Anda di halaman 1dari 16

Vol.3 No.

2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Chandra Eko Wahyudi Utomo1
chandra15@mhs.ee.its.ac.id

Abstract
The use of information technology that is integrated with work processes in an
organization has become an absolute necessity. The availability of complete, correct
and accurate data and information has become a basic requirement for the survival
of an organization. Business Intelligence (BI) is a form of implementation that is able
to answer the above needs. BI has been widely used by organizations in managing
data and information to support decision making. BI is usually associated with
efforts to maximize the performance of an organization. Business Intelligence System
is a term that is generally used for the type of application or technology used to
assist BI activities, such as collecting data, providing access, and analyzing data and
information about company performance. Along with the rapid online-based
information systems including e-tourism, creating a huge data explosion on the
internet (bigdata). The very high growth of tourism data on the internet can be
utilized for the needs of the tourism industry and research needs in the field of
tourism.
Keywords: intelligent business, e-tourism, big data

Abstrak
Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi dengan proses pekerjaan di suatu
organisasi sudah menjadi kebutuhan mutlak. Ketersediaan data dan informasi yang
lengkap, benar dan tepat sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup
suatu organisasi. Business Intelligence (BI) merupakan salah satu bentuk
implementasi yang mampu menjawab kebutuhan di atas. BI telah banyak digunakan
oleh organisasi-organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan
dukungan pengambilan keputusan. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk
memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business Intelligence System merupakan
istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang
digunakan untuk membantu kegiatan BI, seperti mengumpulkan data, menyediakan
akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Seiring
dengan pesatnya sistem informasi berbasis online termasuk e-tourism, menciptakan
suatu ledakan data di internet yang sangat besar (bigdata). Pertumbuhan data
pariwisata di internet yang sangat tinggi ini dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan
industri pariwisata dan kebutuhan riset di bidang kepariwisataan.
Kata Kunci: business intelligent, e-tourism, big data

1
Mahasiswa magister Telematika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 163


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Pendahuluan internet yang menjadi wisatawan akan


meliput dan mengunggah destinasi
Dewasa ini penggunaan
wisata yang dikunjunginya.
teknologi informasi yang
Keberadaan media sosial yang
diintegrasikan dengan proses pekerjaan
sedemikian terbuka menjadikan
di suatu organisasi sudah menjadi
destinasi wisata menarik akan
kebutuhan mutlak. Hal ini dikarenakan
dikunjungi oleh wisatawan setelah
adanya kebutuhan dari organisasi
melihatnya di media sosial tersebut.
tersebut untuk meningkatkan
Demikian pula dengan sisi kepraktisan,
kemampuannya dalam menganalisis
wisatawan umumnya hanya berbekal
masalah-masalah yang dihadapinya
seperlunya saja terutama bekal uang
serta dalam pengambilan keputusan.
saku. Hal ini dikarenakan transaksi
Ketersediaan data dan informasi yang
keuangan saat ini sudah dapat
lengkap, benar dan tepat sudah menjadi
dilakukan melalui mobile banking dan
kebutuhan pokok bagi kelangsungan
aplikasi online, di samping hampir di
hidup suatu organisasi.
setiap tempat wisata sudah
Business Intelligence (BI)
menjamurnya gerai ATM sebagai
merupakan salah satu bentuk
tempat pengambilan uang yang praktis.
implementasi yang mampu menjawab
Perubahan perilaku wisatawan ini
kebutuhan di atas. BI telah banyak
terjadi di zaman sekarang seiring
digunakan oleh organisasi-organisasi
dengan berkembangnya industri
dalam mengelola data dan informasi
pariwisata. Industri pariwisata masa
sampai dengan dukungan pengambilan
kini sudah bersentuhan dengan
keputusan. BI biasanya dikaitkan
teknologi informasi. Pariwisata sudah
dengan upaya untuk memaksimalkan
menjadi sebuah industri yang digarap
kinerja suatu organisasi. Business
secara profesional. Dalam
Intelligence System merupakan istilah
implementasinya, industri pariwisata
yang umumnya digunakan untuk jenis
memanfaatkan teknologi informasi dan
aplikasi ataupun teknologi yang
komunikasi dalam hal pemasarannya.
digunakan untuk membantu kegiatan
Strategi pemasaran destinasi wisata
BI, seperti mengumpulkan data,
sudah sedemikian gencarnya dilakukan,
menyediakan akses, serta menganalisis
termasuk penggunaan influencer.
data dan informasi mengenai kinerja
Menurut (Poerwanto dalam
perusahaan, yang bergerak di berbagai
Mandjusri dan Irfan: 2018) strategi
sektor dan bidang.
menggunakan influencer bisa
Kemajuan teknologi membawa
diaplikasikan sebagai strategi promosi
dampak yang luar biasa bagi
pariwisata. Silahkan di-search traveller
pariwisata. Dulu, orang melakukan
terkenal yang aktif mengulas, meng-
perjalanan wisata bermodalkan uang
upload foto dan video travelling-nya
cash dan informasi dari surat kabar dan
dan memiliki banyak followers.
televisi. Seiring dengan perkembangan
Bahkan beberapa sudah
teknologi informasi yang pesat,
mempublikasikan perjalanannya dalam
sekarang orang lebih memilih mencari
bentuk buku ataupun feature
informasi pariwisata melalui internet
dokumentasi video. Travellers tersebut
dan berangkat berwisata cukup dengan
bisa dimanfaatkan sebagai influencer
membawa sedikit uang. Peran internet
bisnis pariwisata. Strategi pemasaran
bagi dunia pariwisata sangat terlihat
dalam dunia bisnis dan perdagangan
jelas pada keberadaan media sosial
berbasis internet atau media online
online. Hampir semua pengguna

