Anda di halaman 1dari 18

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI UNTUK


PERUBAHAN MODEL BISNIS DAN DIGITALISASI
PERUSAHAAN PADA PT. SWATAMA MEGA TEKNIK

Dosen Pengampu :
Pak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun oleh :
Diah Anggun Pratiwi
43219010083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2020
ABSTRAK

Perkembangan di bidang teknologi informasi khususnya teknologi internet


mempermudah dan membantu berbagai bidang pekerjaan yang terkait dengan kemudahan
akses, jarak dan waktu. Untuk membantu manager proyek memantau pelaksanaan kegiatan
setiap hari yang efektif di bagian pemasangan sinyal BTS diperlukan sistem informasi
berbasis web yang dapat mendukung kegiatan manager proyek, baik pada saat membuat data
proyek, melaporkan kegiatan harian proyek, maupun pada saat me-monitoring suatu proyek
agar cepat dan akurat pada saat diperlukan. Metode penelitian dalam penulisan ilmiah ini
dikembangkan dengan metode Web Development Life Cycle (WDLC). Dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi pemantauan proyek dapat membantu perusahaan untuk memantau
kemajuan pelaksanaan proyek dan membantu membuat keputusan bagi perusahaan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Monitoring, Web Development Life Cycle(WDLC), pemancar
sinyal BTS.
PENDAHULUAN

Perkembangan di bidang teknologi informasi khususnya teknologi internet


mempermudah dan membantu berbagai bidang pekerjaan yang terkait dengan kemudahan
akses, jarak dan waktu. Penyebaran informasi yang dahulu cenderung dilakukan secara
manual dan relatif lambat, saat ini dapat dilakukan dengan lebih cepat serta efisien. Hal ini
mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan, tak terkecuali perusahaan – perusahaan dan
instansi, dalam menjalankan proses bisnisnya. Dampak dari pesatnya perkembangan
teknologi informasi membawa pengaruh ke segala bidang, salah satunya dalam bidang jasa
pembangunan atau kontraktor.

Menghadapi hal tersebut, perusahaan sering menerima suatu proyek untuk


mengembangkan usaha sehingga membutuhkan sistem informasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang diinginkan. Sistem atau aplikasi yang dibangun tentu harus mampu menjawab
kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan, dalam membangun sebuah
sistem informasi untuk memantau dan mengelola proyek pembangunan sistem dengan sebaik
mungkin guna tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan.

PT. Swatama Mega Teknik merupakan suatu anak perusahaan dari Swatama Group
yang bergerak di bidang Sipil- Mesin-Listrik atau biasa disebut CME (Civil-Mechanical-
Electrical), Intstrumentasi, dan Telekomunikasi. Perusahaan berfokus pada membangun dan
mengumpulkan sumber daya yang inovatif yang membantu dalam pelayanan teknik mesin,
konsultasi, dan pengadaan bahan – bahan dan peralatan dalam membangun proyek pemancar
menara BTS (Base Transceiver Station). Saat ini proses pengelolaan proyek di dalam
perusahaan ini masih dilakukan secara sederhana dan kesulitan dalam pengolahan data secara
keseluruhan. Dalam melakukan tugasnya, seorang manajer proyek dibatasi oleh
kemampuannya terutama dalam hal ketersediaan waktu untuk memantau pelaksanaan
kegiatan setiap hari. Hal tersebut dapat membuat kegiatan pemantauan dan koordinasi dalam
proyek tidak berjalan maksimal. Faktor lainnya seperti pada saat PT. Swatama Mega Teknik
harus menangani suatu proyek pemasangan pemancar sinyal BTS (Base Transceiver Station)
yang sedang berjalan, baik pada saat membuat data proyek, kegiatan proyek, laporan proyek
maupun pada saat me-monitoring suatu proyek karena semuanya masih dilakukan secara
manual menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang disimpan dalam folder – folder dan
diarsipkan sehingga menyulitkan dalam pencarian data. Ditambah dengan lokasi pekerjaan
yang tersebar, maka diperlukan suatu koordinasi dan komunikasi yang berkesinambungan
antar pihak- pihak yang terlibat dalam suatu proyek untuk monitoring pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu, kurangnya informasi – informasi mengenai progress suatu proyek yang cepat dan
akurat pada saat diperlukan juga menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi perusahaan PT.
Swatama Mega Teknik. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, diperlukan adanya
suatu sistem informasi monitoring proyek yang mampu untuk membantu dan mempermudah
perusahaan ini dalam memantau setiap pelaksanaan pekerjaan serta dapat memberikan
informasi – informasi proyek yang dibutuhkan secara cepat, dan sistem informasi database
yang terintegrasi dan mudah diakses dapat dikembangkan untuk menyimpan semua informasi
dokumentasi proyek yang diperlukan oleh manajer proyek dan pihak yang terkait.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah Membangun sistem informasi
monitoring proyek teknologi informasi berbasis web yang dapat membantu memantau status
kegiatan proyek pemancar sinyal BTS di PT. Swatama Mega Teknik. Membantu manager
proyek PT. Swatama Mega Teknik dalam memantau jalannya dalam setiap kegiatan proyek.
LITERATUR TEORI

1. Sistem Informasi Sebagai Perubahan Perusahaan

Otomatisasi atau automation merupakan bentuk yang sangat umum dari perubahan
perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi. Teknologi informasi dapat
diimplementasikan untuk membantu pekerjaan karyawan agar dapat dilakukan dengan
lebih efektif dan efisien. Rasionalisasi prosedur atau rationalization of procedures
merupakan bentuk perubahan perusahaan yang harus melalui proses otomatisasi awal
terlebih dahulu. Dalam otomatisasi sering terdapat pilihan-pilihan yang membuat
penyempitan baru dalam produksi. Hal tersebut menyulitkan rangkaian prosedur yang
sudah ada dan terstruktur untuk dilakukan. Rekayasa ulang proses bisnis atau business
process reengineering merupakan bentuk perubahan perusahaan yang lebih kuat.
Rekayasa ulan proses bisnis melalui proses-proses bisnis yang dianalisis, dirancang, dan
juga disederhanakan. Dan pergeseran paradigma atau paradigm shift merupakan bentuk
perubahan perusahaan yang lebih kuat dan radikal dibandingkan dengan bentuk
perubahan-perubahan yang lainnya. Mendefinisikan model bisnis baru, pemikiran ulang
sifat dan bisnis, dan sering mengubah sifat perusahaan pada saat ini, sangat dilibatkan
dalam proses bentuk pergeseran paradigma.

2. Proses Pengembangan Sistem Pada Perusahaan

Dalam mengembangkan sistem informasi terdapat enam proses penting yang harus
dilakukan. Proses penting tersebut antara lain adalah perencanaan, analisa, desain,
pengembangan, testing, implementasi, pengoperasian dan pemeliharaan.

a. Perencanaan
Perencanaan adalah membuat semua rencana atau gambaran yang berkaitan dengan
proyek sistem informasi. Proses ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan arah
untuk melakukan suatu hal agar berjalan lebih sistematis dan sesuai dengan tujuan.

b. Analisa
Analisa adalah proses menyelidiki workflow sistem informasi yang sedang berjalan
dan mencari tahu apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu. Analisa
ini dilakukan oleh orang-orang yang memahami workflow sistem manajemen yang
dapat disebut sebagai Business Processs Analyst (BPA)

c. Desain
Salah satu proses yang paling penting dalam siklus SDLC adalah proses desain.
Desain ini merupakan penentuan pondasi dalam sistem informasi. Jika terjadi
kesalahan dalam proses desain maka dapat menimbulkan berbagai hambatan dan yan
paling parah adalah kegagalan proyek.
Desain pemograman merupakan proses membuat desain berdasarkan desain proses
bisnis yang dibuat oleh BPA. Desain pemograman ini diperlukan oleh programmer
untuk dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam menulis source code. Desain
pemograman memiliki beberapa jenis, yaitu : Desain Database, Desain Screen Layout,
Desain Diagram Proses, dan Desain Report Layout.

d. Pengembangan
Pada tahap pengembangan (development) hal yang dilakukan yaitu melakukan
pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer yang
menggunakan bahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. Orang
yang melakukan pengembangan tersebut disebut sebagai Programmer.

e. Testing
Testing adalah proses untuk mengetahui ketidaksesuaian hasil sebuah sistem
informasi dengan hasil yang diharapkan yang dibuat sedemikian rupa. Proses ini
penting untuk dilakukan untuk mencegah masalah-masalah yang mungkin terjadi
dimasa depan.

f. Implementasi
Implementasi merupakan proses untuk menggunakan sistem informasi yang telah
dibuat agar pemakai mengganti sistem informasi yang lama dengan sistem informasi
yang baru.

Proses implementasi dapat dilakukan dengan cara :


 Memberitahu user
 Melatih user
 Memasang sistem (install system)
 Entri/Konversi data
 Siapkan user ID

g. Pengoperasian dan Pemeliharaan


Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan sistem informasi yang
telah dibuat.  Selama sistem informasi yang telah dibuat beroperasi, ada beberapa
tugas rutin yang perlu dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain:
 System Maintenance
 Backup & Recovery
 Data Archive

3. Pendekatan Alternatif Pembangunan Sistem yang terjadi pada perusahaan

Tidak semua metode dapat digunakan dalam keadaan-keadaan yang terjadi di perusahaan.
Untuk itu perusahaan dapat menggunakan metode pengembangan alternative yang dapat
digunakan dalam keadaan-keadaan tertentu. Metode alternative tersebut antara lain:
Metode Prototype, Metode Paket, Metode pengembanan oleh pemakai user, dan juga
Metode Outsourcing.

a. Metode Prototype
Prototyping adalah proses pengembangan secara cepat dan melalui berbagai proses
interaksi yang berulang-ulang dalam pengujian terhadap prototype. Metode ini
biasanya digunakan oleh ahli sistem informasi dan ahli bisnis.

Keunggulan dari prototyping adalah :


 Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
 Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
 Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
 Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
 Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.

Kelemahan dari prototyping adalah :


 Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam
jangka waktu yang lama.
 Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
 Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik
perancangan yang baik.

b. Metode Paket
Pengembangan sistem informasi alternatif model paket dilakukan dengan cara
membeli perangkat lunak yang ada. Paket ini dikembangkan oleh analis sistem
penjual paket, yang berperan sebagai pihak ketiga. Departemen sistem dapat
mengoperasikan sistem yang sudah dibeli. Pemakai sistem pun juga dapat langsung
menggunakan sistem jika sudah dibeli.

Kelebihan Paket :
 Kualitas paket yang baik.
 Dapat digunakan dengan seketika
 Harga paket relatif murah
 Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis (business process
reengineering atau BPR)
 Kompatibel dengan sesama pengguna paket.

Kekurangan Paket :
 Tidak sesuai dengan aplikasi yang unik
 Perbaikan, modifikasi dan pengambangan paket sulit dikerjakan sendiri
 Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya.
 Ketergantungan dari pemasok
 Model Outsourcing
c. Metode Pengembangan Oleh Pemakai (End User Computing atau End User
Development)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus
pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan.
Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengembangan sistem EUC
akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada
pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.

Kelebihan dari pengembangan oleh pemakai adalah:


 Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus
dikembangkan di departmen tsb.
 Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenhi.
 Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.

Kekurangan dari pengembangan oleh pemakai adalah:


 Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi sistem
informasi.
 Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
 Kelemahan teknis.

d. Outsourcing
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari pihak
eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan dengan
cara membeli aplikasi dengan vendor.

Kelebihan dari Outsourcing adalah:


 Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika perusahaan
tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya kepada pihak ketiga dalam bentuk
outsourcing yang lebih murah, dikarenakan outsourcer menerima jasa dari
perusahaan lainnya, sehingga biaya tetap outsourcer dapat dibagi ke beberapa
perusahaan.
 Mengurangi waktu proses, karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja
bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.
 Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan
sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi dan ahli di bidang
tersebut.
 Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang system teknologi ini dan pihak
outsourcer mempunyainya.
 Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi dan
transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.
 Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
 Mengurangi risiko kegagalan investasi yang mahal.
 Penggunaan sumber daya system informasi belum optimal.
 Perusahaan dapat memfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting.

Kekurangan dari Outsourcing adalah:


 Jika aplikasi yang di-outsourcer adalah aplikasi yang stratejik, maka dapat ditiru
oleh pesaingnya yang juga dapat menjadi klien dari outsourcer yang sama.
 Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di-outsourcer kan.
 Jikakekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak
kendali dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.
 Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan
mengoperasikan aplikasi tersebut.

4. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi

Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :

 Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama.Permasalahan


yang timbul.
 Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan atau terjadi error pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
 Pertumbuhan organisasi
 Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya
sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat
memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
 Untuk meraih kesempatan-kesempatan
 Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu
sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah
disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga
teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar
dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
 Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
 Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari
pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
 Peningkatan kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan waktu respons.
Throughput adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu.
Sedangkan waktu respons adalah rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.
 Kualitas informasi yang disajikan.
 Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan.
 Kontrol (pengendalian).

PEMBAHASAN
Membangun Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Proyek Pemancar Sinyal BTS
Berbasis Web Pada PT. Swatama Mega Teknik

Tahap pengumpulan data merupakan tahap pertama untuk membangun sistem dimana
pada tahap ini penulis memperoleh data – data pendukung sebelum menganalisis dan
membangun sistem. Tahapan ini dibagi menjadi dua yaitu, pertama data primerbersumber
diantaranya wawancara dan diskusi dengan manager proyek disertai dengan
mempresentasikan mengenai konsep sistem informasi monitoring proyek berbasis website
ini. Kedua, Data Sekunder meliputi data yang diperoleh dari literatur, studi pustaka,
penelitian terdahulu, web application, beserta perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian ini seperti PHP, MySQL database, dan javascript, serta template perangkat lunak
yang di gunakan adalah framework bootstrap. Data berupa informasi proyek, jenis laporan
baik dari Manager Proyek atau dari Teknisi dan Direktur, kegiatan proyek, kemajuan fisik
serta informasi orang-orang yang berkepentingan dalam proyek.

Tahap analisis sistem PT. Swatama Mega Teknik saat ini proses pengelolaan proyek
di dalam perusahaan ini masih dilakukan secara sederhana dan kesulitan dalam pengolahan
data secara keseluruhan karena semuanya masih dilakukan secara manual menggunakan
aplikasi Microsoft Excel. Dalam melakukan tugasnya, seorang manager proyek dibatasi oleh
kemampuannya terutama dalam hal ketersediaan waktu untuk memantau pelaksanaan
kegiatan proyek setiap hari. Hal tersebut dapat membuat kegiatan pemantauan dan koordinasi
dalam proyek tidak berjalan maksimal. Menyadari di butuhkannya solusi untuk menekan
semua kekurangan yang ada maka dari itu diperlukan adanya suatu sistem informasi
monitoring proyek yang mampu untuk membantu dan mempermudah perusahaan ini dalam
memantau setiap pelaksanaan pekerjaan dan dapat memberikan informasi – informasi proyek
yang dibutuhkan, serta sistem informasi database yang terintegrasi dan mudah diakses untuk
menyimpan semua informasi dokumentasi. Setelah melihat permasalahan yang ada maka
penulis mengusulkan dengan membuat pencatatan menggunakan teknologi komputer dan
media online. Dengan kata lain, menggunakan sistem komputerisasi yang berfungsi untuk
mengurangi kesalahan – kesalahan yang sering terjadi dalam pencatatan yang masih manual
dan memanfaatkan media internet agar dapat memotoring kegiatan proyek di manapun
berada.

Setelah tahap analisis selesai maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu perancangan
sistem adalah proses perancangan menggunakan alat bantu sistm. Disini dapat dipaparkan
sistem menggunakan alat bantu UML.
Gambar 1 Use Case Diagram

Gambar 2 Class Diagram


Gambar 3 Activity Diagram Mengelola Vendor

Gambar 4 Activity Diagram Mengelola Proyek

Gambar 5 Activity Diagram Membuat Tugas


Gambar 6 Acticity DiagramMembuat Kemajuan Fisik

Gambar 7 Sequence Diagram Admin

Implementasi sistem merupakan tahap penerapan sistem yang telah dirancang dan
dibangun, sebagai sistem yang dirancang dapat diorientasikan secara optimal.
Gambar 8 Halaman Form Login

Form login akan tampil pertama kali untuk masuk ke halaman menu utama atau
dashboard. Form login terdiri dari beberapa masukan yaitu username dan password, selain
itu terdapat tombol login yang berfungsi untuk masuk ke halaman menu utama.

Gambar 9 Halaman Dashboard Admin

Halaman dashboard ini hanya berisi data dari statistik data vendor dan data proyek yang ada.

Halaman Dashboard pada gambar 5 dan 6 untuk Manager Proyek sekaligus Teknisi yang
berisi rangkuman dari status kemajuan proyek beserta status tugas proyek.

Halaman ini adalah halaman dashboard khusus Direktur yang hanya berisi rangkuman dari
status kemajuan proyek
Halaman data proyek mengenai informasi dari proyek yang sedang berjalan maupun yang
sudah selesai, pada halaman ini Admin dapat menambahkan proyek baru dengan cara
memilih tambah proyek.

Halaman ini teknisi sebagai user dapat memanfaatkan halaman ini untuk
melaporkankegiatandan masalah proyek yang terjadi secara langsung untuk diteruskan ke
manager proyek.

Halaman ini manager proyek dapat melakukan pengelolaan proyek untuk menyampaikan
status kemajuan fisik proyek yang ditangani.

Halaman ini menampilkan file dokumen yang berkaitan dengan kegiatan proyek untuk
download dan upload.

Pada halaman ini berisi foto – foto dari bukti foto dokumentasi dari proyek yang sedang
berjalan yang dapat dimanfaatkan oleh manager proyek, tim teknisi, dan juga direktur sebagai
penerima langsung.

Di halaman ini tidak hanya berfungsi untuk melihat laporan saja namun dapat mencetak
laporan proyek tersebut.

Gambar 10 Laporan Proyek Berbentuk Fisik


KESIMPULAN

Sistem Monitoring Proyek sebelumnya yang dilakukan perusahaan PT. Swatama


Mega Teknik yang masih bersifat manual menggunakan Excel dan dengan adanya sistem
informasi monitoring berbasis web ini mampu membantu penginputan data proyek dan
pemantauan proyek BTS sehingga dapat menghemat waktu dan meminimalisir biaya.
Pembangunan sistem informasi monitoring berbasis web ini dikembangkan menggunakan
metode Web Development Life Cycle (WDLC) dan di implementasikan menggunakan
template framework bootstrap berjalan dengan semestinya. Sistem monitoring proyek
berbasis web ini dapat membantu dalam pengolahan data proyek BTS jadi lebih baik, karena
membuat tampilan menu dan laporan sesuai kebutuhan user.

Dengan adanya sistem informasi monitoring proyek berbasis web ini, maka media
penyimpanan data fisik menjadi media penyimpanan data digital, diharapkan dapat
meminimalisir dari kehilangan dan kerusakan data.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of Supply
Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia. International Journal
of Supply Chain Management, 7(5), 418-427.

Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure Implications of


Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal of
Supply Chain Management, 9(2), 648-655.

Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth Rekomendasi Trend
Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses Abadi. InComTech, 9(1), 49-60.

Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,


Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.

Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management accounting
in supply chain outcomes and logistic firm profitability. Uncertain Supply Chain
Management, 7(2), 145-156.

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3). doi: https://doi.org/10.4108/eai.3-2-
2020.163573.

Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). doi: https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775.

Putra, Y. M. (2019). Membangun Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826. doi:
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.

Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A Proposed


Model for SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A), 613-623.

Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of marketing
capabilities and export performance of SMEs: A proposed study. European Journal of
Business and Management, 10(22).
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical
Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA
International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

Husen, Abrar (2009). Manajemen Proyek; Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian


Proyek. Yogyakarta :

Penerbit Andi Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2012

Husen, Abrar (2016). Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi. Revisi kedua.
Bandung : Informatika

Ervianto, Wulfram I (2004). Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta :


Penerbit Andi.

Tantra, Rudi (2012). Manajemen Proyek Sistem Informasi : bagaimana mengelola proyek
sistem informasi secara efektif dan efisien. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Sutarman (2012). PengantarTeknologiInformasi. Jakarta : BumiAksara.

Rosa A.,S., Shalahuddin. M (2016). Rekayasa Perangkat Lunak. Cetakan ketiga. Bandung :
Informatika.

Brady, M., Loonam, J. (2010). Exploring the use of entity-relationship diagramming as a


technique to support grounded theory inquiry. Bradford : Emerald Group Publishing.

Setiawan F., A. (2012). Pemrograman Internet. Cetakan pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu

Alatas,H. (2013). Responsive Web Design Dengan PHP & Bootstrap. Yogyakarta :
Lokomedia.

French, A.M, (2011) Journal of Internet Banking & Commerce. Special Edition p1.
Pubmed Schollar Google.

[Diakses 30 Mei 2017] : http://getbootstrap.com/

[Diakses 30 Mei 2017] : https://www.javascript.com/

Anda mungkin juga menyukai