Anda di halaman 1dari 8

A.

SARANA PETI KEMAS

1. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (JICT) adalah pelabuhan container

terbesar yang ada di Indonesia. Sebagai terminal container JICT memiliki sarana dan prasarana

apa saja?

Jawab :

Fasilitas terminal yang dimiliki oleh terminal JICT sebagai berikut :

a. Pelayanan kapal

Dermaga Terminal I Terminal II Total

Length 1690 M 510 M 2150 M

Width 26.5 – 34.9 M 16 M

Draft 11 - 14 M 8.6 M

b. Pelayanan Barang

- Area 36.90 Ha 9.24 Ha 46.14 Ha

- Capacity 30,299 Teus 5,894 Teus 36.193 Teus

- Ground Slot 4,614 Teus 960 Teus 5,574 Teus

1. Import 4,317 Teus 984 Teus 5,301 Teus

2. Export

3. Reefer :

- 380 V 260 Plug 68 Plug 328 Plug

c. Alat Mekanis.
Alat Mekanis Terminal I Terminal Total

II

Quay Crane Container 14 Unit 14 Unit 18 Unit

Rubber Tyred Gantry 45 Unit 11 Unit 56 Unit


2. Container Crane (CC)
Crane
adalah alat yang dapat

Draft 11 - 14 M 8.6 M

Head Truck 111 Unit 18 Unit 129 Unit

Chassis / Trailers 128 Unit 19 Unit 147 Unit

Spreader for QCC 20 Unit 5 Unit 25 Unit

Spreader for RTGC 40 Unit 11 Unit 51 Unit

Over High Frame 2 Unit 1 Unit 3 Unit

membongkar/muat container dari lambung kapal ke dermaga atau sebaliknya. Sarana apa saja

yang perlu untuk penyiapan CC?

Jawab :

Container Crane atau disebut juga Gantry Crane ialah alat bongkar muat khusus pada Container

Yard untuk Freight Container dari lambung kapal dan dari atas trailer ke atas kapal (palka) atau

sebaliknya. Peralatan canggih ini berukuran dan berkapasitas besar sampai 45 ton atau lebih.

Memiliki sarana untuk menjangkau lebar full container Vessel yang berukuran besar.

Alat ini dilengkapi dengan ruang operator yang dapat bergerak secara horizontal dari arah lambung

kapal ke arah di atas palka kapal dan sebaliknya. Dengan system dan mekanisme computerized,

Freight Container Box tersebut diturunkan ke dalam palka, disusun (stowage) secara cellular (cel –

cel atau rak besar). Dalam penyiapan CC diperlukan sarana sebagai berikut :

o Menyiapkan Ruber Crane

o Menyiapkan Truk
o Menyiapkan Lapangan Penumpukan

o Menyiapkan Forklift

3. RTG (Rubler Tire Gantry) sangat diperlukan oleh satu terminal container alat ini berfungsi sebagai

apa dan bagaimana keuntungannya?

Jawab :

Rubber Tire Gantry adalah alat penumpukan petikemas di lapangan yang mana jumlah tier

petikemas yang ditumpuk tergantung pada kemampuan alat. Ada dua tipe menurut jenis rodanya,

yaitu Rubber Tyred dan Rail Mounted.

Keuntungan menggunakan alat ini adalah:

a. Penggunaan lapangan lebih efisien

b. Cocok untuk penumpukan secara blok dan acak.

c. Cocok untuk throughput tinggi atau lahan terbatas.

d. Kinerja bongkar muat yang tinggi.

e. Aksesibilitas tiap petikemas dengan tumpukan cukup agak tinggi.

f. Biaya pemeliharaan lapangan sedang.

4. Container Yard (CY) adalah bagian/sarana yang sangat diperlukan untuk melakukan apa?

Bagaimana cara pembagiannya?

Jawab :

Arti secara umum untuk mendapat gambaran tentang Container Yard:

1. Pelabuhan Muat

Istilah Container Yard berarti tempat yang ditunjuk oleh pengangkut atau pejabat pemerintah di

mana pengangkut atau agen mengumpukan, menyimpan, atau menumpuk freight Container

yang berisi muatan diterima dan container kosong yang diambil oleh pengirim barang

(shippers).

2. Pelabuhan bongkar
Istilah Container Yard berarti tempat yang ditunjuk oleh pengangkut atau pejabat pemerintah

dimana pengangkut atau agen mengumpulkan, menyimpan atau menumpuk petikemas dan

container yang berisi muatan tersebut diserahkan kepada penerima barang (Consignee).

Pada proses kegiatan Container Yard dibagi menjadi:

1) Freight Container Ex Import, yang terdiri dari:

 Yang berstatus FCL dan tidak bermasalah

Pengertian tidak bermasalah disini berarti tidak ada masalah dari aspek finansial

maupun dokumen dari pihak – pihak terkait (instansi pemerintah dan swasta). Setelah

dibongkar dari atas kapal container tersebut diterima langsung dari Consignee di atas

trailer dan langsung dibawa keluar (haulage) dari lokasi CY ke gudang Consignee.

 Yang bersatus FCL dan bermasalah

Pengertian bermasalah disini yaitu pengurusan dokumen atau ada hal – hal yang

berkaitan dengan financial dengan pihak terkait belum terselesaikan atau CFS belum

siap menerima container tersebut untuk striping.

 Yang berstatus LCL dan tidak bermasalah

Pengertian tidak bermasalah disini yaitu tidak ada masalh tentang pengurusan dokumen

maupun finansial dengan pihak – pihak terkait (instansi pemerintah dan swasta).

Setelah dibongkar dari atas kapal, freight container LCL ini bila ats order pemiliknya

(Consolidator) dapat di gaulage ke CFS di dalam area CY untuk stripping dan kemudian

diserahkan kepada masing – masing Consignees sesuai B/L-nya.

 Yang berstatus LCL dan bermasalah,

Pengertian bermasalah di sini berarti ada masalah tentang pengurusan dokumen,

financial atau menunggu kesipan CFS untuk stripping Container tersebut atau container

berstatus LCL transshipment yang menunggu kapal lain untuk mengangkut ke

pelabuhan tujuan akhirnya. Untuk sementara container – container tersebut disimpan

pada Stackyard sesuai kondisinya.

2) Freight Container Eksport

 Yang berstatus FCL dan tidak bermasalah


Yang dimaksud tidak bermasalah ialah tidak ada kendala menganai dokumen, financial,

dan kapal telah tambat di kade CY

 Yang berstatus FCL dan bermasalah

Yang dimaksud bermasalah yaitu, ada kendala dokumen, financial dan menunggu kapal

juga dapat bersal dari CFS dalam CY Lini I atau dari luar (CFS Lini II/III, ICD, Bonded

Warehouse Zone, Export Processing Zone). Container disimpan pada Stack yard untuk

Container Export sesuai sifat dan kondisi muatan Container masing – masing.

 Berstatus LCL dan tidak bermasalah

Yang dimaksud tidak bermasalah dalam hal ini adalah tidak ada kendala dokumen,

finanasial, dan kapal tersedia di kade CY lini I.

 Berstatus LCL bermasalah

Yang dimaksud bermasalah dalam hal ini adalah kendala tentang dokumen, financial,

menunggu kedatangan kapal. Untuk sementara container disimpan pada Stack Yard

untuk eksport sesuai sifat adan kondisi barang muatannya.

5. BCH (Boxes Crane Hovk) akan tercapai bila seluruh sarana/prasarana dalam kondisi baik. Factor

apa yang menyebabkan BCH tidak tercapai?

Jawab :

Factor yang dapat menghambat tidak tercapainya BCH adalah sebagaian dari sarana dan

prasarana tidak berjalan dengan baik, serta sumber daya manusia yang kurang terampil dalam

menjalankan alat tersebut. Sehingga dalam hal pencapaiannya tidak tercapai sesuai dengan apa

yang diharapkan.

6. Selain dermaga (kade), lapangan,peralatan lain di terminal container dikenal adanya peran

Container Freight Station. Apa saja kerja CFS tersebut?

Jawab :

Container Freight Station adalah suatu lokasi tempat penimbunan barang – barang muatan , baik

import mapun eksport berupa gudang tertutup atau lapangan terbuka dimana barang – barang

tersebut dimasukkan ke dalam peti kemas (stuffing) untuk barang eksport dan dikeluarkan

(unstuffing) untuk barang import


Fungsi CFS adalah sebagai tempat yang dipergunakan untuk menampung sementara barang /

komodity eksport maupun import. Terhadap barang eksport akan dimasukkan ke dalam peti kemas

untuk di kirim ke pelabuhan / Negara tujuan. Sedangkan barang import akan diserahkan kepada

pemilik sesuai prosedur pengeluaran barang yang berlaku. CFS juga dapat sebagai:

1. Tempat perpindahan moda angkutan darat ke moda angkutan laut.

2. Member kesempatan exporter / shipper yang hanya memiliki muatan sedikit menggunakan

container.

3. Fasilitas muat untuk barang import (LCL), memeriksa B/L masing – masing, dipisahkan

untuk diserahkan ke masing-masing consignee.

4. Fasilitas penyimpanan sementara muatan sambil menyelesaikan dokumen dan formalitas

administrasi, seperti: Pemeriksaan B/L, Penagihan Tarif dan Storage.

Hubungan antara CFS dan Terminal Petikemas: CFS merupakan sarana yang tidak dapat

dipisahkan dengan terminal petikemas terutama untuk menampung petikemas LCL.

7. Super Stacher (Reach Stacher) berfungsi sebagai alat bantu apa? Bagaimana pengoperasiannya?

Jawab :

Reach Stacher adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam penumpukan container di

lapangan penumpukan yang telah dirancang untuk mencapai pemanfaatan ruang pada terminal

kontainer, berkat manuver yang luar biasa, penanganan dan penumpukan unggul kecepatan

kemampuan terbatas, dalam sekali penumpukan.

8. Plugging Refer digunakan sebagai alat untuk mengakhiri aliran listrik untuk Container Refrigerated.

Kenapa sampai disediakan plugging tujuannya untuk apa?

Jawab :

Tujuannya untuk memeriksa reefer sebelum dikapalkan, memasang dan memutuskan aliran listrik

di dalam kapal, monitoring di reefer yard dan di sewa sambungan aliran listrik.
9. Untuk mengantisipasi container yang berisi danger goods maka perlu dibuatkan black khusus

persyaratan apa saja yang perlu disiapkan?

Jawab :

Agar barang berbahaya mudah ditangani, maka penempatan barang berbahaya dibedakan

berdasarkan kelasnya, sebagai berikut:

Pengangkutan bahan berbahaya diklasifikasikan menjadi pengangkutan bahan :

 mudah meledak;

 gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau pendingin tertentu;

 cairan mudah menyala;

 (minyak dan gas bumi termasuk dalam kategori/klasifikasi 2 dan 3 karena sifatnya berupa

cairan yang mudah menyala dan gas mampat/cair).

 padatan mudah menyala;

 oksidator, peroksida organik;

 racun dan bahan yang mudah menular;

 radioaktif;

 korosif;

10. Setiap sarana yang berkaitan dengan operasional terminal continer, semua masih menggunakan

tenaga manusia sebagai operator. Coba jelaskan syarat-syarat operator?

Jawab :

Operator Terminal Container

1. Operator direkrut dari orang – orang yang mempunyai rasa tanggung jawab sehat

pendengaran serta pengelihataanya baik.

2. Pastikan bahwa operator memahami karakteristik serta batas – batas kemampuan dan

terampil dalam mengoperasikannya.

Petunjuk Operasi Bagi Operator:


a. Hanya operator terlatih dan ditunjuk untuk itu yang boleh mengoperasikan tertentu.

b. Harus benar – benar mengenal alat yang dioperasikannya utamanya kapsitas angkat alat

dalam berbagai kondisi , ukuran fisik alat dan batas kecepatan.

c. Memahami semua fungsi petunjuk control.

d. Menyesuaikan kecepatan laju alat sesuai kondisi lingkungan.

e. Menaati ketentuan pengaturan arus lalu lintas dan tanda – tanda yang berlaku.

f. Mengatur jarak aman bila berjalan beriringan atau mendekati tempat henti, tidak mendahului

tempat persimpangan atau lintasan sempit.

g. Tidak mengerem atau menabah kecepatan secara mendadak serta tidak mengendalikan

alat – alat control dengan kasar.

h. Selalu memperhatikan segala sesuatu yang mengikuti di belakang serta yang akan dihadapi

di depan alat.

i. Menggunakan alat hanya untuk keperluan sebagaiman alat dirancang.

j. Tidak mengangkut atau mengangkat sesuatu melebihi kapasitasnya.

Anda mungkin juga menyukai