Anda di halaman 1dari 86

DIKTAT MATAKULIAH

SISTEM OPERASI
SI130

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


2007

BAB I
SISTEM KOMPUTER

I.

DEFINISI KOMPUTER
Komputer suatu sistem elektronik yang dapat di-program (di-instruksi)
untuk menerima, memproses, menyimpan dan menyajikan data dan
informasi

II. STRUKTUR DAN FUNGSI KOMPUTER


A.

Fungsi Operasi masing-masing komponen sebagai


bagian dari struktur.

Empat (4) fungsi dasar pada sebuah komputer


a.

Olah Data

b.

Simpan Data

c.

Pindah Data

d.

Kontrol

B.

Struktur Cara komponen-komponen saling terkait.

Empat (4) Komponen Utama


1.

Central Processing Unit

2.

Main Memory

3.

Input - Output

4.

System Interconnection

B.1. a. Komponen Utama Dari CPU

Control Unit

ALU

Register

CPU Interconnection

B.1. b. CPU :

Fungsi

Langkah kerja Fetch Dan Execute Cycle


1. Definisi
2. Empat (4) Kategori aksi pada awal siklus instruksi
3. Lima Langkah Pada Siklus Instruksi Tunggal.

Operasi yang dikerjakan


a.

Aritmatik (+, -, *, /, ^);

b.

Logic (and, or, nor, xor);

c.

Pengendalian (selection, repetition, go to)

B. 1. c. Processor

Processor

komponen

yang

berfnugsi untuk mengolah data dan mengerjakan berbagai perintah


yang diberikan padanya.

Processor terbagi menjadi :


a.

Control Unit

b.

ALU

c.

Register

Macam-macam

processor

berdasarkan

sistem

kerja :
a.

Sistem processor tunggal (uni processor)

b.

Sistem processor jamak (multi processor)

c.

Sistem operasi jamak (multi operation)

d.

Sistem fungsi jamak (multi function)

e.

Sistem processor saluran pipa (pipe-line


processor)

f.

Sistem processor paralel (parallel processor)

B. 2. Input / Output Port (peralatan input dan output)

B. 3. Memory Utama

B. 3. a. Hirarki memory:
Register

Register

Cache

Cache

Main Memory

Disc Cache

Magnetic Disc

Magnetic Disc

Magnetic Tape
Magnetic
Tradisional

Optical

Tape

Disc
Konvensional

B. 3. b. Metode pengaksesan data


1. sequential acces

magnetic tape

2. ramdom acces

main memory

3. direct acces

magnetic disc

4. associative

cache memory

B. 3. c. Karakteristik memory
1. kapasitas
2. unjuk kerja
B. 3. d. Unjuk kerja dilihat dari 3 hal :

1. access time
2. memory cycle time access time + waktu tunggu
3. transfer rate

TR

=kecepatan data agar dapat ditransfer ke atau dari unit


memory

B. 3. e.

Pada RAM, TR = 1/cycle time

Pada non RAM, Tn = Ta + N/R

Tn

= waktu rata-rata untuk baca tulis

Ta

= waktu akses rata-rata

= jumlah bit

= kecepatan transfer

= dalam bit per detik (bps)

Secara fisik, memory terdiri dari semi konduksor dan permukaan


magnet. Karakteristik fisik memory ada yang valatile dan nonvalatile.

B. 3. f. Jenis Memory
1. RAM (Random Acces Memory)
2. ROM (Read Only Memory)
3. EPROM (Erasable Programable Read Only Memory)
4. PROM (Programable Read Only Memory)
5. EEPROM (Electrical Erasable Programable Read Only Memory)
III. SOFTWARE

Pada software sistem operasi dapat berupa windows, dos,


linux, unix, dll.

Contoh programming languange yang digunakan untuk


merekayasa sistem operasi adalah :
a. Generasi ke-I

machine manguange

b. Generasi ke-II

assembler / bahasa rakitan

c. Generasi ke-III pascal, cobol, basic


d. Generasi ke-IV informix, lisp, order, sybase (4th GL)

Pada GI & GII dikategorikan sebagai low level


languange (bahasa pemrograman tingkat rendah atau bahasa mesin).
Sedangkan untuk GIII dikategorikan sebagai high level languange
(bahasa pemrograman tingkat tinggi atau bahasa yang dimengerti
manusia).

BAB II
SISTEM OPERASI
I. DEFINISI
1. An o/s is a program that controls the execution of application programs
and acts as an interface between the user of a computer and the
computer hardware.
2. Executor simple job description of user to be more complex working in
computer.
3. Executor application program and software application, while avoid some
error that will be appeared in excecution.
4. It will organize computer software in order to be efficiency in using.
5. A computer is a set of resources for the movement storage and
processing of the data and for the control of these functions.
II. FUNGSI
1. Convenience:
An o/s makes the computer more convenience to be used.
2. Efficiency:
An o/s allows the computer system resources to be used in an
efficient manner.

3. Ability to evolve :
An o/s should be constructed in such a way as to permit the effective
development, testing and introduction of new system function without at
the same time interfering with service.

Layanan s/o bersifat otomatis dan sesuai dengan permintaan.

III. KEGIATAN S/O


2.

Pengelolaan storage, processor, I/O

3.

Penyediaan

4.

Hubungan interface antara user dengan storage, processor


dan I/O device

IV.

TAMPILAN / CARA PANDANG TERHADAP SISTEM OPERASI


1. End User

Pengguna

2. Application Programs

Programmer

3. Utilities
4. Operating System

5. Computer Hardware

Programmer

O/S Designer

O/S Designer

V. GENERASI SISTEM OPERASI


1. Generasi I (45 55)
a.

Komputer masih menggunakan vacuum tube (tabung hampa).

b.

Belum ada s/o.

2. Generasi II (55 65)


a.

Komputer mulai menggunakan transistor.

b.

Batch processing mulai dikenalkan.

c.

Baru terdapat dasar-dasar s/o saja, namun sudah ada FMS


(Fortrand Monitoring System).

d.

Dikenalkan o/s 360 & 370 oleh IBM.

3. Generasi III (65 80)


a.

User s/o berkomunikasi lewat terminal secara online.

b.

Multi user.

c.

Multi programming.

d.

Time sharing.

e.

Spooling.

4. Generasi IV (80 sekarang)


a.

LSI dan VLSI dikenalkan.

b.

Penggunaan s/o dalam banyak mode (batch/real time/time


sharing).

c.

Meningkatnya teknologi jaringan.

d.

Dikenalkannya TCP/IP.

e.

Network o/s.

f.

Dimulainya distributed o/s.

g.

Dimulainya distributed computing.

VI. STUKTUR DASAR SISTEM OPERASI


1.

Monolithic System
Terdiri dari beberapa komponen, yaitu

2.

a.

Kernel call.

b.

Tanpa struktur.

c.

Bentuk/massanya besar.

Layered System
Terdiri dari beberapa lapis, yaitu
a. Processor allocation dan multi programming
b. Memory and drum management
c. Operator process comunication
d. I/O management
e. User program
f. The operator

3.

Virtual Machine
Terdiri dari beberapa komponen

a. System call
b. I/O instruction
c. CMS (Convensional Monitor System)
Contoh: virtual machine IBM/370
4.

Client Server Model


Terdiri dari komponen
a.

Kernell dengan jumlah minimal

b.

Bagiannya menjadi kecil dan mudah diatur

c.

Melayani client process


Contoh: digunakan pada sistem terdistribusi (distributed system)
PROSES

A. PENGERTIAN PROSES (TASK/JOB)

Proses berisi intruksi, data, program counter, register pemroses, stack


data, alamat pengiriman dan variabel pendukung lainnya.

Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara lain :


a. Merupakan konsep pokok dalam sistem operasi, sehingga masalah
manajemen

proses masalah utama dalam perancangan

sistem operasi.
b. Proses program yang sedang dieksekusi.
c. Proses unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber
daya dan dijadwalkan oleh sistem operasi.

Peran sistem operasi dalam kegiatan proses mengelolah semua


proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses tersebut.

Setiap proses (program) memiliki prinsip :


a.

Independen program-program tersebut berdiri sendiri, terpisah


dan saling tidak bergantung.

b.

One program at any instant hanya terdapat satu proses yang


dilayani pemroses pada satu saat.

Dalam multiprogramming teknik penanganan proses


dengan mengeksekusi satu proses dan secara cepat beralih ke proses
lainya

(bergiliran),sehingga

menimbulkan

efek

paralel

semu

(pseudoparallelism).
One program counter
+ = | ===+
: | A :
:= | B :
__ + = | ===+
: |
:
: | C :
+ = | ===+
: | D :
+ = | ===+
V

Four program counters

proses

+=======+===+===+=======+
|

D :

C :

+=====+ +=====+ +=====+ +=====+ B :


:
: A

| :
V :

+=====+

| : :

| : :

| :

__ __
__ __

: B V: : C V:

: D V : A : __ __

+=====+ :

+=====+

:
+=====+

(a)

__

+= = = = = = = =
time ====>

(b)

(c)

Penjelasan Gambar
(a)

multiprograming

dengan

proses

(program/job)
(b)

model konseptual dari 4 proses independent,

sequential proses
(c)

hanya 1 proses yang aktif pada suatu saat.

A.1 Status (state) Proses


No
1

STATUS (STATE)
Running

DESKRIPSI
Pemroses sedang mengeksekusi intruksi proses
itu

Ready

Proses siap dieksekusi, tetapi pemroses tidak


tersedia untuk eksekusi proses ini

Blocked

Proses menunggu kejadian untuk melengkapi


tugasnya contoh :
a. selesainya operasinya operasi perangkat
masukan /keluaran
b. tersedianya memori
c. tibanya pesan jawaban
d. dan sebagainya

Tabel

tiga state dasar proses

BAB III
PROSES (Lanjutan)
Hubungan 3 state dasar dapat di gambarkan dalam diagram berikut : (Gambar
diagram tiga state dasar proses)

Penjelasan gambar :
a) Proses yang baru diciptakan akan mempunyai state ready.
b) proses berstate running menjadi blocked, karena sumber daya yang
diminta

belum

masukan/keluar

tersedia
sehingga

atau

meminta

menunggu

layanan

kejadian

perangkat

muncul.

Proses

menunggu kejadian alokasi sumber daya atau selesainya layanan


perangkat masukan/keluaran (Event Wait).
c) Proses berstate running ready, karena penjadwal memutuskan
eksekusi proses lain karena jatah waktu untuk proses tersebut telah
habis (Time Out).
d) Proses

berstate

blocked

ready

saat

sumber

daya

yang

diminta/diperlukan telah tersedia atau layanan perangkat masukan/


keluaran selesai (Even Occurs).
e) Proses berstate ready menjadi running, karena penjadwal
memutuskan penggunaan pemroses untuk proses itu karena proses
yang saat itu running berubah statenya (menjadi ready atau blocked)
atau telah menyelesaikan sehingga disingkirkan dari sistem. Proses
menjadi mendapat jatah pemroses.
A.2. Implementasi Proses
Sistem operasi mencatat state proses dengan beragam tabel atau senarai
1.

Tabel Informasi manajemen memori.

2.

Tabel informasi manajemen masukan / keluaran.

3.

Tabel informasi sistim file.

4.

Tabel proses.

Keempat tabel saling berhubungan.


A.2.1. Tabel informasi manajemen memori
Tabel informasi manajemen memori menjaga keutuhan memori utama dan
memori sekunder. tabel ini memuat informasi berikut:

Alokasi memori utama yang di pakai proses.

Alokasi memori sekunder yang di pakai proses (bila menggunakan


manajemen memori dengan swapping).

Atribut segmen memori utama dan sekunder.

Informasi-informasi lain yang di gunakan untuk pengolahan memori.

