KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3 Batasan Masalah........................................................................................6
1.4 Tujuan dan Sasaran...................................................................................6
1.4.1 Tujuan................................................................................................6
1.4.2 Sasaran...............................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Terminal....................................................................................................8
2.1.1 Perencanaan Terminal........................................................................9
1.4.3 Jenis-jenis Terminal.........................................................................10
2.2 Stasiun Kereta Api...................................................................................12
2.2.1 Pengertian Stasiun Kereta Api.........................................................12
2.2.2 Fungsi dan Manfaat Stasiun Kereta Api..........................................12
2.3 Bandara....................................................................................................14
2.4 Pelabuhan................................................................................................16
BAB III ANALISIS..............................................................................................21
3.1 Analisis Terminal....................................................................................21
3.2 Analisis Stasiun KA................................................................................36
3.3 Analisis Bandara......................................................................................38
3.4 Analisis Pelabuhan..................................................................................38
BAB IV KEBUTUHAN DATA............................................................................41
4.1 Terminal..................................................................................................41
4.2 Stasiun KA..............................................................................................41
4.3 Bandara....................................................................................................42
4.4 Pelabuhan................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan serta sasaran dari studi ini dirinci sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan
Studi ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian Terminal, stasiun KA, pelabuhan, bandara beserta
jenisnya dan pengertiannya.
2. Mengetahui analisis untuk Terminal, stasiun KA, pelabuhan, bandara.
3. Mengetahui kebutuhan data untuk analisis Terminal, stasiun KA, pelabuhan,
bandara
1.3.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan sebutkan sebelumnya, maka
terdapat sasaran yang harus dicapai, yaitu sebagai berikut :
2.1 Terminal
Untuk transportasi jalan raya, fungsi terminal dapat muncul hampir di
sepanjang lintasan. Di daerah yang belum cukup berkembang, sering terjadi kereta
api, bus, truk dapat dihentikan di setiap tempat menurut keinginan penumpang.
Fungsi Terminal : sebuah terminal mempunyai empat fungsi pokok, yaitu :
a. Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus.
b. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan/pergantian moda
transportasi.
c. Menyediakan sarana simpul lalu lintas, tempat konsolidasi lalu lintas.
d. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang/kendaraan.
Adapun fungsi lainnya :
1. Fungsi terminal bagi penumpang, untuk kenyamanan menunggu,
kenyamanan perpindahan dari satu moda ke moda lain, tempat fasilitas
informasi dan parkir kendaraan pribadi.
2. Fungsi terminal bagi pemerintahan, adalah dari segi perencanaan dan
manajemen lalu lintas untuk menata lalu lintas dan angkutan serta
menghindari dari kemacetan, sumber pungutan retribusi dan pengendalian
kendaraan umum.
3. Fungsi terminal bagi operator dan pengusaha, untuk mengatur operasi bis,
fasilitas istirahat dan informasi dan sebagai fasilitas pangkalan.
2.3 Bandara
Bandar udara adalah suatu tempat di darat, di laut atau di air dimana
pesawat udara dapat mendarat menurunkan atau mengangkut penumpang dan
barang, perbaikan atau pemeliharaan juga pengiriman bahan bakar dan kegiatan
lainnya. Secara umum suatu bandar udara harus mampu melayani aktivitas
perhubungan udara sesuai jam operasi (operating hours) dengan menjamin
keselamatan penerbangan, kelancaran dan keteraturan penerbangan.
Letak suatu Bandar Udara akan dipengaruhi oleh faktorfaktor berikut :1
1. Tipe pengembangan sekitarnya
2. Kondisi-kondisi atmosfer meteorologi
3. Kemudahan untuk dicapai dengan transportasi darat
4. Ketersediaan lahan
5. Adanya Bandar Udara yang lain dan ketersediaan ruang angkasa dalam
daerah tersebut
6. Halangan sekeliling
7. Keekonomisan biaya konstruksi
8. Ketersediaan utilitas
9. Keeratan (proximity) dengan permintaan aeronotika.
Adapun istilah yang berkaitan dengan operasi penerbangan adalah sebagai
berikut :
1. Penerbangan berjadwal : adalah penerbangan secara teratur dan tetap
pada jalur-jalur tertentu untuk mengangkut penumpang, barang, dan pos.
2. Penerbangan tidak terjadwal : adalah penerbangan sewaktu-waktu pada
jalur-jalur yang diperlukan untuk pengangkutan penumpang, barang, dan pos
termasuk penerbangan carteran.
Fungsi Bandar Udara Fungsi utama
sebuah Bandar Udara sama halnya seperti sebuah terminal dimana dalam
hal ini melayani penumpang pesawat udara, sebagai tempat pemberhentian,
pemberangkatan, atapun sekedar persinggahan pesawat udara (transit). Di
dalamnya terjadi berbagai macam rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
pesawat terbang, seperti mengangkut / menurunkan penumpang dan barang,
melakukan pengisihan bahan bakal, pemeliharaan pesawat, perbaikan kerusakan
pesawat, dan lain-lain. Bandar udara digunakan untuk memproses penumpang dan
bagasi untuk pertemuan dengan pesawat dan moda transportasi darat. Bandar
udara juga digunakan untuk penanganan pengangkutan barang (cargo).
Pentingnya pengembangan sub sektor transportasi udara antara lain :
1. Mempercepat arus lalu lintas penumpang, kargo dan servis melalui
transportasi udara di setiap pelosok Indonesia
2. Mempercepat wahana ekonomi, memperkuat persatuan nasional dalaam
rangka menetapkan wawasan nusantara
3. Mengembangkan transportasi yang terintegrasi dengan sektor lainnya
serta memperhatikan kesinambungan lingkungan secara ekonomis.
Transportasi udara di Indonesia memiliki fungsi strategis sebagai sarana
transportasi yang menyatukan seluruh wilayah dan dampaknya berpengaruh
terhadap tingkat pertumbuhan dan peranannya maupun dalam pengembangannya.
Aktivitas pada Bandar Udara Bandar Udara merupakan suatu fasilitas sebagai
perantara (interface) antara transportasi udata dengan transportasi darat, yang
secara umum fungsinya sama dengan terminal, yakni sebagai :
1. Tempat pelayanan bagi keberangkatan / kedatangan pesawat.
2. Untuk bongkar / muat barang atau naik / turun penumpang.
3. Tempat perpindahan (interchange) antar moda transportasi udara dengan
moda transportasi yang sama (transit) atau dengan moda yang lainnya.
4. Tempat untuk penyimpanan barang (storage) selama proses pengurusan
dokumen.
5. Sebagai tempat untuk pengisihan bahan bakar, perawatan dan
pemeriksanaan kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak untuk terbang.
Tipe Bandar Udara Bandar udara secara umum digolongkan dalam beberapa
tipe menurut beberapa kriteria yang disesuaikan dengan keperluan
penggolongannya, antara lain :
a. Berdasarkan karakteristik fisiknya, bandar udara dapat digolongkan
menjadi seaplane, base, stol port (jarak takeoff dan landing yang pendek),
dan bandar udara konvensional.
b. Berdasarkan pengelolaan dan penggunaannya, bandar udara dapat
digolongkan menjadi dua, yakni bandar udara umum yang dikelola
pemerintah untuk penggunaans ecara umum maupun militer atau bandar
udara swasta / pribadi yang dikelola / digunakan untuk kepentingan
pribadi / perusahaan swasta tertentu.
c. Berdasarkan aktivitas rutinnya, bandar udara dapat digolongkan menurut
jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanements) serta menurut
karakteristik operasinya (operations).
4. Berdasarkan fasilitas yang tersedia, bandar udara dapat dikategorikan
menurut jumlah runway yang tersedia, alat navigasi yang tersedia, kapasitas
hangar, dan lain sebagainya.
2.4 Pelabuhan
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pelabuhan
diartikan sebagai tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat berkegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan
yang dipergunakan sebagai tempat kapal berlabuh, naik turun penumpang
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi.
Pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang mendukung kelancaran
sistem transportasi laut memiliki fungsi yang erat kaitannya dengan faktor-faktor
sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu
penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan
distribusi hasil-hasil produksi sedangkan secara social, pelabuhan menjadi fasilitas
publik dimana di dalamnya berlangsung interaksi antar pengguna (masyarakat)
termasuk interaksi yang terjadi karena aktivitas perekonomian. Secara lebih luas,
pelabuhan merupakan titik simpul pusat hubungan (central) dari suatu daerah
pendukung (hinterland) dan penghubung dengan daerah di luarnya.
Klasifikasi Pelabuhan
Dalam menjalankan perannya, pelabuhan biasanya diklasifikasikan
berdasarkan berbagai aspek yang berhubungan dengan pelabuhan itu sendiri.
Berikut ini adalah penggolongan pelabuhan yang ditinjau dari berbagai aspek.
1. Hierarkinya
Berdasarkan hierarkinya, pelabuhan digolongkan ke dalam2 (dua)
tingkatan pelabuhan yaitu pelabuhan utama (majorport) dan pelabuhan
cabang/pengumpan (feeder port). Selanjutnya kedua jenis pelabuhan ini
dibagi dalam beberapa pelabuhan, yaitu :
a. Pelabuhan Internasional Hub, merupakan pelabuhan utama primer
dan berperan sebagai pelabuhan internasional yang terbuka untuk
perdagangan luar negeri dan berfungsi sebagai alih muat
(transshipment) barang antarnegara.
b. Pelabuhan Internasional, merupakan pelabuhan utama sekunder dan
berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan pusat distribusi
peti kemas nasional dan pelayanan angkutan peti kemas
internasional.
c. Pelabuhan Nasional, merupakan pelabuhan utama tersier dan
berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum
nasional.
d. Pelabuhan Regional, merupakan pelabuhan pengumpan primer dan
berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke
pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpan.
e. Pelabuhan Lokal, merupakan pengumpan sekunder dan berperan
sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi,
perbatasan, daerah perbatasan yang hanya didukung oleh mode
transportasi laut.
2. Penyelenggaraannya
Ditinjau dari segi penyelengaraannya, pelabuhan, digolongkan menjadi 2
(dua) jenis pelabuhan yaitu pelabuhan umum dan pelabuhan khusus.
a. Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan
masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum sampai saat ini
masih dilakukan oleh pemerintah melalui Unit Penyelenggara
Pemerintah (BUMN : PT. PELINDO) dan Unit Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah.
b. Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kepentingan tertentu. Umumnya, pelabuhan khusus
dibangun oleh sebuah perusahaan yang berfungsi sebagai prasarana
transportasi bagi distribusi hasil-hasil produksi perusahaan tersebut.
3. Pengusahaannya
Penggolongan pelabuhan berdasarkan pengusahaannya karena pertimbangan
faktor komersil pelabuhan dan lebih tertuju pada status pelabuhan.
a. Pelabuhan yang diusahakan Pelabuhan ditujukan untuk memberikan
pelayanan seoptimal mungkin bagi pengguna (maskapai pelayaran dan
masyarakat) untuk mendukung fungsi komersil pelabuhan. Pemakaian
pelabuhan ini dikenakan biaya seperti biaya jasa labuh, jasa tambat,
jasa pemanduan, jasa menumpukan, bongka muat, dan sebagainya.
b. Pelabuhan yang tidak diusahakan Status ini biasanya diterapkan pada
pelabuhan kecil yang hanya merupakan tempat singgahan kapal tanpa
fasilitas bongkar muat, bea cukai, dan sebagainya. Pelabuhan seperti
ini disubsidi pemerintah dan dikelola oleh unik pelaksana teknis.
pelabuhan menurut Pasal 1 ayat (1) PP No. 69/2001 tentang
Kepelabuhanan, pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Ayat (2), Kepelabuhanan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan
kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan
fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu
lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, tempat
perpindahan intra dan/atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional
dan daerah.
Fungsi dari pelabuhan laut ialah untuk berlabuhnya kapal, bertambatnya
kapal-kapal baik itu dari dalam maupun luar negeri, serta turun dan naiknya
penumpang
Pasal 4 ayat (2) PP 69 Tahun 2001 jo KM 53 Tahun 2002 Pasal 7 ayat (1)
menyatakan Pelabuhan menurut perannya antara lain:
a) Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hirarkinya;
b) Pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah, nasional dan
internasional;
c) Tempat kegiatan alih moda transportasi;
d) Penunjang kegiatan industri dan perdagangan;
e) Tempat distribusi, konsolidasi dan produksi.
Sebagai terminal dari moda angkutan laut, pelabuhan laut mempunyai
kedudukan yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi dari suatu negara,
mengingat: 27
o Pelabuhan laut dapat menyediakan suatu akses langsung ke pasaran
dunia yang merupakan kesempatan baik bagi negara sedang
berkembang untuk berdagang dengan banyak negara tanpa biaya
perantara;
o Pelabuhan laut juga dapat merupakan sumber untuk mendapatkan mata
uang asing (devisa) melalui barang atau komoditi yang diekspor;
o Dengan adanya suatu pelabuhan laut yang besar, dapat menjamin
ketidaktergantungan ekonomi atau politik kepada negara lain; dan
o Kegiatan mengimpor barangbarang konsumsi, bahan baku dan modal
dari negara industri (negara maju) melalui pelabuhan laut.
BAB III
ANALISIS
a. bobot kapal lebih dari 1000 DWT dan kurang dari 3000 DWT;
Pelabuhan khusus lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c
ditetapkan dengan kriteria :
c. kelayakan teknis;
d. kelayakan ekonomi;
f. kelayakan lingkungan;
4.1 Terminal
Adapun data yang diperlukan untuk sistem transportasi terminal diambil
dalam praturan mentri perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 132 tahun
2015 tentang Penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan yaitu sebagai
berikut:
Jenis Terminal
o Tipe A
o Tipe B
o Tipe C
Kondisi
o Baik
o Buruk
o Sedang
Jumlah Terminal
Lokasi Terminal
Luas Lahan
Kapasitas
Rute
Jumlah Trayek
Potensi dan Masalah
Upaya Pengembangan dan penanganan
Status Tanah/Lahan
4.2 Stasiun KA
Adapun data yang diperlukan untuk sistem transportasi terminal diambil
dalam praturan mentri perhubungan Republik Indonesia Nomor PM yaitu sebagai
berikut:
Jalur Kereta Api
Jalur
Sempadan Rel Kereta Api
Wilayah Aman KA
Dimensi Rel Ka
Penampang
Stasiun
Jenis
o Penumpang
o Barang(Gas, cair, padat)
Kapasitas
Fasilitas Pendukung
Sistem transportasi lain
Pos penjagaan
Portal
Potensi dan masalah
Upaya pengembangan dan penanganan
Status tana/lahan
4.3 Bandara
Jalur penerbangan
Sistem informasi penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 375
paling sedikit meliputi:
a. peraturan penerbangan sipil nasional;
b. target dan hasil pencapaian kinerja keselamatan penerbangan;
c. jumlah badan usaha angkutan udara nasional dan asing yang
beroperasi; d. jumlah dan rincian armada angkutan udara nasional;
d. rute dan kapasitas tersedia angkutan udara berjadwal domestik dan
internasional;
e. jenis pesawat yang dioperasikan pada rute penerbangan;
f. data lalu lintas angkutan udara di bandar udara umum;
g. tingkat ketepatan waktu jadwal pesawat udara;
h. tingkat pelayanan angkutan udara;
i. kelas dan status bandar udara;
j. fasilitas penunjang bandar udara; serta
k. hasil investigasi kecelakaan dan kejadian pesawat udara yang tidak
digolongkan informasi yang bersifat rahasia.
4.4 Pelabuhan
Jalur Pelayaran
Dermaga
Pelabuhan
o Fasilitas
o Gudang
Penyebrangan
Trayek
Asal penumpang dan barang
Tujuan penumpang dan barang
Jenis kapal
Alur pelayaran
Potensi dan masalah
Upaya pengembangan dan penanganan
Status tanah/lahan
Rencana peruntukan lahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf a,
untuk penyediaan kegiatan :
a. dermaga;
b. gudang lini 1;
c. lapangan penumpukan lini 1;
d. terminal penumpang;
e. terminal peti kemas;
f. terminal ro-ro;
g. fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
h. fasilitas bunker;
i. fasilitas pemadam kebakaran;
j. fasilitas gudang untuk bahan/barang berbahaya dan beracun (B3);
k. k) fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
2) fasilitas penunjang, antara lain :
a. a) kawasan perkantoran;
b) fasilitas pos dan telekomunikasi;
c) fasilitas pariwisata dan perhotelan;
d) instalasi air bersih, listrik dan telekomunikasi;
e) jaringan jalan dan rel kereta api;
f) jaringan air limbah, drainase dan sampah;
g) areal pengembangan pelabuhan;
h) tempat tunggu kendaraan bermotor;
i) kawasan perdagangan;
j) kawasan industri;
k) fasilitas umum lainnya (peribadatan, taman, tempat rekreasi,
olahraga, jalur hijau dan kesehatan).
http://eprints.undip.ac.id/33779/5/1602_chapter_I.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/2997/3/2TA12303.pdf