Anda di halaman 1dari 54

TRANSPORTASI ANGKUTAN

LAUT

Oleh :
Bambang Safari Alwi (Praktisi)
Jakarta : 13 Februari 2023
Agenda

1. Moda transportasi angkutan laut


2. Sejarah pelayaran di indonesia
3. Jenis kapal laut menurut fungsinya
4. Klasifikasi kapal dan perkembangannya
5. Luas wilayah operasi pelayaran
6. Biaya operasional kapal laut
Moda Transportasi Angkutan Laut
Ada 5 kelompok moda transportasi yaitu :
1. Kereta api (Railroad railway). Moda trasportasi ini menggunakan jalur tersendiri
berupa rel dan kereta api yang mempunyai rangkaian gerbong, memiliki waktu
tempuh lebih cepat dan muatan lebih banyak.
2. Transportasi darat bermotor dan jalan raya (Road highway transport). Moda
transportasi ini memiliki kapasitas lebih sedikit, jarak tempuh yang lebih lama tetapi
memiliki banyak ukuran.
3. Transportasi laut (Water/ sea transport). Moda trasportasi ini juga mempunyai jarak
tempuh yang lama tetapi dapat menampung banyak muatan. Moda ini hanya dapat
beroperasi apabila cuaca dan gelombang laut dalam keadaan baik.
4. Transportasi udara (air transport). Moda transportasi ini melalui jalur udara, yang
memiliki high speed and high costs.
5. Transportasi melalui pipa (Pipeline-liquid). Moda transportasi ini menggunakan pipa
yang diperlukan untuk perpindahan minyak, gas, mineral, maupun bahan kimia.
TRANSPORTASI DARAT

TRANSPORTASI BUS

KERETA API

MOBIL

MOTOR, SEPEDA , DLL


JENIS

TRANSPORTASI LAUT

KAPAL PENUMPANG
KAPAL BARANG
KAPAL PERANG
KAPAL PENANGKAP IKAN, DLL

TRANSPORTASI UDARA

PESAWAT PENUMPANG

PESAWAT ANGKUT MILITER

HELIKOPTER

BALON UDARA
Moda Transportasi Angkutan Laut
Pengertian Transportasi
• Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau
mesin atau dengan kata lain transportasi adalah sebagai
usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,
mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain,
dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat
atau dapat berguna untuk tujuan–tujuan tertentu.
Moda Transportasi Angkutan Laut
• Transportasi angkutan laut merupakan suatu kegiatan atau proses
pengangkutan orang maupun barang dari suatu tempat ke tempat lain
dengan jarak dekat maupun jauh melalui jalur laut menggunakan sarana
angkutan kapal laut, serta fasilitas pelabuhan yang difungsikan sebagai
titik jasa distribusi dan sebagai pusat kegiatan transportasi laut.
• Menurut kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan kapal sebagai
kendaraan pengakut penumpang dan barang di laut atau sungai,
sedangkan menurut UU No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, kapal
didefinisikan adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik
atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,
kendaraan di bawah permukaan air dan bangunan terapung yang
berpindah-pindah.
Moda Transportasi Angkutan Laut
• Indonesia mempunyai wilayah yang tersebar dari Hinterland dan
dihubungkan oleh jaringan transportasi jalan ke pelabuhan, sistem
transportasi laut (ke pelabuhan, pelayaran/perkapalan, dan potensi
pergerakan barang) mempunyai peranan sangat penting. Pelabuhan
sebagai titik simpul jasa distribusi melalui laut dan sebagai pusat kegiatan
transportasi laut, menyediakan ruang untuk industri untuk menunjang
pembangunan masa depan.
• Moda transportasi laut merupakan pilihan untuk mengangkut penumpang
ataupun barang dalam jumlah besar, kecepatan, dan biaya angkutan per
ton mil, relatif rendah, dan sangat menguntungkan untuk proses
pengangkutan barang maupun penumpang dalam jarak tempuh yang jauh
terkhususnya pada wilayah kepulauan.
Moda Transportasi Angkutan Laut

• Transportasi angkutan laut berupa


kapal, seperti kapal barang
(general cargo) yang konvensional.
Jenis kapal barang yang lain ialah
kapal peti kemas (container) yang
dapat berupa semi container dan
full container. Kapal pengangkut
kayu (log carrier), dan kapal tangki
pengankut barang cair (tankers),
juga kapal penumpang (passanger
vessel).
Moda Transportasi Angkutan Laut
• Transportasi angkutan laut tidak akan berhasil apabila tidak
didukung oleh moda tansportasi lainnya seperti moda transportasi
darat, udara serta didukung oleh SDM yang profesional. Diperlukan
adanya transportasi laut yang baik dan didukung oleh sistem serta
manajemen yang dapat mengakomodasi keberadaan sistem
transportasi Nasional dan International.
• Manajemen transportasi angkutan laut yaitu bagaimana pengiriman
barang dapat terlaksana dengan baik. Diatur mulai dari tempat
pengiriman barang, pengangkutan sampai pergudangan. Pengiriman
barang melalui kapal harus memperhatikan besarnya muatan dan
pemenuhan muatan agar biaya pengiriman tidak membengkak dan
menghindari kecelakaan pelayaran.
Moda Transportasi Angkutan Laut
Moda Transportasi Angkutan Laut
Moda Transportasi Angkutan Laut
• Untuk mengakomodir kepentingan transportasi angkutan laut, peranan pelabuhan
sangat besar artinya bagi transportasi laut. Pelabuhan memerlukan penangan yang
professional karena pelabuhan merupakan persinggahan antarmoda, yaitu darat, laut
dan udara. Pelabuhan sebagai salah satu mata rantai angkutan laut yang merupakan
terminal point, tempat bertemunya berbagai moda transportasi, sangat menentukan
terjaminnya kelancaran distribusi barang ke seluruh penjuru wilayah.
• Syarat Pelabuhan harus dapat :
1. Menciptakan angkutan laut yang aman, tertib dabn lancar.
2. Menyediakan fasilitas kepelabuhanan yang memadai untuk mendukung kelancaran
angkutan laut, baik fasilitas maupun sistem informasi yang memadai.
3. Menciptakan kondisi pelabuhan yang tertib, aman dan bersih.
4. Mempu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan dengan baik.
Moda Transportasi Angkutan Laut
Moda Transportasi Angkutan Laut
Moda Transportasi Angkutan Laut
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri
atas daratan dan/ atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan/atau bongkar muat
barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan
Pelayaran dan kegiatan penunjang
Pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra- dan/ atau antarmoda
transportasi.
Sejarah Pelayaran Di Indonesia
• Transportasi angkutan laut merupakan sarana yang penting di dalam
aktifitas hubungan antara masyarakat dari pulau yang satu dengan
pulau yang lainnya, hal ini menyebabkan bangsa Indonesia
mendapat julukan sebagai bangsa pelaut, karena mereka telah
terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara.
• Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah
memanfaatkan kapal-kapal sebagai sarana penting dalam
transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief-relief Candi
Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu
berlayar sampai ke Madagaskar (Afrika). Juga pembuatan perahu
Phinisi yang dilakuan oleh suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.
Sejarah Pelayaran Di Indonesia
Sejarah Pelayaran Di Indonesia
Sejarah Pelayaran Di Indonesia
• Sejarah kebesaran Sriwijaya atau Majapahit
menjadi bukti nyata bahwa kejayaan suatu
Negara di Nusantara hanya bisa dicapai
melalui keunggulan Laut.
• Seluruh komoditi untuk perdagangan
internasional diangkut dengan menggunakan
sarana dan prasarana transportasi Laut, dan
menyeimbangkan pembangunan kawasan
antara kawasan timur Indonesia dan barat.
• Daerah terpencil dan kurang berkembang
yang mayoritas berada dikawasan Indonesia
timur yang kaya sumber daya alam,
membutuhkan akses ke pasar dan mendapat
layanan, yang seringkali hanya bisa dilakukan
dengan transportasi Laut.
Sejarah Pelayaran Di Indonesia
• Meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada,
seperti pengadaan kapal Ferry dan kapal
pengangkut barang, perbaikan pelabuhan-
pelabuhan laut, terminal peti kemas dan
dermaga-dermaga. Ini bertujuan untuk lebih
memperlancar lalu lintas antar pulau,
meningkatkan perdagangan Domestik dan
Internasional Indonesia.
• Perkembangan trasportasi tidak terlepas dari
kemajuan teknologi. Bangsa Indonesia dapat
memproduksi kapal angkut penumpang,
sehingga kegiatan trasportasi laut semakin
berdampak dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sejarah Pelayaran Di Indonesia
• Situasi pelayaran sangat pelik saat ini, karena ketergantungan pada
kapal sewa asing. Banyak perusahaan pelayaran ingin meremajakan
armadanya, tapi sulit memperoleh pinjaman dana di pasar domestik.
Pada sisi lain lebih mudah memperoleh pinjaman dari sumber-
sumber luar negeri. Beberapa perusahaan besar cenderung
mendaftarkan kapalnya di luar negeri (flagged-out).
• Perusahaan kecil dan menengah tidak mampu melakukannya,
sehingga tak ada alternative kecuali menggunakan kapal berharga
murah dan tua (scrappy). Akibatnya terjadi ketergantungan yang
semakin besar pada kapal sewa asing dan pemrosotan produktivitas
armada, walaupun dengan pemanfaatan dari penerapan prinsip azas
cabotage.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
Kapal laut adalah alat transportasi yang
bergerak di perairan. Kapal laut memiliki banyak
fungsi selain mengangkut penumpang dan
barang serta kendaraan. Jenis-jenis kapal laut
dapat dikelompokkan menurut fungsinya.
1. Kapal Penumpang
Kapal penumpang adalah kapal yang
mengangkut penumpang lebih dari 12 (dua
belas) orang. Fungsinya diperuntukan bagi
orang/ penumpang yang hendak bepergian
lintas pulau bahkan lintas benua.
Kapasitasnya bisa mencapai ribuan orang,
dengan fasilitas lengkap dan arsitektur
mewah.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
2. Kapal Barang
Kapal jenis ini merupakan kapal yang
sibuk melintasi lautan membawa
muatan barang dari satu pelabuhan
ke pelabuhan lain. Kapal barang
menjadi urat nadi aktivitas
perdagangan dunia, karena berperan
penting dalam aktivitas ekspor impor.
Selain ukurannya besar dan mampu
membawa banyak muatan, kapal ini
juga mampu berlayar sangat jauh.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
• Bulk Carrier
Adalah jenis kapal yang paling besar
populasinya. Kapal ini utamanya untuk
membawa kargo curah seperti batubara, bijih
besi, biji-bijian, mineral, dan lain-lain. Berbeda
dengan kapal general cargo yang dapat memuat
beberapa jenis cargo berbeda, Bulk Carrier
biasanya mengangkut satu jenis (homogen)
kargo. Bulk Carrier termasuk tipe single deck dan
tidak dapat mengangkut kontainer. Cargo
hold dilengkapi Hatches (penutup) untuk
melindungi kargo. Hatches didesain dengan
bukaan yang luas agar tidak menghalangi saat
perpindahan cargo.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
3. Kapal Tanker
Dengan ukurannya yang besar, kapal ini
digunakan untuk mengangkut minyak
dengan sistem navigasi yang canggih.
Kapal Tanker yang berukuran raksasa
disebut supertanker. Panjang
supertanker bisa mencapai 378 Meter
dengan lebar 50 Meter dan berat
kosong 167000 ton. Ukurannya yang
jumbo mampu mengangkut minyak
mentah hampir satu juta barrel,
dimana 1 Barrel = 158,99 Liters.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
4. Kapal Ferry
Fungsinya adalah sebagai alat
penyeberangan untuk melintasi selat
atau laut diantara dua pulau. Meski
ukurannya tidak sebesar kapal
penumpang, kapal feri mampu
mengangkut banyak penumpang
sekaligus kendaraan-kendaraan seperti
mobil, bus, dan truk. Untuk transportasi
laut antar pulau, kapal inilah yang
diandalkan. Di Indonesia, feri
mengalami waktu sibuk setiap libur
lebaran, malayani ribuan pemudik yang
ingin pulang kampung ke luar pulau.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya

Kapal Penyeberangan Kapa TOL Laut


Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
5. Kapal Selam (Submarine)
Jenis kapal yang satu ini unik, karena
bergerak dengan tidak terapung di
permukaan laut, melainkan menyelam ke
dalam laut. Kini hampir semua kapl selam
digunakan untuk tujuan militer dan
penelitian bawah laut, namun ada juga
yang dibuat khusus untuk perjalanan
wisata. Cara kerja submarine adalah
menggunakan prinsip archimedes, dimana
terdapat ruang-ruang yang berfungsi
sebagai pemberat. Jika ingin menyelam,
maka ruang pemberat akan diisi air
sehingga kapal akan tenggelam.
Sebaliknya, jika ingin naik ke permukaan,
ruang pemberat diisi udara dan air
dikeluarkan.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
6. Kapal Perang
Kapal perang memiliki beberapa
jenis, yaitu kapal induk yang
berguna untuk membawa
armada tempur udara, kapal
perusak (destroyer) yang
digunakan untuk kapal perang
lawan, kapal penjelajah (cruiser)
yang digunakan untuk berlayar
dalam waktu yang lama dan
berperang di tempat yag jauh,
serta kapal penyapu ranjau yang
berfungsi untuk mencari dan
menghancurkan ranjau laut.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
7. Kapal Tunda
Kapal tunda digunakan untuk
menarik kapal lain yang lebih besar
ketika akan merapat atau
meninggalkan pelabuhan yang
sempit, meski ukurannya kecil,
tenaganya cukup besar untuk
menarik kapal-kapal besar. Kadang-
kadang untuk menarik kapal yang
berukuran super diperlukan
beberapa kapal tunda untuk
menariknya.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
8. Kapal Penangkap Ikan
Kapal ini digunakan para
nelayan untuk mengangkap
ikan. Dengan dilengkapi jala
yang berukuran besar, banyak
ikan dapat ditangkap dengan
cepat. Kapal ini juga memiliki
ruang pendingin untuk
menyimpan ikan hasil
tangkapan supaya ikan tetap
segar setelah tiba di pelabuhan.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
9. Kapal Layar
Kapal layar sudah ada sejak zaman
dahulu sebelum ditemukannya
motor penggerak modern. Kapal ini
bergerak menggunakan tenaga
angin dengan memanfaatkan layar
yang terbentang lebar. Dulu kapal ini
digunakan untuk berbagai tujuan,
tetapi kini hanya digunakan untuk
kegiatan olahraga serta untuk
latihan terutama Taruna AL
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
10. Kapal Penyelamat (Lifeboat)
Lifeboat digunakan oleh tim
penyelamat apabila terjadi
musibah laut, misalnya kapal
tenggelam. Lifeboat dapat
melakukan pencarian dan
penyelamatan korban musibah laut
meski dalam kondisi cuaca buruk,
misalnya badai.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
11. Kapal Pandu (Pilot Boat)
Kapal pandu adalah kapal yang
memandu kapal besar masuk ke
Pelabuhan, melalui alur yang
berbahaya dan ramai,
sehinggadapat sandar di dermaga
dengan aman. Peran kapal ini
sangat penting untuk
meningkatkan keselamatan
pelayaran.
Jenis Kapal Laut Menurut Fungsinya
12. Tongkang (Barge)
Tongkang adalah kapal
pengangkut kargo yang lebih
efisien dan lebih murah.
Karakteristrik dari kapal tongkang
umumnya tidak memiliki mesin
penggerak sendiri. Kapal ini
mengandalkan mesin dari kapal
lain sebagai penggeraknya.
Jenis Usaha Pelayaran
Jenis usaha pelayaran berdasarkan sifat
atau pelayanan yang diberikan dapat
dibedakan yaitu:
1. Pelayaran Tetap (Liner Service)
Yaitu pelayaran yang dijalankan secara
tetap dan teratur, baik dalam hal
keberangkatan maupun kedatangan di
pelabuhan, trayek yang dijalani, tarif
angkutan dan syarat-syarat perjanjian
pengangkutan.
Sifat Usaha Pelayaran
• Trayek pelayaran dan perjalanan kapal yang tetap dan teratur yaitu kapal-
kapal dalam berlayar tidak berpindah-pindah wilayah perairannya,
melainkan harus tetap bergerak dalam wilayah operasi yang ditentukan.
• Bila terjadi hal yang dapat menyebabkan perusahaan tidak memenuhi
jadwal yang ditetapkan karena kerusakan kapal, maka perusahaan tersebut
wajib meyediakan kapal pengganti. Hal ini bertujuan untuk melindungi
para pemilik barang yang telah menyiapkan barang-barangnya untuk
dimuat sesuai jadwal kedatangan kapal yang telah ditetapkan.
• Sebaliknya apabila pemilik barang yang membatalkan pengapalan
barangnya, maka perusahaan palayaran berhak meminta ganti rugi kepada
pemilik barang yang bersangkutan. Hal tersebut dilakukan karena
perusahaan pelayaran harus mengatur kembali ruang palka sehingga
menimbulkan tambahan biaya.
Jenis Usaha Pelayaran
2. Pelayaran Tidak Tetap (Tramper)
Pelayaran tidak tetap merupakan pelayaran
yang tidak terikat oleh ketentuan formal
apapun yang baik menyangkut wilayah
operasi, trayek yang dijalani, tarif yang
berlaku, maupun persyaratan dan ketentuan
perjanjian pengangkutan.
Kapal-kapal perusahaan pelayaran tramper ini
merupakan pelayaran bebas tetapi mengikuti
hukum pasar yang berlaku. Dimana pelayaran
ini termasuk dalam pelayaran kapal yang
routenya berdasarkan keinginan dari para
penyewa atau penumpang yang akan
melakukan perjalanan tersebut.
Jenis Usaha Pelayaran
3. Pelayaran Perintis
• PM 93 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
dan Pengusahaan Angkutan Laut, menyebutkan
bahwa pelayaran perintis adalah pelayanan
angkutan di perairan pada trayek-trayek yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk melayani
daerah atau wilayah yang belum atau tidak
terlayani oleh angkutan perairan karena belum
memberikan manfaat komersial.
• Keberadaan pelayaran perintis memiliki
peranan besar terhadap pertumbuhan
perekonomian nasional Indonesia, terutama
dalam memberikan pelayanan mobilitas
penduduk dan pemenuhan bahan-bahan pokok
pada daerah terpencil.
Sifat Usaha Pelayaran
• Rencana Pola Trayek (RPT) Untuk Kapal Liner adalah surat
persetujuan penempatan kapal berbendera Indonesia yang melayani
trayek tetap dan teratur (liner), dalam rangka menunjang angkutan
laut dalam negeri.
• Perizinan Pengoperasian Kapal Asing (PPKA) atau disebut juga IPKA
(Izin Pengoperasian Kapal Asing), diberikan langsung Menteri
Perhubungan dan persyaratan yg utama adalah kapal yg dioperasikan
tidak ada jenis/spesifikasinya di indonesia (bukan kapal cargo/
penumpang) yaitu kapal yg digunakan untuk penelitian, kegiatan
survey offshore, kegiatan pemetaan, kapal untuk pengerjaan lepas
pantai.
Jenis Usaha Pelayaran
• PM 93 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut menyebutkan
bahwa usaha angkutan laut dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional yang Berbadan
Hukum Indonesia (BHI) berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Koperasi yang didirikan khusus untuk usaha
itu. Untuk dapat melakukan kegiatan angkutan laut, perusahaan angkutan laut nasional wajib
memiliki Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL).
• Selain Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) terdapat surat izin operasi untuk
melakukan kegiatan angkutan laut khusus yang disebut Surat Izin Operasi Perusahaan
Angkutan Laut Khusus (SIOPSUS), yang diatur pada PM 93 Tahun 2013 pasal 46.
1. Kegiatan angkutan laut khusus dilakukan oleh badan usaha untuk menunjang usaha pokok untuk
kepentingan sendiri dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhi persyaratan
kelaiklautan kapal dan diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
2. Kegiatan angkutan laut khusus untuk menunjang usaha pokok untuk kepentingan sendiri meliputi
kegiatan mengangkut: yaitu Bahan baku; Peralatan produksi; dan/atau Hasil produksi untuk
kepentingan sendiri.
3. Badan usaha yang melakukan kegiatan angkutan laut khusus adalah badan hukum Indonesia yang
melakukan kegiatan usaha pokok di bidang: yaitu Iindustri; kehutanan; cpariwisata; pertambangan;
pertanian; perikanan; salvage dan pekerjaan bawah air; pengerukan; jasa konstruksi; dan
kegiatan penelitian, pendidikan, pelatihan, dan penyelenggaraan kegiatan sosial lainnya.
Klasifikasi Kapal Laut
• Kapal sebagai alat transportasi laut yang banyak dipakai
untuk berbagai keperluan secara umum dapat
diklasifikasikan, yaitu :
1. Kapal berdasarkan fungsi dan kegunaanya
2. Kapal menurut bahannya
3. Kapal berdasarkan alat penggeraknya
4. Kapal berdasarkan mesin penggerak utamanya
Klasifikasi Kapal Laut
• Bahan untuk membuat kapal bermacam-macam tergantung dari tujuan serta
maksud pembuatan kapal. Dalam pemilihan bahan yang akan dipakai dalam
pembuatan badan kapal tentunya dicari jenis bahan yang paling ekonomis sesuai
dengan keperluannya. Jenis bahan yang dapat dipakai dalam pembuatan kapal
diantaranya adalah: Kayu, Fiberglass, Ferrocement dan Baja.
• Alat gerak kapal dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu: alat gerak kapal yang
non-mekanik dan yang mekanik. Alat gerak kapal yang non-mekanik adalah Dayung
dan Layar. Sedangkan alat gerak kapal yang mekanik adalah Paddle Wheels,
Propeller, Waterjet Propulsion System.
• Berdasarkan alat penggeraknya kapal diklasifikasikan berupa Kapal layer, kapal
padle wheel, Kapal dengan penggerak jet propultion, Kapal dengan menggunakan
alat penggerak propeller, Kapal layar motor dan Kapal Layar.
Luas Wilayah Operasi Pelayaran
• Indonesia sebagai Negara kepulauan menciptakan berbagai usaha
pelayaran. Luas trayek yang dilayari akan menentukan kapasitas kapal
yang digunakan dan struktur organisasi perusahaan pelayaran. Semakin
luas trayek yang dilayari akan semakin besar kapal, modal dan organisasi
yang dibutuhkan. Kondisi geografi dan meteorologi ditetapkan daerah
Pelayaran dengan urutan sebagai berikut:
1. daerah Pelayaran Semua Lautan;
2. daerah Pelayaran Perairan Indonesia;
3. daerah Pelayaran Lokal;
4. daerah Pelayaran Terbatas;
5. daerah Pelayaran Pelabuhan; dan
6. daerah Pelayaran Perairan Sungai dan Danau.
Luas Wilayah Operasi Pelayaran
❑ Daerah pelayaran semua lautan adalah pelayaran untuk semua laut di dunia.
❑ Daerah pelayaran perairan Indonesia adalah laut teritorial lndonesia beserta
perairan kepulauan dan perairan pedalaman.
❑ Daerah pelayaran local adalah daerah pelayaran yang meliputi jarak dengan
radius 750 (tujuh ratus lima puluh) mil laut dari suatu pelabuhan tujuar. Jarak ini
diukur antara titik terdekat batas perairan pelabuhan sampai tempat labuh yang
lazim.
❑ Daerah pelayaran terbatas adalah daerah pelayaran yang meliputi jarak dengan
radius 100 (seratus) mil laut dari suatu Pelabuhan tujuan. Jarak ini diukur antara
titik terdekat batas perairan Pelabuhan sampai tempat labuh yang lazim.
❑ Daerah pelayaran pelabuhan adalah perairan didalam daerah lingkungan kerja
dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan.
❑ Daerah pelayaran perairan sungai dan danau adalah meliputi sungai, danau,
waduk, kanal, terusan, dan rawa.
Biaya Operasional Angkutan Laut
• Biaya kapal adalah banyaknya pengeluaran mulai dari harga
kapal itu sendiri serta biaya operasional kapal pada saat
berlayar dan berlabuh. Unsur-unsur biaya terdiri atas biaya
tetap dan biaya variable serta biaya langsung dan tidak
langsung.
• Kegiatan pelayaran niaga timbul karena adanya kebutuhan
untuk mengangkut barang-barang niaga yang dihasilkan di
suatu tempat dan akan dijual di tempat lain sehingga
timbulah semboyan the flag follow the trade (bendera atau
kapal mengikuti perdagangan).
Biaya Operasional Angkutan Laut
• Komponen biaya pengoperasian kapal yang diperhitungkan dalam kegiatan pelayanan
merupakan biaya operasional yang terdiri atas:

A. Biaya tetap, meliputi biaya: B. Biaya tidak tetap, meliputi biaya:


1. gaji anak buah kapal dan nakhoda; 1. bahan bakar minyak;
2. makanan anak buah kapal dan nakhoda; 2. pelumas;
3. air tawar anak buah kapal dan nakhoda; 3. air tawar;
4. asuransi kapal; 4. premi asuransi anak buah kapal
5. fumigasi kapal; dan nakhoda;
6. penyusutan; 5. keselamatan muatan barang
7. perawatan kapal harian; (asuransi);
8. perawatan kapal tahunan (annual docking), 6. pemasaran;
dan 7. jasa kepelabuhanan; dan
9. perawatan kapal kondisi darurat; dan 8. overhead.
Biaya Operasional Angkutan Laut
• Biaya Transportasi laut berlaku untuk pengiriman barang di Indonesia, meliputi tarif yang
terdiri dari:
a) Tarif Pelayanan Nusantara. Tarif ini yang dibayar oleh pemilik barang kepada
perusahaan pelayaran atas jasa yang diberikan untuk melakukan pengangkutan
barang melalui laut dikenal dengan nama tarif uang tambang nusantara. Tarif
angkutan laut ini ditetapkan berdasarkan komponen biaya, yaitu Biaya pelayaran
yang dinyatakan dalam biaya rupiah per ton mile pelayaran kapal,.
b) Tarif onkos pelabuhan pemuatan/ ongkos pelabuhan tujuan (OPP/OPT). Tarif ini
yang merupakan balas jasa untuk pekerjaan board stevedoring, cargodoring, dan
receiving/delivery di pelabuhan pemuatan dan di pelabuhan tujuan.
c) Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan. Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan, terdiri dari
sewa gudang dan sewa tempat penumpukan dan fasilitas pelabuhan.
d) Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)
meliputi balasan jasa atas pekerjaan inklaring dan outklaring. tarif EMKL ini dihitung
berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan dokumenya dilakukan oleh
perusahaan EMKL.
Biaya Operasional Angkutan Laut
• Pengiriman atau pengapalan barang dengan kapal laut saling
berhubungan satu sama lain, baik kegiatan perdagangan di dalam
maupun luar negeri:
1. Pengirim Barang (Shipper), yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai
muatan kapal untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan
pemuatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan.
2. Pengangkut barang (carrier) : yaitu perusahaan pelayaran atau pengangkut
yang melaksanakan pengangkutan barang / Orang dari pelabuhan muat untuk
diangkut/ disampaikan ke pelabuhan tujuan dengan kapal.
3. Penerima barang (consignee), yaitu orang atau badan hukum kepada siapa
barang kiriman ditujukan sesuai dengan barang yang telah dipesan dengan
baik.
Biaya Operasional Angkutan Laut
• Biaya operasi yang dikeluarkan untuk mengangkut barang tertentu terdiri
dari dua komponen, yaitu: jumlah konstan yang besarnya tetap tidak
dipengaruhi jarak dan komponen yang berubah-ubah sesuai dengan jarak.
Setiap angkutan memiliki struktur biaya yang berbeda-beda, sesuai dengan
kebijaksanaan yang diberlakukan oleh operator atau pemilik.
• Struktur biaya operasional kapal, mengandung komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Daily Running Cost, yaitu biaya ABK, Maintenance Repair dan Supply, asuransi kapal,
administrasi dan lain-lain;
2. Voyage Cost, yaitu biaya bahan bakar dan biaya pelabuhan;
3. Cargo Expenses, yaitu biaya modal, pembayaran kembali utang pinjaman, pajak-
pajak dan bunga pinjaman.
Biaya Operasional Angkutan Laut
Terima Kasih
Bambang Safari Alwi (Praktisi)
Telp. +62813-6482-0295
Email: bambangalwi02@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai