Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN RESMI MODUL 7

2020

MODUL 7
“PERANCANGAN BASIS DATA”

KELOMPOK 12

Nama : DWI ARIYANTI

RANCANGAN SISTEM TEKNIK


DHANDY CARAKA
SULASTRI
INDIRA MAGHFIRAH
NIM : 18.04.211.00008
18.04.211.00044
18.04.211.00077
18.04.211.00129
Shift :B
Asisten : Satrio Teguh Sampurna
INDUSTRI 1

LABORATORIUM PERANCANGAN
SISTEM TEKNIK INDUTRI
LABORATORIUM MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162
BAB I
PENDAHULUAN

Bab pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan dari


praktikum modul 7 tentang perancangan basis data.
1.1 Latar Belakang
PT. TI PRUTT merupakan perusahaan yang memproduksi mainan kereta api
KAPISCO. PT. TI PRUTT bekerjasama dengan PT. NURPADI sebagai
perusahaan konsultan untuk merancang basis data produksi mainan KAPISCO
serta menyimpan data pada setiap stasiun kerja yang digunakan. Pembuatan basis
data menggunakan aplikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan PT.TI PRUTT.
Basis data dapat mempermudah jalannya lini produksi karena dapat
menghubungkan data serta informasi setiap stasiun kerja.
Menurut Kadir (2001), perancangan basis data adalah langkah yang
digunakan untuk menentukn basis data yang mewakili seluruh kebutuhan
pemakai. Penyusunan basis data dilakukan berdasarkan aliran data yang sudah
dirancang pada langkah sebelumnya. Basis data memiliki beberapa komponen
yaitu entitas, atribut, dan hubungan.
Praktikum modul 7 tentang perancangan basis data yaitu membuat basi data
dari produk mainan kereta api KAPISCO. Mendeskripsikan masalah yang
terdapat pada setiap work station. Membuat Entity Relationship Diagram (ERD)
untuk mengetahui hubungan atar stasiun kerja. Mengidentifikasi setiap atribut
yang digunakan dalam ERD, membuat Conceptual Data Model(CDM) dan
membuat Physical Data Model (PDM). Software yang digunakan dalam basis
data yaitu XAMPP dengan perintah DDL ( Dta Definition Language) dan DML (
Data Manipulation Language).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul 7 tentang perancangan basis data. sebagai
berikut:
1. Memahami konsep basis data relasional.
2. Memahami perancangan pada level konsep dan level fisik .
3. Melakukan normalisasi data .
4. Memahami dan membuat perancangan dengan meggunakan Entity
Relationship Diagram (ERD).
5. Menjelaskan dan menggunakan script DDL(create, alter, dan drop) serta
DML(insert, select, update, dan delete)
BAB II
LANDASAN TEORI

Bab dua berisi tentang landasan teori yang menjadi acuan dasar praktikum
praktikum modul 7 tentang perancangan basis data.
2.1 Sistem Basis Data
Menurut Kusrini (2007), system basis data merupakan perpaduan antara basis
data dan system manajemen basis data (SMBD) yang digunakan untuk menyusun
dan mengelola record-record data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal
yang diperlukan untuk proses mengambil keputusan. Komponen-komponen
system basis data meliputi:

2.2 Normalisasi Data dalam Perancangan Basis Data


Menurut Pramesti, dkk (2017) dalam Junaedi, dkk (2011) Normalisasi data
merupakan suatu proses transformasi untuk mengubah nilai data. Normalisasi
berfungsi untuk menyamakan skala atribut data dalam range yang lebih spesifik
dan lebih kecil contohnya -1 sampai dengan 1 atau 0 sampai 1. Normalisasi data
terdapat teknik Min-Max Normalization yaitu melakukan suatu transformasi linier
pada atribut data asli guna menghasilkan range nilai yang sama. Persamaan Min-
Max Normalization sebagai berikut:
v−Min A
v' = (new Max -new Min ) - new Min ..............................(1)
Max A − MinA A A A

2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)


Menurut Kusrini (2007), Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan
diagram yang secara konseptual memetakan hubungan antar penyimpanan pada
diagram DFD. ERD digunakan untuk melakukan pemodelan terhadap struktur
data dan hubungannya. Perancangan basis data menggunakan model entity
relationship diagram (ERD) terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model
entity diagram yaitu entity sets, relationship sets, dan attributes. Lambang-
lambang notasi dasar yaitu sebagai berikut:
a. Entity set
Entity set dilambangkan dengan bentuk persegi panjang yang
menunjukkan entitas.

b. Relationship sets
Relationship sets melambangkan hubungan di antara beberapa entity.
Relationship adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe nama yang sama
dan dilambangkan dengan bentuk diamond.

c. Attributes
Attributes melambangkan sebutan untuk mewakili suatu entity. Attributes
dilambangkan dengan bentuk elips.

Ada beberapa istilah dalam merancang basis data dengan menggunakan


model entity relationship diagram, diantaranya yaitu:
1. Superkey adalah satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris
data dalam label secara unik.
2. Kandidat key merupakan kumpulan atribut minimal yang membedakan
setiap baris data dalam tabel secara unik. Atribut dikatakan sebagai kandidat
key apabila tidak memiliki subset yang merupakan kunci relasi.
3. Kunci relasi (Relation key) / kunci utama (Primary key) terdiri dari satu atau
lebih atribut-atribut relasi, untuk menjadi primary key sebuah atribut harus
memenuhi persyaratan kandidat key.
4. Kunci alternative (Alternatate key), dibuat ketika tidak ada satu pun atribut
dalam sebuah relasi yang bias mewakili relasi tersebut atau ada yang bias
menjadi kandidat key tetapi tidak cukup efektif untuk digunakan sebagai
primary key.
5. Komposit key adalah atribut yang terdiri dari satu atribut saja.
6. Foreign key (FK) adalah sekumpulan atribut dalam suatu relasi (missal A)
sehingga kumpulan atribut bukan kunci relasi A tetapi merupakan kunci dari
relasi lain.
7. Kardinalitas pemetaan menunjukkan jumlah entity yang dihubungkan ke
satu entity lain dengan suatu relationship sets. Kardinalitas pemetaan
meliputi:
a. Hubungan satu ke satu (one to one), yaitu entity dalam A dihubungkan
dengan maksimal satu entity.
b. Hubungan satu ke banyak (one to many), yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B dihubungkan
dengan maksimum satu entity dalam A.
c. Hubungan banyak ke satu (many to one), yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan maksimum satu entity B.
d. Hubungan banyak ke banyak (many to many), yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B dihubungkan
dengan sejumlah entity dalam A.

2.4 Conceptual Data Model (CDM)


Menurut Ramadhani (2010) dalam Oktafiani (2018), CDM adalah sebuah
model yang dibuat melalui sebuah dugaan bahwa dunia nyata merupakan bagian
dari suatu obyek-obyek dasar bernama entitas (entity) beserta hubungan
(relationship) yang terdapat di antara entitas-entitas tersebut. Umumnya CDM
disajikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) dan memiliki fungsi
dalam perancangan database sebagai berikut.
1. Memberikan gambaran secara detail mengenai struktur basis data, yaitu: arti,
hubungan dan batasan-batasan.
2. Alat komunikasi yang menghubungkan antara pemakai basis data, designer
dan analis.
2.5 Physical Data Model (PDM)
Menurut Ramadhani (2010) dalam Oktafiani (2018), PDM merupakan suatu
model yang menyajikan data beserta hubungan antara data-data tersebut melalui
sejumlah tabel. Setiap tabel data pada Physical Data Model terdiri dari beberapa
kolom. Setiap kolom yang ada pada tabel data memiliki nama-nama yang unik.

2.6 MySQL
Menurut Armiaty dan shiyami (2016), MySQL merupakan suatu perintah
yang digunakan untuk mengolah, menampilkan serta memanipulasi data yang
telah disimpan dalam suatu RDBMS (Relational Database Management
Language). Jenis-jenis SQL sebagi berikut:
1. Data Definition Language (DDL).
2. Manipulation Data Language (MDL) .
3. Data Control Language (DCL) .
4. Perintah Query.
5. Transsaction Control Language (TCL).
Aturan yang terdapat dalam penulisan pada perintah SQL sebagai berikut:
1. Perintah SQL tidak case sensititive adalah tidak ada perbedaan antara
penulisan huruf kecil dengan huruf besar.
2. Perintah SQL dapat terdiri dari lebih dari satu baris.
3. Keyword pada perintah SQL tidak dapat disingkat atau dipisah dibaris yang
berbeda.
4. Klausa ditempatkan pada baris yang berbeda.
5. Penggunaan identitas pada setiap klausa untuk mempermudah pembacaan
perintah.
6. Setiap SQL diakhiri dengan tanda ;
7. Penggunaan komentar dalam penulisan SQL menggunakan tanda minus dua
kali “- -“ pada komentar satu baris dan tanda “ */ “ diawal kalimat
digunakan untuk komentar lebih dari satu baris.
2.7 DDL dan DML
Menurut Armiaty dan shiyami (2016), Penjelasan tentang Data Definition
Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML) sebagai berikut:
2.7.1 DDL
Data Definition Language (DDL) adalah perintah yang digunakan untuk
membuat atau mengubah struktur objek database. Perintah yang terdapat dalam
DDL sebagai berikut :
1. CREATE yaitu perintah yang digunakan untuk membuat struktur objek
database.
2. ALTER yaitu perintah yang digunakan untuk mengubah struktur objek
database.
3. DROP yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus objek database.
4. RENAME yaitu perintah yang digunakan untuk mengganti nama tabel
2.7.2 DML
Data Manipulation Language (DML) adalah perintah yang digunakan untuk
membuat atau mengubah struktur objek database. Perintah yang terdapat dalam
Manipulation Data Language (MDL) sebagai berikut :
1. INSERT yaitu perintah yang digunakan untuk menambah baris ke ketabel.
2. DELETE yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus baris dari tabel.
3. UPDATE yaitu perintah yang digunakan untuk mengubah data dari tabel.
4. MERGE yaitu perintah yang digunakan untuk menggabungkan data dari dua
tabel.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

Bab tiga metodologi praktikum berisi tentang alat dan bahan , prosedur prakti
kum serta flowchart praktikum pada praktikum modul tujuh yaitu perancangan
basis data.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada modul modul tujuh perancangan basis
data adalah sebagai berikut :
1. Laptop
2. Microsoft office (Ms.word,Ms.excel,Visio)
3. Power Designer
4. XAMPP (MySQL)

3.2 Prosedur Praktikum (Pengolahan Data)


Prosedur pengolahan data pada modul tujuh perancangan basis data adalah se
bagai berikut:
1. Mendeskripsikan masalah pada work station.
2. Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram).
3. Mengidentifikasi masing-masing atribut.
4. Membuat Conceptual Data Model(CDM) berdasarkan ERD.
5. Membuat Physical Data Model (PDM) berdasarkan CDM.
6. Melakukan Perintah Data Definition Language (DDL).
7. Melakukan Perintah Data Manipulation Language (DML).
3.3 Flowchart
Flowchart yang digunakan pada modul tujuh berisi flowchart praktikum,
dan flowchart pengolahan data pada modul perancangan basis data.
3.3.1 Flowchart Praktikum
Flowchart praktikum pada modul tujuh yaitu perancangan basis data adalah
sebagai berikut:

Mulai

Modul 7

Pre-Test

N
Post- Test Lulus Pre-Test
•60

Breafing Pengolahan
Data

Pengolahan Data

Asistensi 1

Asistensi 2

Lapres

ACC

Selesai
3.2.2 Flowchart Pengolahan Data
Flowchart pengolahan data pada modul tujuh yaitu perancangan basis data
adalah sebagai berikut:

Mulai

Data Waktu Perakitan dan


precedence diagram modul Tahap Persiapan
tiga

Tahap Pengolahan
 Mendeskripsikan Masalah Pada Data
Work Station.
 Perancangan ERD (Entity
Relationship Diagram).
 Identifikasi Masing-Masing
Atribut.
 Conceptual Data Model.
 Physical Data Model.
 Penggunaan Perintah Data
Definition Language (DDL).
 Penggunaan Perintah Data
Manipulation Language (DML).

Kesimpulan dan Saran Tahap Kesimpulan

Selesai
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Bab empat pengolahan data pada modul tujuh perancangan basis data adalah
sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Masalah Pada Work Station


PT. TI PRUTTT merupakan perusahaan bidang manufaktur, dimana salah
satu produknya adalah mainan kerta api. PT. TI PRUTTT mencoba melakukan
perancangan basis data dimana diharapkan dapat mempermudah proses
pengarsipan serta pengolahan data dengan baik. System basis data yang dibuat
dengan baik akan membantu perusahaan dalam pengontrolan proses produksi dari
awal bahan mentah hingga bahan jadi yang siap dipasarkan. System basis data
yang baik juga dapt membantu seluruh kegiatan perusahaan seperti penyimpanan
dan pengolahan data atministrasi serta proses transaksi jual beli.
System basis data yang akan digunakan perusahaan agar dapat berjalan maka
diperlukannya adanya database. Database sendiri merupakan sekumpulan
informasi yang disimpan dan dapat diperiksa kembali sehinnga dapat diolah
maupun digunakan lagi dengan mudah. Informasi dari database sendiri berasal
dari berbagai data yang berhubungan dengan system tersebut seperti data-data
pada PT. TI PRUTTT.

4.2 Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)


Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) yang digunakan dalam
perancangan basisdata adalah sebagai berikut.
4.2.1 Identifikasi Entitas
Tabel 4.7. Identifikasi entitas
No Entitas Keterangan
1 Operator Pelaksana produksi
2 Bahan Baku Bahan awal produk
3 Gudang Bahan Baku Penyimpanan bahan baku
4 Fabrikasi Pembuatan part
5 Assembly Perakitan part
6 Produk jadi Hasil perakitan part
7 Gudang Produk Jadi Penyimpanan produk
Tabel 4.7 menunjukan identifikasi entitas yang akan digunakan dalam
perancangan sistem basis data PT. TI PRUTTT. Entitas yang digunakan dalam
perancangan system basis data ini yaitu sejumlah tujuh entitas. Tabel juga
menunjukan keterangan tiap entitas yang menjelaskan kegiatan yang dilakukan
setiap melakukan entitas tersebut.
4.2.2 Identifikasi Relasi Antar Entitas
Tabel 4.7. Identifikasi relasi antar entitas
No Entitas Relasi Entitas 2 Sifat Relasi Objek Informasi Keterangan
Satu gudang bahan baku
Gudang Bahan Gudang bahan baku menyimpan
1 Menyimpan Bahan Baku one to many menyimpan banyak bahan
Baku bahan baku
baku
Satu operator akan
Bahan baku diambil oleh
2 Bahan Baku Diambil Operator one to many mengambil banyak bahan
operator
baku
Operator melkukan fabrikasi Satu oerator melakukan
3 Operator Melakukan Fabrikasi one to many
pada bahan baku banyak fabrikasi
Banyak part fabrikasi
Proses merakit part menjadi
4 Fabrikasi Melanjutkan Assembly one to many digunakan untuk membuat
mainan kereta api
satu mainan kereta api
Satu assembly
Proses fabrikasi menghasilkan
5 Assembly Menghasilkan Produk jadi one to one menghasilkan satu produk
produk jadi mainan kereta api
jadi
Satu gudang produk jadi
Gudang produk Proses penyimpanan hasil
6 Produk jadi Disimpan one to many digunakan untuk menyimpan
jadi perakitan mainan kereta api
banyak hasil perakitan
Produk yang masuk ke gudang Banyak mainan kereta api
Gudang Gudang Bahan produk jadi membuat bahan masuk gudang produk jadi
7 Menyuplai many to many
produk jadi Baku baku masuk ke gudang bahan banyak bahan baku masuk
baku gudang bahan baku

Tabel 4.7 menunjukan identifikasi relasi antar entitas yang akan digunakan
dalam perancangan sistem basis data PT. TI PRUTTT. Tabel menunjukan
bebera keterangan seperti hubungan atau relasi antara entitas pertama dengan
entitas kedua. Tabel juga menunjukan beberapa keterangan lain seperti sifat
relasi, objek informasi dan keterangan yang memperjelas informasi tiap relasi.

4.2.3 Atribut Tiap Entitas


Tabel 4.7. Atribut entitas operator
Entitas Primery key Atribut
Operator Id operator Nama operator, Job desk

Tabel 4.7. Atribut entitas bahan baku


Entitas Primery key Atribut
Bahan Baku Id bahan baku Nama bahan baku, ukuran bahan baku, tanggal masuk

Tabel 4.7. Atribut entitas gudang bahan baku


Entitas Primery key Atribut
Gudang Bahan Baku Id gudang bahan baku Kapasitas gudang bahan baku

Tabel 4.7. Atribut entitas fabrikasi


Entitas Primery key Atribut
Fabrikasi Id part Nama part, jumlah part
Tabel 4.7. Atribut entitas assebly
Entitas Primery key Atribut
Assembly Id perakitan Nama perakitan, tanggal perakitan, jumlah produk

Tabel 4.7. Atribut entitas Produk jadi


Entitas Primery key Atribut
Produk jadi Id produk Nama produk, tanggal produksi, jumlah produk jadi

Tabel 4.7. Atribut entitas gudang produk jadi


Entitas Primery key Atribut
Gudang Produk Jadi Id gudang produk jadi Kapasitas gudang produk jadi

4.2.4 Entity Relation Diagram (ERD)

Nama
Kapasitas bahan baku
Id gudang Id bahan
gudang Ukuran
bahan baku baku
bahan baku bahan baku

1,N 1,1
Gudang
Menyimpan Bahan baku
bahan baku

Gambar 4.7 Entity relation diagram gudang bahan baku dan bahan baku

Nama Nama
bahan baku operator

Ukuran
Id operator
bahan baku
Id bahan Job desk
baku
N,N 1,N
Bahan baku Diambil Operator

Gambar 4.7 Entity relation diagram bahan baku dan operator


Nama
Id part Nama part
operator
Job desk
Jumlah part
Id operator

1.1 1,N
Operator Melakukan Fabrikasi

Gambar 4.7 Entity relation diagram operator dan fabrikasi

Nama Tanggal
perakitan perakitan
Nama part
Jumlah part
Id perakitan Jumlah
Id part produk

N,N 1,N
Fabrikasi Melanjutkan Assembly

Gambar 4.7 Entity relation diagram fabrikasi dan aseembl

Nama Tanggal Nama Tanggal


perakitan perakitan produk produksi

Jumlah Id produk Jumlah


Id perakitan produk produk jadi

1,1 1,1
Assembly Menghasilkan Produk jadi

Gambar 4.7 Entity relation diagram assembly dan produk jadi

Nama Tanggal
produk produksi
Id gudang Kapasitas
produk jadi gudang
produk jadi
Id produk Jumlah
produk jadi

1,1 1,N
Gudang
Produk jadi Disimpan
produk jadi

Gambar 4.7 Entity relation diagram priduk jadi dan gudang produk jadi
Id gudang Kapasitas
Kapasitas
produk jadi gudang Id gudang
gudang
produk jadi bahan baku
bahan baku

N,N N,N
Gudang Gudang
produk jadi Menyuplai
bahan baku

Gambar 4.7 Entity relation diagram gudang produk jadi dan gudang bahan baku

Nama Nama Nama part


Kapasitas bahan baku operator
Id gudang Id bahan
gudang Ukuran
bahan baku baku Jumlah part
bahan baku bahan baku Id operator Job desk Id part

1,N 1,1 N,N 1,N 1.1 1,N


Gudang Melakukan Fabrikasi
Menyimpan Bahan baku Diambil Operator
bahan baku

N,N N,N

N,N 1,N
Gudang 1,1 1,1 1,1 1,N
Disimpan Disimpan Produk jadi Assembly Melanjutkan
produk jadi Menghasilkan

Jumlah Jumlah
Id produk Id perakitan
Kapasitas produk jadi
Id gudang produk
gudang
produk jadi
produk jadi
Nama Tanggal Nama Tanggal
produk produksi perakitan perakitan

Gambar 4.7 Entity relation diagram PT. TI PRUTTT


Gambar 4.7 menunjukan Entity Relation Diagram (ERD) yang akan
digunakan dalam perancangan sistem basis data PT. TI PRUTTT. Gambar
merupakan gabungan dari semua ERD tiap relasi entitas satu dengan entitas
yang lain. ERD terdiri dari 3 bagian dengan symbol yang berbeda yang
dihubungkan dengan garis yatu entitas disimbolkan kotak, atribut disimbolkan
oval dan relasi disimbolkan belah ketupat.

4.3 Identifikasi Masing-Masing Atribut


Identifikasi masing-masing atribut diperoleh sebagai berikut.
4.3.1 Identifikasi Atribut pada Entitas Gudang Bahan Baku
Identifikasi atribut pada entitas gudang bahan baku diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas gudang bahan baku
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id gudang bahan baku Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Gudang
Kapasitas gudang
bahan baku Candidate key Integer Nama field dapat terdiri dari angka
bahan baku
Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas gudang bahan baku.
Entitas gudang bahan baku memiliki primary key ID gudang bahan baku
dengan tipe data variable characters yang menandakan ID dapat terdiri dari
angka dan huruf. Candidate key dari entitas gudang bahan baku adalah
kapasitas gudang bahan baku dengan tipe data integer yang menadakan
kapasitas gudang bahan baku dapat terdiri dari angka.
4.3.2 Identifikasi Atribut pada Entitas Bahan Baku
Identifikasi atribut pada entitas bahan baku diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas bahan baku
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id bahan baku Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Nama bahan baku Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Bahan baku
Candidate key Ukuran bahan baku Integer Nama field dapat terdiri dari angka
Tanggal masuk Date Nama field dapat terdiri dari angka
Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas bahan baku. Entitas
bahan baku memiliki primary key ID bahan baku dengan tipe data variable
characters yang menandakan ID dapat terdiri dari angka dan huruf. Candidate
key dari entitas bahan baku adalah nama bahan baku dengan tipe data variable
characters yang menandakan ID dapat terdiri dari angka dan huruf.
4.3.3 Identifikasi Atribut pada Entitas Operator
Identifikasi atribut pada entitas operator diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas operator
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id operator Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Operator Nama operator Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Candidate key
Job desk Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf

Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas operator. Entitas


operator memiliki primary key ID operator dengan tipe data variable
characters yang menandakan ID dapat terdiri dari angka dan huruf. Candidate
key dari entitas operator adalah nama operator dengan tipe data variable
characters yang menandakan nama operator dapat terdiri dari angka dan huruf.
4.3.4 Identifikasi Atribut pada Entitas Febrikasi
Identifikasi atribut pada entitas febrikasi diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas febrikasi
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id part Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Fabrikasi Nama part Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Candidate key
Jumlah part Integer Nama field dapat terdiri dari angka

Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas febrikasi. Entitas


febrikasi memiliki primary key ID part dengan tipe data variable characters
yang menandakan ID dapat terdiri dari angka dan huruf. Candidate key dari
entitas febrikasi adalah nama part dengan tipe data variable characters yang
menandakan nama part dapat terdiri dari angka dan huruf.
4.3.5 Identifikasi Atribut pada Entitas Assembly
Identifikasi atribut pada entitas assembly diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas assembly
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id perakitan Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Nama perakitan Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Assembly
Candidate key Tanggal perakitan Date Nama field dapat terdiri dari angka
Jumlah produk Integer Nama field dapat terdiri dari angka
Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas assembly. Entitas
assembly memiliki primary key ID perakitan dengan tipe data variable
characters yang menandakan ID dapat terdiri dari angka dan huruf. Candidate
key dari entitas assembly adalah nama perakitan dengan tipe data variable
characters yang menandakan nama perakitan dapat terdiri dari angka dan huruf.
4.3.6 Identifikasi Atribut pada Entitas Gudang Produk Jadi
Identifikasi atribut pada entitas gudang produk jadi diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas gudang produk jadi
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id gudang produk jadi Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Gudang
Kapasitas gudang
produk jadi Candidate key Integer Nama field dapat terdiri dari angka
produk jadi
Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas gudang produk jadi.
Entitas gudang produk jadi memiliki primary key ID gudang produk jadi
dengan tipe data variable characters yang menandakan ID dapat terdiri dari
angka dan huruf. Candidate key dari entitas gudang produk jadi adalah
kapasitas gudang produk jadi dengan tipe data integer yang menadakan
kapasitas gudang produk jadi dapat terdiri dari angka.
4.3.7 Identifikasi Atribut pada Entitas Produk Jadi
Identifikasi atribut pada entitas produk jadi diperoleh sebagai berikut.
Tabel 7.4. Identifikasi atribut pada entitas produk jadi
Entitas Key Nama field Tipe data Keterangan
Primary key Id produk Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Nama produk Variable characters Nama field dapat terdiri dari angka dan huruf
Produk jadi
Candidate key Tanggal produksi Date Nama field dapat terdiri dari angka
Jumlah produk jadi Integer Nama field dapat terdiri dari angka
Tabel 7.4. menyajikan identifikasi atribut pada entitas produk jadi. Entitas
produk jadi memiliki primary key ID produk dengan tipe data variable
characters yang menandakan ID dapat terdiri dari angka dan huruf. Candidate
key dari entitas produk jadi adalah nama produk dengan tipe data variable
characters yang menandakan nama produk dapat terdiri dari angka dan huruf.

4.4 Conceptual Data Model (CDM)


Langkah-langkah pembuatan conceptual data model (CDM) diperoleh
sebagai berikut.
1. Membuka aplikasi power designer dan klik create model
Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM
2. Pada pilihan model type pilih conceptual data model dan pada diagram pilih
conceptual model lalu klik OK.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


3. Akan muncul jendela di bawah ini lalu klik Entity seperti yang dilingkari
pada gambar di bawah ini.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


4. Akan muncul kotak entitas lalu klik pointer seperti yang dilingkari pada
gambar di bawah ini dan klik kotak entitas dua kali.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


5. Akan muncul jendela baru seperti di bawah ini lalu ketik ‘operator’ pada
kolom nama dan klik OK.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


6. Klik Attributes lalu ketik nama atribut yang diinginkan dan klik bagian data
type pada tabel seperti di gambar ini.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


7. Untuk atribut operator pilih tipe data variable characters dengan length 20
dan klik OK.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


8. Ketik atribut lainnya dari entitas operator, isi data type dan centang pada
kolom P dan M untuk atribut primary key dan centang hanya kolom M pada
atribut lainnya. Atribut primary key pada entitas operator adalah ID operator,
lalu klik OK.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


9. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini kemudian buat kotak
entitas lainnya.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


10. Setelah dibuat dua kotak entitas, klik Relationship seperti yang dilingkari
merah pada gambar di bawah ini.
Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM
11. Akan muncul garis penghubung di antara dua entitas lalu klik Pointer seperti
gambar di bawah ini.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


12. Jendela baru akan muncul, ketik nama penghubung pada kolom nama dan
klik Cardinalities seperti yang dilingkari merah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


13. Pada Cardinalities pilih one-many karena satu operator melakukan banyak
proses fabrikasi, lalu pada kolom role name ‘operator to fabrikasi’ pilih 1,n
dan pada role name ‘fabrikasi to operator’ pilih 1,1 dan klik OK.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


14. Akan menghasilkan tampilan seperti gambar di bawah ini, kemudian
dilanjutkan membuat entitas lainnya beserta relasi lainnya.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM


15. Seperti inilah hasil akhir dari langkah-langkah pembuatan CDM.
Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan CDM

Bahan Baku
Gudang bahan baku
# Id bahan baku Variable characters (6)
# Id gudang bahan baku Variable characters (6) Menyimpan
* Nama bahan baku Variable characters (20)
* Kapasitas gudang bahan baku Integer * Ukuran bahan baku Integer
* Tanggal masuk Date

Menyuplai
Diambil

Gudang produk jadi Operator


# Id gudang produk jadi Variable characters (6) # Id operator Variable characters (6)
* Kapasitas gudang produk jadi Integer * Nama operator Variable characters (20)
* Job desk Variable characters (20)

Disimpan
Melakukan

Produk jadi
Fabrikasi
# Id produk Variable characters (6)
# Id part Variable characters (6)
* Nama produk Variable characters (20) * Nama part Variable characters (20)
* Tanggal produksi Date * Jumlah part Integer
* Jumlah produk jadi Integer

Assembly
# Id perakitan Variable characters (6)
* Nama perakitan Variable characters (20)
Menghasilkan
* Tanggal perakitan Date
* Jumlah produk Integer Melanjutkan

Gambar 7.4. Conceptual data model produk KAPISCO


Gambar 7.4. menyajikan Conceptual data model dari produk KAPISCO yang
terdiri dari tujuh entitas. Entitas pertama adalah gudang bahan baku yang
memiliki atribut ID gudang bahan baku dan kapasitas gudang bahan baku. Entitas
kedua adalah bahan baku yang memiliki atribut ID bahan baku, nama bahan baku
dan ukuran bahan baku. Tujuh entitas tersebut saling berhububungan dan
mempunyai relasi antara dua entitas. Entitas gudang bahan baku dan entitas bahan
baku mempunyai relasi yang disebut menyimpan.

