Anda di halaman 1dari 3

Apa itu DW

Data warehouse adalah suatu tempat penyimpanan data yang berasal dari
berbagai resource dan data lain lalu disimpan dengan baik. Data warehouse memiliki
karakteristik yang terintegrasi, berorientasi lebih pada subjek (pelanggan, penjualan, dan
berbagai hal lainnya), mempunyai dimensi waktu dan lebih bersifat tetap.
Data warehouse adalah data yang mampu mendukung proses pengambilan keputusan oleh
seluruh pihak manajemen di dalam suatu perusahaan.
Data warehouse mampu mengintegrasikan beragam jenis data yang berasal dari berbagai
jenis sistem ataupun aplikasi, sehingga perusahaan hanya perlu mengakses data tersebut
dalam satu pintu, khususnya untuk manajemen.

Kenapa ada DW
Data warehouse dibuat untuk pengambilan dan analisa data yang cepat sehingga
memungkinkan bisnis dengan cepat mengakses dan menanyakan data yang
relevan untuk menginformasikan keputusan organisasi dengan paling baik.

Buat siapa
Data warehouse digunakan dalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh
para manajer di setiap jenjang, namun terutama pada jenjang manajerial yang
memiliki peringkat tinggi.

Digunakan untuk apa


1. Membantu dalam Mengambil Keputusan
Fungsi pertama dari data warehouse adalah untuk dapat mengambil sistem keputusan yang
tepat. Dimana, informasi tersebut haruslah kredibel dan berdasarkan fakta yang ada.
Tujuannya ialah agar dapat membuat keputusan yang benar dalam segmentasi pasar,
manajemen inventaris, dan manajemen keuangan (finansial).
2. Mudah dan Cepat dalam Mengakses Data
Fungsi yang kedua adalah mudah untuk diakses, dimana pengguna dapat berinteraksi dengan
sumber secara cepat dan lebih efisien. Yang mana, keefektifan tersebut dapat
memberikan impact pada pengambilan keputusan yang lebih cepat daripada kompetitor
bisnis anda.
3. Menciptakan Konsistensi Data
Dikarenakan data warehouse merupakan sistem yang dapat mengumpulkan berbagai
informasi dari platform yang berbeda, sehingga dapat diubah menjadi format tunggal agar
dapat digunakan dengan baik.
Kemudian, untuk kedepannya perusahaan anda dapat memperoleh hasil yang maksimal dan
konsisten satu sama lainnya. Ketika standarisasi data telah terbentuk, maka anda dapat
menaruh kepercayaan yang tinggi pada tingkat keakuratan gudang data untuk dapat membuat
keputusan bisnis yang jelas dan tepat.
4. Menghasilkan ROI yang Optimal
ROI (Return of Investment) adalah tingkat rasio antara jumlah laba bersih dan biaya investasi
yang dihasilkan dari beberapa investasi pada resource (sumber daya) yang ada. Jika
dihubungkan dengan data warehouse sendiri, memiliki fungsi khusus untuk memberikan
pengembalian investasi yang lebih menguntungkan.
5. Menyediakan Historical Intelligence
Fungsi yang terakhir adalah sebagai penyedia mayoritas historical data agar anda dapat
menganalisis setiap periode atau tren waktu yang berbeda, untuk dapat membuat prediksi
bisnis (forecasting) di masa yang akan datang
Bagaimana bisa digunakan
Dalam menggunakan data warehouse, pastikan anda telah menyusun dan mengelola database dengan
baik serta membangun kebutuhan sistem perusahaan yang optimal. Gunakan metode yang sesuai
dengan kebutuhan bisnis perusahaan anda. Kemudian, pergunakan juga tools yang dapat mendukung
proses manajemen data anda dengan lebih baik dan optimal.

Perbedaan OLTP fan OLAP


OLTP dan OLAP keduanya adalah sistem pemrosesan secara online (online processing
system). OLTP adalah pemrosesan transaksional sedangkan OLAP adalah sistem pemrosesan
analitis.
OLTP adalah sistem yang mengelola aplikasi berorientasi transaksi di internet misalnya
ATM.
OLAP adalah sistem online yang melaporkan ke kueri analitik multidimensi seperti pelaporan
keuangan, peramalan, dll.

Perbedaan mendasar antara OLTP dan OLAP adalah bahwa OLTP adalah sistem modifikasi
basis data online, sedangkan OLAP adalah sistem penjawab kueri basis data online.

Pengertian ERD
ERD adalah singkatan dari Entity Relationship Diagram atau yang biasa
disebut dengan diagram relasi antar entitas. Yang mana, ERD ini sendiri tidak
dapat dipisahkan dari analisa perancangan sistem. pengertian ERD secara
umum adalah sebuah model yang berguna untuk mengatur hubungan antar
entitas atau tabel yang ada dalam sebuah database.
Fungsi ERD
1. Melakukan pengujian sebuah model yang telah dibuat
2. Mendokumentasikan data yang terdapat dalam sistem basis data,
yakni dengan cara menganalisis serta mengidentifikasi setiap
objek ataupun entitas dan juga relasi atau hubungan yang
dimilikinya
3. Menjalankan hubungan antar data yang mempunyai keterkaitan
ERD berdasarkan dari suatu objek yang mana dihubungkan
dengan suatu relasi yang ada
4. Memberikan kemudahan di dalam menganalisis database dengan
cara yang lebih cepat dan juga murah.

Pengertian DFD
Penggunaan DFD atau (Data Flow Diagram) banyak digunakan untuk membantu para pengembang
aplikasi, khususnya dalam proses pembuatan sebuah sistem informasi. Dimana, DFD pertama kali
dipopulerkan oleh Larry Constantine dan Ed Yourdon pada tahun 1970. DFD adalah suatu diagram
yang menggambarkan aliran data dari sebbuah proses yang sering disebut dengan sistem informasi. Di
dalam data flow diagram juga menyediakan informasi mengenai input dan output dari tiap entitas dan
proses itu sendiri.
Fungsi DFD
1. Menyampaikan Rancangan Sistem
Dengan pembuatan DFD, maka proses penyampaian informasi menjadi lebih mudah dengan
tampilan visual yang simple dan dapat dimengerti oleh tiap stakeholder. Dimana, data yang
disajikan mampu menggambarkan alur data secara terstruktur dengan pendekatan yang lebih
efisien.
2. Menggambarkan Suatu Sistem
Fungsi yang kedua, DFD dapat membantu proses penggambaran sistem sebagai jaringan
fungsional. Maksudnya adalah, di dalam jaringan terdapat berbagai komponen yang saling
terhubung menggunakan alur data.
3. Perancangan Model
Fungsi yang terakhir, diagram ini juga dapat membuat rancangan model baru dengan
menekankan pada fungsi sistem tertentu. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk melihat
bagian yang lebih detail dari diagram alir data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai