Anda di halaman 1dari 9

ELEMEN- ELEMEN LINGKUNGAN BASIS DATA

PEMAKAI

Pemakai (user) mengakses basis data dalam dua cara :


Akses basis data dapat dicapai melalui program-program pemakai yang disiapkan oleh
professional system.
Akses basis data melalui pertanyaan langsung, yang tidak memerlukan program-program
formal dari pengguna.
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri
yang umum diantaranya :
1.

Pengembangan program. DBMS berisi perangkat lunak pengembangan aplikasi, baik


pengembangan maupun pemakai akhir dapat menggunakan fitur ini untuk menciptakan
aplikasi untuk mengakses database

2.

Backup dan pemulihan. DBMS secara periodik membuat file-file backup untuk database
fisik. Jika terjadi kerusakan (kegagalan disket, kesalahan program, atau tindak
kejahatan) yang menyebabkan database tidak dapat digunakan, DBMS dapat pulih ke
versi sebelumnya yang dianggap benar.

3.

Penggunaan database untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistic tentang data
yang sedang digunakan, siapa yang menggunakannya.

4.

Akses database. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah mengizinkan pemakai yang
memiliki otorisasi untuk mengakses basis data.

BAHASA DEFINISI DATA


Bahasa definisi data (DDL- Data Definition Language) adalah sebuah bahasa program
yang digunakan untuk mendefinisikan basis data fisik ke DBMS. Terdapat tiga tingkat,
yang disebut sudut pandang (view) dalam definisi ini, yaitu :
Sudut Pandang Internal. Sudut pandang internal (internal view) menyajikan pengaturan
record secara fisik dalam database. Ini merupakan penyajian tingkat paling rendah, di
mana satu langkah dipindahkan dari database fisik. Sudut pandang internal ini
menjelaskan struktur record, hubungan di antara mereka, dan pengaturan fisik serta
urutan record dalam satu file. Hanya terdapat satu sudut pandang internal terhadap
database.
Sudut Pandang Konseptual (Skema). Sudut pandang konseptual atau skema menyajikan
database secara logika dan secara abstrak, bukan bagaimana database itu seeara fisik
disimpan. Sudut pandang ini memungkinkan program-program pemakai untuk
memanggil data tanpa mengetahui atau tanpa perlu menspesifikasi bagaimana data-data
itu diatur atau kapan mereka disimpan dalam database fisik.Hanya ada satu sudut
pandang konseptual untuk sebuah database.
Sudut Pandang Pemakai (Subskema). Sudut pandang pemakai (user view)
mendefinisikan bagaimana seorang pemakai tertentu melihat database.Ini adalah bagian
dari database di mana seorang pemakai individual memiliki otorisasi untuk
mengaksesnya. Bagi pemakai, sudut pandang pemakai adalah database. Tidak seperti
sudut pandang internal dan konseptual, terdapat banyak sudut pandang pemakai yang
berbeda. Misalnya, seorang pemakai dalam departemen personalia mungkin melihat
database sebagai sebuah kumpulan record karyawan dan tidak terlalu melihat pada
record pemasok atau persediaan yang digunakan oleh pemakai di departemen kontrol

Operasi DBMS.
Untuk menggambarkan peran-peran sudut pandang ini, mari kita lihat urutan
peristiwa tipikal yang terjadi dalam mengakses melalui DBMS. Penjelasan berikut ini
sifatnya hipotetis, dan rincian teknis tertentu dihilangkan.
1.
Program yang digunakan pemakai mengirimkan permintaan (memanggil) untuk
data yang terdapat dalam DBMS. Panggilan ini tertulis dalam bahasa manipulasi
data khusus yang melekat dalam program pemakai tersebut.
2.
DBMS menganalisis permintaan itu dengan mencocokkan elemen-elemen data
yang dipanggil dengan sudut pandang pemakai dan sudut pandang konseptual.
Jika permintaan data itu cocok, akan diotorisasi dan langkah pemrosesan maju ke
Langkah Jika tidak cocok dengan sudut pandang ini, akses data itu ditolak.
3.
DBMS menentukan parameter-parameter struktur data dari sudut pandang internal
dan mengirimkan mereka ke sistem operasi, yang melakukan pengambilan data
aktual. Parameter struktur data tersebut menjelaskan organisasi dan metode
akses sebuah program utilitas sistem operasi, untuk mengambil data yang diminta.
4.
Dengan menggunakan metode akses yang tepat, sistem operasi berinteraksi
dengan peralatan penyimpanan disket untuk mengambil data dari database fisik.
5.
Sistem operasi kemudian menyimpan data itu dalam main memory buffer
area (sebuah wilayah buffer memori utama yang dikelola oleh DBMS).
6.
DBMS mentransfer data tersebut ke lokasi kerja pemakai yang terdapat dalam
memori utama. Pada titik ini, program pemakai bebas mengakses dan
memanipulasi data.
7.
Ketika pemrosesan selesai, Langkah 4, 5, dan 6, dibalik untuk menyimpan kembali
data yang sudah diproses ke database .

BAHASA MANIPULASI DATA


Bahasa manipulasi data (DML-Data Manipulation Language) adalah bahasa
program yang dimiliki sendiri, yang digunakan oleh DBMS tertentu untuk mengambil,
memproses, dan menyimpan data. Keseluruhan program data dapat ditulis dalam DML
atau, dengan cara lain, perintah-perintah dari DML terpilih dapat disisipkan ke dalam
program-program yang tertulis dengan bahasa universal, seperti PL/1, COBOL, dan
FORTRAN, Menyisipkan perintah-perintah DML membuat program-program standar
mampu, yang pada awalnya ditulis untuk lingkungan flat file, diubah dengan mudahnya
ke pekerjaan dalam sebuah lingkungan database. Penggunaan program-program
bahasa standar juga membuat organisasi tidak bergantung pada pemasok DBMS
tertentu. Jika organisasi itu memutuskan untuk mengganti pemasoknya ke pemasok lain
yang DML-nya berbeda, organisasi itu tidak perlu menulis ulang semua program
pemakai. Dengan mengganti perintah-perintah DMl lama dengan perintah baru, programprogram pemakai dapat dimodifikasi agar berfungsi di lingkungan yang baru.
BAHASA QUERY (Query Language)
Kemampuan query DBMS memungkinkan pemakai akhur dan pemrograman
profesional untuk mengakses data dalam database secara langsung tanpa perlu
program-program konvesional. Bahasa Query Terstruktur (SQL) dari IBM (Strucure
Query Language-SQL, diucpkan sekuel) telah menjadi bahasa query standar untuk
DBMS mainframe dan komputer-mikro. SQL merupakan bahasa generasi keempat,
merupakan bahasan on-prosedural dengan banyak perintah merupakan perrangkat yang
sangat berguna untuk menginput, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudahnya.

ADMINISTRATOR DATABASE
Administrator database bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya basis data.
Fungsi-fungsi administrator database.
Perencaan basis data :

Implementasi:

Mengembangkan strategi basis data Menentukan kebijakan akses


organisasi

Mengimplementasikan

pengendali

Mendefinisikan lingkungan basis data

keamanan

Mengembangkan kamus data

Menentukan prosedur pengujian


Menetapkan standart pemrograman

Desain :

Operasi dan pemeliharaan :

Basis data logis (skema)

Mengevaluasi kinerja basis data

Tampilan

pengguna

eksternal Menyusun ulang basis data sesuai dengan

(subskema)

kebutuhan pengguna

Pengendali basis data

Meninjau kembali standart dan prosedur


Perubahan dan pertumbuhan:
Merencanakan

Perubahan

pertumbuhan
Mengevaluasi teknologi baru.

