Anda di halaman 1dari 10

TI-4131 SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK

SESI-10: DESAIN RINCI (2)


Design for Assembly (DFA)

1 PENGANTAR
DFMA:
• Design for Manufacturing and Assembly;
• Perancangan produk dengan mempertimbangkan kemudahan proses
manufaktur dan proses perakitan;
• Tujuan: menekan ongkos produksi manufaktur dan perakitan tanpa
mengurangi fungsi dari produk.
TERMINOLOGI:
• To manufacture: pembuatan (manufacturing) bagian atau komponen
individu dari suatu produk;
• To assembly: penambahan atau penggabungan bagian-bagian untuk
membentuk produk yang lengkap;
• Design for manufacture (DFM): perancangan untuk memudahkan proses
manufaktur sekumpulan bagian yang akan membentuk suatu produk
setelah rakitan;
Tujuan: memudahkan atau mengurangi proses manufaktur komponen-
komponen yang membentuk suatu produk rakitan.
• Design for assembly (DFA): perancangan produk untuk memudahkan
proses perakitan.
Tujuan: mengurangi jumlah bagian-bagian produk yang terpisah.

LD-SPP: Sem I-2005


2
2 DFA: CONTOH APLIKASI (1)
A. DESAIN AWAL: Motor drive assembly

LD-SPP: Sem I-2005


3

2 DFA: CONTOH APLIKASI (2)


B. METODOLOGI DFA (mereduksi jumlah bagian produk yang terpisah):
Bagian (komponen) dapat dipisahkan jika:
1. Selama proses operasi, suatu bagian bergerak relatif
terhadap bagian lain yang sudah terakit.
Catatan: hanya gerakan besar yang dapat dipertimbangkan.
2. Bagian yang terpisah terbuat dari material yang berbeda.
Catatan: hanya alasan yang sangat mendasar yang dapat
diterima untuk penggunaan jenis material yang berbeda.
3. Bagian tersebut memang harus dipisahkan, karena jika
digabungkan akan menimbulkan kesulitan proses perakitan
atau pergerakan bagian yang lain.

Prinsip DFA:
Pengurangan komponen
Penggabungan komponen
Penyederhanaan

LD-SPP: Sem I-2005


4
2 DFA: CONTOH APLIKASI (3)
C. ANALISIS:

NO NAMA BAGIAN ANALISIS PEMISAHAN


1 Base Bagian awal yang akan dirakit Ya
Tidak memenuhi kriteria pemisahan; Secara teoritis
2 Bushing (Ring, Packing) Tidak
base & Bushing dapat terbuat dari material yang sama
3 Motor Subrakitan standar; tidak dianalisis Ya
Tidak memenuhi kriteria pemisahan; Pengaturan
4 Motor Screw Tidak
pengencangan terpadu secara teoritis selalu mungkin
5 Sensor Subrakitan; tidak dianalisis Ya
6 Set Screw Tidak memenuhi kriteria pemisahan Tidak
Tidak memenuhi kriteria pemisahan; Dapat
7 Standoff Tidak
digabungkan dengan Base
8 End Plate Harus terpisah dengan alasan perakitan Ya
9 End Plate Screw Secara teoritis tidak perlu Tidak
Dapat dibuat dengan material yang sama, sehingga
10 Plastic Bushing Tidak
dapat digabungkan dengan End Plate
11 Cover Dapat digabungkan dengan End Plate Tidak
12 Cover Screw Secara teoritis tidak perlu Tidak

LD-SPP: Sem I-2005


5

2 DFA: CONTOH APLIKASI (4)


D. HASIL ANALISIS:
Berdasarkan kriteria pemisahan minimum, jumlah bagian yang perlu dipisahkan
adalah 4 bagian, yaitu:
1. Base
2. Motor
3. Sensor
4. End Plate
Analisis Lanjut:
Membuat justifikasi rancangan dari segi praktis & teknis.
Hasil Analisis Lanjut:
Disamping 4 komponen di atas, diperlukan beberapa bagian lain untuk desain
rakitan baru, yaitu:
1. 2 sekrup untuk pemasangan motor.
2. 1 sekrup untuk pemasangan sensor.
Catatan: rancangan sekrup dapat diperbaiki dengan memberi alur
penunjuk untuk memudahkan perakitan.
Bagian-bagian yang dapat digabungkan: bushing, base, standoff, end plate,
cover, plastic bushing & 6 sekrup. Bagian-bagian tersebut digabungkan dengan
menggunakan snap-on plastic cover.
LD-SPP: Sem I-2005
6
2 DFA: CONTOH APLIKASI (5)
E. DESAIN YANG DIPERBAIKI:

Desain Lama

Desain Baru

LD-SPP: Sem I-2005


7

2 DFA: CONTOH APLIKASI (6)


F. ANALISIS EFISIENSI RANCANGAN:
(a) Rancangan Lama:
WAKTU ONGKOS
JUMLAH JUMLAH
NO NAMA BAGIAN PERAKITAN PERAKITAN
RIEL TEORITIS
RIEL (Detik) (Cent)*
1 Base 1 1 3,5 2,9
2 Bushing (Ring, Packing) 2 0 12,3 10,2
3 Motor Sub. 1 1 9,5 7,9
4 Motor Screw 2 0 21,0 17,5
5 Sensor Sub. 1 1 8,5 7,1
6 Set Screw 1 0 1,06 8,8
7 Standoff 2 0 16,0 13,3
8 End Plate 1 1 8,4 7,0
9 End Plate Screw 2 0 16,1 13,8
10 Plastic Bushing 1 0 3,5 2,9
11 Thread Leads - - 5,0 4,2
12 Reorient - - 4,5 3,8
13 Cover 1 0 9,4 7,9
14 Cover Screw 1 0 31,2 26,0
JUMLAH 19 4 160,0 133,0
* Untuk upah burug $30/jam

LD-SPP: Sem I-2005


8
2 DFA: CONTOH APLIKASI (7)
Efisiensi Rancangan Lama:

NBbaru xWRRlama
ERLama =
WRTlama

dimana,
ERlama = Efisiensi Rancangan Lama
NBbaru = Jumlah bagian pada rancangan baru
WRRlama = Waktu rakitan (teoritis) rata-rata per bagian pada rancangan lama (detik)
WRTlama = Waktu rakitan (riel) total rancangan lama (detik)

4 x3
ERlama = = 7 ,5%
160

Artinya, secara teoritis hanya diperlukan waktu perakitan 7,5% dari waktu riel yang
diperlukan untuk merakit desain lama.

LD-SPP: Sem I-2005


9

2 DFA: CONTOH APLIKASI (8)


(b) Rancangan Baru:
WAKTU ONGKOS
JUMLAH JUMLAH
NO NAMA BAGIAN PERAKITAN PERAKITAN
RIEL TEORITIS
RIEL (Detik) (Cent)*
1 Base 1 1 3,5 2,9
2 Motor Sub. 1 1 4,5 3,8
3 Motor Screw 2 0 12,0 10,0
4 Sensor Sub. 1 1 8,5 7,1
5 Set Screw 1 0 8,5 7,1
6 Thread Leads - - 5,0 4,2
7 Plastic Cover 1 1 4,0 3,3
JUMLAH 7 4 46,0 38,4

* Untuk upah burug $30/jam

LD-SPP: Sem I-2005


10
2 DFA: CONTOH APLIKASI (9)
Efisiensi Rancangan Baru:

NBbaru xWRRlama
ERbaru =
WRTbaru
dimana,
ERbaru = Efisiensi Rancangan Baru
NBbaru = Jumlah bagian pada rancangan baru
WRRlama = Waktu rakitan (teoritis) rata-rata per bagian pada rancangan lama (detik)
WRTbaru = Waktu rakitan (riel) total rancangan baru (detik)

4 x3
ERbaru = = 26%
46

Artinya, secara teoritis diperlukan waktu perakitan 26% dari waktu riel yang diperlukan
untuk merakit desain baru.

LD-SPP: Sem I-2005


11

2 DFA: CONTOH APLIKASI (10)


G. ANALISIS BIAYA:
Reduksi biaya
PERAKITAN

Reduksi Reduksi biaya


TOTAL
DFA JUMLAH MANUFAKTUR
KOMPONEN BIAYA?
KOMPONEN

Memerlukan BIAYA
TOOLING/SETUP

RANCANGAN AWAL RANCANGAN BARU


BAGIAN ONGKOS ($) BAGIAN ONGKOS ($)
Base (aluminium) 12,91 Base (nylon) 13,43
Bushing (2) 2,40 Motor screw (2) 0,20
Motor screw (2) 0,20 Set screw 0,10
Set screw 0,10 Plastic cover (termasuk tooling) 8,00
Stand-off (2) 5,19 TOTAL 21,73
End plate 5,89
Biaya tooling untuk plastic
End plate screw (2) 0,20
cover: $5K
Plastic bushing 0,10
Cover 8,05
Cover screw 0,40
TOTAL 35,44

LD-SPP: Sem I-2005


12
3 HAMBATAN IMPLEMENTASI DFMA(1)
1. Keterbatasan waktu
Dengan DFMA waktu perancangan cenderung meningkat, tetapi dengan
DFMA waktu prototyping & perubahan desain cenderung menurun.

Struktur waktu perancangan:

Desain
konseptual Prototyping & Perubahan
tanpa DFMA Desain Rinci
Desain

Desain
konseptual Prototyping &
dengan DFMA Desain Rinci Perubahan
Desain

2. Not invented here


Kecenderungan menolak pendekatan baru yang tidak dikembangkan
sendiri. Pemecahan: usulan DFMA harus berasal dari perancang sendiri

LD-SPP: Sem I-2005


13

3 HAMBATAN IMPLEMENTASI DFMA (2)


3. The ugly baby syndrome

Pemecahan: sertakan
perancang dalam
proses DFMA.
4. Biaya perakitan yang rendah
Pemecahan: harus dipertimbangkan pula dampak DFA terhadap biaya
manufaktur (pembuatan) bagian/komponen.

Desain awal

LD-SPP: Sem I-2005


14
3 HAMBATAN IMPLEMENTASI DFMA (3)
5. Volume produksi yang rendah
Kecenderungan: menolak DFMA dengan alasan volume produksi yang rendah.
Seharusnya: pada volume produksi yang rendah, kesempatan untuk konsolidasi
bagian-2 produk yang lebih besar: “do it right the first time”
6. Database tidak ada atau tidak sesuai untuk produk yang ada
Pemecahan: gunakan database umum.
7. We are doing it for years
Yang diterapkan umumnya design for producibility, yaitu rancangan rinci untuk
bagian dari rakitan supaya mudah dimanufaktur. Kelemahan: perancangan untuk
kemudahan manufaktur dapat menyebabkan biaya rakitan yang mahal (dapat juga
sebaliknya). Dari pengalaman: penggabungan beberapa bagian (tujuan DFA)
sangat bermanfaat.
8. DFMA hanya merupakan Analisis Nilai (AN)
Persamaan DFMA & NA: pada obyek
Perbedaan DFMA & NA:
• DFMA diterapkan pada tahap awal siklus perancangan;
• AN tidak memberikan perhatian pada struktur produk & penyederhanaan yang
mungkin;
• DFMA: prosedur sistematis yang dapat diterapkan pada semua tahap
rancangan yang menantang perancang untuk membuat justifikasi keberadaan
semua bagian produk pada rancangan.
LD-SPP: Sem I-2005
15

3 HAMBATAN IMPLEMENTASI DFMA (4)


9. DFMA hanya satu dari banyak teknik (QFD, dfc atau Design for Competitiveness,
DFR atau Design for Reliability)
Fakta:
• Telah lama rancangan hanya mempertimbangkan faktor performansi,
penampilan, estetika, dsb., sedang faktor kualitas dan realibilitas diserahkan
pada proses manufaktur & perakitan.
• Rancangan yang memperhatikan kemudahan perakitan dan manufajtur dapat
memperbaiki kualitas produk.

LD-SPP: Sem I-2005


16
4 CONTOH PERBAIKAN DESAIN DENGAN DFA (1)
Produk 1: Digital’s mouse

Desain Awal Desain Baru

LD-SPP: Sem I-2005


17

4 CONTOH PERBAIKAN DESAIN DENGAN DFA (2)


Produk 2: reticle assembly for thermal gunsight in a ground-based armored vehicle.
Fungsi: to track & sight target at night, under adverse battlefield condition and to alight
video portion pf the system with the trajectory path of the vehicle’s weapon to ensure
accurate remote-controlled aiming.
Desain Awal Desain Baru

LD-SPP: Sem I-2005


18
5 DESIGN FOR MANUAL ASSEMBLY (1)
PRINSIP DFA Manual:

LD-SPP: Sem I-2005


19

Anda mungkin juga menyukai