164 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

disebut e-commerce. Ada sektor e- memantapkan dirinya sebagai tempat


commerce yang muncul dalam utama untuk membeli perjalanan
pariwisata, yang disebut e-tourism. dengan 54% pemesanan, jauh di atas
Berdasarkan data agen perjalanan yang telah merosot ke
www.internetworldstats.com, pada 24%. Kini, menurut laman yang sama
2012, populasi pengguna internet di (https://www.internetworldstats.com/st
dunia adalah 2,4 miliar. Juga, menurut ats.htm), populasi pengguna internet
laporan tren perjalanan Dunia ITB, sudah mencapai 4,4 miliar.
internet kini telah dengan jelas

Grafik 1. Pengguna Internet di Dunia per Juni 2019

Sumber berita: Internet World Stats - www.internetworldstats.com/stats.htm

Peningkatan akses internet intelligent. Istilah big data ini


ternyata menciptakan sebuah populasi mengidentifikasi volume besar baik
data yang meningkat pula. Populasi data terstruktur maupun data tidak
data yang sangat besar di internet terstruktur yang dihasilkan oleh
dikenal dengan istilah big data. perkembangan teknologi dan semakin
Gagasan "Big Data" (BD) telah meningkat secara eksponensial.
menjadi semakin populer ketika banyak Mengutip (Verhoef et al., 2016)
orang menjadikan big data tersebut bahwa penggunaan perangkat jaringan,
sebagai database yang berguna untuk seperti tablet dan smartphone, telah
penelitian. Sehingga dalam beberapa membawa ledakan data, seringkali
tahun terakhir ini, topik big data terhubung dengan konten yang dibuat
banyak tersaji baik di media akademik pengguna yang berasal dari jejaring
dan non-akademik. sosial online (Leung et al., 2013).
Konsep big data telah Mengingat volume dan
menghasilkan sesuatu ledakan nyata, karakteristiknya, BD sulit untuk
terutama di internet-internet dan media memproses dengan menggunakan
sosial. Berdasarkan pengamatan metode statistik tradisional dan teknik
penulis saat penulisan artikel ini, perangkat lunak (Chen et al.,2014).
pencarian Google menggunakan istilah Namun demikian, BD menjadi cepat
"Big Data" diperoleh lebih dari 6.570 populer sebagai bidang penyelidikan
juta kata. Ketika pencarian Google baru yang muncul juga dalam ilmu
menggunakan 2 istilah; e-tourism dan sosial, di mana ia telah diidentifikasi
big data diperoleh lebih dari 200 juta sebagai faktor yang tak tergantikan
kata dan selanjutnya diperoleh lebih untuk memecahkan masalah sosial
dari 26 juta kata untuk 3 istilah; e- (Mayer-Schönberger dan Cukier, 2013)
tourism, big data dan business serta pendorong utama untuk

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 165


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

penciptaan nilai bagi perusahaan dan tourism mengacu pada fenomena dan
pelanggan (Verhoef et al., 2016). Big bidang penelitian di mana adopsi TIK
data dalam bidang pariwisata menjadi oleh wisatawan dan bisnis mengubah
fenomena baru dalam kajian dan riset proses dan rantai nilai dalam industri
yang akan datang. Pengaruh pariwisata. Sedangkan (Buhalis: 2003)
tumbuhnya internet pada perilaku mengemukakan bahwa e-tourism
pengguna, tawaran instrumen yang mencerminkan digitalisasi semua
efisien untuk agen pariwisata dalam proses dan rangkaian nilai dalam
mengembangkan dan mendistribusikan industri pariwisata, perjalanan,
penawaran secara global adalah hal perhotelan dan katering. Pada tingkat
yang menarik bagi munculnya taktis, ini termasuk e-commerce dan
teknologi baru dalam dunia pariwisata. diterapkannya TIK untuk
Tulisan ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dan
menyajikan pengenalan tool analyzer efektivitas dari kepariwisataan. Pada
business intelligent dan pengetahuan tingkat strategis, e-tourism merevolusi
baru dalam hal analisis data besar (big semua proses bisnis, seluruh nilai serta
data) pada e-tourism yang dapat hubungan strategis organisasi
diimplementasikan pada bidang pariwisata dengan semua pemangku
pariwisata. Di samping itu, juga kepentingan mereka.
bertujuan untuk membuka cakrawala Konsep e-tourism mencakup
baru dalam penelitian akademik di semua fungsi bisnis (misalnya e-
bidang perhotelan dan pariwisata, commerce, e-marketing, e-finance, dan
dengan mengidentifikasi kesenjangan e-accounting, eHRM, e-procurement,
penelitian dan perkembangan masa eR & D, e-produksi) serta e-strategi, e-
depan dan merancang agenda untuk planning dan e-management untuk
penelitian masa depan. semua sektor industri pariwisata,
Studi ini terdiri dari tinjauan termasuk pariwisata, perjalanan,
literatur kuantitatif dari artikel transportasi, rekreasi, perhotelan,
akademik terindeks pada database kepala sekolah, perantara dan
Scopus dan Web of Science. Tulisan ini organisasi sektor publik. Karenanya, e-
berkontribusi untuk mengeksplorasi tourism menyatu bersama tiga disiplin
secara mendalam sejauh mana praktisi ilmu yang berbeda: manajemen bisnis,
pariwisata, sarjana pariwisata dan sistem informasi dan manajemen, dan
pihak-pihak terkait dengan pariwisata.
kepariwisataan sadar dan bekerja e-Tourism adalah suatu cara
dengan sengaja bahwa implementasi e- membangun hubungan komersial
tourism sedang mengarah pada (terutama penjualan) menggunakan
business intelligent dan big data di era internet untuk menawarkan produk-
teknologi informasi dan komunikasi produk terkait pariwisata: penerbangan,
(TIK) terkini. pemesanan hotel, sewa mobil dan
sebagainya. Mengenai aplikasi e-
Kajian Pustaka commerce, jenis layanan ini menurut
(Arturo Montejo-Ráez: 2011)
e-Tourism diklasifikasikan ke dalam kategori
Istilah e-tourism belum ada yang business-to-customer (B2C), karena
mengetahui dari mana asal mulanya. pelanggan akhir ada di sisi lain
Pengertian e-Tourism menurut (Pan, B: transaksi. Dua tema diidentifikasi
2015) juga dikenal sebagai e-travel, e- sebagai dasar pembentukan riset dalam

166 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

domain e-tourism: kemajuan teknologi


dan dampaknya terhadap pasar Business intelligent
pariwisata. Dari beberapa definisi
Menurut Howson, sebuah
diatas, dapat dipahami bahwa e-tourism permulaan kumpulan teknologi yang
adalah analisis, desain, implementasi fokus pada BI dimulai pada awal tahun
dan penerapan solusi teknologi 1990-an. Tentu saja proses
informasi dan e-commerce di industri pengambilan keputusan telah hadir
perjalanan dan pariwisata. e-Tourism beberapa tahun sebelumnya, misalkan
adalah penerapan TIK pada industri teknologi yang membantu para manajer
pariwisata. untuk mengambil keputusan kapan
E-tourism memberikan peluang pemesanan bahan baku dengan teknik
untuk melakukan ekspansi bisnis di peramalan (forecasting) seasonal based
semua geografis, pemasaran dan forecasting. Pada masa lalu, bahkan
operasional. Akibat perkembangan sekarang ini masih sering digunakan,
internet, sejumlah pemain baru telah para pemimpin perusahaan sering
datang ke pasar pariwisata. Mungkin mengandalkan pengambilan keputusan
perubahan yang paling signifikan berdasarkan insting, dimana insting ini
adalah pertumbuhan maskapai bertarif dipercaya lebih valid dan terpercaya
rendah yang menggunakan internet daripada menggunakan tools. Hal
sebagai mekanisme distribusi utama tersebut bukan semata-mata tools yang
untuk penjualan langsung. tidak bisa mengejar ketertinggalan hasil
Perkembangan e-tourism telah yang diinginkan, akan tetapi lebih
mendidik konsumen bahwa mereka kepada batasan kemampuan para
hanya dapat menemukan tarif murah pemangku kepentingan dalam
jika mereka langsung berkomunikasi perusahaan yang menginginkan proses
dengan pembawa informasi online sederhana dalam pengambilan
dimana hal ini mengancam baik keputusannya, karena dalam
pembawa informasi tradisional / perkembangannya sebelum konsep big
perusahaan maupun seluruh sistem data (dari algoritma penyelesaiannya
distribusinya (misalnya GDS dan agen dan alat yang mendukungnya dapat
perjalanan). Sama halnya dengan diakses dan beredar di pasaran) hadir
pengembangan agensi eTravel utama memenuhi kebutuhan sebagai solusi.
seperti Expedia, Travelocity, Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Lastminute, Orbitz, dan Opodo telah pada masa itu, proses pengambilan
menciptakan pemasaran yang kuat keputusan menggunakan alat
untuk konsumen. Mereka menyediakan kecerdasan buatan sangat sulit
solusi perjalanan terintegrasi dan dilakukan, karena didasarkan pada
berbagai macam layanan bernilai proses komputasi dan perhitungan data
tambah, seperti panduan tujuan, yang sangat lama dan tidak fleksibel.
laporan cuaca dan asuransi. Dengan Peledakan data (Big Data concept)
mengadopsi kemasan dinamis telah memaksa BI tools menjadi sangat
(misalnya kemampuan mengemas kompetitif, seiring dengan
perjalanan yang disesuaikan perkembangan teknologi komputer dan
berdasarkan kemampuan individu internet yang pesat.
dengan harga diskon), mereka secara Perusahaan menggunakan
efektif mengancam peran operator tur Business Intelligence untuk memahami,
dan pengusaha pariwisata lainnya. meningkatkan kinerja, penganggaran
biaya yang lebih efisien dan

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 167


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

mengidentifikasi peluang bisnis baru. manajemen, pemeliharaan,


Beberapa hal kegunaan Business peningkatan, dan eksploitasi
Intelligence, antara lain: penampilan ini dipelajari secara
 Analisis dalam perilaku konsumen, mendalam. Interaktif sifat situs web,
pola pembelian dan tren penjualan sebagai pengirim informasi dan
 Mengukur, melacak dan penerima, telah menarik perhatian para
memprediksi penjualan dan kinerja sarjana sejak itu interaksi
keuangan memungkinkan pembukaan pendekatan
 Penganggaran, perencanaan baru untuk mempelajari lalu lintas
keuangan dan peramalan jaringan (halaman yang telah
 Mengetahui kinerja kegiatan dikunjungi pengguna, dipesan) mereka,
pemasaran waktu yang telah ada di dalamnya,
 Optimalisasi proses dan kinerja tindakan yang dilakukan dan perilaku
operasional siber. Informasi mengalir dari fisik ke
 Meningkatkan efektivitas dunia cyber, dan sebaliknya,
pengiriman dan pasokan mengadaptasi dunia konvergen ke
perilaku manusia dan dinamika sosial.
 Analisis CRM (Customer
Relationship Management)
Big Data
 Analisis Resiko
 Analisis nilai strategis Menurut laman Tech Terms,
 Analisis media sosial ungkapan “big data” sering digunakan
dalam pengaturan perusahaan untuk
Jika pada lembaga bisnis (profit menggambarkan sejumlah besar data.
organization) business intelligence Itu tidak merujuk pada jumlah data
dimanfaatkan untuk meningkatkan tertentu, melainkan menggambarkan
kinerja melalui pemilihan strategi suatu dataset yang tidak dapat disimpan
bisnis yang tepat, maka pada lembaga atau diproses menggunakan perangkat
pemerintahan (non-profit organization) lunak database tradisional.
business intelligence dapat digunakan Wikipedia menerjemahkan Big
untuk meningkatkan kinerja Data ke dalam bahasa Indonesia
perusahaan melalui peningkatan dengan Mahadata. Kamus Besar
efisiensi pelaksanaan kerja sehingga Bahasa Indonesia (KBBI) belum
pada akhirnya akan tercipta perbaikan memasukkan istilah big data ataupun
layanan pada masyarakat serta mahadata dalam entrinya. Data,
pengelolaan anggaran yang tepat. menurut KBBI, artinya keterangan
Business Intelligence juga dapat yang benar dan nyata; keterangan atau
membantu suatu perusahaan dalam bahan nyata yang dapat dijadikan dasar
menganalisis perubahan tren yang kajian (analisis atau kesimpulan);
terjadi sehingga akan membantu informasi dalam bentuk yang dapat
perusahaan menentukan strategi yang diproses oleh komputer, seperti
diperlukan dalam mengantisipasi representasi digital dari teks, angka,
perubahan tren tersebut. gambar grafis, atau suara.
Pentingnya internet sebagai Bigdata atau Mahadata adalah
media massa di bidang pariwisata istilah umum untuk segala himpunan
adalah bahwa ia merupakan saluran data (data set) dalam jumlah yang
penting lembaga pemasaran dan sangat besar, rumit, dan tak terstruktur
jaringan bisnis tujuan wisata. Tetapi sehingga menjadikannya sukar
sangat sedikit proses selanjutnya ditangani apabila hanya menggunakan

168 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

perkakas manajemen basis data biasa Awalnya Big Data adalah sebuah
atau aplikasi pemroses data tradisional. sistem teknologi yang diperkenalkan
Gartner IT Glossary mendefinisikan untuk menanggulangi ‘ledakan
Big Data sebagai berikut: Big Data is informasi’ seiring dengan semakin
high-volume, high-velocity and/or bertumbuhnya ekosistem pengguna
high-variety information assets that perangkat mobile dan data internet.
demand costeffective, innovative forms Pertumbuhan perangkat mobile dan
of information processing that enable data internet ternyata sangat
enhanced insight, decision making, and mempengaruhi perkembangan volume
process automation. dan jenis data yang terus meningkat
secara signifikan di dunia maya.
Karakteristik Big Data Berbagai jenis data, mulai data yang
berupa teks, gambar atau foto, video
IBM di situs resminya
hingga bentuk data-data lainnya
menyebutkan, big data memiliki tiga
membanjiri sistem komputasi.
karakteristik utama:
Di sektor bisnis Big Data,
1. Volume
Google bisa dikatakan sebagai pelopor.
Volume di sini berkaitan dengan
Tahun 2006, Google sempat
ukuran media penyimpanan data yang
memperkenalkan Google Bigtable.
sangat besar atau mungkin tak terbatas.
Bigtable merupakan sistem database
Big data memiliki jumlah data yang
berskala besar dan cepat yang
sangat besar sehingga dalam proses
digunakan Google untuk mengolah
pengolahan data dibutuhkan suatu
berbagai jenis data dari berbagai
penyimpanan yang besar dan
layanan, termasuk data dari layanan
dibutuhkan analisis yang lebih spesifik.
mesin pencari berbasis internet.
2. Velocity Facebook juga menerapkan sistem
Big data memiliki aliran data yang database sejenis untuk menangani
yang cepat dan real time. Velocity melonjaknya pengguna layanan
dapat diartikan sebagai kecepatan mereka. Dengan teknologi Big Data,
proses. media sosial milik Mar Zuckerberg ini
3. Variety tak pernah kesulitan untuk menangani
Big data memiliki bentuk format data peredaran data yang melonjak drastis
yang beragam baik terstruktur ataupun yang berasal dari satu miliar
tidak terstruktur dan bergantung pada penggunanya. Contoh big data lainnya,
banyaknya sumber data. Variety berarti perusahaan asuransi di Jepang
tipe atau jenis data yang dapat mengumpulkan informasi tentang
diakomodasi. perilaku mengemudi kliennya dengan
memonitor GPS.
Contoh Big Data Dari pengumpulan informasi ini
tidak hanya data tentang umur, jarak
Contoh big data termasuk indeks tempuh, jenis perizinan, namun juga
pencarian Google, database profil dengan mengetahui keadaan
pengguna Facebook, dan daftar produk mengemudi setiap kliennya,
Amazon.com. Kumpulan data ini (atau perusahaan asuransi tersebut mampu
“datasets“) sangat besar sehingga data menganalisis risiko setiap kliennya dan
tidak dapat disimpan dalam database memastikan margin harga yang sesuai.
biasa, atau bahkan komputer tunggal. Perusahaan dapat menggunakan
informasi dari media media seperti

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 169


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Facebook dan Twitter, untuk bahwa telepon seluler sekarang hampir


menganalisis bagaimana perilaku, separuh waktu yang dihabiskan orang
persepsi pelanggan terhadap suatu di internet.
produk atau brand dari perusahaan.
Rata-rata, pengguna internet
Pembahasan dunia menghabiskan 6 jam dan 42
menit online setiap hari. Angka itu
Perilaku Pengguna Internet pada turun sedikit pada angka tahun lalu 6
2019 jam dan 49 menit, tetapi penurunan ini
mungkin sebagian karena sejumlah
Cara orang menggunakan internet
besar pengguna baru yang masih
juga berkembang dengan cepat, dengan
belajar cara menggunakan internet, dan
akuntansi seluler untuk bagian yang
yang menggunakan internet kurang dari
semakin meningkat dari aktivitas
para pengguna yang lebih
online. Menurut Hootsuite, secara
berpengalaman yang beralih ke
spesifik penggunaan ponsel dan
perangkat mereka yang terhubung
aplikasi di bagian seluler khusus di
ratusan kali setiap hari.
bawah ini, tetapi perlu dicatat di sini

Grafik 2. Pengguna Internet dalam Menghabiskan Waktu untuk Berselancar

Perilaku Pengguna Media Sosial Perlu dicatat bahwa waktu yang


pada 2019 dihabiskan untuk media sosial berbeda-
beda antar budaya, dengan pengguna
Jumlah waktu yang dihabiskan internet di Jepang menghabiskan rata-
orang di media sosial telah meningkat rata hanya 36 menit untuk media sosial
lagi tahun ini, meskipun sangat sedikit. setiap hari. Di ujung lain dari skala,
GlobalWebIndex melaporkan bahwa Filipina terus menghabiskan waktu
rata-rata pengguna media sosial paling banyak di media sosial, dengan
sekarang menghabiskan 2 jam dan 16 rata-rata tahun ini 4 jam dan 12 menit
menit setiap hari di platform sosial - mencerminkan peningkatan 15 menit
naik dari 2 jam dan 15 menit tahun lalu per hari (6 persen) dibandingkan rata-
- yang setara dengan sekitar sepertiga rata yang dilaporkan tahun lalu.
dari total waktu internet mereka, dan
sepertujuh dari total waktu internet
online.

170 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Grafik 3. Pengguna Internet dalam Menghabiskan Waktu untuk Bermedia Sosial

Penerapan aplikasi modern dalam e-Destinations. Sumber ledakan data


pengolahan data yang bersumber dari juga berasal dari media sosial yang
internet sudah saatnya dilakukan. tumbuh sangat pesat di hampir seluruh
Ledakan data di dunia maya negara di dunia. Koleksi Global Digital
sebagaimana hasil riset menunjukkan 2019 terbaru We Are Social dan
bahwa pertumbuhan data yang sangat Hootsuite mengungkapkan bahwa
tinggi setiap harinya membuat tool pengguna internet tumbuh rata-rata
analyzer konvensional tidak sanggup lebih dari satu juta pengguna baru
mengatasinya. Oleh karena itu, perlu setiap hari, dengan semua 'Pengguna
diatasi dengan tool yang setara atau Miliaran Berikutnya' yang asli
yang cocok dengan jumlah data yang sekarang online.
sangat besar (big data) tersebut.
Unggahan foto, video dan sejenisnya
Dukungan Business Intelligent pada
yang begitu banyak dan hampir
e-Tourism
dilakukan oleh para wisatawan di
setiap tempat wisata dari berbagai Implementasi business intelligent
negara menjadikan suatu sumber data dalam pengolahan big data sudah
yang sangat berguna jika diolah dan dilakukan oleh banyak praktisi
dipresentasikan. teknologi informasi. Umumnya mereka
Dalam dunia teknologi informasi menggunakan tool-tool analyzer
terkini, business intelligent merupakan bigdata seperti Pentaho, BIRT,
solusi jitu bagi kebutuhan untuk YellowFinn, dan sebagainya. Sehingga
mengolah, mempresentasikan dan big data pada e-tourism pun dapat
meramalkan kedepan suatu destinasi menggunakan tool ini. Adapun sekilas
wisata atau kondisi kepariwisataan di tentang beberapa tool analyzier BI
suatu daerah tertentu terutama dalam adalah sebagai berikut:
lingkup e-tourism. E-Tourism memiliki 1. Pentaho
subdomain-subdomain yang Pentaho adalah kumpulan
implementasinya berbeda-berbeda. aplikasi Business Intelligence (BI) yang
Adapun subdomain-subdomain dalam berkembang dengan pesat dan bersifat
e-tourism menurut (Buhalis: 2011) free open source software (FOSS)
yang berpotensi sebagai sumber data, yang berjalan di atas platform Java.
antara lain: e-Airlines, e-Hospitality, e- Pentaho merupakan produk komersial
Tour operators, e-Travel agencies dan

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 171


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

open source Business Intelligence (BI), konsorsium OW2, komunitas


sebagai alternatif solusi implementasi perangkat lunak open source yang
BI dengan biaya terjangkau. Pentaho independen.
menyediakan aplikasi untuk Data
Integrasi (Extract, Transform, and 4. Open Source BI Tools: Code Name
Loads / ETL Tools) dan Dashboard “TACTIC”
Analytics. TACTIC adalah dinamis, open
source, platform berdasar web yang
2. BIRT digunakan untuk membangun solusi
BIRT singkatan dari Business menengah (business enterprise),
Intelligence and Reporting Tools, dimana TACTIC ini mengintegrasi
merupakan aplikasi open source milik Digital Asset Management (DAM),
Eclipse yang dirilis pertama kali pada Content Management (CMS), dan
tahun 2004. BIRT disponsori oleh Workflow Management untuk
Actuate dan menerima kontribusi dari menciptakan sebuah aplikasi yang
IBM dan Innovent Solutions. Saat ini lengkap yang berguna untuk
platform teknologi BIRT adalah salah memberikan solusi pemrosesan data
satu visualisasi data yang paling perusahaan. Goal dari TACTIC adalah
banyak digunakan untuk BI dengan untuk memberikan platform bagi
lebih dari 12 juta download dan lebih workline yang beraneka ragam.
dari 2,5 juta pengembang di 157 Kekuatan TACTIC berada pada
negara. BIRT juga memiliki komunitas fleksibilitas open source yang berguna
pengembang besar, aktif dan meningkatkan adaptasi pengguna
berkembang mewakili semua jenis ketika melakukan kustomisasi aplikasi
organisasi. Perusahaan teknologi besar tersebut, sehingga diharapkan solusi
seperti IBM, Cisco, S1 dan ABS yang tercipta dari proses ini dapat tepat
Sistem Nautical telah dimasukkan guna menyentuh sasaran permasalahan.
BIRT dalam lini produk mereka. TACTIC dibuat berdasarkan
payung southpawtech.com pada tahun
3. SpagoBI 2015 oleh Gary Mundell dan Remko
SpagoBI adalah perangkat lunak Noteboom, dua veteran dari industri
opensource Business Intelligence, open komputer grafis. Bisnis mereka
source milik SpagoWorld, didirikan memberikan solusi untuk kasus-kasus
dan didukung oleh kelompok insinyur pemrosesan data-data bisnis yang
yang menawarkan berbagai macam digunakan untuk membantu para
fungsi analitik, lapisan semantik yang manajer dan stakeholder perusahaan
sangat fungsional yang seringkali mengambil keputusan. Aplikasi ini
tampil di platform open source dan didesain pada mulanya untuk pasar
proyek, dan mendukung fitur media dan entertainment. Semua
visualisasi table set dari data advance teknologi Southpaw dibuat berdasarkan
termasuk geospasial analytics. platform open source TACTIC dan
SpagoBI dirilis di bawah lisensi sehingga membutuhkan Lisensi Elipse.
Umum Mozilla, memungkinkan Selain itu tidak dibutuhkan lisensi
penggunaan komersial. SpagoBI host apapun untuk menjalankan aplikasi ini.
pada OW2 Forge dikelola oleh

172 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Data File System Workflow and


Web Framework
Management Management Automation

Peristiwa otomatis
aplikasi TACTIC yang memicu sistem
dapat digunakan File digital dapat logika bisnis dimana
Aplikasi berbasis
untuk model data diatur oleh ini disesuaikan
web yang
bebas, dapat metadata yang untuk: alur kerja
mengijinkan
mengakses multiple relevan, termasuk kustom,
melakukan sharring
database dari lokasi nama, jenis file, merampingkan
dan mengirimkan
yang berbeda, tanggal, proyek atau proses alur kerja
aset-aset digital.
dengan satu produser. dan memastikan tim
interface tunggal. tetap di jalur dan
tepat waktu.

Gambar 1. Komponen TACTIC

Karena didesain untuk lingkungan kegunaannya sama-sama untuk


kerja yang sibuk dengan konten trafik mendesain report.
yang besar. TACTIC streamline c. JasperReports Server : Adalah
menerapkan logika bisnis untuk data server apps, yang artinya aplikasi
dan sistem data lingkungan yang ini berjalan di server dan di akses
berbeda dan dinamis lewat browser sehingga dapat di
memvisualisasikan setiap aspek integrasikan dengan aplikasi web
melalui pengiriman berbasis web. lain.
Platform ini memadukan unsur-unsur JasperReports memiliki
DAM, PAM, CMS dan teknologi keunggulan atau kekhasan dari sisi
ECM, menawarkan pengguna satu set fitur, diantaranya:
alat untuk membuat berbagai solusi  Memiliki tata letak laporan yang
alur kerja perusahaan disesuaikan atau fleksibel.
aplikasi proses pintar.  Mampu menyajikan data tekstual
atau grafis.
5. JasperReports  Memungkinkan developer untuk
JasperReports merupakan library menyediakan data dalam berbagai
open source berbasis Java yang dapat cara.
memenuhi berbagai kebutuhan dalam  Dapat menerima data dari beberapa
membuat laporan, yang outputnya sources data.
dapat berupa: PDF, HTML, Microsoft  Dapat menghasilkan watermark.
Excel, RTF, ODT , Comma-separated  Dapat menghasilkan subreports.
values (CSV), ataupun file XML.  Mampu meng-eksport laporan ke
Pada situr resminya ada installer berbagai format.
Jaspersoft Studio, JasperReports
Server, iReport. Dengan kegunaan
Pengolahan Big Data Menggunakan
masing – masing memiliki yaitu :
Tool Business Intelligent
a. Jaspersoft Studio: Software ini
berbasis Eclipse yang nantinya Sistem Business Intelligent
digunakan untuk mendesain berbasiskan internet memungkinkan
berbagai report. organisasi untuk melakukan tindakan
b. iReport : Sebenarnya tidak ada proses bisnis cerdas yang peka waktu
bedanya dengan Jaspersoft Studio, dan bermanfaat secara analitik.
Sehingga dapat memberikan peluang

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 173


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

untuk mengantisipasi dan di lingkungan yang berubah.


memperkirakan kebiasaan pengunjung

Gambar 2. Arsitektur Sistem Business Intelligence secara Umum


Sumber : Niu, 2009.

Pengolahan data besar (big data) dengan menggunakan Putty. Lalu,


pada e-tourism dapat menggunakan dibuat otorisasi hak akses ke
tool business intelligent dan salah server terkait username dan
satunya yaitu Pentaho. Berikut ini password pengguna.
contoh mengolah big data
3. Konversi Data
menggunakan pentaho: Berkas big data dikonversi terlebih
1. Koneksi ke Server dahulu menjadi file berformat .xml
Untuk koneksi ke server terlebih menggunakan Data Integration.
dahulu pengguna harus Koneksi Setelah mesinnya siap, file di-
Tunnelling ke server melalui SSH upload dan diedit ke dalam
2. Instal Pentaho Pentaho.
Sebelum meng-install pentaho,
4. Upload Data ke Pentaho
lakukan instalasi Java terlebih Klik pada “Create New” kemudian
dahulu untuk bahasa klik pada pilihan “Analysis
pemrograman, baru lakukan Report”, sehingga kita akan
instalasi pentaho. Lakukan mendapatkan tampilan sebagai
instalasi Pentaho di Server instansi berikut ini:
setempat. Selanjutnya, diberi
penamaan server dimana koneksi

Gambar 3. Menu pada Analysis Pentaho

Dalam pemilihan “Data Source” dipilih input data sembarang,


kotak dialog, kemudian dapat dalam contoh kasus ini kami

174 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

menggunakan input data pribadi dengan eksekutor pada plugin PDI.


dengan melakukan link terhadap Pada gambar di bawah ini dapat
database. dilihat, bagaimana WEKA
digunakan untuk membuat
5. Integrasi Data di Pentaho klasifikasi sebuah data set, dimana
Aplikasi Pentaho sangat outputnya diinputkan pada Pentaho.
mungkin untuk menggunakan Komponen data mining dalam
mesin learning technologies, pentaho menggunakan Weka
seperti penggunaan mesin berbasis Knowledge Flow(s) dapat
bahasa R, WEKA, dan Python. dieksekusi sebagai berikut:
Tiap-tiap bahasa ini diintegrasikan

Gambar 4. Weka Knowledge Flow dalam Pentaho

Dari localhost dapat di-setting pada developer examples, mengenai bagaimana


konfigurasi pentaho dan Weka.
6. Analisis Data di Pentaho

Gambar 5. Output dari Analisis Pentaho

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 175


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Secara garis besar Pentaho dibagi memesan di muka produk-produk ini


menjadi empat kemampuan analisis, dan mendistribusikannya mereka
yaitu Data Integrasi dan manipulasi, melalui brosur yang ditampilkan di
Reporting, Penemuan data dan agen perjalanan. Makanya, hingga saat
visualisasi, dan Analisis Prediktif. ini di negara-negara Eropa Utara,
dimana wisata operator mendominasi
Implementasi business intelligent
peluang pasar yang masih longgar
pada e-tourism dapat dilakukan
tersebut, perusahaan penerbangan dan
berdasarkan sub-domainnya,
hotel adalah jarang digunakan untuk
diantaranya adalah sebagai berikut:
perjalanan liburan. Thomson.co.uk
1. E-Airlines misalnya telah mengembangkan
Dunia penerbangan memiliki data strategi online yang komprehensif
yang besar yang dapat dikelola dan untuk memberikan informasi yang kaya
dianalisis untuk kepentingan bisnis media di situs web-nya. Perusahaan ini
pariwisata dimana jadwal penerbangan mendukung podcasting dan
biasanya disesuaikan dengan animo videocasting dan juga telah terintegrasi
wisatawan yang berkunjung di suatu Goggle Map yang menyajikan
destinasi wisata tertentu. Dalam tool informasi data di situs miliknya.
analyzer-nya dapat diolah data jumlah Mereka menggunakan teknologi yang
wisatawan menjadi perkiraan jumlah secara inovatif akan dapat memberikan
pengunjung lokasi wisata tertentu tahun nilai kepada klien mereka dan menjaga
depan atau paket wisata dengan diskon posisi mereka di pasar.
besar-besaran dalam momen-momen
tertentu setiap tahunnya. 4. E-Travel Agencies
Implementasi pengolahan big
2. E-Hospitality data juga dapat berguna bagi agen
Hotel menggunakan TIK untuk perjalanan dimana mereka dapat
meningkatkan operasi mereka, mengontrol perilaku wisatawan yang
mengelola inventaris mereka dan melakukan perjalanan wisata di suatu
memaksimalkan profitabilitas mereka. daerah dan negara tertentu. Analisis
Sistem mereka memfasilitasi datanya dapat berupa pemetaan
manajemen dan distribusi internal wisatawan berdasarkan usia dan
melalui media elektronik. ‘Property kemampuan keuangan yang dimiliki
Manajemen System (PMS)’ sebagai bahan promosi wisata. Atau
mengkoordinasi resepsionis, penjualan, juga dapat dipakai dalam hal menaik-
perencanaan dan fungsi operasional turunkan harga tiket demi laba
dengan mengatur reservasi dan perusahaannya.
mengelola inventaris hotel.
5. E-Destinations
3. E-Tour Operators Implementasi BI di e-destination
Business Intelligent dalam e- dapat dilakukan dalam hal paket
Tour Operators sepertinya juga dapat wisata. Lokasi wisata menarik yang
dilakukan dengan cara mendata terkumpul di suatu wilayah tertentu
operator-operator tour dan pengaturan dapat dijadikan suatu paket kunjungan
jadwal serta pembagian wilayah bisnis. wisata dalam tarif tertentu. Juga,
Pelancong liburan sering membeli pengolahan data jumlah kunjungan di
"paket," yang terdiri dari penerbangan setiap objek wisata dapat diramalkan
charter dan akomodasi, diatur oleh dalam sepuluh tahun kedepan dan hal-
operator tur. Operator tur cenderung hal apa saja yang menarik di suatu

176 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

destinasi wisata tertentu. Untuk data adalah langkah yang solutif dan
yang sangat besar dimana setiap tahun terbaik.
bertambah, analisis datanya pasti tidak
mungkin diatasi dengan metode
Kesimpulan
konvensional meski itu dinamis atau
dengan sistem informasi online, namun E-Tourism sebaiknya diposisikan
lebih dari itu dengan menggunakan sebagai alat dalam mengembangkan
tools yang sanggup menampung data industri pariwisata di era ICT terutama
yang sangat besar, apalagi jika sampai dalam hal penyediaan informasi dan
harus menampung data-data lama pemesanan paket wisata oleh
digabung dengan data destinasi wisata wisatawan. E-Tourism juga dapat
yang terkini. mengurangi travel agen luar, sehingga
semua pendapatan dari pengeluaran
Manfaat Business Intelligent dalam wisatan menjadi hak pariwisata
Industri Pariwisata Indonesia. Berdasarkan ketersediaan
berbagai aspek seperti akamodasi,
Manfaat utama dari penerapan BI objek wisata, fasilitas untuk
dalam industri pariwisata adalah sistem mendukung aktivitas wisatawan dan
ini sangat berorientasi pada pengguna. adanya informasi yang lengkap tentang
Istilah pengguna disini dapat diartikan jarak perjalanan dan didukung oleh
sebagai pengelola destinasi wisata, kecocokan harga dan waktu, maka akan
pemerintah maupun pihak swasta yang sangat membantu wisatawan untuk
bergerak di bidang industri wisata yang mengambil keputusan didalam
menggunakan e-tourism. Artinya
melakukan perjalanan ke Indonesia.
keterlibatan personil TI maupun Business intelligent sebagai tool
karyawan/staf perusahaan atau pegawai dalam mengembangkan e-tourism yang
pemerintahan dalam proses pengolahan berbasis big data mengingat
data menjadi minimal karena seluruh pertumbuhan data di internet yang
proses pembuatan report sangat pesat. Business intelligent
(laporan) maupun distribusinya dapat digunakan untuk menganalisis dan
dilakukan oleh pengguna (user). memperkirakan perkembangan
Produktivitas user juga menjadi pariwisata dari suatu sumber data yang
meningkat karena dapat menyelesaikan sangat besar (big data) untuk beberapa
tugas beragam output tanpa banyak tahun ke depan.
bergantung kepada personil TI.
Dibandingkan dengan cara lama
yang menggunakan MS Excel, Daftar Pustaka
pengguna dapat menghasilkan lebih
banyak informasi dan dapat dilakukan Arturo Montejo-Ráez, J. M.-O.-C.-S.
dalam waktu yang lebih singkat. (2011), Otium: A web based
Seperti halnya penggunaan reporting planner for tourism and leisure.
tools open source untuk penerapan BI. Expert Systems with
Sehingga sesuai pertumbuhan data di Applications(38), 10085–10093.
era milenial ini, terutama untuk data Buhalis, D. (2003). eTourism:
yang sangat besar (big data), Information Technology for
penggunaan aplikasi business Strategic Tourism Management.
intelligent dalam mengolah dan London, UK: Pearson (Financial
menganalisis data kepariwisataan Times/Prentice Hall).

Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data | 177


Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Buhalis, D. and Jun, SH. (2011). e- Mariani, M., etc. 2018. Business
Tourism. CONTEMPORARY intelligence and big data in
TOURISM REVIEWS. hospitality and tourism: a
Goodfellow Publishers Limited, systematic literature review.
Woodeaton, Oxford International Journal of
Chen, M., Mao, S. and Liu, Y. (2014), Contemporary Hospitality
“Big data: a survey”, Mobile Management. Emerald Publishing
Networks and Applications, Vol. Limited.
19 No. 2, pp. 171-209. Verhoef, P.C., Kooge, E. and Walk, N.
Condratov, Iulian. 2013. e-tourism: (2016), Creating Value with Big
Concept and Evolution, Data Analytics: Making Smarter
ECOFORUM Volume 2, Issue Marketing Decisions, Routledge,
1(2) page 58. Romania. London.
Howson, C., 2008. Business TACTIC, 2015.
Intelligence : Secret to Making BI
community.southpowtech.com.
a Killer App. s.l.:McGraw-Hill. [Online]
Leung, R., Rong, J., Li, G. and Law, R. Available at:
(2013), “Personality differences http://community.southpawtech.co
and hotel web design study using m/tactic-end-user_end-
targeted positive and negative user_interface-map.html
association rule mining”, Journal [Accessed 27 September 2016].
of Hospitality Marketing and
Management, Vol. 22 No. 7, pp. https://www.internetworldstats.com/sta
701-727. ts.htm
Mandjusri, A. dan Irfan, E. 2018. https://wearesocial.com/blog/2019/01/d
Pemahaman Praktis Strategi igital-2019-global-internet-use-
Influencer Promosi Pariwisata. accelerates
Journal of Tourism and Creativity https://en.wikipedia.org/wiki/BIRT_Pr
Vol.2 No.1 Januari 2018. oject.
Universitas Jember. Jember.

178 | Implementasi Business Intelligent dalam e-Tourism Berbasis Big Data

Anda mungkin juga menyukai