Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN GUDANG

PEMILIHAN LOKASI GUDANG

Disusun oleh:

Kelompok 2 / 4B D4

1. AJI ADMAJA TIMUR NIM. 1642620147


2. DEVITA DWI RAHAYU NIM. 1642620195
3. INDRIYANI PUTRI W NIM. 1642620018
4. M. RISKY YULIANSYAH NIM. 1642620114

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah yang saya buat berjudul “Pemilihan Lokasi Gudang”. Makalah ini dapat
terbuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing, oleh karena itu
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Abdul Waris, SE., MM., Dosen Pembimbing mata kuliah Manajemen Gudang.
2. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan dalam pembuatan makalah ini.

Malang, September 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4
2.1 Penentuan Lokasi Gudang ............................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Penentuan Lokasi Gudang ................................................................... 4
2.1.2 Proses Penentuan Lokasi Gudang.......................................................................... 4
2.2 Penentuan Jumlah dan Ukuran Gudang........................................................................... 6
2.3 Pemilihan Sifat dan Kepemilikan Gudang ..................................................................... 8
2.4 Layout dan Desain Gudang .......................................................................................... 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gudang merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan. Gudang merupakan
bangunan untuk menyimpan barang, sedangkan pergudangan adalah kegiatan atau aktivitas
menyimpan barang. Tujuan manajemen pergudangan adalah untuk menentukan jadwal
produksi dengan tingkat persediaan yang terbatas atau menyarankan kebijakan pengisian
bahan baku untuk memenuhi pesanan produksi (Yang dan Wee, 2002). Gudang dan
pergudangan penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Sistem pergudangan yang kurang baik dapat menyebabkan adanya barang kadaluarsa,
kehilangan barang dan lain sebagainya yang pada akhirnya mengurangi pendapatan
perusahaan. Pergudangan yang baik adalah pergudangan yang memiliki sistem pelayanan
yang baik. Sistem pelayanan yang baik mencakup adanya jaminan keamanan, kemudahan
akses informasi keluar, informasi masuk, dan penyimpanan barang, serta kesesuaian
kondisi lingkungan fisik bagi barang yang disimpan (Warman, 2004).
Keadaan dunia usaha di Indonesia belakangan ini sudah mulai menampakkan
perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan ini tidak lepas dari rencana jangka
panjang Indonesia untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Dengan
adanya globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan dalam usaha bukan hanya milikpara
pengusaha dalam negeri melainkan juga turut diramaikan dalam pengusaha yang berasal
dari luar negeri. Untuk itu para pengusaha harus mempersiapkan perusahaannya secara
menyeluruh agar mampu bersaing dengan pengusaha yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan suatu perusahaan dalam mengahadapi
persaingan dengan perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Salah satu faktor yang
menentukan adalah lokasi usaha. Lokasi usaha sering kali dianggap sebagai hal yang
sepele, akan tetapi lokasi usaha sangat menentukan kinerja dan keuntungan yang diraih
oleh perusahaan.

1
Pemilihan lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkembangan pembangunan
suatu daerah yang sering kali menimbulkan dampak baik positif maupun negatif yang dapat
mempengaruhi kinerja dan perkembangan usaha.
Pemilihan lokasi suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko dan keuntungan
perusahaan tersebut secara keseluruhan, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap
maupun biaya variabel, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Sebagai
contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai dua puluh lima persen dari jual produk
(tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti
bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin dibutuhkan untuk menutup biaya
pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jasa yang keluar dari perusahaan
(Heizer dan Reder, 2004).
Adanya perbedaan sukses organisasi-organisasi dan perbedaan kekuatan dan
kelemahan organisasi, sering karena faktor-faktor lokasi. Dalam situasi persaingan, faktor
lokasi menjadi faktor kritis yang membuatnya sangat penting (Handoko, 2000). Agar usaha
yang dijalankan dapat bersaing secara efektif, lokasi usaha haruslah strategis dan mudah
untuk dijangkau.
Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya,
sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada
memaksimalkan pendapatan. Walau demikian, strategi lokasi pemilihan gudang, dapat
ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan
strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagiperusahaan. Faktor-
faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda.
Bagi suatu perusahaan faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi yang lebih
penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumbersumber penyediaan bahan dan
komponen. Beberapa perusahaan lain mempertimbangkan faktor lokasi dimana tersedia
tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan perusahaan, ataupun biaya transportasi yang
sangat tinggi bila produk berat dan besar.

2
Adapun Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan,
adalah lingkungan masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga kerja, kedekatan dengan
bahan mentah dan supplier, fasilitas dan biaya transportasi, dan sumber daya alam lainnya.
Selain faktor-faktor tersebut, masih juga ada factor lain yang perlu dipertimbangkan antara
lain : harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan-peraturan tenaga kerja dan relokasi,
kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain perusahaan maupun para pesaing,
tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspektasi, cuaca atau iklim, keamanan, serta bagaimana
cara konsekuensi dalam pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup, (Handoko, 2000).
Alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemelihan lokasi adalah adanya perbedaan
kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah persoalan individual. Hal
ini sering disebut pendekatan situasional dan contingency untuk pembuatan keputusan bila
dinyatakan secara sederhana (Handoko, 2000). Ketepatan pemilihan lokasi merupakan
salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh seorang pengusaha sebelum membuka
usahanya. Hal ini terjadi karena pemilihan lokasi yang tepat seringkali menentukan
kesuksessan suatu usaha.
Hal ini juga berlaku untuk usaha jasa karena diharuskan untuk memelihara
hubunganyang dekat dengan pelanggan. Usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa harus
lebih mendekatkan diri dengan semua pelanggan mereka sehingga mereka bisa memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penentuan lokasi gedung ?
2. Bagaimana Penentuan jumlah dan ukuran gudang?
3. Pemilihan sifat dan kepemilikan gudang ?
4. Bagaimana layout dan desain gudang ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan lokasi gedung.
2. Untuk mengetahui cara penentuan jumlah dan ukuran gudang.
3. Untuk mengetahui bagaimana sifat dan kepemilikan gudang.
4. Untuk mengetahui layout dan desain gudang.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penentuan Lokasi Gudang


2.1.1 Pengertian Penentuan Lokasi Gudang
Menurut Munawaroh (2013) salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur
ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya.
Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan
ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi lainnya.
Pemilihan lokasi sangat penting karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya
operasi, harga maupun kemampuan bersaing. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan benefit perusahaan:
a. Bagi industri, untuk meminimumkan biaya.
Lokasi yang tepat mendekatkan lokasi gudang penyimpanan bahan dengan lokasi
produksi bisa menghemat biaya transportasi.
b. Bagi retail dan profesional service untuk maksimisasi revenue.
Pemilihan lokasi retail dan profesional service yang mudah dijangkau konsumen
memungkinkan terjadi penjualan dalam jumlah banyak, sehingga meningkatkan
pendapatan perusahaan.
c. Bagi lokasi gudang untuk memaksimumkan speed delivery dan biaya minimum.

Jarak gudang dengan lokasi pabrik yang tepat akan mempercepat penyerahan barang
sekaligus meminimalkan biaya.

2.1.2 Proses Penentuan Lokasi Gudang


Dalam menentukan lokasi suatu gudang, sebaiknya sebuah perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa hal secara matang diantaranya yaitu :
1. Biaya Yang Harus Dikeluarkan

4
Mengenai masalah biaya yang dikeluarkan, pastilah semua perusahaan ingin
mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
(teori ekonomis). Maka dari itu, sebuah perusahaan harus memikirkan pergerakan alat
transportasi dari supplier ke gudang dan dari gudang ke konsumen (tergantung jenis gudang
itu sendiri) agar biaya yang dikeluarkan kecil.
2. Kemungkinan Perluasan Gudang
Penentuan lokasi gudang memang sangat harus dipikirkan dari awal, apakah gudang
itu harus diletakkan di lokasi yang sudah padat penduduk dimana tempat itu sempit atau di
lokasi yang luas / jarang adanya penduduk. Hal ini dimaksudkan agar jika nanti sebuah
perusahaan itu menjadi besar dan permintaan akan produknya bertambah juga maka tempat
penyimpanan / gudang yang dimiliki harus diperbesar pula.
3. Prakiraan Jumlah Dan Lokasi Permintaan
Memperkirakan jumlah permintaan serta darimana saja pihak yang memesan
produk tersebut merupakan salah satu hal penting juga sebelum menentukan lokasi gudang.
Karena jika perkiraan jumlah produk banyak maka lokasi gudang haruslah di tempat yang
luas juga (gudang yang dibuat besar) dan jika perusahaan dapat memperkirakan lokasi
pihak-pihak yang akan memesan produk maka lokasi gudang haruslah dekat dengan
konsumen.
4. Jaringan Distribusi Produk
Lokasi gudang yang akan dipilih haruslah dapat dijangkau oleh alat transportasi
minimal truk agar pengiriman produk dari supplier ke gudang dan dari gudang ke
konsumen tidak membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya.
5. Prasarana
Prasarana yang dimaksud disini adalah mengenai sarana transportasi apa saja yang
dapat digunakan untuk mengakses ke lokasi dimana gudang akan ditempatkan. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah proses bongkar muat barang. Prasarana ini dapat berupa
pesawat terbang, kapal, truk atau apapun kendaraannya tergantung tingkat kebutuhan.
6. Sarana Penunjang

5
Adanya sarana penunjang di lokasi dimana gudang akan ditempatkan juga harus
dipertimbangkan dengan baik. Apakah sarana penunjang seperti air, telepon, listrik, internet
dan lain-lain mudah diperoleh atau tidak.
7. Tenaga Terampil
Ketersediaan tenaga terampil di dekat lokasi gudang yang akan dibangun juga
merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan. Karena sebuah perusahaan
membutuhkan orang-orang yang ahli dalam mengelola gudang baru dan biasanya tenaga
terampil yang berasal dari ‘putra daerah’ lebih loyal dalam bekerja.
8. Musibah Dan Keamanan
Seharusnya sebuah perusahaan tidak menempatkan gudang di lokasi dimana daerah
itu rawan akan bencana (banjir, gempa bumi, gunung meletus, dll). Selain itu, keamanan
akan gudang juga harus diperhatikan yaitu jangan memilih lokasi yang sering terjadi
perampokan, pembunuhan, dll. Karena kalau berada di daerah tersebut, pasti hanya
beberapa orang yang akan mau bekerja di gudang itu.
9. Iklim
Barang yang disimpan di tempat yang panas atau lembab tidak akan bertahan lama di
dalam suatu gudang. Oleh karena itu, tidak dianjurkan menempatkan sebuah gudang di
lokasi yang terlalu panas atau lembab cuacanya.
2.2 Penentuan Jumlah dan Ukuran Gudang
Banyak faktor mempengaruhi besar ukuran suatu gudang. Pertama, perlu menentukan
bagaimana ukuran ditentukan. Secara umum, ukuran dapat didefinisikan dalam hal meter
persegi atau ruang kubik.
Sayangnya, langkah meter persegi mengabaikan kemampuan gudang yang modern untuk
menyimpan barang dagangan secara vertikal, maka, ukuran ruang kubik dikembangkan.
Kubik ruang mengacu pada volume total ruang yang tersedia dalam fasilitas. Ini adalah
perkiraan ukuran yang jauh lebih realistis daripada persegi karena memperhitungkan ruang
yang dapat digunakan yang tersedia dalam gudang.
Beberapa faktor yang paling penting yang mempengaruhi ukuran gudang adalah:
1. Tingkat layanan pelanggan
6
2. Ukuran pasar atau pasar yang dilayani
3. Jumlah produk yang dipasarkan
4. Ukuran produk
5. Sistem penanganan produk yang digunakan dalam tingkat output
6. Waktu produksi
7. Ekonomi skala
8. Tata letak stok barang
9. Ketentuan wilayah
10. Area kantor di gudang
11. Jenis rak yang digunakan sesuai tingkat dan pola permintaan.
Sejalan meningkatnya layanan perusahaan, yang biasanya membutuhkan ruang
pergudangan lebih untuk menyediakan penyimpanan untuk tingkat inventaris yang lebih
tinggi. Karena pasar yang dilayani oleh kenaikan gudang. Dalam jumlah atau ukuran, ruang
tambahan diperlukan. Ketika sebuah perusahaan memiliki beberapa produk atau kelompok
produk, terutama jika beragam, maka perlu gudang besar untuk mempertahankan tingkat
persediaan minimal untuk semua produk. Secara umum, persyaratan ruang yang lebih besar
akan diperlukan bila: produk yang besar; produksi lead time yang lama; petunjuk
penanganan sistem yang digunakan; gudang yang berisi kantor, untuk aktivitas penjualan
atau kegiatan komputer, permintaan yang tidak menentu dan tak terduga.
Sebagai ilustrasi, pertimbanan hubungan ukuran gudang untuk jenis penanganan alat
yang digunakan. Jenis truk forklift gudang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah
tempat penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan produk. Karena perbedaan
kemampuan truk forklift, perusahaan dapat membenarkan akuisisi unit lebih mahal ketika
mampu memanfaatkan ruang secara lebih efektif.
Jenis paling sederhana dari truk forklift, truk berimbang, dapat digunakan dalam
lorong ukuran 3 sampai 4 meter lebar. Dengan € 25.000, maka forklift sungguh paling
mahal. Truk menara membutuhkan gang hanya 5 sampai 7 kaki lebar untuk menangani
jumlah produk yang sama, tapi biaya € 50.000 atau lebih. pembuat keputusan gudang harus
memeriksa biaya trade-off untuk setiap sistem yang tersedia, dan menentukan alternatif
7
mana yang paling menguntungkan dari perspektif biaya .
Permintaan juga berdampak pada ukuran gudang. Setiap kali permintaan
berfluktuasi secara signifikan atau tidak terprediksi, tingkat persediaan umumnya harus
lebih tinggi. Hal ini menyebabkan kebutuhan ruang yang lebih banyak dan dengan
demikian sebuah gudang yang lebih besar. Semua ruang pergudangan tidak perlu untuk
kepentingan tunggal saja. Banyak perusahaan mengkombinasikan pergudangan swasta dan
publik.
2.3 Pemilihan Sifat dan Kepemilikan Gudang
Gudang di industri manufaktur umumnya diklasifikasikan oleh kepemilikan. Di
bawah ide ini, gudang dapat diklasifikasikan sebagai gudang pribadi, gudang umum dan
gudang kontrak.
1. Gudang Pribadi
Gudang pribadi, gudang yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan
reseller untuk digunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Sebagai contoh,
jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk toko mereka atau grosir
mengoperasikan sebuah gudang di mana ia menerima dan mendistribusikan produk.
Gudang pribadi lebih fleksibel daripada gudang publik, karena kebijakan dan proses
operasi dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus pelanggan atau produk itu
sendiri. Juga, tindakan yang sesuai dapat diambil untuk memenuhi persyaratan khusus
untuk tujuan logistik.
Gudang pribadi menawarkan kontrol yang stabil karena perusahaan memiliki
otoritas tunggal pada manajemen gudang untuk mengoptimalkan kegiatan. Sebagai contoh,
kontrol pada operasi gudang untuk produk interlining seperti interlining tenunan, interlining
non-woven dan interlining fusible dapat berintegrasi dengan operasi logistik dari pemasok
interlining.
Biasanya gudang pribadi dianggap lebih murah. Salah satu alasannya adalah bahwa
gudang pribadi dibangun di dalam basis manufaktur pemasok; oleh karena itu, komponen
tetap dan variabel mungkin lebih rendah daripada gudang publik. Selanjutnya, gudang
pribadi tidak menguntungkan bagi pemilik fasilitas.
8
Sebuah gudang pribadi mungkin juga memiliki manfaat yang tidak nyata. Sebagai
contoh, sebuah gudang dengan nama pemasok interlining untuk interlining tenun,
interlining non-woven dan interlining fusible dapat memberikan keuntungan pemasaran.
Pelanggan mungkin memiliki persepsi stabilitas dan keandalan terhadap pemasok.
2. Gudang Publik
Gudang Publik/Umum yaitu gudang yang umum pada dasarnya adalah ruang yang
dapat disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek. Pengecer
yang memiliki gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang penyimpanan
tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi atau jika mereka melakukan
pembelian produk dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sebagai contoh, pengecer
bisa memesan tambahan barang untuk memaksimalkan penjualan di toko atau ketika ada
harga promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar.
Berbeda dengan gudang swasta, gudang publik sebagai jenis lain klasifikasi
kepemilikan gudang dioperasikan secara mandiri oleh suatu bisnis untuk menawarkan
berbagai layanan sewa yang terkait dengan pergudangan. Gudang semacam ini banyak
digunakan dalam sistem logistik untuk mengurangi biaya rantai pasokan. Gudang publik
dapat disewa untuk jangka pendek atau jangka panjang, berdasarkan kebijakan fasilitas dan
kebutuhan pelanggan.
Dalam pandangan finansial, biaya pergudangan yang lebih rendah dapat dicapai
dengan menyewa gudang umum daripada memiliki gudang pribadi. Sumber daya saham
dan skala ekonomi di fasilitas publik dapat mengakibatkan biaya operasional yang lebih
rendah. Manfaat lain dari pergudangan publik adalah bahwa pelanggan seperti pemasok
interlining untuk tenunan interlining, interlining non-woven dan interlining fusible tidak
perlu menghabiskan investasi besar pada fasilitas. Selain itu, gudang publik memungkinkan
pengguna untuk mengubah jumlah dan ukuran gudang dengan mudah untuk memenuhi
permintaan khusus.
3. Gudang Kontrak
Gudang kontrak, sebagai jenis ketiga klasifikasi kepemilikan gudang, memiliki
atribut baik gudang pribadi maupun publik. Gudang kontrak juga dapat dipahami sebagai
9
perluasan khusus dari gudang publik, yang merupakan pengaturan bisnis jangka panjang
untuk menyediakan layanan logistik khusus dan disesuaikan bagi pelanggan. Juga dianggap
bahwa gudang kontrak adalah bentuk proses bisnis outsourcing dalam perspektif logistik.
Dalam hubungan ini, klien dan penyedia layanan berbagi risiko mengenai operasi
pergudangan.
Secara umum, banyak perusahaan cenderung menggunakan kombinasi gudang pribadi,
publik, dan kontrak. Pengetahuan dasar tentang klasifikasi kepemilikan gudang akan
berfungsi sebagai panduan manajerial tentang bagaimana mengembangkan strategi
penyebaran gudang.
Perencanaan gudang seperti itu berfokus pada dua aspek, yaitu :
1) Jumlah gudang yang diperlukan
2) Kepemilikan gudang yang digunakan di pasar tertentu.
Fokus pada kedua aspek ini akan menciptakan segmentasi gudang untuk pasar tertentu,
yang dapat memberikan kemampuan logistik yang lebih disesuaikan dan terfokus kepada
pelanggan.
2.4 Layout dan Desain Gudang
Menurut (Miranda & Tunggal, 2003) perencanaan kapasitas ini sangat penting,
apabila saat pendirian suatu pabrik atau akan memperluas suatu kegiatan. Dengan
memperkirakan besarnya arus barang, maka direncanakan pula besarnya gudang. Beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besar kapasitas gudang antara lain:
1. Besar ukuran dari masing-masing barang yang hendak disimpan. Semakin besar
ukuran barang akan memerlukan ruang yang sangat besar.
2. Waktu tenggang (lead time) dari pemesanan barang, kalau waktu tenggang lebih
cepat maka ruang penyimpanan harus semakin besar.
3. Jumlah atau banyaknya barang yang harus disimpan dan frekuensi keluar
masuknya barang. Makin banyak barang yang disimpan akanmembutuhkan ruang
gudang lebih besar. Apabila frekuensi keluar masuknya barang lebih kecil berarti
banyak menumpuk digudang.
4. Faktor yang hendak diambil oleh pihak manajemen gudang yang meliputi faktor
10
kehabisan barang. Faktor kekurangan tempat penyimpanan pada saat barang tiba
di gudang
Hal-hal yang harus lain yang harus diperhatikan, yaitu jenis barang yang disimpan
apakah barang tersebut termasuk:
1. Fast moving, yaitu barang sirkulasinya cepat, biasanya berupa barang-barang yang
laku cepat.
2. Slow moving, yaitu barang yang sirkulasinya lambat, biasanya berupabarang-
barang yang lakunya lambat.
Berdasarkan arus keluar masuk barang, terdapat beberapa bentuk layout gudang yang
dapat diterapkan, yaitu:
1) Arus garis lurus sederhana
Dengan menggunakan layout arus garis lurus sederhana arus barang akan berbentuk
garis lurus. Lokasi barang yang akan disimpan dibedakan antara barang yang bersifat
fast moving dan slow moving. Barang yang bersifat fast moving disimpan dilokasi yang
dekat pintu keluar, sebaiknya barang yang bersifat slow moving disimpan dilokasi yang
dekat pintu masuk. Arus garis lurus sederhana adalah seperti pada gambar berikut:

Gambar 1. Layout Arus Garis Lurus


11
2) Arus ‘U’
Dengan menggunakan layout arus ‘u’ arus barang berbentuk ‘U’. Barang yang bersifat
fast moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu keluar, sebaliknya barang yang
bersifat slow moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu masuk. Layout ‘u’
adalah seperti pada gambar berikut :

Gambar 2. Layout Arus U


3) Arus L
Dengan menggunakan layout ‘L’ arus barangnya berbentuk ‘L’. Barang yang berssifat
fast moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu keluar, sebaliknya barang yang
bersifat slow moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu masuk. Layout dengan
Arus ‘L’ adalah seperti pada gambar berikut :

12
Gambar 2. Layout Arus L

13
14

Anda mungkin juga menyukai