d. Mid-tier servers
e. Front-end Application
Latar Belakang
Era globalisasi telah merubah para pelaku didunia industri dalam mengelola
sebuah bisnis. Berbagai produk diperkenalkan kepada masyarakat dari berbagai
segmen untuk menarik perhatian sehingga pada akhirnya menggunakan produk
tersebut. Penggunaan teknologi informasi dalam mengotomatisasi proses bisnis
dalam sebuah sistem informasi dimana perusahaan akan menyimpan data
transaksi harian dalam jumlah yang cukup banyak. Dalam
era bigdata, perusahaan mengelola data transaksi dalam jumlah yang sangat
besar dan manusia memiliki keterbatasan kemampuan dalam menganalisa data
dalam jumlah yang sangat besar tersebut untuk menghasilkan informasi yang
berguna yang akan membantu dalam proses pengambilan keputusan (Trkman,
McCormack, Valadares de Oliveira, & Ladeiraa, 2010).
Data mining dapat memberikan kontribusi terhadap pemecahan permasalahan
bisnis pada industri dengan mengidentifikasi pola dan tren saat ini, bagaimana
perilaku dana tahapan terhadap kondisi ekonomi, politik dan sosial. Korelasi
antara berbagai variabel dalam data bisnis tidak dapat langsung terlihat oleh
manager karena terlalu besarnya volume data dan keterbatasan dari analyst
yang memproses data tersebut. Manager perlu beberapa langkah sebelum
mendapatkan kesimpulan terhadap pola perilaku dari pelanggan untuk
memahami, memisahkan, mempertahankan dan memelihara nasabah yang
menguntungkan. Business intelligence dan data mining membantu para manager
dan pengelola produk dalam mengidentifikasi berbagai kelas dari pelanggan dan
menghasilkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan dari
pelanggan tersebut dan atau penentuan strategi harga untuk menghasilkan
manajemen penghasilan yang lebih baik (Ubiparipović & Đurković, 2011).
Penulis mencoba menelusuri dan membandingkan penerapan business
intelligence pada industri perbankan, retail dan pendidikan sehingga dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang diambil oleh pihak manajemen
perusahaan dalam menyelesaikan masalah bisnis. Pemaparan
penerapan business intelligence pada penulisan ini diawali dengan
peranan business intelligence pada setiap industri dilanjutkan dengan ilustrasi
penerapan business intelligence pada setiap industry dan diakhiri dengan implikasi
bisnis dari penerapan business intelligence.
Landasan Teori
Definisi Business Intelligence.
Menurut Niu (2009), business intelligence adalah proses mengekstrak,
transformasi, mengelola, dan menganalisis data bisnis untuk mendukung
pengambilan keputusan. Dalam proses ini pada umumnya melibatkan data set
dalam jumlah besar yang tersimpan dalam datawarehouse. Proses business
intelligence meliputi lima tahapan :
1.Pengumpulan data.
Pada tahapan ini, data dikonversi menjadi informasi atau pengetahuan melalui
berbagai macam teknik analisis seperti laporan, visualisasi, dan data mining. Hasil
dari proses analisis dapat membantu pihak manajemen untuk memahami situasi
dan mengambil keputusan yang lebih baik.
3.Kesadaran situasi.
4.Penilaian resiko.
Kesadaran terhadap situasi yang cukup bervariasi dapat membantu manajer
untuk memprediksi masa depan, identifikasi ancaman dan peluang, dan
merespon sesuai dengan kebutuhan. Saat ini bisnis beroperasi dalam kondisi
lingkungan yang kompleks. Pengambilan keputusan bisnis lebih mungkin disertai
resiko yang berasal dari lingkungan eksternal dan internal. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penilaian resiko merupakan fungsi penting pada
sistem business intelligence.
5.Dukungan pengambilan keputusan.