Anda di halaman 1dari 16

Pelabuhan Penyeberangan...(M.

Halwi Dahlan) 141

PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK (1957-2004)


Oleh M. Halwi Dahlan
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung
Jln. Cinambo No. 136 Ujungberung Bandung
Email: karaengalwi@gmail.com
Naskah diterima: 15 Desember 2009 Naskah disetujui: 12 Februari 2010

Abstrak
Indonesia yang dianugerahi lautan demikian luas membuat negeri ini mendapat
julukan negeri bahari. Di atas permukaan laut terdapat gugusan pulau-pulau yang
terhubung oleh sarana transportasi perairan dari kapal kecil sampai kapal-kapal besar.
Hal ini menyebabkan dibutuhkannya pelabuhan untuk tempat sandar kapal-kapal
tersebut yang disebut Pelabuhan Penyeberangan. Dari beberapa pelabuhan
penyeberangan tersebut salah satu di antaranya adalah Pelabuhan Penyeberangan
Merak.
Pelabuhan Merak adalah perintis pelabuhan penyeberangan yang dibangun pada
tahun 1912 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pelabuhan yang memiliki tujuan politis
kolonial ketika dibangun, kemudian menjadi aset bangsa Indonesia setelah merdeka.
Bagi Propinsi Banten yang memiliki arah kebijakan angkutan laut dengan visi dan misi
sebagai "Propinsi Pelabuhan Terkemuka di Indonesia”, kehadiran pelabuhan ini menjadi
aset ekonomi strategis.
Kata kunci: sejarah, pelabuhan penyeberangan, Banten.
Abstract
Indonesia is blessed with wide ocean makes this country gets maritime
country epithet. Above sea level, there are clusters of islands are connected by means
of water transportation from small boats to large ships. This causes the port needed to
place these ships relied called Harbour Crossing. Of the several ferry ports are one of
them is The Port of Merak Crossing
Merak port is the pioneer that was built in 1912 by the Dutch East Indies
government. Port, which has a colonial political purposes when it was built, later
became a national asset for Indonesia after independence. For Banten Province who
have marine transportation policy direction with the vision and mission as "Provincial
Leading Port in Indonesia", the presence of this port becomes a strategic economic
asset.
Keywords: history, crossing port, Banten.

A. PENDAHULUAN regional, nasional, dan internasional


yang terintegrasi satu sama lain.
Pelabuhan sebagai unsur
Integrasi ini tidak dapat dipisahkan
pelayanan publik adalah sarana
oleh suatu wilayah administratif dan
penyedia pelayanan transportasi yang
kepentingan pemerintahan lainnya
bersifat universal dalam lingkup lokal,

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


142 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

maupun oleh suatu negara atau peme- Masyarakat pribumi yang dapat
rintah yang bersangkutan. Sehingga menyeberang menggunakan fasilitas
demikian pentingnya suatu pelabuhan pelabuhan hanya mereka yang
menyebabkan negara dan daerah yang mendapat izin dari pemerintah Hindia
memiliki potensi ini dapat dianggap Belanda itupun dengan ketentuan yang
sebagai anugrah yang melimpah sangat ketat misalnya mereka yang
sebagai aset daerah dan negara, dan diseberangkan bukanlah tokoh-tokoh
salah satu diantara pelabuhan penting politik tertentu atau yang berpotensi
tersebut adalah Pelabuhan menyebarkan paham nasionalisme
Penyeberangan Merak. antar pulau, kecuali mereka yang
Pelabuhan Merak pertama kali berstatus tahanan dengan pengawalan
dioperasikan pada tahun 19121 oleh ketat. Hal ini dilakukan oleh
pemerintah Hindia Belanda dengan pemerintah Hindia Belanda untuk
tujuan menghubungkan Pulau Jawa mengantisipasi bersatunya masyarakat
dengan Pulau Sumatera dalam rangka kedua pulau baik dari segi ekonomi
mobilisasi bahan sandang dan pangan maupun sosial budaya. Dengan
serta penumpang kalangan tertentu. demikian arus perekonomian dan
Kebutuhan sandang dan pangan hubungan sosial budaya dan politik
diangkut berdasarkan kebutuhan timbal antar pulau dapat dikendalikan.
balik antara Batavia dengan Sumatera, Ketika dibuka pada tahun 1912,
sedangkan pengangkutan penumpang Pelabuhan Merak menjadi satu-satunya
sangat dibatasi yaitu kalangan birokrat pelabuhan penyeberangan dari Pulau
atau orang-orang yang dipercaya oleh Jawa (Merak) ke Pulau Sumatera
pemerintah Hindia Belanda, penyebe- (Panjang), sehingga Pabuhan Merak
rangan pasukan untuk memadamkan menjadi pelabuhan perintis yang
pemberontakan, dan arus ekonomi beroperasi sebagai pelabuhan penyebe-
kolonial. rangan antarpulau. Pelabuhan sejenis
berikutnya yang dibuka pemerintah
Hindia Belanda adalah Pelabuhan
Ujung di Jawa Timur sekarang ke
1
Republik Indonesia. 2000. Selayang Pelabuhan Kamal di Pulau Madura
Pandang PT. ASDP (Persero) Cabang Utama pada tahun 1913.2
Merak-Bakauheni. Brosur. Cilegon. Menurut Dipilihnya Merak sebagai lokasi
penulis, bentuk dan bahan dermaga Pelabuhan
Merak ketika pertama kali dibangun tahun 1912 pelabuhan ini dapat ditinjau dari
tidak diketahui, tetapi jika dihubungkan keadaan beberapa kondisi; pertama, posisi
dermaga Pelabuhan Merak ketika penge- Merak sangat berdekatan dengan Pulau
lolaannya berada di bawah PJKA, maka Sumatera (Andalas) dibandingkan
tampaknya bentuk dermaga tersebut tidak jauh
berbeda dan bahan yang digunakan sebagai
dengan daerah lainnya di pantai Utara
dermaga adalah batang pohon, dalam hal ini di Pulau Jawa; kedua, karena kedekatan
batang pohon Kelapa. Penggunaan batang inilah maka jarak tempuh menjadi
pohon Kelapa sangat dimungkinkan sebab semakin pendek yang jika ditinjau dari
sampai sekarang daerah sekitar Pelabuhan segi politik sangat menguntungkan
Merak masih banyak ditumbuhi pohon Kelapa
sebagaimana daerah pantai lainnya di Indonesia,
selain itu tumbuhan ini tahan terhadap kadar
2
garam air laut. Ibid

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 143

pemerintah Hindia Belanda misalnya Sebagai sebuah pelabuhan


untuk meredam gejolak jika ada penting baik ditinjau dalam skala
pemberontakan; ketiga, keadaan nasional maupun lokal terutama dalam
geografis di Merak sangat kerangka otonomi daerah, Pelabuhan
memungkinkan untuk menjadi sebuah Penyeberangan Merak jelas menjadi
pelabuhan dengan kapasitas pelabuhan salah satu aset bagi Propinsi Banten
penyeberangan sebab secara alami khususnya Kota Cilegon. Roda eko-
didukung oleh palung laut serta adanya nomi dalam bidang transportasi yang
pulau-pulau yang dapat menahan bergerak di pelabuhan ini begitu aktif
hempasan ombak dari Samudera terutama di saat-saat tertentu seperti
Hindia yang masuk ke Selat Sunda; menjelang dan sesudah pelaksanaan
keempat, secara politis lainnya Merak hari raya yang dapat meningkatkan
dapat menjadi tempat pengalihan pendapatan asli daerah (PAD). Iro-
terhadap aktifitas masyarakat pribumi nisnya sebagai salah satu aset daerah,
agar tidak menumpuk di Pelabuhan riwayat keberadaan pelabuhan ini
Tanjung Priok; kelima, karena sangat sedikit diketahui, sehingga
posisinya yang strategis maka diperlukan suatu penelitian yang
Pelabuhan Merak dan Pelabuhan khusus mengungkap sejarah kebera-
Panjang sekaligus merupakan tempat daan dan perkembangan Pelabuhan
untuk memantau dan mengawasi Penyeberangan Merak. Oleh karena itu
aktifitas pelayaran yang melintas di dirasa perlu untuk melakukan suatu
Selat Sunda terutama kapal-kapal da- penelitian yang khusus mengungkap
gang yang merupakan saingan peme- sejarah pelabuhan. Hasil dari penelitian
rintah Hindia Belanda. Dari sekian ini berupa laporan penelitian yang
kendala alami, posisi Gunung Krakatau berwujud deskripsi analisis yaitu
yang terletak persis di antara Pulau gambaran perkembangan Pelabuhan
Jawa dengan Sumatera menjadi Penyeberangan Merak.
perhatian tersendiri. Gunung berapi Tujuan yang hendak dicapai
yang pernah memberi reputasi buruk adalah rekonstruksi sejarah kontem-
ketika gunung vulkanik bawah laut ini porer tentang salah satu moda
meletus untuk yang kesekian kalinya transportasi yang menjadi jembatan
pada tahun 1883 mengakibatkan ribuan penyeberangan antar-pulau sehingga
korban jiwa, rusaknya alam di pesisir tulisan ini akan menghasilkan deskripsi
kedua pulau akibat hempasan gelom- analisis Pelabuhan Penyeberangan
bang yang sanggup mengangkat kapal Merak.
besar ke daratan3, perubahan geografis Indonesia sebagai negara mari-
kedua pulau, dan dampak perubahan tim atau kepulauan memiliki 656
sosial4. pelabuhan 133 di antaranya adalah
pelabuhan terbuka untuk perdagangan
3 luar negeri/ internasional, sedangkan
Kapal tersebut masih dapat dilihat
sampai sekarang di kota Metro Bandar sisanya menjadi pelabuhan tertutup
Lampung dan menjadi monumen ganasnya
letusan Gunung Kraktau pada 1883.
dianalisis lebih dalam oleh Sartono Kartodirdjo
4
Tentang dampak perubahan sosial dalam buku Pemberontakan Petani Banten
setelah meletusnya Krakatau pada 1883 telah 1888.

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


144 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

dalam arti berfungsi sebagai jalur dimana keduanya berada di daratan.


transportasi antar pulau di Indonesia. 5 Keunikan inilah menjadikan pelabuhan
Oleh karena itu tulisan ini menjadi gerbang aktifitas baik antar
memilih salah satu dari 523 pelabuhan pulau maupun antar negara.
tertutup yaitu Pelabuhan Penyebe- Untuk mencapai sasaran dan
rangan Merak dengan menggunakan tujuan penelitian yang menjawab per-
temporal 1957-2004. Pelabuhan yang masalahan pokok penelitian serta men-
terletak di wilayah Kota Cilegon dapatkan data yang relevan, maka yang
Propinsi Banten ini memiliki peran digunakan adalah metode pengumpulan
signifikan sebagai jalur penyeberangan data dengan cara mendatangi lokasi
antara Pulau Jawa dengan Pulau penelitian yaitu sekitar Pelabuhan
Sumatera melalui Selat Sunda, meski Merak, mengumpulkan informasi tertu-
selat ini juga menjadi jalur pelayaran lis maupun lisan, melakukan penca-
internasional yaitu dari mancanegara ke tatan, melakukan pengamatan terhadap
Tanjung Priok Jakarta. aktifitas kepelabuhanan serta aktifitas
Pelabuhan adalah tempat yang masyarakat sekitar, hingga membuat
terdiri dari daratan dan perairan di laporan.
sekitarnya dengan batas-batas tertentu Data yang didapat kemudian
sebagai tempat kegiatan pemerintah diolah bersama sesuai dengan metode
dalam kegiatan ekonomi yang diper- atau prosedur penelitian yang menjadi
gunakan sebagai tempat kapal ber- acuan kerja. Metode yang dimaksud
sandar, berlabuh, naik turun penum- adalah metode penelitian dan penulisan
pang dan atau bongkar muat barang sejarah seperti yang diuraikan Louis
yang dilengkapi dengan fasilitas Gottschalk6, yaitu heuristik, kritik
keselamatan pelayaran dan kegiatan eksteren, kritik intern, dan historiografi.
penunjang pelabuhan serta sebagai Kuntowijoyo menyebut metode sejarah
tempat perpindahan intra dan antar sebagai cara-cara penelitian dan penu-
moda transportasi (PP. No. 69/2001 lisan sejarah melalui langkah-langkah
pasal 1). dalam pemilihan topik, pengumpulan
Berdasarkan ketentuan peraturan sumber, kritik intern dan ekstern,
pemerintah tersebut, maka pelabuhan
adalah sarana penunjang aktifitas
kepelabuhanan secara umum. Posisi
pelabuhan (dari kata dasar “labuh”
yang bisa berarti sandar atau merapat) 6
Heuristik, suatu kegiatan pemilihan
jika ditinjau secara fisik memiliki subyek yang diselidiki kemudian dilakukan
karakteristik yang unik, sebab letak pengumpulan sumber-sumber informasi yang
mungkin diperlukan; kritik ekstern, pengujian
pelabuhan berada di batas antara sumber-sumber untuk mengetahui keasliannya;
perairan (sungai maupun laut) dengan kritik intern, pengambilan unsur-unsur yang
ujung daratan. Ini yang membe- dipercaya keasliannya ataupun penyaringan
dakannya dengan terminal angkutan terhadap informasi-informasi yang diperoleh
darat dan bandar udara (bandara) untuk disesuaikan dengan permasalahan
peelitian; historiografi atau penulisan/pelaporan
sebagai hasil akhir kegiatan. Lihat Louis
Gottschalk. Mengerti Sejarah, terj. Nugroho
5
Republik Indonesia.2000. Op.Cit. Notosusanto, Cet. V. Jakarta: UI-Press, 1986.

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 145

analisis dan interpretasi, dan penyajian pelabuhan dan kapal penyeberangan


dalam bentuk tulisan. 7 yang telah ditinggalkan oleh Belanda
Dalam penelitian ini, informasi sebagai akibat rasionalisasi.
tertulis yang dibutuhkan adalah lite- Pengelolaan kepelabuhanan yang
ratur yang relevan dengan judul ke- dilakukan oleh PJKA meliputi penye-
giatan yang dapat diperoleh dari berangan penumpang dan barang.
beberapa buah buku, surat kabar, Sistem yang digunakan adalah pada
internet, dan literatur lainnya. Adapun angkutan barang setiap truk atau
informasi lisan dengan tujuan meng- kendaraan yang membawa barang
analisis dampak keberadaan pelabuhan menurunkan muatannya di dermaga
tersebut khususnya bagi masyarakat di dekat kapal berlabuh, selanjutnya
sekitar Pelabuhan Merak yang diper- barang tersebut diangkat ke atas kapal
oleh melalui wawancara dengan di antaranya menggunakan tenaga kuli
beberapa informan dan narasumber. angkut. Bagi penumpang, pengang-
kutannya seperti layanan penumpang
kapal laut pada umumnya. Hal ini
B. HASIL DAN BAHASAN
berlangsung hingga ASDP mengambil
Pelabuhan Merak adalah perintis alih pengelolaan Pelabuhan Penyebe-
pelabuhan penyeberangan yang rangan Merak. Dari kondisi ini,
dibangun pada masa kolonial Belanda nyatalah selama berada di bawah PJKA
berada pada posisi 1060 Bujur Timur arus penyeberangan kendaraan tidak
dan 5,56” Lintang Selatan. Pelabuhan ada sebab tidak didukung oleh kapal
yang merupakan salah satu jembatan feri.
penghubung antar pulau yang ada di Sejak 1957 pengoperasian Pela-
Indonesia ini terletak di barat-utara buhan Merak secara keseluruhan
Pulau Jawa yang sekarang secara berada di bawah pemerintah Republik
administratif masuk dalam wilayah Indonesia terutama setelah rasionalisasi
Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon perusahaan-perusahaan swasta yang
Propinsi Banten. Luas areal kerja berasal dari negeri Belanda. Kapal-
pelabuhan ini ± 15 ha. Bagaimanakah kapal feri Belanda telah dilarang
riwayat dan kondisi Pelabuhan penggunaannya dan diganti dengan
Penyeberangan Merak? kapal (hasil rasionalisasi) penyebe-
1. Di bawah PJKA rangan milik PJKA (Perusahaan
Duabelas tahun setelah kemerde- Jawatan Kereta Api) yang sebenarnya
kaan Indonesia, Pelabuhan Merak juga bekas kapal-kapal Belanda
diserahkan kepada PJKA (Perusahaan tersebut.
Jawatan Kereta Api) sebagai pengelo- PJKA waktu itu memiliki tiga
lanya. Meski sebagai pengelola baru, buah kapal yang berasal dari Belanda
PJKA tetap melanjutkan pengoperasian yang kemudian diberi nama Karimun,
Krakatau, dan Bukit Barisan8. Ketiga

7
Kuntowijoyo. 1999. Pengantar Ilmu
Sejarah.Cet. III. Yogyakarta: Yayasan Bentang 8
Budaya, hlm. 81. Kapal Bukit Barisan terbakar di Selat
Sunda pada tahun 1978 (Wawancara dengan Cik
Jen, Manager SDM dan Umum PT. ASDP

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


146 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

kapal tersebut beroperasi menyebe- mengambil alih maka dibangunlah


rangkan bahan sandang, pangan, dan dermaga-dermaga yang memenuhi sya-
penumpang ke Pulau Sumatera di rat sebagai sebuah tempat sandar kapal.
Pelabuhan Panjang maupun sebaliknya
2. Di bawah ASDP
ke Pulau Jawa di Pelabuhan Merak.
Ketiga kapal ini adalah alat angkut ASDP (Angkutan Sungai Danau
yang tidak dilengkapi fasilitas pemuat- dan Penyeberangan) adalah sebutan
an kendaraan, sehingga barang-barang umum terhadap pengelola kepela-
yang akan diseberangkan terlebih buhanan khusus untuk penyeberangan10
dahulu diturunkan di sisi kapal antar pulau. BUMN yang berbentuk PT
kemudian diderek atau dipikul ke atas (Perseroan Terbatas) ini sejak 1977
kapal. Adapun barang yang harus menjadi pengelola penyeberangan antar
menunggu ditempatkan di sebuah pulau dengan rute Merak menuju
gudang yang dibangun di sekitar Pelabuhan Panjang di Lampung.
pelabuhan dan Kantor PJKA cabang Di bawah ASDP, Pelabuhan
Merak. Salah seorang warga Pulo Merak mencapai perkembangan yang
Merak menceritakan bahwa gudang cukup berarti seperti berhasilnya diba-
tersebut disebut “Gudang Hitam” ngun dermaga untuk kapal jenis
karena hampir keseluruhan warna yang RoRo11 dan Kapal Cepat12.
digunakan adalah warna hitam, isinya
adalah bahan makanan yang akan
dikapalkan ke Panjang9. 10
Disebut penyeberangan sebab sifat
Pelabuhan Merak waktu masih di lalu lintas perairan ini adalah menyatukan
pulau-pulau yang berada dalam areal pengope-
bawah PJKA menggunakan batang- rasiannya. Oleh karena itu kebijakan peme-
batang kelapa sebagai dermaga atau rintah memasukkan BUMN ini dan sejenisnya
kade karena kapal-kapal penyebe- sebagai sebuah jembatan yang menghubungkan
rangan tidak dapat merapat sebab 2 tempat. Dengan demikian kapal-kapal yang
beroperasi di pelabuhan penyeberangan sebe-
dangkalnya pantai Merak. Penggunaan
narnya identik dengan sebuah jembatan.
batang kelapa tersebut selain kemam- 11
puannya untuk terapung dan tahan RoRo adalah sebutan untuk
menyingkat akronim Roll on Roll Off. Secara
terhadap kandungan garam pada air umum pengertiannya adalah suatu sistem
laut, PJKA sendiri belum mampu pengangkutan melalui dua pintu yang terdapat
membangun dermaga dan kelengkapan pada haluan dan buritan kapal. Artinya apabila
kepelabuhanan lainnya. Setelah ASDP kendaraan masuk ke lambung dan atau dek
kapal melalui haluan, maka kendaraan tersebut
keluar melalui buritan di pelabuhan tujuan.
Cabang Utama Pelabuhan Merak. Tanggal 8 Juli 12
Kapal Cepat atau Jet Foil adalah salah
2006.
satu alat angkut yang beroperasi di pelabuhan
9 penyebarangan. Kapal ini hanya mengangkut
Wawancara dengan Endang (33) salah
seorang putera Pulo Merak yang saat penumpang dalam jumlah terbatas (sedikit) dan
wawancara dilakukan bekerja sebagai pegawai tidak mengangkut kendaraan seperti pada kapal
Hotel Anda di Jalan Florida (Pulorida) No. 4. feri lainnya serta berbentuk lebih kecil.
Tanggal 8 Juli 2006. Ia menceritakan bahwa Pengertian “cepat” pada kapal ini adalah dalam
hampir setiap hari sepulang sekolah, ia membawa pengoperasiannya menggunakan waktu yang
burung merpatinya ke sekitar gudang tersebut relatif lebih cepat daripada kapal feri, sehingga
untuk mencari sisa-sisa Jagung yang menjadi jika kapal feri di Pelabuhan Merak dalam satu
makanan burung peliharaannya tersebut. rit (reet) atau satu kali berlayar menggunakan

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 147

ASDP pertama kali mengelola pada tahun 1984, Dermaga III pada
Pelabuhan Merak adalah untuk melan- tahun 2001. Dermaga III beroperasi
jutkan pengoperasian pelabuhan seba- apabila ketiga dermaga yang diopera-
gai sarana penyeberangan antarpulau sikan ASDP mengalami lonjakan
sambil menunggu selesainya pelaksa- volume kendaraan terutama di waktu-
naan pembangunan dermaga serta waktu libur misalnya menjelang dan
fasilitas penunjang pelabuhan penyebe- sesudah hari raya. Selain ketiga
rangan lainnya. Pelaksanaan pemba- dermaga tersebut di lokasi Pelabuhan
ngunan dermaga dimulai pada tahun Penyeberangan Merak terdapat satu
1970 yang meliputi pembangunan dua dermaga yang beroperasi sejak tahun
pelabuhan penyeberangan yaitu Pela- 1978, namun dermaga ini dikelola
buhan Merak dan Bakauheni. Pemba- pihak swasta dan disebut Dermaga IV.
ngunan di Pelabuhan Merak adalah Dermaga ini jarang digunakan hingga
pembangunan dermaga tempat parkir akhirnya diambil alih oleh ASDP dan
kapal feri dan naik-turun penumpang, kembali dioperasikan sejak tahun 1998.
sedangkan di Pelabuhan Bakauheni Hubungan antara Pulau Jawa
selain dermaga juga dibangun terminal dengan Pulau Sumatera melalui pela-
Rajabasa serta Jalan Raya Bakauheni. buhan penyeberangan yang telah
Dalam paket pembangunan ini ter- dimulai sejak tahun 1912 ini menga-
masuk di antaranya pengadaan kapal lami tiga kali perubahan tempat tujuan
feri jenis RoRo yang kemudian diberi di daerah Lampung. Ketika diopera-
nama Jatra I dan Jatra II milik ASDP. sikan pertama kali tahun 1912 dari
Paket pembangunan ini mendapat Merak pelabuhan tujuan adalah di
bantuan dari pemerintah Jepang. Panjang, lalu sejak tanggal 5 Maret
Pelaksanaan pembangunan nyaris 1977 Panjang tidak lagi menjadi
menggunakan waktu sepuluh tahun dan pelabuhan tujuan maupun pembe-
pada tahun 1980 resmilah beroperasi rangkatan karena dialihkan ke Pela-
dermaga baru Pelabuhan Merak serta buhan Serengsem, terakhir sejak
Pelabuhan Bakauheni. tanggal 25 Mei 1981 lintasan Merak ke
Saepudin Achmad 13 menyebut- Serengsem maupun sebaliknya diubah
kan pada masa pembangunan tersebut, menjadi Merak-Bakauheni dan
dermaga yang digunakan adalah der- Bakauheni-Merak. Dengan demikian
maga sementara yang merupakan dalam tiga kali pergantian pelabuhan di
“warisan PJKA” yang sekarang wilayah Lampung, Pelabuhan Merak
menjadi Dermaga IV setelah direno- tidak mengalami perubahan.
vasi. Rute pelayaran kapal feri jenis
Tahun 1980 Dermaga I resmi Jet Foil maupun RoRo dari Pelabuhan
digunakan, selanjutnya Dermaga II Merak ke Pelabuhan Bakauheni me-
lalui 5 pulau kecil yaitu: Pulau Merak
Besar, Pulau Tempuya, Pulau
waktu 2 jam, maka kapal cepat sanggup
menempuhnya selama 45 menit. Sanghyang, Pulau Rimaubalak, dan
13
Pulau Panjurit. Dari Bakauheni ke
Wawancara dengan Saepudin
Achmad (50) staf bagaian Operasi PT. ASDP
Merak melalui 6 pulau kecil yaitu:
Cabang Utama Pelabuhan Merak. Tanggal 8 Juli Pulau Panjurit, Pulau Rimaubalak,
2006. Pulau Sanghyang, Pulau Tempuya,

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


148 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

Pulau Merak Kecil, dan Pulau Merak 12 NUSA AGUNG PT. PUTERA MASTER SP 600 01 0
13 WINDU KARSA P PT. WINDU KARSA 600 100
Besar.14 14 WINDU KARSA PT. WINDU KARSA 379 45
ASDP sebagai pengelola kepela- 15 H.M. BARUNA I PT. HM BARUNA 980 80
16 RAJABASA I PT. GUNUNG MAKMUN 869 80
buhanan dilengkapi dengan fasilitas PERMAI
17 TITIAN MURNI PT. JEMBATAN MADURA 887 55
kepelabuhanan yaitu loket penjualan 18 PRIMA PT. JEMBATAN MADURA 1.50 45
tiket 5 unit, kantin-kantin, ruang tunggu 19 NUSANTARA PT. BUDI SAMUDRA 835 90
JATRA I BSP PERKASA
khusus penumpang kapal RoRo di 2 20 PT. BUDI SAMUDRA 600 125
lantai, ruang tunggu penunmpang kapal ONTOSENO I BSP PERKASA 1
21 II PT. TRIBUANA NTARNUSA 400 75
cepat, areal parkir kendaraan Blok A
dengn kapasitas daya muat 70 TRIBUANA I
kendaraan jenis truk, areal parkir Blok Jumlah 15.263 1.959

B berdaya tampung 75 truk, arela Sumber: ASDP (Persero) Cabang


parkir kendaraan timbangan 200 truk, Utama Merak
areal parkir dermaga IV 350 truk, areal
parkir kendaraan dermaga III 250 truk, Tabel 2:
dermaga I sampai IV, Terminal Bus, Kapal Cepat yang beroperasi
Toll gate I dan II (tempat bayar sampai tahun 2000
Daya angkut
kendaraan yang akan menyeberang), No Nama kapal Pemilik
penumpang
wartel, Toilet, dan kantong-kantong 1 SUNDARI PT. ASDP (PERSERO) 123
parkir di luar areal pelabuhan. 2 SUNDARI DUA PT. ASDP (PERSERO) 123
3 MARINA BATAM 3 PT. MARINA 189
Fasilitas-fasilitas tersebut adalah 4 SAMUDRA JAYA 2 PT. BANGUN PUTRA REMAJA 181
penunjang kepelabuhanan yang mela- 5 SAMUDRA JAYA 3 PT. BANGUN PUTRA REMAJA 140
yani penumpang dan kendaraan pada 6 ALLE EXPRESS PT. BANGUN PUTRA REMAJA 165
7 NUSA BUNGA PT. PUTERA MASTER SP. 136
pengoperasian 21 kapal RoRo dan 11 8 SS PT. TRIBUANA ANTARNUSA 124
kapal cepat. Adapun nama kapal beser- 9 CITRA JET – 02 PT. TRIBUANA ANTARNUSA 179
ta pemilik dan kapasitas daya angkut- 10 KANCANA PT. DARMA KANCANA R.A.N 107
11 SRIKANDI PT. SRIKANDI BAHTERA N 175
nya sebagai berikut: JUMLAH 1.642
Sumber: ASDP (Persero) Cabang
Tabel 1: Utama Merak
Kapal RoRo yang beroperasi
sampai tahun 2000 Dari kedua tabel di atas dapat
Daya Angkut
No Nama Kapal Pemilik Penumpang Kendaraan ditentukan jumlah kapasitas angkut per
(orang) (unit) hari pada masing–masing jenis kapal
1 JATRA I PT. ASDP (PERSERO) 01 00 47 dengan menggunakan rumus:
2 JATRA II PT. ASDP (PERSERO) 1.200 47
3 JATRA III PT. ASDP (PERSERO) 800 100 a. Kapal Cepat = 1.642 X 36 = 5.374
4 LAMPUNG PT. JEMILA FERI 450 10 orang
5 MENGGALA PT. JEMILA FERI 898 100
6 MUFIDAH PT. JEMILA FERI 759 90 Keterangan:
7 NUSADHARMA PT. PUTERA MASTER SP 622 100
8 NUSA JAYA PT. PUTERA MASTER SP 800 150
- angka 1.642 adalah angka daya
9 NUSA BAHAGIA PT. PUTERA MASTER SP 400 10 angkut penumpang
10 NUSA MULIA PT. PUTERA MASTER SP 500 10
11 NUSA SETIA PT. PUTERA MASTER SP 534 100
- X adalah faktor perkalian
- 36 jumlah trip (operasional hari-
an per hari)
14
Wawancara dengan Herry Widanto - angka 5.374 orang adalah jumlah
(48) Asisten Supervisi PT. ASDP Cabang penumpang yang terangkut
Utama Pelabuhan Merak. Tanggal 8 Juli 2006.

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 149

b. Kapal RoRo untuk penumpang = KONDISI NORMAL


Jenis Kapal Trip/ Kapasitas Angkut
15.263/21 X 72 X 130% = 68.029 No Lintasan
kapal operasi Hari Penumpang Kendaraan
orang. 1 Dermaga I RoRo 5 20 15.960 1.700
Keterangan: 2 Dermaga II RoRo 5 20 15.960 1.700
- angka 15.263 adalah total daya 3 Dermaga IV RoRo 5 20 15.960 1.700
4 Dermaga Kapal 5 21 3.192 0
angkut penumpang/tanda pem- Kapal Cepat Cepat
bagi Jumlah 20 81 51.072 5.100
- 21 adalah jumlah kapal KONDISI PADAT
Jenis Kapal Trip/ Kapasitas Angkut
keseluruhan No Lintasan
kapal operasi Hari Penumpang Kendaraan
- X adalah faktor perkalian 1 Dermaga I RoRo 6 24 19.152 2.040
- 72 adalah total trip keseluruhan 2 Dermaga II RoRo 6 24 19.152 2.040
3 Dermaga IV RoRo 6 24 19.152 2.040
kapal 4 Dmg. Kp. Kp. Cepat 6 26 3.952 0
- 130% adalah prosentase Cepat
operasional penuh perhari. Jumlah 24 98 61.408 6.120
- 68.029 orang adalah jumlah total KONDISI SANGAT PADAT
Jenis Kapal Trip/ Kapasitas Angkut
penumpang yang dapat diangkut No Lintasan
kapal operasi Hari Penumpang Kendaraan
c. Kapal RoRo untuk kendaraan: 1 Dermaga I RoRo 7 24 24.879 2.040
1.059/21 X 72 = 6.717 Unit 2 Dermaga II RoRo 7 24 24.879 2.040
3 Dermaga IV RoRo 7 24 24.879 2.040
Keterangan: 4 Dmg. Kp. Kp. Cepat 8 32 4.864 0
- angka 1.059 adalah total daya Cepat
angkut kendaraan/tanda Jumlah 29 104 79.537 6.120
pembagi Sumber: ASDP (Persero) Cabang
- 21 adalah jumlah kapal kese- Utama Merak
luruhan
- X adalah faktor perkalian Tabel 3 adalah pengendalian
- 72 adalah total trip keseluruhan berdasarkan hitungan dan kondisi
kapal standar yang merupakan strategi per-
- 6.717 unit adalah jumlah total usahaan dengan penerapan angka-
kendaraan yang dapat diangkut angka antisipasi. Angka sebenarnya
bergantung kepada kondisi operasional,
Dari ketiga rumus tersebut maka sehingga sangat memungkinkan untuk
jumlah total penumpang yang dapat mencapai jumlah yang lebih kecil atau
diangkut perhari adalah 73.403 orang pun lebih besar. Adapun data angkutan
dalam keadaan normal dan jika dalam selam 5 tahun berdasarkan hitungan
kondisi sangat padat maka yang pada penjualan karcis seperti terlihat
berubah adalah angka total trip. pada tabel-tabel berikut:
Sebagai perbandingan kondisi setiap
kapal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3: Tabel 4:
Pengendalian Angkutan Penyeberangan Data Angkutan Tahun 1996 sampai
Merak – Bakauhenis dengan Tahun 2000
Kondisi tahun 2000 Tahun
NO Jenis Karcis
1996 1997 1998 1999 2000
1 JUMLAH TRIP
a.Kapal Cepat 0 5.983 4.301 4.655 5.502

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


150 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

b.Kapal RoRo 14373 16.022 17.078 18.620 17.644 Kenaikan ini disebabkan oleh mening-
2 PENUMPANG
a.Kapal Cepat 0 541.721 512.489 475.730 561.856 katnya pengguna pelabuhan penyebe-
b.Kapasl RoRo 6.292.263 5.766.477 6.009.801 5.412.790 5.341.337 rangan Merak yang salah satunya
Jumlah (a+B) 6.292.263 6.281.198 6.522.290 5.888.520 5.903.193
3 KENDARAAN 864.277 974.691 1.021.976 1.057.935 1.136.071 adalah setelah diberlakukannya “cuti
4 BARANG 2.835.197 3.314.157 2.901.795 3.052.150 3.141.590 bersama” pada hari-hari raya yang
(ton) dimulai pada tahun 2004.
Sumber: ASDP (Persero) Cabang Dari segi penumpang kapal
Utama Merak cepat, fluktuasi tertinggi berada pada
penumpang kelas Bisnis Dewasa
Tabel 5: dengan jumlah puncak terjadi pada
Data Angkutan Tahun 2000 sampai tahun 2001 yaitu sebanyak 668.326
dengan Tahun 2004 orang. Sementara pada kapal RoRo
Tahun
NO Jenis Karcis puncak jumlah penumpang terjadi pada
2000 2001 2002 2003 2004
1 JUMLAH TRIP tahun 1998 yaitu 5.520.045 orang pada
a.Kapal 5.502 5.505 8.376 7.705 6.964 kelas Ekonomi B Dewasa terendah
Cepat 17.644 17.445 17.445 20.493 20.753 justru terjadi pada tahun 2004 yaitu
b.Kapal RoRo
2 PENUMPANG 3.019.543 orang.
a.Kapal 561.856 675.336 548.607 461.340 361.879 Angkutan kendaraan terbanyak
Cepat 5.341.337 3.948.601 3.512.208 3.782.301 4.124.126 adalah pada golongan III Ksg yaitu
b.Kapal RoRo 5.903.193 4.623.937 4.060.815 4.243.641 4.486.005
Jumlah klasifikasi kendaraan Jeep, sedan, dan
(a+B) sejenisnya. Pada tahun 2000 mencapai
3 KENDARAAN 1.136.071 1.112.177 1.111875 1.159.383 1.273.157 469.274 unit dan terendah pada tahun
4 BARANG 3.141.590 2.726.535 3.056.898 3.234.144 4.034.873
(ton)
1999 yaitu sebanyak 347.503 unit.
Sumber: ASDP (Persero) Cabang 3. Hambatan
Utama Merak. Data diolah. Sebagai sebuah perusahaan yang
melayani publik, ASDP juga kerap
Dari data pada kedua tabel di mengalami hambatan dalam pengope-
atas, angka pertumbuhan kapal cepat rasian penyeberangan tersebut. Ham-
maupun RoRo berfluktuasi artinya batan tersebut dapat diklasifikasi
tidak setiap tahun jumlah trip kedua menjadi dua faktor yaitu hambatan
jenis kapal ini mengalami peningkatan, karena peristiwa alami dan teknis.
bahkan pada tahun 1999 terjadi Hambatan alam umumnya dialami
penurun untuk kapal RoRo sebanyak ketika terjadi arus deras di Selat Sunda.
15.604 padahal setahun sebelumnya Bentuknya adalah terjadinya ombak
masih 17.078 karcis. Demikian pula besar yang disertai hujan deras dan
pada kapal cepat terjadi penurunan angin kencang yang memaksa kapal
yang sama pada tahun 1999 yaitu
3.846. Angka kenaikan dari hasil
SDM dan Umum Pelabuhan Merak) kecen-
penjualan karcis atau tiket trip kapal derungan angka tersebut akan naik meski tidak
terjadi pada tahun 2003 dan 200415. tajam ini juga didorong oleh kemampuan
masyarakat dari segi finansial untuk memanfaatkan
hari libur. Wawancara dengan Cik Jen,
15
Manager SDM dan Umum PT. ASDP Cabang
Penelitian ini bertemporal akhir tahun Utama Pelabuhan Merak. Tanggal 8 Juli 2006.
2004, jadi keadaan tahun 2005 tidak dimasukkan.
Meskipun demikian menurut Cik Jen (Manager

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 151

Feri jenis Jet Voil atau kapal cepat menjadi hambatan adalah jika sewaktu-
tidak dapat berlayar sedangkan kapal waktu Gunung berapi Krakatau mele-
RoRo akan memperlambat kecepat- tus. Jika peristiwa ini terjadi, maka
annya. Kondisi ini biasanya disebut praktis seluruh aktifitas pelayaran
dengan istilah “cuaca buruk” yang dihentikan sementara menunggu te-
bermakna pelayaran tidak dapat nangnya sang gunung.
dilakukan. Hambatan teknis umumnya
Sebuah berita yang dirilis Harian dialami oleh kapal-kapal Feri. Ham-
Umum Kompas edisi Kamis, 30 batan ini berupa mogoknya kapal di
Desember 2004 berjudul “Selat Sunda tengah pelayaran yang disebabkan oleh
Pasang Laut” menggambarkan situasi berbagai hal seperti kehabisan bahan
ketika terjadi pasang laut sebagai bakar, rusaknya baling-baling kapal,
berikut: kapal karam karena salah dalam
memperhitungkan jarak dengan per-
“Akibat cuaca buruk di Selat
airan dangkal, mesin kapal yang rata-
Sunda, kapal cepat jalur Merak-
rata sudah tua tiba-tiba berhenti
Bakauheni untuk sementara tidak
bekerja, kerusakan kemudi, perawatan
beroperasi. Manajer Operasi PT
rutin bagi kapal, dan sebagainya.
Angkutan Sungai, Danau, dan
Harian Sinar Harapan Edisi 1
Penyeberangan (ASDP) Cabang
November 2003 merilis berita dengan
Merak Teja Suparna mengata-
judul “Lima Kapal Penyeberangan
kan, operasi kapal cepat mulai
Merak-Bakauheni Masuk Dok”
dihentikan pukul 13.00.
menyebutkan ada 5 kapal penyebe-
"Tingginya ombak dan gelom-
rangan yang melaksanakan perbaikan
bang tidak memungkinkan ope-
rutin demi menyambut musim arus
rasi kapal cepat," katanya.
mudik pada lebaran 2004 yaitu: KMP
Ditambahkan Teja, kapal cepat
Ontoseno, KMP Manggala, KMP Nusa
tidak mungkin beroperasi jika
Bahagia, KMP Nusa Setia dan KMP
gelombang Selat Sunda sudah di
Nusa Harma. Kelima kapal itu dibuat
atas 1 hingga 1,5 meter. "Pada
pada tahun 1973 atau dikatagorikan
saat kapal cepat berhenti
sudah tua.17
beroperasi, kapal-kapal roll on
Hambatan lain yang termasuk
roll off tetap beroperasi dan
faktor teknis adalah naiknya harga
melayani penyeberangan Merak-
bahan bakar minyak (BBM) yang juga
Bakauheni seperti biasa," papar
turut mempengaruhi operasionalisasi
Teja.16
PT. ASDP (Persero) Cabang Utama
Merak seperti yang ditulis oleh Harian
Meskipun kapal Feri jenis RoRo
Pikiran Rakyat sebagai berukut:
tetap berlayar, namun kecepatannya
diturunkan. Jika ini terjadi maka jadwal
“Dinilai Lebih Mahal dari Keten-
berlayar dan parkir kapal akan menga-
tuan ASDP Mempertanyakan
lami perubahan. Faktor alam lain yang

16 17
www.kompas.com. Edisi 30 Harian Sinar Harapan edisi 1
Desember 2004. November 2003

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


152 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

Kebijakan Harga BBM“ Isi pakan pemakai jasa penyeberangan


berita tersebut adalah: PT tersebut ternyata dapat menjadi
Angkutan Sungai Danau Penye- hambatan meski dalam perhitungan
berangan (ASDP) Indonesia Feri ekonomis semakin banyak penumpang
mempertanyakan kebijakan ke- berarti semakin banyak pemasukan.
naikan harga bahan bakar Hambatan dari segi penumpang adalah
minyak (BBM) yang diberla- jumlah yang mendadak lebih besar dari
kukan terhadap BUMN tersebut. hari-hari biasa, ini terjadi terutama jika
Manajemen perusahaan tersebut hari libur tiba. Membludaknya jumlah
meminta penjelasan secara trans- penumpang menyebabkan kesibukan
paran karena hal itu akan pengoperasian pelabuhan maupun ka-
berpengaruh terhadap kinerja- pal sangat tinggi. Kesibukan tersebut
nya. "Setahu saya, solar untuk terutama dari segi pematauan kapal
transportasi Rp 2.100,00 per yang akan beroperasi apakah layak
liter, tetapi Pertamina dalam berlayar atau tidak. Kekhawatiran jika
suratnya kepada kami, ASDP terjadi mogok di tengah pelayaran
harus membelinya Rp 2.200,00 sudah pasti menjadi perhatian.
per liter," kata Dirut ASDP, Syahbandar Pelabuhan Merak yang
Sumiarso Sonny di sela-sela bertugas sebagai pemantau sekaligus
HUT ke-32 PT. ASDP (Persero) pemeriksa laik tidaknya sebuah kapal
Cabang Utama Merak (Persero) berlayar demi keselamatan dan ke-
di Jakarta, beberapa waktu lalu. amanan kapal sudah pasti turut sibuk
Menurut Sonny, jika memang jika terjadi hal-hal yang tidak diingin-
ada ketentuan bahwa selisih kan tersebut.
harga tersebut adalah bagian dari Hambatan teknis lainnya adalah
nilai tambah akibat transportasi faktor usia kapal, kurangnya kecepatan,
dan distribusi BBM, perlu dan daya muat yang tidak berimbang
dibicarakan dulu kesepakatannya antara fasilitas kapal yang ada dengan
seperti apa. "Kita mau, apa pun jumlah kendaraan yang akan dise-
opsinya, tetapi bicarakan dulu berangkan. Harian Media Indonesia19
dengan transparan," ujarnya. yang terbit pada hari Kamis (25
Sonny mengaku heran karena November 2004) menyajikan berita
kejadian seperti itu baru sekali perihal kondisi kapal-kapal feri di
ini terjadi. "Dari dulu pembelian Pelabuhan Merak seperti berikut:
BBM dari Pertamina tak masalah “PT Angkutan Sungai Danau dan
dan selalu sesuai dengan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri
ketentuan pemerintah," tutur- mengakui hampir seluruh kapal roll on
nya.18 roll off (RoRo) yang beroperasi di
Merak-Bakauheni rata-rata sudah
Penumpang yang terdiri dari berusia tua sehingga memerlukan
kendaraan dan manusia yang meru- pengadaan segera. "Hampir semuanya

18 19
www.pikiran-rakyat.com . Edisi 28 Media Indonesia, Edisi Kamis, 25
November 2004 November 2004

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 153

sudah tua yakni rata-rata di atas 20 masuk galangan kapal untuk pemerik-
tahun. Peremajaan kapal baik baru saan kelayakan berlayarnya meskipun
maupun bekas sudah mendesak dilaku- selama setahun sebelumnya tidak
kan agar tak mengganggu kenyamanan pernah mogok dalam pengopera-
dan keselamatan," kata Dirut PT. siannya.
ASDP (Persero) Cabang Utama Merak
5. Dampak Keberadaan Pelabuhan
Indonesia Feri, Sumiraso Sonny di
Jakarta, Kamis. Dijelaskan, dari 24 Telah disinggung di muka bahwa
kapal RoRo yang beroperasi selama ini, kehadiran sebuah pelabuhan pada suatu
hanya Kapal Jatra III milik PT. ASDP daerah akan menjadikan daerah
(Persero) Cabang Utama Merak yang tersebut terbuka, sibuk, maju, dan
berusia 19 tahun sehingga lainnya berkembang. Dampak lainnya adalah
sudah di atas 20 tahun. "Akibatnya daerah tersebut menjadi tempat
kecepatan kapal untuk lintas penyebe- bertemu dan berkumpulnya manusia
rangan Merak-Bakauheni sejauh 15 mil dari beragam etnis lalu membentuk
hanya 8-9 knot sehingga waktu tem- pola kemasyarakatan heterogen. Dari
puhnya rata-rata 1,5-2 jam. Jika bisa semuanya pemerintah daerah
lebih cepat dari itu, bisa jadi akan memperoleh PAD (Pendapatan Asli
meningkat 1 jam," katanya.” Daerah) dari aktifitas di dalam maupun
di luar pelabuhan untuk pelaksanaan
4. Upaya Penanggulangan pembangunan wilayahnya.
Sebagai perusahaan yang Kehadiran Pelabuhan Penyebe-
bergerak di bidang jasa pengangkutan, rangan Merak juga memberi dampak
PT. ASDP (Persero) Cabang Utama yang luas terhadap masyarakat sekitar-
Merak perlu melakukan tindakan nya. Beragamnya etnis di sekitar pela-
sebagai solusi dalam mengatasi ber- buhan memunculkan beragam pula
bagai hambatan yang ada di perusahaan warung-warung makan bahkan restoran
ini. Hambatan berupa gangguan alami yang menyajikan menu khas daerah
ditanggulangi dengan penghentian tertentu. Pengoperasian kapal-kapal
sementara operasional kapal cepat selama 24 jam penuh menyebabkan
sampai cuaca memungkinkan. Apabila orang yang membutuhkan tempat
hambatan tersebut berupa mogoknya istirahat akan mencari penginapan yang
kapal karena kerusakan mesin, jika memang banyak terdapat di sekitar
masih dalam taraf ringan maka pelabuhan. Beragamnya manusia bera-
diserahkan kepada pemilik kapal untuk gam pula kebutuhannya sehingga
memperbaikinya, tetapi jika kerusakan pedagang mulai dari kaki lima sampai
tersebut dapat mengganggu rute dan pemilik supermarket turut menghiasi
jadwal pelayaran, maka kapal tersebut keramaian sebuah kota pelabuhan.
akan di tarik dan diharuskan masuk Management PT. ASDP
galangan kapal untuk perbaikan secara (Persero) Cabang Utama Merak juga
keseluruhan. mempunyai inisiatif yaitu mengkarya-
Perbaikan secara keseluruhan ini kan warga sekitar pelabuhan sebagai
sudah menjadi peraturan pelayaran tenaga harian lepas terutama pada
yaitu adanya waktu tertentu misalnya kondisi sangat padatnya penumpang.
setiap 1 tahun sekali setiap kapal wajib Tugas para pekerja lepas ini adalah

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


154 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

pengaman, parkiran, dan penjualan pelengkap pelabuhannya. Tetapi kena-


tiket resmi (bukan calo). Adalagi satu pa mereka ada di mana-mana terutama
jenis “karyawan” yang terdapat di di setiap tempat moda transportasi
Pelabuhan Merak pada saat-saat terten- seperti pelabuhan, terminal, dan
tu yaitu para sukarelawan. Mereka bandara.
bertugas sebagai pemandu bagi para
C. PENUTUP
calon penumpang ataupun mereka yang
baru turun dari kapal dengan memberi Sebagai pelabuhan penyebe-
rangan atau dikenal dengan istilah
informasi yang dibutuhkan. Keadaan jembatan penghubung antarpulau
para sukarelawan ini direkam dengan mengharuskannya melakukan opti-
baik oleh wartawan Harian Umum malisasi fasilitas dermaga dan
Pikiran Rakyat yang diberi judul pengoperasian kapal yang sesuai de-
Sukarelawan Bantu Pemudik Di ngan karakteristik lintasan di pelabuhan
Merak.20 Merak. Hal ini sesuai dengan motto PT.
Dari keadaan tersebut terlihat ASDP (Persero) Cabang Utama Merak
dengan jelas perbedaan antara para yaitu “Siap menyambung Pulau Jawa
pegawai harian lepas (PHL) dengan dengan Pulau Sumatera” yang sejalan
para sukarelawan. PHL umunya dipe- dengan visi “ingin menjadi perusahaan
kerjakan dibidang sekuriti dan buruh yang terbaik dalam melayani trans-
angkut dengan masa kerja diatur oleh portasi perairan di Indonesia dan ikut
perusahaan sedangkan para sukare- memberikan kontribusi pada pemba-
lawan menjadi pemandu bagi calon ngunan nasional melalui bidang
penumpang jika tingkat kesibukan di transportasi”. Oleh karena itu
Pelabuhan Merak sampai pada kondisi perusahaan ini mengembangkan misi;
sangat padat yaitu pada hari-hari libur memberikan pelayanan yang terbaik
seperti menjelang dan sesudah hari bagi para penumpang kapal, menjadi
raya. acuan pengembangan transportasi
Dampak lain adalah dilaku- perairan di Indonesia, Ikut menyebar-
kannya relokasi bagi permukiman luaskan hasil pembangunan nasional
masyarakat yang terkena perluasan guna mempercepat pemerataan, dan
areal Pelabuhan Merak. Pihak ASDP menyediakan lapangan pekerjaan bagi
telah memberikan kafling pengganti di angkatan kerja. Motto, visi, dan misi
wilayah Kelurahan Lebakgede di PT. ASDP (Persero) Cabang Utama
Kampung Tanjungsekong. Merak ini selaras dan sejalan dengan
Dampak negatifnya karena kera- arah kebijakan angkutan laut di
gaman inilah, maka beragam pula Provinsi Banten untuk mewujudkan
kejahatan yang kadang menimpa calon visi dan misi Provinsi Banten sebagai
"Provinsi Pelabuhan Terkemuka di
penumpang seperti pencopet, pencuri Indonesia.
barang, penipu, dan calo tiket. Apakah Pelabuhan Penyeberangan Merak
mereka juga termasuk “pelengkap” adalah aset yang tidak akan habis masa
pelabuhan? Penulis yakin PT. ASDP penggunaannya sepanjang dikelola
Cabang Utama Merak akan menolak dengan baik dan profesional. Secara
jika para penjahat disebut sebagai umum kondisi pelabuhan ini cukup
memprihatinkan jika ditinjau dari segi
luas areal yang dimanfaatkan untuk
20 pengoperasiannya sepanjang waktu.
www. pikiran rakyat.com. Edisi 24
November 2004.
Seharusnya sebagai sebuah aset yang

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Pelabuhan Penyeberangan...(M. Halwi Dahlan) 155

menunjang perekonomian daerah, pela- sentra ekonomi pada satu areal,


buhan ini mestinya memiliki lahan permukiman satu areal, unit kepela-
eksklusif yang sama sekali tidak buhanan juga satu areal yang masing-
berbaur dengan rumah tinggal masing dipisahkan jarak selebar 50
penduduk dan sentra-sentra meter, maka kesan kota pelabuhan
perdagangan. Jarak terdekat antara moderen yang rapih dan teratur serta
rumah penduduk dengan pagar tidak semrawut akan terlihat dengan
pelabuhan kurang dari 1 KM (hanya jelas. Sebagai contoh dapat disebutkan
±12 meter) yang di antaranya terdapat kondisi Pelabuhan Tanjung Priok di
pasar tradisional seluas 2 ha, Jakarta bisa menjadi panutan. Untuk
sementara jarak antara deretan mewujudkan hal tersebut perlu
pertokoan dan penginapan dengan kerjasama antara pemerintah Propinsi
pagar pelabuhan hanya selebar 10 Banten, pemerintah Kota Cilegon, PT.
meter yang merupakan jalan raya. ASDP (Persero) Cabang Utama Merak,
Kondisi ini cukup memprihatinkan dan masyarakat Kecamatan Pulo
karena memberikan kesan semrawut Merak.
dan kurang asri.
Memang tidak dapat dipungkiri DAFTAR PUSTAKA
bahwa di tempat-tempat pemberhentian
kendaraan apakah itu terminal, stasiun 1. Buku
KA, bandara dan pelabuhan sentra- Indonesia, 2004.
sentra ekonomi mulai dari skala kecil Cilegon dalam Angka 2003 dan
sampai menengah (kios sampai pasar 2004. Cilegon: Badan Pusat
rakyat) dan yang berskala besar seperti Statistik (BPS) Kota Cilegon.
super market dan hypermarket (kedua Gottschalk, Louis. 1986.
pasar modern ini belum ada di sekitar Mengerti Sejarah, (Terj.
Pelabuhan Merak kecuali swalayan), Nugroho Notosusanto), Cet. V.
selalu ada. Ini merupakan satu kesatuan Jakarta: UI-Press.
sebab berkaitan dengan kebutuhan
calon penumpang dan awak kendaraan Kuntowijoyo, 1999.
itu sendiri. Belum lagi beragam Pengantar Ilmu Sejarah. Cet. III.
penginapan dari beragam kelas serta Yogyakarta: Yayasan Bentang
warung dan restoran turut berjajar Budaya.
bersama sentra ekonomi tersebut. Wasistiono, Sadu. Dkk, 2002.
Memang sangat perlu dilakukan Pengelolaan Sektor Perhubung-
pembenahan dan perubahan. Masalah- an dalam Rangka Penyelengga-
nya adalah setiap perubahan pasti raan Otonomi Daerah. Bandung:
menimbulkan gejolak sosial atau Fokusmedia.
konflik. Perpindahan penduduk ke areal
lain belum tentu diterima dengan baik, 2. Surat Kabar dan Internet
apalagi perpindahan sentra-sentra
ekonomi tersebut. Ini adalah masalah Harian Sinar Harapan. Edisi 1
klasik yang cenderung berulang ketika Nopember 2003. Lima Kapal
suatu pembenahan dilakukan. Padahal Penyeberangan Merak-Bakau-
perubahan tersebut justru bertujuan heni Masuk Dok.
agar nilai estetika suatu wilayah serta Harian Media Indonesia. Edisi 25
nilai ekonomis menjadi meningkat. Nopember 2004. Kondisi kapal-
Pengaturan atau pemposisian kapal feri di Pelabuhan Merak
yang teratur, misalnya penempatan

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


156 Patanjala Vol. 2, No. 1, Maret 2010: 141-156

www.kompas.com Edisi: 30 November 3. Wawancara


2004. Selat Sunda Pasang Laut.
Ahmad, Saepudin (50 tahun) Bagian
www.pikiran-rakyat.com Edisi: 24 Operasi ASDP, Wawancara, Merak, 8
November 2004. Sukarelawan Juli 2006.
Bantu Pemudik Di Merak.
Cik Jen (54 tahun). Manager SDM dan
www.pikiran-rakyat.com Edisi: 28 Umum. Wawancara, Merak, 8 Juli
November 2004. Dinilai Lebih 2006.
Mahal dari Ketentuan ASDP
Mempertanyakan Kebijakan Endang (33 tahun). Pegawai Hotel
Harga BBM. Anda. Wawancara, Merak, 8 Juli 2006.
Widanto, Herry (48 tahun). Asisten
Supervisi. Wawancara, Merak, 8 Juli
2006.

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010

Anda mungkin juga menyukai