PROJECT 3
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
DAN PENJADWALAN N JOB M MESIN
PROJECT.III
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
DAN PENJADWALAN N JOB M MESIN
3.1 TUJUAN
Project ini bertujuan agar tiap-tiap kelompok mampu meramalkan permintaan dengan
metode yang tepat, serta membuat jadwal produksi induk berdasarkan hasil peramalan dan
memahami ruang lingkup perencanaan produksi dalam perencanaan kebutuhan material dan
penjadwalan mesin. Perencanaan produksi produk Baracuda harus selesai dalam waktu
dua minggu, kemudian diakhiri dengan presentasi hasil perencanaan produksi . Item
13. Asisten membagikan data jumlah persediaan , lead time dan metode lotting yang
digunakan , kapasitas produksi yang dimiliki kepada masing-masing kelompok.
C o nsu m ers
D is tr ib u tio n
W a re h o u s in g
P ro d u c t
D e s ig n
P ro c e s s
D e s ig n
P ro d u c tio n
P la n n in g
P ro d u c tio n
A c tiv ity
P ro d u c tio n
C o n tro l
P ro d u c tio n P la n n in g a n d C o n tro l
Gambar 3.1. Posisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi Dalam Siklus Manufaktur
B. Positive Trend
250
Unit Penjualan
Unit Penjualan
250
200
150
100
200
150
100
50
50
2
Waktu
200
200
150
150
Jumlah
250
100
100
50
D. Seasonal
250
50
Waktu
Waktu
E. Trend Seasonal
250
200
Jumlah
Jumlah
C. Negative Trend
2
Waktu
150
100
50
Waktu
Kuantitatif
Metoda deret waktu (time series)
Explanatory atau metoda kausal (hubungan sebab akibat)
Metode Deret Waktu (Time series) merupakan metode kuantitatif yang paling sering
digunakan dan memiliki beberapa metode, antara lain:
Simple Average
F (t )
Moving Average
F (t )
Dimana
m
: panjang moving average
F (t )
w
w
t m 1 i
t i 1
Dimana
m
: adalah panjang moving average
w1, w2, . Wm : bobot, dengan w1 untuk xt dan wm untuk xt-m+1
Moving Average with Linear Trend
Single Exponential Smoothing
Single Exponential Smoothing with Linear Trend
Double Exponential Smoothing
Double Exponential Smoothing with Linear Trend
Linear Regression
Hasil peramalan memiliki kecenderungan untuk memiliki kesalahan, sedangkan
kesalahan peramalan untuk periode k-t
et = Xt - Ft
dimana
et
: kesalahan peramalan pada periode ke-t
Xt
: data actual pada periode ke-t
Ft
: hasil peramalan periode ke-t
Beberapa statistic kesalahan peramalan antara lain:
Cumulative forecast error (CFE)
CFE et
MAD
e
MSE
Klik File New Problem, maka akan muncul tampilan Forecasting Problem Spesification
Untuk melakukan peramalan, maka klik Solve and Analyze Perform Forecasting
Terdapat 12 metode peramalan yang dapat dipergunakan untuk melakukan peramalan. Karena
akan dilakukan perbandingan satu metode peramalan dengan metode yang lainnya, maka
pastikan bahwa Retain other methods result disilang!.
Setelah selesai, klik OK maka akan muncul tampilan hasil berikut ini.
Klik tombol
Jika ingin mendapatkan perbandingan hasil antara satu metode dengan lainnya, maka tutup
tampilan grafis, tutup tampilan hasil, dan lakukan lagi peramalan dengan menggunakan
metode yang lain. Hasil yang diperoleh akan digabung ke dalam hasil yang sudah ada.
Hasil yang diperoleh disimpan baik yang berbentuk text maupun berbentuk grafik, untuk
selanjutnya diedit menggunakan Ms Excel dan Ms Word.
Tahap selanjutnya Verifikasi peramalan dilakukan untuk memverifikasi apakah fungsi
peramalan yang digunakan mewakili pola data yang ada atau tidak. Sedangkan metoda
verifikasi yang dapat digunakan adalah moving range chart
MR
MR
n 1
Control limits
UCL 2.66 MR
LCL 2.66 MR
region C
region B
region A
region C
region B
region A
center line
LCL
Hasil peramalan
(dlm ribuan)
produksi
Persediaan
22
8
10
10
20
14
8
8
12
15
30
40
15
15
15
15
15
15
15
16
19
19
19
19
15
8
15
20
25
20
21
28
36
43
47
36
15
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
3.3.5. Rough-Cut Capacity Planning
Kapasitas didefinisikan sebagai jumlah output (produk) yang dapat dihasilkan suatu
fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari dua
perspektif yaitu kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang dibutuhkan. Kapasitas yang
tersedia merupakan kapasitas maksimum yang dapat disediakan oleh fasilitas produksi.
Sedangkan kapasitas yang dibutuhkan merupakan jumlah kapasitas yang dibutuhkan untuk
memproduksi sejumlah output tertentu. Rumus yang sering digunakan untuk menghitung
kapasitas tersedia yaitu :
0,3 jam
0,4 jam
0,2 jam
1,2 jam
0,250
0,333
0,167
3.750
5.000
2.500
4.000
5.333
2.667
4.750
6.333
3.167
Untuk melihat perbandingan antara kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang
diperlukan, maka bisa ditampilkan dalam bentuk tabel maupun grafik. Perbandingan kapasitas
dapat dilihat di tabel 3.3. Jika kapasitas yang tersedia tidak mencukupi, maka ada beberapa
cara untuk meningkatkan kapasitas yaitu dengan lembur, subkontrak, altternatif routing, dan
penambahan karyawan/mesin.
Tabel 3.3. Perbandingan Kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang diperlukan
Bulan ke
Stasiun
Jumlah
Kapasitas
kerja
mesin
7
8
9
15.000
16.000
19.000
Tersedia
2.000
2.000
2.000
A
2
Dibutuhkan
1.250
1.333
1.583
Tersedia
3.000
3.000
3.000
B
3
Dibutuhkan
2.500
2.667
3.167
Tersedia
4.000
4.000
4.000
C
4
Dibutuhkan
3.750
4.000
4.750
Tersedia
6.000
6.000
6.000
D
6
Dibutuhkan
5.000
5.333
6.333
Tersedia
3.000
3.000
3.000
E
3
Dibutuhkan
2.500
2.667
3.167
10
Periode (hari)
gross requirement
7 8
100
25
35
scheduled receipt
on hand inventory
10
net requirement
10
35
65
65
11
12
Contoh kasus
Untuk mendemonstrasikan penggunaan job shop, pertimbangkan
permasalahan berikut. Terdapat 5 pekerjaan dengan 5 operasi yang akan diberikan
pada 5 mesin. Tabel 3.4 dibawah menunjukkan waktu proses dan penggunaan mesin
untuk tiap operasi.
Tabel 3.4 Waktu proses operasi
Job
1
2
3
4
5
1
2
6
7
4
5
2
8
5
8
5
7
Operasi
3
4
4
4
5
3
4
6
3
9
4
6
5
7
2
3
3
4
Operasi
3
2
5
4
2
1
4
4
1
3
1
2
5
5
4
2
5
4
1
3
2
1
4
5
2
1
3
5
3
3
Tabel 3.6
Informasi lain untuk tiap job
Job Due date weight Priority index
1
20
1
1
2
12
2
2
3
28
3
3
4
15
4
4
5
50
5
5
13
14
15
16
[5] Sipper Daniel and Bulfin Robert., 1997, Production : Planning, Control and
Integration, p337 370. Mc Graw Hill, USA
[6] Sheikh Khalid, 2002, Manufacturing Resource Planning, p 87-170, Mc Graw
Hill, Singapore
[7] Wiendahl, H., 1995, Load-Oriented Manufacturing Control, Springer-Verlag,
Berlin.
17