CUSTOM CLEARANCE
DISUSUN OLEH :
VB
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa keberadaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
tidak jauh – jauh dari pelabuhan. Bisa pelabuhan laut maupun pelabuhan udara. Misalkan di
pelabuhan udara, Institusi ini ada bersama dengan institusi lain seperti Imigrasi, Perhubungan,
Penerbangan (Sarana Pengangkut ) serta pergudangan.
Ketika sebuah barang akan dikirimkan atau dibongkar dipelabuhan antar negara, tentu akan
melalui proses di bea dan cukai indonesia (customs clearance). Customs clearance adalah
rangkaian proses penyelesaian dokumen administratif dan pajak dalam rangka ekspor/impor
barang dengan tujuan dikeluarkannya Nota Pelayanan Ekspor/persetujuan pengeluaran barang
oleh pihak bea dan cukai.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas customs clearance untuk barang impor umum dan
ekspor yang pemberitahuannya menggunakan modul Pemberitahuan Impor Barang ( PIB ) dan
modul Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ).
Pengertian custom clearance adalah penyelesaian dan pengurusan berbagai dokumen administrasi,
biaya pajak dan hal terkait lainnya atas suatu barang ekspor ataupun barang impor sampai dengan
tahap dikeluarkannya surat persetujuan untuk mengeluarkan barang tersebut.
Definisi Custom Clearance adalah sebuah proses administrasi pengeluaran atau pengiriman barang
dari atau ke pelabuhan rnuat atau pelabuahan bongkar.
Custom Clearance Staff Adalah pegawai yang memeriksa dokumen, melakukan perhitungan biaya
pajak dan mengurus pengeluaran barang.
B. Customs Clearance Impor
Beberapa hal yang membuat dokumen mendapat Jalur Merah antara lain :
1. Impor baru
2. Profil Importir High Risk
3. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah
4. Barang Impor Sementara
5. Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II
6. Ada informasi intelejen/NHI
7. Terkena sistem acak/random
8. Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi dan/atau berasal dari negara
yang berisiko tinggi
Keterangan : Importir dapat melacak status dokumennya secara realtime melalui portal INSW
dengan terlebih dahulu mendaftarkan usernya. Proses mendapatkan user dapat dilihat di portal
INSW (www.insw.go.id)
Pelaksanaan impor akan berhasil jika masing-masing pihak (Importer dan eksporter) dapat
memenuhi prosedur & persyaratan yang telah disepakati. Prosedur & Persyaratan : ketentuan di
negara Importer/ Indonesia , dinegara eksportir /pemasok serta permintaan dari importer .
Transaksi importasi dituangkan dalam order sheet atau sales contract.
Custom Clearance Impor :
Pengangkut disini didefinisikan sebagai orang yang berkuasa dan bertanggungjawab atas
pengoperasian Sarana Pengangkut yang mengangkut barang dan/atau orang
Kewajiban yang harus ditunaikan ketika sarana pengangkut tiba di daerah pabean ( tiba disini
ketika sebuah kapal lego jangkar di pelabuhan dan pesawat udara landing di bandara udara) :
PIB adalah dokumen pemberitahuan oleh importir/PPJK kepada pihak bea cukai atas barang
impor, berdasarkan dokumen pelengkap pabean sesuai prinsip self assessment.
Invoice
Packing List
Bill of lading/airway bill
Bill Asuransi,dll
Ketika Importir/PPJK mendapatkan respon Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) dari SKP
Impor, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Importir/PPJK menyerahkan Hard Copy PIB dan dokumen pelengkap dan menerima
tanda terima dokumen dari petugas pemeriksa dokume
2) Importir/PPJK menyerahkan dokumen kesiapan barang dan petugas bea cukai melakukan
perekaman ke SKP Impor, menerbitkan instruksi pemeriksaan barang dan penunjukan
pemeriksa barang.
3) Petugas pemeriksa barang melakukan pemeriksaan barang bersama pemilik barang
berdasarkan dokumen PIB.
4) Petugas pemeriksa barang merekam hasil laporan pemeriksaan barang ( LHP ) dan
mengupload foto barang ke SKP Impor
5) LHP ini sangat penting terutama bagi Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD)
dalam rangka menetapkan klasifikasi barang dan menentukan nilai pabean.
4. Pembayaran Pajak dan Pemenuhan Dokumen
Pajak terdiri dari Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Bunga, Dan Pajak dalam rangka impor
Pembayaran pajak bisa melalui Bank devisa Persepsi, kantor pabean dan PT. Pos
Pemenuhan dokumen ijin impor untuk barang larangan/pembatasan bisa melalui Portal INSW
SPPB adalah produk akhir bea cukai dari rangkain proses yang harus di jalani oleh Importir. Jadi
pemilik barang sudah bisa mengeluarkan barang dari daerah pabean dan di bawa ke gudang
sendiri.