A.2.2.

Tabel informasi manajemen masukan / keluaran


Tabel ini mengelola perangkat masukan/keluaran. Pada satu saat,
perangkan masukan/keluaran di gunakan proses tertentu, perlu di
jaga agar proses lain tidak memakainya.

A.2.3. Tabel informasi sisitem file.


Tabel ini berisi informasi mengenai ekstensi file, lokasi pada memori sekunder,
status saaat itu dan menyimpan atribut-atribut file lainnya.
A.2.4. Tabel proses

Tabel proses mengelola informasi proses di sistem opersi, lokasinya


di memori. Tabel juga berisi status dan atribut-atribut prose yang lain.

Proses ditempatkan di memori utama di lokasi tertentu.

Ruang alamat yang di gunakan proses di sebut citra prose (Process


Image).

A.3 Komunikasi Antar Proses


Pada sistem dengan banyak proses (kongkuren), terdapat tiga kategori
interaksi, yaitu:

A.3.1.

Proses-proses saling tidak perduli (independent).

Proses-proses saling memperdulikan secara tidak langsung.

Proses-proses saling memperdulikan secara langsung.


Proses-proses saling tidak peduli (independent)

Proses-proses ini tidak di maksudkan untuk bekerja besama untuk mencapai


tujuan tertentu.
Pada multiprogramming dengan proses-proses independent butch atau sesi
interaktif, atau campuran keduanya.
A.3.2.

Proses-proses saling memperdulikan secara tidak langsung

Proses-proses tidak perlu saling memperdulkan identitas proses-proses lain


tapi sama-sama mengakses objek tertentu seperti buffer masukan/keluaran.
Proses-proses itu perlu bekerja sama (cooperation) dalam memakai bersama
objek tertentu.
A.3.3.

Proses-proses saling memperdulikan secara langsung

Proses proses dapat saling berkomunikasi dan dirancang bekerjasama untuk


suatu aktivitas.
A. Race Condition
Situasi atau keadaan dimana dua atau lebih proses

membaca atau menulis beberapa data yang dishare dan dengan cara
yang benar hasil akhir yang tergantung pada siapa yang menjalankan
dengan tepat waktu.

Contoh dari race condition printer (Spooler).

B. Critical Condition

Terdapat sumberdaya yang tak dapat dipakai bersama pada saat


bersamaan seperti printer.

Sumberdaya macam ini sumberdaya kritis.

Bagian program yang menggunakan sumberdaya kritis


memasuki critical region/section.

C. Mutual Exclusion

Kondisi dimana terdapat sumber daya yang tidak dapat dipakai


bersama pada waktu bersamaan. (misalnya: Printer, Disk Drive).

Kondisi demikian disebut sumber daya kritis, dan bagian program


yang menggunakan sumber daya kritis disebut Critical Region /
section.

Hanya satu program pada satu saat yang diijinkan masuk ke


critical region.

Sistem operasi menyediakan layanan (System Call) yang


bertujuan untuk mencegah proses lain masuk ke critical section
yang sedang digunakan proses tertentu.

Pemaksaan atau pelanggaran mutual exclusion menimbulkan:


a.Deadlock
Ilustrasi deadlock, misalnya:

terdapat dua proses,yaitu p1dan p2 dan dua


sumber daya kritis, yaitu r1 dan r2.

Proses p1 dan p2 harus mengakses kedua


sumber daya tersebut, dengan kondisi ini

terjadi : r1 di

berikan ke p1, sedangkan r2 dii berikan ke p2.

b.startvation
Ilustasi deadlock, misalnya:

terdapat tiga proses, yaitu p1,p2 dan p3.

p1, p2 dan p3 memerlukan pengaksesan sumber


daya R secara periodik .

Skenario berikut terjadi:

p1 sedang diberi sumber daya R sedangkan p2


dan p3 diblocked menunggu sumber daya R.

Ketika p1 keluar dari critical section, mak p2 dan


p3 diijinkan mengakses R.

Asumsi p3 diberi hak akses, kemudian setelah


selesai, hak akses kembali diberikan ke p1 yang saat itu Kembali
Membutuhkan Sumber Daya R.

B.

pengolahan Prosessor

Pelaksanaan tugas dan proses terjadi juga di prosesor.

Pada tataolah yang paling dasar yakni tataolah yang disusun didalam
bahasa mesin kerja prosesor berlangsung melalui instruksi dalam
siklus jemput dan siklus kerja Karena itu, komponen tugas dan
proses, pada akhirnya, terdiri atas kerja prosesor melalui kedua siklus
itu.

A.4. Status proses terhadap prosesor.


Selama pengerjaannya prosesor, proses mengenal beberapa status.
mulai

kerja

selesai

Gambar Status proses tanpa henti.


Banyak proses aplikasi yang secara bergiliran menggunakan prosesor dan alat.
Pada saat penggunaan alat, kerja proses pada prosesor terhenti.

mulai

kerja

selesai

terhenti

Gambar Status proses sambil kerja dan terhenti

mulai

siap

kerja

terhenti

selesai

Gambar status proses dengan status siap

BAB IV
PENJADWALAN PROSES

I. PENDAHULUAN
a.

Penjadwalan proses kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme


di sistem operasi yang berkaitan dengan kerja yang dilakukan sistem
komputer.

b.

Adapun penjadwalan bertugas memutuskan


a. Proses yang harus berjalan
b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan

Proses memerlukan prosesor.

Penjadwalan proses memerlukan juga penjadwalan pemakaian


prosesor. Berdasarkan berbagai ketentuan pada penjadwalan proses
serentak, kita dapat menyusun teknik penjadwalan prosesor. Kita dapat
memandang semua proses serentak itu sebagai satu kumpulan proses yang
memerlukan prosesor.

II. Penjadwalan Satu Tingkat

Penjadwalan ini dianggap sebagai satu kumpulan proses


serentak.

Proses ini akan diolah oleh prosesor baik dalam bentuk


antrian maupun dalam bentuk prioritas atau preempsi.

Beberapa teknik penjadwalan yang banyak disebut orang


adalah sebagai berikut

II.A. Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD) atau First Come First Served
(FCFS) atau First In First Out (FIFO).

Definisi

Fungsi
1.
2.
3.

Contoh Kasus

1. Sekumpulan proses (P, Q, R, S ) dengan kategori penjadwalan FIFO,


memiliki saat tiba berturut-turut 10:00, 10:10, 10:15, 10:25, 10:45.
Tentukanlah kapan saat mulai, saat rampung, lama tanggap dari masingmasing proses dengan menggunakan penjadwalan FIFO, jika lama
proses berturut-turut 0,15 menit, 0,55 menit, 0,75 menit, 0,25 menit, 0,45
menit.
Jawab
NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
P
Q
R
S
T

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

2. Berapakah saat mulai, saat rampung dan lama tanggap ( dalam menit ),
rata-rata, lama tanggap ( dalam menit ), jika saat tiba dari 5 proses
tersebut adalah 10:55 dan lama proses adalah 10 menit, 25 menit,
33menit, 20 menit, 17 menit
Jawab
NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
P
Q
R
S
T

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

II.B. Proses Terpendek Dipertamakan (PTD) atau


Shortest Job First (SJF) atau Shortest Job Next (SJN) atau
Shortest Process Next (SPN). Proses Terpendek Dipertamakan
(PTD).

PTD penjadwalan dengan prioritas tanpa preempsi.

Dasar prioritas pendeknya proses. Makin pendek proses makin


tinggi prioritasnya.

Contoh Kasus

1. Sekumpulan proses (V,W, X, Y, Z) dengan Kategori Penjadwalan


Shortes Job First/Next (SJFN) memiliki saat tiba 11:35. Tentukan kapan
saat mulai, saat rampung, dan lama tanggap dari masing-masing proses,
jika lama proses berturut-turut 15, 55, 75, 25, 45.
Jawab

NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
V
W
X
Y
Z

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

2. Terdapat sekumpulan proses (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J) yang memilik


saat tiba berturut-turut 8:00, 8:05, 8:13, 8:21, 8:37, 8:39, 8:42, 8:43, 8:53.
Dengan lama proses berturut-turut 7, 10, 3, 22, 14, 11, 9, 9, 13, 8,
15. Tentukanlah kapan saat mulai, saat rampung, dan lama tanggap dari
masing-masing proses dengan Kategori Penjadwalan Shortes Job
First/Next.
Jawab

II.C.

NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTPD) atau Preemptive


Shortest Job First atau Preemptive Shortest Procces Next (PSPN)
atau Shortest Remaining Time (SRT) First.

PTPD merupakan penjadwalan dengan prioritas dan


dengan preempsi.

Prioritas didasarkan kepada pendeknya sisa proses.


Makin pendek sisa proses makin tinggi prioritasnya.

Contoh Kasus

1. Sekumpulan proses (V, W, X, Y) dengan Kategori Penjadwalan


Preemtive Shortest Job First /Next, memiliki saat tiba berturut-turut
8:00, 8:20, 8:40, 8:50 dan lama proses berturut-turut 40 menit, 0,5 jam,
1,5 jam, 40 menit. Tentukanlah saat mulai, saat rampung, lama tanggap,
jumlah lama tanggap dan rerata lama tanggap dari proses diatas !
Jawab
NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
V
W
X
Y

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

2. Sekumpulan proses (P, Q, R, S, T) dengan Kategori Penjadwalan


Preemtive Shortest Job First/Next memiliki saat tiba berturut-turut
9:00, 9:15, 10:20, 10:15, 11:10 dan lama proses berturut-turut adalah 40
menit, 1 jam 10 menit, 1 jam, 10 menit dan 0,75. Tentukanlah saat mulai,
saat rampung, lama tanggap, jumlah lama tanggap dan rerata lama
tanggap dari proses diatas !
Jawab
NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
P
Q
R
S
T

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

3. Terdapat sekumpulan proses (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J) yang memiliki


saat tiba berturut-turut 8:00, 8:05, 8:10, 8:13, 8:21, 8:37, 8:39, 8:42, 8:43,
8:53, dengan lama proses berturut-turut 7, 10, 3, 22, 14, 11, 9, 13, 8,
15. Tentukanlah kapan saat mulai, saat rampung dan lama tanggap dari

masing-masing

proses

di

atas

dengan

Kategori

Penjadwalan

Preemtive Shortest Job First/Next.


Jawab
NAMA

SAAT

LAMA

SAAT

SAAT

LAMA

PROSES
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

TIBA

PROSES

MULAI

RAMPUNG

TANGGAP

II.D. Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (RPTN) atau Highest Ratio Next
(HRPN) atau Highest Response Ratio Next (HRN).

Penjadwalan

ini

termasuk

kategori

termasuk

kategori

Penjadwalan Tertinggi Dipertamakan (RPTD).

Penjadwalan

ini

penjadwalan dengan prioritas tanpa preempsi.

Dasar prioritas nilai rasio penalti.

Penjadwalan

ini

terletak

diantara

penjadwalan PTPD dan PTD.

Pada penjadwalan PTPD proses pendek


pada bagian belakang antrian akan mengalami banyak penundaan
sedangkan pada penjadwalan PTD

proses panjang akan

mengalami banyak penundaan.

Penjadwalan

RPTD

tetap

mendahulukan

proses pendek, namun prioritas proses panjang akan menungkat


melalui peningkatan rasio penaltinya.

Pada suatu saat, prioritas proses panjang


yang lama tertunda itu akan dapat menyusul prioritas proses pendek.

Rumus rasio penalti T / t, dalam hal ini,


lama tanggap T jumlah dari lama tunggu atau antri (waktu sia-sia) s
dengan lama proses t. rumus rasio penalti menjadi Rp = (s+t)/t.

