Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817

Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER


SATISFACTION DAN CUSTOMER LOYALTY INSTITUT FRANÇAIS
INDONESIA DI SURABAYA

THE EFFECT OF CUSTOMER EXPERIENCE ON CUSTOMER


SATISFACTION AND CUSTOMER LOYALTY INSTITUT FRANÇAIS
INDONESIA IN SURABAYA
Tanti Utami Dewi1, Priyambodo Nur Ardi Nugroho2
1
Program Studi Teknik Pengolahan Limbah
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jalan Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo Surabaya
2
Program Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jalan Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Email: 1tanti.dewi@ppns.ac.id, 2priyambodo@ppns.ac.id

Abstrak
Bahasa Prancis sebagai bahasa pengantar resmi kedua di Persatuan Bangsa-Bangsa sangat dibutuhkan oleh
banyak kalangan sebagai pengantar dalam dunia professional maupun pergaulan. Institut Français
Indonesia di Surabaya, memiliki peranan penting dalam memberikan kursus Bahasa Prancis berkualitas
dan terpercaya bagi masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya. Kehadirannya dalam lima dekade ini
memberikan arti bagi Surabaya. Hingga awal 2012 pemerintah Prancis memutuskan melakukan perubahan
dalam manajemen dan penerapan kebijakan-kebijakan operasional. Ternyata berdasarkan statistik selama
kurun waktu 2012-2014 terjadi penurunan jumlah siswa. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukan
penelitian mengenai pengaruh customer experience terhadap customer satisfaction dan customer loyalty
Institut Français Indonesia di Surabaya. Pada penelitian ini, 66 siswa dari kelas lanjutan pada bulan Mei
dan Juni dijadikan responden. Hasil penelitian ini kemudian dianalisa menggunakan analisa jalur (path
analysis). Customer experience berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction secara langsung
sebesar 0,967 dengan arah positif, serta customer experience berpengaruh signifikan terhadap customer
loyalty secara langsung sebesar 0,479 dengan arah positif. Begitu dengan customer satisfaction berpengaruh
signifikan terhadap customer loyalty secara langsung sebesar 0,485 dengan arah positif. Pengalaman positif
yang dirasakan oleh para pelanggan dapat memberikan dampak positif dengan adanya pendaftaran
(pembelian kembali) ke jenjang berikutnya, serta membuat mereka mempromosikan Institut Français
Indonesia di Surabaya kepada orang lain.
Kata kunci: customer experience, customer satisfaction, customer loyalty.

Abstract
French as the second official language in the United Nations plays an essential rule in communication as
a foreign language among professional and intercommunication. Institut Français Indonesia in Surabaya
has an essential role in providing quality and reliable French language courses. Its presence during these
five decades was so meaningful to Surabaya until early 2012, and the French government decided to make
changes in the management and implementation of operational policies. Background of the research on the
effect of customer experience on customer satisfaction and customer loyalty Institut Français Indonesia in
Surabaya was based on the declining number of students during 2012-2014. In this study, 66 students from
the advanced class in May and June as respondents. The results of this study were analyzed using path
analysis. Customer experience significant effect on customer satisfaction directly by 0.967 with a positive
direction, as well as the customer experience significant effect on customer loyalty directly at 0.479 with
the positive direction. Customer satisfaction has a significant effect on customer loyalty at 0.485 with
positive direction. Positive experience perceived by the customers can have a positive impact with the
registration (repurchase) to the next level and make them promote (reference) Institut Français Indonesia
in Surabaya to others.
Keywords: customer experience, customer satisfaction, customer loyalty.

30
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

1. PENDAHULUAN tetap sebanyak dua puluh orang (sepuluh tenaga


Pada era globalisasi saat ini, industri jasa di pekerja umum dan sepuluh tenaga admin)
Indonesia terus berkembang hingga merambah dengan otoritas penuh untuk mengelola sendiri
pada bidang pendidikan. Industri jasa pendidikan (lokal) anggaran tahunan yang diberikan pihak
yang saat ini juga sedang berkembang dan Kedutaan.
menjadi trend adalah kursus belajar bahasa asing, Namun sejak Maret 2012, CCCL berubah
mengingat semakin diperlukannya penguasaan menjadi IFI Surabaya dengan disertai perubahan
bahasa asing untuk dapat berkomunikasi dalam lokasi yang lebih kecil, yaitu seluas 1000 m2
dunia internasional. (seribu meter persegi), berada dalam area
Namun seiring dengan semakin banyaknya komplek pertokoan AJBS tanpa fasilitas parkir
perusahaan jasa kursus belajar bahasa asing, gratis untuk siswa. Selain itu terjadi pengurangan
menimbulkan persaingan bisnis yang semakin jumlah karyawan menjadi delapan untuk tenaga
ketat menuntut perusahaan untuk dapat admin dan dua untuk tenaga pekerja umum, serta
menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk manajemen yang terpusat di Jakarta sehingga
mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi otoritas lokal berkurang secara signifikan.
konsumen dalam memilih lembaga kursus Kelebihan dari manajemen baru adalah
bahasa asing. Selain itu, perusahaan juga kualitas pengajaran dan pengajar yang
bergantung pada kepuasan pelanggan untuk terintegritasi dengan standar dari Prancis dan
dapat mempertahankan pelanggan serta menarik semakin banyak pelatihan-pelatihan mengenai
pelanggan baru. Tanggapan konsumen yang pemasaran pada bagian khusus, akan tetapi
merasa puas, akan dilanjutkan dengan dengan berdasarkan data yang dimiliki oleh Institut
kembali lagi dan bersedia membeli produk lain Francais Indonesia (IFI Surabaya), dalam kurun
yang ditawarkan oleh perusahaan serta dua tahun terakhir, didapatkan penurunan jumlah
konsumen tersebut secara tidak langsung akan siswa. Kekurangan lain dari IFI Surabaya adalah
membantu proses pemasaran melalui Word of belum adanya evaluasi lebih mengenai
mouth yang bernada positif (Kotler dan Keller, tanggapan dan pengalaman yang dirasakan
2009:140). Setelah adanya kepuasan yang konsumen (siswa) selama belajar di IFI
dirasakan oleh pelanggan, maka akan dapat Surabaya. Karena itulah diperlukan penelitian
membentuk loyalitas. Loyalitas pelanggan secara dan informasi yang tidak hanya memfokuskan
umum dapat diartikan sebagai kesetiaan pada kualitas tetapi dari segi customer
seseorang terhadap suatu baik produk maupun experience untuk dapat meningkatkan kepuasan
jasa. Loyalitas pelanggan merupakan manifestasi siswa. Dengan penerapan customer experience,
dan kelanjutan dari kepuasan pelanggan. diharapkan konsumen akan mampu
Bahasa Perancis yang merupakan bahasa membedakan produk dan jasa yang satu dengan
asing kedua yang paling banyak digunakan di lainnya karena mereka dapat merasakan dan
dunia serta merupakan bahasa resmi dari memperoleh pengalaman secara langsung.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sehingga Tujuan penelitian ini adalah untuk
eksistensinya sangat dibutuhkan seperti di mengetahui (i) pengaruh customer experience
Indonesia saat ini. Institut Français Indonesia terhadap customer satisfaction, (ii) pengaruh
merupakan satu-satunya Pusat Kebudayaan dan customer experience terhadap customer loyalty,
Pusat Bahasa Resmi yang dinaungi oleh dan (iii) pengaruh customer satisfaction terhadap
Pemerintah Perancis yang telah berdiri selama customer loyalty pada Institut Français Indonesia
puluhan tahun dan tersebar di 4 kota besar yaitu, di Surabaya. Hasil penelitian ini dapat
Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. IFI memberikan manfaat bagi bagi Institut Français
Surabaya sendiri, berdiri sejak tahun 1963 di Indonesia di Surabaya untuk mengetahui sejauh
Surabaya dengan evolusi dari nama Centre mana pengalaman pelangganakan dapat
Culturel Français (CCF) menjadi Centre Culturel membentuk kepuasan konsumen yang
et de Cooperation Linguistique (CCCL) yang selanjutnya akan berdampak pada loyalitas
bertempat di bangunan kolonial seluas kurang konsumen. Selain itu dapat menambah referensi
lebih 4000 m2 (empat ribu meter persegi) bagi yang ingin melakukan penelitian sejenis
dilengkapi fasilitas parkir gratis dan taman yang atau melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
cukup luas sebagai ruang kebudayaan dan pengaruh customer experience terhadap
berekspresi bagi para siswa, jumlah karyawan customer satisfaction dan customer loyalty.
31
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

1. Customer Experience merupakan


2. METODE PENELITIAN pengalaman pelanggan sebelumnya melalui
interaksi secara langsung maupun tidak langsung
2.1 Identifikasi Variabel dengan perusahaan. Indikator pengalaman
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel, pelanggan dalam penelitian ini mengacu pada
yaitu variabel tidak bebas (dependent variable), Pramudita dan Japarianto (2013) yang meliputi:
variabel bebas (independent variable) dan a. Sense, yaitu indra yang dimiliki oleh manusia
variabel intervening yang di klasifikasikan sebagai alat untuk merasakan produk dan jasa
sebagai berikut: yang ditawarkan.
1. Variabel eksogen (independent variable b. Feel, yaitu rasa yang ditampilkan melalui ide,
atau variabel bebas) dalam penelitian ini adalah kesenangan, dan reputasi akan pelayanan
customer experience (X) pelanggan.
2. Variabel intervening dalam penelitian c. Think, yaitu pengalaman menuntut kecerdasan
ini adalah customer satisfaction (Z) dengan tujuan menciptakan pengalaman kognitif
3. Variabel endogen (dependent variable dan pemecahan masalah dengan melibatkan
atau variabel terikat) yaitu customer loyalty (Y). pelanggan secara kreatif.
Kerangka konseptual yang menunjukkan d. Act, yaitu didesain untuk menciptakan
pengaruh positif dari customer experience pengalaman pelanggan yang berhubungan
terhadap customer satisfaction dan customer dengan tubuh secara fisik
loyalty Institut Français Indonesia di Surabaya e. Relate, yaitu adanya hubungan dengan orang
disusun dari tiga variabel penelitian sesuai lain, kelompok sosial lain (seperti pekerjaan,
dengan gambar 1 di bawah ini. gaya hidup) atau identitas sosial yang lebih luas.
2. Customer Satisfaction merupakan tingkat
perbandingan atau hasil evaluasi pelanggan atas
pelayanan yang diberikan dengan harapannya
menggunakan jasa perusahaan (Tjiptono,
2011:453). Kepuasan pelanggan dalam
penelitian ini, diukur melalui beberapa indikator
yang mengacu pada:
a. Overall Satisfaction, secara keseluruhan puas
Gambar 1. Kerangka Konseptual terhadap sebuah pengalaman tertentu dengan
menggunakan produk ini
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap b. Confirmation of Expectation, tidak menyesal
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui tentang keputusan untuk menggunakan produk
data yang dikumpulkan (Sugiyono,2009:51). ini
Berdasarkan tinjauan diatas maka hipotesis yang c. Comparison to Ideal, puas dengan hasil yang
akan diuji dalam penelitian adalah: diperoleh setelah menggunakan produk ini.
H1: customer experience berpengaruh 3. Customer Loyalty merupakan keinginan
terhadap customer satisfaction Institut Français pelanggan untuk tetap bertahan dan tetap
Indonesia di Surabaya. melakukan pembelian pada perusahaan.
H2: customer experience berpengaruh Indikator loyalitas pelanggan dalam penelitian
terhadap customer loyalty Institut Français ini mengacu pada Kotler & Keller (2006:57),
Indonesia di Surabaya. yaitu:
H3: customer satisfaction berpengaruh a. Repeat Purchase (kesetiaan terhadap
terhadap customer loyalty Institut Français pembelian produk)
Indonesia di Surabaya. b. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang
negatif mengenai perusahaan)
2.2 Definisi Operasional Variabel c. Referalls (mereferensikan secara total esistensi
Menurut Sugiyono (2001) definisi perusahaan).
operasional variabel merupakan suatu definisi
yang diberikan kepada suatu variabel dengan 2.3 Prosedur Penentuan Sampel
memberi arti atau mengkhususkan kegiatan atau Sampel adalah bagian dari jumlah dan
membenarkan suatu operasional yang diperlukan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
untuk mengukur variabel tersebut. Definisi (Sugiyono, 2009:62). Sampel dalam penelitian
operasional variabel dalam penelitian ini terdiri ini adalah siswa Institut Francais Indonesia di
dari: Surabaya sebanyak 57 orang. sedangkan untuk

32
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini Dengan demikian dapat digunakan untuk
menggunakan purposive sampling yaitu teknik menjawab pertanyaan sejauh mana pengaruh
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sikap konsumen terhadap Customer Experience
Purposive sampling dipilih karena populasi pada (X), dan Customer Satisfaction (Z) dan terhadap
penelitian yang telah diketahui dan diharapkan Customer Loyalty Institut Français Indonesia di
dengan penggunaannya dapat menghindari Surabaya (Y).
terjadinya bias pada hasil penelitian ini. Gambar 2 menunjukkan analisa jalur dengan
Adapun pertimbangan dalam pengambilan p2 sebagai pengaruh langsung, p1 x p3 sebagai
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai pengaruh tak langsung, dan total pengaruh
berikut: sebagai p2 + (p1 x p3). Kemudian dapat kita
1. Siswa yang kursus di Institut Français tentukan dua persamaan regresi sederhana dan
Indonesia di Surabaya. regresi ganda pada penelitian ini yang
2. Siswa kursus yang aktif selama bulan April- ditunjukkan pada persamaan (2) dan (3).
Mei
3. Bersedia diteliti
Oleh karena jumlah populasi dalam
penelitian ini diketahui sebanyak 66 orang dilihat
dari siswa pada bulan mei sebanyak 50 orang dan
pada bulan Juni sebanyak 16 orang, maka untuk
menentukan jumlah sampel yang diambil
digunakan rumus slovin pada persamaan (1)
berikut.
Gambar 2. Analisa Jalur
𝑁
𝑛= (1) 𝑍 = 𝑏0 +𝑏1 𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑟𝑖𝑒𝑛𝑐𝑒 (𝑋) (2)
1+𝑁𝑒 2
𝑌 = 𝑏0 +𝑏1 𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑟𝑖𝑒𝑛𝑐𝑒 (𝑋) +
Dimana N adalah ukuran populasi yaitu 66 𝑏2 𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑆𝑎𝑡𝑖𝑠𝑓𝑎𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝑍) (3)
orang, dan e adalah prosentase kesalahan karena
ketidaktelilian pengambilan sampel yang masih Dimana Z adalah Customer Satisfaction, b0
dapat diterima ditentukan 5%. Dari hasil dan b1 adalah konstanta dan koefisien Customer
perhitungan didapat n atau ukuran sampel Experience, sedangkan b2 adalah koefisien
sebanyak 57 responden. Customer Satisfaction.
Langkah berikutnya adalah dengan
2.4 Prosedur Pengumpulan Data melakukan Uji F untuk mengetahui apakah
Pengumpulan data dilakukan dengan semua variabel independen yang dimasukkan
menyebarkan kuesioner sebagai teknik dalam model mempunyai pengaruh secara
pengumpulan informasi di mana peneliti bersama-sama terhadap variabel terikat.
membuat beberapa macam pertanyaan dan Hipotesis yang diambil adalah:
jawaban dari responden dapat dikemukakan H0: Tidak ada pengaruh Customer Experience
secara tertulis. Teknik ini mengharuskan terhadap koefisien regresi Customer Satisfaction.
responden untuk membaca dan menjawab H1: Ada pengaruh Customer Experience
pertanyaan tersebut tanpa harus ada peneliti yang terhadap koefisien regresi Customer Satisfaction.
mendampingi. Daerah kritis F-tabel pada derajat signifikan
Data yang digunakan dalam penelitian ini 95% atau α=0.05 dirumuskan pada persamaan
adalah data data internal yang berasal dari dalam (4) sedangkan persamaan F-hitung dapat dilihat
perusahaan berupa data konsumen Institut pada persamaan (5) sebagai berikut:
Français Indonesia di Surabaya dan data primer
yang dikumpulkan oleh peneliti 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼; 𝑘 − 1; 𝑛 − 𝑘 − 1) (4)
𝑅 2 /𝐾
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = (1−𝑅2)/(𝑛−𝑘−1) (5)
2.5 Teknik Analisis
Software SPSS versi 13.00 digunakan untuk Pada persamaan di atas, R2 adalah koefisien
mengolah data-data yang diperlukan, sedangkan determinasi, k adalah jumlah variabel bebas, dan
teknik analisis data yang digunakan adalah uji n adalah jumlah sampel. Langkah berikutnya
validitas, dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk adalah membandingkan Fhitung dan Ftabel. Jika
menguji pengaruh variabel intervening Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, sedangkan jika
digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak.

33
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

Langkah terakhir adalah melakukan uji kali setahun tentang metode pengajaran dan
hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t pengetahuan Bahasa Prancis oleh Kantor Pusat
dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Jakarta, dan setiap tahun, secara bergantian, para
bebas secara individu atau parsial berhubungan pengajar mendapat kesempatan untuk
dengan variabel tergantung. Menentukan mendapatkan pelatihan selama 1 bulan di Prancis
hipotesis pengujian ditentukan seagai berikut: yang di organisir oleh Kantor Pusat. Buku
H0: βi = 0, berarti variabel bebas tidak punya Panduan yang digunakan oleh siswa merupakan
pengaruh yang signifikan terhadap variabel buku yang sudah diakui dan disamakan
terikat penggunaannya di seluruh cabang IFI di
Ha: βi ≠ 0, berarti variabel bebas berpengaruh Indonesia.
yang signifikan terhadap variabel terikat. Mitra kerja maupun masyarakat yang
Kriteria penerimaan dan penolakan H0 mengikuti kursus Bahasa Prancis di IFI Surabaya
dengan melihat besarnya angka probabilitas, umumnya datang dari kalangan pemerintahan,
dalam hal ini probabilitas hitung < 0,05 maka Ha universitas, pelajar, profesional, dan bahkan
diterima dan H0 ditolak, artinya variabel bebas hingga ibu rumah tangga, dengan tingkat strata
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sosial dan strata pendidikan yang bervariasi.
variabel terikat. Begitu pula sebaliknya bila p
hitung > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak 3.2 Deskripsi Hasil Penelitian
artinya variabel bebas tidak mempunyai Berdasarkan data jenis kelamin dapat
pengaruh yang signifikan terhadap variabel diketahui bahwa mayoritas dari 66 responden
terikat. yang merupakan siswa yang kursus di Institut
Français Indonesia di Surabaya berjenis kelamin
3. HASIL DAN PEMBAHASAN perempuan sebanyak 41 orang (62,1%)
Hasil pengamatan lapangan, kuesioner dan sedangkan sisanya berjenis kelamin laki – laki
wawancara dengan responden akan dianalisa sebanyak 15 orang (22,7%). Sebagian besar dari
dalam bab ini. 66 responden yang merupakan siswa yang kursus
di Institut Français Indonesia di Surabaya
3.1 Gambaran Umum Institut Français berumur < 20 tahun sebanyak 29 orang (43,9%),
Indonesia di Surabaya sedangkan yang memiliki umur 20 – 30 tahun
Institut Français Indonesia (IFI Surabaya) sebanyak 21 orang (31,8%) dan yang memiliki
merupakan Pusat Kebudayaan Prancis yang umur 31 – 40 tahun sebanyak 5 orang (7,6%) dan
terletak di dalam area komplek pertokoan AJBS sisanya berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 1
dengan luas area 1000 m2 (seribu meter persegi), orang (1,5%).
berada di lantai 2 bangunan sisi timur komplek Pendidikan responden bervariasi, mayoritas
AJBS ini. Jumlah kelas yang dimiliki sebanyak 7 berlatar belakang pendidikan SMU dengan
ruang yang didesain bergaya modern minimalis jumlah sebanyak 27 orang (40,9%), sedangkan
dan menunjang untuk peralatan audio visual serta yang berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1,
papan interaktif untuk proses belajar mengajar. S2, S3) dengan jumlah sebanyak 19 orang
Tak jauh dari ruang-ruang kelas, terdapat 28,8%. Sedangkan yang berlatar belakang
perpustakaan yang dikelilingi ruang-ruang pendidikan lain-lain seperti SD dan SMP dengan
kantor para pegawai. Fasilitas penunjang lainnya jumlah sebanyak 7 orang (10,6%) dan sisanya
adalah 2 toilet dan dapur yang hanya berlatar belakang pendidikan Akademi/Diploma
dikhususkan untuk para pegawai, sedangkan hanya sebanyak 2 orang (3,0%).
untuk keperluan para siswa, toilet yang dapat Sebagian besar dari 66 responden yang
digunakan adalah milik AJBS yang berada di merupakan siswa yang kursus di Institut Français
lantai 1. Begitu pula dengan musholla yang Indonesia di Surabaya memiliki pekerjaan
terletak ±100-meter dari gedung utama IFI sebagai pelajar atau mahasiswa sebanyak 39
Surabaya, area parkir yang berbayar, dan orang (59,1%), untuk responden yang memiliki
restoran maupun kafetaria yang semua hanya pekerjaan Pegawai Swasta sebanyak 10 orang
dapat ditemukan di luar area IFI Surabaya. (15,2%), untuk responden yang memiliki
Adapun para pengajar yang direkrut oleh IFI pekerjaan Wiraswasta dan Dosen/ Pengajar/
Surabaya semuanya berstandar minimal lulusan Profesional masing-masing sebanyak 3 orang
Sarjana Strata Satu (S1) dari Bahasa Prancis dan (4,5%), dan sisanya sebanyak 1 orang (1,5%)
telah mengantongi sertifikasi internasional memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri/
Bahasa Prancis tingkat C1, tidak hanya itu, para TNI/ POLRI.
pengajar mendapatkan pelatihan minimal satu

34
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

3.3 Analisis Deskriptif Jawaban Responden berarti responden memberikan penilaian Cukup
Jawaban responden didapat dari besarnya Setuju.
interval kelas mean setelah diketahui, kemudian
dibuat rentang skala, sehingga dapat diketahui di 3.4 Metode Analisis Jalur
mana letak rata-rata penilaian responden Hasil analisis regresi sederhana atau
terhadap setiap variabel yang dipertanyakan, persamaan (2) dapat dilihat pada tabel 2 di bawah
dimana nilai rata-rata tersebut akan membentuk ini. Koefisien yang bertanda positif
penilaian seperti tabel 1. menunjukkan perubahan yang searah antara
Pada variabel Customer Experience (X) variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam
mayoritas jawaban dari 66 responden yang perhitungan regresi di atas menunjukkan semua
merupakan siswa yang kursus di Institut Français variabel bebas memiliki koefisien bertanda
Indonesia di Surabaya menyatakan Setuju pada positif. Persamaan regresi sederhana tersebut
pernyataan “Saudara bersedia menunjukkan bahwa Koefisien regresi untuk
merekomendasikan institusi Français Indonesia Customer Experience (X) yaitu 0,967 dan
pada orang lain, seperti kerabat, keluarga, teman, Customer Experience (X) bertanda positif
atau identitas sosial yang lebih luas” yang menunjukkan Customer Experience (X)
memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar mengalami kenaikan atau penurunan sebesar satu
3,56 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,665. satuan, maka Customer Satisfaction (Z) akan
Sedangkan secara keseluruhan pernyataan mengalami kenaikan atau penurunan sebesar
variabel Customer Experience mendapat nilai 0,967 satuan. Hal ini menunjukkan adanya
rata-rata 3,34, yang berarti responden pengaruh Customer Experience (X) positif yang
memberikan penilaian cukup setuju. searah terhadap Customer Satisfaction (Z).

Tabel 1. Derajat Penilaian Setiap Variabel Tabel 2. Hasil Uji Regresi Sederhana
No Interval Rata-rata Penilaian (Customer Experience*Customer Satisfaction)
1 1.00=<interval=<1.80 Sangat tidak Variabel Standardized t Sig
setuju Coefficients
Customer 0,967 30,289 0.000
2 1.80=<interval=<2.60 Tidak Setuju Experience (X)
3 2.60=<interval=<3.40 Cukup setuju
4 3.40=<interval=<4.20 Setuju Hasil analisa regresi berganda atau
5 4.20=<interval=<5.80 Sangat setuju persamaan (3) dapat dilihat pada tabel 3 di bawah
ini. Koefisien yang bertanda positif
Pada variabel Customer Satisfaction (Z) menunjukkan perubahan yang searah antara
mayoritas jawaban dari 66 responden yang variabel independen terhadap variabel dependen.
merupakan siswa yang kursus di Institut Français Dalam perhitungan regresi di atas, menunjukkan
Indonesia di Surabaya menyatakan setuju semua variabel independen memiliki koefisien
pernyataan “Secara keseluruhan Saudara puas yang bertanda positif. Persamaan regresi
telah bergabung dengan IFI Surabaya untuk berganda tersebut berarti koefisien regresi untuk
kursus belajar bahasa prancis” yang memiliki Customer Experience (X) yaitu 0,479 dan
nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,58 dengan nilai bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa
standar deviasi sebesar 1,692. Sedangkan secara saat Customer Experience (X) mengalami
keseluruhan pernyataan variabel Customer kenaikan atau penurunan sebesar satu satuan,
Satisfaction mendapat nilai rata-rata 3,32, yang maka Customer Loyalty (Y) akan mengalami
berarti responden memberikan penilaian cukup kenaikan atau penurunan sebesar 0,479 satuan.
setuju. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
Pada variabel Customer Loyalty (Y) signifikansi Customer Experience (X) yang
mayoritas jawaban dari 66 responden yang searah terhadap Customer Loyalty (Y).
merupakan siswa yang kursus di Institut Français
Indonesia di Surabaya menyatakan setuju pada Tabel 3. Hasil Uji Regresi Berganda (Customer
pernyataan “Saudara memberikan referensi baik Experience, Customer Satisfaction*Customer
atas keseluruhan fasilitas dan pelayanan dari IFI Loyalty)
Surabaya kepada orang lain” yang memiliki nilai Variabel Standardized t Sig
rata-rata tertinggi sebesar 3,44 dengan nilai Coefficients
Customer 0,479 3,303 0.002
standar deviasi sebesar 1,628. Sedangkan secara Experience (X)
keseluruhan pernyataan variabel Customer Customer 0,485 3,346 0.001
Loyalty mendapat nilai rata-rata 3,27, yang Satisfaction (Z)

35
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,002


Koefisien regresi untuk Customer atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
Satisfaction (Z) yaitu 0,485 dan bertanda positif. hipotesis kedua “customer experience
Hal ini menunjukkan bahwa saat Customer berpengaruh terhadap Customer Loyalty Institut
Satisfaction (Z) mengalami kenaikan atau Français Indonesia di Surabaya”, dinyatakan
penurunan sebesar satu satuan, maka Customer diterima.
Loyalty (Y) akan mengalami kenaikan atau Customer Satisfaction memiliki pengaruh
penurunan sebesar 0,485 satuan. Hal ini terhadap Customer Loyalty Institut Français
menunjukkan adanya pengaruh signifikansi Indonesia di Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari
Customer Satisfaction (Z) yang searah terhadap nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,001
Customer Loyalty (Y). atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
Model analisis jalur dapat dilihat pada tabel 4 hipotesis ketiga “Customer satisfaction
dan gambar 3. Dari gambar tersebut berpengaruh terhadap Customer Loyalty Institut
menunjukkan bahwa Customer Experience dapat Français Indonesia di Surabaya”, dinyatakan
berpengaruh langsung terhadap Customer diterima.
Loyalty dengan besarnya pengaruh langsung
adalah 0,479 dan dapat juga berpengaruh tidak 3.6 Pengaruh Customer Experience Terhadap
langsung yaitu dari Customer Experience Customer Satisfaction
terhadap Customer Loyalty melalui Customer Variabel Customer Experience mempunyai
Satisfaction (sebagai intervening) dengan pengaruh terhadap variabel Customer
besarnya pengaruh tidak langsung adalah 0,967 Satisfaction secara langsung sebesar 0,967
x 0,485 = 0,469. Sehingga total pengaruh dengan arah positif, dimana hubungan tersebut
Customer Experience ke Customer Loyalty = terbukti bahwa Customer Experience
0,479 + (0,967 x 0,485) = 0,479 + 0,469 = 0,948. berpengaruh signifikan terhadap Customer
Satisfaction dengan nilai signifikansi sebesar
Tabel 4. Analisis Regresi Jalur 0,000. Dengan demikian hipotesis pertama yang
Pengaruh Regresi Korelasi e
berbunyi “customer experience berpengaruh
Beta Sig r Sig
X→Z 0.967 0.000 0.967 0.000 0.255 terhadap Customer satisfaction Institut Français
X→Y 0.479 0.002 0.948 0.002 0.293 Indonesia di Surabaya” adalah terbukti.
Z→Y 0.485 0.001 0.948 0.001 Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat
diketahui bahwa Customer Satisfaction dapat
dibentuk melalui Customer Experience. Dimana
seseorang yang memiliki pengalaman baik akan
suatu layanan baik jasa maupun produk yang
telah digunakannya, maka seseorang tersebut
akan merasa puas. Menurut Meyer dan Schwager
dalam Pramudita dan Japarianto (2013:2),
Customer Experience adalah tanggapan
pelanggan secara internal dan subjektif sebagai
Gambar 3. Hasil Model Analisis Jalur (Path
akibat dari interaksi secara langsung maupun
Analysis)
tidak langsung dengan perusahaan. Pengalaman
pelanggan berasal dari suatu interaksi antara
3.5 Uji Hipotesis Parsial pelanggan, produk dan kinerja perusahaan yang
Berdasarkan tabel 2-4, dapat disimpulkan memicu suatu reaksi (Gentile et al., 2007).
bahwa Customer Experience memiliki pengaruh Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
terhadap Customer Satisfaction di Institut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Senjaya
Français Indonesia di Surabaya. Hal ini dapat et al (2013) yang melakukan penelitian terhadap
dilihat dari nilai signifikansi yang diperoleh Kafe Excelso menemukan bahwa terdapat
sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan pengaruh langsung positif signifikan yang kuat
demikian hipotesis pertama “customer antara dimensi customer experience quality
experience berpengaruh terhadap Customer dengan kepuasan pelanggan. Demikian halnya
satisfaction Institut Français Indonesia di dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Surabaya”, dinyatakan diterima. Pramudita dan Japarianto (2013) yang
Customer Experience memiliki pengaruh melakukan penelitian pada De Kasteel Resto
terhadap Customer Loyalty di Institut Français Surabaya membuktikan bahwa dimensi customer
Indonesia di Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari

36
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

experience memiliki berpengaruh signifikan 3.7 Pengaruh Customer Experience Terhadap


pada customer satisfaction. Customer Loyalty
Mayoritas siswa-siswi IFI Surabaya adalah Variabel Customer Experience mempunyai
orang-orang yang baru bergabung di gedung baru pengaruh terhadap variabel Customer Loyalty
(IFI Surabaya – AJBS) dan siasanya adalah secara langsung sebesar 0,479 dengan arah
siswa-siswi yang berasal dari gedung lama (IFI positif, dimana hubungan tersebut terbukti
Surabaya – Darmokali). Akan tetapi, seperti yang bahwa Customer Experience berpengaruh
dibahas di Bab 1 mengenai latar belakang dari signifikan terhadap Customer Loyalty dengan
penelitian ini dengan adanya penurunan jumlah nilai signifikansi sebesar 0,002. Dengan
siswa dalam dua tahun terakhir ini, perlu demikian hipotesis kedua yang berbunyi
dicermati mengenai review (ulasan) para siswa “customer experience berpengaruh terhadap
lama di bangunan sebelumnya, yang masih customer loyalty Institut Français Indonesia di
meneruskan kursus di IFI Surabaya - AJBS. Surabaya”, adalah terbukti.
Menurut hasil interview yang dilakukan secara Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat
lisan dengan beberapa orang dari mereka, diketahui bahwa Customer Loyalty dapat
perubahan tempat, suasana, dan fasilitas, mampu dibentuk melalui Customer Experience. Dimana
memberikan pengalaman yang berbeda, yang seorang konsumen yang memiliki pengalaman
dapat berdampak pada kepuasan maupun baik akan suatu layanan baik produk atau jasa
ketidakpuasan pelanggan. Perubahan luas dengan suatu perusahaan maka seseorang
bangunan yang lebih sempit dan serba tertutup, tersebut akan loyal terhadap perusahaan dan
secara visual dan rasa memberikan nuansa yang kemungkinan besar akan melakukan pembelian
berbeda. Jika sebelumnya, banyak pilihan tempat selanjutnya. Hal ini didukung oleh pendapat
atau bahkan kebunpun dapat digunakan untuk Gentile et al (2007), yang menyatakan bahwa
proses belajar-mengajar, sehingga terdapat evaluasi pengalaman pelanggan tergantung pada
variasi suasana yang mampu menyebabkan perbandingan antara harapan pelanggan dan
timbulnya perasaan, pemikiran, gerakan tubuh, kinerja perusahaan
dan hubungan sosial yang jauh menyenangkan Siswa - siswi yang belajar bahasa prancis di
bila dibandingkan dengan belajar di kelas secara IFI Surabaya memiliki beragam alasan dan
monoton. kebutuhan pada saat mendaftar pertama kali
Selain itu, fasilitas kebutuhan dasar manusia menjadi siswa. Pengalaman serta kepercayaan
seperti toilet, musholla, kafeteria tidak lagi masing-masing siswa terhadap pelayanan yang
dijumpai di dalam bangunan IFI Surabaya yang diberikan oleh seluruh elemen IFI Surabaya yang
baru. Begitu pula lahan parkir yang sekarang membuat mereka loyal untuk melanjutkan di
menjadi berbayar. Keakraban para siswa dengan tingkat selanjutnya. Siswa yang memiliki
para karyawan IFI Surabaya pun, menjadi kebutuhan belajar bahasa prancis untuk
terdampak pula, dengan semakin berkurangnya bersosialisasi tentunya berbeda dengan siswa
kegiatan yang melibatkan interaksi antara para yang memiliki kebutuhan untuk memenuhi
siswa dan karyawan. Perbedaan pengalaman- kredit mata kuliah di kampusnya ataupun siswa
pengalaman ini telah membawa pengaruh yang harus segera melanjutkan studi ke Prancis.
terhadap tingkat kepuasan para siswa khususnya Peran bagian pendaftaran sebagai konsultan
para siswa lama. Berapapun kecilnya komposisi dalam mengarahkan dan memberikan masukan-
siswa lama yang masih melanjutkan kursusnya di masukan tentang pilihan kursus yang tepat
IFI Surabaya, memiliki kemampuan Word-of- adalah sangat penting. Pelanggan mendapatkan
Mouth (dari mulut ke telinga) dalam membagi pemenuhan atas kebutuhannya dan IFI Surabaya
pengalamannya kepada publik. Menurut Baker mendapatkan timbal balik positif, yaitu dengan
dan Bitner (dalam Verhoef, 2009), para bergabungnya pelanggan tersebut. Apabila di
pelanggan dapat mempengaruhi pelanggan lain tingkat dasar, para siswa baru merasakan kecewa
baik secara langsung maupun tak langsung. dikarenakan merasa tidak terpenuhi
Perusahaan harus melakukan pendekatan dengan kebutuhannya, terlebih merasa digiring untuk
penuh perhatian karena para pelanggan bukanlah memilih produk yang termahal padahal tidak
produk dari perusahaan, melainkan fokus dari sesuai kebutuhannya, maka dampak negatif yang
komunitas (Bagozzi dkk., Langerak dkk., dalam terjadi adalah berhentinya kepercayaan dan
Verhoef, dkk., 2009). kursus yang diskontinyu (tidak berlanjut).
Sebaliknya, jika siswa merasa puas karena
kebutuhannya terpenuhi, mendapatkan
pelayanan terbaik dari IFI Surabaya, maka tidak

37
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

hanya pendaftaran ulang yang akan dilakukan, transaksi merupakan faktor-faktor penting dalam
akan tetapi mucul pula kecenderungan untuk menentukan loyalitas pelanggan. Selain itu
mereferensikan ke orang lain tentang IFI loyalitas terhadap suatu merek tertentu adalah
Surabaya. Bahkan berdasarkan pengamatan, komitmen untuk membeli ulang produk atau jasa
untuk beberapa siswa dari strata sosial menengah yang disenangi secara konsisten di masa depan
atas, perubahan harga kursus tidak menjadi sehingga menyebabkan pembelian barang yang
permasalahan untuk tetap melanjutkan ke sama secara berulang-ulang daripada mencoba-
jenjang berikutnya karena pengalaman dan kesan coba tawaran menggiurkan dari produsen lain
baik yang diterima selama menjadi siswa yang menyebabkan perubahan kebiasaan.
dianggap merupakan harga yang pantas untuk Karena itulah, sebagai salah satu merek
dikeluarkan. tempat kursus bahasa prancis yang cukup
terkenal selama berpuluh-puluh tahun di
3.8 Pengaruh Customer Satisfaction Terhadap Surabaya, salah satu upaya yang telah dilakukan
Customer Loyalty oleh pihak IFI Surabaya dalam menjaga loyalitas
Variabel Customer Satisfaction mempunyai pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan
pengaruh terhadap variabel Customer Loyalty pra dan pasca pembelian kepada para siswa lama,
secara langsung sebesar 0,485 dengan arah diantaranya pengarahan pendaftaran ulang
positif, dimana hubungan tersebut terbukti sebelum paket kursus berakhir, yang dilakukan
bahwa Customer Satisfaction berpengaruh baik oleh pengajar di kelas tersebut maupun
signifikan terhadap Customer Loyalty dengan bagian pendaftaran, dan adapun permasalahan
nilai signifikansi sebesar 0,485. Dengan yang mungkin timbul dikarenakan salah satu atau
demikian hipotesis ketiga yang berbunyi beberapa siswa tidak dapat dapat melanjutkan
“Customer satisfaction berpengaruh terhadap pada hari dan jam yang sama, maka tim bagian
Customer Loyalty Institut Français Indonesia di pengajaran akan berusaha memberikan pilihan-
Surabaya”, adalah terbukti. pilihan alternatif agar mereka tetap terus
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat melanjutkan kursus ke jenjang berikutnya.
diketahui bahwa Customer Loyalty dapat Penambahan fasilitas cara pembayaran kursus,
dibentuk melalui Customer satisfaction. Dengan yaitu dapat menggunakan kartu kredit dan tanpa
kata lain, saat konsumen mendapatkan rasa puas biaya tambahan. Adapun kesulitan-kesulitan
akan suatu layanan baik produk maupun jasa yang terkait dengan penyerapan materi
yang diterimanya, maka seseorang tersebut pengajaran, siswa dapat berdiskusi dan
cenderung akan loyal pada perusahaan dan berkonsultasi langsung dengan pengajarnya
kemungkinan besar akan melakukan pembelian maupun dengan pengajar lainnya tanpa dipungut
selanjutnya. Hasil pada penelitian ini sejalan biaya tambahan, yang kemudian akan diberi
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh arahan tentang metode atau media belajar bahasa
Senjaya et al (2013) yang menemukan bahwa prancis yang lebih mudah sesuai dengan karakter
kepuasan pelanggan memiliki pengaruh yang siswa tersebut. Semua keluhan atas
positif terhadap loyalitas pelanggan Di Kafe ketidakpuasan siswa khususnya mengenai
Excelso Tunjungan Plaza Surabaya. Vuuren pengajaran, ditampung dan selanjutnya di
et.al. 2012 mengatakan adanya hubungan positif lanjutkan ke Penanggung jawab kursus untuk
antara kepuasan terhadap loyalitas pelanggan dicarikan solusinya dan kemudian di
pada praktek optometrik di Afrika Selatan di informasikan ke siswa tersebut. Sikap proaktif
dalam penelitiannya. IFI Surabaya dalam menyampaikan informasi
Dengan memperpanjang waktu konsultasi baik melalui media sosial maupun menelpon
yang diberikan kepada pasien, memberikan langsung ke siswa merupakan salah satu upaya
peluang bagi pemilik usaha lebih mendapatkan untuk menjaga agar siswa tetap memiliki
informasi kebutuhan dan menjawab kebutuhan komitmen belajar bahasa prancis di IFI Surabaya
mereka lebih efektif. Pelanggan juga merasakan
adanya pelayanan yang lebih intensif serta 4. KESIMPULAN
merasa puas ketika pihak klinik dapat dengan Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
tepat, cepat, dan efisien dalam memberikan Pengaruh Customer Experience terhadap
solusi permasalahannya. Tidak hanya pelayanan Customer Satisfaction dan Customer Loyalty
saja yang membuat para pasien menjadi loyal, Institut Français Indonesia di Surabaya
namun kepercayaan mereka terhadap produk membuktikan bahwa Customer Experience
yang mereka beli dan komitmen pemilik usaha berpengaruh terhadap Customer Satisfaction
untuk menepati janji-janji yang diberikan di awal Institut Français Indonesia di Surabaya;

38
Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB) ISSN(P) : 2615-8817
Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, page. 30-39 ISSN(e) : 2655-5646

Customer Experience berpengaruh terhadap Loyalty Di Kafe Excelso Tunjungan Plaza


Customer Loyalty Institut Français Indonesia di Surabaya: Perspektif B2C”, Jurnal
Surabaya; Customer Satisfaction berpengaruh Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1, No. 1,
terhadap Customer Loyalty Institut Français (2013) 1-15.
Indonesia di Surabaya. Customer Experience [6] Sugiyono 2001, Metode Penelitian Bisnis.
dapat berpengaruh langsung terhadap Customer Bandung: Penerbit Alfabeta.
Loyalty dengan besarnya pengaruh adalah 0,479
[7] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
dan dapat berpengaruh tidak langsung yaitu
Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung:
melalui Customer Satisfaction (sebagai
Penerbit Alfabeta.
intervening) dengan besarnya pengaruh tidak
langsung adalah 0,948. Pengalaman yang [8] Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa.
dirasakan oleh para siswa baik mengenai fasilitas Malang: Penerbit Bayumedia.
fisik, kualitas pelayanan, kualitas pengajaran, [9] Verhoef, F.C, et.al. 2009. “Customer
serta interaksi dengan karyawan IFI Surabaya, Experience Creation: Determinants,
memiliki pengaruh yang sangat penting untuk Dynamics, and Management Strategies”.
mempertahankan loyalitas mereka. Elsevier : Journal of Retailing, Vol 85 pp.
31-41
5. SARAN [10] Vuuren, T.V, et.al. 2012. “Customer
Berdasarkan hasil penelitian, pihak Satisfaction, Trust, and Commitment as
menejemen IFI Surabaya disarankan untuk Predictors of Customer Loyalty within an
memberi perhatian lebih terhadap kritik atau Optometric Practice Environment”.
saran yang disampaikan oleh para siswa dan Southern African Business Review, Vol. 16
segera ditindaklanjuti, membuat wadah media Number 3.
sosial resmi di khususkan untuk para siswa
menuliskan pengalaman, menyampaikan ide-ide,
maupun mempromosikan paket-paket kursus
yang ditawarkan. Disarankan pula, dilakukan
penelitian kepada para siswa tentang faktor –
faktor yang dapat memotivasi mereka untuk rajin
menghadiri kursus serta untuk memotivasi orang
lain untuk ikut bergabung yang nantinya dapat
menjadi bahan pertimbangan pihak menejemen
untuk melakukan strategi marketing yang baru.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Gentile, C., N. Spiller., G. Noci. 2007. “How
to Sustain the Customer Experience: An
Overview of Experience Components that
Co-create Value with the Customer”.
European Management Journal, Vol.25,
No.5.
[2] Kotler, P., & K. L. Keller. 2006. Marketing
Management. New Jersey: Pearson
Education Inc.
[3] Kotler, P., & K. L. Keller. 2009. Marketing
Management, Jakarta: Penerbit Erlangga.
[4] Pramudita, Yoana Arina., dan Edwin
Japarianto. 2013. “Analisa Pengaruh
Customer Value dan Customer Experience
terhadap Customer Satisfaction di De
Kasteel Resto Surabaya”, Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1, No. 1
[5] Senjaya, Vivie, et al. 2013. “Pengaruh
Customer Experience Quality Terhadap
Customer Satisfaction dan Customer

39

Anda mungkin juga menyukai