PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, lembaga pendidikan tinggi tumbuh dan berkembang sebagaimana
layaknya industri jasa, dan setiap saat berubah seiring dengan proses globalisasi, oleh
karenanya perlu dipasarkan dan berorientasi kepada mahasiswa sebagai salah satu
pelanggan atau penggunanya. Tindakan terbaik yang perlu dilakukan oleh lembaga
pendidikan tinggi adalah menggunakan umpan balik dari mahasiswa atau calon
mahasiswa untuk mengendalikan perubahan organisasional. Keseuaian antara keinginan
atau persepsi konsumen (customer voice) dan kehendak organisasi pengelola perguruan
tinggi (company voice) merupakan syarat penting keberhasilan proses pendidikan tinggi.
Untuk menyediakan layanan yang lebih baik, perlu dilakukan pengukuran
kepuasan pelanggan agar pelayanan dapat lebih efisien dan efektif. Kepuasan mahasiswa
dianggap sebagai alat yang vital dalam menilai kualitas layanan perguruan tinggi. Hal ini
merupakan akibat dari perguruan tinggi telah menjadi sektof yang kompetitif, dimana
perguruan tinggi mengalami hukum permintaan dan penawaran layaknya sebuah
organisasi korporasi. Perguruan tinggi kini harus bersaing mendapatkan siswa. Perguruan
tinggi harus mempersiapkan strategi mereka agar dapat memiliki keunggulan kompetitif
yang berbeda dengan perguruan tinggi lainnya. Keunggulan ini dapat dicapai melalui
pelayanan yang berkualitas, yang dapat memberikan kepuasan pada pengguna perguruan
tinggi. Kitchroen dalam Nasukah (2014) menegaskan bahwa kualitas pelayanan yang
buruk akan berpengaruh terhadap sektor pendanaan dan kelangsungan hidup perguruan
tinggi melalui penurunan populatitas institusi dan penurunan jumlah dan standar
pendaftar, meskipun dampak tersbut terjadi secara tidak langsung dan dalam jangka
waktu yang lama.
Pentingnya kualitas pelayanan di sektor pendidikan telah menjadi perhatian
sejumlah peneliti, dimana beberapa peneliti lebih konsentrasi dalam mengidentifikasi
faktor-faktor determinan kualitas pelayanan dari sisi siswa sebagai konsumen utama
perguruan tinggi. Pengidentifikasian tersebut, dimaksudkan agar dimensi kualitas
pelayanan perguruan tinggi ditentukan secara kontekstual, karena perguruan tinggi
berbeda dengan organisasi jasa lainnya. Tampubulon dalam Nasukah (2014)
mengemukakan bahwa yang dihasilkan oleh perguruan tinggi pada dasarnya adanya jasa
kependidikan, yang disajikan kepada para pelanggan, terutama mahasiswa. Untuk itu,
1
dalam menganalisis kepuasan mahasiswa atas kualitas pelayanan, konteks perguruan
tinggi akan menentukan atribut-atribut yang akan digunakan dalam pengukuran.
Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah pendidikan tinggi vokasi dimana
proses pendidikannya difokuskan pada keterampilan, dengan struktur program pendidikan
memuat 40 % materi teori dan 60 % materi praktik. Prodi DIII Keperawatan Solok
merupakan salah satu program studi vokasi bagian dari Poltekkes Kemenkes Padang yang
terus berupaya melakukan peningkatan kualitas sebagai upaya mencapai visi sebagai
pendidikan tinggi keperawatan unggulan. Agar visi tersebut tercapai dan pengalaman
praktik peserta didik dapat menghasilkan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang
telah ditentukan, maka diperlukan laboratorium yang sesuai standar.
Laboratorium merupakan unsur penting sebagai sarana penunjang kegiatan ilmiah.
Secara umum, laboratorium pendidikan adalah suatu pelayanan. Kepuasan pelanggan
(mahasiswa) menjadi salah satu tujuan pelayanan dari suatu laboratorium. Dalam rangka
meningkatkan kualitas lulusan, khususnya dalam kompetensi keterampilan diperlukan
evaluasi yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh pada aspek laboratorium.
Pelayanan kepada mahasiswa bisa dikatakan baik (profesionalisme) bila
mahasiswa dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan dan dengan prosedur yang tidak
panjang, waktu cepat dan hampir tidak ada keluhan yang diberikan kepadanya.
Peningkatan pelayanan laboratorium dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
mahasiswa sebagai pengguna serta menunjang keberhasilan mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Laboratorium pendidikan Prodi DIII Keperawatan Solok telah
mengupayakan memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan
fasilitas laboratorium, sumber belajar, dan sarana lainnya, namun masih terdapat keluhan
mahasiswa terkait alat-alat laboratorium yang tidak memadai, dan jadwal praktik yang
tidak sesuai dengan rencana, sehingga mahasiswa kesulitan untuk meminjam alat dan
meminta bahan ke pengelola laboratorium.
Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Hubungan kualitas pelayanan laboratorium dengan tingkat kepuasan mahasiswa Prodi
DIII Keperawatan Solok Poltekkes Kemenkes Padang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “apakah ada hubungan kualitas pelayanan laboratorium dengan
2
tingkat kepuasan mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Solok Polttekkes Kemenkes
Padang?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan kualitas pelayanan laboratorium dengan tingkat kepuasan
mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Solok Polttekkes Kemenkes Padang
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat kualitas pelayanan laboratorium Prodi DIII Keperawatan
Solok secara umum
b. Mengetahui tingkat kualitas pelayanan laboratorium Prodi DIII Keperawatan
Solok secara umum pada masing-masing dimensi kualitas pelayanan
c. Mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa laboratorium Prodi DIII Keperawatan
Solok
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil Penelitian ini diharapakan dapat memberi sumbangan kepada ilmu
pengetahuan khususnya dalam lingkup pendidikan keperawatan tentang kualitas
pelayanan laboratorium terhadap kepuasan mahasiswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pengelola laboratorium keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak
pengelola laboratorium keperawatan supaya dapat menetapkan standar kualitas
pelayanan laboratorium keperawatan.
b. Bagi tenaga pendidik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi tenaga pendidik
untuk dapat menetapkan standar kualitas pelayanan laboratorium dari segi tenaga
pendidik agar pembelajaran di laboratorium lebih efektif dan efisien.
c. Bagi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, sumber data, dan
rujukan bagi penelitian berikutnya serta dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
yang berkepentingan untuk melakukan penelitian yang sejenis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
B. Konsep Kualitas Pelayanan
1. Defenisi Kualitas Pelayanan
Menurut Gronroos dalam Mulyana (2017), pelayanan adalah suatu aktivitas
atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal
lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk
memecahkan permasalahan konsumen/ pelanggan.
Parasuraman dalam Nasukah (2014) juga menyatakan bahwa kualitas
pelayanan merupakan opini klien yang terkait dengan bagaimana pelayanan tersebut
sukses atau tidak sukses disampaikan kepada konsumen, sehingga muncul dua teori
mengenai harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan.
2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi kualitas pelayanan yang telah dikenal secara umum adalah ServQual
yang dikembangkan oleh Parasuraman yang terdiri atas lima dimensi kualitas
pelayanan yaitu:
a. Tangible
Merupakan tampilan dari fasilitas fisik, peralatan, personal, dan alat-alat
komunikasi
b. Reliability
Kemampuan untuk memenuhi janji pelayanan secara akurat
c. Responsiveness
Kemauan untuk membantu stakeholder serta menyediakan layanan dengan segera
d. Assurance
Keramahan staf dan kemampuan mereka untuk menanamkan kepercayaan dan
kepastian
e. Emphaty
Kepedulian serta perhatian terhadap konsumen
7
C. Bagan Penelitian
Menentukan
Identifikasi Menentukan Menyusun
Studi pustaka variabel dan
masalah hipotesis instrumen
sumber data
Pengolahan Mengumpulk
Kesimpulan Analisis data
data an data
Pengelolaan
laboratorium
Website yang efektif
laboratorium dan efisien di
Hubungan era 5.0
kualitas layanan
laboratorium
Gambaran dengan
kondisi kepuasan
laboratorium mahasiswa
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Survey Literatur
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Hipotesis
Pengolahan Data
Analisis Data
Menarik Kesimpulan
9
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian korelasional karena mengkaji
hubungan antara dua variable melalui pendekatan cross sectional (Nursalam, 2008).
E. Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik ini dilakukan untuk mengubah data berupa skor menjadi kode
informasi yang penting dalam proses pengambilan keputusan.
10
2. Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik univariat
dan bivariat.
F. Defenisi Operasional
11
BAB IV
12
BAB V
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
13
sebagai narasumber, pembicara,
praktisi, pakar yang memberikan
informasi/pengetahuan kepada
pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai
negeri dapat diberikan dengan
ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I
penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I
penyelenggara sepanjang peserta yang
menjadi sasaran utama kegiatan
berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
7 Belanja a. Belanja perjalanan biasa
Perjalanan b. Belanja perjalanan dalam kota
c. Belanja perjalanan paket meeting
dalam kota
d. Perjalanan paket meeting luar kota
e. Perjalanan luar negeri
Bulan
N
KEGIATAN
o
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
1 Penyusunan
instrument dan
persiapan lapangan
2 Persetujuan Etik
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan data
5 Analisis data
6 Penyusunan laporan
penelitian
7 Presentasi Hasil
penelitian
14
DAFTAR PUSTAKA
BPPSDMK. (2016). Standar laboratorium Diploma III keperawatan. Kemenkes RI: Jakarta.
Chandra, Teddy, dkk. (2018). The effect of service quality on student satisfaction an student
loyalty: an empirical study. Journal of Social Studies Education Research, 9 (3), 109-
131.
Indrasari, Meithiana. (2019). Pemasaran dan kepuasan pelanggan. Unitomo Press: Surabaya.
Irawan, Handi. (2002). 10 prinsip kepuasan pelanggan. PT. Elex Media Computindo:
Jakarta.
Nasukah, Binti. (2014). Analisis kepuasan mahasiswa atas kualitas pelayanan perguruan
tinggi agama islam negeri (studi kasus di universitas islam negeri maulana malik
ibrahim malang). UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Malang
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba
Medika: Jakarta.
Putra, Mahardika. (2016). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat
inap rumah sakit cut meutia tahun 2016. USU: Sumatera Utara
Sitinjak, Tony. (2002). Model matriks konsumen untuk menciptakan superior customer value.
PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
15