang
menyatakan bahwa kolom-kolom primary
key tidak boleh menyimpan null.

Seperti di jelaskan sebelumnya primary key


digunakan untuk mendefinisikan secara unik
sebuah tuple.
3. Referential Integrity

Adalah batasan yang menyatakan jika suatu


tabel memiliki kolom foreign key maka nilai
pada foreign key tersebut harus sesuai
dengan nilai kolom candidate key dan jika
tidak demikian maka foreign key dapat
dituliskan null.
Dua keadaan penulisan null tidak perlu
dilakukan :
1. Pada saat kolom tersebut diberikan
batasan tidak boleh diberikan null.
2. Pada saat kolom tersebut juga
merupakan bagian dari primary key.
4. General Constraints
Adalah batasan /aturan tambahan yang
ditetapkan oleh pemakai atau administrator
basis data sesuai aturan/batasan yang ada
pada suatu organisasi.
Contoh :
- peminjaman buku tidak diijinkan jika stok buku hanya
satu
- Jika anggota masih memiliki buku yang belum
dikembalikan maka tidak di perbolehkan untuk
meminjam kembali
Perancangan Basis Data
Proses pembangunan basis data terdiri dari
dua tahapan utama :

1. Tahapan analisis dan perancangan


2. Tahapan implementasi.
1. Tahapan Analisis
dan Perancangan
Adalah tahapan pemetaan atau pembuatan
model dari dunia nyata menggunakan notasi
perancangan basis data tertentu serta
pembuatan deskripsi implementasi basis
data.
Tahapan analisis dan perancangan dibagi menjadi
tiga, yaitu :
1. Perancangan basis data secara konsep
Merupakan proses pembuatan data model dan
tidak bergantung pada seluruh aspek fisik basis
data.
2. Perancangan Basis Data Secara Logis
Merupakan proses pembuatan data model
berdasarkan data model tertentu, tetapi tidak
bergantug pada DBMS tertentu dan
implementasi fisik basis data.
3. Perancangan Basis Data Secara Fisik
Merupakan proses pembuatan deskripsi
implementasi basis data pada media penyimpanan
sekunder (disk). Deskripsi ini menjelaskan tabel-
tabel dasar, organisasi file, indeks untuk
mendapatkan ases data secara efisien, dan
semua integrity contraints, dan langkah-lagkah
keamanan.
2. Tahapan Implementasi

Tahapan ini mengimplementasikan


rancangan basis data yang telah dibuat.
Implementasi menggunakan aplikasi klien
yang disediakan oleh DBMS terpilih.
Analisa Kasus
(dibahas di dalam kelas)
• Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang
anggotanya pelajar,mahasiswa dan masyarakat yang
didirikan oleh Walikota Jakarta Barat. Keberadaan
perpustakaan berlokasi di Walikota yang aplikasi
pelayanan masih bersifat tradisional.
• Prosesnya :
a. Setiap calon anggota yang akan menjadi anggota
harus mengisi formulir dengan biaya administrasi
Rp.10.000,-
b. Anggota dapat meminjam buku maksimal 3 buku
c. Untuk masa peminjaman selama 1 minggu (7 hari)
d. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda
sesuai dengan kondisi denda, diantaranya
Diantaranya :
1. Denda keterlambatan pengembalian dikenakan biaya
administrasi Rp.500 perharinya (bukti surat denda
terlampir)
2. Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan biaya
revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah buku
diperbaiki).(bukti surat denda terlampir)
3. Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian
seharga buku tersebut.(bukti surat denda terlampir)
4. Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari
donatur statusnya (anggota atau masyrakat luas)
Analisa Kasus
“Perpustakaan Smart”
(Pembahasan di Kelas)

• Buat Enterprise dari perpustakaan smart


• Tentukan entitas-entitas yang diperlukan,
beserta atribut/field nya.
Tugas
(Dikerjakan secara kelompok)

Tentukan key dari basis data yang dibuat sesuai


dengan tema project aplikasi basis data (lanjutan
dari tugas pertemuan 1).
Pertemuan 3

MODEL DATA
Model Data
PENGERTIAN MODEL DATA :
Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data,
hubungan-hubungan antara data, makna data (semantik)
dan batasan data.

JENIS-JENIS MODEL DATA


A. Model Data Berdasarkan Object
B. Model Data Berdasarkan Record
A. Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas,
atribut dan hubungan antar entitas.
Terdiri dari:
1. Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship
Model)
2. Model Berorientasi Object (Object-Oriented Model)
3. Model Data Semantik (Semantic Data Model)
4. Model Data Fungsional (Functional Data Model)

Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model)


merupakan model yang paling populer digunakan
dalam perancangan basis data.
1. Entity Relationship Model
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam
basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real world
terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan
atau relasi antara objek-objek tersebut.

Komponen utama pembentuk Model Entity-Relationship,


yaitu: Entitas (Entity), Relasi (Relation). Kedua
komponen ini dideskripsikan lebih lanjut melalui
sejumlah Atribut/Properti.
Atribut : kode buku, judul, stok buku
Entitas : B01, B02, B03, Pemograman C++, dst.
Relasi : hubungan antara kode buku di tabel buku dengan kode buku di
tabel peminjaman. Begitu pula dengan kode anggota.
MHS1

Diagram Entity-Relationship
(Diagram E-R)
Model Entity Relationship yang berisi komponen
himpunan entitas, relasi, yang dilengkapi atribut-atribut,
dapat digambarkan menggunakan Diagram Entity-
Relationship (Diagram E-R).
Simbol dasar yang digunakan :
:Menyatakan Himpunan Entitas

:Menunjukan Himpunan Relasi

:Menyatakan Atribut (Atribut


key digaris bawahi)
:Penghubung / Link
Slide 6

MHS1 Mahasiswa; 31/07/2007


Diagram Entity-Relationship
(Diagram E-R) lanjutan
Dalam Diagram E-R aturan terpenting adalah Kardinalitas
relasi/ Mapping Cardinalities yang menentukan jumlah
entity yang dapat dikaitkan dengan entity lainnya melalui
relationship-set.

Jenis Mapping Cardinalities:


• Relasi satu ke satu (one-to-one)
• Relasi satu ke banyak (one-to-Many)
•Relasi banyak ke banyak (many-to-many)
Contoh Relasi one-to-one
Contoh Relasi one-to-many
Contoh Relasi many-to-many
2. Model Berorientasi Object
(Object-Oriented Model)
Model Berorientasi Object
(Object-Oriented Model)

Penggambaran model berbasis objek menggunakan UML.


UML Digambarkan dengan 2 Jenis :
1. Structural Diagram
2. Behaviour Diagram

*Detail pembahasan UML ada di Mata Kuliah Pemodelan


Berbasis Objek
Structural Diagram
Structural diagram terdiri dari :
• Class Diagram
• Object Diagram
• Component Diagram
• Deployment Diagram
Behavioral Diagram
Behavioral Diagram terdiri dari :
• Use case Diagram
• Sequence Diagram
• Collaboration Diagram
• Statechart Diagram
• Activity Diagram
3. Semantic Model
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana
relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol
tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai
contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X
sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic
model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.

Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model


adalah sebagai berikut :
: Menunjukkan adanya relasi

: menunjukkan atribut
Contoh Kasus
Semantic Model
B. Model Data Berbasis Record
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada user tentang hubungan logic antar data dalam
basis data

PERBEDAAN DENGAN MODEL DATA BERBASIS


OBJEK
Pada record based data model disamping digunakan untuk
menguraikan struktur logika keseluruhan dari suatu
database, juga digunakan untuk menguraikan
implementasi dari sistem database (higher level description
of implementation)
Model Relational
Terdapat 3 data model pada model data berbasis record:
1. Model Relational,
Dimana data serta hubungan antar data
direpresentasikan oleh sejumlah tabel dan masing-
masing tabel terdiri dari beberapa kolom yang namanya
unique. Model ini berdasarkan notasi teori himpunan (set
theory), yaitu relation.
Contoh : data base penjual barang terdiri dari 3 tabel:
– Supllier
– Suku_cadang
– Pengiriman
Model Relational lanjutan
SUPPLIER No_supl Nama_pen Status KOTA
S01 PT. OGAH-RUGI 03 MEDAN
s02 PT. SANTAI-DULU 03 SURABAYA
s03 PT. MALU-MALU 02 BANDUNG
s04 CV. ASAL JADI 01 MEDAN

NO_SUPL NO_PART JUML

S01 P01 200


S01 P02 300 PENGIRIMAN
S01 P04 250
S02 P01 300
S02 P02 400
S03 P03 400
S04 P04 300

NO_PA NAMA_PART BAHAN BERA KOTA


RT BAKU T

SUKU CADANG P01 BAUT-3 cm BESI 10 JAKARTA


P02 MUR - 3 cm BESI 8 JAKARTA
P03 BAUT -10 cm ALUMUNIUM 45 SURABAYA
P04 PACKING KARET 6 MEDAN
P05 RING-MM ALUMUNIUM 2 JAKARTA
Model Hirarki
2. Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan link (pointer),
dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk
tree (pohon), dan masing-masing node pada tree
tersebut merupakan record/grup data elemen dan
memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M
Model Hirarki Lanjutan
A PARENT