C. Customs Clearance Ekspor
Kewajiban pihak pengangkut yang harus ditunaikan ketika sarana pengangkut berangkat :
Menyerahkan pemberitahuan pabean kepada bea dan cukai atas barang yang dibawa
sebelum sarana pengangkut berangkat.
Mencantumkan barang impor, barang ekspor, dan /atau barang asal daerah pabean yang
diangkut melalui luar daerah pabean yang diangkut oleh sarana pengangkutnya dalam
manifesnya
Jenis pemberitahuan pabean untuk sarana pengangkut (kedatangan/keberangkatan) dapat
disimpulkan terdiri dari :
1. Dokumen BC 1.0 :
Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP)/ Jadwal Kedatangan
Sarana Pengangkut (JKSP)
2. Dokumen BC 1.1 :
Pemberitahuan Manifes Kedatangan/Keberangkatan Sarana Pengangkut
3. Dokumen BC 1.2 :
Pemberitahuan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean untuk diangkut ke tempat
penimbunan sementara di kawasan pabean lainnya
4. Dokumen BC 1.3 :
Pemberitahuan Pengangkutan barang asal daerah pabean dari satu tempat ke tmpat lain
melalui luar daerah pabean
3 BC 1.2 Pemberitahuan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean untuk diangkut ke
tempat penimbunan sementara di kawasan pabean lainnya
4 BC 1.3 Pemberitahuan Pengangkutan Barang Asal Daerah Pabean Dari Satu Tempat Ke
Tempat Lain Melalui Luar Daerah Pabean
5 BC 1.6 Pemberitahuan Pabean Pemasukan Barang Impor Untuk Ditimbun di Pusat Logistik
Berikat
10 BC 2.4 Pemberitahuan Penyelesaian Barang asal Impor yang Mendapat Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor (KITE)
18 BC 3.3 Pemberitahuan Ekspor Barang Melalui atau Dari Pusat Logistik Berikat
20 BC 4.0 Pemberitahuan Pemasukan Barang Asal Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke
Tempat Penimbunan Berikat
NO KODE NAMA PEMBERITAHUAN
21 BC 4.1 Pemberitahuan Pengeluaran Kembali Barang Asal Tempat Lain Dalam Daerah Pabean
dari Tempat Penimbunan Berikat
22 PPFTZ- Pemberitahuan Pabean untuk pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari
01 Kawasan Bebas dari dan ke luar Daerah Pabean, dan pengeluaran barang dari
Kawasan Bebas ke tempat lain dalam Daerah Pabean
23 PPFTZ- Pemberitahuan Pabean untuk pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari
02 Kawasan Bebas dari dan ke Tempat Penimbunan Berikat, Kawasan Bebas lainnya,
dan Kawasan Ekonomi Khusus
24 PPFTZ- Pemberitahuan Pabean untuk pemasukan barang ke Kawasan Bebas dari tempat lain
03 dalam Daerah Pabean
25 BC 1.2- Pemberitahuan Pabean untuk pengeluaran barang dari Kawasan Pabean di Kawasan
FTZ Bebas untuk diangkut ke Tempat Penimbunan Sementara di Kawasan Pabean lainnya
Sama halnya dengan PIB, PEB adalah dokumen pemberitahuan oleh Eksportir/PPJK kepada
pihak bea cukai atas barang ekspor, berdasarkan dokumen pelengkap pabean sesuai prinsip self
assessment.
Pemenuhan dokumen ijin Ekspor untuk barang larangan/pembatasan bisa melalui Portal INSW
(Indonesia National Single Window ).
PKB adalah pemberitahuan yang dibuat oleh Eksportir kepada pejabat Bea Cukai yang ditujukan
untuk memberi tahu bahwa barang ekspor siap untuk dilakukan pemeriksaan fisik.
Dalam pemberitahuan ini, eksportir harus melengkapi dengan dokumen – dokumen :
1. Eksportir datang kebagian pelayanan ekspor di kantor bea cukai yang bersangkutan
2. Eksportir mengambil nomor antrian
3. Eksportir menyerahkan dokumen serta kelengkapannya
4. Dokumen diterima oleh Pejabat Pemeriksa dokumen ekspor, diteliti, diberi catatan,
ditanda tangani dan ditunjuk Pejabat pemeriksa barang
5. Dokumen diserahkan kepada Pejabat Pemeriksa Barang untuk diteliti kelengkapannya
dan dipelajari isinya
6. Pejabat Pemeriksa Barang menuju lokasi dan melakukan
pemeriksaan barang didampingi eksportir.
7. Pejabat Pemeriksa Barang menyalin Laporan Hasil Pemeriksaan ke SKP Ekspor.
8. Nota Persetujuan Ekspor (NPE)
Setelah semua rangkain proses dilalui, maka bea cukai akan menerbitkan Nota Persetujuan
Ekspor (NPE). Dengan lembar NPE ini, ekportir bisa membawa barang ke gudang di pelabuhan
dan selanjutkan dikirimkan ke negara tujuan baik via darat, laut maupun udara.