PELABUHAN
Layout Pelabuhan Tipikal
Tempat Kapal
Menunggu
(lego jangkar)
Kolam Putar
(turning basin)
NON
MEKANIS MEKANIS
WAKTU
BUANG JANGKAR
(TRT)
WAKTU
ANGKAT JANGKAR
DI DALAM DI LUAR
JAM KERJA JAM KERJA
WAKTU
KEBRANGKATAN KAPAL
JUMLAH B/M Operasional Prasarana
LANGSUNG (TON)
JUMLAH LINTAS
TINGKAT JUMLAH TON MUATAN TIAP
PEMAKAIAN GUDANG LINTAS MUATAN SATUAN DERMAGA
(SOR) SETAHUN
(BTP)
JUMLAH TON
KAPASITAS PEMAKAIAN PERALATAN
GUDANG
(SC)
KAPASITAS
PERALATAN
UTILITAS
PERALATAN
JUMLAH WAKTU
TERBUANG PERALATAN
1.Kinerja Fasilitas
• Waktu Tersedia (Possible Time) : jumlah waktu yang diperhitungkan untuk
dapat dimanfaatkan bagi keperluan penggunaan alat atau fasilitas.
Jumlah Jam dalam satu hari (24 Jam) dikurangi waktu
istirahat/pergantian shift kerja (3 Jam) = 21 Jam.
Berlaku untuk Pelabuhan yang beroperasi 24 Jam (= 21 Jam), sedangkan
Pelabuhan lainnya = 11 Jam
• Waktu Siap Operasi (Available Time) : jumlah waktu (Jam) yang tersedia
untuk fasilitas atau alat dalam kondisi siap operasi (siap digunakan).
Waktu Siap Operasi = Waktu Tersedia – Waktu Rusak
Dimana :Waktu Rusak/Perbaikan (Down Time) adalah jumlah waktu (Jam)
fasilitas atau alat dalam kondisi tidak dapat dioperasikan karena sedang
rusak atau diperbaiki.
• Tingkat Pemakaian (Utililasi) : perbandingan antara jumlah waktu
pemakaian (operasi) dengan waktu tersedia (Possible Time), yang
dinyatakan dalam persentase (%).
Kinerja Utilisasi Fasilitas dan Peralatan [2]
• Luas Efektif : luas lantai keseluruhan dikurangi dengan luas lantai yang
digunakan untuk lalu lintas alat dan orang, kantor dan batas pengaman.
Luas Efektif = 60 % Dari Luas Seluruhnya
• Waktu Tersedia (Possible Time) : jumlah waktu tersedia dalam satu hari adalah
21 jam, yaitu 24 jam dikurangi waktu istirahat pergantian shift (3 jam). Jadi jumlah
waktu tersedia dalam satu bulan adalah 21 jam x jumlah hari kalender pada bulan
yang bersangkutan.
• Penyiapan Pemeriksaan
Barang
• Pemeriksaan Barang
• Nota Hasil Pemeriksaan
• Penyelesaian Dokumen
• Penerbitan SPPB
PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI
NOMOR : P- 25 /BC/2007
Profil Importir
Penetapan Jalur
Resiko Resiko Resiko Resiko Sangat
MITA
Rendah Sedang Tinggi Tinggi
Profil Komoditi
Penerbitan
Penjaluran
SPPB
PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI
NOMOR : P- 25 /BC/2007
b. Jalur MITA Non Prioritas yaitu mekanisme pelayanan dan
pengawasan pengeluaran barang impor oleh importir dilakukan dengan
penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB tanpa dilakukan
pemeriksaan fisik
Penelitian Penerbitan
Penjaluran
Dokmen SPPB
PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI
NOMOR : P- 25 /BC/2007
Penerbitan Penelitian
Penjaluran
SPPB Dokumen
PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI
NOMOR : P- 25 /BC/2007
Penelitian Penerbitan
Penjaluran
Dokmen SPPB
PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI
NOMOR : P- 25 /BC/2007
• Metoda ini banyak digunakan untuk sistem yang sangat kompleks dan
terdapat banyak ketidakpastian.
Stochastic Model
Model Montecarlo Dwelling
Time Petikemas Jalur Merah
Model
Simulasi
Pelabuhan
Curah Cair
menggunakan
Simulink-
Matlab