Anda di halaman 1dari 4

NAMA: DIAN PRAMITYA KHAIRUNNISA

NIM: 2010536015

System analysis and Design: Database Processing


Introduction
Database ada dimana-mana. Database merupakan fungsi utama untuk aplikas client-
server, aplikasi organisasi, dan aplikasi e-commerce bisnis-ke-konsumen serta bisnis-ke-
bisnis. Database juga digunakan pada jutaan deskop. Tujuan database adalah untuk
membantu orang dan organisasi menulusuri hal-hal tertentu. Pada awalnya, tujuan tersebut
terkesan sederhana, dan hal ini menimbulkan pertanyaan kenapa kita memerlukan teknologi
yang rumit dan pokok bahasan yang menyeluruh tentang masalah ini. Kebanyakan dari kita
hanya membuat daftar kebutuhan kita untuk menelusuri sesuatu, seperti daftar hal-hal yang
harus dilakukan minggu ini, daftar apa saja yang harus dibeli di supermarket, daftar
pengeluaran untuk pelaporan pajak dan seterusnya.
Pada awal perkembangan teknologi informasi, daftar-daftar telha banyak digunakan-
dipunch pada kartu dan ditulis perkembangan pada tape computer. Akan tetapi, seiring
dengan berlalunya waktu akan muncul beberapa masalah terkait dengan daftar tersebur.
Dengan permasalahan-permasalahan tersebut kemudian diciptakanlah bagaimana database
dibangun untuk memecahkan masalah tersebut.

Definitions and Database Components


Database bukan hanya kumpulan file. Sebaliknya database adalah sumber data yang
dimaksud untuk dibagikan oleh banyak pengguna untuk berbagai aplikasi. Inti dari database
adalah Database Managements System (DBMS), yang memungkinkan pembuatan, modifikasi
dan pembaruan database; pengambilan data; dan pembuatan laporan dan displays. Orang
yang memastikan database memenuhi tujuannya disebut dengan database administrator
(Kendal & Kendall, 2011). Disamping inti dari database adalah DBMS, DBMS tentu
memiliki kelebihan beserta kekurangannya, dimana kelebihan DBMS terdapat pada
konsistensi data yaitu jika ada perubahan yang terjadi dalam DBMS karena proses tambahan,
ubah atau hapus data, maka pengguna-pengguna DBMS akan dapat mengakses nilai terbaru
dalam DBMS secara cepat. Tetapi DBMS juga memiliki kekurangan dalam ukuran,
kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada pada DBMS menyebabkan DBMS memerlukan
banyak softwere pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan
memori (Indrajani. 2011)
Secara umum, sebuah database adalah kumpulan records yang saling berhubungan yang
menggambarkan dirinya sendiri. Dengan menggambarkan diri sendiri, berarti bahwa
deskripsi struktur database terkandung dalam database itu sendiri. Jadi kita selalu dapat
menentukan isi dari sebuah database dengan hanya melihat kedalamnya. Data tentang
struktur sebuah database disebut dengan metadata (David M.Kroenke, 2005)
Sebuah sistem database terdiri dari empat unsur dasar; user, aplikasi database, DBMS dan
database. User menggunakan sistem database untuk melakukan pekerjaannya. Aplikasi
menghasilkan form, queries dan report; mengeksekusi logika aplikasi; dan mengendalikan
pemprosesan. DBMS menciptakan, memproses dan mengadministrasikan database.(David
M.Kroenke. 2005)

First Model Database


Dengan suksesnya media penyimpanan disk pada tahun 1960an, dapat memiliki akses non-
sekuensial, atau langsung, ke records. Dalam hal ini, database dirancang untuk
menghilangkan masalah pemrosesan file sekuensial, ada dua arsitektur atau model yang
awalnya sukses. IBM mengembangkan dan mempromosikan DL/I atau Data Language
One, yang membuat model database dalam bentuk pohon atau hirarki. Model ini yang
dikembangkan dalam kaitannya dengan industry manufaktur, mudah digunakan untuk
menyimpan data seperti daftar bill of material dan suku cadang, tetapi sebenarnya bukan
untuk tujuan umum. Menyajikan data network non-hierarkis ternyata cukup sulit. (David
M.Kroenke.2005)
Karena itu, CODASYL, kelompok yang mengembangkan standar untuk bahasa COBOL,
menciptakan sebuah model yang disebut model DBTG (Data Base Task Group) pada tahun
1970an Model DBTG dapat mewakili sistem hierarki dan network. Model ini pernah
diajukan sebagai standar nasional, tetap tidak pernah dipilih karena rumit. Akan tetapi model
ini telah menjadi dasar dari sejumlah produk DBMS yang sukses pada tahun 1970an
dan1980an. Produk IDMS buatan cullinane Corporation adalah yang paling sukses.(David
M.Kroenke. 2005)
Model data ditransformasikan menjadi table dan hubungan selama dase desain. Indeks,
batasan, prosedur tersimpan, dan trigger juga dirancang dalam fase ini. Diagram struktur data
kadang-kadang digunakan untuk mendokumentasikan tabl dan hubungannya. Selama
implementasi, table, hubungan dan batasan diciptakan, prosedur tersimpan dan trigger ditulis,
database diisi dan sistem diuji. Saat ini, table dan bentuk yang terkait dapat diciptakan dengan
menggunakal SQL atau dengan tool grafis yang merupakan bagian DBMS.

Database System Creation Process


Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam
merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan
keperluan saat ini dan masa mendatang. Perancangan model konseptual perlu dilakukan
disamping perancangan model phisik. Pada perancangan konseptual akan menunjukkan entity
dan relasinya berdasarkan proses yang diinginken oleh organisasi. Ketika menentukan entity
dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa
mendatang (Harianto Kristanto,1994)
Dalam proses desain database, Model data dan persyaratan sistem lainnya digunakan sebagai
titik awal. Secara keseluruhan, kecuali untuk kasus yang paling sederhana, model data dapat
dihasilkan dengan menggunakan sebuah tool pemodelan data seperti ERWin atau Visio, yang
hasilnya berupa format file data. Persyaratan tambahan, seperti aturan-aturan bisnis dan
batasan-batasan pemprosesan akan didokumentasikan dalam bentuk manual di luar model
data.(David M.Kroenke. 2005)
Langkah-Langkah dalam membangun sebuah desain database(David M.Kroenke. 2005):
 Membuat Tabel dan Kolom dari Entitas serta Atribut
Untuk mentransformasukan sebuah model entity-relationship ke dalam desain
database relasional, masing-masing entitas direpresentasikan sebagai sebuah table.
Semua atribut entitas akan menjadi kolom table tersebut.
 Memilih Primary Key
Pemilihan primary key merupakan hal yang sangat penting. Hampir semua produk
DBMS menyusun indeks pada kolom primary key, sehingga nilai key dapat
digunakan untuk mengatur penyimpanan fisik dan memfasilitasi pencarian serta
penyortiran dengan menggunakan nilai primary key.
 Merepresentasikan Hubungan
Untuk model relasional, semua hubungan dinyatakan dengan menempatkan primary
key dari table yang satu ke table yang kedua. Seperti dinyatakan sebelumnya, kolom
baru pada table kedua disebut sebagai foreign key.
 Menetapkan Batasan
 Memeriksa kembali kriteria normalisasi

Conclusion
Pemprosesan database selalu menjadi topic yang penting, namun penggunaan internet telah
membuat topic ini menjadi jalur karier yang paling menari. Tujuan dari database adalah untuk
membantu orang dan organisasi dalam menelurusi sesuatu. Walaupun daftar dapat digunakan
untuk tujuan ini, tetapi daftar memiliki banyak masalah. Database terdiri dari kelompok table-
table yang berhubbungan. Pada kebanyakan kasus, masing- masing table berisikan data
dengan satu tema. Menyimpan data cara ini dapat memecahkan masalah.
Teknologi database ini sendiri dapat digunakan dalam aplikasi yang luas. Sebagaian database
digunakan oleh satu individual, sementara sebagian lagi digunakan oleh workgroup, dan yang
lainnya lagi digunakan oleh organisasi besar.

Reference
Kendall, K.E., & Kendall, J.E. (2011). System Analysis and Design. Pearson Prentice Hall.
Kroenke, David.M. 2005. Dasar-dasar, Desain dan Implementasi Database Processing.
Terjemahan Oleh Dian Nugraha. Jakarta: Erlangga.
Kristanto, Harianto. 1994. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta: Andi
Indrajani. 2011. Pengantar dan Sistem Basis Data. Jakarta: Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai