BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENDEKATAN MASALAH
untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri
12
13
yaitu:
sebagai:
menyangkut tiga hal, yaitu: (1) adanya tujuan atau sasaran kebijakan; (2)
adanya aktivitas atau kegiatan pencapaian tujuan; dan (3) adanya hasil
kegiatan.
mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan
itu sendiri. Hal ini sesuai pula dengan apa yang diungkapkan oleh Lester
pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu: tercapai atau tidaknya tujuan-
Hal ini tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Merrile
bukan merupakan ukuran yang statis yang tidak berubah, tetapi semakin
bahwa:
dari 22 Bab dan 77 Pasal. Di dalamnya mencakup dari mulai dasar dan
nasional.
bahwa:
efektif.
dengan yang diamanatkan Pancasila dan UUD 1945 yakni pendidikan yang
tataran messo dan mikro, dalam hubungan ini Peraturan Pemerintah Nomor
tersebut. Suatu hal yang cukup penting dalam PP ini adalah perlunya
tercantum dalam PP tersebut tentang lingkup standar yang harus ada seperti
standar isi, standar proses, standar lulusan dan standar lainnya, di samping
kompetensi lulusan.
Nasional Pendidikan meliputi : (a) standar Isi, (b) standar proses, (c)
a. Standar Isi
Tahun 2006, tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan. Standar isi
setiap peserta didik dalam berjenis tingkat dan jenis pendidikan (H.A.R.
belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
Standar isi sebagai salah satu bagian dari Delapan Standar Nasional
Kerangka dasar ini meliputi tiga hal, yaitu : kelompok mata pelajaran
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan
b. Standar Proses
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam hal
ini guru hendaknya dapat merubah pola belajar siswa yang selama ini
jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada
kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
mark) baik bersifat evaluasi mikro seperti kualitas proses dan kualitas
pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. SKL mencakup Standar
ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang pendidik.
Kompetensi Konselor.
Penilaian Khusus
25
dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta kelengkapan lain
berkelanjutan.
sekolah yang berstatus negeri saja, akan tetapi sekolah berstatus swasta
biaya operasi, dan biaya personal. Ayat (2) biaya investasi satuan
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Ayat (3)
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik. Ayat (4) biaya
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, (b) bahan
atau peralatan pendidikan habis pakai, dan (c) biaya operasi pendidikan
dan lain-lain.
satu tahun. Standar ini disusun dan dikembangkann oleh BSNP dan
terdiri dari biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya
dan lain-lain.
hasil belajar peserta didik. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh
“tempat untuk pakai” dan menegaskan bahwa dasar misi mutu sebuah
ISO 2000 dalam Suhana (2014:77), mutu adalah totalitas karakteristik suatu
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 35 Ayat (1), yakni “Standar
Paling tidak ada empat kategori sekolah apabila dilihat dari mutu dan
memiliki in put yang baik atau sangat baik tetapi proses pendidikannya
tidak baik dan menghasilkan out put yang tidak bermutu. Good school
adalah sekolah yang memiliki in put yang baik, proses baik dan hasilnya
nya sangat baik, prosesnya sangan baik dan menghasilkan lulusan (out put)
prestasi akademik, psikotes dan tes fisik; (2) sarana dan prasarana
yang dengan indikasi: skor tes murid di atas rata-rata kelompok murid
lain yang sejenjang; guru dan muridnya sama-sama bekerja keras untuk
sukses; para murid puas dengan sekolahnya; para murid yang dirujuk
kegiatan ekstra lainnya; banyak murid yang menstudi bahasa asing, seni
Lipsitz, 1983).
33
kurikulum, guru dan lulusan dari suatu proses pendidikan (M. Fantini,
(5) kejelasan arah dan tujuan (Gary A. Davis & Margaret A. Thomas,
1989).
keadaan input siswa, guru dan fasilitas tidak nomor satu akan tetapi
yang memang unggul dalam berbagai hal: siswa dan guru pilihan,
bangunan fisik megah dan fasilitas lengkap, dan unggul pula dalam
menurut Robins.
Who want to Know What All the Hollering is About” (1979), sekolah
belajar.
36
pengetahuannya.
d. Ditinjau pelaksanaan evaluasi,
bersifat menghukum.
performansi sekolah.
yang membahas permasalahan yang sama. Hal ini dimaksudkan agar dapat
memberikan gambaran dan tolok ukur yang jelas bagi penelitian ini. Adapun
proses yang baik dan benar belum sepenuhnya dikuasai. Kompetensi peserta
didik yang tidak merata, sehingga masih ada peserta didik yang tidak memenuhi
melaksanakan SNP, masih lemah, ruang lingkup sarana dan prasarana yang
Sistem penilaian yang banyak sekali. Penilaian tersebut antara lain adalah
penilaian sikap sosial dan ritual yang didalamnya mencakup penilaian antar
teman, diri, dan jurnal guru. Belum penilaian keterampilan yang mencakup
penilaian project, fortofolio, dan proses. Penilaian proses, guru harus tetap ada di
kelas. Hal tersebut menjadi kendala hampir semua guru yang baru mengenal
kurikulum 2013.
pendidikan seperti halnya S-1 dan S-2. Dan sampai sekarang dari 51 orang
tenaga guru dengan tingkat pendidikan S-2 sebanyak 7 orang dan S-1 sebanyak
39 orang serta D-3 sebanyak 4 orang dan D-1 sebanyak 1 orang, sedangkan
tenaga kependidikan sebanyak 23 orang yang terdiri dari tata usaha 9 orang,
41
dan kantin serta penjaga sekolah, serta terus ditekankan adanya peningkatan
Prasarana, yaitu dengan cara perbaikan ruang lingkup sarana dan prasarana yang
rusak dan penambahahan sarana yang belum ada. Upaya pemenuhan standar
sumberdana yang tersedia melalui komite dan orang tua siswa. Upaya
Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa salah satu upaya untuk
pada Pasal 35 Ayat (1), yakni “Standar nasional pendidikan terdiri atas standar
STANDAR STANDAR
PENDIDIK DAN SARANA DAN STANDAR STANDAR
TENAGA PRASARANA PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
KEPENDIDIKAN