Anda di halaman 1dari 13

A.

PENGERTIAN DATABASE MANAGEMENT


SYSTEM (DMS)
Sistem manajemen basis data (Database Manajement System/DBMS) adalah
pernagkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelolah dan
mengendalikan pengaksesan basis data. DBMS merupakan perangkat lunak
yang dirancang untuk dapat melakukan utilasi dan mengelolah koleksi data
dalam jumlah yang besar. Sistem manajemen basis data juga dirancang untuk
dapat melakukan manipulasi data secara lebih muda. Sebelum adanya BMS
maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang
ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang
menyimpan data dalam bentuk flat secara langsung.

Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan


kekurangan. Penyimapanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang
optimal jika ukuran filenya relative kecil, seperti file passwd. File passwd pada
umumnya hanya digunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak
lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat
dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Pengguna
perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti
bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data.

Ada beberapa pengertian sistem manajemen menurut bebrapa para ahli, antara
lain:

 Asep Herman Suyanto (2004) manajemen system basis data/DBMS


adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal
pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar, DBMS
dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi,
misalnya penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang
spesifik untuk pengaturannya.
 Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan
dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup
perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).
 Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai
bersama (C.J Date, 1981)
 Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain
(Martin, 1977)
 Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara
efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data.
(Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, 2010
 Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya
tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya ( ICT Database/Data
Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).

Adapun beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat
memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu:

 Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara


berulang-ulang pada file basis data,
 Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada
field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama,
 Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.
Program aplikasi tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis
data tersebut, kecuali program aplikasi dirubah atau ditambah sehingga
seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain,
 Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam
sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan
oleh pemakai tertentu yang mempunya wewenang untuk mengakses,
 Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat
melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga
sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.

B. PERKEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Generasi pertama system manajemen basis data didesain oleh Charles


Bachman di perusahaan General Eectric pada awal tahun 1960, disebut sebagai
penyimpanan data terintegrasi (intergrated data store). Dibentuk dasar untuk
model data jaringan yang kemudian distandarisasi oleh Conference on Data
System Languages (CODASYL). Bachman kemudian menerima ACM Turing
Award (penghargaan semacam Nobelpada ilmu computer) di tahun 1973. Dan
pada akhir 1960, IBM mengembangkan system manajemen informasi (informasi
Manajement System) DBMS. IMS terbentuk dari representasi data pada kerangka
kerja yagn disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama,
dikembangkan system SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan
perusahaan penerbangan Amerika. System ini memungkinkan user untuk
mengakses data yang sama pada jaringan computer.
Kemudian pada tahun 1970, Edger Codd, di Laboratorium Penelitian di
San Jose, mengusulkan model data relasional. Ditahun 1980, model rasional
menjadi pradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembang
untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. ISQ
distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American
National Standards Instute (ANSI) dan international Standars Organization
(ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data
disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk
menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS.

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang basis data
meliputi bahasa query, model data yang lengkap, dan penekanan pada
dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa
vonder memperluas sistemnya dengan kemampuan query yang kompleks.
Sisitem khusus/special dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data
warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Pada tahun 1990,
James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen
transaksi dalam DBMS.

B. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Fitur-fitur Database Manajemen Sistem (DBMS)

DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang


memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa
fitur yang secara umum tersedia adalah:

 Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak


mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
 Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program,
data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena
struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan
berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak
bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program
tidak perlu berubah.
 Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh
beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
 Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan
agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten
 Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali
file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau
gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat
lunak.
 Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau
katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang
terkandung dalam basisdata.
 Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat
produktivitas sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik
manfaat dari database,
misalnya reportgenerator (pembangkitlaporan)dan query
generator (pembangkit query).

Berikut ini disajikan tabel beberapa DBMS yang terkenal.

DBMS Perusahaan

Access Microsoft Corporation

DB2 IBM

Informix IBM

Ingress Computer Associate

MySQL The MySQL Company

Oracle Oracle Corporation

Postgres SQL Postgres

Sybase Sybase Inc.

Visual dBase Borland

Visual FoxPro FoxPro Corporation


DBMS untuk model data berbasis objek biasanya dinamakan sebagai Object
Oriented Data Base Management System(OODBMS). Beberapa OODBMS yang
terkenal adalah sebagai berikut:

OODBMS Perusahaan

Gemstone Gemstone System

Matisse ADB Inc.

Versant Versant

Jeevan W3 Apps.

Vision Insyte

Objectivity Objectivity Inc.

ObjectStone Object Design Inc.

Poet Poet Software.

Perlu ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek


sebenarnya tetap menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain,
programnya berbasis objek tetapi datanya masih model relasional biasa.
Software seperti ini biasanya disebut sebagai Object Oriented Relational DataBase
Management System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.

Komponen Penyusun Database Manajemen Sistem (DBMS)

Dalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional


penyusunnya sebagai berikut

1. Query Processsor

Merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database


manager. Menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam
instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager.

2. Database Manager

Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk


menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan. Menyediakan interface antara data low-level yang disimpan
didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang
dikirimkan ke system.

3. File Manager

Manipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada


disk.

4. DML Preprocessor

Merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam


bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language. Mengkonversi
pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke
dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. Procompiler
harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang
diperlukan

5. DDL Compiler

Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi


metadata. Mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang
mengandung metadata atau “data mengenai data”

6. Dictionary Manager

Mengatur akses dan memelihara data dictionary.

Model Database Manajemen Sistem (DBMS)

Sistem manajemen database biasanya dikategorikan menurut model


database yang mereka mendukung, seperti jaringan, model relasional atau
obyek. Model cenderung untuk menentukan bahasa query yang tersedia untuk
mengakses database. Fungsi dari Model Database ini adalah untuk
merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Model
Database adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan
data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi.

