Anda di halaman 1dari 17

Sistem Basis Data

E Commerce

Laporan ini dibuat untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Sistem basis data

Dosen mata kuliah: Rahmat Riyan Hidayat, ST, mmsi

Disusun Oleh : Kelompok 7


Azka Faiq suharyanto
Georgy VerMuelen
Akmal Ardiansyah
Elga Prasetya
Mochammad Irsyad Kurniawan
Athalla

Fakultas : Fasilkom
Prodi : Teknik Informatika

1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Rahmat Riyan Hidayat, ST, mmsi,
sebagai dosen pengampu mata kuliah Sistem Basis Data yang telah membantu memberikan
arahan dan juga materi serta pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 27 September 2022

Kelompok

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5

BAB II: PEMBAHASAN


2.1 Peran ERD dan DFD dalam E-Commerce……………………………… 6
2.2 Proses E-Commerce……..……………………………………………… 7

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 16
3.2 Saran……………………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 17

3
BAB 1

A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sistem basis data merupakan sistem yang membantu organisasi untuk


menyimpan data-data organisasi untuk kemudian diolah dan digunakan
secara optimal oleh organisasi.
Sistem basis data ini telah menjadi kebutuhan organisasi hingga saat ini. Dalam
membuat sistem basis data sendiri, diperlukan suatu perancangan yang matang agar
sistem basis data yang dirancang dapat berjalan dengan baik.
Sistem basis data yang telah dirancang dengan matang, akan mendukung sistem
operasional dari organisasi yang berjalan. Kesalahan dalam perancangan
database akan mengakibatkan struktur database yang buruk sehingga akan
terjadi redudansi dan inkonsistensi pada data yang disimpan.

Data yang seperti ini akan membuat organisasi sulit untuk mengambil
informasi yang diperlukan sehingga mungkin saja membuat organisasi mengambil
keputusan yang salah dan akan membawa organisasi pada kegagalan yang fatal.
Untuk membuat sistem basis data yang dapat mendukung organisasi, maka
dalam merancang database perlu diperhatikan struktur databasenya. Dimana
antara data yang satu dengan yang lainnya saling terintegrasi sehingga proses
pengambilan data menjadi lebih cepat dan menghasilkan data yang berkualitas.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Limited (2012) bahwa database perusahaan
saat ini umumnya terpusat dan mendukung sejumlah aplikasi perusahaan dengan
middleware dan kaitan lainnya dan pengulangan membantu untuk bergabung
dengan yang lain. Ketika berbicara tentang integrasi, biasanya berarti
memungkinkan sejumlah aplikasi.

untuk berbagi informasi database yang sama banyak, sebenarnya menghubungkan


langsung satu sama lain. Tidak seperti halnya jaman dahulu, sistem informasi
pada suatu organisasi, setiap bagian dari organisasi memiliki sistem yang berdiri
sendiri dalam pengelolaan datanya.
Hal ini menyebabkan data pada setiap bagian organisasi tersebut menjadi
berbeda dan tidak konsisten serta seringkali mengalami redudansi data.
Pemisahan database ini dikarenakan belum dikenalnya konsep yang dapat
menggabungkan database tersebut.

4
Berbeda dengan era sekarang ini di mana teknologi komputerisasi telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Integrasi data menjadi hal yang diperhatikan
di dalam sebuah organisasi.
Hal ini dikarenakan organisasi menginginkan data yang konsisten dengan kualitas
yang bagus tanpa adanya masalah redudansi data sehingga dengan terintegrasinya
database ini, maka organisasi akan mendapatkan data dengan kualitas yang
diinginkan.

Data yang berkualitas ini kemudian akan diolah oleh organisasi untuk digunakan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Seperti yang
disampaikan oleh Ajam, Alshawi, & Mezher (2008), bahwa kemajuan dalam
teknologi komunikasi informasi dan aplikasi yang seperti ‘integrasi’ dan ‘kolaborasi’
menjanjikan industri konstruksi sebuah tempat aman dan solusi untuk masalah
yang dihadapi sudah lama, serta mengurangi biaya tambahan, menghemat
waktu dan menyediakan ‘nilai tambah’, daya saing dan profitabilitas.

Dengan adanya isu-isu bahwa mutu kualitas pendidikan di Indonesia menurun, maka
kami hendak membuat system basis data ERP untuk sekolahan dimana akan
memudahkan sekolah dalam mendata dan mengembangkan mutunya.

II. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari ERD dan DFD


2. Bagaimana E-Commerce mengunakan ERD Dan DFD digunakan dalam bisnis
3. Bagaimana Proses E-Commerce mengidentifikasi sebuah data untuk diproses

III. TUJUAN
Untuk Mengetahui dan meniliti Fungsi Dan Peran ERD (Entity Relationship Diagram) dan
(Data Flow Diagram) dalam Sesuatu bisnis E-Commerce dan juga untuk memperdalami
Ilmu tentang komponen-komponen dan prinsip-prinsip Sistem Operasi Basis Data

5
BAB 2
B. PEMBAHASAN

1. Peran ERD (Entity Relationship Data) dan DFD (Data Flow Diagram) dalam
E-Commerce
Basis data atau kerap disebut “database” merupakan kumpulan informasi yang disimpan
secara sistematis dalam perangkat komputer sehingga dapat dicari dan diperiksa melalui
suatu program komputer saat informasi tertentu sedang dibutuhkan.

Ketika mendokumentasikan data atau proses hingga menjadi database, kamu dapat
meningkatkan pemahaman atas sistem tersebut dengan melihatnya dari beberapa
perspektif.

Oleh karena itu, agar dapat menjadi sistem database yang rapi dan terstruktur, kamu
membutuhkan Entity Relationship Diagram (ERD).  Entity-relationship diagram (ERD)
merupakan sebuah model untuk menyusun database agar dapat menggambarkan data
yang mempunyai relasi dengan database yang akan didesain.

Diagram ER biasanya berhubungan langsung dengan diagram data flow untuk


menampilkan konten data store. Ketiga hal tersebut dapat membantu memvisualisasikan
bagaimana data saling terhubung dan berguna untuk mengonstruksi basis data relasional.
Saat kamu ingin mulai membuat ERD, ada beberapa istilah umum dan komponen ERD
yang perlu kamu pahami terlebih dulu.

Hal yang harus Anda lakukan sebelum mengetahui cara membuat entity relationship
diagram adalah memahami beberapa komponen penyusunnya. Simak komponen
penyusun ERD berikut ini:

6
Entitas

Kumpulan objek yang dapat diidentifikasikan secara unik atau saling berbeda. Biasanya,
simbol dari entitas adalah persegi panjang. Selain itu, ada juga “Entitas Lemah” yang
dilambangkan dengan gambar persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih
besar. Disebut entitas lemah karena harus berhubungan langsung dengan entitas lain
sebab dia tidak dapat teridentifikasi secara unik.

Atribut

Komponen kedua dari ERD adalah atribut. Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang
disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
Atribut kunci merupakan hal pembeda atribut dengan entitas. Gambar atribut diwakili
oleh simbol elips dan terbagi menjadi beberapa jenis:

7
Atribut kunci (key): atribut yang digunakan untuk menentukan entitas secara unik.
Contoh: NPWP, NIM (Nomor Induk Mahasiswa).

Atribut simpel: atribut bernilai tunggal yang tidak dapat dipecah lagi (atomic). Contoh:
Alamat, tahun terbit buku, nama penerbit.

Atribut multinilai (multivalue): atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap
entitas instan. Contoh: nama beberapa pengarang dari sebuah buku pelajaran.

Atribut gabungan (composite): atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil
dengan arti tertentu. Contoh: nama lengkap yang terbagi menjadi nama depan, tengah,
dan belakang.

Atribut derivatif: atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan tidak wajib ditulis dalam
diagram ER. Contoh: usia, kelas, selisih harga.

Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
Gambar relasi diwakili oleh simbol belah ketupat. Relasi juga terbagi menjadi beberapa
jenis:

One to one: setiap entitas hanya bisa mempunyai relasi dengan satu entitas lain. Contoh:
siswa dengan nomor induk siswa

One to many: hubungan antara satu entitas dengan beberapa entitas dan sebaliknya.
Contoh: guru dengan murid dan sebaliknya.

Many to many: setiap entitas bisa mempunyai relasi dengan entitas lain, dan sebaliknya.
Contoh: siswa dan ekstrakurikuler.

8
Garis

Garis yang menghubungkan antar atribut untuk menunjukkan hubungan entitas pada
diagram ER.

Context Diagram

pada context Diagram sistem digambarkan dengan sebuah proses saja, kemudian Entitas
luar yang berinteraksidengan proses tunggal tadi diidentifikasi. Konteks Diagram juga
menunjukan semua entitas luar yang menerima informasi dari atau memberikan informasi
ke sistem. Berikut ini contoh dari Diagram Konteks yang membahas Website E-
Commerce

9
10
Level 0

Pada Level 0 menunjukan semua proses utama yang menyususn keseluruhan sistem. Level
ini juga menunjukan Komponen Internal dari Proses 0 dan menunjukkan bagaimana proses-
proses utama direlasikan menggunakan data flow atau tabel dari database. serta pada bagian
ini juga menunjukkan semua proses terhubung dengan Entitas Eksternal dan Data Store.

