NIM : 201011401487 Rekayasa Perangkat Lunak – Pertemuan 6
1. Sebutkan Model Aplikasi Ketidak sempurnaan?
Model aplikasi ketidaksempurnaan (imperfect application model) adalah model yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak untuk memperhitungkan kemungkinan kegagalan dalam sistem atau aplikasi. Model ini mengakui bahwa tidak mungkin untuk menghasilkan perangkat lunak yang sepenuhnya bebas dari kesalahan atau bug, dan oleh karena itu, perlu memperhitungkan kemungkinan kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam sistem. Beberapa model aplikasi ketidaksempurnaan yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak antara lain: a. Model kegagalan perangkat lunak (software failure model): Model ini memperhitungkan kemungkinan kegagalan dalam sistem karena adanya kesalahan atau bug dalam perangkat lunak. b. Model ketahanan perangkat lunak (software resilience model): Model ini memperhitungkan kemampuan sistem untuk tetap berfungsi dengan baik meskipun terjadi kegagalan atau gangguan. c. Model toleransi kesalahan perangkat lunak (software fault tolerance model): Model ini memperhitungkan kemampuan sistem untuk mengatasi kesalahan atau kegagalan dalam perangkat lunak dengan cara yang aman dan dapat diprediksi. d. Model pemulihan perangkat lunak (software recovery model): Model ini memperhitungkan kemampuan sistem untuk pulih dari kegagalan atau kesalahan dalam perangkat lunak dan melanjutkan operasinya. Semua model ini dapat membantu pengembang perangkat lunak memperhitungkan kemungkinan kegagalan dalam sistem dan merancang perangkat lunak yang lebih andal dan dapat diandalkan.
2. Apa fungsi dari Practice Particulars?
Practice Particulars dalam konteks rekayasa perangkat lunak FE (Front-End) merujuk pada informasi terperinci tentang bagaimana mengembangkan dan membangun antarmuka pengguna (user interface/UI) untuk sebuah aplikasi atau situs web. Hal ini mencakup praktik terbaik dalam merancang tampilan dan interaksi pengguna, alat dan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan UI, dan aspek teknis lainnya yang terkait dengan pembuatan antarmuka pengguna yang baik. Fungsi dari Practice Particulars (FE) dalam rekayasa perangkat lunak meliputi: a. Memudahkan pengembang perangkat lunak dalam memahami dan menerapkan praktik terbaik dalam merancang dan mengembangkan antarmuka pengguna yang baik dan mudah digunakan. b. Memastikan konsistensi antara desain antarmuka pengguna yang berbeda dalam satu aplikasi atau situs web. c. Meningkatkan kualitas antarmuka pengguna yang dibangun dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah atau kesalahan teknis dalam pembuatan antarmuka pengguna. d. Memastikan keamanan dan privasi data dengan mengimplementasikan standar keamanan dalam antarmuka pengguna. e. Meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyediakan fitur-fitur interaktif dan mudah digunakan. f. Meningkatkan efisiensi pengembangan dan pengujian dengan menyediakan panduan dan informasi terperinci tentang teknologi dan alat yang digunakan dalam pengembangan antarmuka pengguna.
3. Sebutkan contoh Siklus Hidup Item (SHI)?
Siklus Hidup Item (SHI) adalah suatu konsep yang digunakan dalam manajemen konfigurasi untuk menggambarkan siklus hidup dari sebuah item, termasuk perangkat lunak. SHI terdiri dari beberapa tahapan yang dijalankan secara berurutan, mulai dari perencanaan hingga penghapusan, dan tahapan-tahapan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis item yang sedang diatur. Berikut ini adalah contoh Siklus Hidup Item (SHI) untuk sebuah perangkat lunak: a. Perencanaan: Tahap ini melibatkan perencanaan dan penentuan kebutuhan dan spesifikasi perangkat lunak yang akan dibuat. b. Analisis: Tahap ini melibatkan analisis kebutuhan pengguna dan pengembangan spesifikasi teknis untuk perangkat lunak. c. Desain: Tahap ini melibatkan perancangan antarmuka pengguna, struktur database, arsitektur sistem, dan rancangan teknis lainnya untuk perangkat lunak. d. Implementasi: Tahap ini melibatkan pengembangan dan penulisan kode perangkat lunak berdasarkan rancangan teknis yang telah dibuat. e. Pengujian: Tahap ini melibatkan pengujian perangkat lunak untuk memastikan bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. f. Pemeliharaan: Tahap ini melibatkan perbaikan dan pemeliharaan perangkat lunak selama masa pakai, termasuk pembaruan, perbaikan bug, dan perbaikan keamanan. g. Penghapusan: Tahap ini melibatkan penghapusan perangkat lunak dari sistem atau penggantian dengan versi yang lebih baru. Siklus Hidup Item (SHI) juga dapat bervariasi tergantung pada jenis item yang sedang diatur. Contoh lain dari Siklus Hidup Item (SHI) meliputi siklus hidup produk, siklus hidup dokumen, dan siklus hidup mesin.
4. Jelaskan Tujuan definitif dari kemajuan jadwal?
Tujuan definitif dari kemajuan jadwal dalam manajemen proyek adalah untuk memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kemajuan jadwal adalah proses memantau dan melacak perkembangan proyek selama berlangsungnya proyek dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana jadwal yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan definitif dari kemajuan jadwal adalah untuk memastikan bahwa proyek selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya keterlambatan dan biaya yang lebih tinggi. Kemajuan jadwal juga membantu untuk memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir.
5. Jelaskan fungsi Kilo Lines of Codes (KLOC)?
Kilo Lines of Code (KLOC) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur kompleksitas dan ukuran dari sebuah program komputer. KLOC adalah satuan pengukuran yang menunjukkan jumlah baris kode yang ada dalam program yang diukur, dengan satuan ribu atau "kilo" baris kode. Fungsi utama dari penggunaan KLOC adalah untuk membantu para pengembang perangkat lunak dalam mengukur dan memperkirakan biaya dan usaha yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara program yang besar. Semakin besar jumlah KLOC dalam sebuah program, semakin besar usaha yang diperlukan untuk mengembangkan, memelihara, dan menguji program tersebut.