TESIS
oleh :
YUSTUS FONATABA
19C606001188
Adalah benar hasil kerja sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Adapun
bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah, semua sumber data dan informasi yang digunakan dalam
penyusunan tesis ini telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa
kebenarannya.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Tesis ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi penjabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi
lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
YUSTUS FONATABA
NIM : 19C606001180
ii
AKSESIBILITAS DAN REGULASI ANGKUTAN BARANG
BERDAMPAK TERHADAP KINERJA OPERASIONAL YANG DIMEDIASI
EFEKTIVITAS LOGISTIK DI PELABUHAN KELAS II JAYAPURA
YUSTUS FONATABA
NIM : 19C606001180
ABSTRAK
iii
GOODS TRANSPORT ACCESSIBILITY AND REGULATION
IMPACT ON THE PERFORMANCE OF THE MEDIATED OPERATIONS
LOGISTIC EFFECTIVENESS AT CLASS II PORT JAYAPURA
YUSTUS FONATABA
NIM : 19C606001180
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of accessibility, freight transport regulations
on operational performance and mediated logistics effectiveness at the Class II Port
of Jayapura, Papua. Some of the main problems are, there are regulations limiting
operating hours which make the delivery of goods not run optimally, the limited
network of roads and roads in the Port area and also the occurrence of traffic jams
if Cargo Ships and Passenger Ships arrive simultaneously at the Port. This study
uses Path Analysis with SEM with SmartPLS version 3.3. The sampling technique
uses probability sampling and is carried out at the Port of Jayapura. The
respondents were 250 people, namely shipping business actors, transportation
service providers and the Harbormaster and Port Authority offices. The results of
the analysis and discussion show that the logistics effectiveness factor is a
reinforcing factor in achieving port operational performance. The existing
obstacles can be overcome by improving road infrastructure, traffic engineering,
improving sustainable policies, improving port facilities and infrastructure. The
key finding is the need for the use of information technology systems for ship
loading and unloading activities digitally so that it is utilized by stakeholders,
shipping companies, loading and unloading companies, expedition companies and
goods owners.
iv
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
:
1 Direktur Pascasarjana ITL Trisakti
2 Kepala Program Studi Magister Manajemen Transportasi ITL Trisakti
v
TANDA PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh Panitia/Tim Penguji Tesis Program Studi
Magister Manajemen Transportasi ITL Trisakti, guna memenuhi satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Manajemen Transportasi (S.2).
Jakarta, .................2022
Panitia/Tim Penguji Tesis
Nama Tanda Tangan
2. Penguji II ................................
vi
DIREKTORAT PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN TRANSPORTASI
INSTITUT TRANSPORTASI & LOGISTIK TRISAKTI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kasih
karunia dan pertolongan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tesis
yang berjudul “ AKSESIBILITAS DAN REGULASI ANGKUTAN BARANG
BERDAMPAK TERHADAP KINERJA OPERASIONAL YANG DIMEDIASI
EFEKTIVITAS LOGISTIK DI PELABUHAN KELAS II JAYAPURA.’’
Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister Manajemen Transportasi pada Program pascasarjana Magister
Manajemen Transportasi Institut Transportasi & Logistik Trisakti.
Penulis menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan, namun penulis
berharap Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi civitas akademik Program
Pascasarjana Magister Manajemen Transportasi Institut Transportasi & Logistik
Trisakti Jakarta.
vii
Secara khusus pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Drs. Willem L.B.Siahaya, BCM,MBA selaku dosen Pembimbing Substansi
dan Dr. Ir,Prasadja Ricardianto, MM selaku dosen Pembimbing Metodologi serta
Dr. Suharto Abdul Majid, AMTrU.S.Sos.MM selaku Pembimbing Dosen proposal
yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Tesis ini.
Ucapan terima kasih juga ditujukan pada Kantor Kesyabandaran Pelabuhan Kelas II
Jayapura, Dinas Perhubungan kota Jayapura, PT.Pelindo cabang Jayapura,
PT.Temas Shipping Line, Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), PT.Tanto
Intim Line, PT.Salam Pasific Indonesia Lines dan PT.Pelni Cabang Jayapura yang
telah membantu penulis dalam memperoleh data.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
perhatian, kasih sayang, dan bantuan berupa moril maupun materil sepanjang perjalanan
hidup. Penulis mengucapkan terima kasih kepada istri, anak atas dukungannya
dalam penulisan tesis ini serta mengucapkan terima kasih kepada Group Duren Sawit
yag telah memberikan perhatian, kasih sayang, dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan selanjutnya tesis ini dapat bermanfaat dan bisa
menjadi referensi bagi penelitian, Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
Penulis
YUSTUS FONATABA
NIM : 19C606001180
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ANTI-PLAGIARISME ............................. ii
ABSTRAK ................................................................................................ iii
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING ........................................... vii
TANDA PENGESAHAN .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................... 13
C. Pembatasan Masalah .......................................................... 14
D. Perumusan Masalah ........................................................... 15
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 15
BAB II : LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
PIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Landasan teori ..................................................................... 18
1. Aksesiblitas .................................................................... 18
2. Regulasi Angkutan Barang ............................................. 20
3. Efektivitas Logistik ........................................................ 26
4. Kinerja Operasional Pelabuhan ...................................... 30
B. Kajian Pustaka.................................................................... 44
C. Kerangka Berpikir .............................................................. 51
D. Hipotesis............................................................................. 52
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian, Tempat dan waktu Penelitian ........... 57
B. Populasi dan Teknik Sampel .............................................. 61
C. Metode Pengumpulan Data ................................................ 62
D. Deskripsi Variabel .............................................................. 64
E. Metode Analisis Data ......................................................... 75
ix
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian......................................... 93
1. Variabel Aksesibilitas ( X1) ........................................... 93
2. Variabel Regulasi Angkutan Barang ( X2) .................... 94
3. Variabel Efektivitas Logistik ( Y) .................................. 96
4. Variabel Kinerja Operasional ( Z) ................................. 97
B. Temuan Penelitian dan Analsis Statistik............................ 98
1. Analsis Outher Model .................................................... 98
2. Inner Model .................................................................... 101
C. Pengujian Hipotesis.......................................................... 106
D. Pembahasan hasil Penelitian ............................................ 108
BAB V : SIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
A. Simpulan .......................................................................... 112
B. Rekomendasi .................................................................... 113
C. Implikasi kebijakan .......................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini terus berkembang sangat cepat sehingga pada saat
ini kebutuhan digitalisasi serta era globalisasi yang terjadi membuat kebutuhan
akan permintaan bahan baku, suku cadang dan barang jadi menjadi sangat
beragam. Untuk memenuhi jaringan distribusi global oleh sebab itu dibangun
sebuah sistem distribusi yang efisien dan efektif untuk mendukung hal tersebut.
Jaringan distribusi yang efisien dan efektif tersebut dapat dikategorikan dengan
Dengan indikator seperti itu, maka jaringan distribusi perlu terintegrasi dengan
maupun internasional.
Peningkatan arus barang jika tidak diikuti dengan pertumbuhan jaringan jalan
dan rekayasa tranportasi yang maksimal, maka hal tersebut akan menyebabkan
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan Pulau menjadi
1
2
yang membutuhkan biaya tinggi, hal tersebut disebabkan harga bahan konstruksi
dan peralatan konstruksi lebih mahal dibanding harga di luar Provinsi Papua.
Sebagian besar bahan baku di kirim dari luar Provinsi Papua sehingga
Selain faktor biaya bahan baku dan infrastruktur yang tinggi, faktor lain juga
pegunungan bisa mencapai 100% karena muatan balik yang kosong setelah
dilakukan pengiriman. Kondisi biaya dan harga ini dapat ditekan dengan konsep
Penyerapan
Tahun Satuan Ren. Kerja & Angg. Realisasi
(%)
Box 96.841 95.326 98,44
2018 Teus 103.242 100.755 97,59
T/M3 1.145.034 1.176.450 102,74
Box 98.544,50 92.685,00 94,05
2019 Teus 103.589,94 97.488,00 94,11
T/M3 1.309.249,93 1.062.070,00 81,12,
Box 106.129,00 89.976,00 84,78
2020 Teus 112.704,00 94.779,00 84,10
T/M3 1.155.308,00 1.039.340,00 89,96
Sumber: Annual Report PT Pelindo Cabang Jayapura Tahun 2021
dapat diawasi dan berjalan efisien dan efektif. Salah satu kendala dalam sistem
Jalan dan lalu lintas, dan menimbulkan biaya kemacetan yaitu biaya
tergambarkan pada saat bersamaan terdapat Kapal Peti Kemas yang melakukan
kegiatan bongkar muat dan Kapal milik PT Pelni yang menurunkan Penumpang.
penumpukan yang terbatas dan tidak sebanding dengan Jumlah arus barang yang
hinterland adalah infrastruktur jalan dan pelayanan jaringan jalan yang tidak
pada kinerja Pelabuhan dalam hal barang yang akan keluar dari Pelabuhan.
transportasi sehingga berjalan efisien dan efektif dalam segala aspek yang ada
pejalan kaki/penyebrang jalan yang cukup tinggi, aktifittas pejalan kaki cukup
tinggi tidak disertai fasilitas untuk pejalan kaki, akitivitas pejalan kaki di wilayah
khusus barang, kendaraan angkutan alat berat, kendaraan angkutan umun, yang
dengan perkembangan lalu lintas laut dan pembatasan Jam Operasional untuk
Diharapkan regulasi tersebut dapat membantu memperkuat arus lalu lintas dan
moda tranporasi laut, Pelabuhan Kelas II Jayapura untuk melayani bongkar muat
kapal khusus peti kemas serta naik dan turunya penumpang, meskipun ada
Sumber: Kantor syahbar dan Otoritas Pelabuhan Kelas Jayapura Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 2. di atas, dapat dikatakan bahwa sebagaian besar aspek data
Terdapat data bongkar muat yang terus meningkat setiap tahun tercatat di
mereka nilai tambah. Untuk itu, perlu dilakukan optimalisasi fungsi infrastruktur
logistik. dan mengurangi biaya logistik. keluar dari pelabuhan dan sampai ke
Menurut (Bakri et al., 2020) Pasokan infrastruktur yang tidak memadai, waktu
tunggu yang lama untuk layanan ekspor dan impor, jaringan layanan penyedia
layanan logistik yang kecil, dan biaya logistik yang tinggi, semuanya
Mengenai bisnis jasa pengiriman barang menurut (Khusyairi & Hisyam, 2018)
Biaya sistem pengiriman dan biaya gudang adalah dua masalah mendasar
uraian yang telah Penulis jabarkan diatas maka Penulis dapat mengetahui
karena Truck yang membawa barang harus menunggu jam operasional yang
Operasinal kendaraan angkutan khusus barang dan alat berat dalam Kota
Jayapura dan untuk kendaraan angkuran khusus peti kemas 20 feet dan
dan Jalan Provinsi dalam Kota Jayapura mulai pada pukul 09.00 WIT sampai
dengan 12.00 WIT dan selanjutnya operasi kembali pukul 15.00 WIT sampai
tatantangan tersendiri dari Pemerintah atau Badan Usaha Pelabuhan yang ada di
Tujuan dari sistem logistik sebagai fungsi logistik utama dan persyaratan untuk
Penulis berpendapat bahwa ketiga faktor tersebut dapat berdampak pada kinerja
Penulis juga dapat diperkuat oleh beberapa hasil penelitian terdahulu yang
Truk dan kereta api dapat digunakan sebagai bentuk transportasi, dan Pelabuhan
membutuhkan manajemen lalu lintas dan rekayasa yang efisien agar dapat
Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi pertahun sebesar 3 sampai
membuat kinerja operasional meningkat setiap tahun. Selain itu penelitian yang
transportasi dapat berjalan efisien dan efektif, sehingga setiap kinerja dari
Pelabuhan. Hal tersebut juga di perkuat atas hasil penelitian (Khusyairi &
Hisyam, 2018) bahwa regulasi yang ada akan berdampak pada kinerja dari
Pelabuhan tersebut, keteraturan barang serta keteraturan jam kerja juga menjadi
hal penting agar setiap Badan Usaha Pelabuhan dapat mencapai target yang telah
Efektivitas logistik di Kawasan tersebut juga menjadi salah satu faktor yang
ini dipertegas bahwa tiga faktor yaitu layanan pelanggan, indikator operasional,
Indonesia dapat terwujud apabila terdapat hukum dan regulasi yang kondusif,
teknologi informasi, dan penyedia jasa logistik berkelas dunia, akan mendorong
Berdasarkan fenomena penelitian dan masalah yang telah Penulis uraikan diatas,
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka Penulis
berikut:
pegunungan
14
3. Terjadinya kemacetan lalu lintas jika Kapal Cargo dan Kapal Penumpang
C. Pembatasan Masalah
dan identifikasi masalah maka tidak semua identifikasi masalah tersebut akan
mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan biaya. Dengan
sehingga dapat diketahui yang menjadi faktor penghambat serta indikator apa
D. Perumusan Masalah
Jayapura ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Teoritis
II Jayapura.
17
3. Manfaat Praktis
peningkatan kualitas dan mutu kinerja agar mencapai target sesuai yang
direncanakan.
BAB II
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Aksesibilitas
a. Pengertian Aksesibilitas
atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu
sama lain dan “mudah” atau “susah”nya lokasi tersebut dicapai melalui
lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan transportasi yang
biaya perjalanan.
18
19
penggunaan lahan.
interaksi antara dua atau lebih penggunaan lahan yang dapat dicapai
1) Jarak;
2) Waktu tempuh;
3) Frekuensi kendaraan;
1) Waktu tempuh;
2) Biaya/ongkos;
Jalan
bayaran;
6) Barang Curah adalah barang yang berwujud cairan atau butiran yang
bagian luar kendaraan dan bagian luar kemasan sesuai dengan standar
8) Alat Berat adalah barang yang karena sifatnya tidak dapat dipisahkan
ditetapkan;
9) Peti Kemas adalah bagian dari alat angkut yang berbentuk kotak serta
terbuat dari bahan yang memenuhi syarat, bersifat permanen dan dapat
Umum;
risiko kecelakaan;
13) Tarif Angkutan Barang adalah suatu daftar yang memuat harga
berlaku;
14) Surat Muatan Barang adalah surat yang menerangkan pemilik barang,
b. Angkutan Barang
Tempelan;
barang.
24
di sekitarnya;
harus ditutup dengan bahan yang tidak mudah rusak dan diikat
dengan kuat;
d) Tinggi muatan tidak melebihi tinggi bak muatan tertutup diukur dari
milimeter dan tidak lebih dari 1,7 (satu koma tujuh) kali lebar
peraturan perundang-undangan;
peruntukannya;
peraturan perundang-undangan;
3. Efektivitas Logistik
Logistik dan distribusi fisik yang efektif memiliki dampak yang signifikan
Menurut (Sorooshian & Yin, 2018) sistem logistik dapat efektif jika sistem
organisasi dan melibatkan hubungan antara dua atau lebih organisasi serta
aliran sumber daya, material, dan informasi dari hulu ke hilir. Sedangkan
b. Manajemen Logistik
manajemen logistik.
c. Aktivitas Logistik
sebagai berikut:
yang menentukan jenis dan jumlah barang yang akan dibeli, dari siapa
dan dimana barang tersebut dibeli dan kemana barang itu diantarkan;
shipping liner, EMKL, dsb) dari tempat asal barang (shipper) ke tempat
logistik.
Evaluasi kinerja logistik ini memeriksa jaminan kualitas dari proses itu
yang penting.
logistik. Maka, penulis dapat menetapkan hal yang dapat di ukur untuk
ini yaitu:
Kinerja Pelabuhan tergantung pada berbagai faktor yang saling terkait dan
digunakan.
1) Arus Barang
jangka waktu tertentu berfungsi sebagai tolok ukur arus komoditas (ini
adalah jumlah kargo, dalam ton, ditangani dalam jangka waktu tertentu,
Indikator arus barang terdiri tiga ukuran yaitu Berthing Output atau
Kemudian ship output yaitu hasil bongkar muat dari/ke kapal dan
output yakni hasil bongkar muat yang dikerjakan oleh tenaga buruh.
muat dalam ton dikaitkan dengan waktu pelayanan kapal. Geng Output
atau labor output dihitung untuk mengukur tonase bongkar muat yang
tugas bongkar muat dengan cepat dan aman. Jika tidak penting, kapal
dengan panjang dermaga yang tersedia dalam satu satuan waktu, diikuti
dengan daya tampung gudang yang tersedia dalam satu unit waktu, dan
Biaya bongkar muat per ton kargo adalah rasio antara output dan
Metrik efisiensi di sektor jasa terminal dinyatakan sebagai laba per unit
komersial.
Standar kinerja pelayanan operasional adalah standar hasil kerja dari tiap-
fasilitas dan alat, dalam periode waktu dan satuan tertentu. Selanjutnya
sebagai tolok ukur untuk mengevaluasi target kinerja agar lebih efektif.
sebagai berikut:
35
5) Receiving/Delivery petikemas;
atau M 3 .
Ruang penyusunan barang yang tersedia diukur dalam ton hari atau
penyusunan barang.
37
waktu tertentu.
General Cargo (GC), Bag Cargo (BC), Unitized (UN), Curah Cair (CC)
dan Curah Kering (CK) yang ditetapkan dalam Peraturan ini merupakan
nilai-nilai minimal.
sebagai berikut :
38
minimal.
3) apabila nilai pencapaian diatas 10% dari nilai standar kinerja pelayanan
2) apabila nilai pencapaian diatas 90% sampai dengan 100% dari nilai
baik;
3) apabila nilai pencapaian kurang dari 90% dari nilai standar kinerja
kapal bertambat.
dari dan ke Kapal. Usaha Bongkar Muat barang adalah kegiatan usaha
yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari dan ke kapal di
receiving/delivery.
truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan
untuk cargo yang dibongkar, sebaliknya untuk cargo yang akan dimuat ke
5. Pelabuhan
a. Pengertian
untuk melakukan operasi naik dan/atau bongkar dengan cara yang aman
b. Fungsi Pelabuhan
Menurut (Lasse, 2016), fungsi Pelabuhan dibagi kedalam empat hal yaitu:
1) Gateway
produk perdagangan
.
43
2) Link
3) Interface
4) Industrial Entity
c. Kriteria Pelabuhan
berikut :
a) Pelabuhan Utama
b) Pelabuhan Pengumpul
a) Pelabuhan Kelas I
b) Pelabuhan Kelas II
penyeberangan);
B. Kajian Pustaka
2. (Macário, 2013)
bahwa solusi logistik bukan hanya di tentukan hanya oleh karakteristik bisnis
tetapi juga pengiriman, produk dan fitur wilayah kota ( profil logistik) serta
unit produksi yang outputnya harus di kirim unit produksi lainnya, pusat
Peran Pemerintah dalam sektor angkutan barang yang utama adalah sebagai
berikut:
Sebuah buku berjudul : Maritime Logistics bagián buku Bab 4 dengan topic
dan karena itu merusak posisi kompetitif pelabuhan dan rantai logistik
sekarang dan masa depan. Setiap pelaku dari pemerintah dan pelaku pasar
Sebuah buku berjudul : Maritime Logistics bagián buku Bab 9 dengan topic
‘Port Value Chains and the Role of Interdependencies ‘’menurut (Nuzzolo &
logistik dan kinerja rantai pasok pelabuhan yang di tawarkan tidak hanya di
tentukan oleh kemampuan masing masing mitra dari hulu dan hilir.tetapi
Menulis Sebuah Jurnal Penelitian Transportsi Laut pada Badan Penelitian dan
tahun 2035 (dengan asumsi waktu tinggal adalah tujuh hari), tetapi hanya
perlu menambah gudang seluas 160 m2 jika waktu tinggal hanya 5 hari.
kebutuhan untuk panjang dermaga sampai tahun 2035 adalah 250 meter,
kapasitas dan fasilitas Pelabuhan Tanjung Ringgit untuk mendukung Tol Laut
partisipasi konsumen.
C. Kerangka Pikir
didapatkan hasil penelitian. Kerangka pikir dapat dilihat pada gambar 5 sebagai
berikut:
PENEDEKATAN KUANTITATIF
HIPOTESIS
HASIL PEMBAHASAN
SIMPULAN, IMPLIKASI
REKOMENDASI KEBIJAKAN
untuk meneliti populasi atau sempel tertentu yang bertujuan untuk menguji
seperti itu maka diharapkan akan mengetahui dan mampu menganalisis judul
penelitian yang telah ditetapkan. Selain itu penulis berupaya untuk mengetahui
apakah variabel tersebut ada yang memediasi atau berdampak tidak langsung
Oleh karena itu untuk lebih mendalam dalam melakukan penelitian ini penulis
akan menggunakan analisis statistik dengan Path Analysis dengan SEM dengan
SmartPLS versi 3.3 hal ini akan dijelakan lebih lanjut pada bagian berikutnya.
D. Hipotesis
Pelabuhan.
Pelabuhan perintis dengan hasil bahwa kapak perintis hanya berlabuh satu
round voyage .
54
Jalur atau jarak yang ditempuh oleh kapal perintis, serta frekuensi kunjungan
saat ini dinilai masih di bawah standar, serta lama satu round voyage Kapal.
operasional di Pelabuhan.
dengan sistem transportasi yang ada. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
dampak dari kinerja logistik yang efektif yaitu sebesar 70,6% terhadap kinerja
operasional. Oleh sebab itu hal ini dapat dijadikan landasan oleh penulis
penelitiannya.
yang telah penulis uraikan diatas, maka penulis akan membuat hipotesis sebagai
berikut:
56
efektivitas logistik;
operasional;
operasional;
METODE PENELITIAN
yaitu Proses penelitian saat ini selanjutnya akan memberikan interpretasi data
menganalisis data secara induktif dari yang spesifik ke tema yang besar.
yang tepat serta mengujinya, dan mengumpulkan data untuk mendukung atau
kuantitatif .
57
58
Sebuah strategi penelitian yang menuntut pengukuran yang cermat dari variabel-
variabel dari hal yang sedang dipelajari untuk menjawab tantangan penelitian.
kuantitatif adalah dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditentukan, teknik
Adapun jenis penelitian kuantitatif itu terdiri atas metode survei dan metode
eksperimen, tetapi dalam penelitian ini metode kuantitaif yang dipilih yaitu
metode kuantitaif jenis survey dengan cara asosiatif. Metode asosiatif adalah
tentang faktor sosiologis dan psikologis dari sampel yang dikumpulkan dari
kelompok tertentu.
variabel tersebut. Oleh sebab itu dalam analisis ini penulis akan menggunakan
analisi jalur Path Analysis dengan SEM - SmartPLS versi 3.3 untuk mengetahui
dampak jalur secara langsung dan dampak tidak langsung baik itu memediasi
1. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini sejak
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini penulis melakukan sebuah studi pendahuluan atau pra
c. Laporan Penelitian
2. Tempat Penelitian
PT.Temas Shipping Line, Koperasi Tenaga Kerja Kerja bongkar Muat, Badan
berada di Jayapura.
data serta informasi yang di butuhkan dalam penelitian ini. Seperti Badan
3. Waktu Penelitian
akan selesai dibulan Juni tahun 2022. Berikut lampiran jadwal dan tahapan
pada Tabel 5 waktu penelitian yang akan penulis kerjakan dalam penyusunan
2022
No. Keterangan
Jan Peb Maret April Mei Juni
1 Pengajuan
Judul
2 Pengajuan
Objek
Penelitian
3 Penulisan
Pendahuluan,
Tinjau
Pustaka, dan
metode yang
digunakan
4 Pengumpulan
Data
5 Analisis Data
Sumber: Data diolah oleh penulis 2022
1. Populasi
Populasi adalah generalisasi dari kumpulan objek atau orang yang dipilih oleh
2018).
Populasi data dalam penelitian ini adalah pemangku kepentingan dan pelaku
2. Teknik Sampling
sampling yaitu menghasilkan peluang yang sama pada penelitian ini pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk mencari
sampel yang lebih akurat dan mengurangi bias dalam penelitian yang
n = N / (1 + (N x e²))
Sehingga:
n = 667 / (1 + 1,6675)
n = 667 / 2,6675
n = 250 Sampel/Responden
a. Observasi
dengan cara pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap objek yang
b. Wawancara/Interview
c. Kuesioner
Teknik pembuatan skala dalam penelitian ini termasuk dalam skala Likert
1 Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S 4
3 Netral N 3
4 Tidak Setuju TS 2
D. Deskripsi Variabel
1. Definisi Konseptual
yang diukur dan diamati diberikan kepada suatu konsep dan konsep lain.
Untuk memahami dan memudahkan dalam banyak teori yang ada dalam
Kota Jayapura.
distribusi barang dari satu lokasi ke lokasi lain dengan menggunakan moda
angkutan kendaraan pada lalu lintas jalan. yang mengisi kuesioner yaitu
Kinerja pelabuhan adalah sebuah prestasi dari hasil kerja atau tingkat
2. Definisi Operasional
operasional adalah seluruh faktor dan istilah yang akan digunakan dalam
variabel dependen.
66
Dengan adanya keempat variabel tersebut maka perlu diketahui apa saja
1) Jarak
2) Waktu Tempuh
3) Frekwensi Kendaraan
4) Pelayanan Transportasi
5) Biaya
1) Kondisi Pengemudi;
2) Waktu Istirahat;
3) Fasilitas;
6) Umur kendaraan.
Ratio/YOR)
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah akurasi dan keandalan alat ukur yang dipilih. Ketika suatu
alat dianggap asli, itu menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang akurat atau dapat digunakan untuk mengukur
parameter yang seharusnya digunakan. Untuk menguji validitas penulis
menggunakan 250 sampel yang diuji dan untuk mengetahui keabsahan
dengan melihat r tabel. Dengan taraf signifikan 5% dan nilai tabel yang
didapat dari (df = N-2) yaitu 161 maka tabel r sebesar 0,1538.
Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid.
Uji validitas untuk meyakinkan apakah kuesioner yang digunakan dalam
mengukur variabel penelitian valid atau tidak valid. Kuesioner yang valid
artinya kuesioner yang dipergunakan untuk mengumpulkan data itu valid,
yang berarti kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah setiap
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dihapus atau diganti
karena dinilai tidak relavan.
Instrumen yang dianggap valid dengan membandingkannya dengan r tabel
yaitu sebagai berikut :
1) Jika r hitung positif dan dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut
valid.
2) Jika r hitung tidak postif dan r hitung < r tabel maka variabel tersebut
tidak valid.
74
b. Perhitungan Reliabilitas
0,1538 (df = N-2) (df = 161), (a = 5%), dengan nilai Cronbach’s Alpha >
penelitian ini, merupakan salah satu skala yang paling banyak digunakan
variabel ini memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60, maka
k Si
2
X X
2 2
Si = i − i
2
n n
Keterangan :
Xi = jumlah skor setiap butir
Xi2 = jumlah kuadrat skor setiap butir
Jika Cronbach’s Alpha < 0,6 → maka Cronbach’s Alpha poor acceptable
(construct unreliable).
1. Deskripsi Data
a. Mean
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut. Rumus untuk menghitung mean dalam hal
Ʃ𝑥
M𝑒 =
𝑛
Keterangan :
Me = Mean
= Jumlah
Xi = Nilai X ke I sampai ke n
N = Jumlah Individu
b. Median
X1 + X2
Md = 2
Keterangan :
Md = Median
c. Modus
yang sedang popular (yang sedang menjadi mode) atau yang sering
Pendekatan ini dipilih karena dapat menguji variabel indikator dan variabel
laten serta mengukur variabel secara tidak langsung melalui indikator yang
telah di tetapkan.
variabel eksogen.
78
dampak antar variabel penelitian yang sangat terukur secara detail, berbagai
Penelitian ini fokus pada pembahasan serta ruang lingkup kajian pada
dan Regulasi angkutan barang kerja. Penelitian ini mengamati dari persepsi
a. Merumuskan Model
.
79
yang terkait.
bawah ini sebuah diagram jalur lengkap (basic model) versi SEM. Semua
notasi dan tanda gambar dalam gambar tersebut mengacu pada konvensi
Gambar 7 di bawah ini adalah Hubungan antara empat variabel, yaitu dua
(1, 2) dan dua variabel laten endogen (1 dan 2), dimana:
1 = Aksesibilitas
1 = Efektivitas logistik
2 = Kinerja operasional
80
1
Dimana
1 = Aksesibilitas
2 = Regulasi angkutan barang
1 = Efektivitas logistik
2 = Kinerja operasional
3) Persamaan struktural.
82
Error
Error
(1) X1 = (x)11 + 1
(2)X2 = (x)21 + 2
(3)X3 = (x)31 + 3
(4)X4 = (x)41 + 4
(5)X5 = (x)51 + 5
(6)X6 = (x)61 + 6
(7)X7 = (x)71 + 7
(8)X8 = (x)81 + 8
(9)X9 = (x)91 + 9
(10) X10 = (x)101 + 10
83
(1) Y1 = (y)11 + 1
(2) Y2 = (y)21 + 2
(3) Y3 = (y)31 + 3
(4) Y4 = (y)41 + 4
(5) Y5 = (y)51 + 5
(6) Y6 = (y)61 + 6
(7) Y7 = (y)71 + 7
(8) Y8 = (y)81 + 8
(9) Y9 = (y)91 + 0
(10) Y10 = (y)101 + 10
84
sebagai berikut:
Data masukan yang digunakan adalah dimana SEM berbeda dengan teknik
ahli, atau sebagai matriks korelasi. Jika data yang diestimasi memiliki nilai
rata-rata nol dan standar deviasi satu, matriks korelasi adalah matriks
kovarians standar.
85
standar, dengan besaran nilai berkisar antara (-1,00 hingga +1,00), jika
e. Identifikasi Model
berikut:
1
df = (p + q)(p + q + 1) − t
2
estimasi.
Proses dua tahap dapat digunakan untuk menguji model SEM, pertama
Hasil uji-t lengkap dengan tingkat kesalahan uji yang ditetapkan pada 0,05
SEM akan menampilkan output dengan grafik garis merah jika temuan
Melalui uji kesesuaian model, SEM tidak hanya mengkaji model yang
dalam analisis SEM mengacu pada seberapa baik kovarians sampel cocok
Beberapa ukuran model yang sesuai digunakan dalam uji kelayakan model
(Goodness of Fit Test, GOF). Metrik GOF ini pada dasarnya terdiri dari
keseluruhan..
Hal ini diperlukan untuk melakukan diskusi atau analisis statistik dari hasil
yang dikumpulkan untuk menafsirkan model.
Menjawab tantangan penelitian yang disarankan adalah tujuannya. Hasil
dari program SEM, yang menyertakan hasil tersebut, digunakan untuk
menginterpretasikan hasil adalah sebagai berikut:
1) Diagram jalur
2) Keluaran komputasi statistik model pengukuran
3) Keluaran komputasi statistik model struktural
4) Dekomposisi dampak antar variabel
Pengujian Hipotesis
1 1
12
12
1
2 11
Logistik.
89
dilakukan dengan menggunakan uji t (uji t) pada taraf signifikan (α)) = 5%.
Tolak Ho dan terima Ha, jika tvalue ≥ 1,96 (Hair et, al.,2010: 390)
H0: 11= 12= 0; artinya Aksesibilitas, dan Regulasi angkutan barang kerja
Ha: 11= 12≠ 0; artinya Aksesibilitas, dan Regulasi angkutan barang kerja
menggunakan uji F (F test) pada taraf signifikan (α) = 5%, dengan kriteria
Tolak Ho dan terima Ha, jika Fvalue ≥ 3,84 (Hair et, al.,2010: 392)
90
Pengujian Hipotesis 5, 6, 7
Kinerja operasional.
operasional.
1
2
12 21
21 2 2
22
21
21
1
operasional.
operasional.
(t test) pada taraf signifikan (α) = 5%, dengan kriteria Pengujian Hipotesis:
Tolak Ho dan terima Ha, jika tvalue ≥ 1,96 (Hair et, al.,2010 : 390)
H0: 21= 21= 22= 0; artinya Aksesibilitas, regulasi angkutan barang, dan
Kinerja Operasional.
Ha: 21= 21= 22≠ 0 artinya Aksesibilitas, regulasi angkutan barang, dan
Kinerja Operasional.
(F test) pada taraf signifikan (α) = 5%, dengan kriteria pengujian hipotesis
sebagai berikut:
Tolak Ho dan terima Ha, jika Fvalue ≥ 3,84 (Hair et, al.,2010: 392)
Kriteria
Pengujian
Hipotesis Deskripsi Hipotesis Hasil Uji
(=0,05)
BAB ini membahas hasil penelitian yang meliputi deskripsi data variabel penelitian,
1. Aksesibilitas : X1
3. Efektifitas Logistik : Y
4. Kinerja operasional : Z
yang tercakup dalam bab III. Setelah itu, skor diberikan untuk setiap kuesioner
dan setiap responden dalam penelitian ini berdasarkan tanggapan mereka, dan
dibawah ini.
93
94
responden untuk setiap item pertanyaan berada pada rentang 3.315 – 3.474.
untuk setiap pertanyaan pada variabel aksesibilitas. Ini terlihat pada nilai
modus untuk item ke-4, ke-7, ke-9 dan ke-10. Nilai modus ini mencerminkan
Data variabel regulasi angkutan barang (X2) dapat dilihat sebagaimana pada
Regulasi
Angkutan Barang
Reg1 3.092 3.0 3
responden untuk setiap item pertanyaan berada pada rentang 2.932 – 3.438.
untuk setiap pertanyaan pada variabel regulasi angkutan barang. Ini terlihat
pada nilai modus untuk item ke-7 dan ke-9. Nilai modus ini mencerminkan
Data Variabel Efektifitas Logistik (Z) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Efektivitas Logistik
Log1 3.494 4 4
Log2 3.323 3 3
Log3 3.482 4 4
Log4 3.295 3 3
Log5 3.414 3 4
Log6 3.351 3 3
Log7 3.486 4 4
Log8 3.550 4 4
Log9 3.478 4 4
Log10 3.494 4 4
responden untuk setiap item pertanyaan berada pada rentang 3.295 – 3.550.
untuk setiap pertanyaan pada variabel efektifitas logistik. Ini terlihat pada
nilai modus untuk item ke-1, ke-3, ke-5, dan ke-7 sampai ke 10.
setuju dan secara keseluruhan berada pada rentang cukup setuju dan setuju.
97
Data variabel kinerja operasional (Z) dapat dilihat sebagaimana pada tabel
dibawah ini
Opr2 3.390 3 4
Opr3 3.319 3 3
Opr4 3.295 3 3
Opr5 3.367 3 3
Opr6 3.339 3 3
Opr7 3.319 3 3
Opr8 3.323 3 3
Opr9 3.315 3 3
Opr10 3.291 3 3
responden untuk setiap item pertanyaan berada pada rentang 3.315 – 3.458.
untuk setiap pertanyaan pada variabel kinerja operasional. Ini terlihat pada
setuju dan secara keseluruhan berada pada rentang cukup setuju dan setuju.
98
yaitu: outer model dan inner model. Pengukuran outer model ditujukan untuk
Kriteria yang digunakan dalam menilai outer model yaitu uji validitas yang
terdiri atas convergent validity dan discriminant validity serta uji reliabilitas
nilai item yang diestimasi (loading factor) dan nilai Average Variance
dalam penelitian ini dinyatakan valid. Ini karena seluruh item pertanyaan
menghasilkan nilai loading factor lebih besar dari 0.70 dan nilai AVE (Average
Variance Extracted) lebih besar dari 0.5. Akan tetapi, item kelima pada variable
aksebilitas memiliki nilai loading factor kurang dari 0.70 yaitu 0.673.
100
barang masing-masing menghasilkan nilai loading factor kurang dari 0.7. Item
kedua dan keempat pada variabel efektifitas logistik juga menghasilkan nilai
loading factor kurang dari 0.7. Terakhir, item kedua pada variabel kinerja
operasional menghasilkan nilai loading factor kurang dari 0.7. Nilai loading
faktor kurang dari 0.7 masih dianggap valid dalam mengukuran indicator
karena memiliki nilai AVE disetiap variable lebih besar dari 0.5.
yang kuat dalam menjelaskan regulasi angkutan barang karena memiliki nilai
karena memiliki nilai loading factor terbesar (0.787) dari indicator lainnya.
Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa seluruh variabel yang diteliti memiliki nilai
VIF pada tabel 18 mencerminkan bahwa seluruh variabel tidak terjadi gejala
Keluaran hasil tabel di atas, terlihat bahwa nilai korelasi antar variabel
discriminant validity.
2. Inner Model
(R2), relevansi prediksi Q-kuadrat (Q2), dan ukuran efek f-kuadrat (f2) dari
model penelitian, model struktural atau model dalam diuji. R-square untuk
laten yang digunakan dalam penelitian. Model struktural dalam penelitian ini
a. R-Square (R2)
Tabel 20. Nilai R-Square
R Square Keputusan
nilai R-Square < 0.67 dimaknai memiliki kontribusi yang sedang dalam
PLS-SEM < LM. Berdasarkan tabel 21 terlihat nilai RMSE pada PLS-
dampak yang lemah. Terakhir, efektifitas logistik memiliki dampak yang sedang
C. Pengujian Hipotesis
Dalam model struktural, nilai proyeksi untuk hubungan jalur harus signifikan.
Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dilihat dari T-table pada alpha
terlihat dari nilai koefisien jalur aksebilitas sebesar 0,259 dengan arah positif.
Selanjutnya, nilai t-value 3.532 > 1.96 dan Sig. 0.000 < 0.05. Artinya aksebilitas
diterima. Ini terlihat dari nilai koefisien jalur regulasi angkutan barang sebesar
0,539 dengan arah positif. Selanjutnya, nilai t-value 7.520 > 1.96 dan Sig. 0.000
< 0.05. Artinya regulasi angkutan barang berdampak positif dan signifikan
terlihat dari nilai koefisien jalur aksebilitas sebesar 0,160 dengan arah positif.
Selanjutnya, nilai t-value 2.184 > 1.96 dan Sig. 0.029 < 0.05. Artinya aksebilitas
diterima. Ini terlihat dari nilai koefisien jalur regulasi angkutan barang sebesar
0,203 dengan arah positif. Selanjutnya, nilai t-value 2.256 > 1.96 dan Sig. 0.025
< 0.05. Artinya regulasi angkutan barang berdampak positif dan signifikan
diterima. Ini terlihat dari nilai koefisien jalur efektifitas logistik sebesar 0,446
dengan arah positif. Selanjutnya, nilai t-value 5.700 > 1.96 dan Sig. 0.000 < 0.05.
kinerja operasional.
logistik adalah diterima. Ini terlihat dari nilai koefisien jalur hubungan tidak
langsung sebesar 0,116. Selanjutnya, nilai t-value 3.306 > 1.96 dan Sig. 0.001 <
efektifitas logistik adalah diterima. Ini terlihat dari nilai koefisien jalur hubungan
tidak langsung sebesar 0,241. Selanjutnya, nilai t-value 4.172 > 1.96 dan Sig.
0.000 < 0.05. Artinya efektifitas logistik mampu memediasi hubungan regulasi
mempunyai dampak searah terhahap efektifitas logsitik atau dengan kata lain
terhadap efektidfitas logsitik atau dengan kata lain apabila regulasi angkutan
barang meningkat maka akan terjadi peningkatan pada efektifitas dan secara
pelabuhan atau dengan kata lain apabila meningkat mutu regulasi angkutan
signifikan.
pelabuhan.
111
keseluruhan.
Hasil penelitian ini menurut penelitian terdahulu yang di lakukan Suryana ( 2020) yang
menjadi praktis, dan manajemen lalu lintas serta rekayasa diperlukan dan sangat
Hasil Penelitian ini juga menunjukan bahwa pada hasil F-Square jalur variabel
dampak yang sedang terhadap kinerja operasional dalam model structural. hasil
arus yang tidak stabil, menurut hasil penelitian. Hal ini karena peningkatan arus
(volume) dari barat, serta percepatan dan pekerjaan rekayasa lalu lintas yang
.
BAB V
A. Simpulan
pada Pelabuhan kelas II jayapura, sebesar 0,259 dimana nilai t-value 3.532 >
efektif logistik pada Pelabuhan kelas II jayapura, sebesar 0,539 dimana nilai
nilai t-value t-value 2.256 > 1.96 dan Sig. 0.025 < 0.05.
112
113
nilai t-value 4.172 > 1.96 dan Sig. 0.000 < 0.05.
B. Rekomendasi
Kelas II Jayapura.
2. Instansi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi membuat produk hukum
optimal.
3. Instanti terkait yang mempunyai tugas pokok dan fungsi rekayasa lalu lintas
Jayapura.
Gudang dapat di lakukan di luar jam kerja sehingga sehingga proses bongkar
C. Implikasi Kebijakan
Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:
lingkungan pelabuhan
115
pelabuhan.
efektif dan efisien. Dengan demikian kunci dari keberhasilan suatu kebijakan
DAFTAR PUSTAKA
Terhadap Kinerja Operasional Pada UKM Rotan Di Kota Palu. Jurnal Ilmu
Bachrudin, A., & Tobing, H. L. (2017). Analisis Data Untuk Penelitian Survei:
Bakri, M. D., Mansur, A. Z., & Bunga, S. (2020). Analisis Kinerja Bongkar Muat
Pelajar.
Danielis, R., Maggi, E., Rotaris, L., & Valeri, E. (2013). Urban freight
Transport Modelling.
Gayathri, C., Kamala, V., Gajanand, M. S., & Yamini, S. (2021). Analysis of
03-2020-0123
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Khoirunnisa, S., Paramita, R., & Fitria, R. & E. (2021). Kesenjangan Aksesibilitas
Utara dan Selatan Kota Surakarta. Jurnal Desa Kota, 3(2), 133–147.
Khusyairi, A., & Hisyam, E. (2018). Analisis Kinerja Pelayanan Operasional Peti
Kemas Pelabuhan Panglbalam Kota Pangkal Pinang. Jurnal Fropil, 4(2), 74–
88.
International.
Kuncoro, A. E., & Ridwan. (2018). Analisis Jalur (Path Analisis) (E. Kedua
Kuntohadi, H., Rifqi, H. R., & Badarusman, B. (2017). Sistem Antrian Vehicle
2(1), 16–29.
Kusnendi. (2018). Analisis Jalur Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS dan
Pers.
Publishing Limited.
Meersman, H., & Van de Voorde, E. (2013). The Relationship between Economic
Meersman, H., Van de Voorde, E., & Vanelslander, T. (2012). Port congestion
Bingley.
Nasril, C. (2015). Kinerja Pelayanan Kapal dan Kegiatan Bongkar Muat Barang di
Nuzzolo, A., & Comi, A. (2013). Tactical and operational city logistics: freight
Publishing Limited.
bermotor.
Kedatangan Sar.
120
Barang.
Laut Perintis di Pulau Sumatera (Studi Kasus: Rute R-01). Jurnal Penelitian
Enhancing The Logistics and Supply Chain Management Scheme for Thai’s
Saikudin, S., Sulistio, H., & Wicaksono, A. (2015). Kajian Kinerja Angkutan
8(3), 181-191.
Santoso, S. (2019). Mahir Statistik Parametrik, Konsep dasar dan aplikasi dengan
(ed.)). Mahwah.
Sreedevi, R., Saranga, H., & Gouda, S. K. (2021). Impact of a country’s logistical
000238666
Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Media Teknik Dan Sistem Industri, 4(2), 91-
99.
Susanti, S., & Magdalena, M. (2015). Estimasi biaya kemacetan di kota medan.
122
14(2), 1–14.
Teknologi Bandung.
Jakarta, ………………….
Kepada Yth :
Pimpinan ………….
di -
Tempat
Perihal : Permohonan Menjawab Kuesioner
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Penyusunan Tesis saya yang berjudul :
“Aksesibilitas dan Regulasi Angkutan Barang berdampak terhadap Kinerja
Operasional yang Dimediasi Efektivitas Logistik di Pelabuhan Kelas II
Jayapura
Program pascasarjan Instiut Transportasi dan Logistik Trisakti - Jakarta, Saya
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan cara membagikan kuisioner kepada
para Pemangku Kepentingan dan Pelaku usaha yang berada pada ekosistim logistik
angkutan barang dan Bisnis Proses di Pelabuhan Kelas II Jayapura, selanjutnya sy
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I Pimpinan Perusahaan serta jajaranya untuk
mengisi kuesioner secara manual atau mengisi secara online link dengan sebagai
berikut https://bit.ly/PelabuhanJayapura Penelitian ini tidak akan menimbulkan
akibat yang merugikan bagi Instansi/perusahaan dan responden dari setiap jawaban
atas kuesioner. Semua Informasi dari hasil penelitian hanya dipergunakan untuk
penyusunan tesis saja.
Demikian Surat Permohonan pengisian kuisioner ini saya sampaikan atas
perhatian dan kesediannya, Saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Yustus Fonataba
124
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk pengisian:
Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan
identitas responden. Berilah tanda ceklis( √ ) pada salah satu jawaban yang paling
sesuai dengan pilihan anda.
Penilaian Keterangan
SS Sangat setuju
S Setuju
N Netral
TS Tidak Setuju
Nama Responden :
Asal Instansi/Perusahaan :
1. Jenis kelamin
a. laki-laki b. perempuan
a. ≤ 20 tahun b. 21 – 30 tahun
c. 31 - 40 tahun d. ≥ 40 tahun
3. Pendidikan terakhir:
a. 0 - 5 Tahun` b. 5 – 9 Tahun
BAGIAN II
BAGIAN III
BAGIAN IV
BAGIAN V
RIWAYAT HIDUP
Angkasapura tahun 1998. Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 3 Kotaraja tahun
2001. Sarjana Teknik Sipil di Universitas Kristen Indonesia - Jakarta tahun 2007.
Sejak tahun Bulan Maret 2007 sampai dengan Juni 2007 tahun bekerja di PT.
Samudera Marine Indonesia – Cilegon sebagai Dreksi teknis, sejak Bulan Juni
tahun 2007 sampai dengan Bulan Maret tahun 2011 di Perusahaan PT. AMPARI
JAYA - Jayapura sebagai Direksi Teknis, sejak Bulan Maret tahun 2011 sampai
dengan sekarang bekerja sebagai Pegawai Negeri sipil pada Pemerintah Kota
Jayapura.
Menikah dengan Drg Dhani Ayu Andhini pada tahun 2007, dan dikaruniai
tiga anak yaitu Hubsche Natanelle Riche Fonataba. Haggai Princes Rahel Fonataba,