Anda di halaman 1dari 7

Bab III

Tinjauan Pustaka

3.1. Sistem Informasi


Sistem informasi menurut Jogiyanto (2010) merupakan suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategis dari suatu
organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Marakas dan O’Brien (2012) mengutarakan bahwa sistem informasi
merupakan kombinasi dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), jaringan komunikasi, sumber daya data, prosedur dan kebijakan yang
menyimpan, mengambil, mentransformasi, dan menyebarluaskan informasi dalam
organisasi.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan sekumpulan prosedur, kebijakan, serta sumber daya
(manusia, hardware, software, teknologi) dalam kegiatan operasional perusahaan
yang menghasilkan informasi secara cepat dan bermanfaat bagi manajer dalam
pengambilan keputusan sehingga mampu memenuhi rencana strategis perusahaan.

3.2. Metode Three Major Phase


Three Major Phase merupakan metode pengembangan sistem yang terdiri dari 3
fase. Tahap yang digunakan dalam membangun sebuah system melalui tahap
Analisis, Desain, dan Implementasi. Adapun penjelasan detil mengenai tahapan
yang dilalui sebagai berikut.
1. Analisis
Analisis sistem dibagi menjadi dua tahapan antara lain:
a. Menentukan Informasi Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisis sistem untuk menentukan syarat-syarat
informasi.
Pengumpulan data mengenai kebutuhan user dilakukan dengan cara wawancara,
kuisioner, sampling, dan menganalisis data.
b. Analisa Kebutuhan Sistem

9
Menganalisis kebutuhan sistem dengan menguraikan suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam komponen-komponennya untuk mengevaluasi peluang, dan
hambatan yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Context Diagram,
Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) sehingga
dapat diketahui input, proses, dan output dari sistem, serta kamus data untuk
mendaftarkan data dan spesifikasi yang digunakan dalam sistem.
2. Desain
Aktivitas yang dilakukan pada fase ini adalah mendesain prosedur bagi pengguna
untuk entri data secara akurat dan efektir, mendesain interface bagi pengguna,
mendesain database yang akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan
oleh pengambil keputusan, mendesain output baik secara on-screen atau tercetak,
dan desain kontrol dan prosedur backup.
3. Implementasi
Fase ini dibagi menjadi tiga bagian antara lain.
a. Pengembangan dan Dokumentasi (Developing and Documenting)
Merupakan tahap pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak dimana
aktivitas yang dilakukan adalah mengembangkan perangkat lunak dengan
kerjasama antara sistem analis, programmer, dan pengguna.
b. Testing and Monitoring System
Sebelum suatu sistem informasi dapat digunakan, maka perlu dilakukan pengujian
agar jika terjadi masalah dapat segera dilakukan perbaikan sistem. Proses testing
dilakukan dengan memakai sampel data aktual. Disinilah fase perawatan sistem
dimulai.
c. Implementing and Evaluating the System
Tahap instalasi sistem, konversi sistem, dan evaluasi sistem. Tahap ini juga masuk
ke fase berikutnya yaitu perawatan atau sering disebut maintenance.
3.3. Point of Sales
Point of Sales adalah sistem yang dimanfaatkan dalam transaksi kegiatan
penjualan. Dengan adanya Point of Sales maka transaksi penjualan yang
dilakukan dapat terdokumentasi lebih terstruktur sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Segala data dan informasi yang hendak dimunculkan pada laporan
penjualan dapat dihasilkan dari sistem informasi penjualan (point of sales) yang
diciptakan. Pada studi kasus penjualan Tupperware, maka yang menjadi fokus
adalah penjualan barang secara tunai maupun sistem kredit. Penjualan yang
dilakukan pada pelanggan (member) Tupperware akan didokumentasikan kedalam
Sistem Informasi POS yang dibuat.

10
3.4. Use Case
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009), use case merupakan diagram
untuk menunjukkan peran dari berbagai pengguna dan bagaimana peran-peran
menggunakan sistem. Sehingga dapat diartikan bahwa use case merupakan
diagram yang bertujuan untuk menggambarkan interaksi antara sistem dan
pengguna sistem itu sendiri.
3.5. Entity Relational Diagram (ERD)
Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analyst
dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system (Brady dan
Loonam, 2010).
3.6. XAMPP
Nugroho (2013:1), XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat
anda pakai untuk belajar pemrograman web. XAMPP adalah paket sofware yang
di dalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP
Interpreter. Jadi, pengertian XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang
mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
3.7. MySQL
MySQL adalah salah satu basis data untuk server, jenis basis data ini sangat
populer dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data dari
sistem informasi mereka. MySQL menggunakan SQL yang free (tidak perlu
membayar untuk menggunakanya) namun harus MySQL membayar apabila ingin
mendapatkan support langsung dari pihak vendor Oracle (minimal standard
edition seharga 2000 dollar per tahun). Keunggulan MySQL yaitu mampu
berjalan di berbagai platform, antara lain Linux dan Windows (MADCOMS, 2011,
288).
3.7 Pre-Hypertext Processor (PHP)
Pre-Hypertext Processor (PHP) menurut MADCOMS (2011, 216) adalah
salah satu bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan
berfungsi sebagai pengolah data pada sebuat server. Untuk membuat website yang
dinamis dan mudah diubah setiap saat di browser, dibutuhkan sebuah program
yang mampu mengolah data dari komputer client atau dari komputer server itu
sendiri sehingga mudah dan nyaman untuk disajikan di browser.

11
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang handal dan dapat
dijalankan di webserver. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sebuah
website akan dapat lebih terlihat interaktif, dinamis, dan memungkinkan untuk
dipakai membangun sistem informasi.
3.8 Activity Diagram
Menurut Fikir Haris (2016), Activity diagram bentuk visual dari alir kerja
yang berisi aktivitas dan tindakan, yang juga dapat berisi pilihan, pengulangan,
dan concurrency. Dalam Unified Modeling Language, diagram aktivitas dibuat
untuk menjelaskan aktivitas komputer. Diagram aktivitas menggambarkan alur
kontrol secara garis besar. Diagram aktivitas memiliki komponen dengan bentuk
tertentu, dihubungan dengan tanda panah. Panah mengarahkan urutan aktivitas
terjadi, dari awal sampai akhir. Diagram aktivitas dapat dianggap sebagai jenis alir
kerja. Umumnya alir kerja tidak memiliki cara untuk menampilkan concurrency.
Simbol penggabungan dan pemecahan pada diagram aktivitas dapat menjadi
solusi untuk pemakaian yang sederhana.
Pada dasarnya diagram Activity Diagram versi UML sering digunakan oleh
flowchart. Activity diagram sendiri digunakan untuk menganalisa proses. Diagram
ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada
obyek yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram
Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu
proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana
aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain. Yang perlu diperhatikan
adalah diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Activity diagram
bukanlah sebuah tool yang sempurna untuk menganalisis masalah dari sistem.

12
Gambar 3. 2 Tabel simbol dalam diagram activity
3.9 Web Browser
Arief (2011:19), web browser merupakan program yang berfungsi untuk
menampilkan dokumen-dokumen web dalam format HTML. Jadi, pengertian Web
Browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk menjelajahi
internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan didalam
komputer.
3.10 Member Tupperware
Pada perusahaan Tupperware terdapat beberapa tingkatan level atau bisa
disebut dengan jabatan sesuai dengan besar penjualan yang diraih oleh member.
Adapun jabatan/level dari member Tupperware terpusat dan sama pada semua
wilayah. Jenjang karir Tupperware terdiri dari 6 tingkat, yaitu :
1. Consultant (C)
2. Team Captain (TC)
3. Manager (M)
4. Group Manager (GM)
5. Authorized Group Manager (AGM)
6. Distributor (DB)
Adapun gambaran jenjang karir yang bisa diraih oleh member Tupperware seperti
yang tertera pada gambar 3.3 berikut.

13
Gambar 3.3 Jenjang Karir Member Tupperware
3.11 StarChart & Voucher Tupperware
Starchart adalah kondisi pada member Tupperware yang dapat memnuhi
target penjualan tertentu pada 1 minggu, kemudian mendapatkan besaran star
atau poin yang kemudian dapat ditukarkan dengan barang yang memiliki nominal
star. Perhitungan pendapatan starchart pada member juga dijelaskan pada gambar
berikut.

Gambar 3.4 Skema Hadiah Star Chart

Sedangkan untuk kupon member Tupperware merupakan bonus yang bisa


didapatkan oleh member yang mencapai penjualan tertentu yang diakumulatifkan
selama 1 bulan. Beda dengan starchart, kupon bisa dirasakan dengan mendapatkan

14
potongan harga pada sebuah pembelanjaan. Adapun potongan yang didapatkan
seperti pada gambar 3.5 berikut.

Gambar 3.5 Nominal Kupon Tupperware

15

Anda mungkin juga menyukai