Anda di halaman 1dari 5

Chapter 3

Software Quality Factors


3.1 Pentingnya Definisi Komprehensif dari Persyaratan
Ada suatu kebutuhan untuk definisi yang komprehensif dari persyaratan yang akan
mencakup semua atribut dari perangkat lunak dan aspek dari penggunaan perangkat lunak, termasuk
aspek kegunaan, aspek usabilitas, aspek pemeliharaan, dan sebagainya untuk menjamin kepuasan
penuh dari pengguna.
Berbagai besar masalah yang berkaitan dengan berbagai atribut dari perangkat lunak
dan penggunaan dan pemeliharaan, sebagaimana didefinisikan dalam dokumen persyaratan perangkat
lunak, dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok konten yang disebut faktor kualitas. Kami mengharapkan
tim bertanggung jawab untuk menentukan persyaratan perangkat lunak dari sistem perangkat lunak
untuk memeriksa kebutuhan untuk menentukan persyaratan yang dimiliki masing-masing faktor.
Dokumentasi dari persyaratan perangkat lunak diharapkan berbeda dari setiap faktor, merupakan
cerminan dari perbedaan-perbedaan yang akan ditemukan dalam proyek-proyek perangkat lunak.
Dengan demikian, kita dapat berharap bahwa tidak semua faktor bersifat universal "diwakili" dalam
semua dokumen persyaratan.
3.2 Klasifikasi persyaratan perangkat lunak ke dalam faktor kualitas perangkat lunak
Menurut McCall terdapat 3 aspek penting dari suatu produk software, yaitu : karakteristik operasional,
kemampuan perubahan ketika software sudah berjalan, dan kemampuan beradaptasi terhadap
lingkungan baru.

Ketiga aspek tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Mc.CALLS SOFTWARE QUALITY FACTORS

Berdasarkan gambar diatas, McCall menyediakan beberapa dekripsi yaitu :


Product Operation:
1. Correctness (kebenaran), tingkat pemenuhan program terhadap kebutuhan yang dispesifikasikan dan
memenuhi tujuan/ misi konsumer
2. Reliability (Keandalan), tingkat kemampuan program yang diharapkan dapat menampilkan fungsi
yang dimaksud dengan presisi yang ditetapkan.
3. Efficiency (efisiensi), jumlah sumberdaya yang diproses dan kode yang diperlukan oleh program
untuk melaksanakan fungsi tersebut
4. Integrity (Integritas), tingkat kemampuan pengawasan akses terhadap data atau software oleh orangorang tertentu.
5. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan masukan dan
mengartikan keluaran oleh program
Product Revision:
1. Maintainability, usaha yang diperlukan untuk menetapkan dan memperbaiki kesalahan dalam
program.
2. Flexibility, usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional
3. Testability, usaha yang diperlukan untuk menguji program untuk memastikan bahwa program
melaksanakan fungsi yang ditetapkan
Product Transition:
1. Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari hardware/ lingkungan sistem
software tertentu ke yang lainnya.
2. Reusability, tingkat kemampuan program/ bagian dari program yang dapat dipakai ulang dalam
aplikasi lainnya, berkaitan dengan paket dan lingkup dari fungsi yang dilakukan oleh program
3. Interoperability, usaha yang diperlukan untuk menggabungkan satu sistem dengan yang lainnya.
Untuk membentuk pengukuran langsung mengenai faktor-faktor kualitas tidaklah mudah. Terdapat
beberapa ukuran (metric) yang didefinisikan dan penilaiannya diukur secara objektif. Pengukuran
biasanya dalam bentuk checklist dengan menggunakan skala 0-10. McCall menetapkan beberapa
pengukuran yang dapat digunakan, diantaranya :
1. Auditability, kemudahan yaitu penyesuaian terhadap standar yang dapat diperiksa.
2. Accuracy, ketepatan perhitungan dan kontrol
3. Communication commonality, tingkatan dimana interface standar, protokol dan bandwidth digunakan
4. Completenesss, tingkatan dimana implementasi lengkap dari fungsi yang dibutuhkan telah tercapai
5. Conciseness, kepadatan program dalam jumlah baris kode
6. Consistency, penggunaan rancangan dan teknik dokumentasi dalam satu bentuk diseluruh proyek
pengembangan software

7. Data commonality, penggunaan struktur dan tipe data standar diseluruh program
8. Error tolerance, kerusakan yang muncul ketika program menemukan kesalahan/kegagalan
9. Execution efficiency, performa run-time suatu program
10. Expandability, tingkatan dimana rancangan arsitektural, data atau prosedur dapat dikembangkan
11. Generality, lingkup aplikasi potensial dari suatu komponen program
12. Hardware

independece,

tingkatan

dimana

software

dipisahkan

dari

hardware

yang

mengoperasikannya
13. Instrumentation,

tingkatan

dimana

pengawasan

program

memiliki

operasi

tersendiri

dan

mengidentifikasikesalahan yang terjadi


14. Modularity, kemandirian fungsional dari suatu komponen program
15. Operability, kemudahan pengoperasian program
16. Security, ketersediaan mekanisme yang mengontrol atau menproteksi program dan data
17. Self-documentation, tingkatan dimana kode sumber menyediakan dokumentasi yang berarti
18. Simplicity, tingkatan dimana program dapat dimengerti tanpa kesulitan
19. Software system independence, tingkatan dimana program mandiri terhadap feature bahasa
pemrograman nonstandar, karakteristik sistem operasi, dan batasan-batasan lingkungan lainnya
20. Traceability, kemampuan penelusuran ulang kepada kebutuhan mengenai representasi rancangan
atau komponen program yang sesungguhnya
21. Training, tingkatan dimana software membantu menerapkan sistem oleh user yang baru.

Keterhubungan antara faktor-faktor kualitas software dengan ukuran-ukuran (metrics) yang digambarkan
dalam
tabel :

Faktor-faktor kualitas yang dideskripsikan oleh McCall dan kawan-kawan merepresentasikan sejumlah
checklist yang disarankan. Hewlett-Packard telah membuat sejumlah faktor-faktor kualitas yang
disingkat FURPS, yaitu Functionality, Usability, Reliability, Performance, Supportability. Dimana atributatribut untuk setiap faktor seperti tersebut dibawah ini :
1. Functionality, diperkirakan dengan mengevaluasi sejumlah feature dan kemampuan program, fungsifungsi umum yang disediakan, dan keamanan terhadap keseluruhan system
2. Usability, diperkirakan dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi,
dan dokumentasi
3. Reliability, dievaluasi dengan mengukur frekuensi dan penanganan kesalahan, keakuratan hasil
output, jangka waktu antar kesalahan (Mean Time Between Failure), kemampuan untuk recover dari
kesalahan dan kemampuan prediksi program
4. Performance, diukur dengan mengevaluasi kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi
sumberdaya, keluaran dan efisiensi
5. Supportablity, kombinasi kemampuan untuk memperpanjang program, kemampuan adaptasi dan
kemampuan layanan sebagai tambahan untuk kemampuan ujicoba, kesesuaian, kemampuan
penyusunan (kemampuan untuk mengorganisir dan mengatur elemen-elemen penyusunan software),

kemudahan dengan apa sistem dapat diinstalasi dan kemudahan dengan apa masalah-masalah
dapat dilokasikan

Sumber: Software Quality Assurance From Theory To Implementation By Daniel Galin


Terjemahan: Dadang Latif, M.Kom

Anda mungkin juga menyukai