Anda di halaman 1dari 12

Teori Kecelakaan Kerja

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KESELAMATAN


KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu Ibu Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, ST.,


M.Kes.IPU.Asean.Eng.

Disusun oleh :

1. Wahyu Pujiantoro 195030801111004 Kelas B


2. Aldi Abdillah Nur Fajri 195030801111020 Kelas B

Universitas Brawijaya
Fakultas Ilmu Administrasi
Malang
ii

2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan penulisan makalah “Teori Kecelakaan Kerja” ini. Tanpa
kemudahan dari-Nya, penulisan makalah ini tidak akan dapat terlaksana.

Penulis mengucapkan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu


dalam proses penulisan makalah ini. Tanpa bantuan berbagai pihak, makalah ini
tidak akan dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan
saran dengan tangan terbuka dari pembaca supaya dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk diri penulis maupun
pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala apa yang kita lakukan.
Amin.

Tuban, 3 Maret 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
1. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................2
1.4. Manfaat.............................................................................................................2
2. ISI.........................................................................................................................3
2.1. Tinjauan Pustaka...............................................................................................3
2.2. Hasil dan Pembahasan.......................................................................................5
3. PENUTUP............................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................8
3.2. Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang tidak


diinginkan dan sangat tidak terduga terjadi secara tiba tiba serta dapat
menyebabkan kematian, luka-luka, kerugian harta benda, dan kerugian
waktu.. Kecelakaan kerja juga dapat mengakibatkan kerugian bagi
orang lain, kecelakaan yang disebabkan kontak secara langsung yang
disebabkan karena benda seperti energy listrik, panas, getaran yang bisa
membahayakan manusia. Kelelahan, kurang perhatian, kehilangan
keseimbangan merupakan beberapa contoh akibat yang dapat memicu
terjadinya kecelakaan. Kecelakaan kerja dapat terjadi di berbagai jenis
pekerjaan baik sektor formal atau perusahaan maupun sektor Informal
atau jenis pekerjaan pada unit usaha yang tidak berbadan hukum dan
seringkali membuat kerja kan anggota keluarga tetangga maupun
masyarakat sekitar.

Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih termasuk kurang baik.


Namun tidak saja di negara-negara berkembang, di negara maju
sekalipun kecelakaan kerja konstruksi masih memerlukan perhatian
serius. Beberapa negara-negara menunjukkan peristiwa tingkat
kecelakaan fatal pada proyek konstruksi adalah lebih tinggi dibanding
rata-rata untuk semua industry. Agar mengurangi kejadian kecelakaan
kerja para pekerja dan pegawai harus diarahkan dan dikontrol oleh
pihak manajemen sehingga tercipta suatu kegiatan kerja yang aman.
Maka pihak manajemen harus bertanggungjawab terhadap keselamatan
kerja para pekerjanya. Negara kita telah menetapkan Undang-Undang
dalam menangani kecelakaan kerja Pasal 22 ayat (1) Permenaker
26/2015, Pemberi Kerja wajib membayar terlebih dahulu biaya
pengangkutan peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit
akibat kerja ke rumah sakit dan/atau ke rumahnya termasuk biaya
pertolongan pertama pada kecelakaan dan santunan sementara tidak
2

mampu bekerja. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari


kecelakaan kerja maupun mengurangi dampak kecelakaan kerja juga
dapat dilakukan dengan pencegahan hirarcy control atau juga membuat
rekomendasi bertujuan untuk memberikan masukan dan saran dari
sebuah identifikasi bahaya ditempat kerja, agar dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk melakukan tindakan selanjutnya Setiap kecelakaan
pasti selalu ada penyebabnya, kelalaian perusahaan yang hanya
memusatkan diri pada keuntungan merupakan penyebab besar
terjadinya kecelakaan kerja.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimana cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja ?
1.2.2. Bagaimana proses kecelakaan kerja bisa terjadi?
1.2.3. Apa yang harus dilakukan perusahaan dalam menangani
kecelakaan kerja ?
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Mengetahui cara untuk mengurangi kecelakaan kerja
1.3.2. Mengetahui proses kecelakaan kerja
1.3.3. Mengetahui peranan perusahaan dalam usaha-usaha pencegahan
kecelakaan kerja bagi para pekerja.

1.4. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Memberikan masukan dan memperdalam pengetahuan tentang
cara mengurangi kecelakaan kerja.
1.4.2. Memberikan manfaat terhadap pihak atau lembaga-lembaga
terkait dalam melalukan upaya preventif atau mencegah
kecelakaan kerja bagi para pekerja.
3

2. ISI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Tinjauan Pustaka

Kecelakaan kerja merupakaan salah satu permasalahan yang


sering muncul di perusahaan. Faktor yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja biasanya dari pekerja sendiri dan
lingkungan kerja yang dalam hal ini adalah pihak dari
pengusaha. penyebab kelainan yang disebabkan oleh pekerja
sendiri seperti para pekrja tidak mentaati standar keamanan yang
telah ditetapkan oleh sebuah perusahaan atau keteledoran-
keteledoran yang lainnya sedangkan kelalaian disebabkan oleh
perusahaan sendiri antara lain seperti kurangnya pengawasan
dan mungkin banyak alat-alat yang sudah tidak layak dipakai
tetapi masih digunakan.

Kecelakaan ditempat kerja bukan hanya terjadi begitu saja, akan


tetapi banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
bisa terjadi. Namun bukan berarti kecelakaan di tempat kerja
tidak dapat di cegah, oleh karenanya maka perlu diteliti kembali
sebab-sebab terjadinya kecelakaan dan bagaimana upaya untuk
mengurangi serta mencegah kecelakaan kerja itu terjadi. Hal ini
dilakukan guna meningkatkan produktifitas kerja dan
kesejahteraan pekerja. Dalam hal ini belum ada langkah yang
dapat diambil untuk mengurangi kecelakaan kerja karena
apabila terjadi suatu kecelakaan kerja maka
perusahaan/pengusaha mempekerjakan tenaga kerja baru untuk
menggantikan pekerjaan tesebut, sehingga terkadang
membiarkan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja
tanpa menanggung kerugian, hal tersebut merupakan hal yang
tidak manusiawi. Karena hal tersebut akhirnya para pekerja
meminta kepada perusahaan/pengusaha untuk mengambil
4

langkah-langkah guna menanggulangi masalah kecelakaan kerja


yang terjadi.

Dampak kecelakaan kerja sangat kompleks dan cenderung


menimbulkan perselisihan antara perusahaan/pengusaha dengan
pekerja/buruh. Oleh karena itu mekanisme prosedur kecelakaan
kerja harus diatur sedemikian rupa agar pekerja/buruh bisa
mendapatkan perlindungan yang layak serta dapat memperoleh
hak-haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini
karena dilakukan guna terciptanya tempat kerja yang aman,
nyaman, efisien dan produktif.
Salah satu contoh kasus mengenai kecelakaan kerja yang
menimpa tenaga kerja yang penulis angkat dalam penelitian ini
yaitu kasus antara PT Tenaga Baru Nuansa Persada dengan
Wawan Setiawan selaku tenaga kerja. PT Tenaga Baru Nuansa
Persada telah melakukan suatu pelanggaran terhadap pekerjanya
yaitu Wawan Setiawan, yang ditugaskan untuk bekerja di kapal
MV. Annnon sebagai Cook/AB. Ketika kapal akan berangkat
dari Pelabuhan Eropa pekerja ditugaskan bersama seorang
rekannya yang berada di sisi kiri kapal dan pekerja berada di sisi
kanan kapal setelah tro8s kapal dilepas dari dermaga dan
terapung pekerja menarik tros tersebut dengan sekuat tenaga
menggunakan tangannya sehingga tros tersebut dapat bebas dari
air dan tidak menyangkut di baling-baling kapal, akibat dari
menarik tros dengan tangan tersebut pekerja merasakan sakit di
pingang bagian bawahnya yang sangat meyiksa. Setelah pekerja
merapikan tros dan mulai berjalan masuk ke dalam ruang kapal
pekerja sempat terjatuh karena kehilangan keseimbangan akibat
sakit tersebut. Atas hal tersebut nahkoda kapal menyarankan
pekerja untuk memeriksakan keaadannya, karena hal tersebut
pekerja akhirnya di istirahatkan dirumah. Dan sesampainya di
kediaman, pekerja segara melapor kepada pihak perusahaan dan
perusahaan hanya menigrimkan uang kepada pekerja melalui
5

rekening istrinya sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).


Karena biaya yang di perlukan untuk pengobatan sangat banyak,
maka pekerja mencoba menghubungi kembali perusahaan
namun perusahaan tidak dapat dihubungi dan tidak
menanggapinya, karena pekerja kehabisan biaya ia terpaksa
harus pindah dan tinggal di rumah anaknya. Setelah terjadinya
hal ini pekerja hanya menerima gaji sampai saat pekerja di
turunkan dari kapal dan hingga saat ini pekerja belum menerima
pemutusan kontrak kerja secara resmi oleh perusahaan. Karena
tindakan yang tidak bertanggungjawab yang telah dilakukan
perusahaan maka pekerja telah dirugikan baik secara materiil
maupun imateriil, oleh karena itu pekerja menuntut perusahaan
untuk membayar ganti rugi atas kecelakaan yang dialaminnya.

2.2. Hasil dan Pembahasan

Sesuai peraturan menteri tenaga kerja no. per.03/men/1998


kecelakaan adalah suatu kejadian tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda. Jadi sebuah kerugian perusahaan yang
disebabkan oleh proses produksi itu merupakan kecelakaan baik
yang terjadi pada tenaga kerja, peralatan produksi, produk atau
kegagalan proses produksi. Pencegahan kecelakaan mempunyai
tujuan untuk meminimalkan resiko kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja agar perusahaan dapat menjalankan proses
produksinya dengan aman dan efisien.

Adapun ruang lingkup pencegahan kecelakaan kerja yaitu:


1.) Antisipasi ialah kemampuan untuk memperkirakan,
memprediksi, mengestimasi potensi bahaya (hazard)
yang mungkin terdapat pada tempat kerja yang
merupakan konsekuensi dari penggunaan peralatan dan
mesin produksi.
6

2.) Rekognisi ialah mengenal potensi bahaya (hazard)


ditempat kerja yang berhubungan dengan pekerjaan dan
pemahaman dari efek atau akibat terhadap para pekerja
maupun masyarakat disekitarnya.
3.) Evaluasi ialah proses pengambilan keputusan yang
hasilnya adalah tingkat potensi bahaya (hazard) dalam
proses produksi. Proses evaluasi digunakan sebagai
pendekatan dasar dalam menentukan tindakan
pengendalian yang akan diambil pada tahap evaluasi ini
dilakukan testifikasi melalui pemeriksaan peralatandan
mesin dengan membadingkannya dengan standar
peraturan yang berlaku.
4.) Pengendalian ialah proses untuk menurunkan tingkat
resiko potensi bahaya (hazard) yang mungkin diterima
pekerja dan dapat mengakibatkan kecelakaan.

Ada beberapa contoh teori kecelakaan yang ditemukan seperti


The Domino Theory oleh William W. Heinrich menyatakan
88% dari kecelakaan disebabkan oleh pekerja 10% disebabkan
oleh pekerjaan dan 2% disebabkan karena takdir tuhan.

Menurut The Domino Theory kecelakaan dapat terjadi karena


adanya lima tahapan paling behubungan, dua tahapan ada diluar
perusahaan yaitu lingkungan sosial atau latar belakang dari
tenaga kerja dan sifat-sifat individu tenaga kerja sedangkan ada
tiga tahapan didalam perusahaan yaitu perbuatan atau kondisi
yang berbahaya, kecelakaan dan cidera atau rusak.

Coba kita perkiraan seandainya tenaga kerja sebelum bekerja


tidak pernah mengenal k3 kemudian pekerja ini bekerja di
perusahaan yang belum menerapkan k3 maka yang akan
dihadapi sipekerja adalah perbuatan atau kondisi yang
berbahaya apabila hal ini dibiarkan maka kecelakaan akan
sering terjadi dan korban pun berjatuhan dari yang ringan
7

sampai yang berat bahkan kematian. Kita bisa mencegah


kecelakaan ini dengan berusaha meminimalkan resikonya
dengan cara menghilangkan salah satu tahapannya yaitu tahapan
yang ketiga dengan mengendalikan perbuatan dan kondisi yang
berbahaya sehingga pekerja dapat menjadi aman dan nyaman
bagi tenaga kerja.
8

3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja bahkan secara tiba tiba. Bukan
hanya di Indonesia melainkan di Negara-negara lainnya pun mengalami
kecelakaan kerja dengan jumlah yang tinggi. Kesalahan para pekerja saat
kelelahan atau hal yang membuat para pekerja tidak bisa maksimal dalam
bekerja maupun benda atau benda hidup mengalami kecelakaan kerja.

3.2. Saran
Dengan meningkatkan kinerja dan kesehatan para pekerja dan mengelola
lingkungan perusahaan atau tempat kerja agar tidak terjadi kecelakaan
kerja, maka angka kecelakaan kerja mungkin bisa teratasi dan tidak ada
korban lagi. Oleh karena itu mulai sekarang harus ada usaha-usaha serius
untuk mengurangi kecelakaan kerja. Pihak perusahaan maupun para
pekerja sangat berperan dalam pencegahan kecelakaan kerja.
9

DAFTAR PUSTAKA

Aryantiningsih, D. S., & Husmaryuli, D. (2017). Kejadian kecelakaan kerja


pekerja Aspal Mixing Plant (AMP) & batching plant di PT. LWP Pekanbaru
tahun 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 145-150.

Endroyo, B., & Tugino, T. (2009). Analisis faktor-faktor penyebab kecelakaan


kerja konstruksi. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 9(1), pp-21.

Nugroho, B. Y. S. (2017). HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN


KESELAMATAN KERJA DAN SIKAP MENGGUNAKAN ALAT
PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
PENGRAJIN ALKOHOL (Studi di Dukuh Sentul Desa Bekonang) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).

Pertiwi, P., Tarwaka, P. S., Erg, M., & Sri Darnoto, S. K. M. (2016). Hubungan
Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian
Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper,
Klaten (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Piri, S., Sompie, B. F., & Timboeleng, J. A. (2012). Pengaruh kesehatan, pelatihan
dan penggunaan alat pelindung diri terhadap kecelakaan kerja pada pekerja
konstruksi di Kota Tomohon. Jurnal ilmiah media engineering, 2(4).

Restuputri, D. P., & Sari, R. P. D. (2015). Analisis kecelakaan kerja dengan


menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP). Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, 14(1), 24-35.

Anda mungkin juga menyukai