Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH DAN PENGERTIAN FREIGHT FORWARDER

 Freight Forward –
            Di dalam kegiatan usaha perdagangan internasional, tentu membutuhkan
jasa pengiriman barang dan pihak-pihak yang terkait dengannya. Ada baiknya kita
mengetahui lebih dulu tentang  freight forward. Apa sih freight forward itu?

            Sebenarnya tidak ada definisi khusus mengenai pengertian Freight


Forward. Di luar negeri namanya berbeda-beda, tergantung dari owner atau
pemilik Freight Forward dalam mengembangkan visinya. Misalnya, customs
Brokerage, Customs House Agent, Shipping Agent, dan Forward Agent.
Namun, bila diartikan secara diksi, freight Forwarder bisa dikatakan sebagai
perusahaan jasa pengurusan dokumen dan transportasi yang
mengatasnamakan shipper(pengirim) dan melaksanakan kegiatan-kegiatan rutinnya
seperti stuffing/unstuffing cargo, penyimpanan/pergudangan, mengatur local
transport,dan melaksanakan pembayaran ocean freight.
            Perlu diketahui bahwa peran utama freight forward adalah sebagai
mediator “shipper”dengan pihak “shipping”.
Di Indonesia, kegiatan freight forward telah ada sejak 1977. Kemudian pada 16 Juli
1980 telah mendapat izin operasi untuk 15 perusahaan freight forwarding dengan
bimbingan dari Departemen Perdagangan Luar Negeri. Usaha tersebut mengalami
perkembangan hingga terbentuklah INFA (Indonesian National Freight Forwarder
Association.)
INFA (Indonesian National Freight Forwarder Asssiciation) telah resmi dan diakui
oleh pemerintahan Indonesia pada tahun 1981 dan telah sah menjadi anggota
FIATA.
            Setelah mengetahui sejarah dan pengertian freight forward, anda bisa
melanjutkan membaca pada point berikutnya yakni Ruang Lingkup Freight
Forwarder
Pada dasarnya shipper atau consignee bisa melakukan sendiri proses pengurusan
dokumen pengapalanya. Tetapi, hal tersebut diambil alih oleh freight
forward melalui tahapan yang berbeda. Untuk itu, ruang lingkup freight
forward dibagi menjadi 2:
 Atas nama Shipper(Pengirim)
Freight forward akan melakukan kegiatan berikut ini :
1. Memilih rute (trade line), moda angkutan yang tepat
2. Mempelajari term and condition dan juga regulasi dari pemerintah baik di
negara shipper (pengirim) atau negara penerima carg(muatan)
3. Mengemas muatan(cargo)
4. Mengatur pergudangan untuk muatan sebelum stuffingjika perlu
5. Memberikan advise kepada shipper tentang pentingnya asuransi kerugian
(syarat dan ketentuan berlaku), dan mengurusnya jika diminta
6. Memesan ruang kapal (booking space)
7. Menerbitkan dokumen yang diminta oleh shipper (pengirim)
8. Memproses kelengkapan dokumen dan menyerahkan ke liner
9. Mengurus B/L yang ditandatangani oleh liner dan menyerahkan
kepada shipper
10. Membayar biaya-biaya yang muncul termasuk ocean freight
11. Memonitor muatan sampai tiba di tujuan dengan menghubungi agent di
negara penerima
 Atas nama consignee(penerima)
Freight forward melakukan kegiatan berikut ini:
1. Menerima dan memeriksa semua dokumen yang ada hubungannya dengan
gerakan cargo
2. Memonitor perjalanan muatan atas nama penerima(consignee)
3. Menerima penyerahan muatan
4. Mengatur proses perizinan (customs clearance) dan membayar bea
masuknya.
5. Menyerahkan muatan kepada consignee (penerima.)
Itualah pengertian freight forward beserta ruang lingkupnya. Dengan demikian,
anda telah mengetahui apa yang dimaksud freight forward, ruang lingkup beserta
tugasnya. Sehingga, sebelum anda melakukan pengapalan ekspor impor, anda telah
mengetahui pihak-pihak yang membantu dalam proses pengapalan tersebut.
Diposting oleh trisna anjany di 10.08 

Anda mungkin juga menyukai