Terdapat dua model data dalam DBMS sebagai berikut :

1. Model Data Berbasis Objek


Yaitu suatu model data yang menggunakan konsep entitas, atribut dan
hubungan antar entitas. Jenis model data berbasis objek yang umum adalah :

§ Entity-relationship

§ semantic

§ functional

§ object-oriented

2. Model data berbasis record

Yaitu Model Data yang terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap
yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis yaitu :

 Model Hirarkis / Model Pohon (belum ada penjelasannya)

Model database Hierarki merupakan model data yang dimana data tersebut
diatur dengan struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi
menggunakan hubungan child/parent: setiap parent dapat memiliki banyak
child, tetapi setiap child hanya boleh memiliki satu parent (yang dikenal juga
dengan hubungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut dari record yang ditentukan
telah diatur dengan tipe entitas

 Model Jaringan

Model Jaringan merupakan model database yang diyakini sebagai cara fleksibel
mewakili objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang
pada skema, diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe objek ialah node, tipe
hubungannya ialah kurva, yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau
berkisi.
Beberapa sistem database terkenal yang menggunakan jaringan model termasuk:

 Integrated Data Store (IDS)


 IDMS (Integrated Database Management System)
 RDM Embedded
 TurboIMAGE
 Unisys OS 2200 database

 Model Relasional

Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah


digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling
populer saat ini.
Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi
atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan
atribut.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base
Management System).

Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara


lain adalah :
1. DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)

Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal


antara lain adalah :
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International),
antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)

Arsitektur Database Manajemen Sistem (DBMS)

Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar
muka (interface) dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat
kerumitan atau detail tentang cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki
arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh
independensi data-program.

Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC


(American National Standards Institute – Standards Planning and Requirements
Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:

1. Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)

Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan


pengguna database. Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur
data sesuai dengan keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan
(view) yang berbeda dari user lainnya. Pada level ini pula dimungkinkan
pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk
data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user
melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang
dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil
dari beberapa file yang berelasi.

2. Level Konseptual (conceptual level)

Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada


level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan
struktur data secara lengkap. Para administrator database memahami
bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat
perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file
agar dapat diakses dan disimpan secara efisien

3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)

Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam
bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang
penyimpanan data, deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar
lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman).

Bahasa Database Manajemen Sistem (DBMS)


Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan
yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke
dalam tiga komponen bahasa, yaitu:

1. Data Definition/Decription Language (DDL)

DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk


mendefinisikan struktur data antara lain perintah untuk membuat tabel baru
(CREATE) dimana terdefinisi komponen/field data dengan tipe dan
panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX) agar setiap rekord dalam satu
file data dapat diakses melalui indeks-nya, mengubah struktur (MODIFY
STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen bahasa ini banyak
digunakan oleh para administrator basisdata pada saat merencanakan atau
membangun file-file basisdata

2. Data Manipulation Language (DML)

DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk


memanipulasi data, komponen ini diperlukan oleh para pengguna untuk
memanipulasi data, antara lain perintah-perintah untuk melakukan hal-hal
berikut ini:

 mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)


 menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)
 meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
 menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
 meng-urutkan data (SORT)
 menghitung frekuensi data (COUNT)
 mencari data (SEEK, FIND)

DML dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML
Non-Prosedural. Pada DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka
perintah harus disertai dengan perintah-perintah bagaimana data diakses dari
file database. Perintah DML Prosedural biasanya termuat dalam bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) seperti COBOL,
C, C++ dan sebagainya. Pada DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi
langsung tanpa harus memerintahkan bagaimana data dibaca dari file. Perintah
DML non-Prosedural biasanya digunakan dalam bahasa-bahasa DBMS seperti
pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan sebagainya.

3. Device Control Media Language (DCML)


DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur
perekaman atau penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML
digunakan oleh operator-operator sistem basisdata didalam mengatur file-file
data secara fisik. Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara
lain perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table), menghapus
(Drop, Delete Table).

Tujuan Database Manajemen Sistem (DBMS)

Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari


data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana
data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien.
Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur
data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih
awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting
karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang
terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas,
organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data
dengan menggunakan basis data adalah :

 Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi


saat sekarang dan masa yang akan datang.
 Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk
mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang
ditangani.
 Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan
dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
 Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

Fungsi Database Manajemen Sistem (DBMS)

 Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data


 Katalog yang dapat diakses pemakai
 Mendukung Transaksi
 Melayani kontrol concurrency
 Melayani recovery
 Melayani autorisasi
 Mendukung komunikasi data
 Melayani integrity
 Melayani data independence
 Melayani utility

Manfaat Database Manajemen Sistem (DBMS)

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database adalah :

Mengatasi kerangka (redundancy) data.


Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
Menyusun format yang standar dari sebuah data.
Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
Menyusun integritas dan independensi data.

Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:

a. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang
atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan
keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi
dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.

b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis
data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan
kontrol data yang terjaga.

c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data


yang disimpan dalam komputer.

d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.

e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang


memudahkan pengguna dalam mengolah data.

f. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat


terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan
tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.

g. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses
adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan
disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut
kebutuhan.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:

a. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras


yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber
daya manusia yang mengelola basis data tersebut.

b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan


proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit
dalam pemeliharaan data.

c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat
beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

d. Memerlukan suatu skill tertentu untk bisa melakukan administrasi dan


manajemen database agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang
optimal.

e. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal


memory agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.

f. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi.

g. apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi


lebih tinggi Karena banyak pengguna bergantung pada sistem ini.

Anda mungkin juga menyukai