4.5 Physical Data Model (PDM)


Langkah-langkah pembuatan physical data model (PDM) diperoleh sebagai
berikut.
1. Pada hasil CDM sebelumnya klik tools dan pilih ‘generate physical data
model’.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan PDM


2. Akan muncul jendela baru seperti di bawah ini lalu klik OK.
Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan PDM
3. Hasil akhir pembuatan PDM.

Gambar 7.4. Langkah-langkah pembuatan PDM


Bahan Baku
Gudang bahan baku Id bahan baku varchar(6) <pk>
Id operator varchar(6) <fk2>
Id gudang bahan baku varchar(6) <pk>
Id gudang bahan baku varchar(6) <fk1>
Id gudang produk jadi varchar(6) <fk>
Nama bahan baku varchar(20)
Kapasitas gudang bahan baku int
Ukuran bahan baku int
Tanggal masuk date

Gudang produk jadi Operator


Id gudang produk jadi varchar(6) <pk> Id operator varchar(6) <pk>
Id produk varchar(6) <fk> Nama operator varchar(20)
Kapasitas gudang produk jadi int Job desk varchar(20)

Produk jadi Fabrikasi


Id produk varchar(6) <pk> Id part varchar(6) <pk>
Id perakitan varchar(6) <fk> Id operator varchar(6) <fk1>
Nama produk varchar(20) Id perakitan varchar(6) <fk2>
Tanggal produksi date Nama part varchar(20)
Jumlah produk jadi int Jumlah part int

Assembly
Id perakitan varchar(6) <pk>
Nama perakitan varchar(20)
Tanggal perakitan date
Jumlah produk int

Gambar 7.4. Physical data model produk KAPISCO


Gambar 7.4. menyajikan physical data model dari produk KAPISCO yang
terdiri dari tujuh entitas. Entitas pertama adalah gudang bahan baku yang
memiliki atribut ID gudang bahan baku dan kapasitas gudang bahan baku.
Entitas kedua adalah bahan baku yang memiliki atribut ID bahan baku, nama
bahan baku, ukuran bahan baku dan tanggal masuk. Tujuh entitas tersebut
saling berhububungan seperti garis yang menghubungkan antara dua entitas.

4.6 Penggunaan Perintah Data Definion Language (DDL)


Perintah dalam data definion language terdiri dari dua perintah, yaitu create
dan drop.
4.6.1 Perintah Create
Perintah creat digunakan untuk membuat tabel pada basis data sebagai
berikut:
4.6.1.1 Pembuatan Database Perintah Create
Pembuatan database pada basis data menggunakan perintah create adalah
sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan syntax yang digunakan dalam pembuatan


database dengan perintah create. Format syntax yang digunakan yaitu create
database + nama database yang akan dibuat. Syntax yang digunakan pada
gambar diatas yaitu “create darabase modul_7;”. Tahapannya yaitu membuat
dengan menggunakan aplikasi xampp di bagian SQL.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan database dengan nama


modul 7 telah berhasil dilakukan. Syntax database “create darabase modul_7;”
ini dikirim jika syntax yang dituliskan benar maka pembuatan database
menggunakan perintah create berhasil.
4.6.1.2 Pembuatan Tabel Menggunakan Perintah Create
Pembuatan tabel nebggunakan perintah create adalah sebagai berikut:
4.6.1.2.1 Pembuatan Tabel Pertama Operator Menggunakan Perintah
Create
Pembuatan tabel operator pada basis data menggunakan perintah create
adalah sebagai berikut:
Output yang ditunjukkan pada gambar 7.4. merupakan syntax pembuatan
tabel operator untuk menambah tabel operator yang dilakukan di SQL.
Syntax yang digunakan pada SQL yaitu “create table operator (id_operator
varchar (6), nama_operator varchar (20), job_desk varchar (6), primary key
(id_operator));”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel operator telah berhasil


dilakukan. Syntax database “create table operator (id_operator varchar (6),
nama_operator varchar (20), job_desk varchar (6), primary key (id_operator));”
ini dikirim jika syntax yang dituliskan benar maka pembuatan tabel operator
menggunakan perintah create berhasil.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel operator telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama operator.
4.6.1.2.2 Pembuatan Tabel Kedua Bahan Baku Menggunakan Perintah
Create
Pembuatan tabel bahan baku pada basis data menggunakan perintah
create adalah sebagai berikut:
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dialukan pada
halaman sql. Syntax yang digunakan untuk pembuatan tabel dengan entitas bahan
mentah yaitu “create table bahan_baku (id_bahan_baku varchar (6),
nama_bahan_baku varchar (20), ukuran_bahan_baku varchar (6), tanggal_masuk
int (6), primary key (id_bahan_baku));”.

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada


halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah create atau membuat tabel modul 7. Kodingan yang dibuat yaitu
“create table bahan_baku (id_bahan_baku varchar (6), nama_bahan_baku
varchar (20), ukuran_bahan_baku varchar (6), tanggal_masuk int (6), primary
key (id_bahan_baku));”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel bahan mentah telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama bahan
baku.
4.6.1.2.3 Pembuatan Tabel Ketiga Gudang Bahan Baku Menggunakan
Perintah Create
Pembuatan tabel gudang bahan baku pada basis data menggunakan
perintah create adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dialukan pada


halaman sql. Syntax yang digunakan untuk pembuatan tabel dengan entitas
gudang bahan baku yaitu “create table gudang_bahan_baku
(id_gudang_bahan_baku varchar (6), kapasitas_gudang_bahan_baku int (6),
primary key (id_gudang_bahan_baku));”.

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada


halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah create atau membuat tabel modul 7. Kodingan yang dibuat yaitu
“create table gudang_bahan_baku (id_gudang_bahan_baku varchar (6),
kapasitas_gudang_bahan_baku int (6), primary key
(id_gudang_bahan_baku));”.
Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel gudang bahan baku
telah berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama
gudang 1.
4.6.1.2.4 Pembuatan Tabel Keempat Fabrikasi Menggunakan Perintah
Create
Pembuatan tabel fabrikasi pada basis data menggunakan perintah create
adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk pembuatan tabel dengan
entitas fabrikasi yaitu “create table fabrikasi (id_part varchar (6), nama_part
varchar (20), jumlah_part int (6), primary key (id_part));”.

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada


halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah create atau membuat tabel modul 7. Kodingan yang digunakan yaitu
“create table fabrikasi (id_part varchar (6), nama_part varchar (20),
jumlah_part int (6), primary key (id_part));”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel fabrikasi telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama fabrikasi
4.6.1.2.5 Pembuatan Tabel Kelima Assembly Menggunakan Perintah
Create
Pembuatan tabel assembly pada basis data menggunakan perintah create
adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dialukan pada


halaman sql. Syntax yang digunakan untuk pembuatan tabel dengan entitas
assembly yaitu “create table assembly (id_perakitan varchar (6), nama_perakitan
varchar (20), tanggal_perakitan varchar (6), jumlah_produk int (6), primary key
(id_perakitan));”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah create atau membuat tabel modul 7. Kodingan yang digunakan yaitu
“create table assembly (id_perakitan varchar (6), nama_perakitan varchar
(20), tanggal_perakitan varchar (6), jumlah_produk int (6), primary key
(id_perakitan));”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel assembly telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama assembly.
4.6.1.2.6 Pembuatan Tabel Keenam Produk Jadi Menggunakan Perintah
Create
Pembuatan tabel produk jadi pada basis data menggunakan perintah
create adalah sebagai berikut:
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dialukan pada
halaman sql. Syntax yang digunakan untuk pembuatan tabel dengan entitas
produk jadi yaitu “create table produk_jadi (id_produk varchar (6), nama_produk
varchar (20), tanggal_produksi varchar (6), jumlah_produk_jadi int (6), primary
key (id_produk));”.

