Anda di halaman 1dari 4

Analisis gaya hidup minimalis berdasarkan perilaku konsumen dari jurnal Perancangan

Modest Wear Untuk Wanita Yang Berwisata Di Musim Semi Dan Peluang Bisnisnya.

Kehidupan gaya minimalis yaitu mengusahakan agar dapat hidup bahagia dengan barang-barang
secukupnya. Artinya kita menjalani kehidupan dengan barang-barang yang dapat kita
maksimalkan fungsinya.

Gaya Hidup Minimalis

Gaya hidup minimalis ini memaksakan pikiran kita untuk membuat keputusan yang penuh
kesadaran untuk memilih apa yang berarti bagi kita dan meninggalkan apa yang tidak berarti
bagi kita.

Cara Berpakaian Layering


Cara berpakaian layering yaitu sebuah cara dalam berpakaian yang menggunakan minimal tiga
fashion items atau lebih yang digunakan secara bersamaan. Layering merupakan sebuah konsep
berpakaian minimalis, yang mementingkan kepraktisan terutama di pada saat digunakan di
musim-musim yang bersuhu cukup rendah, sehingga pengguna diharuskan untuk menjaga suhu
tubuh tetap stabil. Pemilihan warna untuk penggunaan teknik layering sendiri bagus
menggunakan warna-warna netral, yang memang sepadan dengan karakteristik gaya minimalis.
Namun bisa juga menggunakan warna yang kontras ataupun monokrom. Kesimpulan dari
koleksi pakaian ini adalah koleksi pakaian yang diproduksi akan dipilih dari beberapa looks,
dengan masing-masing looks memiliki tiga pieces pakaian yang terdiri dari inner, middle dan
outerwear. Konsep busana yang diterapkan merupakan adaptasi dari macam style, seperti
menggunakan siluet potongan baju berbentuk A, memiliki sentuhan simple dan basic karena
diadaptasi dari gaya hidup minimalis yang dapat memanfaatkan pakaian yang ada, namun mudah
untuk dipadupadankan satu sama lain. Serta dengan cara berpakaian layering menjadi
mempermudah untuk bagi para wisatawan untuk melakukan padu padan pakaian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

1. Faktor internal

-sikap : adanya kebiasaan di lingkungan sosial dengan berpakaian yg praktis /minimalis.


- pengalaman dan pengamatan : dari pengamatan melalui platform sosial media yang
memberikan gambaran-gambaran terhadap penggunaan pakaian yg minimalis yaitu tiga fashion
items yang terdiri dari inner, middle, dan outer yang dapat digunakan juga untuk menjaga suhu
tubuh tetap stabil disaat musim semi, karena musim semi merupakan peralihan dari musim
dingin ke musim panas.

-konsep diri: cara berpakaian layering ini dapat memudahkan para pengguna (wisatawan) untuk
mudah melakukan padu padan pakaian, sehingga pengguna tidak diharuskan untuk membawa
banyak pakaian agar tidak memiliki beban bawaan yang berlebih.

-presepsi: pengembangan busana modest wear untuk wanita yang pakaiannya dapat digunakan
sebagai pakaian yang menunjang kegiatan berwisata ke negara empat musim, khususnya musim
semi. Karena di Indonesia masih sangat minim brand modest wear yang khusus menyediakan
pakaian yang digunakan untuk kegiatan berwisata, sedangkan pasar dari pengguna modest wear
dan minat melakukan perjalanan wisata ke negara empat musim sangatlah tinggi.

2. Faktor eksternal

-kelompok refrensi:

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak  langsung 
terhadap  sikap  dan  perilaku  seseorang.  Kelompok  yang memberikan  pengaruh  langsung 
adalah  kelompok  dimana  individu  tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi,
sedangkan kelompok yang member pengaruh  tidak  langsung  adalah  kelompok  dimana 
individu  tidak  menjadi anggota  didalam  kelompok  tersebut.  Pengaruh-pengaruh  tersebut 
akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu. Kelompok refrensi disini
adalah kelompok sefrekuensi lingkungan kita, dimana dari segala hal akan banyak kesamaan
selera hingga gaya hidup pun mayoritas sama. Sehingga satu sama lain akan memberi refrensi
dari segi apapun. Salah satunya adalah dari segi berpakaian modest wear ini sebagai bentuk gaya
hidup minimalis.

-keluarga

Keluarga menjadi faktor eksternal yang penting dalam pengaruh gaya hidup. Karena keluarga lah
salah satu contoh pertama dalam kehidupan. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama
dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan
membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya. Jadi, jika
anggota keluarga gaya hidup berpakaiannya modest wear yang bergaya hidup minimalis,
kemungkinan besar akan menular ke anggota yang lainnya.

-kelas sosial

Kelas  sosial  adalah  sebuah  kelompok  yang  relatif  homogen  dan  bertahan  lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota  dalam  setiap 
jenjang  itu  memiliki  nilai,  minat,  dan  tingkah  laku  yang sama. Ada  dua  unsur  pokok
dalam  sistem  sosial  pembagian  kelas  dalam  masyarakat, yaitu  kedudukan  (status)  dan 
peranan.  Kedudukan  sosial  artinya  tempat  seseorang dalam  lingkungan  pergaulan, prestise
hak - haknya  serta  kewajibannya.  Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan
usaha yang sengaja maupun diperoleh karena  kelahiran.  Peranan  merupakan  aspek  yang 
dinamis  dari  kedudukan.  Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka ia menjalankan  suatu  peranan  dalam kebudayaan.  Kebudayaan  yang 
meliputi pengetahuan,  kepercayaan,  kesenian,  moral,  hukum,  adat  istiadat,  dan  kebiasaan
kebiasaan  yang  diperoleh  individu  sebagai  anggota  masyarakat.  Kebudayaan  terdiri dari 
segala  sesuatu  yang  dipelajari  dari  pola-pola  perilaku  yang  normatif,  meliputi ciri-ciri pola
pikir, merasakan dan bertindak. Dari kelas sosial yang relatif homogen ini membentuk
lingkungan yang sama antar satu dengan lainnya, salah satunya dalam cara berpakaian modest
wear. Hal ini membuat masyarakat pengguna modest wear menginfluence masyarakaat lainnya
untuk berpakaian modest wear sebagai bentuk gaya hidup minimalis.

Kesimpulan dari gaya hidup minimalis

Gaya hidup minimalis ingin mengembalikan esensi dari konsumsi yaitu menggunakan sesuatu
berdsarkan nilai gunanya bukan nilai tanda yang telah dikontruksi oleh logika hasrat. Munculnya
gaya hidup ini sekaligus sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat bahwa selama ini
industri budaya melalui permainan media iklan dengan berbagai macam tanda telah menjebak
masyarakat dalam kebutuhan semu. Gaya hidup minimalis membantu seseorang untuk memiliki
kebiasaan yang lebih sederhana karena kecenderung hanya mengkonsumsi sesuatu yang benar-
benar dibutuhkan. Dengan mengikuti gaya hidup minimalis seseorang akan dapat menghindari
penumpukan simbol-simbol sebagai representasi barang yang sebenarnya tidak berguna. Alhasil
gaya hidup ini mengajarkan untuk melakukan penghematan dan keluar dari kesadaran palsu yang
selama ini menjebak masyarakat. Akhirnya gaya hidup ini merupakan sebuah solusi dalam
menghadapi berbagai gempuran dari budaya konsumer sehingga mampu menciptakan perilaku
konsumen yang bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan sebagai prioritas dalam
keputusan pembelian.

Anda mungkin juga menyukai