Oleh :
Kelompok 1
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Sistem Informasi Kebidanan. Makalah ini telah
kami susun secara maksimal dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN MAKALAH 2
D. MANFAAT MAKALAH 2
A. PENGERTIAN ERD 3
B. KOMPONEN ERD 4
D. KAMUS DATA 8
E. NORMALISASI 9
BAB III PEMBAHASAN 17
A. ERD KEBIDANAN 17
C. NORMALISASI KEBIDANAN 19
BAB IV SIMPULAN 21
DAFTAR PUSTAKA 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan
oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem
informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data.
Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut.
Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan,
menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu
pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah
berdasarkan informasi yang ada.
ERD (Entitiy Relationship Diagram) merupakan sebuah konsep yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (database) dan
didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari
sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan hubungan atau relasi
antar objek-objek tersebut.
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah
basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Data diuraikan
dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu
ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan
tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang
lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian ERD?
2. Apa saja komponen ERD?
3. Bagaimana cara membuat ERD?
4. Apa pengertian Kamus Data?
5. Apa pengertian Normalisasi Data?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan makalah
untuk mengetahui :
1. Pengertian ERD.
2. Komponen ERD.
3. Cara membuat ERD.
4. Pengertian Kamus Data.
5. Pengertian Normalisasi Data.
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami tentang Entity Relationship Diagram
(ERD), Kamus Data, dan Normalisasi Data.
2. Mahasiswa mampu merancang ERD, kamus data, dan normalisasi data
dari topik yang dipilih yaitu mengenai sistem informasi di Kebidanan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian ERD
Menurut Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan
data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analyst dalam tahap
analisis persyaratan proyek pengembangan sistem. Sementara seolah-olah
teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database
relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD
bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada
gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
ERD menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data
pada peringkat logika. ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan
hubungan antardata dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data
yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD berfungsi untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. ERD adalah
suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan
dalam sistem secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD (Data Flow
Diagram) yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan
dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data
yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.
Pada pengertian sempitnya, ERD adalah sebuah konsep yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (database) dan
didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari
sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan hubungan atau relasi
antar objek-objek tersebut.
3
B. Komponen ERD
Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk,
yaitu entitas, relasi, dan atribut.
1. Entitas
Entitas menurut Brady dan Loonam (2010), adalah objek yang
menarik di bidang organisasi yang dimodelkan. Contoh : Mahasiswa,
Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
2. Relasi
Suatu relasi atau hubungan adalah hubungan antara dua jenis
entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan
dua entitas. Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota
perpustakaan (KAP), relasinya adalah mendaftar.
3. Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas.
Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :
a. Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut
yang dapat membedakan semua baris data (Row/Record) dalam
tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan
key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama. Contoh :
Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), NIM, dan nomor pokok lainnya
b. Atribut simple
Atribut yang bernilai atomik (tidak dapat dipecah/dipilah lagi).
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.
c. Atribut Multivalue
Nilai dari suatu attribut yang mempunyai lebih dari satu nilai
(multivalue) dari atrribut yang bersangkutan. Contoh : dari sebuah
buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.
d. Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari
beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu
4
yang masih bisa dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan
nama belakang
e. Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total.
atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu
relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang
bergaris putus-putus.
Selain itu, dalam ERD juga terdapat kardinalitas. Kardinalitas
menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas
dengan entitas lainnya.
1. One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu
anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
2. One to many (1:M)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari
satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
3. Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas
himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
C. Cara Membuat ERD
1. Menentukan Entity
Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah
entity yang ada dalam suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk
menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata, dan konsep penggunaan
untuk database.
2. Menentukan Relasi
Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya
adalah menentukan relasi antar entity. Relasi apa yang terdapat antara
Entity A dan B, apakah entity A dan B memiliki relasi "one to one",
"one to many", atau "many to many".
5
3. Gambar ERD Sementara
Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita
buat dulu gambar ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi,
relasi digambarkan dengan garis.
4. Isi Kardinalitas
Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk
sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara
Entitas Buku, Distributor dan Pengarang, kardinalitas yang ada berupa:
a. Satu pengarang dapat menulis banyak buku.
b. Satu buku ditulis satu pengarang.
c. Banyak buku didistribusikan oleh satu distributor.
5. Tentukan Primary Key (Kunci Utama)
Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary
Key adalah atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi, setiap entity
hanya memiliki satu Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki
Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena
masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.
Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing
Entity. Foreign Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang
lain. Contoh : pada Entity Pengarang misalnya terdapat atribut kode
buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key dari Entity
buku.
6. Gambar ERD Berdasarkan Primary Key
Menghilangkan relasi "many to many" dan memasukkan
Primary dan Foreign Key pada masing-masing entitas. Relasi many to
many antar entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut
baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to many.
6
7. Menentukan Atribut
Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya
menentukan atribut pada masing-masing Entitas. Telitilah dalam
menentukan atribut.
8. Pemetaan Atribut
Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut
dengan entitas yang sesuai.
9. Gambar ERD dengan Atribut
Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut
dan relasi yang ditemukan.
10. Periksa Hasil
Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan sistem
yang akan dibangun? Jika belum, cek kembali dari awal.
Simbol-simbol pada ERD :
7
D. Kamus Data
Sebuah kamus data digunakan untuk mencatat semua potongan
informasi tentang sistem (tekstual atau numerik) yang tidak dapat direkam
pada diagram. Ini adalah struktur yang mendasari dan yang
menghubungkan berbagai tampilan sistem yang disajikan oleh berbagai
jenis diagram (Yeates, 2004). Kamus Data adalah catalog fakta tentang
data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi
(Jogiyanto, 1990).
Kamus Data digunakan untuk :
1. Merancang Input
2. Merancang laporan- laporan dan database
Kamus data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang
digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari. Kamus data merupakan
hasil referensi data mengenai data (metadata) suatu data yang disusun oleh
penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis
dan desain. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan
mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu, dan menjelaskan apa arti
setiap istilah yang ada.
Kamus data menjelaskan desain logika sebagai basis yang diperlukan
untuk menetapkan sistem yang akan dibuat. Jadi kamus data menjelaskan
secara rinci atribut yang ada pada tabel secara logika.
Contoh :
Perhatikan Diagram ER dibawah ini :
8
Dari diagram ER diatas dapat kita ambil contoh entitas Mahasiswa
dengan atribut NIM, Nama_Mhs dan Alamat_Mhs yang akan kita buat
kamus datanya.
Tabel Mahasiswa:
E. Normalisasi
1. Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun data
dengan model data relasional dansecara umum lebih tepat di
koneksikan dengan data model logical. Normalisasi adalah proses
pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk
menyatakan entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu
bentuk basis data yang mudah untuk di modifikasi. Normalisasi adalah
suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang
memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut
lainnya.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-
atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured
Relation”.
Well Stuructured Relation adalah sebuah relasi yang
kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redudancy), serta
memberikan kemungkinan bagi pemakai untuk melakukan insert,
9
Delete, Modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebu,yang tidak
berakibat terjadinya error atau inconsistency data yang disebabkan
oleh operasi-operasiyang di berikan oleh pemakai.
2. Tujuan dilakukan normalisasi
Adapun tujuan dilakukan normalisasi yaitu :
a. Database akan mudah untuk diakses dan dikelola,
b. Akan menghemat space/ruang dalam komputer karena update data
yang disimpan dalam database dilakukan dengan operasi yang
minimum dan menghindari reduncancy data, dan ini juga berarti
menghemat ‘cost
c. Menghindari problem-problem update anomalies terhadap data
yang disimpan dalam database sehingga terhindar dari
inkonsistensi data.
d. Menghilangkan kerangkapan pada data/ redudansi.
e. Mengurangi kompleksitas
f. Mempermudah pemodifikasian data
g. Menghilangkan anomali data
3. Proses Normalisasi
a. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis
berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
b. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,
maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang
lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
4. Pentingnya Normalisasi
Suatu rancangan database disebut buruk jika :
a. Data yang sama tersimpan di beberapa tempat (file atau record)
b. Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi tertentu
c. Terjadi kehilangan informasi
d. Terjadi adanya redudansi (pengulangan) atau duplikasi data
sehingga memboroskan ruang penyimpanan dan menyulitkan saat
proses updating data
10
e. Timbul adanya NULL VALUE.
f. Kehilangan informasi bisa terjadi bila pada waktu merancang
database (melakukan proses dekomposisi yang keliru).
g. Bentuk normalisasi yang sering digunakan adalah 1st NF, 2nd NF,
3rd NF, dan BCNF.
5. Functional Denpendensy
Functional Dependency (FD) ialah suatu ketergantungan relasi
yang terjadi antara atribut dlam tabel atau set entity dengan atribut lain.
FD menggambarkan suatu relationship/ hubungan, batasan, keterkaitan
diantara atribut dlam relasi.
Basis data yang baik hanya terdapat 1 ketergantungan fungsional
dalam 1 entity/label, disebut dengan Basis Data Normal. Simbol yang
digunakan dalam FD adalah à , yang artinya secara fungsional
menentukan.
Notasi Dalam FD :
a. Notasi FD: A => B
Maksudnya yaitu A dan B adalah atribut dari suatu tabel. Jadi
secara fungsional A menentkan B atau B tergantung dari A, jika
dan hanya jika ada 2 basis data dengan nilai yag sama maka nilai B
juga akan sama.
b. Notasi: A X=> B
Artinya yaitu kebalikan dari notasi sebelumnya.
Contoh:
NamaKul Nrp NamaMhs NiHuruf
Struktur Data 12345 Nuril Utami A
Struktur Data 12346 Sekar Sari B
Basis Data 12345 Nuril Utami B
Basis Data 12346 Sekar Sari A
Keterangan dari FD diatas:
a. Nrp => NamaMhs
Karena untuk setiap nilai Nrp ynag sama, maka nilai NamaMhs
juga akan sama.
11
b. {NamaKul, Nrp} => NiHuruf
Karena atribut Nihuruf tergantng pada NamaKul dan Nrp secara
bersama-sama. Atau NamaKul & Nrp ynag sama, mka NiHuruf
juga akan sama, sebab NamaKul dan Nrp merupakan key yang
bersifat unik.
c. NamaKul X => Nrp
d. Nrp => NiHuruf
6. Jenis- jenis Dependency
a. Full functional Dependency
Yaitu jika ada atribut A dan B dalam suatu relasi, dimana B
memiliki keterantungan fungsional secara penuh terhadap A dan B
bukan memiliki dependensi terhadap subset A.
b. Partially Dependency
Yaitu jika terdapat beberapa atribut yang dapat dihilangkan
dari A dengan ketergantungan tetap dipertahankan dan B memiliki
dependensi terhadap subset A.
c. Transitive Dependency
Yaitu dimana A,B, C adalah atribut dari sebuah relasi A=>
B dan B => C, jadi bisa dikatakan kalau C sebagai transitive
dependency terhadap A melalui B.
7. Aturan-aturan dalam Ketergantungan Fungsional
Jika A, B , C merupakan himpunan atribut pada sebuah relasi R,
ada beberapa sifat yang disebut Axioma Amstrong (sifat-sifat untk
normalisasi) , yaitu:
a. Aksioma Reflexity: Jika B merupakan bagian subset A, maka
A=>B.
b. Aksioma Augmentasi: Jika A => B, maka AC => BC.
c. Aksioma Transitifity: Jika A => B dan B => C, maka A => C .
Dari aturan-aturan diatas dapat dibuat aturan-aturan turunan
sebagai berikut:
1) Union: Jika A => B dan A => C, maka A => BC,
12
2) Dekomposisi: Jika A => BC , maka A => B dan A => C,
3) Peseudo Transitifity: Jika A => B dan BC => D, maka
AC=>D.
8. Normalisasi Database
Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis
data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi yang ada
yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF.
Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi ini
yang paling sering digunakan ada sekitar 5 bentuk.
a. Normal Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam
suatu tabel pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi
dan anomali data
Contoh Normal Form
Pada bentuk ini ada beberapa ciri ciri yang penting, yang
pertama adalah akan terjadi anomali dalam insert, update, dan
delete. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam
SQL tidak dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh jika ingin
menghapus penerbit maka data judul buku akan ikut terhapus
begitu juga jika ingin menghapus peminjam, maka data penerbit
dan buku yang harusnya tidak terhapus akan ikut hilang.
b. First Normal Form (1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa
kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk
normal pertama ini.
1) Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
13
2) Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan
mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary
key).
Contoh Normalisasi Database 1NF
14
Contoh di atas kita menggunakan tabel bantuan yaitu tabel
transaksi, pada intinya bentu kedua ini adalah tidak boleh ada field
yang berhubungan dengan field lainnya secara fungsional. Contoh
Judul Buku tergantung dengan id_Buku sehingga dalam bentuk 2NF
judul buku dapat di hilangkan karena telah memiliki tabel master
tersendiri.
d. Third Normal Form (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk
menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan
dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan
transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga
atau 3NF adalah :
1) Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
2) Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.
Contoh Normalisasi Database Bentuk 3NF:
Tidak semua kasus atau tabel dapat kita sesuaikan dengan berbagai
bentuk normalisasi ini, untuk contoh 3NF kita akan mengambil contoh
dari tabel order.
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Entitiy
16
Entity atau entitas dari sistem informasi kebidanan yang dibangun yaitu
sebagai berikut:
No Entitas Keterangan
1. Pasien Data mengenai pasien
2. Bidan Data mengenai bidan yang menangani pasien
3. Tindakan Data mengenai tindakan yang dilakukan
4. Rekam medic Data mengenai rekam medis pasien
5. Obat Data mengenai obat
B. Attribute
C. Kamus Data
1. Tabel pasien
No Field Type Panjan Keterangan
. g
1. Nomor Rekam Varchar 3 Primary key
17
Medis
2. Nama pasien Varchar 50 Nama dokter
3. Jenis kelamin Karakter 10 Jenis kelamin
4. Alamat pasien Text - Alamat pasien
5. No. Telp pasien Varchar 15 Nomor pasien
2. Tabel bidan
No Field Type Panjan Keterangan
. g
1. ID bidan Varchar 3 Primary key
2. Nama bidan Varchar 50 Nama bidan
3. Alamat bidan Text - Alamat bidan
4. No. Telp bidan Varchar 15 Nomor bidan
3. Tabel rekam medik
No Field Type Panjan Keterangan
. g
1. ID rekam medik Varchar 4 Primary key
2. No.pasien Varchar 50 Nomor pasien
3. Tgl.rekam Text 8 Tanggal rekam
4. Diagnosa Text 50 Diagnosa
5. Terapi Text 50 Terapi
4. Tabel tindakan
No Field Type Panjan Keterangan
. g
1. ID tindakan Varchar 4 Primary key
2. Notindakan Varchar 50 Nomor tindakan
3. biayatindakan Varchar 20 Biaya tindakan
5. Tabel obat
No Field Type Panjan Keterangan
. g
1. ID obat Varchar 5 Primary key
2. nmobat Text 50 Nama obat
3. jnssatuan Varchar 20 Jenis satuan
4. biayaobat Varchar 30 Biaya obat
5. stok Varchar 50 Stok obat
D. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD pada sistem informasi kebidanan adalah sebagai berikut :
18
Nopasien
Punya
Nmpasien Pasien
M RekamMedik
Tgllahir 1
Suratks
Jenkel
Pekerjaan 1 Nopasien Tglrekam
Alamat Diagnosa
Nosuratks Telpon terapi
Tglsuratks Beri goldarah
Tglmulai
Tglselesai
Keterangan Nodaftar
Nosuratks Lakukan Nokwitansi
Kdtindakan
Nodaftar Jmltindakan
Nopasien hrgtindakan Ada Tindakan
1 N
Kdtindakan
M M
Nmtindakan
biayatindakan
Dapat Kwitansi
Bidan Pilih Daftar
1 1
M
1 Nokwitansi
Nobidan Nodaftar Nodaftar Tglkwitansi M
Nmbidan Nobidan tgldaftar Jmlbayar
Alamatbidan
Telponbidan
Buat Isi
Nokwitansi
Kdobat
Nodaftar Aturanpakai
Nocopyresep Jmlobat
Hrgobat
1 N N
M
19
Database
BAB IV
SIMPULAN
20
1. Adanya field (attribute kunci)
2. Berdasarkan kepada ketergantungan fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Irine, H. (2014) Entity Relationship Diagram (ERD) dan Contoh Kasus. [Online].
Tersedia : https://herlinnairine.wordpress.com/2014/02/06/ entity-relationship-
diagram-erd-dan-contoh-kasus/. [17 September 2019].
21
22