B C D
CHILD

E F G H I

DOSEN
BAYA

SISTEM DATABASE ANALISA DAN PERANCANGAN SISFO

NINA LENA HAFIDZ NOVI HAFIDZ NAYA RAFA


Model Jaringan
3. Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group
(DBTG) atau disebut juga model CODASYL (Conference
on Data System Language), mirip dengan hirarkical
model dimana data dan hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan links.
Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya
yaitu network model menyusun record-record dalam
bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas
1:1, 1:M dan N:M
R1 R2

R5
R3 R4
Model Jaringan lanjutan
DOSEN
BAYA

SISTEM DATABASE ANALISA DAN PERANCANGAN SISFO

NINA LENA NOVI HAFIDZ NAYA RAFA


Pertemuan 4

Entity-Relationship Diagram
(ERD)
Simbol-simbol dalam E-R Diagram
Notasi Arti Notasi Arti
• ENTITY • ATRIBUT

• WEAK ENTITY • ATRIBUT


PRIMARY KEY
• RELATIONSHIP
• ATRIBUT MULTI
VALUE
• IDENTIFYING
RELATIONSHIP
• ATRIBUT
COMPOSITE
• ATRIBUT
DERIVATIF
Komponen E-R Diagram
1. Entitas yaitu suatu kumpulan object atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara
unik. Dan kumpulan entitas yang sejenis disebut
dengan entity set.
2. Relationship yaitu hubungan yang terjadi antara satu
entitas atau lebih.
3. Atribut, kumpulan elemen data yang membentuk suatu
entitas.
4. Indicator tipe terbagi 2 yaitu :
a. Indicator tipe asosiatif object
b. Indicator tipe super tipe
Entity Set
ENTITY SET TERBAGI ATAS :
1. Strong entity set yaitu entity set yang satu atau lebih atributnya
digunakan oleh entity set lain sebagai key. Digambarkan dengan
empat persegi panjang.
Misal :
E adalah sebuah entity set dengan atribute-atribute a1, a2,..,an,
maka entity set tersebut direpresentasikan dalam bentuk tabel E
yang terdiri dari n kolom, dimana setiap kolom berkaitan dengan
atribute-atributenya.
2. Weak Entity set, Entity set yang bergantung terhadap strong entity
set. Digambarkan dengan empat persegi panjang bertumpuk.
Misal :
A adalah weak entity set dari atribute-atribute a1, a2, .., ar dan B
adalah strong entity set dengan atribute-atribute b1, b2,..,bs,
dimana b1 adalah atribute primary key, maka weak entity set
direpresentasikan berupa table A, dengan atribute-atribute {b1} u
{a1,a2,.., ar}
Entity Set lanjutan
Contoh Weak Entity
NOPEG …….. NAMA ……..

PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN

Contoh Strong Entity


Jenis-Jenis Atribut
a. KEY  atribut yang digunakan untuk menentukan suatu
entity secara unik
b. ATRIBUT SIMPLE atribut yang bernilai tunggal
c. ATRIBUT MULTI VALUE atribut yang memiliki
sekelompok nilai untuk setiap instan entity
Pada gambar dibawah ini, yang menjadi atribut key adalah NIP.
Tgl Lahir dan Nama adalah atribut simple. Sedangkan Gelar
merupakan contoh atribut multivalue.
TGL NIP NAMA
LAHIR GELAR

PEGAWAI
Jenis Atribut lanjutan
d. ATRIBUT COMPOSIT Suatu atribut yang terdiri dari
beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti
tertentu contohnya adalah atribut nama pegawai yang
terdiri dari nama depan, nama tengah dan nama belakang.

NAMA NAMA NAMA


DEPAN TENGAH BLKNG

NAMA

PEGAWAI
Jenis Atribut lanjutan
d. ATRIBUT DERIVATIF Suatu atribut yg dihasilkan dari
atribut yang lain. Sehingga umur yang merupakan hasil
kalkulasi antara Tgl Lahir dan tanggal hari ini. Sehingga
keberadaan atribut umur bergantung pada keberadaan
atribut Tgl Lahir.

TGL
LAHIR UMUR

PEGAWAI
Mapping Cardinality
Banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang lain
melalui relationship

JENIS-JENIS MAPPING :
1. One to one
2. Many to One atau One to many
3. Many to many

REPRESENTASI DARI ENTITY SET


Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan nama
yang unique. Setiap tabel terdiri dari sejumlah kolom,
dimana masing-masing kolom diberi nama yang unique
pula
Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung
pada hubungannya dengan entity lain.

Terdapat dua macam participation constrain yaitu:


1. Total participation constrain yaitu:
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya
dengan entity lain. Didalam diagram ER digambarkan
dengan dua garis penghubung antar entity dan
relationship.
2. Partial participation, yaitu
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada
hubungan dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan satu garis penghubung.
Contoh Participation Constraint
a. TOTAL PARTICIPATION

PEGAWAI PUNYA BAGIAN


N 1

b. PARTIAL PARTICIPATION

PEGAWAI PROYEK
KERJA
N 1
Indicator Tipe
Indicator tipe asosiatif object berfungsi sebagai suatu objek
dan suatu relationship.

SISWA MENDAFTAR KURSUS

Berubah menjadi

SISWA KURSUS

PENDAFTARAN
Indicator Tipe lanjutan
Indicator tipe super tipe, terdiri dari suatu object dan satu
subkategori atau lebih yang dihubungkan dengan satu
relationship yang tidak bernama.

PEGAWAI

PEGAWAI PEGAWAI
HONORER TETAP
Tahapan Pembuatan ERD
1. Identifikasi dan tetapkan seluruh himpunan entitas yang
akan terlibat
2. Tentukan atribut key dari masing-masing himpunan
entitas
3. Identifikasi dan tetapkan seluruh himpunan relasi antar
himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya
4. Tentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap
himpunan relasi
5. Lengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi
dengan atribut bukan kunci.
Logical Record Structured (LRS)
LRS  representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel
yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.
Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel dan Foreign Key
(FK)
One to One (1-1)
Supir kemudi Taksi

Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-1,


karena:
1 supir hanya bisa mengemudikan 1taksi, dan
1 taksi hanya bisa dikemudikan oleh 1 supir.
Relasi 1-1 akan membentuk 2 tabel:
Tabel Supir (nosupir, nama, alamat)
Tabel Taksi (notaksi, nopol, merk, tipe)
LRS lanjutan
LRS yang terbentuk sbb: notaksi
nopol
nosupir
merk
nama tipe
alamat nosupir(FK)

atau

notaksi nosupir
nopol nama
merk alamat
tipe
Notaksi(FK)
LRS lanjutan
One to Many (1-M)
Dosen bimbing
Kelas

Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-M,


karena:
1 Dosen bisa membimbing banyak Kelas, dan
1 Kelas hanya dibimbing oleh 1 Dosen.
Relasi 1-M akan membentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (nip, nama, alamat)
Tabel Kelas (kelas, jurusan, semester, jmlmhs)
LRS lanjutan
LRS yang terbentuk sbb:

nip kelas
nama jurusan
alamat semester
jmlmhs
nip (FK)
LRS lanjutan
Many to Many (M-M)
Mahasiswa Mtkuliah
ajar

Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas M-M,


karena:
1 Mahasiswa bisa belajar banyak Mata Kuliah, dan
1 Mata Kuliah bisa dipelajari oleh banyak Mahasiswa.
Relasi M-M akan membentuk 3 tabel:
Tabel Mahasiswa (nim, nama, alamat)
Tabel Mtkuliah (kdmk, nmmk, sks)
Tabel Nilai (nim, kdmk, nilai)  menggunakan super
key/composite key
LRS lanjutan
LRS yang terbentuk sbb:

Mahasiswa Mtkuliah

nim
Nilai kdmk
nama
nmmk
alamat
sks
nim (FK)
kdmk (FK)
nilai
Analisa Kasus ERD
Perpustakaan Smart
(Pembahasan di Kelas)

Membuat ERD dari Perpustakaan Smart


Langkah –langkah pembuatan ERD dan LRS
Tentukan entity – entity yang diperlukan
Tentukan relationship antar entity – entity
Menggambar ERD Sementara
Mengisi kardinalitas
Menentukan kunci utama
Menggambar ERD Berdasarkan Kunci
Tentukan attribute – attribute
Transformasi ERD ke LRS
Menggambar LRS
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa
bagian. Masing-masing bagian mempunyai
pengawas dan setidaknya satu pegawai.
Pegawai harus ditugaskan pada paling tidak
satu bagian, tetapi dapat pula beberapa
bagian. Paling tidak satu pegawai mendapat
tugas sebuah proyek. Namun, seorang
pegawai dapat libur dan tidak mendapat
tugas proyek.
Penyelesaian
Langkah 1 : Menentukan Entitas
Entitas yang dibutuhkan adalah : Bagian, Pegawai,
Pengawas, dan Proyek

Langkah 2 :Menentukan Relasi dengan matriks relasi


Bagian Pegawai Pengawas Proyek

Bagian ditugaskan ke dijalankan


oleh
Pegawai milik bekerja pada

Pengawas menjalankan

Proyek menggunakan
Lanjutan
Langkah 3 : Menggambar ERD Sementara
Lanjutan
Deskripsi Permasalahan :
• Masing-masing bagian hanya mempunyai satu
pengawas
• Seorang pengawas hanya bertugas pada satu bagian
• Masing-masing bagian memiliki paling tidak satu
pegawai
• Masing-masing pegawai bekerja paling tidak pada satu
bagian
• Masing-masing proyek dikerjakan oleh paling tidak satu
pegawai
• Seorang Pengawas bisa mendapat tugas 0 atau
beberapa proyek
Lanjutan
Langkah 4 : Mengisi Kardinalitas
Lanjutan
Langkah 5: Menentukan Kunci Utama
Kunci Utama : Nama Bagian, Nomor Pengawas, Nomor
Pegawai, Nomor Proyek.

Langkah 6: Menggambarkan ERD berdasarkan kunci


Karena ada dua relasi many-to-many pada ERD
sementara, yaitu antara Bagian dan Pegawai, serta
Pegawai dan Proyek. Oleh karena itu dibuatkan entitas
baru yaitu Bagian-Pegawai dan Pegawai-Proyek. Kunci
utama Bagian-Pegawai adalah gabungan Nama Bagian
dan Nomor Pegawai. Kunci utama Pegawai-Proyek adalah
gabungan Nomor Pegawai dan Nomor Proyek
Lanjutan
Penggambaran ERD Berdasarkan Kunci
Lanjutan
Langkah 7: Menentukan Atribut yang diperlukan
Transformasi ERD dan LRS
Lanjutan
LRS yang terbentuk
Contoh Lain : Perpustakaan Sederhana

Dari ketiga dokumen tersebut buatlah normalisasinya.


Contoh ERD
Perpustakaan Sederhana
Tugas Kelompok
Buatlah ERD dan LRS dari basis data yang
dibuat sesuai dengan tema project aplikasi
basis data (lanjutan dari tugas pertemuan 2)
Pertemuan 5

Normalisasi
Normalisasi
Dalam merancang basis data dapat dilakukan
dengan:

1. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang


telah diketahui, atau
2. Langsung membuat model Entity-Relationship.

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam


membangun desain logik basis data dengan menerapkan
sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan
struktur tabel yang normal.
Normalisasi Lanjutan

BEBERAPA PENGERTIAN NORMALISASI :


Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen
data menjadi tabel–tabel yang menunjuk-kan entity dan
relasinya.

Normalisasi adalah proses pengelompokan atribute-


atribute dari suatu relasi sehingga membentuk WELL
STRUCTURE RELATION.
Well Structure Relation
Adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya
sedikit (minimum Amount Of Redundancy), serta
memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan
INSERT, DELETE, dan MODIFY terhadap baris-baris
data pada relation tersebut, yang tidak berakibat
terjadinya ERROR atau INKONSESTENSI DATA, yang
disebabkan oleh operasi-operasi tersebut
Keuntungan Normalisasi
Keuntungan dari normalisasi, yaitu :
1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan
untuk menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis
data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data
ANOMALY
ANOMALY merupakan penyimpangan-penyimpangan atau
Error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat
dilakukan proses insert, delete maupun update.

Terdapat 3 jenis Anomaly :


1. Insertion Anomaly
Error yang terjadi sebagai akibat operasi insert
record/tuple pada sebuah relation
2. Deletion Anomaly
Error yang terjadi sebagai akibat operasi delete
record/tuple pada sebuah relation
Anomaly Lanjutan
3. Update Anomaly
Error yang terjadi sebagai akibat inkonsistensi data yang
terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple
dari sebuah relation
Problem-Problem Pada Relation yang
Sudah Dinormalisasi
 Performance problem
Masalah terhadap performa database
 Referential Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi antar data-data
diantara dua tabel atau lebih

BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:


a. Field/ Atribut Kunci (sudah di bahas di pertemuan 2)
b. Kebergantungan Fungsi
Atribut Kunci (Field)
(Sudah Di bahas di Pertemuan 2)

a. Key Field / atribute kunci dalam database:

1. Super key
2. Candidate key
3. Primary key
4. Alternate key
5. Foreign key
Kebergantungan Kunci
1. Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent)
Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada
sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B, yang
berarti :
Atribute B fungsionality Dependent terhadap atribute A
atau
Isi (value) atribute A menentukan isi atribute B
Definisi dari functional dependent :
Diketahui sebuah relasi R, atribute Y dari R adalah FD
pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya
jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat satu
harga Y dalam R
Kebergantungan Kunci lanjutan
2. Fully Functionaly Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully functional dependent pada
suatu kombinasi rinci data jika functional dependent pada
kombinasi rinci data dan tidak functional dependent pada
bagian lain dari kombinasi rinci data.
Definisi dari FDD:
Atribute Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X pada
relasi R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan bagian
dari X
Contoh:
PersonID,Project,Project_budgettime_spent_byperson_
onProject (bukan FFD)
PersonID, Project time_spent_byperson_onProject (FDD)
Kebergantungan Kunci lanjutan
3. Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai kunci
utama

4. Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu relasi tetapi
menjadi kunci pada relasi lain

5. Determinan
Suatu atribute (field) atau gabungan atribute dimana
beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada
atribute tersebut
Bentuk Normal
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dengan istilah
bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan
yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data
dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada
level-level normalisasi.
Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi
adalah:
• Bentuk normal pertama (1NF)
• Bentuk normal kedua (2NF)
• Bentuk normal ketiga (3NF)
• Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
• Bentuk normal keepat (4NF)
• Bentuk Normal kelima (5NF)
Pertemuan 6

Normalisasi Lanjutan
Langkah-Langkah Pembuatan Normalisasi
BENTUK TIDAK NORMAL
UNNORMALIZED
MENGHILANGKAN ELEMEN
DATA BERULANG
FIRST NORMAL FORM
(INF)
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN PARTIAL
SECOND NORMAL FORM
(2NF)

MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
THIRD NORMAL FORM
(3NF)

Menghilangkan kunci kandidat yg bkn


merupakan determinan
BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF)

Menghilangkan ketergantungan multi


value yg bkn merup. Ketergantungan
fungsional
FOURTH NORMAL FORM
(4NF)

Menghilangkan ketergantungan join


yg bkn merupakan kunci kandidat
FIFTH NORMAL FORM
(5NF)
Bentuk Tidak Normal
(Unnormalized)
Bentuk tidak normal adalah bentuk tabel
yang belum ternormalisasi. Tabel yang
belum ternormalisasi adalah tabel yang
memiliki atribut yang berulang.
Bentuk Normal Pertama (1NF)

Definisi bentuk normal pertama adalah:

Suatu Relasi dikatakan dalam bentuk normal


pertama jika dan hanya jika setiap atribut
bernilai tunggal untuk setiap baris.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan
dependensi fungsional.

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua


jika dan hanya jika:
• Berada pada bentuk normal pertama
• Semua atribut bukan kunci memiliki depedensi
sepenuhnya terhadap kunci primer.

Atribut bukan kunci adalah atribut yang tidak merupakan


kunci primer
Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Definisi bentuk normal ketiga:

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga


(3NF) jika:
• Berada dalam bentuk normal kedua
• Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi
transitif terhadap kunci primer.
Bentuk Normal Boyce-Codd
(BCNF)
Definisi bentuk normal Boyce-Codd:

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal


Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu
(determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang
bersifat unik)

BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan


terhadap 3NF. Suatu relasi yang memenuhi BCNF
selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya.
Bentuk Normal Keempat (4NF)
dan Bentuk Normal Kelima (5NF)
Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat
Ketergantungan Banyak-Nilai (Multivalued
Depedency) pada suatu tabel yang merupakan
pengembangan dari ketergantungan fungsional.

Bentuk normal kelima merupakan nama lain dari Project-


Join Normal Form (PNJF) yaitu berhubungan dengan
ketergantungan relasi antar tabel (Join Dependency)
Studi Kasus Perpustakaan

Dari ketiga dokumen tersebut buatlah normalisasinya.


Bentuk Tidak Normal Bentuk 1NF
2NF
3NF
Studi Kasus Normalisasi
PT. SANTA PURI FAKTUR PEMBELIAN BARANG
Jalan senopati 11
yogyakarta

Kode Suplier : G01 Tanggal : 05/09/2000


Nama Suplier : Gobel Nustra Nomor : 998

Kode Nama Barang Qty Harga Jumlah

A01 AC SPLIT ½ PK 10.0 135,000 1,350,000


A02 AC SPLIT 1 PK 10.0 200,000 2,000,000

Total Faktur 3,350,000

Jatuh tempo faktur : 09/09/2000


Studi Kasus lanjutan
1.Step 1 bentuk unnormalized

no kode nama kode nama barang tanggal jatuh qty harga jumlah Total
fac supp supp brg tempo

779 S02 Hitachi R02 RICE COOKER 02/09/00 08/09/00 10 15000 150000 150000
998 G01 Gobel N A01 AC SPLIT ½ PK 05/09/00 09/09/00 10 135000 1350000 3350000
A02 AC SPLIT 1 PK 10 200000 2000000
Studi Kasus lanjutan
2. Step 2 bentuk 1 NF
nofac kode nama Kode nama barang tanggal jatuh qty harga jumlah Total
supp supp brg tempo

779 S02 Hitachi R02 RICE COOKER 02/09/00 08/09/00 10 15000 150000 150000
998 G01 Gobel N A01 AC SPLIT ½ PK 05/09/00 09/09/00 10 135000 1350000 3350000
998 G01 Gobel N A02 AC SPLIT 1 PK 05/09/00 09/09/00 10 200000 2000000 3350000
Studi Kasus lanjutan
3. Step 3 bentuk 2 NF

Kode Supplier * Kode barang *


Nama Supplier Nama barang

No Nota *
Tanggal
Tempo
Qty
harga
Total

KodeSupplier **
KodeBarang **
Studi Kasus lanjutan
4. Step IV Bentuk 3 NF

Tabel Barang
Tabel Supplier

Kode Supplier * Kode barang *


Nama Supplier Tabel Nota Nama barang

No Nota *
Tanggal
Tempo
Total
kode Supplier **

Keterangan: Tabel Transaksi Brg


* Kunci primer dari tabel.
** Kunci tame/penghubung No Nota **
dari tabel thp induknya Kode Barang **
Qty
Harga
Tugas
Buatlah bentuk Normalisasi dari dokumen berikut ini :

Kartu pengobatan masyarakat


No Pasien : 1234/PO/IV/99 Tanggal Pendaftaran : 1 Mei 1999
Data Pasien dari, NOPEN : 1000019999 Nama Pasien : Bachtiar Jose
Alamat Pasien, Jalan : Kebon Jeruk No. 27 Kelurahan : Palmerah
Kecamatan : Kemanggisan Wilayah : Jakarta Barat
Kode Pos :11530 Telepon : 5350999
NoRM Tgl Kode Nama Dokter KodeSakit Diskripsi sakit Kode Nama obat Dosis
periksa Dokter obat
RM001 1/5/99 D01 Dr Zurmaini S11 Tropicana B01 Sulfa 3dd1
B02 Anymiem 4dd1
RM002 4/7/99 D01 Dr Zurmaini S12 Ulcer Triombis B01 Sulfa 3dd2
B03 Supralin 3dd1
RM003 4/4/99 D02 Dr Harjono S12 Ulcer Triombis B04 Adrenalin 4dd2

RM004 7/8/99 D04 Dr Mahendra S12 Ulcer Triombis B01 Sulfa 3dd2
B02 Anymiem 4dd2
B03 Supralin 3dd1

Penerima Pasien Buatlah bentuk un normal form, 1NF , 2NF dan 3NF
Ttd
( Udin )
Tugas Kelompok
(lanjutan dari tugas kelompok pertemuan 4)

1. Buatlah rancangan dokumen masukan


yang di butuhkan oleh sistem
2. Buatlah rancangan dokumen keluaran
yang akan di hasilkan oleh sistem
3. Buatlah Normalisasi dari rancangan
dokumen yang dibuat di atas.
Catatan : rancangan dokumen dan normalisasi sesuai
dengan tema yang didapatkan di project aplikasi basis data
Pertemuan 9

Bahasa Query
Formal
Bahasa Query Formal
Dalam bahasa Query Formal, ada dua dasar
pembentukan bahasa Query, yaitu:
1. Aljabar Relasional
2. Kalkulus Relasional

Dalam pembahasan ini hanya akan membahas


tentang Aljabar Relasional karna lebih banyak
dijadikan dasar Bahasa Query yang umum
digunakan.
Aljabar Relasional
ALJABAR RELASIONAL
Adalah kumpulan operasi terhadap relasi, dimana setiap
operasi menggunakan satu atau lebih relasi untuk
menghasilkan satu relasi yang baru.

Bahasa Query yang didasarkan pada operasi-operasi


dalam Aljabar Relasional merupakan bahasa query yang
Prosedural.
Aljabar Relational
B. OPERATOR RELATIONAL
1. Restrict ( σ ) adalah Pemilihan tupel atau record
2. Project ( π ) adalah pemilihan attribute atau field
3. Divide ( ÷ ) adalah membagi
4. Join ( θ ) adalah menggabungkan

ALJABAR RELASIONAL
Operator pada aljabar relational dibagi menjadi 2
kelompok:
1. Operator dasar untuk fundamental operational
2. Operator tambahan untuk additional operasional
Contoh
Tabel dibawah ini adalah contoh untuk mengerjakan perintah –
perintah Relation Algebra:
RELASI : MATA KULIAH
KD_MK NAMA_MK SKS NIP

207 LOGIKA & ALGO 4 199910486


310 STRUKTUR DATA 3 200109655
360 SISTEM BASIS DATA 3 200209817
545 IMK 2 200209818
547 APSI 4 200109601
305 PEMR. PASCAL 4 200703073
544 DISAIN GRAFIS 2 200010490
RELASI : MAHASISWA
NIM NAMA_MHS ALAMAT J_KEL
1105090222 HAFIDZ DEPOK LAKI-LAKI
1105091002 RAFFA DEPOK LAKI-LAKI
1105095000 NAIA DEPOK PEREMPUAN
1104030885 ARIF P.LABU LAKI-LAKI
1206090501 LENI KMP. MELAYU PEREMPUAN
1206090582 WAHYUNI TANGERANG PEREMPUAN
1205097589 ARIS DEPOK LAKI-LAKI
1106094586 YANI CILEDUG PEREMPUAN
110709 BAMBANG SALEMBA LAKI-LAKI
RELASI : REGISTRASI
KD_MK NIM

360 1105090222
545 1206090501
547 1105095000
NIP NAMA_DOS GAJI

199910486 BILLY 3500000


200109655 MARDIANA 4000000
RELASI : DOSEN 200209817 INDRIYANI 4500000
200209818 SURYANI 4250000
200109601 DWINITA 3500000
200703073 MALAU 2750000
200010490 IRFIANI 3500000
Operator Dasar
a. Selection ( σ ) Lower Case Omega
Operasi selection menyeleksi tupel-tupel pada sebuah
relation yang memenuhi predicate/syarat yang sudah
ditentukan
Contoh :
1. Mencari tuple-tuple dari MAHASISWA yang memiliki jenis kelamin
laki-laki, Ekspresi aljabar relational :
σ J_KEL=“LAKI-LAKI” (MAHASISWA)

2. Tampilkan data mata kuliah yang memiliki kode 360 atau


yang memilki sks 4
σ KD_MK=“306” V SKS=4 (MATAKULIAH)
Operator Dasar lanjutan
b. Projection ( π )
Operator projection beroperasi pada sebuah relation,
yaitu membentuk relation baru dengan mengcopy
atribute-atribute dan domain-domain dari relation
tersebut berdasarkan argumen-argumen pada
operator tersebut.
Contoh :
Tampilkan nama beserta gaji dari dosen
πnama_dos,gaji (DOSEN)
Operator Dasar lanjutan
c. Cartesian product ( X )
Operator dengan dua relasi untuk menghasilkan tabel
hasil perkalian kartesian.

Contoh :
Tampilkan nid,nama_d (dari relasi Dosen), nama_mk (dari relasi
Matakuliah), thn_akademik,smt,hari,jam_ke,waktu,kelas (dari relasi
Mengajar) dimana semester mengajar adalah pada semester ‘1’.
π nid, nama_d, nama_mk, thn_akademik,smt,
hari,jam_ke, waktu, kelas ( σ smt=1 ∧Dosen.nid =
Mengajar.nid ∧mengajar.kdmk = Matakuliah.kdmk
(DosenxMatakuliahxMengajar))
Operator Dasar lanjutan
d. Union ( ∪ )
Operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama yaitu
domain atribut ke-i masing-masing tabel harus sama
RUS={ X I X E R atau X E S}

Contoh :
Penggabungan berdasarkan kolom kota dari tabel
mahasiswa dengan tabel dosen

π kota (mahasiswa) ∪ πkota (Dosen)


Operator Dasar lanjutan
e. Set diference ( - )
Operasi untuk mendapatkan tabel dis uatu relasi tapi tidak ada di
relasi lainnya.
R – S = { X I X E R dan X E S }
Contoh : Tampilkan nama dari mahasiswa yang tinggal di depok tetapi
bukan berjenis kelamin perempuan

Query I : tampilkan nama yang tinggal di depok


πnama_mhs(σalamat=“DEPOK” (MAHASISWA))

Query II : tampilkan nama yang berjenis kelamin perempuan


πnama_mhs(σj_kel =“PEREMPUAN” (MAHASISWA))

Tampilkan query I minus query II :


πnama_mhs(σalamat=“DEPOK”(MAHASISWA))-
πnama_mhs(σj_kel=“PEREMPUAN” (MAHASISWA))
Operator Tambahan
1. SET INTERSECTION ( ∩ )
Operasi untuk menghasilkan irisan dua tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama, domain
atribut ke-i kedua tabel tersebut sama.