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada


halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah create atau membuat tabel modul 7. Kodingan yang digunakan yaitu
“create table produk_jadi (id_produk varchar (6), nama_produk varchar (20),
tanggal_produksi varchar (6), jumlah_produk_jadi int (6), primary key
(id_produk));”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel produk jadi telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama produk
jadi.
4.6.1.2.7 Pembuatan Tabel Ketujuh Gudang Produk Menggunakan
Perintah Create
Pembuatan tabel gudang produk pada basis data menggunakan perintah
create adalah sebagai berikut:
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dialukan pada
halaman sql. Syntax yang digunakan untuk pembuatan tabel dengan entitas
gudang produk yaitu “create table gudang_produk_jadi (id_gudang_produk_jadi
varchar (6), kapasitas_gudang_produk_jadi int (6), primary key
(id_gudang_produk_jadi));”.

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada


halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan perintah
create atau membuat tabel modul 7. Kodingan yang digunakan yaitu “create table
gudang_produk_jadi (id_gudang_produk_jadi varchar (6),
kapasitas_gudang_produk_jadi int (6), primary key (id_gudang_produk_jadi));”.
Gambar 7.4. menunjukkan bahwa pembuatan tabel gudang produk jadi
telah berhasil dilakukan. Buktinya yaitu adanya nama tabel dengan nama
gudang produk jadi.
4.6.2 Perintah Drop
Perintah drop digunakan untuk menghapus database atau tabel pada basis
data.
4.6.2.1 Perintah Drop Tabel
Perintah drop tabel pada basis data digunakan untuk menghapus tabel yaitu
adalah sebagai berikut:
4.6.2.1.1 Perintah Drop pada Tabel Gudang Produk Jadi
Perintah drop pada tabel gudang produk jadi adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table gudang_produk_jadi;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel gudang produk jadi. Kodingan yang
digunakan “drop table gudang_produk_jadi;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel gudang produk jadi


telah berhasil dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama
gudang produk jadi.
4.6.2.1.2 Perintah Drop pada Tabel Produk Jadi
Perintah drop pada tabel produk jadi adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table produk_jadi;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel produk jadi. Kodingan yang digunakan
“drop table produk_jadi;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel produk jadi telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama tabel
produk jadi.
4.6.2.1.3 Perintah Drop pada Tabel Assembly
Perintah drop pada tabel assembly adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table assembly;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel produk jadi. Kodingan yang digunakan
“drop table Assembly;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel produk jadi telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama tabel
Assembly.
4.6.2.1.4 Perintah Drop pada Tabel Fabrikasi
Perintah drop pada tabel Fabrikasi adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table fabrikasi;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel produk jadi. Kodingan yang digunakan
“drop table fabrikasi;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel fabrikasi telah berhasil


dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama tabel
fabrikasi.
4.6.2.1.5 Perintah Drop pada Tabel Gudang Bahan Baku
Perintah drop pada tabel gudang bahan baku adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table Gudang_bahan_baku;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel produk jadi. Kodingan yang digunakan
“drop table Gudang_Bahan_Baku;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel gudang bahan baku


telah berhasil dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama
gudang bahan baku.
4.6.2.1.6 Perintah Drop pada Tabel Bahan Baku
Perintah drop pada tabel bahan baku adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table bahan_baku;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel produk jadi. Kodingan yang digunakan
“drop table bahan_baku;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel bahan baku telah


berhasil dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama tabel
bahan baku.
4.6.2.1.7 Perintah Drop pada Tabel Operator
Perintah drop pada tabel operator adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dilalukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus tabel yaitu “drop
table operator;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus tabel produk jadi. Kodingan yang digunakan
“drop table operator;”.

Gambar 7.4. menunjukkan bahwa menghapus tabel operator telah berhasil


dilakukan. Buktinya yaitu tidak adanya nama tabel dengan nama tabel operator.
4.6.2.2 Perintah Drop pada Database Modul 7
Perintah drop database pada basis data digunakan untuk menghapus
database yaitu adalah sebagai berikut:

Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dialukan


pada halaman sql. Syntax yang digunakan untuk menghapus database modul 7
yaitu “drop database modul_7;”.
Gambar 7.4. menunjukkan tampilan verifikasi kodingan yang dibuat pada
halaman SQL tersebut berhasil. Kodingan yang dibuat berupa kodingan
perintah drop atau menghapus database modul 7. Kodingan yang digunakan
“drop database modul_7;”.

4.7 Penggunaan Perintah Data Manipulation Language (DML)


Data Manipulation Language (DML) tedapat perintah insert, update, select,
dan delete. Perintah insert berfungsi untuk menambahkan data baru, update
berfungsi untuk mengubah data, select berfungsi untuk memanggil atau
menampilkan data yang dicari, dan delete berfungsi untuk menghapus data.
4.7.1 Memasukkan Data Menggunakan Insert
Perintah insert dalam Data Manipulation Language (DML) berfungsi untuk
menambahkan data baru pada tabel.
4.7.1.1 Memasukkan Data Pada Tabel Operator
Memasukkan data pada tabel operator sebagai berikut:

Perintah untuk menambah data pada tabel operator menggunakan kodingan


syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan ditambahkan
dalam tabel operator.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel operator.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 20 operator


menggunakan kodingan syntax insert pada SQL.
4.7.1.2 Memasukkan Data Pada Tabel Bahan Baku
Memasukkan data pada tabel bahan baku sebagai berikut:

Perintah untuk menambah data pada tabel bahan baku menggunakan


kodingan syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
ditambahkan dalam tabel bahan baku.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel bahan baku.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 20 bahan


baku menggunakan kodingan syntax insert pada SQL.

4.7.1.3 Memasukkan Data Pada Tabel Gudang bahan baku


Memasukkan data pada tabel gudang bahan baku sebagai berikut:

Perintah untuk menambah data pada tabel gudang bahan baku


menggunakan kodingan syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data
yang akan ditambahkan dalam tabel gudang bahan baku.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah
berhasil data akan otomatis ditambahan dalam tabel gudang bahan baku.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 2 gugang


bahan baku menggunakan kodingan syntax insert pada SQL.
4.7.1.4 Memasukkan Data Pada Tabel Fabrikasi
Memasukkan data pada tabel fabrikasi sebagai berikut:

Perintah untuk menambah data pada tabel fabrikasi menggunakan


kodingan syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
ditambahkan dalam tabel fabrikasi.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel fabrikasi.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 20 proses


fabrikasi menggunakan kodingan syntax insert pada SQL.
4.7.1.5 Memasukkan Data Pada Tabel Assembly
Memasukkan data pada tabel assembly sebagai berikut:
Perintah untuk menambah data pada tabel assembly menggunakan
kodingan syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
ditambahkan dalam tabel assembly .

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel assembly.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 20 proses


perakitan menggunakan kodingan syntax insert pada SQL.
4.7.1.6 Memasukkan Data Pada Tabel Produk Jadi
Memasukkan data pada tabel produk jadi sebagai berikut:

Perintah untuk menambah data pada tabel produk jadimenggunakan


kodingan syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
ditambahkan dalam tabel produk jadi.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah
berhasil data akan otomatis ditambahan dalam tabel produk jadi.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 20 produk
yang dihasilkan oleh setiap operator perakitan menggunakan kodingan syntax
insert pada SQL.
4.7.1.7 Memasukkan Data Pada Tabel Gudang produk jadi
Memasukkan data pada tabel gudang produk jadi sebagai berikut:

Perintah untuk menambah data pada tabel gudang produk jadi


menggunakan kodingan syntax insert pada SQL. Kodingan menampilkan data
yang akan ditambahkan dalam tabel gudang produk jadi.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel produk jadi.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari penambahan data sebanyak 4 gudang
produk jadi menggunakan kodingan syntax insert pada SQL.
4.7.2 Menampilkan Data Menggunakan Select
Perintah select dalam Data Manipulation Language (DML) berfungsi untuk
memanggil atau menampilkan data yang dicari
4.7.2.1 Menampilakan Data Pada Tabel Operator
Menampilakan data pada tabel operator sebagai berikut:

Perintah untuk mencari data pada tabel operator menggunakan kodingan


syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id operator
OP0001 yang akan dicari dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel operator.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id operator


OP0001 menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.2.2 Menampilkan Data Pada Tabel Bahan baku
Menampilakan data pada tabel bahan baku sebagai berikut:

Perintah untuk mencari data pada tabel bahan baku menggunakan


kodingan syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id
bahan baku BM0001 yang akan dicari dalam tabel.

Gambar 7.4 meupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah berhasil
data akan otomatis ditambahan dalam tabel bahan baku.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id bahan baku
BM0001 menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.2.3 Menampilkan Data Pada Tabel Gudang bahan baku
Menampilkan data pada tabel gudang bahan baku sebagai berikut:

Perintah untuk mencari data pada tabel gudang bahan baku menggunakan
kodingan syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id
gudang bahan baku GD0001 yang akan dicari dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah
berhasil data yang dicari otomatis akan muncul.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id gudang bahan
baku GD0001 menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.2.4 Menampilkan Data Pada Tabel Fabrikasi
Menampilkan data pada tabel fabrikasi sebagai berikut:
Perintah untuk mencari data pada tabel fabrikasi menggunakan kodingan
syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id part PT0001
yang akan dicari dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah berhasil
data yang dicari otomatis akan muncul.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id part PT0001
menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.2.5 Menampilkan Data Pada Tabel Assembly
Menampilkan data pada tabel assembly sebagai berikut:

Perintah untuk mecari data pada tabel assembly menggunakan kodingan


syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id assembly
PR0001 yang dicari dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah berhasil
data yang dicari otomatis akan muncul.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id assembly
PR0001 menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.2.6 Menampilkan Data Pada Tabel Produk Jadi
Menampilkan data pada tabel produk jadi sebagai berikut:

Perintah untuk mencari data pada tabel produk jadimenggunakan kodingan


syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id produk jadi
PJ0001 yang akan dicari dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah berhasil
data yang dicari otomatis akan muncul.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id produk jadi
PJ0001menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.2.7 Menampilkan Data Pada Tabel Gudang produk jadi
Menampilkan data pada tabel gudang produk jadi sebagai berikut:

Perintah untuk mecari data pada tabel gudang produk jadi menggunakan
kodingan syntax select pada SQL. Kodingan menampilkan data dengan id
gudang produk jadi GDN001 yang dicari dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax select pada SQL telah berhasil
data yang dicari otomatis akan muncul.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari pencarian data dengan id gudang produk
jadi GDN001 menggunakan kodingan syntax select pada SQL.
4.7.3Mengganti Data Menggunakan Update
Perintah update dalam Data Manipulation Language (DML) berfungsi
untuk mengganti data dalam tabel.
4.7.3.1 Mengganti Data Pada Tabel Operator
Mengganti data pada tabel operator sebagai berikut:

Gambar 7.4 merupakan data 20 operator yang belum diubah menggunakan


kodingan syntax update pada SQL.

Perintah untuk mengganti data pada tabel operator menggunakan kodingan


syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan telah diganti
dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah
berhasil data dalam tabel akan otomatis diganti.
Gambar 7.4 merupakan data 20 operator yang telah dirubah menggunakan
kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada id operator
OP0001 yang telah diberi tanda kotak merah.

4.7.3.2 Mengganti Data Pada Tabel Bahan baku


Mengganti data pada tabel Bahan baku sebagai berikut:

Gambar 7.4 merupakan data 20 bahan baku yang belum dirubah


menggunakan kodingan syntax update pada SQL.
Perintah untuk mengganti data pada tabel bahan baku menggunakan
kodingan syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah diganti dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah
berhasil data dalam tabel akan otomatis diganti.

Gambar 7.4 merupakan data 20 bahan baku yang telah dirubah


menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada
id bahan baku BM0001 yang telah diberi tanda kotak merah.
4.7.3.3 Mengganti Data Pada Tabel Gudang bahan baku
Mengganti data pada tabel Gudang bahan baku sebagai berikut:

Gambar 7.4 merupakan data 2 gudang penyimpaan bahan baku yang telah
dirubah menggunakan kodingan syntax update pada SQL.

Perintah untuk mengganti data pada tabel gudang bahan baku


menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data
yang akan telah diganti dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah berhasil
data dalam tabel akan otomatis diganti.
Gambar 7.4 merupakan data 2 gudang bahan baku yang telah dirubah
menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada
id gudang bahan baku GD0001 yang telah diberi tanda kotak merah.
4.7.3.4 Mengganti Data Pada Tabel Fabrikasi
Mengganti data pada tabel Fabrikasi sebagai berikut:

Gambar 7.4 merupakan data 20 prosesfabrikasi yang belum dirubah


menggunakan kodingan syntax update pada SQL.

Perintah untuk mengganti data pada tabel produk jadimenggunakan


kodingan syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah diganti dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah berhasil
data dalam tabel akan otomatis diganti.

Gambar 7.4 merupakan data 20 proses fabrikasi yang telah dirubah


menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada
id part PT0001 yang telah diberi tanda kotak merah.
4.7.3.5 Mengganti Data Pada Tabel Assembly
Mengganti data pada tabel Assembly sebagai berikut:

Gambar 7.4 merupakan data 20 proses assembly yang belum dirubah


menggunakan kodingan syntax update pada SQL.
Perintah untuk mengganti data pada tabel assemblymenggunakan kodingan
syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan telah diganti
dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah berhasil
data dalam tabel akan otomatis diganti.

Gambar 7.4 merupakan data 20 proses assembly yang telah dirubah


menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada
id perakitan PR0001 yang telah diberi tanda kotak merah.
4.7.3.6 Mengganti Data Pada Tabel Produk Jadi
Mengganti data pada tabel Produk jadi sebagai berikut:
Gambar 7.4 merupakan 20 data produk jadi yang belum dirubah
menggunakan kodingan syntax update pada SQL.

Perintah untuk mengganti data pada tabel produk jadi menggunakan


kodingan syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah diganti dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah
berhasil data dalam tabel akan otomatis diganti.
Gambar 7.4 merupakan 20 data produk jadi yang telah dirubah
menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada
id produk PJ0001 yang telah diberi tanda kotak merah.
4.7.3.7 Mengganti Data Pada Tabel Gudang produk jadi
Mengganti data pada tabel Gudang produk jadi sebagai berikut:

Gambar 7.4 merupakan 2 data gudang produk jadi yang belum dirubah
menggunakan kodingan syntax update pada SQL.

Perintah untuk mengganti data pada tabel gudang produk jadi


menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Kodingan menampilkan data
yang akan telah diganti dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax update pada SQL telah berhasil
data dalam tabel akan otomatis diganti.

Gambar 7.4 merupakan 2 data gudang produk jadi yang telah dirubah
menggunakan kodingan syntax update pada SQL. Data yang diubah yaitu pada
id gudang produk jadi GDN0001 yang telah diberi tanda kotak merah.

4.7.4 Menghapus Data Menggunakan Delete


Perintah delete dalam Data Manipulation Language (DML) berfungsi
untuk mengapus data pada tabel.
4.7.4.1 Menghapus Data Pada Tabel Operator
Menghapus data pada tabel operator sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel operator menggunakan kodingan


syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan telah dihapus
dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax delete pada SQL telah berhasil
data dalam tabel akan otomatis terhapus.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id operator


OP0001 menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.
4.7.4.2 Menghapus Data Pada Tabel Bahan baku
Menghapus data pada tabel Bahan baku sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel bahan baku menggunakan


kodingan syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah dihapus dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax delete pada SQL telah berhasil
data akan otomatis dihapus dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id bahan baku
BM0001 menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.
4.7.4.3 Menghapus Data Pada Tabel Gudang bahan baku
Menghapus data pada tabel Gudang bahan baku sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel gudang bahan baku


menggunakan kodingan syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data
yang akan telah dihapus dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax delete pada SQL telah berhasil
data akan otomatis dihapus dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id gudang


bahan baku GD0001 menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.

4.7.4.4 Menghapus Data Pada Tabel Fabrikasi


Menghapus data pada tabel Fabrikasi sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel fabrikasi menggunakan


kodingan syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah dihapus dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax delete pada SQL telah berhasil
data akan otomatis dihapus dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id part
PT0001 menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.
4.7.4.5 Menghapus Data Pada Tabel Assembly
Menghapus data pada tabel assembly sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel assemblymenggunakan


kodingan syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah dihapus dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax insert pada SQL telah berhasil
data akan otomatis dihapus dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id perakitan
PR0001 menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.
4.7.4.6 Menghapus Data Pada Tabel Produk Jadi
Menghapus data pada tabel Produk jadi sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel produk jadi menggunakan


kodingan syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data yang akan
telah dihapus dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax delete pada SQL telah berhasil
data akan otomatis dihapus dalam tabel.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id produk jadi
PJ0001 menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.
4.7.4.7 Menghapus Data Pada Tabel Gudang produk jadi
Menghapus data pada tabel Gudang produk jadi sebagai berikut:

Perintah untukmenghapus data pada tabel gudang produk jadi


menggunakan kodingan syntax delete pada SQL. Kodingan menampilkan data
yang akan telah dihapus dalam tabel.

Gambar 7.4 merupakan tanda bahwa syntax delete pada SQL telah berhasil
data akan otomatis dihapus dari tabel.
Gambar 7.4 merupakan hasil dari penghapusan data dengan id gudang
produk jadi menggunakan kodingan syntax delete pada SQL.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab lima modul tujuh perancangan basis data berisi kesimpulan dan saran
sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari modul tujuh diperoleh sebagai berikut.
1. Basis data relasional adalah jenis basis data terbaru yang memberi gambaran
mengenai hubungan yang ada di antara kumpulan data yang dapat dilakukan
dalam basis data. Misalnya pada data entitas operator terdapat data ID
operator, data nama operator dan job desk yang dilakukan oleh operator
tersebut. Tiga jenis data tersebut saling berhubungan dan hubungan tersebut
disebut sebagai relasi.
2. Level konsep adalah level yang memberikan gambaran mengenai data apa
yang perlu disimpan dalam basis data serta relasi yang terjadi di antara data
dari keseluruhan basis data, sedangkan level fisik adalah level yang
menjelaskan bagaimana data disimpan dalam basis data ke dalam media
penyimpanan. Level konsep dirancang dengan mengidentifikasi data apa yang
diperlukan oleh perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan
perusahaan, contohnya adalah data operator, bahan baku dan fabrikasi.
Ketiganya saling berhubungan dalam sistem produksi. Level fisik dirancang
dengan mengidentifikasi cara terbaik dalam melakukan penyimpanan data,
contohnya dengan menyimpannya dalam media penyimpanan data.
3. Melakukan normalisasi data mainan kereta api KAPISCO dengan
mengelompokan data berdasarkan ERD yang telah dibuat. Normalisasi data
menggunakan 1 NF hingga 3 NF. Bentuk dari normalisasi data pertama (1NF)
berisi tabel data operator dan tabel bahan baku.
4. Entity Relationship Diagram (ERD) mainan kereta api KAPISCO berfungsi
untuk mengetahui hubungan tiap entitas. Pembuatan ERD diawali dengan
mengelompokkan entitas beserta atributnya dan mencari hubungan antar
atribut. ERD dibuat menggunakan aplikasi visio dimana tanda oval berarti
atribut, tanda kotak persegi berarti entitas dan tanda belah ketupat berarti
hubungan. Contoh Entity Relationship Diagram (ERD) mainan kereta api
KAPISCO yaitu pada entitas gudang bahan baku yang memiliki atribut id
gudang bahan baku dan kapasitas bahan baku berhubungan atau memiliki
relasi menyimpan dengan entitas bahan baku yang memiliki atribut id bahan
baku, nama bahan baku dan ukuran bahan baku.
5. Basis data yang digunakan dalam produksi mainan KAPISCO adalah MySQL
dalam software XAMPP. Perintah yang digunakan dalam MySQL yaitu
perintah DDL(create, alter, dan drop) serta DML(insert, select, update, dan
delete). Perintah DDL dan MDL berfungsi untuk memodifikasi data dan
menyimpan data pada setiap stasiun kerja. Contohnya pada perintah create
berfungsi untuk membuat tabel baru dan perintah insert berfungsi untuk
menambah data dalam tabel.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan bagi PT. TI PRUTT adalah sebaiknya
menggunakan basis data dalam perusahaan guna menyimpan informasi sehingga
dapat diolah kembali menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Armiati, S., & Milwandhari, S. (2016). Basis Data Oralce Fundamental.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Kadir, A. (2001). KONSEP & TUNTUNAN PRAKTIS BASIS DATA. Yogyakarta:
Andi .
Kusrini, M. (2007). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Oktafiani, K. (2018). Aplikasi Android untuk Fasilitas Antar Jemput Siswa SD.
Jurnal Manajemen Informatika, 35-43.
Pramesti, D. F., Fuhron, M., & Dewi, C. (2017). Implementasi Metode K-methods
Clustering Untuk Mengelompokkan Data Potensi Kebakaran Hutan/lahan
Berdasarkan Persebaran Titik Panas (Hotspot). Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer , 723-732.

Anda mungkin juga menyukai