Disusun Oleh :
1. Septi karimah (215720100078)
2. Rahil maria ulfa (215720100057)
3. Irma shofiana (215720100073)
4. Khotimul ikhsan (215720100075)
5. Hopsatul alfaniah (215720100056)
6. Muhammad kifli zamzami (215720100018)
7. Nur halima (215720100064)
8. Bahroini (215720100013)
9. Esup (215720100019)
10. Nasihin (215720100072)
11. Huzaimatul hulailia (215720100003)
Dosen Pengampu :
Pramitha Surya Noerdiyah, S.T.P.,M.T
i
DAFTAR ISI
BAB III PEMBAHASAN
3.1 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)
3.2 PERBEDAAN MENDASAR ANTARA DATABASE DENGAN DBMS
3.3KOMPONEN DBMS
3.4TIPE FILE DBMS
BAB IV
4.1 Basis Data Relasional
4.2 Keunggulan
4.3 Relasional Kesy
4.4 Relasional Rules
4.5 Bahasa Pada Basis Data Relasional
BAB V
5.1 Normalisasi Basis Data
5.2 Tujuan
5.3 Prosesnya
5.4 Tahapan
5.5 Ketergantungan Fungsional
5.6 Ketergantungan Transitive
BAB VI
6.1 Siklus Hidup Perancangan Basis Data
6.2 Ringkasan Aktivitas Utama
6.3 Perencanaan Data Base
6.4 Definisi Sistem
6.5 Analsis Dan Pengumpulan Kebutuhan
6.6 Pendekatan Terpusat
6.7 Pendekatan Integrase View
6.8 Data Desain
6.9 Perinsisp Perancangan Basis Data
BAB VII
7.1 Basis data relasional
7.2 Pemodelan data
7.3 Model data berbasis objek dan record
7.4 Konsep dasar er modelling
7.5 Derajat relasi minimum
7.6 Konsep dasar dan sejarah SQL
BAB I
Pembahasan
3.1 Database Management System (DBMS)
Apa itu DBMS (Database Management System)? Pengertian DBMS adalah suatu sistem atau
software yang dirancang khusus untuk mengelola suatu database dan menjalankan operasi terhadap
data yang diminta oleh banyak pengguna.
Dengan adanya DBMS, pencarian informasi dapat dilakukan dengan mudah karena semua
informasi telah terintegrasi. Berbeda dengan pencarian informasi di atas aplikasi spreadsheet
dimana kita harus tahu nama file, nama sheet kemudian di kolom dan baris keberapa, baru kita bisa
temukan informasi tersebut. Sistem pengelolaan database dengan DBMS mencakup aplikasi yang
digunakan untuk membuat organisasi logik dari database dan bagaimana cara mengaksesnya.
Desainer software biasanya membagi database salam tabel – tabel sesuai kebutuhan. Tiap tabel
menggambarkan hubungan antara variabel yang disebut relational database.
Tujuan utama penggunaan DBMS dalam jaringan komputer adalah untuk menghindari
kekacauan dalam hal pengolahan data yang jumlahnya besar. DBMS merupakan perantara bagi
pengguna dan database , dan agar dapat berinteraksi dengan DBMS maka pengguna harus memakai
bahasa database yang sudah ditentukan.
Ada dua jenis bahasa komputer yang dapat digunakan dalam berinteraksi dengan DBMS, yaitu:
*Data Definition Language (DDL); digunakan untuk menggambarkan desain dari basis data
secara keseluruhan, mulai dari membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel.
*Data Manipulation Language (DML); digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data dari
database, menghapus data dari database, dan mengubah data pada suatu database.
Agar lebih memahami arti DBMS, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:
1. Rogayah
Menurut Rogayah, pengertian DBMS adalah suatu sistem yang dapat menyusun dan
mengelola berbagai record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/ perusahaan sehingga dapat
menyediakan informasi yang optimal yang dibutuhkan dalam proses mengambil keputusan.
2. Waliyanto
Menurut Waliyanto, pengertian DBMS adalah suatu gabungan dan juga perpaduan antara
basis data (database) dengan Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen
basis data (SMBD).