dan

INTERAKSI ORGANISASIONAL DAN DBA


Ketika kebutuhan informasi meningkat, para pemakai mengirimkan permintaan formal
untuk aplikasi komputer kepada para profesional sistem (pemrogram) organisasi.
Permintaan ini ditangani melalui prosedur pengembangan sistem formal, yang
menghasilkan aplikasi terprogram. Permintaan pemakai juga pergi ke DBA, yang
mengevaluasinya untuk menentukan kebutuhan database pemakai. Ketika relasi ini
sudah terbangun, DBA memberikan otoritas akses kepada pemakai dengan
memprogram sudut pandang pemakai (subskema). Relasi ini ditunjukkan ketika garisgaris antara pemakai dan DBA dan antara DBA dan DDL menyatu di kotak DBMS.
Dengan tetap menjaga otoritas akses terpisah dari pengembangan sistem (pemrograman
aplikasi), organisasi tersebut lebih mampu mengontrol dan melindungi database. Usahausaha sengaja atau tidak sengaja untuk mengakses tanpa otoritasyang sah
kemungkinan besar akan ditemukan jika kedua kelompok ini bekerja secara independen.
KAMUS DATA
Salah satu komponen kunci dari DBMS adalah kamus data, yang mencakup informasi
mengenai struktur database. Kamus data menjelaskan setiap elemen data yang terdapat
dalam basis data. Fungsi ini memungkinkan semua pengguna (pemprogram) untuk
berbagi tampilan yang sama terdapat sumber daya data sehingga sangat membantu
dalam menganalisis kebutuhan pengguna.
BASIS DATA FISIK
Pendekatan ini merupakan tingkat terendah dari basis data. Database tersusun dari titiktitik magnetis pada disket magnetis. Ditingkat fisik, basis data merupakan kumpulan
record dan file. Basis data relasional didasarkan pada struktur file berurutan berindeks

MODEL DATABASE RELASIONAL


E. F. Codd yang pertama kali mengajukan prinsip-prinsip model relasional di akhir tahun 1960-an.
Model formal ini didasarkan pada aljabar relasional dan serangkaian teori, yang menjadi basis teoritis
bagi sebagian besar operasi manipulasi data. Model relasional menampilkan data dalam bentuk tabel
dua-dimensi.

TERMINOLOGI DATABASE
Model relasional memiliki terminologinya sendiri. Tabel database ini disebut relasi. Di baris pertama
relasi itu adalah atribut (elemen-elemen data) yang membentuk kolom-kolom. Perpotongan kolom dan
baris-baris yang terbentuk dalam relasi adalah tuples. Sebuah tuple, yang diberi definisi tepat oleh
Codd ketika dia pertama kali memperkenalkannya, yaitu korespondensi dengan sebuah record. Dari
sini, istilah record dan tabel akan digunakan dalam kaitannya dengan tuple dan relasi (record dengan
tuple, tabel dengan relasi).

ASOSIASI TABEL
Tabel-tabel database ada dalam kaitannya dengan tabel-tabellainnya. Ini disebut asosiasi. Terdapat tiga asosiasi tabel
fundamental: satu-dengan-satu, satu-dengan-banyak, dan banyak-dengan-banyak.
ASOSIASI Satu dengan Satu
Dalam istilah bisnis, untuk setiap record karyawan dalam file karyawan, terdapat record tunggal (atau nol untuk
karyawan-karyawan baru) dalam file penghasilan dari tahun-sampai-saat ini.
Asosiasi Satu-dengan-Banyak.

Untuk menggambarkannya, untuk setiap record pelanggan dalam tabel pelanggan, terdapat nol, satu, atau banyak
record pesanan penjualan dalam tabel Pesanan Penjualan.
Asosiasi Banyak-dengan-Banyak.
Asosiasi banyak-banyak sering kali terjadi antara record persediaan perusahaan dan record pemasoknya. Sebuah item
persediaan tertentu dapat dipasok oleh satu atau lebih pemasok. Pada saat yang bersamaan, pemasok tunggal
memasok satu atau lebih item persediaan.
Aturan untuk Sistem Database Relasional
Ahli teori telah mengusulkan persyaratan yang tidak terlalu ketat untuk menilai situasi relasional dari sebuah sistem.
Jadi, sebuah sistem itu relasional jika: Mendukung fungsi aljabar relasional yang membatasi (restrict), berupa
rancangan (project) dan merupakan gabungan (join).
Walaupun terbatas, rancangan, dan gabungan bukan merupakan fungsi aljabar relasional yang lengkap, ketiganya
berguna. Kebanyakan kebutuhan informasi bisnis dipuaskan dengan ketiga operasi ini saja. Bagian berikut ini akan
menunjukkan penggunaan SQL untuk melakukan fungsi-fungsi ini.

Anda mungkin juga menyukai