2. THETA JOIN
Operasi yang menggabungkan operasi cartesian
product dengan operasi selection dengan suatu kriteria.

3. NATURAL JOIN
Operasi menggabungkan operasi selection dan
cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom
yang sama
Operator Tambahan lanjutan
4. DIVISION
Merupakan operasi pembagian atas tuple-tuple dari 2
relation
Contoh: B
Sno Pno Pno
S1 P1 P2
S1 P2
A/B
S1 P3
S1 P4 Sno

S2 P1 S1

S2 P2 S2

A
Pertemuan 10

Bahasa Query Terapan


Structured Query Language
(SQL)
SQL merupakan bahasa query terapan yang banyak
digunakan oleh berbagai DBMS, diterapkan dalam
berbagai development tools dan program aplikasi untuk
berinteraksi dengan basis data.
Subdivisi SQL:
1. Data Definition Language (DDL)
Query-query ini digunakan untuk mendefinisikan
struktur atau skema basis data.
2. Data Manipulation Language (DML)
Query-query ini digunakan untuk manajemen data
dalam basis data.
SQL lanjutan
PENGELOMPOKAN STATEMEN SQL
1. Data Definition Language (DDL)
CREATE DATABASE DROP DATABASE
CREATE TABEL DROP TABEL
CREATE INDEX DROP INDEX
CREATE VIEW DROP VIEW
ALTER TABLE

2. Data Manipulation Language (DML)


INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE
SQL lanjutan
3. Data Access
GRANT , REVOKE
4. Data Integrity
RECOVER TABLE
5. Auxiliary
SELECT INTO OUTFILE,
LOAD, RENAME TABLE
Data Definition Languange (DDL)
A. CREATE
1. Pembuatan Database
Nama Database adalah yang dapat mewakili suatu kejadian
dapat berupa nama organisasi atau perusahaan.
Sintaks : CREATE DATABASE nama_database
Contoh : Buat database dengan nama KAMPUS
CREATE DATABASE KAMPUS
2. Pembuatan Tabel
Sintaks : CREATE TABLE nama_table
( nama_kolom1 tipe_data_kolom1,
nama_kolom2,tipe_data_kolom2,….)
Contoh :
Buat struktur tabel dengan nama tabel Mahasiswa dengan
data NIM char(8), NAMA char(25), ALAMAT char(30)
CREATE TABLE Mahasiswa (NIM char(8) not null,
NAMA char(25) notnull, ALAMAT char(30) notnull)
DDL lanjutan
3. Pembuatan Index
Sintaks : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index
ON nama_table (nama_kolom) ;
Contoh :
Buat index data Mahasiswa berdasarkan NIM dengan nama MHSIDX
Dimana NIM tidak boleh sama
CREATE UNIQUE INDEX MHSIDX ON Mahasiswa(NIM)

4. Pembuatan View
Sintaks :
CREATE VIEW nama_view [ (nama_kolom1,….) ]
AS SELECT statement
[WITH CHECK OPTION] ;
Contoh :
Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
CREATE VIEW MHSVIEW
AS SELECT * FROM Mahasiswa
DDL lanjutan
B. DROP (MENGHAPUS)
1. Menghapus Database
Sintaks : DROP DATABASE nama_db ;
2. Menghapus Tabel
Sintaks : DROP TABLE nama_table ;
3. Menghapus Index
Sintaks : DROP INDEX nama_index ;
4. Menhapus View
Sintaks : DROP VIEW nama_view ;

Contoh :
DROP DATABASE KAMPUS;
DROP TABLE MHS;
DROP INDEX MHSIDX;
DROP VIEW MHSVIEW;
DDL lanjutan
C. ALTER TABLE (MERUBAH STRUKTUR TABEL)
Sintaks: ALTER TABLE nama_tabel
ADD nama_kolom jenis_kolom
[FIRST | AFTER nama_kolom]
CHANGE [COLUMN] oldnama newnama
MODIFY nama_kolom jenis kolom, …
DROP nama_kolom
RENAME newnama_tabel
Contoh :
1. Tambahkan kolom JKEL dengan panjang 1 char pada tabel
Mahasiswa
ALTER TABLE Mahasiswa ADD JKEL char(1);
2. Ubah panjang kolom JKEL menjadi 15 char
ALTER TABLE Mahasiswa MODIFY COLUMN JKEL
char(15);
3. Hapus kolom JKEL dari data table MHS
ALTER TABLE Mahasiswa DROP JKEL;
Data Manipulation Language (DML)
A. INSERT
Sintaks SQL yang digunakan untuk penambahan record
baru kedalam sebuah tabel.
Sintaks: INSERT INTO Nama_tabel [(nama_kolom1,…)]
values (nilai atribut1, …)
Contoh:Masukan data Mahasiswa dengan Nim
10296832, Nama Nurhayati beralamat di Jakarta
INSERT INTO Mahasiswa (Nim, Nama, Alamat) values
(“10296832”,”Nurhayati”,“Jakarta”);
DML lanjutan
B. UPDATE
Sintaks SQL yang digunakan untuk mengubah nilai
atribut pada suatu record dari sebuah tabel.
Sintaks : UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = value_1
WHERE kondisi ;
Contoh:
Ubah alamat menjadi “Depok” untuk mahasiswa yang
memiliki NIM “10296832”
UPDATE Mahasiswa
SET ALAMAT=”Depok”
WHERE NIM=” 10296832”;
DML lanjutan
C. DELETE
Sintaks SQL yang digunakan untuk menghapus record
dari sebuah tabel.

Sintaks: DELETE FROM nama_table


WHERE kondisi

Contoh:
Hapus data Mahasiswa yang mempunyai NIM
“21198002”

DELETE FROM Mahasiswa


WHERE NIM=” 21198002”
DML lanjutan
Tabel dibawah ini untuk mengerjakan perintah SELECT
Tabel Nilai NIM KD_MK MID FINAL
10296832 KK021 60 75
Tabel Mahasiswa 10296126 KD132 70 90
31296500 KK021 55 40
NIM NAMA ALAMAT
41296525 KU122 90 80
10296832 Nurhayati Jakarta 21196353 KU122 75 75
10296126 Astuti Jakarta 50095487 KD132 80 0
31296500 Budi Depok
41296525 Prananigrum Bogor
50096487 Pipit Bekasi
21196353 Quraish Bogor
10296001 Fintri Depok
21198002 Julizar Jakarta

KD_MK NAMA_MK SKS

Tabel MataKuliah KK021 Sistem Basis Data 2


KD132 Sistem Informasi Manajemen 3
KU122 Pancasila 2
DML lanjutan
D. SELECT
Sintaks : SELECT [DISTINCT | ALL] nama_kolom
FROM nama_tabel
[ WHERE condition ]
[ GROUP BY column_list ]
[HAVING condition ]
[ ORDER BY column_list [ASC | DESC]]
DML lanjutan
Contoh :
a. Tampilkan semua data Mahasiswa
SELECT NIM,NAMA,ALAMAT FROM Mahasiswa;

Atau

SELECT * FROM Mahasiswa;

Maka hasilnya adalah :

NIM NAMA ALAMAT

10296832 Nurhayati Jakarta


10296126 Astuti Jakarta
31296500 Budi Depok
41296525 Prananingrum Bogor
DML lanjutan
b. Tampilkan Mata Kuliah yang SKS nya 2

SELECT NAMA_MK FROM MataKuliah WHERE SKS=2

Maka Hasilnya:

NAMA_MK

Sistem Basis Data


Pancasila
DML lanjutan
c. Tampilkan semua data nilai dimana nilai MID lebih besar
sama dengan 60 atau nilai finalnya lebih besar 75.
maka penulisannya :
SELECT * FROM Nilai WHERE MID >= 60 OR FINAL > 75
Hasilnya:
NIM KD_MK MID FINAL

10296832 KK021 60 75
10296126 KD132 70 90
41296525 KU122 90 80
21196353 KU122 75 75
Aplikasi yang digunakan sebagai contoh adalah
Mysql

Dari Address ketik : http://localhost/phpmyadmin

Tampilan user ketik root dan password dikosongkan


Pertemuan 11

Bahasa Query Terapan


Lanjutan
JOIN
JOIN digunakan untuk memilih data dari dua tabel atau lebih.

1. INNER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel datanya
bersesuaian.

2. LEFT JOIN atau LEFT OUTER JOIN


Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel datanya
bersesuaian dan juga semua record pada tabel sebelah kiri.

3. RIGHT JOIN atau RIGHT OUTER JOIN


Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel datanya
bersesuaian dan juga semua record pada tabel sebelah kanan.
Contoh INNER JOIN
SELECT Nilai.NIM, Mahasiswa.NAMA, Nilai.KD_MK, Nilai.MID
FROM Nilai INNER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

Hasil :

NIM NAMA KD_MK MID


10296832 Nurhayati KK021 60
10296126 Astuti KD132 70
31296500 Budi KK021 55
41296525 Prananigrum KU122 90
21196353 Quraish KU122 75
50095487 Pipit KD132 80
Contoh LEFT JOIN
SELECT Mahasiswa.NIM, Mahasiswa.NAMA, Nilai.KD_MK,
Nilai.MID
FROM Mahasiswa LEFT OUTER JOIN Nilai
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

Hasil:

NIM NAMA KD_MK MID


10296832 Nurhayati KK021 60
10296126 Astuti KD132 70
31296500 Budi KK021 55
41296525 Prananigrum KU122 90
21196353 Quraish KU122 75
50095487 Pipit KD132 80
10296001 Fintri - -
21198002 Julizar - -
Contoh RIGHT JOIN
SELECT Mahasiswa.NIM, Mahasiswa.NAMA, Nilai.KD_MK,
Nilai.MID
FROM Nilai RIGHT OUTER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM
Hasil :
NIM NAMA KD_MK MID
10296832 Nurhayati KK021 60
10296126 Astuti KD132 70
31296500 Budi KK021 55
41296525 Prananigrum KU122 90
21196353 Quraish KU122 75
50095487 Pipit KD132 80
10296001 Fintri - -
21198002 Julizar - -
Data Access
1. GRANT
Sintaks : GRANT hak_akses ON nama_db
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION] ;

GRANT hak_akses ON [nama_db]nama_tabel


TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION];

Contoh :
Berikan hak akses kepada Adi untuk menampikan
nilai final test pada tabel Nilai.
GRANT SELECT (FINAL) ON NILAI TO ADI
Data Access lanjutan
2. REVOKE
Sintaks : REVOKE hak_akses ON nama_db
FROM nama_pemakai ;

REVOKE hak_akses ON nama_tabel


FROM nama_pemakai ;

Contoh :
Tarik kembali dari Adi hak akses untuk menampilkan
nilai final test

REVOKE SELECT (FINAL) ON NILAI FROM ADI


Data Integrity

RECOVER TABLE

Sintaks : RECOVER TABLE nama_tabel


Contoh :
Kembalikan keadaan data mahasiswa seperti pada saat
sebelum terjadi kerusakan

RECOVER TABLE MHS ;


Auxiliary
1. SELECT … INTO OUTFILE ‘filename’
Sintaks ini digunakan untuk mengekspor data dari tabel ke
file lain.
Sintaks : SELECT … INTO
OUTFILE ‘Nama File’
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]

Contoh :
Ubah semua data mahasiswa ke bentuk ASCII dan disimpan ke file
teks di directory/home/adi dengan pemisah antar kolom ‘|’
SELECT * FROM MHS
INTO OUTFILE “/home/adi/teks”
FIELDS TERMINATED BY “ ”;
Auxiliary lanjutan
2. LOAD
Sintaks query ini digunakan untuk mengimpor data dari file lain ke
tabel.
Sintaks : LOAD DATA INFILE “ nama_path”
INTO TABLE nama_tabel [ nama_kolom] ;
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]
Contoh :
Memasukkan data-data dari file teks yang berada pada direktori
“/home/adi” ke dalam tabel MHS_2. Dimana pemisah antara kolom
dalam file teks adalah tab (\t) :

LOAD FROM “/home/adi/teks”


INTO MHS_2
FILELDS TERMINATED BY ‘\t’;
Auxiliary lanjutan
3. RENAME TABLE
Sintaks :
RENAME TABLE OldnamaTabel
TO NewNamaTabel
Contoh :
RENAME TABLE MHS
TO MAHASISWA
Fungsi Aggregate
MENGGUNAKAN FUNGSI AGGREGATE :
1. COUNT digunakan untuk menghitung jumlah.
Menghitung jumlah record mahasiswa dari tabel MAHASISWA
SELECT COUNT(*) FROM MAHASISWA

2. SUM digunakan untuk menghitung total dari kolom yang


mempunyai tipe data numerik.
SELECT SUM(SKS) AS ‘TOTAL SKS’ FROM MATAKULIAH
Fungsi Aggregate lanjutan
3. AVG digunakan untuk menghitung rata-rata dari data-
data dalam sebuah kolom.
SELECT AVG(FINAL) AS ‘FINAL’ FROM Nilai

4. MIN digunakan untuk menghitung nilai minimal dalam


sebuah kolom.
SELECT MIN(FINAL) FROM Nilai

5. MAX diguankan untuk menghitung nilai maksimum dalam


sebuah kolom
SELECT MAX(MID) FROM Nilai
SUBQUERY
SUBQUERY
Adalah subselect yang dapat digunakan di klausa WHERE dan
HAVING dipernyataan select luar untuk menghasilkan tabel akhir.

Aturan-aturan untuk membuat subquery, yaitu :


1. Klausa Order By tidak boleh digunakan di subquery, Order By
hanya dapat digunakan di pernyataan Select luar.
2. Klausa subquery Select harus berisi satu nama kolom tunggal
atau ekspresi kecuali untuk subquery-subquery menggunakan
kata kunci EXIST
3. Secara default nama kolom di subquery mengacu ke nama tabel
di klausa FROm dari subquery tersebut.
4. Saat subquery adalah salah satu dua operan dilibatkan di
pembandingan, subquery harus muncul disisi kanan
pembandingan
Subquery lanjutan
Penggunanaan ANY dan ALL
Jika subquery diawali kata kunci ALL, syarat hanya akan
bernilai TRUE jika dipenuhi semua nilai yang
dihasilkan subquery itu.

Jika subquery diawali kata kunci ANY, syaratnya akan


bernilai TRUE jika dipenuhi sedikitnya satu nilai yang
dihasilkan subquery tersebut.
Subquery lanjutan
Penggunanaan EXIST DAN NOT EXIST
EXIST akan mengirim nilai TRUE jika dan hanya jika
terdapat sedikitnya satu baris di tabel hasil yang dikirim
oleh subquery dan EXIST mengirim nilai FALSE jika
subquery mengirim tabel kosong.
Untuk NOT EXIST kebalikan dari EXIST.

(Masing-masing dosen membuat contoh untuk subquery)


Subquery lanjutan
CONTOH SUBQUERY :
1. Ambil nilai mid dan final dari mahasiswa yang bernama
Astuti.
SELECT MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM=(
SELECT NIM FROM MAHASISWA WHERE
NAMA=‘Astuti’)

2. Ambil nilai kode matakuliah, mid dan final dari mahasiswa


yang tinggal di jakarta.
SELECT KD_MK, MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM
IN(SELECT NIM FROM MAHASISWA WHERE ALAMAT =
‘Jakarta’)
Subquery lanjutan
3. Ambil nama-nama mahasiswa yang mengikuti ujian.
SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE EXISTS
(SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)

4. Ambil nama-nama mahasiswa yang tidak mengikuti ujian.


SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE NOT
EXISTS (SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)
Pertemuan 12

Basis Data Terdistribusi


Basis Data Terdistribusi
Basis Data Terdistribusi
Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling
terhubung secara logik tetapi tersebar secara fisik
pada suatu jaringan komputer.

Karakteristik Database terdistribusi, yaitu :


1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logik
tersebar pada sejumlah komputer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan
komunikasi
3. Data pada masing-masing situs dapat menangani
aplikasi-aplikasi lokal secara otonom
4. Data pada masing situs dibawah kendali satu DBMS
5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya
satu aplikasi global
Topologi Distribusi Data
BENTUK-BENTUK TOPOLOGI DISTRIBUSI DATA :
a. Fully Connected network

A
B

C
D

E F
Topologi lanjutan
b. Partialy conneted network

B
C

E D
F
Topologi lanjutan
C. Tree Strutured Network
A

B
C

D E F G
Topologi lanjutan
d. Ring network

A
B

C D

E F
Topologi lanjutan
e. Star network

A
B

D E
Keuntungan Basis Data
Terdistribusi
KEUNTUNGAN :
1. Secara alami mengikuti struktur organisasi
2. Adanya otonomi lokal
3. Sifatnya dapat dipakai secara bersama
4. Peningkatan ketersediaan
5. Peningkatan kehandalan
6. Peningkatan kinerja
7. Ekonomis
8. Pertumbuhan yang modular
Kerugian Basis Data
Terdistribusi
KERUGIAN :
1. Harga software mahal (Biaya)
2. Kompleksitas
3. Kelemahan dalam keamanan
4. Sulitnya menjaga keutuhan data
5. Kurangnya standar
6. Kurangnya pengalaman
7. Perancangan basisdata lebih kompleks
Fragmentasi Data
FRAGMENTASI Merupakan sebuah proses pembagian
atau pemetaan database dimana database dipecah-
pecah berdasarkan kolom dan baris yang kemudian
disimpan didalam site atau unit komputer yang
berbeda dalam suatu jaringan data, sehingga
memungkinkan untuk pengambilan keputusan
terhadap data yang telah terbagi.
Fragmentasi data merupakan langkah yang diambil untuk
menyebarkan data dalam basis data terdistribusi.

Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :


1. Penggunaan
2. Efisiensi
3. Paralleslisme
4. Keamanan
Fragmentasi lanjutan
BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIDEFINISIKAN
KETIKA MENDEFINISIKAN FRAGMENT :
1. Kondisi lengkap (Completeness)
sebuah unit data yang masih dalam bagian dari relasi utama,
maka data harus berada dalam satu fragmen. Ketika ada
relasi, pembagian datanya harus menjadi satu kesatuan
dengan relasinya.
2. Rekontruksi (Reconstruction)
sebuah relasi asli dapat dibuat kembali atau digabungkan
kembali dari sebuah fragmen. Ketika telah dipecah-pecah, data
masih memungkinkan untuk digabungkan kembali dengan
tidak mengubah struktur data.
3. Disjointness
data didalam fragmen tidak boleh diikutkan dalam fragmen lain
agar tidak terjadi redundancy data, kecuali untuk atribut
primary key dalam fragmentasi vertikal
Fragmentasi lanjutan
Kerugian fragmentasi yaitu :
1. Kinerja yang dapat turun karena data tersebar dan
butuh proses untuk penggabungan kembali
2. Integritas yang dapat terganggu dikarenakan
kegagalan pada salah satu site database server
Jenis Fragmentasi
TIGA JENIS FRAGMENTASI :
1. Fragmentasi horizontal
terdiri dari tuple dari fragment global yang kemudian
dipecah-pecah atau disekat menjadi beberapa sub-sets
2. Fragmentasi vertikal
Membagi atribut-atribut dari fragment global yang tersedia
menjadi beberapa grup.
3. Fragmentasi campuran
Cara yang sederhana untuk membangun fragmentasi
campuran sbb :
a. Menggunakan fragmentasi horizontal pada fragmentasi
vertikal
b. Menggunakan fragmentasi vertical pada fragmentasi
horizontal
Contoh Fragmentasi
CONTOH KASUS JENIS-JENIS FRAGMENTASI
Ujian (NIM,Nama_Mhs,Kode_MK,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

123 Fathi 101 Sistem Basis Data 78 B


124 Farah 102 Peranc. Sistem 60 C
125 Sarah 101 Sistem Basis Data 40 D
126 Salsabila 101 Sistem Basis Data 90 A
127 Azizah 103 Visual Basic 70 B
128 Farhan 103 Visual Basic 40 D
129 Faiz 102 Peranc. Sistem 80 A
Contoh Fragmentasi Horizontal
Fragmentasi Horizontal terbagi menjadi 3 fragment yang
berbeda berdasarkan Mt_Kuliah

1. Relasi Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data”


σ Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data” (Ujian)

NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

123 Fathi 101 Sistem Basis Data 78 B


125 Sarah 101 Sistem Basis Data 40 D
126 Salsabila 101 Sistem Basis Data 90 A
Fragmentasi Horizontal lanjutan
2. Relasi Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem”
σ Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem” (Ujian)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

124 Farah 102 Peranc. Sistem 60 C


129 Faiz 102 Peranc. Sistem 80 A

3. Relasi Mt_Kuliah=“Visual Basic”


σ Mt_Kuliah=“Visual Basic” (Ujian)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade

127 Azizah 103 Visual Basic 70 B


128 Farhan 103 Visual Basic 40 D
Contoh Fragmentasi Vertical
Fragment di atas memenuhi kondisi jika Nama_Mhs dan
Mt_Kuliah adalah hal-hal yang memenuhi syarat
Fragmentasi vertical: berdasarkan dekomposisi-nya
dengan menambahkan tupel_id
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 Fathi 101 Sistem Basis 78 B 1


124 Farah 102 Data 60 C 2
125 Sarah 101 Peranc. Sistem 40 D 3
126 Salsabila 101 Sistem Basis 90 A 4
127 Azizah 103 Data 70 B 5
128 Farhan 103 Sistem Basis 40 D 6
129 Faiz 102 Data 80 A 7
Visual Basic
Visual Basic
Peranc. Sistem
Contoh Fragmentasi Vertical
Relasi 1 = NIM, Nama_Mhs, Mt,Kuliah, Nil_Akhir, Grade,
Tuple_ID
π NIM,Nama_Mhs,Mt,Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (UJian)
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 Fathi Sistem Basis Data 78 B 1


124 Farah Peranc. Sistem 60 C 2
125 Sarah Sistem Basis Data 40 D 3
126 Salsabila Sistem Basis Data 90 A 4
127 Azizah Visual Basic 70 B 5
128 Farhan Visual Basic 40 D 6
129 Faiz Peranc. Sistem 80 A 7
Contoh Fragmentasi Vertical
Relasi 2 = NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID
π NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (Ujian)
NIM Kode_MK Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 101 78 B 1
124 102 60 C 2
125 101 40 D 3
126 101 90 A 4
127 103 70 B 5
128 103 40 D 6
129 102 80 A 7
Contoh Fragmentasi Campuran
Terdapat relasi berdasarkan Mata Kuliah yang sama
Relasi 1a.
π NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(σ Mt_Kuliah=“Sistem
Basis Data” (Ujian))
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

123 Fathi Sistem Basis Data 78 B 1


125 Sarah Sistem Basis Data 40 D 3
126 Salsabila Sistem Basis Data 90 A 4
Relasi 1b.
π NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(σ Mt_Kuliah=“Peranc.
Sistem” (Ujian))
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

124 Farah Peranc. Sistem 60 C 2


129 Faiz Peranc. Sistem 80 A 7
Fragmentasi Campuran lanjutan

Relasi 1c
π NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(σ Mt_Kuliah=“Visual
Basic” (Ujian))

NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID

127 Azizah Visual Basic 70 B 5


128 Farhan Visual Basic 40 D 6
Tugas
Analisa kasus Perpustakaan Smart
• Membuat Fragmentasi: F.Horizontal,F.Vertikal &
F.Campuran dari perpustakaan smart
Pertemuan 13

Perancangan Dan
Implementasi Basis Data
Menggunakan DB Designer
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
BASIS DATA MENGGUNAKAN MYSQL
Lanjutan
Perangkat Lunak Bantu untuk Perancangan Basis Data
Pada perangkat lunak bantu telah tersedia komponen-
komponen (notasi-notasi) perancangan basis data.
Salah satu perangkat lunak bantu untuk keperluan
semacam itu adalah DBDesigner yang dioptimalkan untuk
MySQL Database.
Lanjutan
•Tampilan jendela DBDesigner.
Contoh penggunaan DBDesigner
Menggunakan Komponen TABEL dan RELASI Klik
komponen Tabel pada toolbar seperti di gambar berikut.

Letakan komponen
tsb. pada page
area sehingga
muncul komponen
Tabel (Table_01)
pada page area,
kemudian klik
kanan komponen
tsb sehingga
muncul menu dan
pilihlah
Edit Object
seperti berikut.
Lanjutan

Menu Edit Object akan menampilkan jendela Table Editor.


Pada Table Editor kita bisa menentukan properties dari tabel seperti nama
tabel, tipe data, primary key dsb.
Ubah dan simpanlah properties tabel (Table _01) menjadi tabel faktur
(struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK) seperti berikut.
Lanjutan

Ulangi langkah-langkah menggunakan komponen Table di atas (tabel


faktur) untuk tabel barang dan langganan (struktur tabel seperti pada
pembahasan LRS tanpa ada FK). Sehingga ada 3 komponen Table
seperti gambar berikut
Lanjutan
Lanjutan
Langkah berikutnya membuat relasi 1-M antara langganan
dengan faktur dengan cara klik komponen 1-n Relation pada
toolbar seperti di gambar berikut.
Lanjutan
Klik di tabel langganan kemudian klik di tabel faktur,
sehingga muncul komponen relasi yang menghubungkan
kedua tabel tsb.
dan FK (NLgn) berada pada tabel faktur, seperti gambar
berikut
Lanjutan
Langkah berikutnya membuat relasi M-M antara faktur dengan
barang dengan cara klik komponen n-m Relation pada toolbar
seperti di gambar berikut
Lanjutan
Klik di tabel faktur kemudian klik di tabel barang, sehingga muncul
komponen relasi yang disertai munculnya tabel baru
(faktur_has_barang) dan FK (Nfak & NBrg) berada pada tabel
tsb, seperti gambar berikut.
Lanjutan
Edit properties tabel faktur_has_barang yaitu dengan
mengganti nama menjadi tabel transaksi dan menambahkan
field Qty dan HrgTran. Sehingga menjadi seperti gambar
berikut.
Lanjutan
Untuk mengekspor hasil rancangan database ke dalam
database digunakan Database Synchronization. Database
yang digunakan pada contoh ini adalah MySQL.

Sebelum melakukan sinkronisasi, kita perlu membuat


koneksi ke database MySQL terlebih dahulu. Jika remote
connection dengan root diperbolehkan maka gunakan user
root. Jika tidak maka kita butuh membuat user baru terlebih
dahulu. Berikut ini adalah cara bagaimana membuat user
baru yaitu db_owner.
Lanjutan
Lakukan login terlebih dahulu ke MySQL dengan
memasukkan password root.
Lanjutan
Buat user baru bernama dbo dengan password ”owner”.
Ketikkan 3 perintah dibawah ini.

Buat Database baru yaitu dbpenjualan


Lanjutan

Mengekspor Tabel Hasil Rancangan Ke Server Database


Mengekspor tabel ke server database bisa dilakukan dari menu
Database  Database Sychronisastion seperti gambar berikut.
Lanjutan

Lalu pilih MySQL sebagai database dan kemudian klik New


Database Connection
Lanjutan
Masukkan Nilai
berikut:
Connection Name :
MySQL
Hostname : localhost
Database Name :
dbpenjualan
UserName : dbo
Password : owner

Lalu klik OK
Lanjutan
Klik Connect untuk terkoneksi ke MySQL
Lanjutan
Klik Execute untuk mengeksekusi sinkronisasi
Lanjutan
Setelah tampil jendela seperti di atas, selanjutnya klik tombol
EXECUTE untuk mengekspor tabel ke server database MySQL
dan akan tampil progress report seperti berikut
Latihan 1
1. Sebuah perusahaan yang melayani pemesanan
barang/produk umum memerlukan sebuah program
aplikasi yang berfungsi untuk menyimpan data produk
beserta suppliernya dan juga berfungsi untuk mencatat
transaksi pemesananan produk dari customer. Setiap
produk yang dipesan akan dikirim ke customer yang
memesannya. Rancanglah database untuk program
aplikasi tersebut dengan menggunakan DBdesigner dan
ekspor hasilnya ke server MySQL, untuk memenuhi
keinginan perusahaantersebut.
Latihan 2
2. Seorang kolektor mobil ingin mendata seluruh mobil
miliknya dan memerlukan program aplikasi yang bisa
berfungsi untuk menyimpan data koleksi mobilnya.
Rancanglah database untuk program aplikasi tersebut
dengan menggunakan DBdesigner dan ekspor hasilnya
ke server MySQL, sehingga program yang dikembangkan
bisa memenuhi keinginan kolektor tersebut.
Pertemuan 14