Level 1

Pada Level 1 diciptakan atau dibuat dari proses utama yaitu Level 0, dimana semua proses
menjelaskan proses dalam proses yang ada pada level 0, ketika pada simbol proses terhubung

11
kebeberapa entitas eksternal dan data store maka akan tercipta dfd level 1atau dfd level 1
proses 1.

level 2

Pada Level 2 sama juga seperti pada level 1 , yaitu diciptakan dari level 1. Biasanya jarang
sekali terbentuknya DFD level 2 tetapi Bisa juga mencapai pada proses Level Berikutnya,
misalnya level 3.

2. Proses E-Commerce

Bisnis e-niaga memiliki banyak bagian yang bergerak. Untungnya, dengan alat yang tepat,
sebagian besar proses dapat diotomatisasi.

E-commerce telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari - dan paling lambat
dengan krisis Corona, setiap pengecer setidaknya pernah berpikir untuk memulai e-
commerce. Tetapi bahkan proyek sampingan dengan e-commerce bisa sangat
menguntungkan hari ini.

12
Setiap bisnis e-commerce memiliki persyaratannya sendiri dan perlu dikonfigurasi secara
individual. Namun, rata-rata proses e-commerce secara kasar dapat dibagi menjadi 6 langkah
berikut:

 Terima pesanan
 Data proses
 Memberikan produk kepada pelanggan
 Memproses pembayaran dan mengirim faktur
 Minta reviewnya dong
 Dukungan Pelanggan

Langkah-langkah ini semua dapat diotomatisasi dan Anda dapat mencurahkan waktu Anda
untuk hal-hal lain - seperti pengembangan produk dan pemasaran Anda.

1. Menerima pesanan

Tentu saja, agar pelanggan memesan apa pun dari Anda, Anda memerlukan situs web dengan
toko online. Ada alat hebat yang sudah melakukan banyak pekerjaan untuk Anda: Shopify
anjing teratas menawarkan hampir semua yang diinginkan hati bisnis Anda, tergantung pada
model penetapan harga - tetapi ada juga alternatif yang hebat (dan lebih murah). Jika Anda
sudah memiliki situs Wordpress, WooCommerce adalah plugin paling populer dan
menawarkan beberapa opsi untuk membangun toko Anda seperti yang Anda inginkan.
Alternatif lain untuk platform e-commerce adalah Gumroad. Mereka bagus untuk produk
digital terutama untuk pembuat konten. Dan kabar baiknya: semuanya mendapat integrasi
Zapier asli.

2. Memproses data

Setelah Anda menerima pesanan, Anda harus memproses data secara terstruktur. Itu bisa
terjadi di platform e-commerce itu sendiri, tetapi juga masuk akal untuk menyimpan data
pelanggan Anda di CRM tambahan seperti Hubspot.

Dengan Zapier, Anda dapat membuat Zap yang menyimpan data pelanggan dari toko e-niaga
Anda di CRM jika tidak ada koneksi asli.

13
Mencatat produk yang dibeli

Selanjutnya, Anda harus mencatat produk yang Anda pesan. Ini terjadi baik secara langsung
di alat e-niaga Anda, atau Anda mengikat pemroses pembayaran lain seperti Stripe. Di Stripe
Anda dapat membuat produk yang berbeda serta jumlah pajak yang berlaku di negara Anda.
Stripe adalah penyedia pembayaran yang baik untuk solusi atau langganan SaaS.

Jika Anda menjual langganan, ada alat NoCode khusus untuk ini juga. Memberstack dan
Memberspace tentu saja yang paling populer, tetapi Outseta juga layak untuk dilihat. Outseta
dihargai jauh lebih murah daripada Memberstack dan juga menawarkan keseluruhan CRM
termasuk manajemen kampanye.

Mengirim email konfirmasi Setelah data pesanan berhasil diproses, pelanggan Anda akan
menerima email konfirmasi tentang pesanan yang diterima. Ini juga ditawarkan oleh banyak
platform, tetapi Anda tentu saja juga dapat menjalankan semuanya melalui alat CRM / buletin
Anda seperti Mailerlite, Active Campaign, atau Cleverreach. Anda juga dapat dengan mudah
menghubungkannya melalui Zapier.

3. Menyebarkan produk ke pelanggan

Jika produk Anda adalah produk digital seperti langganan, e-book, atau akses ke tutorial,
Anda juga dapat mengirim produk atau data akses ke akun yang dibeli langsung dengan email
konfirmasi. Kemudian pelanggan Anda dapat langsung mengakses produk tersebut. Jika
Anda menjual produk fisik, tentunya penyedia logistik Anda juga harus diinformasikan di
sini.

Layanan seperti ShipStation bertujuan untuk menangani seluruh proses pengiriman untuk
Anda, dan integrasi dengan Zapier.

4. Membuat faktur

Setelah Anda memproses data pesanan, Anda harus membuat faktur. Sebagian besar platform
e-commerce atau penyedia pembayaran menawarkan layanan ini, tetapi faktur seringkali
tidak mencukupi, terutama untuk pasar Eropa. Di sini FastBill adalah alternatif yang bagus,
yang dengannya Anda juga dapat melakukan pembukuan lengkap. Faktur dapat disesuaikan

14
dengan semua yang Anda butuhkan - dan dapat dikirim secara otomatis melalui Zapier.
Aplikasi lain untuk diperiksa termasuk Freshbooks & Invoice.

Setelah langkah-langkah ini, proses pemesanan Anda biasanya selesai. Namun, dua poin
masih penting untuk setiap proses e-commerce. Keduanya ditujukan untuk memberikan
pengalaman terbaik bagi pelanggan Anda.

5. Meminta ulasan

Dengan asumsi Anda telah menjaga pasca-penjualan pelanggan Anda, dalam jangka waktu
beberapa hari Anda harus mengirim email kepada pelanggan Anda untuk meminta ulasan
produk Anda. Di satu sisi, ini meningkatkan keterlibatan, di sisi lain, ini memberi Anda
wawasan tentang bagaimana pelanggan Anda menyukai produk dan apa yang mungkin dapat
Anda tingkatkan. Dan - ulasan bagus sangat memoles toko Anda ;)

Anda dapat mengirim email ulasan melalui CRM umum dengan menyertakan tautan di
dalamnya, yang kemudian memproses ulasan dan menyimpannya misalnya di Google Sheet
atau Airtable, dari sana Anda dapat menyimpan ulasan bagus lagi sebagai testimonial di situs
Anda. Semua otomatis tentu saja.

6. Memberikan dukungan pelanggan‍

Poin penting lainnya dalam perjalanan pelanggan Anda adalah dukungan pelanggan. Dalam
e-commerce, obrolan langsung yang terintegrasi langsung di situs Anda sangat cocok untuk
ini. Di sana, pelanggan dapat mengajukan pertanyaan dan Anda dapat membantu mereka
secara langsung. Ada banyak alat hebat di pasaran, misalnya Userlike, Landbot.io atau
Intercom. Jika Anda memiliki bisnis kecil, masuk akal untuk mendorong pesan baru di
obrolan langsung Anda langsung ke alat perpesanan Anda seperti Slack atau Microsoft
Teams melalui Zapier - sehingga Anda bisa mendapatkan semua pesan segera dan merespons
secara langsung.

15
BAB 3

D. KESIMPULAN

Keberhasilan dan keberlangsungan penggunaan sistem informasi ini

tidak terlepas dari pengguna dalam menjaga perangkat keras dan perangkat

lunak dari hal-hal yang dapat merusak dan mengurangi peranan sistem ini.

Oleh karena itu saran-saran yang dapat penulis buat sesuai dengan

berjalannya sistem baru yang telah diterapkan :

1. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat membuat penelitian terkait

sistem informasi inventory dengan menggunakan bahasa pemrograman

lain sesuai dengan perkembangan jaman.

2. Peneliti selanjutnya juga dapat membuat sistem informasi inventory ini

dengan menggunakan platform lain yang lebi

E. SARAN

Dari pembahasan yang telah penulis sajikan dalam empat bab pada

tugas akhir ini, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan :

1. Permasalahan Sistem yang berjalan saat ini adalah pencatatan laporan

secara manual yaitu mencatat segala persediaan barang yang ada dengan

laporan tertulis yang ditulis langsung oleh petugas kemudian dihitung

kembalidan disesuaikan dengan stok yang ada.

16
2. Selain itu, untuk mencari data barang memerlukan waktu yang lama

sehingga harus mengecek barang satu per satu.

3. Dengan adanya sistem informasi inventory yang telah dirancang

diharapkan akan memudahkan pengguna dalam melakukan barang masuk

dan keluar sehingga pengelolaan laporan persediaan dapat dilakukan

dengan baik.

4. Pengambilan data dan informasi jadi lebih cepat dibandingkan dengan

sistem yang lama, karena baik data maupun informasi tersimpan rapi

didalam database.

F. DAFTAR PUSTAKA

1. https://adoc.pub/bab-1-pendahuluan-sistem-basis-data-merupakan-sistem-yang-me.html
2. https://sourcecodehero.com/dfd-for-e-commerce-website/#:~:text=What%20is%20DFD
%20of%20E,the%20foundation%20for%20project%20development
4. https://www.dewaweb.com/blog/entity-relationship-diagram/
5. https://www.herugan.com/data-flow-diagram-dfd-pada-website-e-commerce
6. https://www.luhhu.com/blog/ecommerce-process-how-to-automate

17

Anda mungkin juga menyukai