Anda di halaman 1dari 70

PENGEMBANGAN TRANSPORTASI

MULTIMODA DI PROV. LAMPUNG

Dr. Rahayu Sulistyorini., ST., MT.


Staf Pengajar Transportasi
Keterpaduan TRANSPORTASI
Sistranas • UU No. 38/ 2004 Ttg Jalan
secara khirki • UU No. 22/2009 Ttg LL Angkutan Jalan
• UU No. 23/2008 Ttg Perkeretaapian MODA TRANSPORTASI
diwujudkan dalam 3 • UU No. 17/2008 Ttg Pelayaran
tataran • UU No. 1/2009 Ttg Penerbangan
1. Rencana Induk
Transportasi Jalan
1. TATA
1. TATARAN
RUANG
TRANSPORTASI
2. Rencana Induk
WILAYAH
NASIONAL NASIONAL Perkereta apian
(TATRANAS)
1. Rencana Induk
2. TATA
RUANG
2. TATARAN TERPADU Transp.Sungai dan
WILAYAH
TRANSPORTASI danau
PROPINSI WILAYAH
(TATRAWIL)
2. Blueprint Transportasi
Penyeberangan
3. TATA 3. TATARAN
RUANG
TRANSPORTASI
3. Rencana Induk
KABUPATE
LOKAL Transportasi Laut
N/KOTA
(TATRALOK) KELEMBAGAAN 4. Renacana Induk
Nasional Bandar Udara

2
ANTARMODA DALAM TATARAN
KEBIJAKAN TANSPORTASI
Suatu sistem kepelabuhanan yang memuat
peran, fungsi, jenis, hierarki
Rencana Induk pelabuhan, Rencana Induk Pelabuhan
Pelabuhan Nasional Nasional, dan lokasi pelabuhan serta
keterpaduan intra‐dan antarmoda serta

Suatu sistem kepelabuhanan yang memuat


Tatanan peran, fungsi, jenis, hierarki
Kebandarudaraan pelabuhan, Rencana Induk Pelabuhan
Nasional Nasional, dan lokasi pelabuhan serta
keterpaduan intra‐dan antarmoda serta
keterpaduan dengan sektor lainnya

Guna memberikan layanan transportasi yang


menyeluruh maka layanan moda
Rencana Induk transportasi kereta api ini harus terintegrasi
Perkeretaapian Nasional dengan layanan moda lain, misalnya dengan
moda udara, darat dan air/laut
Konektivitas
Dalam RPJMN 2015-2019 Penguatan konektivitas
bertujuan untuk:
• Menghubungkan pusat pertumbuhan ekonomi untuk
memaksimalkan pertumbuhan berdasar prinsip
keterpaduan melalui intermodal supply chained
system
• Memperluas pertumbuhan ekonomi dari pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi ke wilayah belakangnya
(hinterland)
• Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas
melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar
ke daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan
KOMODITAS UNGGULAN PROVINSI LAMPUNG
KOMODITAS PRODUKSI DAYA SAING DAYA SAING KETERANGAN
2013 TINGKAT SUMATERA TINGKAT NASIONAL
KOPI 133.252 ton Terbesar 1 Terbesar 1 22,63% Produksi
Nasional
PADI 3.218.232 ton Terbesar 3 Terbesar 7
JAGUNG 1.725.727 ton Terbesar 1 Terbesar 3
UBI KAYU 9.633.560 ton Terbesar 1 Terbesar 1

SAPI POTONG 834.154 ekor Terbesar 1 Terbesar 5 Pemasok Terbesar


Sumatera dan
Jabotabek
TEBU 40.203 ton Terbesar 1 Terbesar 2 25,19% Produksi
Nasional
LADA 23.809 ton Terbesar 2 Terbesar 2 25,4% Produksi
Nasional

MEMPERTAHANKAN SWASEMBADA PADI DALAM RANGKA MENDUKUNG TARGET


NASIONAL SURPLUS 10 JUTA TON (TARGET PRODUKSI LAMPUNG 2014 : 3.218.232
TON GKG, KONTRIBUSI 4,54% TERHADAP NASIONAL)
13
PRODUKSI
NO KOMODITAS PELUANG INVESTASI LOKASI KET.
(TON)

1. KOPI 144.818 Prosesing dan Pemasaran Lampung Barat, Sebagian besar di


Kopi untuk eksport. Tanggamus, Way ekspor ke AS,
Kanan, Lampung Jepang, Jerman,
Utara, Lampung Belanda
Selatan, Lampung
Tangah.
2. SAWIT 366.423 Proses penjualan CPO telah Tulang Bawang, Sebagian besar di
terbuka untuk permintaan Way Kanan, ekspor ke
lokal dan internasional. Lampung Tengah, Jerman, Jepang,
Lampung Utara, Belanda
Akan dibuka lahan baru di Lampung Selatan,
Kabupaten Mesuji Lampung Barat,
Lampung Timur.
3. KAKAO 26.589 Prosesing dan Pemasaran Lampung Selatan, Sebagian besar di
untuk eksport. Lampung Timur, ekspor ke AS,
Tanggamus Singapura,
Lampung Tengah, Jerman
Lampung Utara,
Tulang Bawang,
Way Kanan, Kota
Bandar Lampung.
PRODUKSI PELUANG
NO KOMODITAS LOKASI KET.
(TON) INVESTASI
4. TEBU 744.212 Pembangunan Di Kabupaten Konsumsi Dalam
Industri Gula Lampung Tengah, Negeri
Dan Produk Lampung Utara,
Turunannya Tulang Bawang, Way
:tetestebu, Kanan.
monosodium
glutamat,
pakan ternak
5. KARET 64.138 Prosesing dan Way Kanan, Tulang Sebagian besar di
Pemasaran Bawang, Lampung ekspor ke Inggris,
untuk eksport. Utara, Lampung Korea Selatan
Selatan, Lampung
Tengah.

6. KELAPA 115.220 Prosesing dan Lampung Selatan, Sebagian besar di


DALAM Pemasaran Lampung Timur, ekspor ke Pilipina,
untuk eksport Tanggamus, Lampung Srilanka, Thailand,
Tengah, Way Kanan, India
Tulang Bawang,
Lampung Barat,
Lampung Utara, Kota
Bandar Lampung.
KEGIATAN STRATEGIS JANGKA MENENGAH NASIONAL
DI PROVINSI LAMPUNG
1. Pembangunan Jalur KA Rejosari – Tarahan
2. Pembangunan/reaktivasi jalur KA menuju Pelabuhan Panjang
3. Pengembangan Sistem Transit dan semi BRT Kota Bandar Lampung
4. Pengembangan Bandara Radin Inten II dan Bandara Pekon Serai
5. Pengembangan Pelabuhan (Pelabuhan panjang, Pelabuhan Sebalang,
Pelabuhan Pulau Sebesi dan Pelabuhan Batu Balai)
6. Pembangunan dan pengembangan pelabuhan Mesuji sebagai pintu
masuk kawasan industri yang terkoneksi tol laut
7. Pembangunan jalan (Camp HTI – Sidoarjo ; Mesir Ilir – Pakuon Ratu ;
Mesir Ilir – Sri Rejeki ; Mesuji – Blambangan Umpu ; Sp. Way Tuba –
Mesir Ilir ; Tol Bakauheni – Terbanggi Besar)
8. Pembangunan jalan Lingkar Bandar Jaya
9. Pembangunan jalan Fly over Sp. Pelabuhan Panjang
KEBUTUHAN ANGKUTAN BARANG

Batubara
Tambang batubara untuk Lampung belum dieksplorasi, sehingga Lampung hanya
merupakan jalan lintas komoditi batubara dari Sumatera Selatan ke Pulau Jawa
dengan menggunakan sarana angkutan kereta api. Batubara ini dengan kereta api
langsung dibawa ke pelabuhan Panjang, untuk dikirim ke Pulau Jawa dengan kapal
laut.

Karet
Karet yang dihasilkan terutama oleh Kabupaten Mesuji, Lampung Utara, Way Kanan,
Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat. Sebagian besar daerah penghasil karet adalah
daerah yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, maka komoditi inipun
dijual ke Sumatera Selatan dengan harga jual dan aksesibilitas transportasi yang
lebih baik.

Kelapa Sawit
Hampir seluruh kabupaten di Lampung memproduksi kelapa sawit. Pengolahannya
menjadi CPO ada di Kabupaten Lampung Utara (swasta), Lampung Tengah (PTPN) dan
Lampung Selatan (PTPN).
FOKUS PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS

 Pusat Ekonomi Koridor  pusat produksi yg besar


• KONEKTIVITAS berfungsi sbg hub nasional daninternasional
INTRA PULAU  Bagian Lain Koridor menghubungkan daerah
pedesaan dg pasar lokal, menghubungkan
pedalaman dg pusat pertumbuhan koridor, dan
menguhungkan pusat pertumbuhan satu sama lain

 KONEKTIVITAS  Sarana dan Prasarana (terutama laut) mendistribusikan


komoditas dasar dan produk lain keluar pulau, maupun
ANTAR PULAU membawa komoditas dari luar pulau ke dalam pulau.
 Angkutan udara terutama untuk penumpang

 KONEKTIVITAS  Kemampuan (transportasi laut dan udara) untuk


mengangkut barang dan jasa antar negara secara cepat,
INTERNASIONAL murah, aman dengan tingkat prediktibilitas yang tinggi
Membangun Konektivitas : Perlunya Peran Transportasi

Perekonomian yang berhasil...

Surabaya Makassar
Tumbuh maksimal melalui Jakarta
keterpaduan bukan Menghubungkan pusat-pusat
keseragaman (inclusive pertumbuhan
development) Maluku

Sulawesi Papua
Memperluas pertumbuhan Menghubungkan daerah
dengan menghubungkan tertinggal dengan pusat
wilayah melalui inter-modal pertumbuhan Makassar
supply chain systems
Kendari
Menghubungkan daerah terpencil Makassar
dengan infrastruktur & pelayanan
Mencapai pertumbuhan
dasar dalam mendapatkan manfaat
inklusif pembangunan
Manado Ambon

Integrasi ekonomi adalah cara terbaik untuk mendapatkan manfaat langsung dari
konsentrasi produksi dan manfaat jangka panjang konvergensi standar hidup
19
Sumber: Diolah dari Roadmap Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Indikator Pelayanan Transportasi
Selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan
cepat, mudah, tepat waktu, nyaman, efisien, tarif terjangkau, tertib, aman

• Kemudahan
panjang jalan/luas area
• Kapasitas
jumlah kendaraan/km panjang jalan
• Keselamatan
jumlah korban/10.000 kendaraan
• Kualitas
% jalan dalam kondisi baik/sedang
• Keterjangkauan
tarif/penumpang dibandingkan dengan penghasilan
• Beban publik
biaya atau modal tahunan/penduduk
• Utilisasi
- rata-rata bus-km
- rata-rata truk-km
TERCIPTANYA KETERPADUAN ANTARMODA
(1) Integrasi jaringan untuk membentuk (3) Pemilihan moda utama dan
transportasi yang terpadu pembagian peran antar moda

(2) Rantai transportasi multimoda dan


perdagangan internasional (4) Hirarki jaringan yang efisien
International Trade

A B
Origin Trade barrier Destination

Assembly Disassembly
Transport Chain

A Rail Maritime Road B


Transshipment Customs

Sumber: Rodrigue J. P., and Comtois C.,


http://people.hofstra.edu/geotrans/eng/ch3en/conc3en/ch3c5en.html
21
RENCANA PENGEMBANGAN/
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PERHUBUNGAN PROVINSI LAMPUNG RENCANA DERMAGA
WIRALAGA/KUALA TELADAS/SEPUTIH

SKEMA PENGEMBANGAN DOUBLE TRACK


KERETA API DAN RENCANA
PENGEMBANGAN KERETA API PERKOTAAN RENCANA FEEDER/
(COMMUTER RAILWAYS) COMMUTER RAILWAYS
KE MENGGALA/UNIT II

BANDARA MITIGASI
RENCANA FEEDER/
COMMUTER RAILWAYS
KE METRO/SUKADANA

RENCANA PEMBANGUNAN KOTA


BARU LAMPUNG
A NEW CITY

KAWASAN INDUSTRI LAMPUNG

RENCANA JALAN TOLL


UPGRADING
AIR PORT
INTERNATIONAL AIRPORT

RENCANA RENCANA SUMATERA


REGIONAL TERMINAL RAILWAYS

UPGRADING INTERNATIONAL SEAPORT


RENCANA PELABUHAN RAKYAT SEBALANG
RENCANA JEMBATAN SELAT-SUNDA
(INFRASTRUKTUR PENGHUBUNG
SUMATERA-JAVA)
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2011

RENCANA FEEDER/COMMUTER RENCANA


RAILWAY KE PRINGSEWU TERMINAL AGRIBISNIS
Simpang Pematang dan
Wiralaga

Simpang Tl Randu – Tajab –


Bujung Tenuk - Panaragan

Kota Gajah-Sadewa

Padasuka-Talang Padang-
Ulu Belu-Suoh-Sukabumi

Kalianda-Kunjir-
Gayam-Ketapang

Gambar 4.18
Jalan-Jalan Strategis di
Provinsi Lampung
Kiss and Ride Parkand Ride

Bus Bay

Contoh Integrasi Terminal, Pusat Perbelanjaan dan Fasilitas Park and Ride
Integrasi stasiun dan terminal bus yang dilengkapi fasilitas park and ride
Rencana KA Bandara Soekarno-Hatta
Kondisi Fasilitas Integrasi di Palembang
Stasiun Kereta Kertapati

Selasar Dari/Ke
Halte Integrasi
Ruang Tunggu Stasiun Kereta Api Kertapati

Ruang Tunggu Bus Trans Musi & Bus


Air Trans Musi/Ketek

Sumber: Hasil Survai

Selasar dari/ke Dermaga Bus


Dermaga Air Trans Jalur integrasi di stasiun kereta api Kertapati
Musi/Ketek
Kondisi Fasilitas Integrasi di Palembang
Pelabuhan Penumpang Boombaru
Jalur Integrasi di pelabuhan penumpang Boombaru
Sumber: Hasil Survei

Selasar Keluar Pelabuhan



Dermaga Kedatangan/
Keberangkatan Kapal 

Dermaga

Integrasi Penumpang dari/ke Moda


Ruang Tunggu/Selasar Masuk Angkutan Umum Kota
Pelabuhan/ Menuju Dermaga (Taxi, Angkot, Ojek)
Kondisi Fasilitas Integrasi di Palembang
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II

Jalur integrasi di bandar udara Sultan


Mahmud Badaruddin II
Sumber: Hasil Survei

 

Selasar Kedatangan / Selasar dari /ke Halte Bus Trans Musi Ruang Tunggu Halte Bus Trans Musi
Keberangkatan
Kondisi Fasilitas Integrasi di Yogyakarta
3. Bandara Adisutjipto

Underpas penghubung Underpas penghubung Ujung underpas penghubung Selasar penghubung yang
menuju Stasiun KA Maguwo menuju Stasiun KA Maguwo pada Stasiun KA Maguwo menyambugkan underpas
dan Halte Trans Jogja dan Halte Trans Jogja dengan ruang tunggu pada
Stasiun KA Maguwo

Ujung underpas penghubung menuju Halte Trans Jogja


BANDAR UDARA RADIN INTEN II

Deskripsi
Nama Bandara Radin Inten II Lampung
Status Bandara bandara umum
Kode ICAO WIOT
Kode IATA TKG
UPT Direktorat Jenderal
Pemilik/Pengelola Perhubungan Udara
Kelas /
Klasifikasi Operasi II
Jakarta <-> Lampung;
Layanaan Rute / Batam <-> Lampung;
Kegiatan Bandung <-> Lampung;
Palembang <-> Lampung.
Jam Operasi 12 jam (06:00 – 18:00 WIB)
BANDAR UDARA RADIN INTEN II
BANDARA UMUM DAN KHUSUS
PROVINSI LAMPUNG

Bandara Khusus
Sungai Buaya
Lanud TNI AD
PT. SIP
Gatot Subroto
Way Kanan
Bandara Khusus
Sungai Merah
Lanud TNI AU
PT. SIP
Astra Ksetra
Tl.Bawang
Bandara Khusus
PT. Indo Lampung
Perkasa

Bandara Khusus
Sugar Group /
PT. GPM

Bandara Khusus
PT. GMP
Lampung Tengah

Bandara Bandara Khusus


Pekon Seray PT. NTF
Lampung Barat Way Kambas

Bandara Umum
Radin Inten II Lampung

Bandara Khusus
Tambling,
PT. SAC Nusantara
PETA LANDAS PACU ( RUNWAY )
DI LAMPUNG

Sungai Buaya
Sungai Merah

Gatot Soebroto Indo Lampung Perkasa

Astra Ksetra

Gunung Madu
Sugar Group

Way Kambas

Radin Inten II
Pekon Serai

Keterangan :
Rencana Bandara Perintis
Bandar udara umum
Pangkalan udara militer
Bandar udara khusus Tambling

Bandara mitigasi bencana


Rencana pembangunan bandara
CITY
TOWN
island
ASIA
cIT
TOWN CITY

TOWN

TOWN CITY Indonesia


island
International EROPA
Gateway
TOWN

CITY
TOWN
island
TOWN AMERIKA

TOWN CITY

INTTRA ISLAND INTER ISLAND INTERNATIONAL

LOCAL CONECTIVITY LOCAL CONECTIVITY GLOBAL CONECTIVITY


40
Konektivitas Koridor Barat

PERIKANAN Dermaga Kakao/ PISANG/ Kelapa


DI SELAT Bengkunat PADI/ Pesawara Pesawaran PISANG/ dalam/
SUNDA n Lamsel Lamsel
Pesawaran

Konektivitas Kegiatan ekonomi


Utama pada koridor Barat dan Kakao/ Gedung Padang
Tanggamu Kaliand
Tengah Lampung s
Tataan Cermin
a

Jakarta
Terminal
Agribisni
DAMAR Pelabuhan Pelabuhan BANDAR s
LAMBAR Krui Batu Balai LAMPUNG Luar Negeri
Pelabuhan
Panjang

Luar Negeri
Konektivitas Kegiatan Ekonomi Utama pada Koridor Barat Lampung

SAPI
KELAPA Jawa dll
DALAM &KAMBING
Amerika

KOTA Asia
AGUNG BANDAR Pelabuhan
KOPI Panjang
LAMPUNG

Timur Tengah

LADA
Eropa
Konektivitas Koridor Tengah

Konektivitas Kegiatan Ekonomi Utama pada Koridor Tengah Lampung

Lada Way Kanan


& Lampung Utara

KOPI / Lampung Sawit Lampung Timur


Utara & Way Utara Tengah/Asia/Afrika
Kanan Amerika
Tebu

Pelabuhan Jepang
KOPI / Bukit BANDAR
Kota Bumi Panjang
Lampung Liwa Kemuning LAMPUNG
Jawa dll
Barat

Blambangan
Umpu Eropa
Karet Sawit
Way Kanan Way Kanan

Padi
Konektivitas Kegiatan Ekonomi Utama pada Koridor Tengah – Timur Lampung

Pelabuha
n Panjang
Pisang/
Lampung
Timur Amerika

Kelapa Jepang
Bandar Termina
Dalam/ JSS Jakarta
Lamtim Way Jepara Lampun l
g Agribisn Timur
is Tengah
Eropa

Jagung/Lamtim
Konektivitas Koridor Tengah dan Koridor Barat

Teluk Tanjung Danau


Kiluan Setia Ranau

Bandar Kota Krui Liwa


Jakarta JSS Lampung Agung

Soekarno-
Hatta Radin Pekon
Inten Serai
II

Amerika

Jepang

Timur
Tengah
Eropa

Luar Negeri
Konektivitas Koridor Tengah dan Koridor Timur

Terminal Terpadu
Rejosari
Ubi Kayu/
Lamteng& Tubaba MENGGALA
Jawa dll

Amerika

Bandar Pelabuhan Jepang


Kereta Kargo Terbangg
KARET/MESUJI, Panaragan Unit II - Terbanggi Lampung Panjang
TUBA &TUBABA i Besar
Eropa

Timur Tengah

Asia dll
Taman Nasional Way
Kambas Way Jepara
Sukadana

Jakarta Bandar
JSS Metro
Lampung

Radin
Soekarno-Hatta
Inten II

Amerika

Jepang

Timur Tengah
Konektivitas Kegiatan Ekonomi Utama
Eropa
Pariwisata pada Koridor Timur Lampung
DAFTAR LANDAS PACU (RUNWAY ) DI LAMPUNG
No Nama Lokasi Jenis / Status Pemilik
1 Radin Inten II Lampung Selatan Bandar udara umum UPT Ditjen Perhubungan
Udara
2 Pekon Serai Pesisir Barat Bandar udara umum Satker Ditjen Perhubungan
Udara
3 Astra Ksetra Tulang Bawang Pangkalan udara TNI Angkatan Udara

4 Gatot Soebroto Way Kanan Pangkalan udara TNI Angkatan Darat

5 Gunung Madu Lampung Tengah Bandar udara khusus PT. Gunung Madu
Plantations
6 Indo Lampung Perkasa Tulang Bawang Bandar udara khusus PT. Indolampung Perkasa

7 Tambling Pesisir Barat Bandar udara khusus PT. SAC Nusantara

8 Sugar Group Lampung Tengah Bandar udara khusus PT. Gula Putih Mataram

9 Sungai Buaya Tulang Bawang Bandar udara khusus PT. Sumber Indah Perkasa

10 Sungai Merah Mesuji Bandar udara khusus PT. Sumber Indah Perkasa

11 Way Kambas Lampung Timur Bandar udara khusus PT. Nusantara Tropical Fruit

12 Rencana Bandara Perintis Lampung Selatan Bandar udara perintis Pemerintah Kabupaten
Lampung Selatan
BANDAR UDARA PEKON SERAI

Deskripsi
Nama Bandara Pekon Serai
Status Bandara bandara umum
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola Pemkab Lampung Barat/
Satker Ditjen Perhubungan
Udara
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute / bandara mitigasi bencana;
Kegiatan bandara perintis
Jam Operasi
BANDAR UDARA PEKON SERAI
PANGKALAN UDARA ASTRA KSETRA

Deskripsi
Nama Bandara Astra Ksetra
Status Bandara pangkalan udara
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola TNI Angkatan Udara
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute /
Kegiatan pangkalan udara TNI AU

Jam Operasi
PANGKALAN UDARA GATOT
SOEBROTO

Deskripsi
Nama Bandara Gatot Soebroto
Status Bandara pangkalan udara
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola TNI Angkatan Darat
Kelas / non-precision approach code
Klasifikasi Operasi 4D
Layanaan Rute / pangkalan udara TNI AD;
Kegiatan penerbangan militer;
penerbangan tak berjadwal.
Jam Operasi
PANGKALAN UDARA GATOT SOEBROTO

LAYOUT

Ruang Tunggu
Penumpang

Jalan Lintas Sumatera


(Trans-Sumatera)
Jalan Masuk untuk
Kepentingan Militer
PANGKALAN UDARA GATOT
SOEBROTO
BANDAR UDARA KHUSUS
GUNUNG MADU

Deskripsi
Nama Bandara Gunung Madu
Status Bandara bandara khusus
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola PT. Gunung Madu Plantations
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute / penunjang kegiatan
Kegiatan perkebunan

Jam Operasi siang hari


BANDAR UDARA KHUSUS
GUNUNG MADU
BANDAR UDARA KHUSUS
INDO LAMPUNG PERKASA
BANDAR UDARA KHUSUS
TAMBLING

Deskripsi
Nama Bandara Tambling
Status Bandara bandara khusus
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola PT. SAC Nusantara
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute / kepentingan PT. SAC
Kegiatan Nusantara

Jam Operasi O/R


BANDAR UDARA KHUSUS
TAMBLING
BANDAR UDARA KHUSUS
SUGAR GROUP
BANDAR UDARA KHUSUS
SUNGAI BUAYA

Deskripsi
Nama Bandara Sungai Buaya
Status Bandara bandara khusus
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola PT. Sumber Indah Perkasa
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute / penebaran pupuk perkebunan
Kegiatan kelapa sawit

VFR operations
Jam Operasi (daylight operation)
BANDAR UDARA KHUSUS
SUNGAI MERAH

Deskripsi
Nama Bandara Sungai Merah
Status Bandara bandara khusus
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola PT. Sumber Indah Perkasa
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute / penebaran pupuk perkebunan
Kegiatan kelapa sawit

Jam Operasi O-R


BANDAR UDARA KHUSUS
WAY KAMBAS

Deskripsi
Nama Bandara Way Kambas
Status Bandara bandara khusus
Kode ICAO
Kode IATA
Pemilik/Pengelola PT. Nusantara Tropical Farm
Kelas /
Klasifikasi Operasi
Layanaan Rute / kepentingan PT. NTF guna
Kegiatan menunjang usaha pokoknya

Jam Operasi O/R


Kondisi Jalan Yang Sejajar Dengan Sungai Mesuji
Sebaran Dermaga Di Sungai Tulang Bawang
Kondisi Jalan Yang Sejajar Dengan Sungai Tulang Bawang
Sebaran Dermaga Sungai Seputih
Sebaran Dermaga Di Danau Ranau
BEBERAPA HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN

1. Mengurangi beban jalan dengan mengembangkan jaringan transportasi


multimoda
2. Meningkatkan keterpaduan jaringan prasarana pada simpul trasnportasi
3. Mengoptimalkan peran bandar udara yang ada saat ini khususnya kargo
4. Meningkatkanefisiensi dan efektifitas pelayanan angkutan terpadu melalui
penataan jaringan
5. Meningkatkan aksesibilitas di daerah tertinggal dan daerah padat
6. Meningkatkan pelayanan angkutan barang melalui kereta api, laut dan
sungai
7. Optimasi kapasitas pelabuhan dan pengembangan interkoneksi dengan
hinterland dan hub internasional
8. Peningkatan efisiensi operasi pelayanan
9. Meningkatkan kinerja pelayanan simpul transportasi eksisting seperti
bandara, pelabuhan strategis, kereta api dan jalan raya
10. Meningkatkan kualitas SDM angkutan Multimoda

Anda mungkin juga menyukai