Anda di halaman 1dari 4

REZA AULIYA PUTRI DESTAN - 043918801

SISTEM INFORMASI (UPBJJ BOGOR)


DISKUSI 1 SATS4121

1. Jelaskan pengertian ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data!


Ukuran pemusatan data adalah suatu ukuran yang memperlihatkan karakteristik
suatu data, dan menentukan letak pusat suatu data tertentu yang sudah diurutkan dari
nilai terkecil sampai nilai terbesar atau sebaliknya. Ukuran pemusatan data terdiri dari
rata-rata (jumlah semua data dibagi banyaknya data), median (nilai tengah), modus
(nilai yang paling banyak muncul), kuartil (nilai yang membagi data terurut menjadi
empat bagian yang sama sehingga memperoleh tiga quartil), dan persentil (membagi
suatu data menjadi seratus bagian sama rata) yang bisa dilakukan pada tiga bentuk
data yaitu data tunggal, berbobot, dan berkelompok.
Ukuran penyebaran data adalah suatu metode untuk melakukan analisis terhadap
penyimpangan (deviasi) atau keragaman sekelompok data terhadap nilai rata-rata atau
nilai pusatnya. Ukuran penyebaran data diantaranya adalah range (selisih data
maksismum dengan data minimum), varians (perbedaan antara nilai-nilai amatan
dengan nilai rata-ratanya), standard deviasi (hasil pengukuran memberikan nilai yang
sama dengan data aslinya), koefisien varians (nilai relatif dari standard deviasi
terhadap nilai rata-rata).

2. Berikan contoh ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data!


Contoh pemusatan data
Ukuran pemusatan data terdiri dari rata-rata (jumlah semua data dibagi banyaknya
data), median (nilai tengah), modus (nilai yang paling banyak muncul), kuartil (nilai
yang membagi data terurut menjadi empat bagian yang sama sehingga memperoleh
tiga quartil), dan persentil (membagi suatu data menjadi seratus bagian sama rata).
Sebagai contoh misalnya mencari nilai rata-rata dari suatu data adalah sebagai berikut.
Terdapat suatu data X adalah 2, 5, 1, 3, 4, maka berapa nilai rata-rata dari data
tersebut?
Rata-rata data X = (2+5+1+3+4) / 5 = 3
Contoh ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data terdiri dari range (selisih data maksismum dengan data
minimum), varians (perbedaan antara nilai-nilai amatan dengan nilai rata-ratanya),
standard deviasi (hasil pengukuran memberikan nilai yang sama dengan data aslinya),
koefisien varians (nilai relatif dari standard deviasi terhadap nilai rata-rata). Sebagai
contoh misalnya mencari nilai range dari suatu data adalah sebagai berikut.
Terdapat suatu data X adalah 2, 5, 1, 3, 4, maka berapa nilai rata-rata dari data
tersebut?
Range data X = Xmax - Xmin = 5-1 = 4

3. Kapan ukuran pemusatan dan penyebaran data digunakan? Berikan


contohnya untuk masing-masing ukuran tersebut!
Ukuran pemusatan data digunakan saat kita memerlukan sebuah representasi dari
sekumpulan data yang lebih jelas dan detail. Sebagai contoh misalnya dibutuhkan
sebuah nilai tengah (median) secara detail dari sekumpulan data nilai 25 siswa SD
XYZ, maka sekumpulan data tersebut harus diurutkan terlebih dahulu dari yang
terkecil sampai yang terbesar kemudian dibagi menjadi dua bagian yang sama.
Ukuran penyebaran data digunakan saat ingin mengetahui selisih atau
penyimpangan (deviasi) antara nilai data tertentu dengan nilai rata-ratanya, seberapa
jauh data menyebar dari nilai rata-rata yang ada, dan seperti apa bentuk
keragamannya. Sebagai contoh misalnya dibutuhkan ukuran range dari sekelompok
data berat badan 10 siswa laki-laki SMP ABC, maka untuk memperoleh range
sekelompok data tersebut harus dihitung selisih antara data maksimum dan data
minimum yang ada dari data berat badan 10 siswa tersebut.

4. Jika dalam satu daerah misalkan Desa A, ingin diketahui rata-rata


penghasilan penduduk di Desa A. Di desa tersebut ada 2 orang yang kondisi
perekonomiannya sangat mencolok dibandingkan dengan rata-rata kondisi
perekonomian masyarakat lainnya. Ukuran pemusatan data apa yang
digunakan jika secara statistik ingin ditentukan rata-rata penghasilan penduduk
di Desa A? Berikan penjelasan Anda!
Menurut saya, berdasarkan kasus di atas ukuran pemusatan data yang digunakan
adalah rata-rata (mean) data berkelompok. Karena jika terdapat 2 orang yang kondisi
perekonomiannya sangat berbeda atau mencolok dibandingkan yang lain, maka perlu
disajikan bersama frekuensi dan kelas-kelas intervalnya. Jadi misalnya, terdapat
beberapa data penghasilan penduduk di Desa A perbulan adalah sebagai berikut.
Penghasilan Penduduk Desa A Perbulan (Rupiah) Frekuensi (f)
500.000 - 2.000.000 5
2.000.000 - 3.000.000 4
3.000.000 - 4.000.000 3
4.000.000 - 5.000.000 2

Maka terlihat bahwa ada 2 frekuensi yang penghasilannya bernilai paling tinggi atau
mencolok diantara yang lainnya. Maka langkah pertama yang harus dilakukan untuk
menentukan nilai rata-ratanya adalah menentukan titik tengah kelas (mi) yaitu dengan
cara (batas atas kelas + batas bawah kelas) / 2, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Penghasilan Penduduk Desa A


Titik tengah (mi) Frekuensi (fi)
Perbulan (Rupiah)
500.000 - 2.000.000 1.250.000 5
2.000.000 - 3.000.000 2.500.000 4
3.000.000 - 4.000.000 3.500.000 3
4.000.000 - 5.000.000 4.500.000 2

Selanjutnya adalah menghitung frekuensi kelas ke-I (mi fi) yaitu


� i ��
�=1

Penghasilan Penduduk
mi fi mi fi
Desa A Perbulan (Rupiah)
500.000 - 2.000.000 1.250.000 5 6.250.000
2.000.000 - 3.000.000 2.500.000 4 10.000.000
3.000.000 - 4.000.000 3.500.000 3 10.500.000
4.000.000 - 5.000.000 4.500.000 2 9.000.000
Jumlah 14 35.750.000
Langkah yang ketiga dan terakhir adalah menghitung rata-rata yaitu

� �
�=1 i � 35.750.000

= = 2.553.571,43
� 14
�=1 �

Jadi nilai rata-rata penghasilan penduduk Desa A adalah Rp2.553.571,43

Sumber: BMP SATS4121 (Modul 2)

Anda mungkin juga menyukai