a.) pemikiran strategi test b.) mengembangkan umpan balik terhadap batasan c.) ukuran dari pekerjaan testing d.) mengembangkan umpan balik terhadap kedalamdan waktu e.) akan lebih mudah medelegasikan dan mensupervisi testing
STANDAR IEEE MENGIDENTIFIKASIKAN KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA DARI RENCANA TES MENURUT STRUKTUR DARI DOKUMEN RENCANA TES,YAITU:
1. 2. 3. Identitas memberikan identitas yang unik terhadap rencana. Pengantar memberikan rangkuman tentang apa saja yang terdapat di dalam rencana. Item-item tes memberikan identifikasi komponen-komponen yang akan dites, termasuk versi ataupun varian tertentu. Fitur-fitur yang dites mencakup aspek-aspek sistem yang akan dites. Fitur-fitur yang tidak dites mencakup aspek-aspek sistem yang tidak akan dites dan alasan mengapa mereka diabaikan. Pendekatan memberikan gambaran umum pendekatan testing tiap fitur yang dites. Serahan tes menjelaskan dokumentasi yang ada di semua aktifitas testing, yang dipakai untuk item-item tes yang tercakup dalam rencana tes. Tugas-tugas testing memberikan identifikasi semua tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan testing. Tanggung jawab mengelompokan tanggung jawab untuk memecahkan masalah. Stafing dan kebutuhan pelatihan memberikan spesifikasi terhadap siapa saja yang melaksanakan tugas-tugas testing, kebutuhan tingkat kemampuan, dan tiap kebutuhan akan pelatihan khusus. Jadwal Memberikan batas-batas waktu dan kejadian tes, & proposal untuk koordinasi tugas & estimasi usaha. Resiko dan kontingensi Memberikan identifikasi tiap asumsi resiko tinggi dari rencana. Persetujuan Kebutuhan akan penandatanganan rencana, sebagai tanda bahwa rencana telah diketahui dan disetujui.
4. 5.
6. 7.
8.
9. 10. 11. 12. 13.
Tester dapat menjadi frustasi dalam menyelesaikan rencana tes sebelum detil sistem yang mereka testing diselesaik
Skenario To Be Defined TBD dapat digunakan sebagai tanda untuk bagian-bagian dari rencana yang belum diketahui.
TESTING TERSTRUKTUR
Suatu tes yang terstruktur adalah yang direncanakan, didefinisikan, dan didokumentasikan. Testing yang terstruktur menggunakan suatu strategi yang dapat diharapkan berdasar pada analisa rasional dari sistem, lingkungan, kegunaan dan resiko.Menggunakan metode terstruktur membutuhkan usaha yang amat keras dalam pembuatan rencana tes.
75%
25%
Tes Terstruktur Suatu tes yang terstruktur adalah yang direncanakan, didefinisikan, dan didokumentasikan. Testing yang terstruktur menggunakan suatu strategi yang dapat diharapkan berdasar pada ncanakan sebelumnya, dilakukan berdasarkan erada usa ters k dapat diketahui dan tidak diulang secara konsisten. Idealnya analisa rasional dari sistem, lingkungan, kegunaan dan resiko. Suatu tes yang tidak terstruktur tidak dire spontanitas dan kreatifitas. Testing tidak dapat 100% terstruktur ataupun 100% tidak terstruktur. Testing selalu b diantaranya. Karena testing yang hanya menggunakan metode terstruktur membutuhkan ha yang amat keras dalam pembuatan rencana tes. Sedangkan untuk testing yang tidak truktur, cakupan tes tida perbandingan bobot antara terstruktur dan tidak terstruktur adalah 75% dan 25%.
SEKUENSIALISASI TES
Faktor-faktor yang dapat membantu dalam menentukan sekuensial terbaik bagi aliran kerja tes, antara lain : Kepentingan relatif dari tes. Keberadaan produk testing. Interdependensi natural dari tes. Keberadaan sumber daya testing. Keberadaan sumber daya debugging dan perbaikan. Defect masking . Pola aliran kerja. Kesulitan dalam pengulangan kerja. Pengalaman tes .
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bottom-Up atau Micro-Estimating Top-Down or Global-Estimating Formulae atau Models Parkinsons Law Pricing to Win Cost Averaging Consensus of Experts SWAG (Scientific Wild-Ass Guess) Re-Estimating by Phas
Top-Down or Global_Estimating Estimasi dimulai dari gambaran besar, dengan membandingkan cakupan dan usaha keseluruhan tes dengan usaha lain yang mirip dan menetapkan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan Formulae atau models Teknik ini menggunakan suatu formulasi untuk estimasi. Parkinsons Law Estimasi tidak hanya berupa proses kalkulasi kuantitatif, kadang faktor manusia harus dimasukan, seprti kemampuan negosiasi. Pricing to Win Pendekatan ini lawan dari Parkinsons Law, dengan menetapkan nilai estimasi terhadap nilai yang terendah.
Cost Averaging
Kalkulasi dilakukan dengan menetapkan nilai :
Consensus of Experts
Pendekatan ini dengan menggunakan orang yang telah berpengalaman dan ahli untuk melakukan estimasi.
Re-Estimating by Phase
Estimasi tidak dipandang sebagai suatu aktivitas sekai proses jadi, namun sebagai proses yang dapat diperbaiki pada setiap fase pengembangan.
Tabel diatas merupakan standar estimasi proyek Secara realistis, tingkat akurasi yang lebih rendah tidak akan dapat dicapai, kecuali proyek berukuran sangat kecil dan dengan tingkat resiko yang rendah
PENJADWALAN TES
10. Menentukan siapa yang secara spesifik diperhitungkan untuk menyelesaikan tiap tugas dengan sukses 11. Menjadualkan tanggal mulai dan selesai tiap tugas.