Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Perusahaan pergudangan PT. Eterindo Nusa Graha

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pergudangan Logistik

Disusun oleh :

Tasya Yulisa Zebua (2122660)

Valdo Nidiel Zalukhu (2122662)

Wahib Al Husen (2122663)

Wahyu Pujiantoro (2122664)

Wilys Reva Julyawan (2122665)

KPN B

Akademi Maritim Nusantara

Progam Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga

Cilacap

2023
Latar Belakang

Kegiatan pergudangan (warehousing) harus memiliki sistem penyimpanan yang bagus agar
dapat menunjang kelancaran proses produksi maupun aktivitas – aktivitas pergudangan.
Namun suatu gudang (warehouse) dapat dikatakan efektif dan efisien dapat dilihat dalam
berbagai aspek, salah satunya adalah penyimpanan material ataupun produk. Tempat
penyimpanan bahan baku atau gudang (warehouse) pada perusahaan pada umumnya terbagi
atas beberapa penyimpanan yaitu material bahan baku, material work in process. PT.
Eterindo Nusa Graha didirikan pada tahun 1996 merupakan anak perusahaan dari PT. Royal
Chemie Grups yang bergerak di industri bahan kimia dasar yang memproduksi Resin sintetis
(Water Based, Solvent Based) pelentur (plasticizer) di indonesia.

2.1 Gudang Tertutup

PT. Eterindo Nusa Graha yang beralamat di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten
Gresik, Provinsi Jawa Timur. PT. Eterindo Nusa Graha termasuk gudang tertutup, yakni
suatu ruang penyimpanan dalam suatu bangunan beratap dinding samping dan dinding ujung.
PT. Eterindo Nusa Graha yaitu tempat penyimpanan bahan baku atau gudang (warehouse)
pada perusahaan pada umumnya terbagi atas beberapa penyimpanan yaitu material bahan
baku.

2.2 Denah Gudang

Gudang ini mempunyai tenaga kerja 147,dan Gudang PT. Eterindo Nusa Graha mempunyai
ukurun sebesar 69 x 45 m dan terdiri dari 52 slot penyimpanan dan masing-masing slot
mempunyai ukuran yang berbeda beda. Dalam sistem gudang pada saat ini jika bahan baku
yang datang dari suplier maka material yang masuk duluan material tersebut akan keluar
duluan menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Dalam kondisis saat PT. Eterindo
Nusa Graha aliran bahan saat bahan baku dalam keadaan penuh akan meyulitkan operator
untuk mengambil bahan baku tersebut apabila gudang bahan baku sudah penuh akan melebihi
garis yang ditentukan oleh perusahaan jika tidak terkondisi dengan baik tentu saja hal ini
akan menyulitkan operator yang digunakan dalam mengambil bahan baku yang akan
disimpan maupun diambil di gudang. Karena bahan baku di slot A dan di slot B jaraknya
terlalu dekat dan material yang tercampur tidak sesuai dengan jenis nya. Palet yang di
gunakan adalah palet yang berukuran 110x110 cm.

2.3 Warehouse Management System

Perusahaan perlu mengelola gudang secara maksimal agar tidak mengganggu proses bisnis.
Salah satu cara agar perusahaan dapat mengelola gudang dengan baik, yaitu dengan
menerapkan Warehouse Management System. Penerapan Warehouse Management System
pada perusahaan ini sudah baik bahkan perusahaan ini mendapatkan sertifikat penghargaan.

Warehouse Management System yang dijalankan oleh sebuah perusahaan ini yaitu:

a. Proses Masuk
Barang-barang yang diterima dan disimpan di dalam gudang penyimpanan terlebih
dulu harus dicatat dan diperiksa. Selain untuk disimpan di dalam gudang
penyimpanan, barang yang baru diterima tersebut juga dapat dikemas untuk
pengiriman lanjutan tanpa penyimpanan dalam waktu yang lama (cross-docking).
b. Tata Letak dan Sloting
Barang yang memiliki pergerakan yang cepat harus diletakkan pada bagian depan di
dalam gudang penyimpanan. Barang-barng yang sekiranya akan membuat
kebingungan saat akan diambil, hendaknya dipisahkan satu sama lain.
c. Memilih
Para karyawan atau tenaga kerja yang ada di dalam gudang harus mudah dalam
mencari stok barang yang sedang diperlukan. Mereka tidak boleh buang-buang waktu
dalam pencarian stok barang tersebut.
d. Pengepakan
Barang-barang pesanan harus dikemas secara tepat, lengkap, dan akurat sebelum
dikirimkan pada para konsumen. 
e. Pengiriman
Pengiriman barang-barang yang telah dipesan harus dilakukan dengan cara dan waktu
yang tepat. Karena itu, perusahaan harus dapat membuat manifest pengiriman yang
tepat. 
f. Mengelola Pengembalian
Barang-barang yang dikembalikan harus dibongkar terlebih dahulu sebelum siap
untuk diisi kembali

2.4 Proses Operasi Pergudangan

Pergudangan ini memiliki tiga kegiatan utama yaitu movement (perpindahan), storage
(penyimpanan), dan information transfer (transfer informasi).

 Movement (perpindahan)

Fungsi perpindahan dapat di bagi lagi menjadi beberapa aktivitas, meliputi:

a. Penerimaan (recieving) Penerimaan meliputi pembongkaran produk dari


pengangkutan, pembaharuan stok persediaan, pemeriksaan kualitas dan kuantitas.
b. Transfer atau penyimpanan Meliputi perpindahan produk ke dalam gudang untuk
menyimpan dan perpindahan untuk pengiriman keluar.
c. Pengambilan pesanan Merupakan aktivitas perpindahan utama serta melakukan
pengelompokan terhadap produk-produk yang di inginkan oleh pelanggan.
d. Cross-docking Cross-docking adalah aktivitas penyimpanan dengan memindahkan
barang secara langsung yang berasal dari penerimaan barang dari gudang ke tempat
lain.
e. Pengiriman (shipping) Merupakan aktivitas perpindahan terakhir yang meliputi
pengeluaran produk dan sekumpulan pesanan keluar dari gudang.
 Storage (penyimpanan)
Fungsi penyimpanan terbagi atas penyimpanan sementara dan penyimpanan semi
permanen.
a. Penyimpanan sementara Penyimpanan sementara merupakan penyimpanan barang
yang bersifat sementara seperti barang semi finish good dan barang perlengkapan
persediaan.
b. Penyimpanan semi permanen 6 Universitas Kristen Petra Penyimpanan semi
permanen ini merupakan penyimpanan finish good sementara hingga adanya
pemesanan dari konsumen.
 Information transfer (transfer informasi)
Aktivitas transfer informasi adalah informasi mengenai persediaan (stock) barang
yang ada di gudang atau informasi-informasi lain yang berguna, informasi ini dapat
digunakan untuk pihak diluar gudang maupun internal.

2.5 Sistem FIFO

Sistem FIFO atau First in First out pada perusahaan ini merupakan sistem penyimpanan
barang yang dilakukan dengan sistem barang yang masuk terlebih dahulu, yang juga
dikeluarkan terlebih dahulu. Jadi, keluarnya barang ini dilakukan secara berurutan atau sesuai
kronologis. Sistem FIFO umumnya digunakan untuk barang - barang yang kurang bisa
bertahan lama atau bila disimpan dalam waktu lama makan akan rusak atau berkurang
kualitasnya barang itu sendiri.
2.6 Alat-alat yang digunakan gudang dalam menyusun dan menumpuk barang di
dalam gudang
a. Forklift Reach Truck
Forklift reach truck adalah forklift yang memiliki kapasitas hingga 2 ton dengan
tinggi angkat hingga 11 meter. Forklift jenis ini digunakan untuk memindahkan
barang produksi dengan kapasitas yang besar, biasanya untuk ditata di atas rak yang
tinggi. Tidak hanya itu, reach truck juga memiliki body yang ramping. Dengan begitu,
jenis forklift ini dapat bermanuver pada tempat yang sempit sekalipun. Melihat
karakteristiknya, maka forklift reach truck akan sangat cocok jika digunakan pada
perusahaan ini.
b. Rak Selective Racking
Sistem rak Selective Racking ini sangat cocok digunakan untuk menyimpan barang-
barang dalam berbagai jenis ukuran dan berat sehingga sistem rak ini merupakan
sistem rak yang populer digunakan dalam gudang dan membantu manajemen gudang
yang efisien. 
Rak dengan sistem Selective Racking ini sangat fleksibel serta cocok digunakan pada
penyimpanan barang metode First In First Out (FIFO) yang berarti barang yang
pertama masuk akan menjadi barang yang terakhir keluar gudang.

Anda mungkin juga menyukai