Oleh:
Vilantino Fernandion (A11.2019.12360)
Muhammad Irkham Hidayat (A11.2019.12362)
Muhammad Tegar G (A11.2019. 12345)
Rizqullah Ramadhan M (A11.2019.12378)
Krisna Catur Pambudi (A11.2019.12358)
A11.4612
Oleh karena itu psikologi warna dari sebuah brand/aplikasi menjadi penting karena
beberapa hal berikut:
1. Warna Memengaruhi keputusan demografis target pasar
Demografis meliputi usia dan jenis kelamin. Anda dapat mengidentifikasi kesesuaian
produk Anda dengan audiens menggunakan warna. Misalnya saja, jika Anda menjual
produk-produk untuk perempuan, tentu Anda perlu menggunakan warna-warna
yang feminim seperti merah muda, cokelat muda, atau turquoise atau Anda ingin
menjual produk Anda pada usia-usia tua, Anda perlu memikirkan warna yang cocok
untuk orang-orang di usia mereka.
2. Warna menjadi identitas brand
Ketika sedang berjalan di tempat umum dan menemukan sebuah brand dengan dua
jenis usaha yang sama, Apakah yang Anda ingat? ya, warna. Anda mungkin kesulitan
mengingat logo, tapi pasti Anda akan mengingat warna dari brand yang Anda lihat.
sebuah warna juga menjadi alat identifikasi produk Anda kepada masyarakat.
Misalnya orang akan lebih mengingat warna merah sebagai warna usaha kuliner,
atau orang akan cenderung mengingat warna hijau sebagai warna usaha yang
bergerak untuk keseimbangan lingkungan.
3. Warna memngaruhi keseluruhan bisnis
Beberapa rekan usaha atau client Anda mungkin memiliki warna hijau dan memiliki
pesaing usaha yang menggunakan warna kuning lalu Anda menawarkan produk
Anda kepada client berwarna hijau. Namun, warna usaha Anda adalah kuning, client
Anda pun akan mempertimbangkan keputusan untuk bekerjasama dengan Anda.
Karena kita akan membahas tentang branding warna dari suatu aplikasi, maka disini akan
dijelaskan sedikit tentang beberapa psikologi dari earna tertentu:
1. Psikologi warna hijau
Warna hijau merupakan warna sekunder hasil kombinasi antara warna biru dan
kuning. Warna hijau adalah warna dingin/sejuk yang sering dikaitkan dengan
lingkungan dan alam. Sehingga warna hijau dapat disimbolkan dengan kesuburan,
pertumbuhan, kesegaran, pembaharuan, dan kestabilian. Penerapan warna hijau ke
dalam sebuah design apliaksi atau website sangat efektif untuk menunjukan sifat
natural/alam, seperti kesehatan, makanan/minuman dan produk/bidang yang
berada di luar ruangan.
2. Psikologi warna biru
Warna biru merupakan salah satu warna primer yang menjadi warna favorit di
seluruh dunia. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya aplikasi biru di setiap
perusahaan. Penggunaan warna biru dalam website, simbol perusahaan (logo),
brand identity, seragam, bangunan, dan lain-lain. Sifat warna biru adalah damai dan
tenang, loyalitas, kebijaksanaan, intelektual, serta kebesaran/kekuasaan. Warna biru
merupakan warna yang menenangkan, seperti warna lautan, langit, pegunungan, dll.
Sehingga banyak perusahaan yang mengadopsinya. Penerapan warna biru ke dalam
aplikasi atau website untuk menunjukan sifat ketenangan, intelektual, serta
bijaksana. Cocok untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi,
kepemerintahan, pendidikan, organisasi sosial, dan lain-lain.
3. Psikologi warna merah
Warna yang paling emosional dan cenderung ekstrem, merah akan lebih tampak
menonjol dibandingkan warna lain pada pengaplikasian pekerjaan design. Warna ini
dapat meningkatkan perhatian dan emosi orang oleh karena itu banyak marketer
menggunakan warna merah sebagai warna promosi seperti diskon. Warna juga
menjadi warna yang sangat riskan untuk digunakan dalam brand karena kesan yang
terlalu berani. Merah adalah warna kuat yang hangat, menarik, seksi, dan mendesak.
Ini adalah warna darah dan asmara, simbol stop dan mawar klasik.
4. Psikologi warna putih
Warna ini dapat menyiratkan sesuatu yang bersifat suci, bersih, murni, kedamaian,
kekosongan, dan kepolosan. Pemakaian warna putih dalam logo branding
perusahaan juga akan memberi kesan santun. Warna putih akan terlihat kontras dan
tegas jika dipadukan dengan warna hitam. Warna putih juga melambangkan
modernitas dan juga pengetahuan. Selain itu, putih juga dapat melambangkan awal
yang baru, serta memberikan efek yang membuat ruang terasa lebih besar dan luas.
Namun, warna netral ini juga dapat menggambarkan perasaan yang dingin, hambar,
dan steril. Ini juga bisa terasa membosankan.
Setelah sedikit membahas tentang psikologi warna, pembahsan selanjutnya akan masuk ke
bagian kategori temperature warna, ada dua jenis temperature warna dalam branding dan
pemaknaan psikologi yaitu warna panas dan dingin:
1. Warna dingin terdiri dari warna hijau, biru, dan ungu. Warna dingin memberikan
kesan lebih menenangkan, ketentraman dan santai, karena sering diibaratkan
dengan sesuatu yang bersifat dingin seperti air, samudera, es, hujan, mendung, dan
lain-lain. Kombinasikan warna-warna dingin untuk menciptakan tampilan design
yang lebih tenang dan profesional.
2. Warna panas/hangat tersusun dari warna merah, oranye dan kuning. Warna ini
sering dikaitkan dengan sesuatu yang memiliki tensi tinggi, semangat membara, dan
lain-lain. Ketika diaplikasikan dalam design, penggunaannya memberikan cukup
kontras sehingga cocok dijadikan pusat perhatian. Pada praktiknya, informasi
penting, button call to action, pop up, dan headline sering memanfaatkan warna ini.
Setelah selesai loading, aplikasi akan lanjut masuk kebagaian landing page.
Saat berada pada landing page warna yang digunakan adalah dominan putih
(kemungkinan white smoke) background tools dan hijau tentunya sebagai ciri
khas warna dari brand gojek. Warna putih sangat sering digunakan untuk
background berbagai jenis aplikasi maupun website karena sifatnya yang netral,
tidak membuat mata Lelah, dan membuat objek disekitarnya menjdi lebih hidup,
mudah dikenali, serta dominan. Selain itu alasan psikologi warna putih yaitu
melambangkan modernitas dan memberikan efek yang membuat ruang terasa
lebih besar juga luas, mebuat warna ini memang tepat digunakan sebagai
background untuk Sesuatu. Pada tools tertentu gojek menggunakan hijau sebagai
warnanya. Karena menurut psikologi, warna hijau menyampaikan perasaan
tenang, damai, dan menyampaikan gagasan pertumbuhan. Produk yang
menggunakan design warna hijau akan terkesan menawarkan kesegaran dan
bersifat natural dari alam. Selain dominan warna hijau dan putih, pada landing
page GOJEK terdapat warna lain, yaitu warna biru yang digunakan untuk
membalut tools gopay.
Menurut analisis saya, jika didasarkan pada psikologi warna sendiri, biru
merepresentasikan loyalitas, kebijaksanaan, intelektual, maka bisa diasumsikan
bahwa perancangan menggunakan warna ini ingin menunjukan bahwa gopay
adalah alat bayar yang bisa dipercaya untuk membantu segala kebutuhan
pembayaran aplikasi ini, gopay juga melambangkan/ merepresentasikan kepada
intelektualitas modern yang mana teknologi uang konvensional bisa digantikan
oleh uang digital, serta yang terakhir yaitu kebijaksanaan dalam pemantfaatan
uang dan teknologi yangdigunakan. untuk menunjang kemudahan hidup manusi
tanpa merusak alam sekitar.
