terbesar yang ada di Indonesia. Sebagai terminal container JICT memiliki sarana dan prasarana
apa saja?
Jawab :
a. Pelayanan kapal
Draft 11 - 14 M 8.6 M
b. Pelayanan Barang
2. Export
3. Reefer :
c. Alat Mekanis.
Alat Mekanis Terminal I Terminal Total
II
Draft 11 - 14 M 8.6 M
membongkar/muat container dari lambung kapal ke dermaga atau sebaliknya. Sarana apa saja
Jawab :
Container Crane atau disebut juga Gantry Crane ialah alat bongkar muat khusus pada Container
Yard untuk Freight Container dari lambung kapal dan dari atas trailer ke atas kapal (palka) atau
sebaliknya. Peralatan canggih ini berukuran dan berkapasitas besar sampai 45 ton atau lebih.
Memiliki sarana untuk menjangkau lebar full container Vessel yang berukuran besar.
Alat ini dilengkapi dengan ruang operator yang dapat bergerak secara horizontal dari arah lambung
kapal ke arah di atas palka kapal dan sebaliknya. Dengan system dan mekanisme computerized,
Freight Container Box tersebut diturunkan ke dalam palka, disusun (stowage) secara cellular (cel –
cel atau rak besar). Dalam penyiapan CC diperlukan sarana sebagai berikut :
o Menyiapkan Truk
o Menyiapkan Lapangan Penumpukan
o Menyiapkan Forklift
3. RTG (Rubler Tire Gantry) sangat diperlukan oleh satu terminal container alat ini berfungsi sebagai
Jawab :
Rubber Tire Gantry adalah alat penumpukan petikemas di lapangan yang mana jumlah tier
petikemas yang ditumpuk tergantung pada kemampuan alat. Ada dua tipe menurut jenis rodanya,
4. Container Yard (CY) adalah bagian/sarana yang sangat diperlukan untuk melakukan apa?
Jawab :
1. Pelabuhan Muat
Istilah Container Yard berarti tempat yang ditunjuk oleh pengangkut atau pejabat pemerintah di
mana pengangkut atau agen mengumpukan, menyimpan, atau menumpuk freight Container
yang berisi muatan diterima dan container kosong yang diambil oleh pengirim barang
(shippers).
2. Pelabuhan bongkar
Istilah Container Yard berarti tempat yang ditunjuk oleh pengangkut atau pejabat pemerintah
dimana pengangkut atau agen mengumpulkan, menyimpan atau menumpuk petikemas dan
container yang berisi muatan tersebut diserahkan kepada penerima barang (Consignee).
Pengertian tidak bermasalah disini berarti tidak ada masalah dari aspek finansial
maupun dokumen dari pihak – pihak terkait (instansi pemerintah dan swasta). Setelah
dibongkar dari atas kapal container tersebut diterima langsung dari Consignee di atas
trailer dan langsung dibawa keluar (haulage) dari lokasi CY ke gudang Consignee.
Pengertian bermasalah disini yaitu pengurusan dokumen atau ada hal – hal yang
berkaitan dengan financial dengan pihak terkait belum terselesaikan atau CFS belum
Pengertian tidak bermasalah disini yaitu tidak ada masalh tentang pengurusan dokumen
maupun finansial dengan pihak – pihak terkait (instansi pemerintah dan swasta).
Setelah dibongkar dari atas kapal, freight container LCL ini bila ats order pemiliknya
(Consolidator) dapat di gaulage ke CFS di dalam area CY untuk stripping dan kemudian
financial atau menunggu kesipan CFS untuk stripping Container tersebut atau container
Yang dimaksud bermasalah yaitu, ada kendala dokumen, financial dan menunggu kapal
juga dapat bersal dari CFS dalam CY Lini I atau dari luar (CFS Lini II/III, ICD, Bonded
Warehouse Zone, Export Processing Zone). Container disimpan pada Stack yard untuk
Container Export sesuai sifat dan kondisi muatan Container masing – masing.
Yang dimaksud tidak bermasalah dalam hal ini adalah tidak ada kendala dokumen,
Yang dimaksud bermasalah dalam hal ini adalah kendala tentang dokumen, financial,
menunggu kedatangan kapal. Untuk sementara container disimpan pada Stack Yard
5. BCH (Boxes Crane Hovk) akan tercapai bila seluruh sarana/prasarana dalam kondisi baik. Factor
Jawab :
Factor yang dapat menghambat tidak tercapainya BCH adalah sebagaian dari sarana dan
prasarana tidak berjalan dengan baik, serta sumber daya manusia yang kurang terampil dalam
menjalankan alat tersebut. Sehingga dalam hal pencapaiannya tidak tercapai sesuai dengan apa
yang diharapkan.
6. Selain dermaga (kade), lapangan,peralatan lain di terminal container dikenal adanya peran
Jawab :
Container Freight Station adalah suatu lokasi tempat penimbunan barang – barang muatan , baik
import mapun eksport berupa gudang tertutup atau lapangan terbuka dimana barang – barang
tersebut dimasukkan ke dalam peti kemas (stuffing) untuk barang eksport dan dikeluarkan
komodity eksport maupun import. Terhadap barang eksport akan dimasukkan ke dalam peti kemas
untuk di kirim ke pelabuhan / Negara tujuan. Sedangkan barang import akan diserahkan kepada
pemilik sesuai prosedur pengeluaran barang yang berlaku. CFS juga dapat sebagai:
2. Member kesempatan exporter / shipper yang hanya memiliki muatan sedikit menggunakan
container.
3. Fasilitas muat untuk barang import (LCL), memeriksa B/L masing – masing, dipisahkan
Hubungan antara CFS dan Terminal Petikemas: CFS merupakan sarana yang tidak dapat
7. Super Stacher (Reach Stacher) berfungsi sebagai alat bantu apa? Bagaimana pengoperasiannya?
Jawab :
Reach Stacher adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam penumpukan container di
lapangan penumpukan yang telah dirancang untuk mencapai pemanfaatan ruang pada terminal
kontainer, berkat manuver yang luar biasa, penanganan dan penumpukan unggul kecepatan
8. Plugging Refer digunakan sebagai alat untuk mengakhiri aliran listrik untuk Container Refrigerated.
Jawab :
Tujuannya untuk memeriksa reefer sebelum dikapalkan, memasang dan memutuskan aliran listrik
di dalam kapal, monitoring di reefer yard dan di sewa sambungan aliran listrik.
9. Untuk mengantisipasi container yang berisi danger goods maka perlu dibuatkan black khusus
Jawab :
Agar barang berbahaya mudah ditangani, maka penempatan barang berbahaya dibedakan
mudah meledak;
gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau pendingin tertentu;
(minyak dan gas bumi termasuk dalam kategori/klasifikasi 2 dan 3 karena sifatnya berupa
radioaktif;
korosif;
10. Setiap sarana yang berkaitan dengan operasional terminal continer, semua masih menggunakan
Jawab :
1. Operator direkrut dari orang – orang yang mempunyai rasa tanggung jawab sehat
2. Pastikan bahwa operator memahami karakteristik serta batas – batas kemampuan dan
b. Harus benar – benar mengenal alat yang dioperasikannya utamanya kapsitas angkat alat
e. Menaati ketentuan pengaturan arus lalu lintas dan tanda – tanda yang berlaku.
f. Mengatur jarak aman bila berjalan beriringan atau mendekati tempat henti, tidak mendahului
g. Tidak mengerem atau menabah kecepatan secara mendadak serta tidak mengendalikan
h. Selalu memperhatikan segala sesuatu yang mengikuti di belakang serta yang akan dihadapi
di depan alat.