Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PENGGUNAAN APLIKASI RAPID TYPING SEBAGAI

MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGETIK 10


JARI BUTA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Disusun Oleh:

Cahyaning Mulat Ayu Eriyanti


NIM 20802244001

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan berperan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu
negara. Memasuki era globalisasi membuat suatu negara dituntut untuk
memiliki sumber daya manusia yang memadahi karena sumber daya manusia
sangat menentukan daya saing dari suatu negara. Hal tersebut menjadi salah
satu tantangan serta peluang bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi era
globalisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam segala aspek kehidupan. Upaya peningkatan
kualitas yang dimaksud sebaiknya difokuskan pada aspek-aspek pembelajaran,
agar output peserta didik nantinya menjadi sumber daya yang berkualitas.
Dengan adanya pembelajaran berkualitas maka peserta didik akan dapat
menyerap materi dengan baik, dimana peserta didik mampu memahami maksud
dan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta akan menimbulkan perubahan tingkah laku
peserta didik.
Pada era sekarang ini, pembelajaran sebaiknya didesain kreatif agar dapat
mendorong keaktifan dan kemandirian peserta didik dalam belajar, sehingga
berbagai potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal. Pembelajaran
harus selalu diperbaiki dan disempurnakan agar dapat beradaptasi dengan
kebutuhan dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Dalam era perkembangan teknologi yang
begitu pesat, peran pengajar tidak hanya cukup dengan kemampuan mengajar
peserta didik, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan
untuk memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik.
Perguruan tinggi di Indonesia mayoritas masih melakukan pendekatan
berbasis teaching pada proses pembelajaran. Pendekatan berbasis teaching
menempatkan mahasiswa ditempatkan sebagai objek, dengan media
pembelajaran yang masih konvensional atau lampau. Pendekatan konvensional
ini dapat menghambat kemajuan serta keahlian sumber daya manusia yang
nantinya akan berpengaruh terhadap output sumber daya manusia yang kurang
mampu bersaing dan mandiri dalam menghadapi laju perubahan global yang
semakin pesat. Kurangnya pemanfaatan teknologi mutakhir sebagai media
pembelajaran di era sekarang ini menyebabkan daya tarik pembelajaran menjadi
rendah, sehingga kurang membangkitkan semangat peserta didik untuk belajar.
Rendahnya semangat belajar para mahasiswa memicu lemahnya
penguasaan mereka terhadap ilmu dan teknologi yang seharusnya dimiliki dan
dikembangkan untuk berkontribusi dalam membangun bangsa. Pembelajaran di
perguruan tinggi hendaknya diarahkan untuk pengembangan diri mahasiswa
secara optimal, sesuai dengan minat, keadaan, kebutuhan serta kemampuan
mereka. Selain itu, kegiatan instruksional yang dikembangkan harus
menciptakan suatu keadaan yang memungkinkan peserta didik memiliki
pengalaman hidup dan pengalaman belajar yang lebih luas agar mereka tidak
sekedar menguasai kompetensi yang diharapkan, namun juga mampu
beradaptasi dalam kehidupan bermasyarakat dan berkesempatan
mengembangkan gagasan yang dimilikinya
Mengingat proses pembelajaran identik dengan proses komunikasi, maka
dalam pembelajaran diperlukan media sebagai alat bantu belajar untuk
menyampaikan pesan yang berupa materi kuliah kepada mahasiswa. Media
yang digunakan dalam pembelajaran di perguruan tinggi harus disesuaikan
dengan upaya pembentukan kreativitas, keaktifan, dan kemandirian belajar
mahasiswa. Salah satu jenis media yang berpotensi mampu menumbuhkan
kreativitas, keaktifan, dan kemandirian mahasiswa dalam belajar adalah media
pembelajaran berbasis komputer.
Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu Perguruan Tinggi
Negeri di Yogyakarta yang memanfaatkan teknologi komputer dalam kegiatan
pembelajarannya. Di zaman modern ini banyak sekali aplikasi yang digunakan
untuk menunjang proses pembelajaran, salah satunya adalah aplikasi Rapid
Typing. Rapid typing adalah program perangkat lunak pengetikan memberikan
tutorial mengetik menggunakan 10 jari buta. Universitas Negeri Yogyakarta
merupakan salah satu universitas negeri yang menggunakan aplikasi rapid
typing pada saat proses belajar mengajar dalam mata kuliah mengetik bagi
mahasiswa jurusan ekonomi dan bisnis program studi pendidikan administrasi
perkantoran. Mata kuliah Mengetik merupakan salah satu mata kuliah praktik
yang penting untuk membekali mahasiswa sebagai calon pegawai kantor
maupun guru Administrasi Perkantoran. Penguasaan terhadap keterampilan
mengetik juga menjadi bekal yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk
terjun dalam dunia kerja bidang administrasi perkantoran. Mengetik sudah
menjadi kegiatan rutin setiap orang manusia. Orang-orang yang bekerja di
bagian yang berhubungan langsung dengan komputer, sehari-hari dipastikan
berkorelasi dengan tombol keyboard di komputer atau mesin TIK.

Dalam jurusan Pendidikan Administrasi, keterampilan mengetik 10 jari


merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai bagi mahasiswa
program keahlian administrasi terutama administrasi perkantoran. Dengan
peralatan pengetikan modern menggunakan komputer, aktivitas mengetik
akan lebih baik. Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana seseorang
mampu mengetik dengan benar, cepat dan efisien. Namun pada kenyataannya
tidak semua mahasiswa administrasi perkantoran bisa mengetik menggunakan
10 jari, melainkan hanya menggunakan 2 jari saja sehingga pekerjaan mengetik
tidak maksimal.

Sebagian orang beranggapan bahwa mengetik dengan dua jari saja sudah
cukup, tetapi mengetik dengan dua jari tidak dapat dinilai sebagai mengetik
dengan benar, cepat dan efisien. Dalam bahasa Inggris, mengetik sepuluh jari
disebut “touch typing”, artinya mengetik tanpa menggunakan indra mata saat
mencari tombol keyboard yang diharapkan.Penggunaan model pembelajaran
berbasis komputer berbantuan media rapid typing dapat dijadikan salah satu
alternatif untuk meningkatkan keterampilan mengetik 10 jari bagi mahasiswa
tunanetra, pada kompetensi mengetik 10 jari standar dan dapat membantu
meningkatkan hasil belajar bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Administrasi.
Aplikasi Rapid Typing merupakan aplikasi yang digunakan untuk melatih
kemampuan mengetik 10 jari buta dengan fokus utama kecepatan dan ketepatan
mengetik. Aplikasi ini menghadirkan gabungan huruf, kata, angka, simbol dan
naskah. Terdapat informasi statistik atas performa dan pencapaian latihan yang
mampu diraih saat berlatih pada aplikasi ini sehingga pengguna dapat
mengetahui kemajuan latihan. Informasi statistik tersebut menampilkan
kecepatan dan ketepatan mengetik sehingga kesalahan pada saat pengetikan
akan terlihat. Fitur tersebut tentunya dapat digunakan sebagai acuan untuk
latihan tahap berikutnya yaitu jika jumlah kesalahan terus berkurang artinya
keterampilan mengetik dengan teknik 10 jari buta semakin baik.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis persepsi kemudahan penggunaan dan tingkat efektifitas dalam
penggunaan rapid typing pengetikan pada mahasiswa jurusan Pendidikan
Administrasi Universitas Negeri Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
ada dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Masih terdapat beberapa mahasiswa yang mengetik belum menggunakan
teknik 10 jari.
2. Kecepatan dan ketepatan mengetik kurang diperhatikan oleh mahasiswa.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada penulis terutama keterbatasan
pikiran, waktu, tenaga maupun biaya, maka penelitian ini dibatasi pada persepsi
tingkat efektifitas dan kemudahan penggunaan Rapid Typing dari mahasiswa
Jurusan Pendidikan Administrasi Universitas Negeri Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah aplikasi Rapid Typing efektif dalam meningkatkan kecepatan
mengetik mahasiswa jurusan Pendidikan Administrasi di Universitas
Negeri Yogyakarta?
2. Apakah mahasiswa merasa mudah untuk mengakses dan menggunakan
aplikasi Rapid Typing ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran rapid typing
terhadap keterampilan mengetik mahasiswa jurusan administrasi
perkantoran Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui tingkat kemudahan mahasiswa dalam menggunakan
dan mengakses aplikasi rapid typing.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan mempunyai
manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang digunakan untuk
kepentingan ilmiah. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
penelitian yang akan datang serta bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Dengan mengadakan penelitian ini, maka peneliti akan dapat menambah
wawasan, pengetahuan, dan mengetahui tentang penggunaan aplikasi Rapid
Typing dalam meningkatkan keterampilan mengetik 10 jari buta mahasiswa
jurusan Pendidikan Administrasi Universitas Negeri Yogyakarta

b. Bagi Mahasiswa
1) Memberikan motivasi dan mengubah sikap mahasiswa dalam kegiatan
belajar.
2) Mahasiswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Dosen
1) Dapat mengembangkan pembelajaran dengan berorientasi pada proses dan
bukan hanya hasil, serta secara kreatif dan inovatif menggunakan media
yang memudahkan mahasiswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
2) Memudahkan evaluasi secara langsung.
d. Bagi Universitas
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
diperpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta.

e. Bagi Jurusan Pendidikan Administrasi


1) Mendapatkan masukan strategi dan cara yang bagus tentang sistem
pembelajaran, sehingga sekolah bisa menerapkan cara yang efektif dan
inovatif.
2) Mendapatkan umpan balik guna merancang dan mengaplikasikan media
pembelajaran khususnya pada pembelajaran mengoperasikan aplikasi
perangkat lunak dengan menerapkan media Aplikasi Rapid Typing.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Keterampilan Mengetik 10 Jari Buta
Keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan atau keahlian (skill)
adalah kecakapan yang berkaitan dengan tugas yang dimiliki dan
dipergunakan dalam menyeleasaikan tugas-tugas yang bersifat teknis
maupun non-teknis. Tovey (2001) mengatakan bahwa keterampilan tidak
hanya berhubungan dengan keahlian seseorang untuk mengerjakan sesuatu
yang bersifat tangible. Selain secara fisik, makna keterampilan juga
mengarah pada persoalan mental, manual, motorik, perceptual bahkan
social abilities seseorang.
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahawa keterampilan (skill)
adalah kecakapan yang dimiliki seseorang baik teknis maupun non-teknis
melalui tugas, latihan, dan pengalaman yang berkaitan dengan tugas yang
dimiliki.
Mengetik merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan
untuk menyampaikan dan menuliskan kata atau kalimat ke sebuah kertas
(mesin tik) ataupun layar monitor. Marimin, dkk (2012) berpendapat bahwa
mengetik merupakan pekerjaan yang terdapat pada semua bidang, baik itu
organisasi swasta, organisasi pemerintah maupun organisasi kepartaian dan
organisasi yang lain.
Pendapat lain mengenai pengertian mengetik juga diungkapkan oleh
beberapa ahli. Djanewar (1995) mengatakan bahwa mengetik merupakan
suatu pekerjaan yang berupa keterampilan yang sangat didambakan oleh
setiap orang yang telah memiliki dasar pendidikan umum. Wirodihardjo,
dkk (1993) berpendapat bahwa mengetik adalah pengetahuan dan
keterampilan teknik yang harus dipelajari dan dilatih, sebab tanpa disertai
pengetahuan dan keterampilan teknik tidak akan diperoleh hasil pekerjaan
yang memuaskan.
Berdasarkan pengertian mengetik menurut para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa mengetik adalah pekerjaan yang berupa ketrampilan
dimana harus dipelajari dan dilatih untuk digunakan pada semua bidang agar
pekerjaan lebih efektiv dan memuaskan.
Salah satu metode mengetik yang cukup efektif adalah mengetik 10 jari
buta.Mengetik 10 jari adalah mengetik menggunakan 10 jari dengan masing-
masing jari menekan suatu karakter tertentu pada tuts (tombol) keyboard. Selain
itu menurut J.Paat (1982) mengatakan bahwa mengetik 10 jari disebut juga
dengan mengetik buta (blind typing) yaitu mengetik tanpa melihat (blind) pada
tuts atau tombol keyboard karena diharapkan pengetik telah menghafalkan
sistem mengetik 10 jari tersebut. Mariskha, dkk (2016) mengatakan bahwa
bahwa mengetik 10 jari dikenal juga dengan touch typing. Artinya, mengetik
dengan menggunakan 10 jari tanpa melihat papan keyboard.
Dari beebrapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mengetik 10 jari
buta adalah teknik mengetik memanfaatkan kesepuluh jari tangan dan tanpa
melihat keyboard.Manfaat dan tujuan mengetik 10 jari buta adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan efisiensi mengetik 10 jari lebih karena terdapat
pembagian tugas masing-masing jari di bandingkan dengan beberapa
jari saja. Artinya ratusan jam bisa berharga dan terselamatkan berkat
teknik mengetik 10 jari.
b. Meningkatkan efektivitas mengetik 10 jari karena pengetik cukup
melihat ke layar komputer, tidak perlu ke papan keyboard.
c. Mengurangi kelelahan mental mengetik 10 jari karena mengetik dengan
teknik ini mengurangi kerja otak. Artinya tidak perlu mengerjakan 2 hal
yang lain yaitu mencari tuts keyboard dan melihat output. Mampu
mengetik 10 jari akan lebih fokus ke output.
d. Mengurangi kelelahan fisik karena beban mngetik di bagikan ke 10 jari
dengan peranan masing-masing dan dapat membuat pekerjaan atau
tugas menjadi cepat selesai.

Menurut Rizaldy (2012) Kerugian yang didapatkan seseorang jika mengetik


dengan tanpa menggunakan 10 jari antara lain:
a. Membuat seseorang cepat lelah.
Mengetik tanpa menggunakan 10 jari, bukan hanya akan memakan
waktu yang cukup lama, tetapi juga akan menguras tenaga. Karena harus
melihat keyboard dan layar monitor secara bergantian, melihat keyboard
untuk memasukkan input atau huruf yang akan diketik dan melihat
monitor untuk memastikan output sudah benar. Bandingkan dengan
mengetik tanpa harus melihat keyboard dan hanya fokus pada layar
monitor yaitu dengan keahlian mengetik 10 jari, tentu akan menghemat
tenaga dan waktu.
b. Tidak efektif dan efisien
Dengan menggunakan 11 jari akan membuat jari cepat lelah, karena
tidak semua jari yang digunakan untuk mengetik di keyboard dan hanya
beberapa jari saja yang bekerja sehingga penggunaan jari kita jadi tidak
efisien.
c. Keyboard bisa cepat rusak (berumur pendek)
Jika mengetik dengan 11 jari akan membuat keyboard berumur pendek.
Hal ini terjadi karena tekanan mengetik dengan 2 jari (biasa disebut
mengetik 11 jari) telunjuk lebih kuat daripada tekanan mengetik dengan
10 jari. Tombol Enter adalah tombol yang paling sering rusak karena
tombol ini yang paling sering ditekan bahkan dengan sekuat tenaga. Jika
mengetik dengan 10 jari, tombol Enter hanya akan ditekan dengan jari
kelingking kanan yang tekanan tenaganya lebih kecil dari pada jari
telunjuk.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan mengetik seseorang,
salah satunya adalah sikap. Menurut Sutrisno (2007: 51) sikap yang baik pada
waktu mengetik adalah sebagai berikut:
a. Duduk dengan tepat dan sejajar dengan mesin ketik.
b. Punggung dalam keadaan tegak dan bersandar pada kursi.
c. Dada dalam keadaan lapang dan tidak dibenarkan menekan
meja.
d. Pandangan mata terarah pada naskah.
e. Jari-jari disusun pada tuts pangkal, artinya penempatan jari pada
tuts baris.
f. Bahu dan lengan dalam keadaan kendor.
g. Posisi siku dekat dengan badan, lengan bawah mendatar dan
sejajar dengan tuts.
h. Jarak antara badan dan mesin ketik sepanjang lengan bawah.
i. Kaki merata di lantai dan kaki kiri agak maju ke depan.
j. Pergelangan tangan sedikit rendah, telapak tangan jangan
menyentuk mesin tik, dan jari dalam keadaan melengkapi.

2. Media Pembelajaran
Menurut Muinnah (2019) media pembelajaran merupakan suatu alat yang
digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas,
sehingan dapat menarik minat belajar peserta didik. Arsyad (2016 ) mengatakan
media pembelajaran merupakan manusia, materi, atau suatu kejadian yang
membangun kondisi dan dapat membuat peserta didik mampu memperoleh
ilmu pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Fitriana (2018) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah
alat atau sarana penunjang yang dapat digunakan seorang guru dalam
menyampaikan informasi agar diterima dengan baik.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan suatu alat perantara yang digunakan guru dalam
proses belajar mengajar didalam kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Setiap pembelajaran perlu adanya media untuk mempermudah
pendidik dalam penyampaikan materi dan membuat peserta didik lebih antusias
dalam proses pembelajaran berlangsung.
Kegunaan media pada awalnya hanya sebagai alat bantu dalam kegiatan
belajar mengajar, tetapi saat ini media pembelajaran dapat berfungsi sebagai
sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada peserta didik dalam
rangka memotivasi belajar peserta didik, menjelaskan, dan mempermudah
konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhanan, nyata, serta
mudah dipahami. Dengan ini media pembelajaran menurut Asbawir dalam Arief
Sadiman (2003) dapat berfungsi untuk mempertinggi daya tangkap dengan baik
peserta didik terhadap materi pembelajaran. Media juga diartikan sebagai alat
yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik melakukan belajar,
sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Miarso dalam Arief
Sadiman (2003:16) menjelaskan bahwa kegunaan media dalam pembelajaran
adalah :
a. Memberikan rangsangan yang bervariasi pada otak sehingga dapat
berfungsi lebih optimal.
b. Mengatasi keterbatasan pengalaman peserta didik.
c. Melampaui keterbatasan ruang dan waktu.
d. Memungkinkan interaksi langsung antara peserta didik dan
lingkungannya.
e. Menghasilkan keseragaman pengamatan.
f. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Membangkitkan rangsangan dan memotivasi untuk belajar.
h. Memberikan pengalaman yang menyeluruh.
Adapun faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media harus
dipikirkan karena untuk memenuhi kebutuhan siswa tidak mudah walaupun
sudah tepat dala menggunakan media tetapi jika tidak sesuai dengan keadaan
tidak akan berjalan dengan baik pembelajaran tersebut. Menurut Sadiman
(2010) meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti
karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar,
alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu
dipetimbangkan. Mempertimbangkan media, berapa harganya, berapa lama
diperlukan untuk mendapatkannya, dan format apa yang memenuhi selera
pemakai (misalnya siswa dan guru).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran, yaitu a)
objektifitas, b) program pembelajaran, c) sasaran program, d) situasi dan
kondisi, e) kualitas teknik. Objektifitas dipilih karena keperluan sistem belajar
mengenai metode yang dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru
kemudian program pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamnya (Sutikno, 2013). Perlu
adanya pertimbangan dalam pemilihan media ajar supaya dapat memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Aplikasi Rapid Typing


Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction)
atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer
dapat memproses input menjadi output. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesiamenyatakan bahwa aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem
untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa
pemrograman tertentu. Salah satu contoh aplikasi yaitu Rapid Typing. Rapid
Typing merupakan program aplikasi yang khusus dikembangkan untuk melatih
keterampilan mengetik 10 jari yang benar. Aplikasi ini akan membantu
mengembangkan keterampilan mengetik 10 jari yang terdiri dari pelatihan
kecepatan dan ketepatan mengetik. Aplikasi ini dipublikasikan oleh sebuah situs
http://www.rapidtyping.com.
Program Aplikasi Rapid Typing memiliki fitur berupa data statistik yang
dapat memantau tingkat kecepatan dan ketepatan mengetik. Selain itu,
perkembangan kemajuan prestasi peserta didik dalam mengetik juga tercantum
mulai dari latihan awal sampai akhir dapat diketahui. Data statistik tersebut
digunakan untuk memotivasi peserta didik agar lebih mengembangkan
kemampuannya.
Tampilan program Aplikasi Rapid Typing ini juga cukup menarik.
Tampilan gambar dan teks yang dinamis dan beraneka warna menjadi daya tarik
tersendiri. Gambar dapat diatur sesuai dengan keinginan pengguna. Selain itu
terdapat iringan musik yang menambah keunggulan progam ini.
Aplikasi ini memberikan pilihan untuk beberapa bahasa yang dapat
digunakan.Selain itu aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan beberapa
worksheet yang terdiri dari gabungan huruf yang harus dikerjakan oleh peserta
didik. Worksheet ini dimulai dari latihan mengetik dasar berupa latihan
mengetik abjad sampai dengan latihan keterampilan yang rumit yaitu berupa
kata-kata. Kata-kata tersebut dalam bentuk teks berbahasa Inggris. Aplikasi ini
hanya menghadirkan gabungan huruf yang bukan merupakan kalimat ataupun
kata yang sesungguhnya. Worksheet juga dapat diganti dengan kata yang sesuai
dengan keinginan, misalnya diganti dengan kalimat ataupun dengan kata-kata
berbahasa Indonesia supaya lebih mudah dalam pelatihan.Aplikasi ini memiliki
karakteristik kurang lebih sebagai berikut :
a. Aplikasi ini sangat ringan, hanya sekitar 4 Mb dan sangat ringan untuk
dijalankan baik di komputer PC maupun di laptop.
b. Support di hampir semua windows version.
c. Memiliki beberapa pilihan bahasa, anda bisa mengaturnya pada saat
penginstalan atau setelah penginstalan.
d. Melatih dalam peletakan jari pada posisi huruf yang benar,maksudnya
peserta didik akan ditunjukkan posisi jari apa yang akan melakukan
ketukan pada huruf tertentu, misalnya huruf a (jari kelingking kiri),
huruf d (jari tengah kiri), huruf j (jari telunjuk kanan) dan sebagainya.
Hal ini akan ditandai dengan perubahan warna pada jari dan huruf yang
akan diketik.
e. Model keyboard bisa disesuaikan dengan PC atau laptop anda pada
menu setting.
f. Latihan terdiri dari beberapa tingkatan yang akan melatih anda hingga
mahir mengetik cepat dengan 10 jari.
g. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan statistik dan jurnal keberhasilan
sehingga dapat diketahui sejauh mana perkembangan peserta didik
dalam mengetik (http://ahyanarif.com/2012/09/18/software-untuk-
mengetik- cepat-10-jari/).

B. Penelitian Relavan
A. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Al Rozi, dkk tahun 2018 dengan judul
“Pemanfaatan Program Aplikasi Typing Master Untuk Meningkatkan
Kecepatan Mengetik Siswa SMK Wikarya Karanganyar Tahun
2018/2019 “. Objek dari penelitian tersebut adalah siswa dan guru kelas
X Administrasi Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar dengan
komposisi kelasnya terdiri dari 38 siswa. Tujuan dari penelitian tersebut
adalah untuk mengetahui menganalisis efektivitas penggunaan program
aplikasi typing master dalam meningkatkan kecepatan mengetik pada
mata pelajaran Teknologi Perkantoran di kelas X administrasi
perkantoran SMK Wikarya Karanganyar tahun ajaran 2017/2018.
Adapun hasilnya menyatakan bahwa pemanfaatan program aplikasi
typing master dapat meningkatkan kecepatan mengetik pada mata
pelajaran Teknologi Perkantoran di kelas X administrasi perkantoran
SMK Wikarya Karanganyar tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dapat
ditujukan dari hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti bahwa ada
peningkatan presentase ketuntasan hasil belajar dengan KKM ≥75 pada
siklus 1 sebesar 44,73% dengan rata rata nilai kelas 72,38 dan siklus 2
sebesr 76,31% dengan rata rata 76,33.
B. Jurnal Penelitian yang ditulis oleh Darwis dkk tahun 2021 berjudul
“Pemanfaatan Program Aplikasi Rapid Typing untuk Meningkatkan
Kecepatan Mengetik Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Teknologi
Perkantoran Kelas X OTKP di SMKS PGRI Enrekang Sulawesi
Selatan”. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X OTKP SMKS
PGRI Enrekang Sulawesi Selatan dengan tujuan untuk meningkatkan
kecepatan mengetik, daya tarik dan keseriusan peserta didik dalam
proses pembelajaran Teknik Keyboarding bidang studi Teknologi
Perkantoran di Kelas X OTKP SMKS PGRI Enrekang. Berdasarkan
data hasil penelitian di atas dapat diperoleh gambaran bahwa
pemanfaatan program aplikasi Rapid Typing dalam embelajaran
Mengetik Manual memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta didik.
Dalam hal kecepatan mengetik, lebih dari 70% peserta didik telah
mencapai skor sedang antara 200 cpm sampai di bawah 300 cpm.
Terdapat peserta didik yang mencapai kecepatan tinggi dengan skor 300
cpm atau lebih, namun jumlahnya hanya 3 orang atau 10,87%. Masih
ada peserta didik yang kecepatannya rendah atau kurang dari 200 cpm,
namun jumlahnya tidak banyak yaitu 10,87%. Akurasi mengetik yang
dilakukan peserta didik pada pembelajaran praktik menggunakan
program aplikasi Rapid Typing cukup baik, terbukti seluruh peserta
didik memperoleh skor akurasi lebih dari 90% dengan rata-rata pada
akhir siklus sebesar 99%.

C. Kerangka Berpikir
Mengetik dengan 10 jari buta berirama merupakan kompetensi yang harus
dikuasai para mahasiswa jurusan administrasi perkantoran. Keterampilan
tersebut harus benar-benar dikuasai karena pekerjaan mengetik diharapkan bisa
mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Para mahasiswa dalam menguasai
mengetik 10 jari buta berirama tidak hanya sekali untuk berlatih tapi butuh
beruang-ulang untuk membiasakan keterampilan tersebut. Keterampilan yang
diasah secara berulang –ulang khususnya mengetik manual dengan sistem 10
jari buta berirama akan membiasakan jari-jari tangan melaksanakan tugasnya
dalam mengentak papan tuts sesuai fungsinya masing-masing.
Salah satu strategi untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran
mengetik dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Universitas
Negeri Yogyakarta memanfaatkan aplikasi Rapid Typing untuk media
pembelajaran pada mata kuliah mengetik yang terdapat pada Jurusan
Pendidikan Administrasi. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
mengingat melalui pengihatannya dan menerima informasi melaui citra visual
sehingga terampil mengingat letak tuts serta membiasakan jari-jari untuk
melakukan tugas masing- masing pada saat mengetik yang hal tersebut tidak
hanya sekali namun dilakukan secara berulang-ulang. Jika mahasiswa telah
menguasai keterampilan mengetik 10 jari buta maka artinya aplikasi ini efektif
dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya hasil
belajar dan kecepatan dalam mengetik.
Dengan demikian, peneliti akan menganalisis penggunaan aplikasi rapid
typing pada mahasiswa jurusan Pendidikan Administrasi dengan gambaran
diagram skema alur kerangka pikir sebagai berikut:

Mata Kuliah Rat-Rata Nilai Praktik


Mengetik Mengetik awal
perkuliahan

Penggunaan Aplikasi
Rapid Typing

Rat-Rata Nilai Praktik


Mengetik akhir
perkuliahan
D. Pertanyaan Penelitian
a. Berapa rata-rata skor praktik mengetik mahasiswa pendidikan
administrasi UNY pada awal perkuliahan?
b. Berapa rata-rata skor praktik mengetik mahasiswa pendidikan
administrasi UNY pada akhir perkuliahan?
c. Apakah terdapat kendala ketika menggunakan aplikasi rapid typing?
d. Apakah fitur yang terdapat di aplikasi rapid typing sangat membantu?
e. Apakah aplikasi rapid typing efektif untuk meningkatkan kemampuan
mengetik 10 jari buta?

Anda mungkin juga menyukai