Lingkungan Basis Data


KONKURENSI
CONCURRENCY (KONKURENSI)
Ada 3 masalah yang disebabkan oleh Concurrency :
1. Masalah kehilangan modifikasi (Lost Update
Problem)
Masalah ini timbul jika dua transaksi mengakses
item database yang sama yang mengakibatkan nilai
dari database tersebut menjadi tidak benar.
lanjutan
Transaksi A Waktu Transaksi B
= =
Baca R t1 =
= =
= t2 Baca R
= =
Modifikasi R t3 =
= =
= T4 Modifikasi R
= =
Contoh Lost Update problem
Data transaksi pada rekening bersama (Ika dan Susi)
Waktu Transaksi Ika Transaksi Susi Saldo
T1 Read Saldo ……… 1.000.000
T2 ………. Read Saldo 1.000.000
T3 Saldo:=Saldo-50.000 …….. 1.000.000
T4 Write Saldo …….. 950.000
T5 ………. Saldo:= saldo+100.000 1.000.000
T6 ……… Write Saldo 1.100.000
Nilai saldo menjadi tidak benar disebabkan transaksi Susi
membaca nilai saldo sebelum transaksi Ika mengubah
nilai tersebut dalam database, sehingga nilai yang sudah
di update yang dihasilkancdari transaksi Ika menjadi
hilang.
lanjutan
2. Masalah Modifikasi Sementara (uncommited Update
Problem)
Masalah ini timbul jika transaksi membaca suatu
record yang sudah dimodifikasi oleh transaksi lain
tetapi belum terselesaikan (uncommited), terdapat
kemungkinan kalau transaksi tersebut dibatalkan
(rollback).
lanjutan

Transaksi A Waktu Transaksi B

- -
Baca R t1 Modifkasi R
- -
- t2 -
- -
Modifikasi R t3 Rollback
- -
Contoh uncommited Update Problem

Waktu Transaksi Simpanan Transaksi Bunga Saldo


T1 Read Saldo ……… 1.000.000
T2 Saldo:=saldo+1.000.0000 ……… 1.000.000
T3 Write Saldo …….. 2.000.000
T4 ………. Read Saldo 2.000.000

T5 ………. Saldo:= saldo*0.15 2.000.000


T6 ……… Write Saldo 2.300.000
T7 ……… RollBack 2.300.000

Nilai saldo menjadi tidak benar disebabkan terjadi


RollBack pada T7 yang membatalkan transaksi
sebelumnya (T6), sehingga saldo seharusnya tetap
2.000.000
lanjutan
3. Masalah Analisa yang tidak konsisten (Problem of
inconsistency Analysis)
Masalah ini timbul jika sebuah transaksi membaca
suatu nilai tetapi transaksi yang kedua mengupdate
beberapa nilai tersebut selama eksekusi transaksi
pertama
Contoh Problem of Inconsistency Analysis

Transaksi A menjumlahkan nilai 1, nilai 2 dan nilai 3


Transaksi B  nilai 1 + 10, nilai 3 –10
Locking

LOCKING adalah salah satu mekanisme pengontrol


concurrency

KONSEP DASAR :
Ketika sebuah transaksi memerlukan jaminan kalau
record yang diinginkan tidak akan berubah secara
mendadak, maka diperlukan kunci untuk record
tersebut

FUNGSI
Locking berfungsi untuk menjaga record tersebut agar tidak
dimodifikasi oleh transaksi lain.
lanjutan
Jenis- Jenis Lock :
1. Share (S)
Kunci ini memungkinkan pengguna dan para pengguna
konkuren yang lain dapat membaca record tetapi tidak
mengubahnya.
2. Exclusive (X)
Kunci ini memungkinkan pengguna untuk membaca dan
mengubah record. Sedangkan pengguna konkuren lain tidak
diperbolehkan membaca ataupun mengubah record tersebut.
Cara Kerja Locking
lanjutan
lanjutan
lanjutan
Timestamping
TIMESTAMPING
Adalah salah satu alternatif mekanisme kontrol
konkurensi yang dapat menghilangkan masalah dead
lock
Dua masalah yang timbul pada Timestamping :
1. Suatu transaksi memerintahkan untuk membaca
sebuah item yang sudah di update oleh transaksi yang
belakangan.
2. Suatu transaksi memerintahkan untuk menulis sebuah
item yan nilainya sudah dibaca atau ditulis oleh
transaksi yang belakangan
Crass dan Recovery
PENGERTIAN :
Crash adalah suatu failure atau kegagalan dari suatu
sistem

PENYEBAB DARI KEGAGALAN ADALAH :


1. Disk Crash yaitu informasi yang ada di disk akan hilang
2. Power failure yaitu informasi yang disimpan pada
memori utama dan register akan hilang
3. Software Error yaitu output yang dihasilkan tidak betul
dan sistem databasenya sendiri akan memasuki suatu
kondisi tidak konsisten
Klasifikasi Failure
Berdasarkan Jenis storage
1. Volatile storage, biasanya informasi yang terdapat
pada volatile akan hilang, jika terjadi kerusakan sistem
(system crash) contoh: RAM
2. Non Volatile Storage, biasanya informasi yang
terdapat pada non volatile strorage tidak akan hilang
jika terjadi kerusakan sistem contoh: ROM
3. Stable Storage, informasi yang terdapat dalam stable
storage tidak pernah hilang. contoh: Harddisk RAID
Jenis-Jenis Kegagalan
1. Logical Error, program tidak dapat lagi dilaksanakan
disebabkan oleh kesalahan input, data tidak
ditemukan, over flow
2. System Error, sistem berada pada keadaan yang
tidak diinginkan, seperti terjadi deadlock, sebagai
akibat program tidak dapat dilanjutkan namun setelah
beberapa selang waktu program dapat dijalankan
kembali.
3. System Crash,kegagalan fungsi perangkat keras,
menyebabkan hilangnya data pada volatile storage,
tetapi data pada non volatile storage masih tetap ada.
4. Disk Failure, hilangnya data dari sebuah blok disk
disebabkan oleh kerusakan head atau kesalahan pada
waktu pengoperasian transfer data
Security
SECURITY adalah suatu proteksi data terhadap
perusakan data dan pemakaian oleh pemakai yang
tidak mempunyai ijin.

BEBERAPA MASALAH SECURITY SECARA


UMUM :
1. Di dalam suatu perusahaan siapa yang diijinkan untuk
mengakses suatu sistem
2. Bila sistem tersebut menggunakan password,
bagaimana kerahasian dari password tersebut dan
berapa lama password tersebut harus diganti
3. Di dalam pengontrolan hardware, apakah ada proteksi
untuk penyimpanan data (data storage)
lanjutan
DUA KATAGORI PENYALAHGUNAAN DATABASE :
1. Katagori yang tidak disengaja
Contoh: Anomali yang disebabkan oleh pendistribusian data
pada beberapa komputer
2. Katagori yang disengaja
Contoh: Insert, Delete & Update oleh pihak yang tidak
berwenang
BEBERAPA TINGKATAN MASALAH SECURITY :
1. Phisical, berkaitan dengan pengamanan lokasi fisik database
2. Man, berkaitan dengan wewenang user
3. Sistem operasi, berkaitan dengan kemanan sistem operasi
yang digunakan dalam jaringan
4. Sistem database, sistem dapat mengatur hak akses user
Pemberian Wewenang dan View
KONSEP VIEW adalah cara yang diberikan pada seorang
pemakai untuk mendapatkan model database yang sesuai
dengan kebutuhan perorangan

Database relational membuat pengamanan pada level :


Relasi, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses langsung suatu relasi
View, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses data yang terdapat pada view
Read Authorization, data dapat dibaca tapi tidak boleh
dimodifikasi
Insert Authorozation, pemakai boleh menambah data baru,
tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada
lanjutan
Update Authorization, pemakai boleh memodifikasi
tetapi tidak dapat menghapus data
Delete Authorization, pemakai boleh menghapus data
Index Authorization, pemakai boleh membuat atau
menghapus index
Resource Authorization, mengizinkan pembuatan
relasi – relasi baru
Alternation Authorization, mengizinkan penambahan
atau penghapusan atribute dalam satu relasi
Drop Authorization, pemakai boleh menghapus relasi
yang ada
Integrity
Integrity
Berarti memeriksa keakuratan dan validasi data
BEBERAPA JENIS INTEGRITY :
1. Integrity Konstains, memberikan suatu sarana yang
memungkinkan pengubahan database oleh pemakai
berwenang sehingga tidak akan menyebabkan data
inkonsistensi
2. Integrity Rule (pada basisdata relational), terbagi menjadi:
- Integrity Entity, contoh: tidak ada satu komponen kunci
primer yang bernilai kosong (null)
- Integrity Referensi, suatu domain dapat dipakai sebagai
kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain
yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai