Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PELABUHAN LAUT

Fasilitas Dermaga Kargo Curah Cair (Liquid Bulk Cargo)

Disusun Oleh :
M. Ilham Taufik Ismail 21010116140108
Rama Maulana 21010116130161
Stanley Larson 21010116130167
Natalia Nur Ramadhanti 21010116130180

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2018
FASILITAS PELABUHAN DARAT TERMINAL KARGO CURAH CAIR

1. Definisi Terminal Curah cair


Terminal curah cair merupakan tempat untuk memindahkan muatan curah
yang berbentuk cairan yang diangkut dengan menggunakan kapal-kapal khusus yang
disebut kapal tanker. Barang cair dapat diangkut dengan pompa. Muatan cair yang
diangkut dalam kapal tangki seperti minyak bumi, minyak kepala sawit, bahan kimia
cair, dan sebagainya.

2. Jenis Muatan Curah Cair


Jenis muatan curah cair yang biasa dilayani pada bongkar muat muatan di terminal
antara lain:
a. Bahan bakar, seperti bensin, kerosine, dan lainnya
b. Minyak, seperti minyak kelapa sawit / crude palm oil (CPO)
c. Produk kimia cair

3. Jenis Kapal yang Berlabuh pada Terminal Curah Cair


Muatan curah cair hanya dapat diangkut menggunakan kapal khusus, berupa kapal
tangki/tanker, Berikut beberapa jenis kapal tanker yang biasa digunakan untuk
mengangkut muatan curah cair,
a. Bulk Cargo Vessel
Bulk cargo vessel adalah kapal pengangkut barang-barang yang bersifat homogen
dalam bentuk partikel-partikel, liquid atau cair dalam bentuk curah. Cara bongkar-
muat barang yang diangkut tersebut dapat dilakukan dengan pompa blower, conveyor,
crabs atau bracket serta lainnya. Sehubungan dengan hal ini maka perlu diperhatikan
pula mengenai distribusi beban pada arah memanjang kapal.

Gambar 3.1 Bulk Cargo Vessel


(Sumber: https://upload.wikimedia.org/ /Sabrina_I_cropped.jpg/1200px-
Sabrina_I_cropped.jpg)
b. Liquid Bulk Cargo Vessel (Kapal Tankers)
Liquid bulk Cargo adalah kapal pengangkut yang direncanakan untuk mengangkut
produk-produk bersifat liquid dengan kepadatan 37 – 49 cubic feet per ton (fpt), jenis
crued oil dan mempunyai titik nyala dibawah 60 derajat Celcius., serta muatan dalam
bentuk curah. Perkembangan jenis Kapal Tankers berkembang disesuai dengan jenis
barang muatan yang dibawanya, yaitu:
 Chemical Tankers
Kapal tankers ini dirancang khusus untuk membawa muatan atau cargo dalam
bentuk curah atas Chemical yang bersifat sangat mudah terbakar, berbahaya,
beracun, korosif & bereaksi dengan air.

Gambar 3.2 Chemical Tanker


(Sumber: http://gcaptain.com/wp-content/uploads/2013/11/Screen-Shot-2013-11-
01-at-10.22.11-AM.png)
 Gas Carrier (LNG & LPG) Tankers.
Kapal tankers ini dirancang khusus untuk mengangkut Gas (baik yang Natural
Gas seperti Methane atau Petrolium Gas seperti Propane & Butane) muatan
dalam bentuk curah.

Gambar 3.3 LNG Tanker


(Sumber: http://safeshippingbc.ca/wp-content/uploads/2015/04/lng-carrier-main.jpg)
c. The Crude Oil Tanker :
Ini merupakan kapal minyak yang besar. Beberapa dari kapal ini memiliki bobot mati
lebih dari 400.000 ton, sedangkan bobot mati kapal umumnya 200.000 ton. Kapal ini
digunakan untuk mengangkut minyak mentah dari sumber minyak atau tempat
pengeboran minyak, biasanya di daerah Timur Tengah menuju ke tempat
pemurniannya / pengolahannya.
Kapal minyak mentah ini memiliki sebuah sistem pipa saluran yang cukup sederhana
dan kapasitas pemompaan yang tinggi untuk penghematan waktu pada saat bongkar –
muat berlangsung. Biasanya sebelum pemuatan diawalii dengan pemanasan gulungan
pipa .

Gambar 3.4 The Crude Oil Tanker


(Sumber: https://cdn.wartsila.com/images/default-source/encyclopedia/oil-
tanker1.tmb-width661.jpg?sfvrsn=f51bd145_1)

d. The Product Tanker


Kapal tangki ini khusus membawa minyak yang sudah diolah / dimurnikan dari
tempat pemurnian minyak mentah ke tangki – tangki penyimpanan di pelabuhan –
pelabuhan yang tersebar di dunia. Rata – rata bobot mati kapal ini sekitar 30.000 ton.
Produk – produk minyak pemurnian ini dibedakan atas produk hitam seperti minyak
bahan bakar dan diesel, sedangkan produk putih seperti bensin, minyak tanah, gas dan
minyak pelumas.
Pemisahan tingkat yang berbeda – beda merupakan paling penting saat membawa
produk – produk minyak pemurnian tersebut. Kontaminasii akan membuat produk
tersebut menjadi tidak berguna bahkan mungkin berbahaya. Namun sistem pipa
saluran (pipe lines) yang rumit yang dipasang pada kapal tangki justru dapat
mengurangi resiko akan kontaminasi muatan tersebut.
4. Penanganan Kargo Curah Cair
Barang curah cair/basah, diidentifikasikan sebagai barang berbentuk cairan.
Misal barang yang dimuat adalah, Mollases, atau tetes tebu, Jenis barang ini memiliki
penanganan yang berbeda juga. Kapal yang memuat barang ini, biasanya jenis kapal
tangker, yang berisi banyak ruang palka yang ada lubang sebesar sumur tiap dinding
pemisahnya, prinsip benda cair selalu mengisi ruang yang lebih rendah, dan dengan
banyak pipa-pipa. Untuk memuat kapal membuka beberapa pipa, PBM akan
menyediakan sebuah baki besar. Armada yang digunakan adalah jenis truk tangki,
biasanya berkapasitas 25,000 Liter.
Cairan yang ada dalam truk tangki akan ditumpahkan ke baki tadi. Baki tadi
berukuran panjang 2 kali lebar truk tangki. Untuk lebarnya bisa sekitar 2 meteran.
Kemudian, dengan ketinggian baki 1 Meter, dan ada pipa besar berdiameter 8 Inch.
Disambungkan ke baki melalui mesin pompa bertenaga genset dan dihubungkan ke
pipa penerima diatas kapal , dari baki tadi, cairan dinaikan ke kapal, yang dipompa
menggunakan mesin tadi. Kemampuan mesin tadi bisa memompa sekitar 150
Liter/Jam, ada 2 armada yang sekali dipompa, anda bisa hitung berapa hari, waktu
yang dihabiskan untuk menyedot habis muatan 12.000 MT setara dengan 12.000 liter
cairan ke atas kapal.
Berikut ada pula bagaimana teknik pemuatan curah cair,
a. Deep Tank Liquids
Sebelum muatan cair dimuat ke dalam tangki – tangki dalam, tangki –
tangki tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tak akan ada
kebocoran dan kerusakan pada muatan yang lain. Ujung tangki dikunci dengan
kuat dan tangki diisi dengan air sampai ujung atas dari pipa – pipa tang diisi.
Kemudian tangki diperiksa, khususnya di bagian ujung atau tepi tangki, lalu
dipompa. Tangki dalam serta tangki dalam berganda harus diperiksa secara
internal untuk mencegah kalau – kalau ada tanda – tanda kebocoran. Seorang
pemeriksa akan mengeluarkan sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa tangki-
tangki yang diperiksa itu sudah kuat dan boleh membawa muatan cair.
Setelah melalui pengujian yang ketat, tangki – tangki tersebut kemudian
dibersihkan secara keseluruhan dan membersihkan minyak -minyak yang masih
melapisi tangki dengan menggunakan air bersih dan sabun pembersih. Tapi jika
tangki – tangki tersebut tidak kotor, maka cukup dibersihkan atau dicuci dengan
sabun pembersih. Sabun pembersih itu dimasukkan ke dalam drum yang
dihubungkan dengan pipa penyemprot. Sementara tangki yang akan dibersihkan
masih panas, maka disemprotkanlah pembersih tadi ke dalam tangki kemudian
digosok dengan hati – hati dan disikat. Setelah kotoran lepas dan lapisan kotoran
terkelupas, semprotkanlah air bersih ke dalam tangki.
Ketika kapal akan memuat muatan getah / karet (latex) , tangki – tangki
tersebut dilapisi dengan parafin atau lapisan lilin untuk mencegah kontak langsung
getah dengan logam tangki. Kontak langsung dengan udara pun bisa mengurangi
volume tangki, jadi digunakanlah keran untuk menyemprotkan udara dengan
tekanan tertentu daripada menggunakan ventilasi.
b. Memuat Penuh (Load on Top)

Gambar 3.5 Tangki Muatan Penuh


(Sumber: http://www.academia.edu/28909633/MUATAN_CURAH_CAIR)

Minyak-minyak di ballast kotor akan mengalir ke puncak air laut.


Kebanyakan air dari masing-masing tangki dapat dibongkar/buang ke laut, namun
demikian puncak lapisan dipompa ke tangki pembuangan. Air kotor dari saluran
pencucian dan pembersihan juga dipompa ke tangki pembuangan sebagaiman
larangan untuk tidak membuang air pembuangan /kotor ke laut. Campuran dalam
tangki pembuangan dibiarkan terpisah dan air bersihnya dipompa ke laut. Minyak
pada puncak tangki ditahan dalam kapal dan dibuang bersamaan dengan
pembongkaran muatan berikutnya.

Pada umumnya pemuatan untuk kapal jenis ini dilakukan dari darat .
Biasanya tangki didarat letaknya agak tinggi, hingga perbedaan permukaan cukup
menimbulkan tekanan pada pipa, tetapi pemuatan dapat juga terjadi dimana
diperlukan suatu pompa muatan yang bekerja didarat, apalagi kalau muatannya
dilakukan dari pengeboran lepas pantai yang tangkinya lebih rendah.
Kemudian pipa darat disambung (connect) dengan kran pipa kapal
(manifold) , hal ini harus dilakukan dengan hati – hati karena mungkin ada
perbedaan tegangan antara pipa kapal dengan pipa dari darat . Untuk menjaga
perbedaan tegangan itu maka dipasanglah kawat tembaga diantara pipa – pipa
tersebut, kemudian dipasang sakelar (sebelumnya dikenal dengan nama
“bounding cable”), mengingat pada pelaksanaan pemuatan “power kerosene” dan
“avigas” walau dilakukan dengan hati – hati dalam pemuatannya serta dengan
kecepatan pemuatan dalam pipa yang rendah tetapi masih sering menimbulkan
listrik (electric statics) .

5. Fasilitas Darat Terminal Curah cair


 Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-
turunkan penumpang. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan
bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang akan
diproses lebih lanjut di pelabuhan. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan
ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Menurut
Triatmodjo (1996), dermaga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf atau
quay dan jetty atau pier atau jembatan. Wharf adalah dermaga yang paralel dengan
pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Sebelum merancang dan
membangun dermaga, perlu diketahui untuk keperluan apa dermaga tersebut
didirikan.
Dermaga curah cair ini mempunyai spesifikasi, diantaranya : platform yang
mampu menangani kapal tanker 40.000 DWT dengan dimensi 27x12,1m¬2,
menggunakan kontruksi beton bertulang dan dilengkapi dengan fender dan bollard,
dan kedalaman kolam mencapai -10,00 meter LWS, breasting dolphin 4 (empat)
unit dengan konstruksi beton bertulang, mooring bouy 2 (dua) unit, catwalk 4
(empat) unit dengan konstruksi rangka baja, trestle dengan dimensi 330 x 8 m¬2.
Gambar 5.1 Dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi
(Sumber: majalahdermaga.co.id)

 Apron
Apron adalah suatu halaman diatas dermaga yang terbentang dari muka dermaga
sampai muka gudang laut atau lapangan penumpukan terbuka. Apron digunakan
untuk menempatkan barang-barang yang akan dinaikan ke kapal, atau barang-
barang yang baru saja diturunkan dari kapal.
Bentuk apron tergantung pada jenis muatan, apakah berupa barang potongan,
curah, atau peti kemas. Untuk penghitungan lebar apron tergantung pada fasilitas
apa yang akan ditempati di atasnya, seperti jalan untuk truk, atau kereta api, kran,
dan alat pengangkut lainnya seperti forklift, kran mobil, gerobak yang ditarik
traktor dan sebagainya. Untuk apron pada terminal curah cair tidak diperlukan
apron dengan ukuran yang sangat besar karena muatan pada kapal langsung
dialirkan melalui pipa-pipa menuju tangki timbun.
Gambar 5.2 Apron Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi
(Sumber: Google Earth)
 Jetty
Jetty merupakan bangunan dermaga yang berfungsi sebagai tempat bersandarnya
kapal. Pada umumnya fasilitas penambatan berupa jetty menjorok ke laut dan
dilengkapi dengan bangunan pendukung. Bangunan pendukung tersebut
diantaranya fender, bollard, mooring dolphin, dan yang lainnya.

Gambar 5.3 Jetty dan Trestle di Pelabuhan Nilam Tanjung Perak


(Sumber: Google earth)
 Trestle
Trestle merupakan bangunan dari dermaga yang berfungsi sebagai jalan akses dari
daratan menuju jetty atau sebaliknya. Metode pekerjaan trestle hampir sama
dengan jetty, hanya berbeda pada dimensi strukturnya. Bangunan penunjang trestle
antara lain, lampu penerangan jalan, guardrail, pemipaan, dan sebagainya. Struktur
bawah yang biasa digunakan biasanya tiang pancang beton, sedangkan struktur atas
menggunakan beton bertulang kombinasi precast dan cast in situ.

 Pipa
Pipa yang dipasang di area terminal curah cair berfungsi sebagai sarana bongkar
muat muatan fluida dari kapal menuju tangki timbun (storage tanker). Untuk
mengalirkannya melalui pipa, maka harus ada alat bantu lain berupa pompa.

Gambar 5.4 Pipa Penghubung Kapal dan Tangki Timbn di Terminal Nilam Timur Sisi
Utara Pelabuhan Tanjung Perak
(Sumber: http://shippinglineindonesia.com/index.php/2018/08/15/rapat-apbmi-
pelindo-iii-jadi-sinyal-baik-bagi-pbm-nilam/)

Gambar 5.5 Pipa Pengaliran Curah Cair di Pelabuhan Belawan, Medan


(Sumber: http://www.sendaljepitmedan.com/lihat_=33#.W_V1DPZoTIV)
 Pompa
Pompa berfungsi sebagai sumber dorongan pengaliran fluida yang akan
dipindahkan melalui pipa dari kapal ke tangki timbun ataupun sebaliknya.
 Tangki timbun (storage tank)
Tangki timbun adalah tempat penimbunan sementara muatan cair yang akan
diangkut kembali menuju kapal ataupun yang akan didistribusikan ke beberapa
tempat menggunakan truk. Adanya tangki timbun tidak lain sebagai upaya efisiensi
bongkar-muat barang curah cair.
Pada umumnya penggunaan tangki timbun oleh perusahaan adalah dengan sistem
sewa. Untuk sistem sewa tangki timbun ini sendiri tidak ada batasan waktu.
Namun, pihak perusahaan pengelola pelabuhan biasanya mengharapkan adanya
kerjasama yang berskala panjang. Sistem sewa biasanya menerapkan satu
perusahaan menyewa satu tangki, sehingga tidak terjadi pencampuran ntar-produk
agar kualitas setiap curah cair tetap terjaga.

Gambar 5.6 Tangki Timbun (Storage Tank) Terminal Nilam Timur Sisi Utara
Pelabuhan Tanjung Perak
(Sumber: https://chemistrahmah.com/layanan-storage-tank-pelindo-iii-dan-masa-
depan-terminal-nilam.html)
Gambar 5.7 Layout Pipa dan Tangki Timbun di Terminal Nilam Timur Sisi Utara
(Sumber: https://chemistrahmah.com/layanan-storage-tank-pelindo-iii-dan-masa-
depan-terminal-nilam.html)
DAFTAR PUSTAKA

https://chemistrahmah.com/layanan-storage-tank-pelindo-iii-dan-masa-depan-terminal-
nilam.html (diunduh pada 20 November 2018)

http://www.sendaljepitmedan.com/lihat_=33#.W_V1DPZoTIV (diunduh pada 20 November


2018)

http://shippinglineindonesia.com/index.php/2018/08/15/rapat-apbmi-pelindo-iii-jadi-sinyal-
baik-bagi-pbm-nilam/ (diunduh pada 20 November 2018)

www.majalahdermaga.co.id (diunduh pada 20 November 2018)

http://www.academia.edu/28909633/MUATAN_CURAH_CAIR (diunduh pada 20


November 2018)

https://cdn.wartsila.com/images/default-source/encyclopedia/oil-tanker1.tmb-
width661.jpg?sfvrsn=f51bd145_1 (diunduh pada 20 November 2018)

http://safeshippingbc.ca/wp-content/uploads/2015/04/lng-carrier-main.jpg (diunduh pada 20


November 2018)

http://gcaptain.com/wp-content/uploads/2013/11/Screen-Shot-2013-11-01-at-10.22.11-
AM.png (diunduh pada 20 November 2018)

https://upload.wikimedia.org/ /Sabrina_I_cropped.jpg/1200px-Sabrina_I_cropped.jpg
(diunduh pada 20 November 2018)

Anda mungkin juga menyukai