Contoh Kasus

1. Terdapat sekumpulan proses (A, B, C, D, E, F, G, H) yang memiliki saat


tiba berturut-turut 9:00, 9:05, 9:15, 9:20, 9:25, 9:30, 9:50, 9:55. dengan
lama proses berturut-turut 55, 15, 30, 45, 10, 50, 5, 25. Tentukanlah
kapan saat mulai, saat rampung dan lama tanggap dari masing-masing
proses dengan Kategori Penjadwalan Highest Penalty Ratio Next.

BAB V
PENJADWALAN PROSES
(Lanjutan)
Jawab
Nama
Proses
A
B
C
D
E
F
G
H

Saat

Lama

Saat

Saat

Lama

Tiba
9:00
9:05
9:15
9:20
9:25
9:30
9:50
9:55

Proses
55
15
30
45
10
50
5
25

Mulai
9:00
9:55
10:25
11:20
10:10
12:05
10:20
10:55

Rampung
9:55
10:10
10:55
12:05
10:20
12:55
10:25
11:20

tanggap
55
15
30
45
10
50
5
35
Jumlah = 245
Rerata= 30,62

Proses
B

Tiba

Ratio penalty

Selama
50
(50+15)/15 = 4,33

40

(40+30)/30 = 2,33

35

(35+45)/45 = 1,77

30

(30+10)/10 = 4

25

(25+50)/50 = 1,5

(5+5)/5 = 2

(0+25)/25 = 1

Proses

Tiba

Rastio penalti

Selama
55
(55+30)/30 = 2,83

50

(50+45)/45 = 2,08

45

(45+10)/10 = 5,5

40

(40+50)/50 = 1,8

20

(20+5)/5 = 5

15

(15+25)/25 = 1,6

Proses

Tiba

Rastio penalty

Selama
70
(70+30)/30 = 3,33

65

(65+45)/45 = 2,77

55

(55+50)/50 = 2,1

30

(30+25)/25 = 2,2

Proses

Tiba

Rastio penalty

Selama
95
(95+45)/45 = 3

85

(85+50)/50 = 2,7

60

(60+25)/25 = 3,4

Tiba
D

Rastio penalti

Selama
95
(95+45)/45 = 3

85

(85+50)/50 = 2,7

60

(60+25)/25 = 3,4

2. Terdapat proses (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J) dengan saat tiba 8:00, 8:05,


8:10, 8:13, 8:21, 8:37, 8:39, 8:42, 8:43, 8:44. dengan lama proses
berturut-turut swebagai berikut 44, 10, 3, 22, 14, 11, 9, 13, 8, 15.
Tentukanlah saat mulai, saat rampung dan lama tanggap dari proses
diatas, jika proses tersebut menggunakan Kategori Penjadwalan
Highest Ratio Penalti Next.

Jawab
Nama

Saat

Lama

Saat

Saat

Lama

Proses
A

Tiba
8:00

Proses
44

Mulai
8:00

Rampung
8:44

Tanggap
44

8:05

10

9:04

9:14

69

8:10

8:44

8:47

37

8:13

22

10:07

10:29

136

8:21

14

9:38

9:52

91

8:37

11

9:14

9:25

48

8:39

8:55

9:04

25

8:42

13

9:25

9:38

56

8:43

8:47

8:55

12

8:44

15

9:52

10:07

83
Jumlah = 601
Rerata = 60,1

II.E. Puat gelang (PG) atau round robin (RR) atau Rime-Slice

Penjadwalan ini berlangsung tanpa perioritas tetapi dengan preempsi.

Contoh Kasus

1. Suatu proses ( A, B, C, D, E ) memiliki saat tiba 0 dan lama proses


berturut-turut 7, 5, 8, 2, 6. Tentukanlah saat mulai, saat rampung dan
lama tanggap dari proses diatas, jika proses tersebut menggunakan
Kategori Penjadwalan Round Robin dengan quantum waktu = 3.
Jawab
Nama

saat

Proses tiba

Lama

Saat

Saat

proses

mulai

rampung

Lama
tanggap

26

26

19

19

28

28

11

11

11

25

25

Kuantum waktu q = 3

Z = 109
R = 21

Langkah penyelesaian kasus diatas sebagai berikut :


A = 0-3 , sisa 4 ; 14-17 , sisa 1 ; 25-28
B = 3-6 , sisa 2 ; 17-19 , sisa 0 ; ------C = 6-9 , sisa 5 ; 19-22 , sisa 2 ; 26-28
D = 9-1 , sisa 0 ; ----- , -----;
E = 11-14 , sisa 3 ; 22-25 , sisa 0 ;
2. Suatu proses ( A, B, C, D, E ) memiliki saat tiba berturut-turut 0, 1, 5, 6,
7. Dengan lama proses 5, 3, 7, 1, 6. Tentukanlah kapan saat mulai, saat
rampung dan lama tanggap dari proses diatas jika proses tersebut

menggunakan Kategori Penjadwalan Round Robin dengan quantum


waktu = 2.
Jawab
Nama

Saat Lama

Proses tiba

Saat

proses mulai

Saat

Lama

rampung tanggap

10

10

11

11

22

17

1121

14

Kuantum waktu q = 2

Z = 55
R =11

Langkah penyelesaian kasus diatas sebagai berikut :


A = 0-2 , sisa (-3) ; 4-6

, sisa (-1) ; 9-10 , -----

B = 2-4 , sisa (-1) ; ---C = 6-8 , sisa (-5) ; 13-15 , sisa (-3) ; 17-19 , sisa (-1) ; 21-22
D = 8-19 , sisa 0

; ----

E = 11-13 , sisa (-4) ; 15-17 , sisa

(-2) ; 19-21

II.E. Penjadwalan Dengan Prioritas Berubah-ubah

Prioritas pada penjadwalan dapat dibuat statik atau tetap terhadap


keadaan, seperti halnya pada penjadalan PTD.

Prioritas dapat juga dibuat dinamik

atau berubah-ubah terhadap

keadaan, seperti halnya pada penjadwalan RPTD.

Selain penjadwalan RPTD, kita dapat saja menyusun sejumlah


penjadwalan lain dengan prioritas yang juga berubah-ubah.

III. PENJADWALAN MULTITINGKAT

Kita mengenal pula penjadwalan prosesor lebih dari satu tingkat atau
multitingkat .

Pada dasarnya ada dua macam cara penjadwalan prosesor


multitingkat yaitu :
o Penjadwalan antrian multitingkat (multilevel queue)
o Penjadwalan antrian multitingkat berbalik (feedback multilevel
queue).

IV. BEBERAPA LATIHAN KASUS PENJADWALAN


1. Terdapat sekumpulan proses (A,B,C,D,E) yang memiliki Saat Tiba berturutturut 0,5,7,8,10 dengan Lama Proses berturut-turut 2,5,3,7,1. Tentukanlah
Saat Mulai, Saat Rampung dan Lama Tanggap dari proses di atas dengan
menggunakan 5 metode penjadwalan. (Untuk penjadwalan Round Robin
mempunyai Kuantum Waktu q=2).
2. Terdapat sekumpulan proses (V,W,X,Y,Z) yang memiliki Saat Tiba berturutturut 08:00, 08:30, 08:25, 08:50, 09:10 dengan Lama Proses berturut-turut
10,25,40,70,20. Tentukanlah Saat Mulai, Saat Rampung dan Lama
Tanggap dari proses di atas dengan menggunakan 5 metode penjadwalan.
(Untuk penjadwalan Round Robin mempunyai Kuantum Waktu q=20).
3. Terdapat sekumpulan proses (P,Q,R,S,T) yang memiliki Saat Tiba berturutturut 08:00, 08:12, 08:14, 08:10, 08:30 dengan Lama Proses berturut-turut
7, 5, 3, 10, 2. Tentukanlah Saat Mulai, Saat Rampung dan Lama Tanggap
dari proses di atas dengan menggunakan 5 metode penjadwalan. (Untuk
penjadwalan Round Robin mempunyai Kuantum Waktu q=3).

4. Terdapat sekumpulan proses (A,B,C,D,E) yang memiliki Saat Tiba berturutturut 09:00, 09:07, 09:12, 09:30, 09:32 dengan Lama Proses berturut-turut
15, 8, 15, 30, 2. Tentukanlah Saat Mulai, Saat Rampung dan Lama
Tanggap dari proses di atas dengan menggunakan 5 metode penjadwalan.
(Untuk penjadwalan Round Robin mempunyai Kuantum Waktu q=4).
5. Terdapat sekumpulan proses (O,P,Q,R,S,T) yang memiliki Saat Tiba
berturut-turut 09:15, 09:22, 09:32, 09:34, 09:40, 10:00 dengan Lama Proses
30, 12, 17, 10, 25, 5. Tentukanlah Saat Mulai, Saat Rampung dan Lama
Tanggap dari proses di atas dengan menggunakan 5 metode penjadwalan.
(Untuk penjadwalan Round Robin Mempunyai Kuantum Waktu q=15).
6. Terdapat sekumpulan proses (A,B,C,D,E,F,G,H,I,J) yang memiliki Saat Tiba
berturut-turut 07:00, 07:15, 07:20, 07:45, 08:10, 08:25, 08:30, 08:50, 09:00,
09:15 dengan Lama Proses berturut-turut 40 menit, 0,5 jam, 0,75 jam, 20
menit, 1 jam 10 menit, 10 menit, 30 menit, 2 jam, 15 menit, 25 menit.
Tentukanlah Saat Mulai, Saat Rampung dan Lama Tanggap dari proses di
atas dengan menggunakan 5 metode

Penjadwalan. (Untuk

penjadwalan Round Robin mempunyai Kuantum Waktu q=25)


7. Terdapat sekumpulan proses (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J) yang memiliki Saat
Tiba Yg sama yaitu pada 08:00 dengan Lama Proses berturut-turut 20, 15,
5, 7, 18, 25, 50, 14, 13. Tentukanlah Saat Mulai, Saat Rampung dan
Lama Tanggap dari proses di atas dengan menggunakan 5 metode
penjadwalan. (Untuk penjadwalan Round Robin mempunyai Kuantum
Waktu q=10).
1.d. Penjadwalan RPTD (Rasio Penalty Tertinggi Dipertamakan)
NP

ST

Lama

Saat Mulai

Saat Rampung

Lama Tanggap

A
B
C
D
E

0
5
7
8
10

Proses
2
5
3
7
1

0
5
10
14
13

2
10
13
21
14
Total

2
5
6
13
4
30

Rata-Rata

1.e. Penjadwalan RR (Round Robin)


NP

ST

Lama Proses

Saat Mulai

Saat

Lama

A
B
C
D
E

0
5
7
8
10

2
5
3
7
1

0
5
7
9
11

Kuantum

Rampung
2
18
15
21
12
Total

Tanggap
2
13
8
13
2
38

Waktu q=2

Rata-Rata

7,6

2.a. Penjadwalan FCFS


NP

ST

Lama

Saat Mulai

Saat

Lama Tanggap

V
W
X
Y
Z

08:00
08:30
08:25
08:50
09:10

Proses
10
25
40
70
20

08:00
08:50
08:10
09:15
10:25

Rampung
08:10
09:15
08:50
10:25
10:45
Total

10
45
25
95
95
270

Rata-Rata

54

2.b. Penjadwalan SJF


NP

ST

Lama

Saat Mulai

Saat Rampung

Lama

V
W
X
Y
Z

08:00
08:30
08:25
08:50
09:10

Proses
10
25
40
70
20

08:00
08:30
08:55
09:55
09:35

08:10
08:55
09:35
11:05
09:55
Total

Tanggap
10
25
70
135
45
285

Rata-Rata

57

BAB VI
MEMORI
I.

DEFINISI

II.

FUNGSI

III.

HIRARKI MEMORI BERDASARKAN KECEPATAN AKSES


Tercepat

Register
Chace memory
Main memory
Disk memory
Magnetic disk
Magnetic tape

Terlambat

Optikal disc

IV. JENIS MEMORI


IV. 1. Memori kerja
ROM/PROM/EPROM/EEPROM
RAM
Tabel Tipe-tipe Memori Semikonduktor
Tipe Memori
Random-Access
Memori (RAM)
Read-only

Kategori

Penghapusan

Read-write

Electrically

Read-only

Mekanisme

Volatilitas

Penulisan
electrically

Volat

Byte level

ile
Mask

Memori (ROM)
Programmable
ROM (PROM)

Read-

Tidak

only

mungkin

memory

Erasable

UV light,

PROM

Non-

Chip-level

(EPROM)
Flash

volatile

Readmostly

Memory
Electrically

memory

Electrically
Block level
Electrically

Erasable

Byte-level

PROM
(EEPROM)

Cache memory

Chace

Memory

Memori

berkapasitas

terbatas,

berkecepatan tinggi yang lebih mahal dibandingkan memori


utama.

Chace memori di antara memori dan register pemeroses


berfungsi agar pemeroses tidak langsung mengacu memori

utama tetapi di cache memori yang kecepatan aksesnya


lebih tinggi.metode ini akan meningkatkan kinerja sistem.

Tingkatan Chace Memori Memori Utama Dan Memori


Sekunder

Chace
Memory

Memori Utama

Memori sekunder

Gambar diatas memperlihatkan hubungan antara chace memori, memori utama


dan penyimpanan sekunder.

Dengan chace memori bagian program yang akan


digunakan dieksekusi atau diacu, dikopi dulu ke chace sebelum
dieksekusi.

Di chace memori intruksi dapat dieksekusi dengan lebih


cepat dibanding di memori utama.

Penggunaan chace atau memori antara yang lebih cepat


mempunyai alasan yang dikemukanan oleh denning yaitu eksekusi
program biasanya pada suatu interval waktu mengumpul disatu lokasi
kecil.

Prinsip ini disebut prinsip lokalitas.

Lokalitas dapat berupa lokalitas waktu

dan lokalitas

ruang.

IV.

Prinsip lokalitas berkembang konsep working set model.

3. Memori Dukung
Floppy
Harddisk
Cd

V. KARAKTERISTIK SISTEM MEMORY KOMPUTER


V.1.

Tabel Karakteristik-Karakteristik Penting Sistem Memory Komputer :

Lokasi

Kinerja

CPU

Access time

Internal memory

Cycle time

External (secondary)

Transfer rate

Kapasitas

Tipe Fisik

Ukuran word

Semi konduktor

Banyaknya

Permukaan magnetik

Satuan Transfer

Karakteristik Fisik

Word

Volatile/non volatile

Blok

Erasable/non erasable

Metode Akses

Organisasi

Sequential access
Direct access
Random access
Associative access
V.2.

Metode peng-access-an satuan data. Terdapat empat jenis metode:

a. Sequential Access Memory diorganisasikan menjadi unit-unti


data, yang disebut record. Access dibuat dalam bentuk urutan
linear yang spesifik.
b. Direct Access Seperti halnya sequential access, direct access
meliputi shared read/write mechanism. Akan tetapi, setiap blok
dan record memiliki alamat-alamat yang berdasarkan lokasi fisik.
c. Random Access Setiap addressable location di dalam memory
memiliki mekanisme unik dan pengalamatan yang secara fisik
wired-in. waktu untuk mengakses lokasi tidak tergantung pada
urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan.
d. Associative Jenis random access memory yang memungkinkan
seseorang untuk membandingkan lokasi bit yang diinginkan di
dalam sebuah word untuk pencocokan tertentu, dan untuk
melakukan perbandingan ini bagi seluruh word secara konstan.
Cache

memory,

yang

dibahas

pada

bagian

ini

dapat

menggunakan assosiative access.

V.3.Jenis fisik yang umum digunakan saat ini


a. Memory semikonduktor, yang memakai teknologi SLI atau VLSI.
b. Memory permukaan magnetik yang digunakan untuk disk atau pita.
V.4. Karakteristik fisik memory
a.

Volatile memory.
Contoh Memory permukaan magnetik

b.

Non-volatile memory.
Contoh

Memory semikonduktor dapat merupakan volatile


atau non-volatile.

VI. Alamat memori


a. Alamat memori mutlak (alamat fisik).

b. Alamat memori relatif (alamat logika).


c. Hubungan antara alamat mutlak dan alamat relatif.
d. Jenis memori dan alamat memori.
VII. Isi memori
a. Sistem bahasa penataolahan
b. Sistem utilitas
c. Inti sistem operasi
d. Sistem operasi
e. Pengendali alat (device drivers)
f. File pemakai

MANAJEMEN MEMORI
I. TUGAS PENTING MANAJEMEN MEMORI
a. memori utama sebagai sumber daya yang harus dialokasikan dan
dipakai bersama dimasukan / keluaran secara efisien

maka

diinginkan memori yang dapat menampung sebanyak mungkin proses.


b. Upaya agar pemograman atau proses tidak dibatasi kapasitas memori
fisik di sistem komputer.
II. FUNGSI MANAJEMEN MEMORI
a. Mengolah informasi memori yang dipakai dan tidak dipakai.
b. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan
c. Mendealokasikan memori dari proses telah selesai.
d. Mengelola swapping antara memori utama dan disk
III. MANAJEMEN MEMORI PADA SISTEM MULTIPROGRAMMING
a.

Sistem operasi harus mendukung dua kebutuhan yang saling


bertentangan, yaitu:

1. Pemisahan ruang-ruang alamat.


2. Pemakaian bersama memori.
b.

Manajemen memori memaksakan isolasi ruang-ruang alamat tiap


proses agar mencegah proses akrif atau proses yang ingin berlaku jahat
mengakses dan merusak ruang alamat proses lain.

c.

Manajer memori dilingkungan multiprograming sekaligus melakukan


dua hal, yaitu :
1.

Proteksi memori dengan isolasi ruang-ruang alamat


secara disjoint.

2.

Pemakaian bersama memori

memungkinkan

proses-proses bekerja sama mengakses daerah memori bersama.

BAB VII
MANAJEMEN MEMORI
(Lanjutan)

IV.

MANAJEMEN MEMORI BERDASARKAN KEBERADAAN SWAPPING


ATAU PAGING
1. Manajemen tanpa swapping atau paging
2. Manajemen dengan swapping atau paging
IV.1.

Manajemen Memori tanpa swapping atau paging

manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara


mmori utama dan disk selama eksekusi.

Terdiri dari :

Monoprogramming

Ciri-ciri :
Hanya satu proses pada satu saat.
Hanya satu proses menggunakan semua memori.
Pemakai memuatkan program keseluruh memori dari disk atau
tape.
Program mengambil kendali seluruh mesin.

Multi programming dengan pemartisian statis terdiri dari :


1. pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama.
2. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda.

Strategi Penempatan Program Ke Partisi


a. Satu antrian tunggal untuk semua partisi

Keuntungan lebih fleksibel serta implementasi dan operasi


lebih minimal karena hanya mengelola satu antrian.

Kelemahan proses dapat ditempatkan dipartisi yang banyak


diboroskan, yaitu proses kecil ditempatkan dipartisi sangat besar.

b. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi

Kuntungan meminimalkan pemborosan memori.

Kelemahan dapat terjadi antrian panjang disuatu partisi


sementara antrian partisi-partisi lain kosong.

IV.2. Multi programming dengan swapping


Swapping pemindahan proses dari memori utama kedisk dan
kembali lagi.
1. Multi programming dengan pemartisian dinamis Jumlah, lokasi dan
ukuran proses dimemori dapat beragam sepanjang waktu secara
dinamis.

Kelemahan

Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori diantara partisi-partisi


yang dipakai

Merumitkan alokasi dan dealokasi memori


Solusi
Lubang-lubang kecil diantara blok-blok memori yang digunakan
dapat

diatasi

dengan

pemadatan

memori

yaitu

menggabungkan semua lubang kecil menjadi satu lubang besar


dengan memindahkan semua proses agar saling berdekatan.
2. Pencatatan pemakaian memori
2.1. Pencatatan memakai peta bit (Bit Map)
2.2. Pencatatan memakai linked list
2.1. Pencatatan memakai peta bit
-

Nilai 0 pada pita bit berarti unit masih bebas.

Nilai satu berarti unit digunakan.

2.2. Pencatatan memakai linked list


-

P = Proses, H Hole (lubang)

V. MANAJEMEN MEMORI BERDASARKAN ALOKASI MEMORI


1. Alokasi Memori Berurutan (kontiguous)
Tiap proses menempati suatu blok-blok

tunggal lokasi memori yang

berurutan.

Keunggulan
a. Sederhana.
b. tidak akan terbentuk lubang-lubang memori bersebaran.
c. Karena berurutan, maka proses dapat diexsekusi dengan cepat.

Kelemahan
a.

Dapat memboroskan memori.

b.

Tidak dapat memuatkan proses bila tidak ada satu blok


memori yang mencukupi.

2. Alokasi Memori tak Berurutan (Non-kontiguous)

Progaram dibagi menjadi beberapa blok atau


segmen. Blok-blok program ditempatkan di memori dalam potonganpotongan tanpa perlu saling berdekataan. teknik ini bisa digunakan
pada sistem memori maya sebagai alokasi page-page dilakukan
secara global.

Keuntungan
a. Sistem dapat memanfaatkan memori utama secara lebih
efisien.
b. Sistem informasi mampu memuatkan proses bila jumlah total
lubang-lubang memori cukup untuk memuat proses yang akan
dieksekusi.

Kelemahan
a. Memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan sulit.
b. Memori dapat menjadi banyak lubang tersebar (memori tak
terpakai bersebaran).

3. Strategi Alokasi Memori.


a. First fit algorithm memori manager man-scan list untuk
menemukan hole yang cukup untuk menampung proses yang baru.
Proses akan menempati hole pertama yang ditemuinya yang cukup
untuk dirinya.
b. Next fit algorithm sama dengan first fit, tetapi pencarian hole
dimulai dari hole ditemuinya dari scan sebelumnya.
c. Best fit algorithm dicari hole yang akan menghasilkan sisa paling
sedikit setelah dimasuki proses.
d. Worst fit algorithm kebalikan dari best fit.
e. Quick fit algorithm mengelompokan hole-hole dan membuat listnya
sendiri. Misalnya ada list untuk hole 4K, satu list untuk 8K, dst.

VI. SISTEM BUDDY

Definisi Memori disusun dalam senarai blok-blok bebas


berukuran 1, 2, 4, 8,16K byte dst sampai kapasitas memori.

Dari berbagai cara alokasi tersebut sebuah hole yang


ditempati proses akan terbagi menjadi bagian yang dipakai proses
dan memori yang tidak terpakai (fragmen).

Timbulnya memori yang tidak terpakai fragmentasi.

Ada dua macam fragmen :


1.

Internal sisa hole yang tidak terpakai setelah


terisi proses.

2.

Eksternal hole yang secara utuh terlalu kecil


untuk dipakai oleh proses manapun.

Alokasi ruang swap pada disk (penempatan


proses pada disk setelah di-swap-out dari memori).

Ruang disk tempat swap dialokasikan


begitu diperlukan.

Ruang disk tempat swap dialokasikan lebih


dahulu.

Algoritma untuk pengaturan ruang swap pada


disk sama dengan untuk memori utama. Perbedaannya adalah ruang
pada disk harus dialokasikan sebagai kelipatan bilangan bulat dari disc
block.

VII. VIRTUAL MEMORY


a.

Overlay Program dipecah menjadi


bagian-bagian yang dapat dimuat memori.

b.

Jika

memori

terlalu

kecil

untuk

menampung seluruhnya sekaligus Overlay disimpan pada disk


dan dikeluar-masukan dari dan ke memori oleh sistem operasi.
c.

Pembagian dilakukan programmer.

d.

Definisi Virtual Memory ( Memori Maya


) Sistem operasi menyimpan bagian-bagian proses yang sedang
digunakan di memori utama dan sisanya di disk.

e.

Virtual

memory

dapat

diimplementasikan dengan tiga cara, yaitu :


1.

Paging

2.

Segmentasi

3.

Kombinasi paging dan segmentasi

e.1. Paging

Sistem paging mengimplementasikan


ruang alamat besar pada memori kecil menggunakan index register,
base register, segment register, dll.

Istilah pada sistem paging


1.

Alamat virtual = V (Alamat yang dihasilkan dengan


perhitungan menggunakan index register, base register, segment
register dsb).

2.

Alamat nyata ( real address = R ) Alamat yang tersedia


di memory utama fisik.

Page Unit terkecil virtual address space.

Page frame Unit terkecil memori fisik.

Page fault Permintaan alokasi page ke memori yang belum


dipetakan.

MMU ( Memory Management Unit ) Chip atau kumpulan


chip yang memetakan alamat maya ke alamat fisik.

Tabel Page Alamat virtual dibagi menjadi dua bagian :


a. Nomor Page (bit-bit awal).

b. Offset (bit-bit akhir).

Secara matematis tabel page merupakan fungsi dengan


nomor page sebagai argumen dan nomor frame sebagai hasil.

BAB VIII
MANAJEMEN MEMORI
(Lanjutan)

VIII. MEMORI ASOSIATIF

Tabel Page biasanya diletakkan di memori, dengan demikian


diperlukan dua kali referensi ke memori sekali untuk mencari page,
dan sekali untuk mencari data yang akan diproses.

Solusi Komputer dilengkapi dengan komponen hardware


kecil untuk pemetaan alamat virtual ke alamat fisik tanpa menelusuri
seluruh tabel page.

Komponen (komponen hardware kecil) ini disebut memori


asosiatif atau translation lookaside buffer, yang biasanya berada di
dalam MMU dan berisi beberapa entry.

Bagian referensi memori yang dapat dipenuhi dari memori


asosiatif hit ratio. Makin tinggi hit ratio makin baik performance
manajemen memori khususnya, dan komputer umumnya.

Dengan memori asosiatif


pengaruhi oleh :
1. waktu akses tabel page
2. waktu akses memori asosiatif.
3. Nilai hit-rasio

maka kinerja rata-rata sistem di

Kebanyakan sistem komputer modern di lengkapi memori asosiatif.


MIPS R2000 merupakan sistem yang hanya mengandalkan memori
asosiatif tanpa tabel page. MIPS R2000 adalah mesin RISC berunjuk
kerja tinggi.

IX. JENIS-JENIS MAIN MEMORY


a. VACUM TUBE

Komputer generasi pertama ENIAC pada tahun 1946 menggunakan


komponen tabung hampa udara untuk main memory.

Vacuum tube ini relatif berukuran besar dan tiap-tiap tabung hampa
udara mewakili nilai 1 bit.

b. MAGNETIC CORE STORAGE

Tahun 1960 sampai tahun 1970 penggunaan magnetic core


storage sebagai komponen main memory telah banyak digunakan

Terdiri dari ribuan cincin magnetik kecil berukuran diameter 18 mm


dengan lubang berdiameter 10 mm, berujud seperti kue donat
(doughmit shaped ring), tiap-tiap core dihubungkan dengan kabel
kawat membentuk suatu bidang core (core plane).

Beberapa core plane ditumpuk satu diatas yang lain membentuk


suatu tumpukan core (core stack).

c. PLANAR THIN-FILM STORAGE

Planar thin-film storage terbuat dari lempengan plastik keramik atau


metal tembus pandang yang berisi kumpulan besi nikel berbentuk
empat persegi panjang kecil dihubungkan dengan kabel-kabel.

d. SEMICONDUKTOR STORAGE

Sejak tahun 1970-an semiconduktor storage mulai banyak


digunakan untuk main memory.

Sekarang semiconduktor storage terbuat dari VLSI (Very Large Scale


Integration). Integration berarti meletakan sejumlah besar sirkuit
kedalam suatu chip.

Chip yang berukuran lebih kecil dari ibu jari dapat menyimpan ribuan
karakter.

Sekarang sebuah chip memori dapat berkapasitas 64 KB dan sedang


dikembangkan sampai dengan 256 KB.

Tekhnologi yang dipergunakan oleh semiconduktor storage adalah


metal oxide semiconduktor (MOS).

Semiconduktor storage sifatnya volatile

Suatu alat yaitu UPS (uninteruptible power system) dapat digunakan


untuk mengatasinya sifat volatile.

Alat ini akan menyediakan arus selama beberapa jam bila listrik tibatiba padam tidak mengganggu proses yang sedang dilakukan.

e. JOSEPHSON JUNCTION

Josephson junction memory yang dapat melakukan pemindahan


dari bit 1 ke bit 0 atau sebaliknya dengan kecepatan yang tinggi yaitu
kurang dari sepertriliun detik.

Sirkuit dari josephson junction harus ditutup dalam suatu tempat yang
berisi helium cair, sehingga akan didinginkan mendekati 0 derajad
absolut (nol derajad kalvin, sekitar -200 derajad selcius).

Pada temperatur tersebut, semua halangan yang menghambat arus


elektronik akan dapat dihindarkan.

f. CHARGE-COUPLED DEVICE

Charge coupled device (CCD) memory yang terdiri dari ribuan


metal bujur sangkar berukuran kecil yang masing-masing dapat
menyimpan informasi digit binary dalam bentuk beban electronik
(electrik charge).

X. INTERNAL MEMORY

Alat pemeroses alat dimana instruksi instruksi program diproses


untuk mengolah data yang sudah dimasukkan lewat alat input
ditampilkan lewat alat output .

Alat pemeroses terdiri dari

Central Prosessing Unit ( CPU ) dan

Memory . CPU ( Central Processing Unit ) merupakan tempat


pemrosesan instruksi instruksi program.

Pada komputer mikro , processor ini disebut dengan microprossor .


CPU terdiri dari dua bagian utama , yaitu unit kendali ( control unit ) dan
unit arithmatika dan logika ( arithmetic and logic unit ) .

Disamping dua bagian utama tersebut , CPU mempunyai beberapa


simpanan yang berukuran kecil yang disebut dengan register .

1. Register

Register simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi , lebih


cepat sekitar 5 sampai 10 kali dibandingkan kecepatan perekaman atau
pengambilan data di main memory .

Register menyimpan instruksi dan data yang sedang diproses oleh


CPU , sedang instruksi instruksi dari data lainnya yang menunggu giliran
untuk diproses masih disimpan di main memory .

Secara analog , register ini diibaratkan dengan ingatan diotak bila


anda melakukan pengolahan data secara manual .

Sehingga otak dapat diibaratkan sebagai CPU , yang berisi ingatan


ingatan , satuan kendali yang mengendalikan seluruh kegiatan tubuh dan
mempunyai tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan logika
.

Progam yang berisi kumpulan dari instruksi instruksi dan data


diletakkan di main memory. Anda mengerjakan program tersebut dengan
memproses satu persatu instruksi instruksi yang ada didalamnya mulai
dari instruksi instruksi pertama .

Instruksi ( instruksi yang sedang diproses diregister ).

Data anda baca dan masuk ke ingatan anda ( data yang sedang
diproses disimpan diregister ).

Jadi ada 3 macam ingatan yang dipergunakan didalam system


komputer , yaitu sebagai berikut ini :
a. Register dipergunakan untuk menyimpan instruksi dan data
yang sedang diproses .
b. Main memory dipergunakan untuk menyimpan instruksi
instruksi dan data yang akan diproses dan hasil dari pengolahan .
c. External memory ( simpanan luar ) , dipergunakan untuk
menyimpan program dan data secara permanen .

Register yang berhubungan dengan instruksi yang sedang diproses


adalah instruction register dan program counter.

Instruction register ( IR ) atau disebut juga program register untuk


menyimpan instruksi yang sedang diproses . Program yang berisi
kumpulan dari instruksi , pertama kali ditempatkan dimain memory.

Pemrosesan program dilakukan instruksi per instruksi . Instruksi yang


mendapat giliran untuk diproses , diambil dari main memory dan
disimpan di instruction register ( IR ) .

Program counter ( PC ) atau control counter atau instruction counter


register yang digunakan untuk menyimpan alamat ( address )
lokasi dari main memory yang berisi instruksi yang sedang diproses.

Register yang berhubungan dengan data yang sedang diproses


general purpose register.

Operand register digunakan untuk menampung data atau operand


yang sedang dioperasikan .

BAB IX
INTERNAL MEMORI
(Lanjutan)

Accumulator register yang digunakan untuk menyimpan hasil dari


operasi aritmatika dan operasi logika yang dilakukan oleh ALU.

Register lainnya yang digunakan sebagai jembatan antara CPU


dengan main memory adalah memory address register ( MAR ) dan
memory data register ( MDR ) . Register ini yang dihubungkan
dengan suatu jalur ( disebut dengan bus ) .

Memory data register digunakan untuk menampung data atau


instruksi hasil pengiriman dari main memory ke CPU atau untuk
menampung data atau instruksi hasil pengiriman dari main memory
dikirimkan oleh CPU lewat data bus dan diterima terlebih dahulu
dimemory data register dan akan dipindahkan ke instruction register
bila berbentuk instruksi atau keoperand register bila berbentuk data.

Control unit akan meletakkan alamat tersebut di MAR dan dikirimkan


kemain memory lewat address bus .

2. CACHE MEMORY

Cache memory diletakkan diantara CPU dengan main memory.


CPU

Cache
memory

Main
memory

Gambar : Cache Memory

Cache memory harus lebih cepat dari main memory dan


mempunyai ukuran yang cukup besar , tetapi tidak sebesar main
memory.

Sebenarnya cache memory tidak diperlukan bilamana main memory


dibuat secepat cache memory, tetapi cara demikian tidaklah
ekonomis .

Dengan cache memory sejumlah blok informasi di main memory


dipindahkan

ke

cache

memory

dan

selanjutnya

CPU

akan

berhubungan dengan cache memory .

CPU hanya dapat menyimpan data dan instruksi diregister yang


ukurannya kecil , sehingga tidak dapat menyimpan semua informasi
yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses dari program.

Untuk mengatasi hal ini , maka dialat pemroses dilengkapai dengan


simpanan yang kapasitasnya lebih besar , yaitu main storage atau
internal memory.

Main memory dapat dibayangkan sebagai kumpulan kotak kotak


yang masing masing kotak dapat menyimpan suatu penggal

informasi baik berupa data maupun instruksi. Tiap tiap lokasi kotak
ditunjukkan lokasi tertentu dari kotak memory.

Main memory terdiri dari RAM dan ROM


CPU
Control
Unit
ALU

Alat Input

Registe
r

Alat
Output

Main Memory
RAM
ROM

3. RAM

Semua data dan program yang dimasukkan lewat alat input akan
disimpan terlebihdahulu dimain memory , khususnya di RAM ( Random
Access memory ).

RAM merupakan memory yang dapat di access diisi dan diambil


isinya oleh programmer.

Struktur dari RAM dibagi menjadi 4 bagian , yaitu sebagai berikut :


a.

Input Storage digunakan untuk menampung input yang


dimasukkan lewat alat input.

b.

Program Storage digunakan untuk menyimpan semua


instruksiinstruksi program yang akan diproses.

c.

Working Storage digunakan untuk menyimpan data yang akan


diolah dari hasil dari pengolahan.

d.

Output Storage hasil akhir dari pengolahan data yang akan


ditampilkan ke alat output .

Dua cara yang dilakukan parity check


a. pengecekan parity genap ( even parity check )
Even parity check jumlah bit 1 untuk tiap tiap dalam byte beserta
parity bit harus berjumlah genap ( even ), kalau berjumlah ganjil ada
kerusakan data . Misalnya karakter C dalam system kode ASCII 8 bit
berbentuk :
0

Dengan cara even parity check , pada waktu data ini direkam, parity bit
diisi bit 1 supaya jumlah bit 1 bernilai genap , sebagai berikut :
1

b. pengecekan parity ganjil ( odd parity check ) .


Odd parity check jumlah bit 1 untuk tiap tiap bit dalam 1 byte
beserta parity bit harus berjumlah ganjil ( odd ), kalau berjumlah genap
berarti ada kerusakan data. Misalnya karakter C dalam sisitem
kode ASCII 8 bit tersebut dengan cara odd parity check seharusnya
terekam sebagai berikut :
0

Kalau jumlah bit 1 dalam 1 byte tersebut tidak berjumlah ganjil


berarti ada kesalahan data.

4. ROM

ROM sudah diisi oleh pabrik pembuatnya berupa system operasi


( Operating System ) yang terdiri dari program program pokok yang
diperlukan oleh system komputer seperti program untuk mengatur
penampilan karakter dilayar , pengisian tombol kunci di keyboard untuk
keperluan kontrol tertentu dan boostrap program.

Instruksi instruksi yang tersimpan di ROM disebut dengan


microinstructions atau microcode atau disebut juga dengan firmware,
karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya.

ROM itu sendiri hardware sedang microinstruction adalah


software.

Isi ROM tidak boleh hilang atau rusak, bila terjadi demikian sistem
komputer tidak akan bisa berfungsi.

5. PARAMETER UNJUK KERJA


a. Access Time
Access time waktu yang dibutuhkan untuk mengakses data dari
dalam disk.

Bagi RAM merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan


baca tulis.

Bagi Non RAM merupakan waktu yang dibutuhkan untuk


melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu.

b. Memory Cycle Time


Memory cycle time access ditambah waktu tambahan yang
diperluknag transcient.

c. Transfer Rate
Transfer rate time kecepatan data agar dapat ditransfer ke / dari unit
memory.
Pada RAM

: TR = 1/ ( waktu siklus )

Pada Non RAM

: TN = Ta + N / R

Tn : waktu rata-rata untuk baca / tulis


Ta : Waktu akses rata-rata
N : Jumlah bit
R : Kecepatan transfer dalam bit
d. Parameter penyimpanan Sekunder
Parameter perangkat penyimpanan
1.

Random access time

2.

Transfer data rate

e. Waktu Tunda Akses


Waktu tunda akses waktu yang diperlukan untuk operasi pencarian
lokasi penyimpanan waktu tunda akses acak ditentukan parameter.
Waktu tunda akses terdiri dari :
a. Seek time waktu yang dibutuhkan untuk menempatkan R / W
Head pada cylinder yang diinginkan.
b. Head switching time waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan
R / W yang diperlukan.
c. Latency time

waktu yang dibutuhkan untuk untuk menunggu

sampai data berada di bawah R / W Head di sebut juga Rotational


Delay.
d. Transfer time waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan data
dari memory ke disk atau sebaliknya.

6. CONTOH KASUS DARI PARAMETER UNJUK KERJA


a. suatu memory memiliki waktu tambahan yang diperlukan transcient
sebesar 2,25 menit. Berapa menitkah waktu aksesnnya, jika memory
cycle time 215 detik ?
b. Suatu RAM memiliki transfer rate sebesar 1,25 berapa menitkah waktu
siklusnya ?
c. Suatu RAM memiliki waktu siklus 0,55 detik. Berapakah kecepatan data
untuk mentransfer ke unit memory ?
d. Suatu memory memiliki cycle time selama 5,25 menit dengan waktu
transcient 215 detik. Berapa menitkah waktu aksesnya ?
e. Suatu memory RAM memiliki waktu rata-rata untuk baca tulis 3,25 menit.
Berapakah jumlah bit yang dimilikinya, jika waktu akses rata-ratanya
adalah 2,5 menit dan kecepatan transfer data 15 Bps ?
f. Suatu memory memiliki memory cycle time 3,25 menit waktu tambahan
yang diperlukan transcientn adalah 115 detik berapakah waktu aksesnya.
g. Suatu non RAM memiliki waktu rata-rata untuk baca tulis adalah 15,25
menit, berapakah jumlah bit yang dimilikinya, jika waktu akses rataratanya adalah 3,25 menit dan kecepatan transfer 0,25 Bps.

BAB X
INTERKONEKSI ANTAR KOMPONEN
I.

DEFINISI Interkoneksi antar komponen disebut bus

II.

3 MACAM BUS
a.

address bus

b.

data bus

c.

control bus

II.A. ADDRESS BUS

Address bus terdiri dari 16,20,24 jalur sinyal paralel


atau lebih. CPU mengrim alamat lokasi memori atau port yang ingin
ditulis atau dibaca di bus ini.

II. B. DATA BUS

Data bus berisi 8,16,32 jalur sinyal paralel atau


lebih. Jalur-jalur data daya arah (bidirectional). CPU dapat membaca
dan mengirim data dari/ke memori atau port. Banyak perangkat pada
sistem yang dicantolkan ke bus data tapi hanya satu perangkat pada
satu saat yang dapat memakainya.

II.C. CONTROL BUS

Control bus berisi 4-10 jalur sinyal paralel. CPU


mengirim sinyal-sinyal pada bus control untuk memerintahkan
memori pada port.

Sinyal control bus antara lain :


1.

memory read

2.

Memory write

3.

I/O read

4.

I/O write

III. REGISTER-REGISTER
Register-register dikategorikan menjadi dua
a. Register yang terlihat pemakai
b. Register untuk kendali dan status

III. A. REGISTER YANG TERLIHAT PEMAKAI


pemakai dapat memeriksa isi dari register-register tipe ini.
Register tipe ini terdiri dari dua jenis,yaitu:
a. Register data menyimpan suatu nilai untuk beragam keperluan.

2 jenis register data


a. General purpose register dapat difungsikan untuk beraneka
ragam keperluan pada suatu instruksi mesin yang melakukan
suatu operasi terhadap data.
b. Spesial purpose register di batasi untuk suatu keperluan
tertentu,seperti:

menampung operasi floating point

menampung limpahan operasi penjumlahan atau perkalian

b. Register alamat dapat berisi:

alamat data di memori utama

alamat instruksi di memori utama

bagian alamat yang digunakan dalam penghitungan alamat


lengkap
Contoh

register index

register penunjuk segmen

register penunjuk stack

register penanda

c. Register untuk alamat dan Buffer

MAR (Memori Address Register) mencatat alamat


memori yang akan diakses (baik yang akan ditulisi maupun di
baca)

MBR (Memori Buffer Register)

menampung data

yang akan dituliskan ke memori yang alamatnya ditunjuk MAR atau


untuk menampung data dari memori (yang alamtnya ditunjuk oleh
MAR yang akan di baca).

I/O AR (I/O Address register) mencatat alamat port


I/O yang akandiakses.

I/O BR (I/O Buffer register) menampung data yang


akan dituliskan ke port yang alamatnya ditunjuk I/O AR atau untuk
menampung data dari port (yang alamatnya ditunjuk oleh I/O AR)
yang akan dibaca.

IV. REGISTER UNTUK EKSEKUSI INSTRUKSI

Register untuk eksekusi instruksi terdiri dari


1.

PC (program counter)

2.

IR (instruction register)

Register ini menampung instruksi yang akan dilaksanakan.


V. REGISTER UNTUK INFORMASI STATUS

Register ini dapat berupa satu register atau kumpulan register.

Register atau kumpulan register ini desebut PSW (Program status


Word). PSW biasanya berisi kode-kode kondisi pemroses ditambah
informasi-informasi status lainnya.

PSW biasanya berisi informasi atau penanda berikut ini:

Sign, Zero, Carry, Equal, Overflow, Interupt enable/disable,


Supervisor.
FILE

I.

PENGANTAR

File diorganisasikan secara logik sebagai barisan record.

Record-record dipetakan ke blok-blok disk.

File diberikan sebagai bentukan di sistem oprasi.

Meski berukuran tetap serta ditetapkan oleh disk dan sistem


operasi, namun record-record dapat beragam ukurannya.

II. DIRECTORI FILE (FILE DIRECTORY)

Direktori file kegiatan dari memory (disk) yang membuat


informasi mengenai :
1.

Nama file.

2.

Ruang yang disediakan untuk file tersebut/ alokasi


tempat.

3.

Pemilik file tersebut.

4.

Ruang yang sudah dipakai.

5.

Posisi dan format file dari record-recordnya.

6.

Organisasi file.

7.

Informasi lain.

III. SIFAT FILE


1.

Persistence Informasi dapat


bertahan meski proses yang membangkitkannya berakhir atau
meskipun satu daya dihilangkan. Dengan properti ini maka file dapat
digunakan untuk menjaga hasil-hasil yang diperoleh dari suatu
proses dan dapat digunakan dimasa mendatang.

2.

Size

File

umumnya

berukuran besar. Memungkinkan menyimpan informasi yang sangat


besar disimpan.
3.

Sharability

File

dapat

digunakan banyak proses mengakses informasi secara kongkret.


IV. SASARAN MANAJEMEN FILE

Pengolahan file kumpulan perangkat lunak sistem yang


menyediakan layanan-layanan berhubungan dengan file ke pemakai
atau aplikasi.

Satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file lewat


sistem file.

Pemakai atau pemogram tidak perlu mengembangkan perangkat


lunak khusus untuk pengakses data di tiap aplikasi.

Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.

Gosshan (GRO-86) menyarankan sistem file adalah sebagai


berikut :
1.

Memenuhi kebutuhan manajemen data sebagai pemakai.

2.

Menjamin data pada file adalah valid.

3.

Optimasi kerja

4.

Menediakan

dukungan

masukan/

keluaran

beragam

tipe

kehilangan

atau

perangkat penyimpan.
5.

Meminimalkan

atau

mengelimasi

potensi

perusakan data.
6.

Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan / keluaran.

7.

Menyediakan dukungan msukan/ keluaran banyak pemakai


disistem multiuser.

V. MEMENUHI KEBUTUHAN MANAJEMEN DATA BAGI PEMAKAI

Kebutuhan manajemen data bagi pemakai yaitu kemampuan


melakukan operasi-operasi berikut:
1.

Retrieve

all

menampilkan

keseluruhan record data ).


2.

Retrieve one ( menampilkan


seluruh satu record satu data tertentu ).

3.

Retrieve next ( menempilkan


satu data record berikutnya ).

4.

Retrieve

previous

( menampilkan satu data berikutnya ).


5.

Insert one ( menyisipkan satu


record data ).

6.

Delete one ( menghapus satu


data tertentu ).

7.

Update one ( memperbaharui


satu data record tertentu ).

8.

Update few ( memperbaharui


beberapa record data tertentu yang satu kriteria)

VI. OPTIMASI KINERJA FILE


Menurut sistem meningkatkan jumlah throughput keseluruhan.
Menerut pemakai cepatnya waktu tanggap.

BAB XI
FILE (Lanjutan)
VII. FUNGSI MANAJEMEN FILE

Fungsi yang diharapkan dari pengolahan file :

1. Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file.


2. Mekanisme pemakaian file secara bersama.
3. Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena
kecelakaan atau upaya menghancurkan informasi.
4. Pemakaian dapat memacu file dengan nama simbolik (symbolic name)
bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
5. Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan
rahasia.
6. Satu sistem harus menyediakan interface user-friendly.
VIII. MEKANISME PEMAKAIAN FILE BERSAMA

Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali seperti :


1. Read access ( pengendali terhadap akses membaca ).
2. Write Access ( pengendali terhadap akses memodifikasi ).
3. Execute access ( pengendali terhadap akses menjalankan
program ).
4. Beragam kombinasi yang lain.
Pada Lingkungan Sensitif Dikehendaki Informasi Tersimpan Aman

dan Rahasia Lingkungan seperti ini


1. Electronic fund transfer system.
2. Criminal record system.
3. Medikal record system.
4. Dan sebagainya.

System file menyediakan enkripsi dan deskripsi untuk


menjaga informasi hanya digunakan oleh pemakai yang diotorisasi saja.

System file harus menyediakan antar muka user-friendly


berupa
1.

Pandangan secara logik (logical view) bukan pandangan secara


fisik (physical view) terhadap data.

2.

Fungsi yang dapat dilakukan terhadap data.

IX. ATRIBUT PENGOLAHAN FILE

Pengolahan file, biasanya terdiri dari :


1.

Sistem Akses Berkaitan dengan bagainama cara


data yang disimpan pada file untuk diakses kembali.

2.

Manajemen File Berkaitan dengan penyediaan


mekanisme operasi pada file seperti:
Penyimpanan
Pengacuan
Pemakaian bersama

3.

pengamanan

4.

Manajemen Ruang Penyimpan

5.

Mekanisme Interritas File

X. SISTEM FILE DASAR

Sistem

file

dasar

atau

tingkat

masukan/keluaran fisik merupakan interface utama dengan perangkat


keras.

Lapisan ini berurusan dengan lapisan blokblok data yang dipertukarkan antara sistem dengan disk dan tape.

Lapisan ini berfungsi dalam penempatan


blok-blok data ditempat penyimpanan sekunder dan buffering blok-blok
dta itu dimemori utama.

Lapisan ini tidak berkaitan dengan isi data


atau stuktur file.

Sistem file dasar merupakan bagian sistem


operasi.

Sistem

File

Konsep

pengolahan file di sistem operasi adalah :


a.

File

terpenting

dari

b.

Directori

Pemakai
memanipulasi data merujuk sebagai file atau directori.

Pemakai

tidak

dibebani dengan masalah penyimpanan, memanipulasi perangkat dan


sebagainya.
a.

File Abstraksi penympanan dan pengambilan


informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian
cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja
perangkat penyimpanan data.

b.

Directori

Berisi

informasi

mengenai

file.

Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpanan. Directori file


yang memiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin-rutin
disistem operasi.
c.

Penamaan File

Pemakai memacu file

dengan nama simbolik. Tiap file di sistem harus mempunyai nama


unik agar tidak ambiguitas. Penamaan file dengan nama directori
tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang
sama disatu directori.
d.

Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat


dua pendekatan, yaitu:

Sistem yang case-sensitive


Sistem membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital.

Sistem case-insensitive
Sistem tidak membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital.

XI. ABSTRAKSI FILE DAN DIRECTORI

Sistem file memberikan abstraksi ke pemakai berupa file directori.

Pemakai manusia atau proses tidak lagi terkait dengan blok-blok data
melainkan beroperasi terhadap absteksi file dan directori.

Tipe File Terdapat tiga tipe file di sistem operasi


1.

File Reguler File berisi informasi, terdiri


dari file ASSCII dan biner.

2.

File ASSCII berisi baris teks. File biner adalah


file yang bukan file ASSCII. Untuk file biner eksekusi (exe)
mempunyai stuktur internal yang hanya diketahui sistem operasi.
Untuk file biner hasil program aplikasi , stuktur internalnya hanya
diketahui program aplikasi yang menggunakan file tersebut.

3.

File Directori File directori merupakan file


yang memiliki sistem untuk mengelola sistem file, berisi mengenai
informasi-informasi

mengenai

file-file

yang

termasuk

dalam

directori itu.
4.

File special File special merupakan nama


logik perangkat masukan /keluaran. Perangkat masukan /keluaran
dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan
operasi perangkat masukan /keluaran.

INPUT / OUPUT
A. PENGERTIAN
I.

Alat input alat yang digunakan untuk


menerima input (energi yang dimasukkan kedalam suatu sistem yang
dapat berupa signal input atau maintenance input, Signal input energi
yang akan diolah system, sedangkan maintenance input yang akan
digunakan untuk mengolah signal input).

Beberapa alat input mempunya fungsi ganda yaitu sebagai alat


input sendiri dan sebagai alat output.

Terminal yang dihubungkan dengan pusat komputer yang


letaknya jauh dari terminal melalui alat telekomunikasi maka disebut
dengan Remote Job Entry (RJE) terminal atau remote batch terminal.

Terminal dapat digolongkan sebagai berikut :


a. Non intelligent terminal sebagai alat masukan input dan penampil
output saja. Non intelligent terminal disebut juga dengan dumb
terminal.
b. Smart terminal

mempunyai suatu microprocessor dan beberapa

internal memori didalamnya dan dengan smart terminal, input yang


sudah terlanjur dimasukan dapat dikoreksi kembali. Smart terminal
tidak dapat diprogram oleh pemakai komputer.
c. Intelligent terminal

disebut juga dengan logic terminal

(programmable terminal) karena dapat diprogram oleh pemakai


komputer dan mempunyai microprocessor dan internal memory
didalamnya.
Alat input digolongkan kedalam 2 golongan :
a. Alat input langsung
Contoh :
-

Keyboard

Pointing device

Scaner

Sensor

Voice recognizer

b. Alat input tidak langsung


Contoh :
-

Key-to-card alat yang memungkinkan operator memasukan data


yang akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam bentuk media
punched card (kartu plong).

Key-to-tape alat yang memungkinkan operator untuk merekam


data ke media simpanan luar pita magnetik terlebih dahulu sebelum
diproses ke CPU.

Key-to-disk memungkinkan operator untuk merekamkan data

terlebih dahulu ke media simpanan luar dan disk magnetic.

BAB XII
INPUT / OUTPUT (Lanjutan)
II.

ALAT OUTPUT suatu keluaran / tampilan suatu data setelah


mengalami proses.

Output

yang

dihasilkan

dari

pengolahan data digolongkan kedalam 4 macam bentuk, yaitu :


-

Tulisan terdiri dari huruf, kata, angka, karakter khusus dan simbolsimbol lain.

Image didalam suatu bentuk grafik atau gambar.

Bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dalam bentuk simbol yang
hanya dibaca dan dimengerti oleh komputer.

Suara dalam bentuk musik atau omongan

III. JENIS ALAT OUTPUT :


1.

Hard copy device alat yang digunakan untuk mencetak tulisan.


Contoh

2.

Soft copy device alat yang digunakan untuk menampilkan


tulisan pada media soft (lunak) yang berupa signal elektronik.
contoh

3.

Drive device alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam


bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media. Alat ini
berfungsi ganda sebagai alat input dan sebagai alat output
contoh
-

disk drive yang menggunakan media disk magnetic.

tape drive yang menggunakan media tape magnetic.

IV. ALAT-ALAT INPUT / OUTPUT :


1. Bus atau Pathway merupakan suatu sirkuit yang merupakan jalur
transportasi informasi antara dua atau lebih alat-alat dalam sistem
komputer.
2. Bus yang menghubungkan antara CPU dengan main memory
external bus.
3. I/O port atau I/O interface Informasi yang dikirim dari alat input/output
( peripheral device ) ke main memory atau ke register di CPU, diletakan
di I/O port dan dikirimkan lewat data bus dan sebaliknya. Cara
pengiriman informasi ke alat-alat I/O disebut dengan program controlled
I/O.
4. DMA Controller
o

DMA ( Direct Memory Acces ) merupakan suatu konsep yang


akan membuat komunikasi informasi antara peripheral device dengan
main memory akan lebih efisien dengan cara meletakan bus pada
DMA controller yang dihubungkan dengan peripheral device.

DMA mentransfer seluruh data yang diminta ke / dari memory


secara langsung tanpa melewati pemroses.

Keuntungan DMA :

Memaksimalkan / meningkatkan kinerja I/O

Meminimasikan over head

CPU

memory

Disk
controller

drive

buffer
count

DMA Register / memory address


count

Gambar diatas menunjukkan Transfer DMA


seluruhnya dilakukan oleh controller.

Controller sederhana tidak dapat dilakukan I/O dalam waktu yang


bersamaan, maka dilakukan interleaving (skip blok), memberi waktu
untuk mentransfer data ke memory. Interleaving terjadi pada disk,
bukan pada memory.

7
3

1
2

5
4

1
2

No interleaving

3
6

7
4

Single interleaving

Double interleaving

Gambar Interleaving
5. I/O channel DMA controller yang dipergunakan bersama-sama untuk
sejumlah alat-alat I/O.
6. Masing-masing alat I/O dihubungkan dengan suatu channel lewat suatu
control unit atau controller yang digunakan untuk sejumlah alat-alat I/O
yang sejenis.
V. PRINSIP HARDWARE I/O
a.

Sebagai Batasan dengan maksud bagaimana hardware


tersebut diprogram.

b.

Manajemen

perangkat

I/O

mempunyai

beragam

fungsi,

diantaranya :
Mengirimkan perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan
Menangani interupsi perangkat I/O
Menangani kasalahan pada perangkat I/O
Menyediakan interface kepemakai

VI. PRINSIP SOFTWARE I/O


Ide dasarnya mengorganisasikan software dalam beberapa

layer dimana level bawah menyembunyikan akses / kepelikan hardware


untuk level diatasnya.
Level

atas

membuat

layer

dimana

level

bawah

menyembunyikan akses / kepelikan hardware untuk level diatasnya.


Level atas membuat interface yang baik ke user.

VII. TUJUAN SOFTWARE I/O


a.

Penamaan yang seragam / Uniform Naming


contoh : seluruh disk dapat dibuat dengan hirarki sistem file
(menggunakan NPS).

b.

Penanganan kesalahan / Error Handling


contoh : pertama controller, device driver, dan sebagainya. Dan jika tidak
bisa ditangani beri pesan.

c.

Synchronous (blocking) vs Asynchronous (interrupt driver) transfer.

d.

Sharable vs Dedicated Devide


Contoh : disk untuk sharable dan printer untuk dedicated.

VIII.

TUJUAN

DIATAS

DAPAT

DICAPAI

DENGAN

MEMISAHKAN

SOFTWARE I/O MENJADI 4 LAYERS


1.

Interrupt Handler

Interrupt harus disembunyikan agar tidak

terlihat rutin berikutnya.

Device driver di blok saat perintah I/O diberikan dan menunggu


interupsi.

Ketika interupsi terjadi Prosedur penanganan interupsi bekerja


agar device driver keluar dari state blocked.

3.

Device Drivers Seluruh kode device dependent terletak di


device driver. Tiap device driver menangani satu tipe / satu kelas
device. Tugas dari device driver menerima permintaan abstrak

dari software device independent diatasnya dan melakukan layanan


sesuai permintaan / mengeksekusinya.

Device

Device

Drivers

Controller

Device

(registernya)
4.

Device-Independent I/O Software


I/O device-independent software I/O yang tak bergantung pada
perangkat keras.
Fungsi dari software I/O device-independent yang biasa dilakukan :
a. Interface seragam untuk seluruh device-driver.
b. Penamaan device.
c. Proteksi device.
d. Memberi ukuran blok device agar bersifat device-independent.
e. Melakukan buffering.
f. Alokasi pada penyimpanan pada blok devices.
g. Alokasi dan pelepasan dedicated devices.
h. Pelaporan kesalahan.

5.
a.

User-Space I/O Software


Sebagian software I/O berada didalam sistem operasi yang
di link dengan user program.

b.

System call termasuk I/O, biasanya dalam bentuk prosedur


(library procedures). Contoh count = write(fd, buffer, nbytes)

c.

I/O prosedur dengan level lebih tinggi. Contoh printf


(memformat output dahulu kemudian panggil write)

d.

Yang tidak mempunyai library procedure, contohnya :


spooling directory dan daemon (proses khusus) pada proses
mencetak, transfer file, USENET.

I/O reply I/O functions

Layer
User processes

I/O
request

Device-independent
Software
Device-drivers

Make I/O call; format I/O;


spooling
Naming protection, blocking,
buffering, allocation
Setup device register, check

Interrupt handler

Hardware

status
Wake up driver when I/O
completed
Perform I/O operation

Gambar Lapisan sistem I/O dan fungsi utama dari tiap


lapisan (layer)

BAB XIII
INPUT / OUTPUT (Lanjutan)

IX. HARDWARE I/O (DISC)


A. PENGERTIAN

Disk diorganisasikan silinder-silinder dengan tiap permukaan


terdapat head yang ditumpuk secara vertikal. Track terbagi menjadi
sektor-sektor.

Tiga faktor yang mempengaruhi waktu read/write block disk


:
1.

seek time (waktu menggerakkan lengan kesilinder)

2.

rotational delay (waktu sector berputar ke head)

3.

transfer time.

a.

Yang

sangat

dominan

adalah

seek

time,

jadi

performance dapat ditingkatkan dengan mengurangi waktu rata-rata


seek.

Transfer
rate

Seek
time

boom

Latency time

Gambar Mekanisme disk


B. ALGORITMA PENJADWALAN AKSES LINTAS DISK

Pada sistem multiprogramming permintaan read/write lebih


banyak dibandingkan dengan yang dilayani sehingga memerlukan
penjadwalan disk.

Terdapat dua tipe penjadwalan disk, yaitu :


1.

Penjadwalan untuk optimasi seek.

2.

Penjadwalan untuk optimasi rotasi.

Beberapa metode yang digunakan (dalam kasus ini menggunakan


contoh : 40 silinder dengan urutan 11, 1, 36, 1, 34, 9, 12) :
a.

Algoritma Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD) / First Come.


First Served (FCFS) Algorithm.

b.

Algoritma Pungut / Pick Up Algorithm

c.

Algoritma Waktu Cari Terpendek Dipertamakan (WCTD) / Shortest


Seek Time First (SSTF) Algorithm.

d.

Algoritma Lift Singkat / LOOK Algorithm.

e.

Algoritma Lift Singkat Searah / C-LOOK Algorithm.

f.

Algoritma Lift Lengkap / SCAN Algorithm.

g.

Algoritma Lift Lengkap Searah / C-Scan Algorithm.

KONGKURENSI
I. PENGERTIAN

Kondisi dimana pada saat bersamaan terdapat lebih dari satu proses
kongkurensi ( proses proses yang kongkuren ).

Proses proses yang mengalami kongkuren dapat berdiri sendiri


( independen )atau dapat saling berinteraksi sehingga membutuhkan
sinkronisasi (koordinasi) proses yang baik.

II. PRINSIP PRINSIP KONGKURENSI

Kongkurensi kegiatan yang berhubungan dengan :


a. Alokasi waktu pemroses untuk proses proses yang aktif.
b. Pemakaian bersama dan persaingan untuk mendapatkan sumber
daya.
c. Komunikasi antar proses.
d. Sinkronisasi aktifitas banyak proses.

a.

Masalah kongkurensi dapat terjadi pada :


a.

Banyak aplikasi.

b.

Strukturisasi sebuah aplikasi yang terdiri dari kumpulan proses.

c.

Strukturisasi sebuah proses.


a.

Demi peningkatan kinerja satu proses dapat memiliki banyak


thread yang independen. Thread thread tersebut harus dapat
bekerja sama untuk mencapai tujuan proses.

b.

Strukturisasi satu aplikasi dapat dilakukan dengan banyak proses


atau dengan banyak thread. Sistem operasi modern telah banyak

mendukung thread yang berkinerja lebih bagus dibanding proses


dalam kondisi / lingkungan yang lebih terkendali.
c.

Contoh

Suatu

word

processor

antara

lain

mempunyai

kemampuan :

Menerima masukan dari keyboard.

Menerima masukan mouse atau perangkat penunjuk yang lain


( asinkron ).

d.

Pemisahan kata kata.

Memformat baris menjadi rata kanan, kiri atau kanan kiri.


Aplikasi ini dapat diterapkan dengan banyak proses atau thread

yang masing masing mempunyai tugas tertentu.


d. Strukturisasi sistem operasi
III.

KESULITAN
a.

KESULITAN DALAM KONGKURENSI

Kecepatan proses pada sistem dipengaruhi

a. Aktifitas aktifitas proses lain.


b. Cara sistem operasi menangani interupsi.
c. Kebijaksanaan penjadwalan yang dilakukan oleh sistem operasi.
1. Beberapa kesulitan yang muncul
a. Pemakaian bersama sumber daya global.

b. Pengelolaan alokasi sumber daya optimal.


c. Pencarian kesalahan pemrograman.
2. Penanganan pada kongkurensi
a. Mengetahui proses-proses yang aktif.
b. Mengatur alokasi dan dealokasi beragam sumber daya untuk tiap
proses yang aktif.
Sumber daya yang harus dikelola antara lain :

Waktu pemroses.

Memory.

Berkas-berkas (file).

Peralatan masukan/keluaran.

Dan sebagainya.

c. Proteksi data dan sumber daya fisik proses.


d. Hasil-hasil proses harus independen.

SINKRONISASI
a.

Synchronous transmission

yaitu waktu pengiriman bit-bit di

sumber pengirim (source) sinkron (sesuai) dengan waktu penerimaan bitbit yang diterima oleh penerima (receiver).
b.

Transmisi

data

yang

menggunakan

cara

synchronous

transmission permasalahan dalam


a.

Sinkronisasi bit (bit synchronization)

b.

Sinkronisasi karakter (character synchronization)


yang dikirim dengan yang diterima.

Bit synchronization

berhubungan dengan waktu kapan sumber

pengirim (source) harus meletakan bit-bit yang akan dikirim ke channel


transmisi dan kapan penerima (receiver) harus mengetahui dengan tepat
untuk mengambil bit-bit yang dikirim tersebut.

Masalah ini dapat diatasi clock yang ada di sumber pengirim dan
clock yang ada di penerima kiriman.

MUTUAL EXCLUSION

Terdapat sumber daya yang tidak dapat dipakai bersama pada waktu
bersamaan ( misalnya : printer, disk drive ).

Kondisi demikian sumber daya kritis

Bagian program yang menggunakan sumber daya kritis critical


region / section.

Hanya satu program pada satu saat yang diijinkan masuk ke critical
region.

Sistem operasi menyediakan layanan (system call) yang mencegah


proses lain masuk ke critical section yang sedang digunakan proses
tertentu.

Pemrograman harus menspesifikasikan bagian-bagian critical section


sehingga sistem operasi akan menjaganya.

Pemaksaan atau pelanggaran mutual exclusion menimbulkan :


a. Deadlock
Ilustasi deadlock
b. Startvation
Ilustasi deadlock

BAB XIV
DISTRIBUTED OS
I. RUANG LINGKUP
1. Tujuan
2. Konsep H/W
3. Konsep S/W
4. Design issues

I.1. Tujuan
1. Keuntungan distributed system terhadap centralized system.
2. Keuntungan distributed system terhadap PC independen

3. Kerugian distributed system

Keuntungan distributed system terhadap centralized system.

Keuntungan distributed system terhadap PC independen

Kerugian distributed system

Taxonomy sistem paralel dan distributed

KONSEP HARDWARE
SISD

SIMD

MISD

MIMD

BUS-BASED MULTIPROCESSORS

Cache memory digunakan mengurangi traffic pada bus


sehingga lebih banyak CPU dapat diparalelkan.

Masalah kesalahan baca nilai dapat diatasi write-through


cache.

Semua cache secara tetap memonitor bus.

Kalau ada write terjadi pada alamat yang juga ada pada cache
maka akan membuang entry tersebut dari cache atau meng-update cache
entry dengan nilai baru.

CP
U
Ca
ch
e

CP
U
Cac
he

Bus Based Multicomputers


Multi komputer terdiri atas work station pada LAN

Memory

KONSEP SOFTWARE
Walaupun hardware penting, namun software lebih penting.
OS atau softwarelah yang menunjukkan bagaimana sistem komputer bekerja
itu yang terlihat user.
NOS DAN NFS
Komunikasi yang paling primitif remote login, remote copy.
File servers - share file oleh clients.
Gambar 9-9 2 clients dan server pada NOS.
NOS setiap mesin mempunyai otonomi yang tinggi, dan requirement sedikit
secara system-wide.

NFS adalah NOS yang dibuat oleh Sun Microsystem awalnya dirancang
untuk UNIX-based work stations. Sekarang mendukung sistem yang berbedabeda
FILE SERVER AND CLIENTS

DUA FILE SERVER


Directory msing-2: games & work

FLEXIBILITY
Monolithic kernel menangani segalanya, dan umumnya untuk sistem
terdistribusi yang dibuat dari scratch menggunakan metoda ini.
Microkernel lebih fleksibel karena hampir tidak mengerjakan apa-apa. Pada
dasarnya hanya memberikan 4 pelayanan minimal:
1. Mekanisme komunikasi antar proses.
2. Beberapa memory management.

3. Sejumlah kecil dari low-level process management dan scheduling.


4. Low-level input/output.
Keuntungan potensial dari monolitihic kernel adalah performance.
RELIABILITY
Masih susah untuk mewujudkan harapan bahwa distributed system menjadi
sangat reliable (tahun 1992).
Bagaimana sekarang berikan pendapat anda dengan melihat kemajuan
teknologi, baik hardware maupun software.
SCALABILITY

SISTEM OPERASI
DAFTAR PUSTAKA
1.

Al-Bahra.

L.

B,

Transparansi

Kuliah

SISTEM

OPERASI,

d/h

Transparansi Kuliah Sistem Operasi @Copyright Perguruan Tinggi


Raharja, Perguruan Tinggi Raharja Tangerang, 2002.
2.

Al-Bahra. L. B, SISTEM OPERASI, STMIK Muhammadiyah Jakarta,


2003.

3.

Tanenbaum, Andrew S, Operating System Design and Implementation,


Prentice-Hall, 1987.

4.

Tanenbaum, Andrew S, Modern Operating Systems, Prentice-Hall,


1987.

5.

Silberschartz Abraham, Principles of Operating Systems, McGraw-Hill,


1995C.J.Date, An Introduction to Database System, volume 1,4 th edition,
Addison Wesley Publishing Company, 1987.

DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Bahra. L. B, Transparansi Kuliah SISTEM OPERASI, d/h Transparansi
Kuliah Sistem Operasi @Copyright Perguruan Tinggi Raharja, Perguruan
Tinggi Raharja Tangerang, 2002.
2. Al-Bahra. L. B, SISTEM OPERASI, STMIK Muhammadiyah Jakarta, 2003.
3. Tanenbaum, Andrew S, Operating System Design and Implementation,
Prentice-Hall, 1987.
4. Tanenbaum, Andrew S, Modern Operating Systems, Prentice-Hall, 1987.
5. Silberschartz Abraham, Principles of Operating Systems, McGraw-Hill,
1995C.J.Date, An Introduction to Database System, volume 1,4 th edition,
Addison Wesley Publishing Company, 1987.

Anda mungkin juga menyukai