3. Date
Menurut Date C.J. Date, definisi DBMS adalah tempat atau lokasi untuk sekumpulan berkas
data yang sudah terkomputerisasi dengan tujuan untuk memelihara informasi, dan juga memuat
informasi tersebut, terutama apabila informasi tersebut sedang dibutuhkan.
4. Attre
Menurut S. Attre, pengertian DBMS adalah semua yang berkaitan dengan software,
hardware , firmware dan berbagai prosedur yang mengelola database. Firmware adalah
software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
5. Gordon C. Everest
Menurut Gordon C. Everest, pengertian DBMS adalah manajemen yang efektif untuk
mengorganidit sumber daya data. Dengan kata lain, Sistem Basis Data adalah sistem
pengorganisasian dan sistem pengolahan Database pada komputer.
2. File tabel, yakni memuat data yang digunakan untuk menghitung banyaknya data
ataupun tamilan dari hitungan.
3. File transaksi, yakni digunakan untuk memasukkan perubahan yang dapat
meperbarui file master serta untuk menghasilkan laporan.
4. File kerja, yakni untuk mengefisienkan jalannya sebuah program.
5. File laporan, yakni berisikan informasi yang akan dirampilkan.
6. File sejarah, yakni untuk menyimpan data dalam bentuk periode tertentu.
7. File pelindung, yakni tempat menyimpan salinan data yang masih aktif, dan
beberapa tipe-tipe lainnya.
Daftar pustaka
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-dbms.html
https://www.nesabamedia.com/contoh-aplikasi-dbms/
BAB IV
4.1 Basis Data Relasional
Database relasional adalah kumpulan item data dengan hubungan yang telah ditentukan
sebelumnya. Berbagai item ini disusun menjadi satu set tabel dengan kolom dan baris.
Tabel digunakan untuk menyimpan informasi tentang objek yang akan direpresentasikan
dalam database. Tiap kolom pada tabel memuat jenis data tertentu dan bidang
menyimpan nilai aktual atribut. Baris pada tabel merepresentasikan kumpulan nilai
terkait dari satu objek atau entitas. Tiap baris pada tabel dapat ditandai dengan
mengidentifikasi unik yang disebut kunci utama, dan baris di antara beberapa tabel
dapat dibuat saling terkait menggunakan kunci asing. Data ini dapat diakses dengan
berbagai cara tanpa menyusun ulang tabel basis data itu sendiri.
4.2 Keunggulan
1. Mudah digunakan Database relational dapat dibaca dan juga dipahami relatif lebih mudah
dengan tipe database lain seperti database tree dan database bertingkat yang lebih sulit.
Kebanyakan mata kuliah ataupun lembaga bimbingan komputer tentang pemrograman pasti
mengajarkan tentang database relasional sebagai dasar untuk memahami jenis database
yang lebih kompleks seperti database tree. Bentuk tabel dari database relasional yang
berupa kolom dan juga baris dapat dengan mudah dibaca dan dipahami bagi pemula yang
bahkan belum pernah mempelajari tentang pemrograman sekalipun.
2. Penggunaannya Fleksibel
Setiap data pada tabel yang ada pada database relasional yang datanya ingin
diambil atau digunakan oleh program dapat dimanipulasi dengan operator tertentu.
Operator seperti ‘join’, ‘where’, dan ‘and’ dapat membentuk informasi yang dinginkan
sehingga bentuk dan jumlah data bisa sesuai dengan kebutuhan program.
3. Keamanan yang baik
Pada database relasional, perancang database dapat menambahkan kendali
keamanan dan juga authorisasi dengan mudah. Atribut dari database yang sensitif dapat di
tempatkan pada tabel tersendiri dengan kendali keamanan yang spesial yang memerlukan
ototentifikasi khusus. Jika seorang user atau program memiliki ototenfikasi khusus ini,
program atau user tersebut dapat mengambil data sensitif pada tabel. Sistem keamanan
seperti inilah yang membuat database relasional memiliki tingkat keamanan yang baik.
4. Tingkat presisi tinggi
Data yang diambil dari database relasional memiliki tingkat presisi yang tinggi. Hal ini
dikarenakan, database relasional melalukan berbagai macam operasi aljabar dan juga
kalkulus relasional pada saat proses manipulasi relasi antar satu tabel dengan lainnya.
Faktor ambiguitas data pun menjadi berkurang. Hal ini sangat berbeda pada tipe database
lain yang memiliki hubungan kompleks antar tabel tabelnya.
5. Memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman
khusus query database dengan mudah Database relasional memungkinkan
penggunaan bahasa pemrograman khusus untuk query database. Hal ini membuat
programmer dapat membuat suatu fungsi dengan lebih mudah. Salah satu contoh dari
bahasa pemrograman query database adalah SQL. Pada tipe database lain yang lebih
kompleks, penggunaan bahasa pemrograman untuk query database lebih sulit diterapkan
atau memiliki batasan yang besar untuk diterapkan.
6. Lebih mudah mencapai kemandirian Data
Data yang mandiri adalah data yang tidak terikat antara satu data dengan data lain yang
memiliki tingkatan lebih rendah. Kemandirian data ini akan sangat penting untuk dicapai
untuk tipe database manajemen yang terpusat. Karena bila tidak dicapai, sistem database
akan memiliki beban yang tinggi dan bahkan bisa menjadi kacau. Pada database relasional,
pencapaian kemandirian data dicapai menggunakan normalisasi struktur. Dan Normalisasi
struktur pada database relasional lebih mudah diterapkan daripada penerapan di tipe
database lain yang lebih kompleks.
4.3 Relasional Kesy
Relational key adalah atribut yang diyakini sebagai key atau atribut yang dapat
mengidentifikasi sebuah tabel. Beberapa jenis relational key yang ada adalah: Super Key :
Sebuah atau set atribute yang mengidentifikasi sebuah baris. Candidate Key : Atribute pada
tabel yang merupakan data unik.
4.4 Relasional Rules
Adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap tabel relasi harus
mempunyai sebuah primary key, dan atribut/sekumpulan atribut yang dipilih sebagai primary
key harus mempunyai nilai dan nilai tersebut harus unik dan tidak NULL.
4.5 Bahasa Pada Basis Data Relasional
Sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) adalah program yang memungkinkan
Anda untuk membuat, memperbarui, dan mengelola basis data relasional. Sebagian besar
sistem manajemen basis data relational menggunakan bahasa SQL untuk mengakses
database.
A. Apa itu SQL?
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan data yang disimpan dalam sistem manajemen berbasis data
relasional. Sintaks SQL mirip dengan bahasa Inggris, yang membuatnya relatif mudah untuk
menulis, membaca, dan menyembunyikan. Banyak RDBMS menggunakan SQL (dan variasi
SQL) untuk mengakses data dalam tabel. Sebagai contoh, SQLite adalah sistem
manajemen basis data relasional. SQLite berisi kumpulan perintah SQL minimal (yang sama
untuk semua RDBMS). RDBMS lain mungkin menggunakan varian lain.(SQL sering
diucapkan dalam salah satu dari dua cara. Anda dapat mengartikannya dengan mengartikan
setiap huruf satu per satu seperti “SQL”, atau mengartikannya menggunakan kata
“sekuel”.)Sistem Manajemen Basis Data Relasional Populer Sintaks SQL mungkin sedikit
berbeda tergantung pada RDBMS yang Anda gunakan. Berikut ini adalah deskripsi singkat
tentang RDBMS populer:
B. MySQL
MySQL adalah database SQL open source paling populer. Ini biasanya digunakan
untuk pengembangan aplikasi web, dan sering diakses menggunakan PHP.Keuntungan
utama dari MySQL adalah mudah digunakan, murah, dapat diandalkan (telah ada sejak
1995), dan memiliki komunitas pengembang besar yang dapat membantu menjawab
pertanyaan.Beberapa kelemahannya adalah bahwa ia diketahui menderita karena kinerja
yang buruk ketika melakukan analisis, pengembangan sumber terbuka mengalami
keterlambatan sejak Oracle menguasai MySQL, dan tidak menyertakan beberapa fitur
canggih yang mungkin digunakan oleh para pengembang.
C. PostgreSQL
PostgreSQL adalah sumber database SQL terbuka yang tidak dapat dikontrol oleh
perusahaan apa pun. Ini biasanya digunakan untuk pengembangan aplikasi web.
PostgreSQL memiliki banyak kelebihan yang sama dengan MySQL. Mudah digunakan,
murah, andal, dan memiliki komunitas pengembang yang luas. Ini juga menyediakan
beberapa fitur tambahan seperti dukungan kunci asing tanpa memerlukan konfigurasi yang
rumit. Kerugian utama dari PostgreSQL adalah bahwa ia lebih lambat dalam kinerja
daripada database lain seperti MySQL. Ini juga kurang populer daripada MySQL yang
membuatnya lebih sulit didapat oleh host atau penyedia layanan yang menawarkan contoh
PostgreSQL yang dikelola.
D. Oracle DB
Oracle Corporation memiliki Oracle Database, dan kodenya tidak bersumber terbuka.
Oracle DB adalah untuk aplikasi besar, terutama di industri perbankan. Sebagian besar
bank top dunia menjalankan aplikasi Oracle karena Oracle menawarkan kombinasi teknologi
yang kuat dan aplikasi bisnis pra-terintegrasi yang komprehensif, termasuk fungsionalitas
esensial yang dibangun khusus untuk Oracle Kerugian utama menggunakan Oracle adalah
bahwa ia tidak bebas untuk digunakan seperti pesaing open source dan bisa sangat mahal.
E. SQL Server
Microsoft memiliki SQL Server. Seperti Oracle DB, kode ini bersumber dari dekat.
Aplikasi perusahaan besar sebagian besar menggunakan SQL Server. Microsoft
menawarkan versi entry-level gratis yang disebut Express tetapi bisa menjadi sangat mahal
saat Anda menykala aplikasi Anda.
F. SQLite
SQLite adalah database SQL open source yang populer. Itu dapat menyimpan
seluruh database dalam satu file. Salah satu keuntungan paling signifikan yang diberikan ini
adalah bahwa semua data dapat disimpan secara lokal tanpa harus menghubungkan
database Anda ke server. SQLite adalah pilihan populer untuk basis data di ponsel, PDA,
pemutar MP3, set-top box, dan gadget elektronik lainnya. Kursus SQL tentang Codecademy
menggunakan SQLite. Untuk info lebih lanjut tentang SQLite, termasuk petunjuk
pemasangan, baca artikel ini.
Kesimpulan
Database relasional menyimpan data dalam tabel. Tabel dapat tumbuh besar dan
memiliki banyak kolom dan catatan. Sistem manajemen basis data relational (RDBMS)
menggunakan SQL (dan varian SQL) untuk mengelola data
BAB V
5.1 normalisasi basis data
Normalisasi merupakan sebuah teknik logical desain dalam sebuah basis data
yang mengelompokkan atribut dari berbagai entitas dalam suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi/pengulangan data) serta
sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.Atau pengertian singkatnya,
Normalisasi Databse adalah proses pengelompokan atribut data yang membentuk
entitas sederhana, nonredundan, fleksibel, dan mudah beradaptasi, Sehingga
dapat dipastikan bahwa database yang dibuat berkualitas baik.
Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada
setidaknya bentuk normalisasi yang ada yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF,
5NF, DKNF, dan 6NF.Database 1NF, 2NF, dan 3NF akan sering ditemui ketika akan
membuat sebuah database yang optimal. Jika Anda ingin menjadi seorang
Database Administrator (DBA), harus tahu bagaimana cara normalisasi database
yang optimal. Misalkan suatu saat ketika website yang Anda buat mengalami
penurunan kinerja, mungkin Anda akan ditanya apakah database tersebut sudah
dinormalisasi dengan benar.
5.2 Tujuan
Tujuan Normalisasi Database
Database Relasional, jantung dari SAS – Teknologi Informasi Tujuannya adalah
untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua
adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat). Jika
data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3
kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa
jenis data secara langsung di database.
DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,
artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus
UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi
database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan
atau yang diinginkan.
5.3 prosesnya
Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi tabel
yang menunjukkan entity dan relasinya. Masalah yang timbul dalam pembuatan
tabel yang disebut dengan anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang
mempunyai efek samping yang tidak di harapkan.
5.4 tahapan
1.Bentuk Tidak Normal (unnormalize)
Bentuk tidak normal (unnormalized) merupakan kumpulan data yang direkam
tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu.
Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group (Pengulangan Group),
sehingga pada kondisi ini data menjadi permasalahan dalam melakukan
manipulasi data (insert, update, dan delete) atau biasa disebut anomali.
2.1NF / First Normal Form
1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah
fungsi dari bentuk normal pertama ini. Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel
yang sama. Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan
mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
Image for postP intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa
tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga
anomali data dapat di atasi.
Contoh adalah ketika kita ingin menghapus, mengupdate, atau menambahkan
data peminjam, maka kita tidak bersinggungan dengan data buku atau data
penerbit. Sehingga inkonsistensi data dapat mulai di jaga.
3.2NF
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah
dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.
Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka
pada tabel terpisah.
Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan
foreign key.
Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate
key tabel tersebut.
Normalisasi Database 2NF (Rudiawan16)
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi
beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut
kunci haruslah unik.
4.3NF
Pada 3NF tidak diperkenankan adanya partial “transitive dependency“ dalam
sebuah tabel. Transitive dependency biasanya terjadi pada tabel hasil relasi, atau
kondisi dimana terdapat tiga atribut A, B, C. Kondisinya adalah A ⇒ B dan B ⇒ C.
Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.
Intinya pada 3NF ini, jika terdapat suatu atribut yang tidak bergantung pada
primary key tapi bergantung pada field yang lain maka atribut-atribut tersebut
perlu dipisah ke tabel baru.
Contohnya ada pada atribut qty, kolom tersebut tidak bergantung langsung pada
primary key kode faktur melainkan bergantung pada kolom kode_barang.
5.BCNF Boyce–Codd normal form
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF,
memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah
untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam
bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang
disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF.
5.5 ketergantungan fungsional
Ketergantungan fungsional (functional dependency) adalah suatu kondisi
dimana satu atribut atau beberapa atribut dari suatu relasi yang keberadaannya
bergantung pada atribut lain.
B => C
Siklus hidup basis data adalah siklus yang menelusuri riwayat basis data dalam
sistem informasi. Siklus hidup basis data menggabungkan langkah-langkah yang
diperlukan dalam pengembangan basis data, dimulai dari analisis kebutuhan dan diakhiri
dengan pemantauan dan modifikasi. Siklus hidup basis data tidak pernah berakhir
karena pemantauan, modifikasi, dan pemeliharaan basis data merupakan bagian dari
siklus, dan aktivitas ini terus berlanjut selama basis data tersebut hidup dan digunakan.
Secara garis besar siklus hidup basis data terdiri atas empat fase, yaitu: analisis
kebutuhan, desain, implementasi, dan pemeliharaan
1.Analisis kebutuhan berguna untuk menentukan data yang relevan bagi pengguna,
lengkap dan akurat. Tahapan desain terdiri atas pemodelan data konseptual, desain
logis, dan desain fisik. Pada tahap implementasi, basis data dapat dibuat dengan
menggunakan SQL atau fitur diagram yang ada pada DBMS atau tools. Basis data harus
dipelihara untuk memastikan bahwa kebutuhan informasi yang berkembang terpenuhi.
2.Desain Basis Data
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan data, dilakukan proses desain.
3.Implementasi Basis Data
Jika DBMS belum terpasang, instalasi harus dilakukan. DBMS dapat dipasang pada
server baru atau server yang ada. Pilihan lain adalah menggunakan layanan basis data
cloud seperti Azure SQL Database Service dari Microsoft, Amazon Relational Database
Service (Amazon RDS), atau Cloud SQL dari Google. Layanan generasi baru ini
memungkinkan pengguna untuk membuat basis data yang dapat dengan mudah
dikelola, diuji, dan ditingkatkan sesuai kebutuhan.
4.Pemeliharaan Basis Data
Ketika basis data mulai beroperasi, pemantauan dilakukan untuk mengetahui apakah
kebutuhan kinerja dipenuhi; apakah harapan pengguna meningkat dengan tuntutan
kinerja yang lebih baik. Jika tidak, modifikasi harus dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.
Kesimpulan
Siklus hidup basis data adalah siklus yang menelusuri riwayat basis data dalam sistem
informasi. Siklus hidup basis data menggabungkan langkah-langkah yang diperlukan
dalam pengembangan basis data, dimulai dari analisis kebutuhan dan diakhiri dengan
pemantauan dan modifikasi.
BAB VII
7.1 BASIS DATA RELASIONAL
Basis data relasional merupakan basis data digital yang organisasinya berdasarkan model
relasional data, seperti yang diajukan oleh E. F. Codd pada tahun 1970.Berbagai sistem
perangkat lunak yang digunakan untuk menjaga hubungan antar basis data dikenal dengan
sistem manajemen basis data relasional (relational database management system, disingkat
RDBMS). Secara tak kasatmata, sistem basis data relasional menggunakan SQL sebagai bahasa
untuk mengumpulkan kueri dan menjaga basis data tersebut. Database relasional adalah
kumpulan item data dengan hubungan yang telah ditentukan sebelumnya. Berbagai item ini
disusun menjadi satu set tabel dengan kolom dan baris. Tabel digunakan untuk menyimpan
informasi tentang objek yang akan direpresentasikan dalam database. Tiap kolom pada tabel
memuat jenis data tertentu dan bidang menyimpan nilai aktual atribut. Baris pada tabel
merepresentasikan kumpulan nilai terkait dari satu objek atau entitas. Tiap baris pada tabel
dapat ditandai dengan pengidentifikasi unik yang disebut kunci utama, dan baris di antara
beberapa tabel dapat dibuat saling terkait menggunakan kunci asing. Data ini dapat diakses
dengan berbagai cara tanpa menyusun ulang tabel basis data itu sendiri
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar
entitas. Dan model ini terdiri dari :
2. Binardy model
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan logis
antar data dalam basis data. Berbeda dengan Object Based Data Model (Model Data Berbasis
Object), Model Data ini digunakan untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari suatu
database, juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari sistem database (higher level
Description of Implementation)
Terdapat 3 jenis Model Data pada Model Data Berbasis Record, yaitu :
1. Model Relational
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan oleh sejumlah tabel dan masing-
masing tabel terdiri dari beberapa kolom yang namanya unique.
2.Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer),
dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk tree (pohon), dan masing-masing node pada
tree tersebut merupakan record/grup data elemen dan memiliki hubungan cardinalitas.
3.Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group (DBTG) atau disebut juga model CODASYL
(Conference on Data System Language), mirip dengan hirarkical model dimana data dan hubungan
antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record
dan linknya yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph dan menyatakan
hubungan cardinalitas.
Pembentukan relasi antar himpunan entitas. Derajat/Kardinalitas Relasi itu mewakili hubungan
(korespondensi) maksimum yang boleh terjadi antara himpunan entitas yang lain. Telah dijelaskan
pula, bahwa Derajat Relasi ini akan sangat diperlukan pada saat kita ingin mengimplementasikan
sebuah rancangan basis data.
Sejarah SQL
Pada bulan Juni 1970 atau sekitar 50 tahun lebih sudah, artikel dari Jhonny Oracle
yang merupakan peneliti dari Oracle membahas pengertian dari SQL. Dan yang
kemudian muncullah istilah SEQUEL (Structured English Query Language). Dan selang
beberapa waktu saja, IBM juga meluncurkan proyek basis data relasional.
Dikarenakan pengejaan yang terlalu sulit, maka diganti dengan nama SQL. Dan sesudah
proses standarisasi telah selesai pada tahun 1986, SQL mengalami perbaikan pada tahun
1989. Dan pada tahun 1992 muncul versi SQL92 dan tahun 1999 juga mengalami
pembaharuan dengan nama versi SQL99. Namun, yang paling banyak direferensikan
dalam dunia IT adalah versi SQL92.
KESIMPULAN
Model data relasional adalah model data berdasarkan teori relasional yang
menggunakan tabel dua dimensi (sering disebut relasi) untuk menggambarkan
sebuah berkas data. Setiap tabel terdiri atas beberapa lajur yang mendatar
(baris) dan beberapa lajur vertical (kolom).Model data relasional memiliki
bentuk yang sederhana sehingga dapat memudahkan user untuk
mengoperasikan data seperti merubah struktur basis data dan membuat
query data. Akan tetapi, model data relasional memerlukan
pemahaman user terhadap hubungan tabel-tabel yang digunakan dan bahasa
SQL. Selain itu, untuk memanggil kembali(retrieve) data kita harus
menghubungkan tabel yang berbeda.
Daftar pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Basis_data_relasional
https://sis.binus.ac.id/2017/09/06/model-data-berbasis-objek/