Satu lagi warna yang ada pada landing page gojek yaitu warna merah,
menurut psikologi warna, merah merepresentasikan peringatan, penunjuk
bahaya, dan kewaspadaan. Tapi karena itu, psikologis seseorang akan selalu
tertarik untuk memperhatikan sesuatu yang berwarna merah selain itu, dalam
dunia perdagangan dan teknologi, warna merah dapat meningkatkan perhatian
dan emosi orang oleh karena itu banyak marketer yang menggunakan warna
merah sebagai warna promosi seperti diskon. Jadi menurut analisis saya,
perancang warna pada aplikasi GOJEK, menyematkan warna merah (contoh:
GoFood) pada tools untuk membeli barang atau sesuatu yang berbentuk fisik
seperti makanan adalah karena warna merah yang menarik perhatian, karena
sifat warna yang juga berarti panas/menggebu-gebu mungkin juga menjadi
pertimbangan untuk membuat semua tools belanja aplikasi diberi warna merah.
Satu lagi hal yang membuat saya suka dengan landing page apliaksi Gojek ini
adalah detail poster yang menggambarkan tentang keadaan yang dihadapi
manusia saat ini dan juga sebagai peringatan untuk tetap menjaga Kesehatan
serta keamanan diri. Walaupun tidak begitu penting hingga perlu membuat
poster seperti itu, tapi detail kecil ini patut diapresiasi dan bisa membuat landing
page lebih menarik/hidup.
Loading page Grab Andro Landing page Grab Andro
Lanjut ke bagian landing page, pada landing page apliaksi grab hanya terdiri
dari jenis warna yaitu hijau dan putih. Background dari aplikasi grab juga
memakai warna putih, menurut analisis saya, alasan pemilihan warna putih
adalah tentu saja karena sifatnya yang netral, tidak membuat mata Lelah, dan
membuat objek disekitarnya menjdi lebih hidup, mudah dikenali, serta dominan.
Selain itu alasan psikologi warna putih yaitu melambangkan modernitas dan
memberikan efek yang membuat ruang terasa lebih besar juga luas.
Landing page Gojek IOS (1) Landing Page Gojek IOS (2)
Font yang digunakan pada Gojek adalah menggunakan Font Sans Serif. Gojek
memberi nama desain baru ini dengan nama “Solv” yang diambil dari kata bahasa inggris
“Solve” yang artinya memecahkan masalah. Gojek menggunakan nama ini juga tidak asal,
harapannya dengan logo yang baru ini Gojek bisa menjadi berbagai solusi dari layanan ride-
hailing. Pada landing page 1 terdapat tulisan “Protokol Gojek” yang memiliki ukuran teks
dan bold bermaksud untuk memberikan judul dari landing page tersebut lalu ada jarak
antara penulisan “Selalu ikuti protokol J3K ya,Kak” dengan “Saling menjaga yuk, supaya
kamu dan driver bisa ketemu keluarga dengan aman. #PesanDariRumah” yang mana
menggunakan jarak 5px disini pihak Gojek ingin memberikan kenyamanan user dalam
membaca dan pada tampilan “Selalu ikuti protokol J3K ya,Kak” menggunakan bold serta
memiliki ukuran teks yang lebih besar dari yang lain dimaksud untuk jadi pusat perhatian
dari user untuk menaati protok J3K.
Lalu pada bagian shape berwarna grey diberi jarak 20px untuk memberi konsistensi
dalam membaca dan didalam shape tersebut terdapat isi dari J3K itu sendiri, dalam isi
tersebut diberikan jarak juga antara 20px dimaksud disini agar pembaca mudah memahami
karena tulisan memiliki jarak yang enak untuk dibaca. Pada bagian shape berwarna green di
buat berbeda karena disini sebagai tanda syarat bahwa pengguna aplikasi akan menaati J3K
menurut kami penataan tempat pada shape ini sangat menarik karena adanya perpaduan
color antara satu dengan yang lain. Lalu pada Landing Page IOS 2 terdapat tulisan
“Terdapat” yang dimana itu adalah menu dari landing page yang ditampilkan dan disana
Gojek bermain dengan menggunakan ukuran font yang medium dan bold untuk
memberitahu bahwa user berada di menu Terdekat dan disamping nya terdapat icon panah
yang mana digunakan untuk kembali ke menu home dan icon itu menggunakan 36px yang
mana itu di gunakan untuk user agar mudah mengkliknya. Lalu pada bagian “Filter” terdapat
jarak dengan “Terdekat” yaitu 10px hal ini untuk membuat tampilan lebih konsisten namun
dari kami para user disini kami jarak antara satu dengan yang lain masih berdekatan yang
mana para user dapat salah mengklik, lalu disamping “Filter” terdapat “Urutan” yang
memiliki jarak 5px dan ini dapat membedakan antara shape satu dengan yang lain begitu
juga kesampingnya dan pada penggunaan icon menggunakan 24px karena itu adalah ukuran
minimal agar jempol nyaman saat mengkliknya. Pada bagian bawah nya juga ada beberapa
tulisan judul makanan dimana menggunakan type bold dan ukuran font medium untuk
memberi tahu user dan menjadi perhatian dari user lalu dibawah nya terdapat jarak yang
small untuk memberikan efek keterangan dan menggunakan color grey, disini saya suka
terdapat pemisah antara keterangan dengan jarak antar yang membuat dimensi dari
tampilan lebih bervariasi.
Filosofi dari tipografi pada User Interface Gojek menggunakan huruf San Serif.
Menurut Surianto Rustan dalam bukunya Font & Tipografi, Jenis huruf berciri San Serif (yang
artinya: tanpa Serif) mulai muncul tahun 1816 sebagai display type dan sangat tidak populer
dimasyarakat karena pada saat itu dianggap tidak trendi sehingga dinamakan Grotesque,
yang artinya lucu atau aneh. Namun huruf san-serif akan memperlihatkan pada user
interface design lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Tujuan dalam
penggunaan tipografi pada user interface adalah untuk memudahkan pengunjung dalam
membaca informasi yang ada didalamnya. Pada gojek menggunakan hierarki dalam
mengorganisasikan user interface-nya. Huruf tebal dan tidak tebal dapat memiliki hierarki
yang berbeda. Terlihat pada bagian kolom pembayaran GoPay ukuran text lebih besar dan
pada text pay, paylater, top up, dan more terlihat lebih kecil. Selain itu juga pada kolom
informasi tambahan terdapat text Top Picks for you menggunakan huruf tebal dan besar, hal
tersebut untuk menjelaskan header dari kolom tersebut. Dan pada text isian menggunakan
huruf lebih kecil untuk memperlihatkan keseimbangan dalam kolom informasi tambahan.
Selain itu, kami mempersepsikan tipografi user interface gojek terbagi dalam beberapa
aspek, seperti elemen desain dan faktor perceptual defense yang dijelaskan oleh Shiffman
dan Kanuk (2000) dalam Alizamar & Couto (2016), konsumen secara bawah sadar menyaring
rangsangan yang mengandung ancaman psikologis yang mereka temukan. Dengan
membaca tulisan atau deskripsi yang ada pada user interface aplikasi gojek dapat membuat
mereka merasa aman. Sehingga dapat dipersepsi bahwa tulisan sebagai penanda yang
utama dalam kemudahan menggunakan aplikasi.
- Desain Ikon, pada saat melihat desain ikon sering kurangnya pemahaman terhadap makna
dari gambar ikon sehingga untuk memastikan kembali, mereka membaca tulisan deskripsi
yang tersedia pada ikon. Hal ini dipersepsi bahwa deskripsi tulisan pada ikon sebagai
informasi yang penting.
- Kontrol Menu dan Navigasi, Rasa penasaran yang tinggi juga membuat informan tersebut
ingin mengetahui informasi yang belum lengkap, sehingga memunculkan keinginan untuk
melihat informasi tersebut dengan cara menggeser pada layar. Dalam hal ini konsumen
mempersepsikan tulisan sebagai tanda yang dapat digeser untuk mendapatkan informasi
yang lengkap. Penggunaan Teks dan Bahasa, penambahan kata “go” terdistribusi pada
semua kata layanan yang ada seperti goride, gocar, gofood, gomed, dan sebagainya.
Sehingga konsumen dapat memahami arti dari kata layanan tersebut meskipun adanya
penambahan kata asing “go”. Maka konsumen mempersepsikan kata “go” sebagai kata
branding kata gojek dan nama layanan yang merupakan kata asing yang umum sebagai
deskripsi penjelas. Hal ini dapat dipersepsi konsumen bahwa konsumn mampu memaknai
penanda pada ikon sebagai branding.
Dapat disimpulkan bahwa keterkaitan elemen tipografi pada User Interface yang
paling berpengaruh adalah elemen desain & penggunaan teks dan bahasa. Dimana elemen
desain tulisan sebagai poin utama untuk menghindari berbagai kesalahan dalam melihat
user interface dan juga fungsi deskripsi tulisan sebagai informasi penting. Secara
keseluruhan persepsi konsumen terhadap tipografi user interface dapat diperhatikan
dengan jelas dan digunakan sebagai alat bantu dalam melihat tampilan pada aplikasi karena
mereka paham untuk menghindari kekhawatiran yang akan terjadi maka mereka
mengutamakan tulisan untuk memahami segala bentuk elemen desain. Mereka memahami
adanya “go” sebagai branding dari aplikasi gojek.
Grab
Landing Page Grab IOS (1) Landing Page Grab IOS (2)
Font yang digunakan oleh Grab adalah sans serif dimana ingin menunjukan sisi
modern dan menarik serta aman untuk mengaet konsumen dan tetap dalam visi mereka
“Maju Bersama” dan font ini sama dengan gojek. Pada bagian Landing Page 1 di Grab
menggunakan type yang minimalis dan simple, pada penulisan “Ikuti standar kesehatan dan
kebersihan kami untuk perjalanan” menggunakan type bold dan memiliki font yang medium
hal ini untuk memberikan judul pada landing page tersebut. Lalu dibawah nya terdapat
keterangan dari judul dan antara judul dengan sub isi memiliki jarak 10px dan pada sub isi
menggunakan ukuran teks yang lebih kecil untuk membedakan komposisi antara judul
dengan sub-sub. Dibagian bawah terdapat juga syarat syarat yang harus ditaati oleh user,
disini Grab memberikan ukuran font yang sama dengan sub-isi namun menggunakan bold
yang bertujuan untuk memberikan kesan dan pesan yang penting untuk dibaca oleh
pengguna atau user dan pada bagian ini jarak antara kalimat dengan kalimat lain adalah
10px yang membuat dari landing page ini konsisten dalam menggunakan jarak dan pada
bagian akhir sama dengan Gojek , Grab juga menggunakan shape green yang dimana user
harus menyetujui persyaratan yang telah diberitahukan. Menurut kami dari segi komposisi
yang menjadi juara adalah Grab namun dari segi variasi kami lebih suka ke Gojek dimana
memberikan kesan yang berbeda dan lebih modern. Selanjutnya pada Landing Page 2
terdapat icon pada bagian atas yang mana memiliki ukuran 36px disini Grab memberikan
ukuran tersebut agar user dapat mudah mengkliknya. Lalu pada bagian bawah terdapat juga
icon centang yang menunjukan bahwa makanan tersebut adalah rekomendasi untuk user,
disini kami menyukai konsep ini untuk memberikan rekomendasi kepada user. Dibawah nya
terdapat judul dari restoran yang direkomendasikan, pada bagian ini memiliki ukuran font
yang besar dan menggunakan bold untuk memberikan kesan kuat dan dominan dibawah
nya terdapat tulisan “Bakmi” menurut kami jarak antara judul dengan tulisan bakmi terlalu
dekat yang mana membuat tulisan tersebut tidak dibaca oleh user. Lalu pada bawah tulisan
bakmi ada rating, jarak, harga ongkos kirim dan icon yang digunakan 24px disini membuat
tampilan lebih transparant dalam memberikan informasi. Pada penulisan “Pengataran tanpa
kontak” disitu diberi bold untuk membedakan tulisan “Anter sekarang” dan membuat
komposisi tulisan lebih bervariasi dan disamping nya terdapat tulisan “Ganti Opsi” menurut
kami disini masih kurang yang lebih baik di beri dengan beberapa icon agar memudahkan
user dan memberikan kesan UI yang lebih baik, pada bagian bawah nya menggunakan
ukuran font dan icon yang sama yaitu ukuran font berupa 12 cm dan 24px untuk
penggunaan icon. Dan bagian bawah terdapat shape berwarna grey untuk memberikan
komposisi pada layout dan terdapat penulisan yang berukuran small dan ada icon serta
dibagian bawah nya ditekankan lagi pada landing page ini adalah “Rekomendasi untukmu”
dimana memberi pesan aman dan terpercaya.
Lalu pada filosofi, Grab mengusung pengalaman pengguna sesuai dengan visi mereka
yaitu “Maju Bersama”. Demi mewujudkan user experience ini, Grab membuat faktor
usability pada aplikasinya menjadi mudah dipahami dan dipelajari, singkat ketika diakses
(efisiensi waktu), bisa digunakan oleh siapa saja (kemudahan akses, dan aman), dan minim
tingkat kesalahan (errors). Untuk mendukung hal tersebut Grab menaruh utility yang
membantu kegunaan (usability) dari aplikasi Grab, hal ini tercermin pada 3 kategori utama
yang Grab miliki sebagai bentuk utama layanan mereka, peta, ketersediaan kendaraan
disekitar area user, dan beragam pilihan/variasi transportasi (roda dua dan empat) yang
disuguhkan untuk user ditunjang juga pembentukan arsitektur informasi yang berbicara
langsung (straight to the point) kepada user pada halaman utama aplikasi (landing page)
sehingga dari semua fitur layanan Grab yang berikan, dapat membuat efek usefullness pada
benak user. User tidak merasakan kesulitan ketika mengakses informasi pada aplikasi,
mudah mencari kendaraan yang layak untuk karateristik user serta sesuai dengan kondisi
dan waktu yang diinginkan user. Kekurangan pada aplikasi ini hanya terleteak pada tampilan
halaman yang muka yang mengakibatkan user membutuhkan waktu atau usaha lebih dalam
mencerna informasi yang disediakan ketika mereka pertama kali mengakses aplikasi
tersebut, Sedangkan User interface Grab menekankan informasi yang selaras dengan
pengalaman pengguna Grab yaitu “Maju Bersama”. Grab ingin menekankan bahwa user
layak untuk mendapatkan transportasi untuk segala kebutuhan user, transporatasi layak,
aman, dan mudah diakses untuk siapa saja. Hal ini diwujudkan pada desain interface
halaman muka Grab yang diberi penekanan pada tombol kategori fitur layanan Grab
(transport, document, dan food), gambar peta, dan ketersediaan kendaraan yang ada
disekitar area user, yang tersedia melalui aplikasi yang mudah diakses kapan saja oleh user
serta dengan adanya gambar, peta serta fitur lainnya dengan penataan yang tepat
memudahkan user untuk menjalankan aplikasi . Lalu penggunaan tipografi sans serif juga
sama seperti Gojek disesuaikan dengan karakteristik pengguna Grab (masyarakat urban)
yang dinamis yang membutuhkan informasi yang cepat dan mudah dipahami. Dimana Font
sans serif memiliki variasi garis yang sedikit lebar daripada serif, contohnya adalah Helvetica,
Arial, Century Gothic. Jenis sans serif terlihat lebih bersih, modern, dan menarik. Sering
digunakan oleh merek-merek yang ingin menunjukkan sifat jujur, sederhana, dan tanpa
basa-basi. Ketika ditempatkan ke tipografi dalam desain logo, sans serif dapat mewakili
perasaan kepekaan terhadap suatu hal. Seringkali, logo ini ditemukan pada merek pakaian,
perusahaan teknologi, dan bisnis yang berfokus pada gagasan masa depan oleh karena itu
Grab menggunakan font yang berupa sans serif dimana ingin menunjukan sisi modern dan
menarik serta aman untuk mengaet konsumen dan tetap dalam visi mereka “Maju
Bersama”.
Logo Gojek
Pada tahun 2019, Gojek memutuskan untuk mengubah desain logonya yang lama
mejadi lebih sederhana baik pada logotype maupun logogram seperti yang terlihat pada
Gambar 2. Perubahan visual logo Gojek dianalisis sudah tidak dapat mengakomodasi
fungsi-fungsi Gojek sebagai sebuah aplikasi layanan yang sudah berkembang lebih luas.
Dimulai dengan fungsi layanan aplikasi Gojek yang awalnya memiliki layanan
utama transportasi motor dan mobil, visualisasi logo Gojek mampu menjadi perwakilan
entitas perusahaan karena dapat menangkap konsep entitas dengan konkrit.
Seiring dengan perjalanan waktu, di tahun 2015, aplikasi Gojek berkembang dengan 2
layanan baru yaitu Go Send dan Go Mart. Saat ini, aplikasi Gojek berkembang hamper
mencapai 20 layanan dengan beberapa kategori besar yaitu
Perpaduan warna yang digunakan tetap sama yakni hijau dan juga hitam agar ciri khas
tone warna yang sudah ditetapkan dari awal masih terasa dan meningkatkan daya ingat
penggunanya. Tidak hanya itu, desain dari logo baru Gojek lebih fleksibel dibandingkan logo
sebelumnya. Logo baru Gojek dinamai “Solv” diambil dari kata “Solve” yang berarti
pemecahan masalah. Gojek ingin memberitahukan bahwa layanannya kini dapat membantu
berbagai kebutuhan pengguna dan menyelesaikan permasalahan yang kerap kali terjadi.
1. Logotype
Typeface yang digunakan pada desain baru logo Gojek masih sama yakni berjenis
sans serif atau tanpa kait karena kesannya yang modern sesuai dengan citra
perusahaan. Namun yang berbeda ialah penggunaan huruf kecil pada logotype.
Pada logonya yang dahulu terdapat penggunaan huruf kapital yang terlihat
sangat jelas. Hal ini dirasa terlalu formal dan kurang sesuai dengan citra
perusahaan. Sedangkan typeface Maison Neue yang digunakan oleh Gojek,
ketika diaplikasikan pada logo dengan menggunakan huruf kecil secara
keseluruhan memberikan kesan lebih modern, praktis, dan sesuai dengan target
pasar perusahaan. Walaupun terdiri dari rangkaian huruf kecil, namun dengan
penggunaan warna hitam pada teks logo di latar berwarna putih, serta warna
putih pada teks logo di latar belakang warna hijau Gojek, penekanannya tetap
nampak kokoh dan masih memberikan kesan serius layaknya perusahaan sejenis
lainnya.
2. Logogram
Seperti halnya teori yang dipaparkan oleh Surianto Rustan dalam bukunya, ciriciri
logo yang baik ialah sederhana dan juga unik. Kini logogram pada desain logo
Gojek menggunakan ilustrasi sebuah ikon menyerupai tombol yang sering
ditemukan pada berbagai perangkat digital. Tidak seperti logonya yang lama,
publik hanya bisa menilai bahwa Gojek merupakan aplikasi penyedia jasa
transportasi daring saja.
Logo Gojek
ketika diputar
180 °
a. Bentuk logogram pada Gambar 3 menyerupai sebuah tombol daya atau power
apabila diputar 180°. Bentuk logogram menyerupai simbol tombol daya (power
button), dimana tombol power merupakan sebuah simbol yang disepakati
sebagai tombol untuk menyalakan dan mematikan perangkat elektronik. Simbol
ini dulunya merupakan kombinasi dari bilangan biner dimana dalam system
biner, angka 1 berarti hidup dan angka 0 berarti mati. Dan pada tahun 1973,
simbol ini diresmikan oleh International Electrotechnical Commission sebagai
simbol untuk tombol power. Bentuk yang menyerupai tombol daya ini dapat
diartikan tombol pemecah solusi yang disediakan oleh layanan Gojek.
Bentuk logogram menyerupai ikon mapping point seperti yang terlihat pada
Gambar 4. Ikon tersebut sering digunakan sebagai penanda koordinat suatu
lokasi baik di peta manual, peta digital, aplikasi penunjuk arah, maupun hanya
sekedar menunjukkan lokasi. Ikon ini sudah akrab diartikan bagi para pengguna
aplikasi sebagai koordinat lokasi suatu tempat. Kemiripan ini sejalan dengan
fungsi aplikasi Gojek yang membantu pengguna untuk menemukan lokasi yang
diinginkan atau dituju dengan akurat.
Logo Gojek
ketika diputar
45 °
a. Bentuk logogram pada Gambar 5 menyerupai ikon pencarian, dimana ikon ini
diambil dari kaca pembesar yang dapat diartikan sebagai fungsi pencarian.
Sejalan dengan visi dan misi Gojek yang membantu pengguna mencari
berbagai layanan yang diinginkan dalam aplikasi Gojek.
Logo Gojek
ketika
diputar 180 °
Logo baru Gojek dapat diterapkan secara portrait maupun landscape seperti berikut:
Tampilan logogram yang dipakai dalam aplikasi Gojek seperti yang terlihat pada
Gambar 9 ini sangat aplikatif. Bentuk dasarnya yang berbentuk lingkaran dengan
warna solid ini menjadi bentuk dasar utama dalam penerapan ke dalam ikon-ikon
layanan gojek lainnya. Seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 10, demi
menyampaikan perwakilan visual yang jelas pada setiap layanan, masing-masing
ikon menggunakan gaya Gestalt yang konsisten dengan gambar yang paling mewakili
setiap jenis layanannya. Sedangkan untuk mempermudah kategorisasi dari setiap
layanan, Gojek menggunakan warna sebagai pembeda utama.
Gambar 10 Tampilan Ikon-ikon pada Layanan Aplikasi Gojek
https://medium.com/paperpillar/tentang-ukuran-pada-desain-ui-bagian-1-b15a1edabdce
Typografi Font
https://qwords.com/blog/font-gojek/ Font Gojek
https://www.sehatq.com/artikel/arti-warna-menurut-psikologi-warna psikologi warna
https://www.jurnal.id/id/blog/psikologi-warna-pada-branding/ psikologi warna pada
branding
https://www.niagahoster.co.id/blog/warna-efektif-desain-website/
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1470593106061263 studi atau jurnal
tentang faktor penting dalam membangun persepsi konsumen terhadap brand/aplikasi
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5173928/arti-filosofi-dan-psikologi-warna-
yang-harus-diketahui psikologi dasar warna
https://core.ac.uk/download/pdf/35389457.pdf jurnal penelitian warna
https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/technoscientia/article/download/2411/1852
sumber penelitian tentang warna yang mempengaruhi psikologi manusia dan keberhasilan
suatu brand/aplikasi
https://www.pindexain.com/apa-itu-flat-design/ flat design
https://idseducation.com/seputar-flat-design-yang-perlu-kamu-tahu/ flat design