Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI


“TEKNOLOGI BLOCKCHAIN”

Disusun Oleh :

NAMA :
 DEWI WULANSARI/195410031
 ANNISA LUPITA SARI/195410048
 NUR RISKA RAHMADANI/195410030
 LITA ANGGRAINI/195410025
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
JENJANG : S1

KELAS TI-1
Sekolah Tinggi Management Informatika Komputer AKAKOM
YOGYAKARTA
2019

KATA PENGANTAR
Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun laporan penelitian
dengan judul Teknologi Blokchain.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami Manfaat Teknologi
Blockchain. Dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan kita semua atau generasi
penerus dapat menjadikan pelajaran untuk masa depan nantinya.
Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua pihak
yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun
makalah ini.
Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan
makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh
karena itu kami memohon saran serta komentar yang dapat kami jadikan motivasi untuk
menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang.
                                                                        

Yogyakarta, 05 Desember 2019


Penyusun

Kelompok 6
TI-1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………..2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Teknologi…..…………..…………………………….……3-4
2.2 Pengertian Teknologi Blockchain……………………………….….…4-5

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Teknologi Blockchain ………………………………………………..5-7
3.2 Cara kerja teknologi Blockchain………………………………….….. 8
3.3 Manfaat Teknologi Blockchain……………………………………......8-10
3.4 Prinsip Kerja…………………………………………………………...10-11
3.5 Latihan Soal ……………………………………………………………12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………17
B. Saran …………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada era digital ini, perkembangan pesat teknologi informasi dan tekekomunikasi
menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Teknologi
sendiri merupakan suatu hal yang bertujuan untuk mempermudah hidup manusia secara
praktis dan dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan yang dalam beberapa decade terakhir ini
telah mendorong banyak inovasi baru di berbagai bidang. Menurut Dawson B. (2007:8),
penggunaan teknologi dalam perusahaan akan mendukung kegiatan perusahaan yaitu: 1)
mengurangi biaya-biaya, 2) meningkatkan produktiitas, 3) meningkatkan kualitas produk,
4) mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja ahli, 5) agar dapat bersaing dengan
ompetitor.

Salah satu fenomena terkait teknologi yang sedang popular kini adalah terbitnya mata
uang digital yang bernama bitcoin. Mata uang digital yang konon diciptakan oleh seorang
bernama Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 ini sedang menjadi topic hangan
perincangan di berbagai belahan dunia, salah satunya adalah Indonesia.

Dibalik ketenaran dari bitcoin, terdapat suatu teknologi yang menjadi dasar beroperasinya
mata uang digital tersebut yang dikenal dengan nama Blockchain. Blockchain merupakan
suatu konsep teknologi dimana transaksi tercatat dengan andal tanpa adanya pihak ketiga
untuk menjaminya, sehingga diganti dengan setiap penggunanya dapat saling
memverifikasi informasi terkait transaksi secara bersama (Bahga dan Madisetti, 2016).

Meski pada awalnya teknologi blockchain diciptakan hanya sebagai motor penggerak
bitcoin,

Namun seiring berjalannya waktu banyak orang meneliti manfaatnya diberbagai sector
industry. Di Indonesia sendiri, menurut Bursa Efek Indonesia(BEI) sector makro industry
dibagi menjadi 9 yaitu: peratanian, pertambangan, dasar dan kimia, aneka industry,
barang konsumsi, property, real estat dan konstruksi, infrastruktur, utilitas dan
transportasi, keuangan dan perdagangan, jasa dan investasi.

Manfaat nyata dari teknologi blockchain yang masih belum teruji dan belum banyak
dipahami orang khususnya di Indonesia mengakibatkan implementasi dari teknologi
tersebut diberbagai bidang terhambat. Manfaat teknologi tersebut diberbagai bidang
terhambat. Manfaat teknologi tersebut kiranya perlu diteliti secara intens, terlebih lagi
pada subsector perbankan dimana teknologi berperan penting dalam proses operasi pada
subsector tersebut. Berangkat dari manfaat yang mungkin dihasilkan dari teknologi
blockchain yang belum diketahui banyak orang, masih terus diperjelas dan berkembang
pada subsektor perbankan, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Potensi Pemanfaatan Teknologi Blockchain Terhadap Ketepatan Waktu, Efisiensi dan
Keamanan Proses Operasi Pada Subsektor Pada Subsektor Perbankan”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka kami merumuskan
beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah manfaat pengunaan Blockchain?


2. Bagaimana prinsip kerja Blockchain?
3. Bagaimana cara penerapan teknologi Blockchain?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana teknologi Blockchain dapat mendukung proses operasi yang
lebih cepat
2. Mengetahui apa saja manfaat dari penggunaan Blockchain.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan
dari bahasa Inggris, yaitu ‘technology’. Saat ini penggunaan kata teknologi umum
digunakan untuk segala sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat mempermudah
pekerjaan manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu hasil kebudayaan
yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia. Sebelum itu, teknologi juga
diyakini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Technologia yang berasal dari kata techne
yang berarti wacana seni.
Penggunaan kata technology sendiri mulai dicetuskan oleh salah satu ilmuwan
ook e asal Amerika, yang pada awal abad ke 20 mulai digagas sebagai padanan dari
konsep bahasa Jerman, yaitu Technik menjadi technology. Penggunaan kata teknologi
ini dicetuskan setelah munculnya revolusi industry di Eropa, yang memunculkan
banyaknya perubahan luar biasa dari segi industry dan juga perburuhan pada masa itu.

Menurut para ahli:

1. Poerbahawadja Harahap
Harahap menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya
mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di
dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan
dalam pabrik atau industry tertentu. Definisi ini tentu saja sangat mengacu pada
definisi praktis dari teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan juga
industry tertentu.

2. Naisbit (2002)
Naisbit (2002) mengutip pengertian dari teknologi dari Random House
Dictionary, yang mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah benda dan juga
objek, serta bahan dan juga wujud yang berbeda dibandingkan dengan manusia
biasa.

3. Miarso (2007)
Pendapat lainnya mengenai pengertian teknologi diungkapkan oleh Miarso
(2007) yang mengungkapkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk proses
yang meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat
menggunakan atau menghasilkan produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan
tidak terpisah dari produk lain yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa
teknologi merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam
suatu ook e tertentu.

3
4. Read Bain (1937)
Pada tahun 1937, muncullah pendapat lainnya mengenai teknologi. Pendapat
ini dicetuskan oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika, bernama Read
Bain. Bain (1937) mengatakan bahwa teknologi pada dasarnya meliputi semua alat,
mesin, perkakas, aparat,

2.2 Pengertian Teknologi Blockchain

Teknologi Blockchain adalah adalah solusi teknologi yang merevolusi cara kerja


internet, perbankan dan aplikasi menjadi tanpa server, bersifat terdesentralisasi dan
transparansi, serta aman karena setiap peristiwa yang tercatat dalam Blockchain tidak
dapat diubah.

Blockcain adalah serangkaian catatan data yang dikelola oleh sekolompok computer
yang tidak dimiliki oleh satu entitas. Masing-masing blok data ini diamankan dan diikat
satu sama lain menggunakan prinsip kriptografi.

Jaringan blockcain tidak memiliki otoritas pusat, ini adalah definisi utama dari system
demokratisasi. Karena ini adalah catatan buku besar yang dibagikan dan tidak berubah,
informasi di dalamnya terbuka untuk siapa saja dan semua orang untuk memelihara.
Oleh karena itu, apa pun yang dibangun di blockchain pada dasarnya transparan dan
semua orang yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Blockchain adalah salah satu teknologi yang tidak menggunakan pihak ketiga dalam
suatu proses pertukaran data yang dalam hal ini terjadi pada proses transaksi.
Sederhananya, jika Anda membeli sesuatu di toko dengan membayar menggunakan
kartu debit, maka pihak took akan percaya saldo yang anda masukkan sudah masuk ke
rekening milik mereka. Nah, pihak ketiga yang dimaksud disini adalah perusahaan Bank
yang sebagai penghubung pembeli dan penjual tersebut dalam bertransaksi menggunakan
kartu debit tadi.

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Teknologi Blockchain

Teknologi Blockchain dapat diintegrasikan ke dalam beberapa bidang. Pemanfaatan


utama blockchain saat ini adalah sebagai buku besar terdistribusi untuk cryptocurrency,
terutama bitcoin. 

Teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk mengubah operating model bisnis


dalam jangka panjang. Teknologi blockchain buku besar terdistribusi termasuk teknologi
dasar, dengan potensinya menciptakan pondasi baru untuk ook e ekonomi dan ook e
global, bukan teknologi pengganggu, yang biasanya “menyerang model bisnis tradisional
dengan solusi berbiaya lebih rendah dan dengan cepat mengambil alih
perusahaan incumbent.

Hingga 2016, beberapa pengamat tetap skeptis. Steve Wilson, dari Constellation


Research, menganggap teknologi ini telah digalakkan dengan klaim yang tidak realistis.
Untuk memitigasi risiko, pelaku bisnis enggan menempatkan blockchain pada struktur
inti bisnis mereka.
Ini berarti aplikasi blockchain khusus kemungkinan merupakan inovasi yang
mengganggu, karena secara substansial dapat memakai solusi yang lebih murah yang
dapat mengganggu model bisnis yang ada. Protokol blockchain memfasilitasi bisnis
dalam menggunakan metode baru untuk memproses semua transaksi digital, Contohnya
termasuk ook e pembayaran dan mata uang digital, memfasilitasi  urun dana, atau
menerapkan predictive markets dan ook e nt tata kelola ook e .
Blockchains meminimalkan kebutuhan untuk trust service provider dan diprediksi
memerlukan sedikit modal dalam kaitannya dengan suatu sengketa. Blockchain memiliki
potensi mengurangi risiko sistemik dan penipuan keuangan. Teknologi ini
mengotomatisasi proses yang sebelumnya menguras waktu dan dilakukan secara manual,
seperti penggabungan bisnis. Secara teori, pemungutan pajak, melakukan pengarahan dan
penyediaan manajemen risiko dengan blockchain dapat dimungkinkan.
Sebagai buku besar terdistribusi, blockchain memperkecil biaya untuk verifikasi
transaksi, dan menghapus kebutuhan “pihak ketiga” tepercaya seperti bank untuk
menyelesaikan transaksi, teknologi ini juga menurunkan biaya jaringan.
Dimulai dengan ook yang kuat pada aplikasi finansial, teknologi blockchain
diperluas untuk aktivitas-aktivitas termasuk aplikasi terdesentralisasi dan organisasi
kolaboratif yang meniadakan perantara.

5
senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut dan komunikasi, dan juga
keterampilan,

dimana hal ini memungkinkan kita sebagai seorang manusia dapat menghasilkan
semua itu.

Berdasarkan pendapat Bain tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi


merupakan segala sesuatunya yang bisa diciptakan dan juga dibuat oleh seorang atau
sekelompok manusia yang kemudian bisa memberikan nilai dan manfaat bagi ook e.

1. Ursula Franklin (1989)


Seoarang ilmuwan lainnya, yaitu Ursula Franklin memberikan definisi atau
pengertian dari teknologi yang lainnya. Franklin (1989) mengatakan pendapatnya
mengenai teknologi sebagai suatu cara praktis yang menjelaskan mengenai cara
kita semua sebagai manusia membuat segala sesuatu yang berada di sekita sini.

Pengertian ini merujuk pada penggunaan teknologi yang merupakan seluruh


benda yang dibuat oleh manusia, dimana setiap orang bisa saja membuat dan juga
mengembangkannya apabila mempelajarinya dengan baik dan dapat
menerapkannya secara praktis.

2. Djoyohadikusumo (1994)
Djoyohadikusumo (1994) mendefinisikan mengenai pengertian teknologi
sebagai suatu bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu
kerekayasaan atau ilmu engineering. Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
teknologi bisa disebut memiliki dua dimensi, yaitu dimensi engineering dan juga
dimensi science. Kedua dimensi itu akan saling terkati selam perkembangan dan
juga penciptaan dari sebuah teknologi, dan tidak bisa terpisahkan.

3. Sardar (1987)
Pada Tahun 1987, Sardar mengungkapkan bahwa teknologi merupakan
sebuah sarana dalam memeceahkan masalah yang mendasar dari setiap
peradaban manusia. Tanpa adanya penggunaan teknologi, maka hal ini
akan menyebabkan banyak masalah tidak bisa terpecahkan dengan baik
dan sempurna.

4. Capra (2004)
Tokoh lainnya, yaitu Capra pada tahun 2004 mengatakan bahwa teknologi
merupakan salah satu pembahasan sistematis atas seni terapan atau pertukangan.
Hal ini mengacu pada literature dari Yunani yang menyinggung mengenai
Technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.

6
5. Manuel Castells (2004)
Selanjutnya ada seorang ahli sosiologi lainnya yang memberikan definisi
mengenai teknologi. Castells (2004) menyebutkan bahwa teknologi merupakan
suatu kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari
sebuah pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu
kondisi yang dapat memungkinkan terjadinya pengulangan.

Berdasarkan definisi ini maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan teknologi


dapat diulang-ulang apabila memiliki fungsi dan juga tujuan yang sama, sehingga
satu teknologi yang saudah berhasil diciptakan akan dapat digunakan berkali-kali.

6. Toynbee (2004)
Toynbee pada tahun 2004 mengatakan bahwa teknologi merupakan ciri dari
adanya sebuah kemuliaan manusia, dimana hal ini membuktikan bahwa manusia
tidak bisa hidup hanya untuk makan semata, namun membutuhkan lebih dari
itu. Lebih lanjut dikemukakan oleh Toynbee, bahwa teknologi dapat
memungkinkan konstituen non material dari sebuah kehidupan yang dimiliki
manusia yaitu perasaan, ide, pemikiran, intuisi, dan juga ideal. Dan teknologi juga
membuktikan sebuah manifestasi dari kecerdasan pikiran seorang manusia.

7. Rogers (1994)
Rogers yang dikutip dari buku yang dikeluarkan oleh Seels dan Richey pada
tahun 1994 mengatakan bahwa teknologi merupakan suatu rancangan dari langkah
instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat
dalam mencapai hasil yang diharapkan.

8. Saliman dan Sudarsono (1993)


Tokoh lainnya yang memberikan definisi mengenai teknologi adalah Saliman
dan Sudarsono (1993). Saliman dan Sudarsono mengatakan bahwa Teknologi
merupakan suaut ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai pembangunan
dan juga industry.

9. Elul (dalam Miarso, 2007)


Elul (dalam Miarso, 2007) mengatakan bahwa teknologi adalah keseluruhan
dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri – ciri efisiensi dalam
setiap bidang kegiatan manusia.

7
3.2 Cara Kerja Teknologi Blockchain

Seperti yang kita ketahui blockchain disebut sebagai sebuah sistem pencatatan


transaksi keuangan digital yang egaliter. Tidak ada pihak ketiga yang campur
tangan.

Untuk melaksanakan sistem blockchain, harus ada cukup banyak orang yang


ingin tidak bergantung pada pihak ketiga. Baru setelah itu bisa terbentuk
jaringan blockhain.

Cara kerja Blockchain

 Satu pihak meminta transaksi


 Transaksi yang diminta disalurkan ke jaringan peer-to-peer dan disiarkan ke
masing-masing computer (atau node)
 Setiap node menerima permintaan dan memvalidasi transaksi menggunakan
algoritma
 Transaksi yang disetujui diwakili sebagai blok dan ditambahkan ke buku besar
public
 Setelah blok ditambahkan kerantai yang ada, transaksi selesai dan permanen

3.3 Manfaat Teknologi Blockchain

Ada beberapa manfaat teknoogi Blockchain diantaranya:

 Melacak dan menyimpan data


Blockchain menyimpan informasi dalam batch, yang disebut blok. Jika
pengguna membuat perubahan pada data mereka maka otomatis disimpan
dalam block baru yang menunjukkan bahwa data X berubah menjadi Y pada
tanggal dan waktu itu juga.
Tidak seperti metode pencatatan file database lainnya, blockchain di
rancang untuk terdesentralisasi dan di distribusikan ke seluruh jaringan besar
komputer, desentralisasi informasi inilah mengurangi resiko kejahatan dan
penipuan.
Kombinasi algoritma yang rumit dan berbagai macam verifikasi,
memastikan bahwa informasi yang ada di setiap blok, bertukar informasi
dengan data lainnya secara real time

 Tidak adanya perantara

Umumnya pada setiap transaksi keuangan masyarakat memerlukan


pihak ketiga yang menjembatani proses tersebut, misal bank atau paypal.

8
Dengan proses tersebut masyarakat memerlukan waktu dan biaya yang
banyak apalagi jika mentransfer dana keluar negeri. Dengan blockchain
transaksi antara pengirim dan penerima bisa dilakukan tanpa perantara, dalam
waktu lebih singkat, biaya lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman
ketimbang transaksi yang ditawarkan bank atau institusi keuangan lainnya.

 Smart Contracts
Blockchain dapat diterapkan dalam perjanjian antara dua pihak.
Dokumen perjanjian ini bersifat transparan dan dapat dilacak dengan jelas,
sehingga mencegah pihak manapun untuk mengubah atau memanipulasi
kontrak. Sebab, semua pihak yang terlibat dalam Blockchain akan memiliki
catatan sejarah kontrak tersebut. Penggunaan Blockchain juga dapat
menghemat waktu dan biaya. Mulai dari pembuatan kontrak hingga verifikasi
kontrak secara otomatis dapat menghemat biaya hingga 40 persen.

 Jual Beli Properti


Teknologi Blockchain dapat mempercepat transaksi jual beli properti.
Apabila database kepemilikan tanah seluruhnya telah berbasis digital dan
menggunakan Blockchain, siapapun dapat lebih mudah untuk melakukan
pendaftaran tanah termasuk menjual dan membeli properti. Pembeli dapat
memeriksa sendiri segala informasi yang berkaitan dengan properti tersebut.
Mulai dari riwayat pemilik terdahulu, pengecekan pajak properti, hingga
birokrasi dokumen yang cukup memakan waktu jika dilakukan secara manual.
Berkat pemanfaatan teknologi ini, tidak perlu pihak ketiga seperti broker, agen
asuransi, bank, atau lembaga lainnya.

 Internet of Things (IoT)


Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mengembangkan
teknologi IoT dalam berbagai produk dan layanannya. Dalam IoT, semua
perangkat elektronik menjadi cerdas, serta dapat berinteraksi dan menjalankan
tugasnya tanpa perlu dioperasikan secara manual, karena terhubung langsung
ke internet. Di satu sisi, hidup kita menjadi semakin nyaman. Namun, terdapat
resiko yang besar pula, karena informasi pribadi dapat diungkapkan dan privasi
dapat diserang. Blockchain dapat mencegah perangkat mengirimkan informasi
ke sumber yang tidak aman. Dengan Blockchain pula, catatan tentang
bagaimana perangkat tersebut bekerja akan didistribusikan, sehingga kita dapat
memantau perilakunya, serta memastikan bahwa perangkat tersebut bekerja
dengan cara yang aman.

9
 Sistem Pemungutan Suara
Potensi kecurangan dalam pemilihan umum dapat ditekan, dikurangi,
atau bahkan dilibas sama sekali. Apabila sistem pemilihan umum telah
terintegrasi dengan data kependudukan masyarakat, Blockchain dapat
memastikan bahwa setiap warga mendapat hak secara sah dan legal untuk
melakukan voting sesuai dengan identitasnya. Lewat pemanfaatan Blockchain
dalam sistem pemilu ini juga, suara-suara kosong dari penduduk yang
tidak memilih alias para pemilih golput juga tidak akan dapat disalahgunakan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

 Sistem Pelayanan Kesehatan


Blockchain dapat menguntungkan industri kesehatan dengan
menyimpan catatan medis dan informasi pasien dalam sistem terdesentralisasi
yang mudah diakses dan aman. Blockchain juga dapat digunakan untuk
melacak informasi mengenai obat resep yang dijual dan didistribusikan kepada
dokter dan pasien. Lewat pemanfaatan Blockchain, penyedia layanan kesehatan
juga dapat dengan mudah melihat data pasien, perawatan apa yang diperlukan,
dan berapa biayanya. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu dalam
melakukan koordinasi seputar kunjungan dan perawatan dokter.

3.4 Prinsip Kerja

ada lima prinsip kerja Blockchain yang perlu diketahui menurut Harvard Business
Review (2017).

 Database Terdistribusi. Setiap pihak yang bergabung dengan Blockchain memiliki


akses ke seluruh data dan sejarah transaksi lengkap tanpa pengecualian. Ini adalah
bentuk transparansi murni dan mengadopsi sistem database ter-desentralisasi.
Setiap pihak dapat mem-verifikasi transaksi partner kerjanya secara langsung
tanpa middleman.
 Transmisi Peer-to-Peer. Komunikasi atau transaksi terjadi antar satu pihak dengan
yang lainnya tanpa melalui sebuah nod perantara. Setiap nod mampu menyimpan
dan meneruskan informasi ke nod yang lainnya.
 Transparansi tanpa Pseudonimitas (identitas palsu). Setiap nod atau pengguna
dalam Blockchain memiliki alamat yang berisi 30 karakter alfanumerik atau lebih
untuk tanda identifikasi pengguna (semacam id username). Pengguna dapat
memilih untuk tetap menyembunyikan nama aslinya ataupun memunculkannya
ketika melakukan transaksi.

 Catatan yang irreversible. Jika transaksi telah tercatat dalam database, catatan itu


tidak dapat diubah karena sistem Blockchain memiliki sistem pengaman yang
bernama cryptography.

10
Sistem ini dilengkapi berbagai algoritma yang membuat semua transaksi sudah
tersusun secara urutan kronologi dan dapat diakses semua. Jika ingin mengubah
data satu transaksi, maka seluruh data harus dihapuskan dan memulai semua dari
awal.
 Logika Komputasional. Blockchain dapat diprogram secara khusus sehingga
transaksi dapat otomatis dilakukan ketika sebuah kriteria telah dipenuhi. Sebagai
contoh, perusahaan dapat memprogram akun Blockchain mereka untuk melakukan
pembayaran otomatis procurement raw material ketika truk pembawa material
tersebut telah memasuki HQ perusahaan itu.

3.5 LATIHAN SOAL


1. Dibawah ini yang merupakan prinsip kerja blockchain menurut Harvard Bussiness
Review, adalah …
a. Transmisi peer-to-peer
b. Internet Of Things
c. Bitcoin
d. Smart Contracts
e. Logika Komputasional
(Jawaban = a & e )

2. Salah satu teknologi yang tidak menggunakan pihak ketiga adalah………


a. Bitcoin
b. Cyrpthocurrency
c. Blockchain Explorer
d. Blockchain
e. paypal
(Jawaban = d)
3. Berikut ini yang termasuk cara kerja blockchain, kecuali…………
a. Setiap node menerima permintaan dan memvalidasi transaksi menggunakan
algoritma
b. Satu pihak tidak melakukan transaksi
c. Transaksi yang diminta disalurkan ke jaringan peer-to-peer dan disiarkan ke
Masing-masing komputer dan node
d. Transaksi tidak bersifat permanen
e. Transaksi yang disetujui diwakili sebagai blok dan ditambahkan kedalam buku
besar public
(Jawaban = b & d)

11
4. Manfaat teknologi blockchain adalah ……
a. Adanya perantara saat transaksi
b. Closed contracts
c. Internet of Things
d. Peer-to-peer
e. Tidak relevan
(Jawaban = c )

5. Transaksi yang diminta disalurkan ke jaringan peer-to-peer dan disiarkan ke Masing-


masing komputer dan node, adalah ……
a. Pengertian Teknologi
b. Cara kerja teknologi Bitcoin
c. Prinsip kerja teknologi Blockchain
d. Cara kerja teknologi blockchain
e. Manfaat teknologi Blockchain
(Jawaban = d)

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Teknologi Blockchain adalah adalah solusi teknologi yang merevolusi


cara kerja internet, perbankan dan aplikasi menjadi tanpa server, yang juga
merupakan serangkaian catatan data yang dikelola oleh sekolompok computer
yang tidak dimiliki oleh satu entitas. Masing-masing blok data ini diamankan
dan diikat satu sama lain menggunakan prinsip kriptografi.

4.2 Saran
Penerapan teknologi blockchain dalam kehidupan sehari-hari dapat
dijadikan sebagai solusi teknologi yang dapat merubah cara pandang
masyarakat terhadapa perkembangan teknologi yang terjadi beberapa dekade
ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/rantai_blok
barantum.com/blog/blockchain-adalah/
pesawarankab.go.id/pages/pengertian-teknologi/
dosenit.com/kuliah-it/eknologi-informasi/pengertian-teknologi-menurut-para-ahli
dtc.co.id/blog/mengenal-peran-blockchain-pada industry-di-indonesia
duniafintech.com/pengertian-teknologi-blockchain-adalah/
idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-teknologi-blockchain/
medium.com/techlab-institute/prinsip-kerja-blockchain-part-1-b7d2fcaf8f0a

Anda mungkin juga menyukai