Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia semakin meluas,
terbukti dari tahun ke tahun semakin banyak berdirinya lembaga pendidikan
baik formal maupun non-formal. Perkembangan tersebut dirasakan diseluruh
satuan pendidikan tidak terkecuali pendidikan tinggi, hampir disetiap daerah
diseluruh Indonesia mempunyai Perguruan Tinggi sebagai salah satu bukti
kemajuan daerah tersebut.
Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia nomor 49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi
dalam pasal 1 nomor 7, pengertian pendidikan tinggi yaitu: jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program
sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program
spesialis yang diselenggarahakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia (Anonim, 2014, hal. 05).
Perguruan tinggi menjadi buruan masyarakat Indonesia sebagai wadah
untuk meningkatkan kompetensinya dalam salah satu bidang ilmu
pengetahuan. Serta menjadi batu loncatan yang memberikan pelayanan jasa
pendidikan untuk pendidikan jenjang tinggi. Selain itu perguruan tinggi
mempunyai legitimasi bagi para lulusannya untuk dapat bekerja disuatu
instansi sesuai dengan jurusan yang ditekuni. Program pemerintah
mewajibkan belajar 9 tahun untuk masyarakat Indonesia nampaknya harus
mulai diperbaharui, melihat tuntutan dari dunia pekerjaan dankebutuhan
masyarakat untuk menaikan derajat hidupnya.
Dengan semakin bertambahnya jumlah perguruan tinggi di Indonesia
baik swasta ataupun negeri, mengindikasikan adanya persaingan yang
semakin kompetitif. Persaingan ini menuntut para aparatur organisasi
perguruan tinggi harus terus berbenah untuk menarik minat para konsumen

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


2

(mahasiswa). Perbaikan tersebut harus memenuhi segala aspek, termasuk


sarana dan prasaran pendidikan khsusnya fasilititas laboratorium.
Dunia persaingan juga mengharuskan perguruan tinggi seminimal
mungkin dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi. Ada delapan
standar nasional yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi di Indonesia
terdiri dari; standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, satandar
proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pemebelajaran, standar
pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan.
Salah satu yang menjadi perhatian konsumen yaitu mengenai standar
sarana dan prasarana yang khususnya alat laboratorium yang dimiliki oleh
pihak perguruan tinggi, dimana hal tersebut dapat menunjang perkuliahan
yang lebih efektif, efisien. Tersedianya alat laboratorium pendidikan yang
maksimal serta dengan layanan yang berkualitas untuk terus menjaga dan
memelihara alat laboratorium tersebut, secara tidak langsung akan
mempengaruhi kenyamanan dan memberikan rasa puas bagi konsumen
perguruan tinggi (mahasiswa). Lembaga pendidikan yang kurang
memperhatikan alat laboratorium pendidikan dalam menunjang pembelajran,
akan cenderung berdampak negative terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik, sebagai contoh tidak adanya teknologi yang membantu proses
pembelajaran akan mengurangi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Menggunakan teknologi dalam pembelajaran akan mempermudah pendidik
memberikan materi kepada peserta didik, dan membuat pembelajaran menjadi
efektif karena peserta didik akan mudah memahami materi dengan bantuan
mikroskop.
SNPT atau standar nasional pendidikan tinggi menjadi acuan setiap
perguruan tinggi untuk menyusun penyelenggaran perusahaan jasa
pendidikan. Salah satu poin dari SNPT ini yaitu standar sarana dan prasarana
pembelajaran termasuk alat laboratorium. Dalam Peraturan Menteri tahun
2014 nomor 49 pasal 30 menyebutkan bahwa standar sarana dan prasarana
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


3

dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan


capaian pembelajaran lulusan (Anonim, 2015, hal. 18).
Kebijakan tersebut merupakan sebuah aturan yang mengikat bagi
seluruh perguruan tinggi yang berada dibawah wilayah hukum Republik
Indonesia. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi merupakan salah satu PTN
(Perguruan Tinggi Negeri) yang berada dibawah wilayah hukum Republik
Indonesia yang harus memenuhi SNPT. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
mempunyai 8 Fakultas, salah satunya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang
merupakan fakultas tertua dengan 8 Jurusan/Program Studi yaitu Pendidikan
Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris,
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Manajemen Pendidikan, Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Guru Raudatul Atfal, Pendidikan
Matematika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Fisika.
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memiliki fasilitas pendukung dalam
meningkatkan proses pelayanan belajar mengajar. Salah satunya adalah
laboratorium Biologi. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka suatu keharusan
laboratorium Biologi dapat berperan dengan baik dalam meningkatkan
kemampuan belajar mahasiswa, karena diharapkan laboratorium dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa
pendidikan Biologi untuk dapat merealisasikan konsep ilmu Biologi yang
abstrak menjadi konkret, sehingga mampu meningkatkan pemahaman konsep
mahasiswa dengan melakukan penyelidikan secara langsung, serta dapat
meningkatkan sikap ilmiah dan keaktifan mahasiswa.
Kegiatan praktikum dalam pembelajaran Biologi yang merupakan
bagian dari Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pengamatan terhadap fenomena alam menjadi pilar utama
dalam pelaksanaan praktikum IPA. Hal tersebut sejalan dengan prinsip
pelaksanaan kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidikan. Di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


4

dalam Depdiknas (2006, hal. 23) dinyatakan bahwa pelaksanaan kurikulum


2006 adalah dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam. Sehingga para guru bisa
memiliki metode pembelajaran yang efektif dan menarik.
Berdasarkan hasil grand tour awal penulis dapat diambil kesimpulan
awal permasalahan yang terjadi pada proses pelaksanaan praktikum
mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah dan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah masih melihat kurangnya
ketersedian perangkat atau alat praktikum di laboratorium biologi Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang mana faktanya hanya
memiliki satu ruangan labor saja padahal mata kuliah yang dipraktikum
jumlahnya lebih dari lima mata kuliah. Disamping itu juga pada proses
pengelolaan laboratorium biologi khususnya belum berdasarkan Sumber Daya
Manusia yang dibutuhkan dan sistemnya belum berjalan dengan baik. Sarana
prasarana laboratorium yang minim mengakibatkan kurang maksimalnya
pencapaian materi praktek oleh mahasiswa jurusan biologi.
Berdasarkan hasil grand tour selanjutnya yaitu dilaboratorium di
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kekuurangnya fasilitas alat laboratorium sehingga menyebabkan terbatasnya
kegiatan pelaksanaan praktikum biologi, ini dibuktikan dengan diadakanya
setiap tahun Praktikum Lapangan ke Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidikn dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bandung dikarnakan ketidak
lengkapan alat, bahan dan sarana prasara yang ada di laboratorium Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
Untuk mencoba mengatasi masalahan yang ada perlu adanya perhatian
dari pihak pemirintah setempat atau pun pihak kampus untuk meningkatan
atau melengkapi alat-alat laboratorium Biologi karena laboratorium
merupakan Salah satu sarana pembelajaran yang dibutuhkan dalam mencapai
hasil belajar siswa. Menurut Faiz (2016, hal. 5) laboratorium merupakan suatu
tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


5

(penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu Biologi dan


lain-lain. Dalam pendidikan Biologi, kegiatan laboratorium (praktikum)
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut
menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk
mencapai tujuan pendidikan Biologi. Adapun empat alasan pentingnya
kegiatan praktikum Biologi adalah: (1) praktikum membangkitkan motivasi
belajar Biologi; (2) praktikum mengembangkan keterampilan dasar
melakukan eksperimen; (3) praktikum menjadi wahana belajar pendekatan
ilmiah; dan (4) praktikum menunjang materi pelajaran.
Berdasarkan latar belakang mesalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti mengambil judul penelitian “Analisis Kepuasan Mahasiswa
Terhadap Fasilitas Alat Laboratorium Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya fasilitas alat laboratorium yang tersedia dijurusan pendidikan
biologi
2. Kurang maksimalnya kegiatan praktikum Biologi yang dilakukan
mahasiswa
3. Pengelolaan alat-alat laboratorium belum maksimal.
4. Rendahnya perhatian terhadap kelengkapan alat-alat laboratorium.

C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:
1. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


6

2. Permasalahan yang diangkat adalah analisis kepuasan mahasiswa tarhadap


fasilitas alat laboratorium Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN STS Jambi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latara belakang masalah diatas maka dalam
penelitian ini difokuskan “untuk mengetahui berapa besar tingkat kepuasan
mahasiswa terhadap fasilitas alat laboratorium Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi”?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui macam-macam alat laboratorium yang disediakan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap alat
laboratorium di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah
keilmuan dalam bidang manajemen Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
b. Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumbangan bagi Program Studi Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN STS Jambi dalam rangka meningkatkan kualitas
kepuasan pelayanan pelanggan (mahasiswa).
c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
kesarjanaan Strata Satu (SI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
STS Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


7

BAB II
LANDASAN TEORI, STUDI RELEVAN, KERANGKA PIKIR DAN
HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Kepuasan
Terdapat bermacam-macam definisi yang muncul terkait dengan istilah
kepuasan dan hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya beberapa pendapat
para ahli mengenai definisi kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kepuasan berasal dari kata “puas”
yang memiliki arti merasa senang atau merasa cukup. Sedangkan arti
kepuasan intu sendiri meupakan perihal yang bersifat kesenangan ataupun
keinginan.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kepuasan berarti merasa
senang (gembira, senang, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat
hatinya), yang artinya harapan tinggi sementara unjuk kerjanya biasa-biasa
saja, maka kepuasan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila unjuk kerja
melebihi dari harapan maka kepuasan akan tercapai.
Kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis” artinya
cukup baik, memadai dan “factio” artinya melakukan atau membuat. Secara
sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau
membuat sesuatu memadai.
Berikut merupakan definisi menurut berbagai ahli mengenai konsep
kepuasan yakni sebagai berikut:
a. Howard dan Sheth (1969) megungkapkan bahwa kepuasan adalah situasi
kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan
antara hasil yang didapatkan dibanding dengan pengirbanan yang
dilakukan. Swan et al. (1980) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai
evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja
produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok
atau tidak cocok dengan tujuan/pemakaiannya. Olier (1981)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


8

mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap


surprise yang inheren atau melekat pada perolehan produk dan/atau
pengalaman terhadap konsumsi. Chrurchill dan Surprenant (1982)
merumuskan kepuasan pelanggan sebagai hasil pembelian dan pemakaian
yang didapatkan dari perbandingan antara reward dan biaya pembelian
dengan konsekuensi yang diantisipasi sebelumnya.
b. Westbrook dan Reilly (1983) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan
merupak respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman yang
berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau
bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku pembeli),
serta pasar secara keseluruhan. Respon emosional dipicu oleh proses
evaluasi kognitif yang membandingkan persepsi (atau keyakinan) terhadap
objek, tindakan atau kondisi tertentu dengan nilai-nilai (atau kebutuhan,
keinginan dan hasrat) individual.
c. Definisi kepuasan berdasarkan disconfirmation paradigm (Oliver, 1997),
kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, di mana
persepsi terhadap kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih memenuhi
atau melibihi harapan sebelum pembelian (Faiz, 2016, hal. 27).
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard yang dikutip oleh Ujang
Suwarman mendefinisikan kepuasan sebagai: “satisfaction is defined here as a
postconsumption evaluation that a chosen alternative at least meets or
exceeds expectations” dan menurut Mowen dan Minor mengartikan kepuasan
sebagai “consumer satisfaction is defined as the overall attitude consumers
have toward a good or service after they have acquired and used it. It is a
postchoice evaluative judgement resulting from a spesific purchase selection
and the experience of using/consuming it”(Suwarman, 2011, hal. 321).
Menurut Nasution, kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara
harapan dan kerja atau hasil yang dirasakan karena pelanggan adalah orang
yang menerima hasil produk seseorang (Nasution, 2001, hal. 48).
Sedangkan menurut Philip Kotler L, kepuasan adalah tingkat perasaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


9

seseorang setelah membandingkan kerja (atau hasil) yang dia rasakan


disbanding dengan harapannya (Philip Kotler, 1997, hal. 46).
Dari berbagai pengertian mengenai kepuasan yang telah dijelaskan di
atas, maka kepuasan adalah perasaan emosional seseorang yang menyatakan
rasa senang terhadap tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
Menurut Fandy (2002, hal. 26) Ada lima dimensi kepuasan yaitu:
a. Reliablity (keandalan)
Mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja (performance)
dan kemauan untuk dipercaya (dependability).
b. Responsiveness (daya tanggap)
Yaitu kemauan dan kesiapan dosen untuk memberikan jasa yang
dibutuhkan pelanggan agar dapat memberikan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
c. Assurance (jaminan)
Mencakup pengetahuan,kemauan kesopanan,sifat dapat
dipercayayang dimiliki para staf,bebas dari bahaya, resiko atau keragu-
raguan.
d. Empathy (Empati),
kemudahan dalam melakukan hubungan komonikasi yang baik
perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
e. Tangibles (bukti langsung),
meliputi fasilitas fisik,perlengkapan, pegawai dan sarana komonikasi.

Kepuasan mahasiswa dengan mutu fasilitais alat laboratorium dalam


proses pembelajaran memiliki keterkaitan yang kuat. Semakin berkualitas
fasilitais alat laboratorium, maka semakin tinggi pula pencapaian kepuasan
mahasiswa. Kepuasan mahasiswa merupakan esensial dalam TQM (Total
Quality Management), oleh sebab itu sebuah Perguruan Tinggi harus
mengidentifikasi kebutuhan para mahasiswa secara cermat dan berusaha
memuaskan dengan memandang bahwa mahasiswa sebagai pelanggan utama
yang harus dilayani (Margono, 2005, hal. 11). Dalam hal ini penulis

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


10

menekankan pada kepuasan pelanggan (mahasiswa) yang meinikmati jasa


pendidikan. Kepuasan tersebut merupakan keadaan psikologis mahasiswa
terhadap alat-alat laboratorium dalam ruang lingkup kampus.

2. Pengertian Laboratorium
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laboratorium adalah tempat
atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan
percobaan (penyelidikan dan lain sebagainya). Sedangkan menurut
ensiklopedia bebas Wikipedia Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat
riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-
kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan
menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
Menurut Hadiat, dkk (1998, hal. 7), laboratorium adalah suatu tempat
dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Tempat ini dapat merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, kebun misalnya. Sebagai
tempat untuk melaksanakan pendidikan IPA, laboratorium memerlukan
perlengkapan. Laboratorium memerlukan perlengkapan seperti meubel
(perabot berupa meja, kursi, rak), perkakas (palu, obeng, gergaji), aparat
(aparat detilasi), alat-alat (alat pemadam kebakaran), media atau alat peraga
pendidikan.
Depdikbud (1988, hal. 7) menyebutkan bahwa laboratorium ialah
tempat di mana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Tempat ini dapat
merupakan ruangan tertutup, kamar, atau ruang terbuka. Dapat disimpulkan
dari beberapa pendapat di atas bahwa laboratorium merupakan tempat atau
ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melakukan percobaan, melakukan
pengujian dan penelitian ilmiah.
Laboratorium juga memiliki fungsi seperti yang dikemukakan oleh
Hadiat, dkk (1998, hal. 15). Fungsi laboratorium ialah sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


11

a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima antara


teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah, melainkan dua
hal yangmerupakan suatu kesatuan. Keduanya saling mengkaji dan
mencari dasar.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa atau mahasiswa.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran
ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam maupun sosial.
Menambah keterampilan dalam menggunakan alat media yang tersedia
untuk mencari dan menetukan kebenaran.
d. Memupuk rasa ingin tahu, sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuwam.
e. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan yang
diperoleh.

Laboratorium memiliki banyak alat yang untuk digunakan melakukan


percobaan praktukum Ada beberapa fasilitas alat laboratorium diantaranya
yaitu:

Tabel 2.1 Daftar Nama-nama Alat Laboratorium


No Daftar Alat-Alat Laboratorium
1 Kursi
2 Meja peserta didik
3 Meja demonstrasi
4 Meja persiapan
5 Lemari alat
6 Lemari bahan
7 Bak cuci
8 Mistar
9 Jangka sorong
10 Timbangan
11 Stopwatch
12 Roll meter
13 Termometer 100 c
14 Gelas ukur
15 Massa logam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


12

16 Multi meter AC/DC


17 Batang magnet
18 Globe
19 Model tata surya
20 Garpu tala
21 Model miring
22 Dinamometer
23 Katrol tetap
24 Katrol bergerak
25 Balok kayu
26 Percobaan muai panjang
27 Percobaan optik
28 Percobaan rangkaian Listrtik
29 Gelas kimia
30 Model molekul sederhana
31 Pembakar spritus
32 Kaki tiga
33 Plat tetes
34 Pipa tetes + karet
35 Mikroskop monokuler
36 Kaca pembesar
37 Poster genetika
38 Model kerangka manusia
39 Model tubuh manusia
40 Gambar/model pencernaan manusia
41 Gambar/model sistem peredaran darah manusia
42 Gambar/model sistem pernafasan manusia
43 Gambar/model jantung
44 Herbarium Tumbuhan
45 Awetan basah hewan
46 awetan kering serangga
Sumber: Hadiat, dkk (1998, hal. 09-10)

B. Studi Relevan
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan kajian terhadap peneliti yang
sudah ada. Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan
antara masalah yang diteliti dengan kerangka teori yang dipakai serta

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


13

hubungan peneliti dahulu yang relevan, untuk lebih jelasnya, berikut ini
penulis sebutkan peneliti dan hasil penelitin:
1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jamiyla 2012 dalam skripsinya
yang berjudul “ kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar di
politeknik palembang’’ melakukan pengukuran kepuasan mahasiswa
terhadap proses belajar mengajar yang belum maksimal. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode
infortance performance analysis (IPA) dan customer satisfaction index
(CSI) dengan hasil penelitian yang dilihat dari hasil analisis antara tingkat
kinerja dengan tingkat kepentingan mahasiswa yang memberikan hasil
76,53 %. Dari 25 variabel penentu kepuasan hanya 15 yang menyebabkan
puas masih ada 8 yang belum memuaskan, diantaranya adalah kesigapan
satpam, kebersihan kamar mandi,pemberian ujian her tepat waktu, jaminan
uts tepat waktu, penanganan urusan admistrasi dengan cermat dan
kerapihan karyawan.
2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh sahyar 2009(dosen universitas
Negeri Medan) dalam penelitianya yang berjudul “ Pengaruh Kompetensi
dosen dan proses pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa”.metode
penelitian yang digunakan adalah explanatory survey yaitu penelitian
dengan menggunakan populasi untuk menjelaskan hubungan antara
variabel pada populasi tersebut. Besarnya pengaruh langsung kopetensi
dosen terhadap kepuasan mahasiswa di program studi pendidikan adalah
30% dan pengaruh tidak langsung melalui variabel kualitas proses
pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa program studi adalah 14%.
Sehingga total pengaruh kopetensi dosen terhadap kepuasan mahasiwa
program studi pada pendidikan tinggi adalah 44%. Melalui hasil analisis
deskriftif diperoleh bahwa kopetensi dosen dan kepuasan mahasiswa pada
program studi manajemen pada PTS sumatra utara secara rata-rata dalam
kategori cukup. Hasil ini dapat dipahami karena menghasilkan kepuasan
mahasiswa yang tinggi karena diperlukan peranan kompetensi dosen yang
juga tinggi. Diperoleh besarnya pengaruh langsung kualitas proses

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


14

pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa program studi adalah 14 %.


Sehingga total pengaruh kualitas proses pembelajaran terhadap kepuasan
mahasiswa program studi pada pendidikan tinggi adalah 32%. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa kualitas proses belajar mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada program
manajemen di PTS sumatra utara. Melalui hasil analisis deskriptif
diperoleh bahwa kualitas proses pembelajaran dan kepuasan mahasiswa
pada programm studi manajemen PTS sumatra utara secara rata-rata
dalam kategori cukup.hasil ini dapat dipahami karena untuk menghasilkan
kepuasan mahasiswa yang tinggi maka diperlukan kualitas proses
pembelajaran yang juga tinggi. Persamaan dengan penelitian yang saya
lakukan adalah sama-sama menggunakan analisis deskriptif.
3. Menurut penelitian yang dilakukan Dedi Gunawan dalam penelitianya
yang berjudul “ analisis layanan proses pembelajaran terhadap kepuasan
mahasiswa jurusan pendidikan matematika fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan institut agama islam negeri sulthan thaha saifuddin jambi”. 2014.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan
menggunakan angket. Dari hasil penelitianya diperoleh bahwa mahasiswa
tidak puas dengan layanan dosen dalam proses pembelajarannya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa atribut paling tidak memuaskan adalah
ketepatan waktu dosen dalam mengajar, kepekaan dosen dalam mengatasi
permasalahan yang yang dihadapi mahasaiwa. Faktor-faktor yang telah
berhasil dilaksanakan jurusan untuk itu wajib dipertahankan, dianggap
sangat penting dan memuaskan. Atribut yang termasuk di kuadrat B
(pertahankan prestasi) diantanya perlengkapan buku yang digunakan
dosen yang dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran, kedisiplinan dan
kejelasan dosen dalam proses belajar mengajar, materi yang diberikan
dalam proses belajar mengajar, kesopanan dan sikap dosen pada saat
proses pembelajaran, keramahan dosen saat berkomonikasi baik secara
langsung maupun tidak langsung, penjelasan dosen terhadap materi yang
diajarkan, kelengkapan dan keakuratan dalam memberikan informasi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


15

Berdasarkan dari ketiga studi relevan diatas ada beberapa persamaan


dan perbedaan yang peneliti lakukanya. Perasamaannya dari penelitian diatas
dengan yang peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan penelitian
analisis deskriptif dan mengukur kepuasan mahasiswa dan perbedaanya adalah
indikator yang diukurnya proses belajar mengajar. sedangkan yang penelitian
lakukan adalah indikatornya fasilitas alat laboratorium.

C. Kerangka Pikir
Program Studi Tadris Biologi sebagai salah satu lembaga di Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi sudah seharusnya memberikan
fasilitas alat laboratorium untuk pelaksanaan praktikum yang baik demi
terciptanya kepercayaan dan meningkatkan prestasi mahasiswa yang berada
dibawah Program Studi Tadris Biologi.
Penelitian ini untuk mengukur kinerja layanan yang diberikan kepada
mahasiswa khususnya fasilitas alat laboratorium apakah sudah sesuai dengan
harapan mahasiswa Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi

Kepuasan Mahasiswa

Terhadap
Fasilitas Alat Laboratorium

Melalui
Tingkat Kepentingan Kuesioner Tingkat Kinerja Divisi
Fasilitas laboratorium Fasilitas laboratorium

Infortan performance analysis

Analisis Tingkat Kepuasan mahasiswa


terhadap fasilitas alat laboratorium

Upaya-upaya Perbaikan dan Peningkatan Kualitas


fasilitas alat Laboratorium

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


16

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian

D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013, hal. 64) Hipotesis merupakan jawaban yang
bersifat sementara atau kesimpulan terhadap rumusan masalah dalam
penelitian. Dan Menurut Margono (2010, hal. 67) Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Sedangkan Menurut
Iskandar (2008, hal. 56) Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus
diuji kebenaranya secara empirik.
Berdasarkan kerangka teori di atas penulis dapat merumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ha : Mahasiswa merasa puas dengan fasilitas alat laboratorium Program Studi
Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi yang
diberikan kepada mahasiswa.
Ho : Mahasiswa merasa tidak puas dengan fasilitas alat laboratorium Program
Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang diberikan kepada mahasiswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


17

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Program Studi Tadris Biologi Fakultas


Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. lembaga ini dipilih sebagai tempat
penelitian atas dasar tempat peneliti melaksanakan proses perkuliahan. Untuk
memperoleh data tentang seberapa besar tingkat kepusan mahasiswa tersebut
terhadap fasilitas alat laboratorium pada Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan penelitian ini dilaksanakan tahun 2018
di UIN STS Jambi.

B. Metode dan Desain Penelitian


1. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek
sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non ekspriment.
dan menggunakan skala likert.
Dalam kuisioner skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala
1 sampai 4. Skala likert adalah skala yang digunakanuntuk mengukur sikap,
pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Skala digunakan untuk tingkat kepuasan dengan
keterangan sebagai berikut:
4 = Sangat Puas
3 = Puas
2 = Kurang Puas
1 = Tidak Puas

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


18

2. Desain penelitian
Penelitian ini mempunyai variabel independent ( bebas ) dan variabel
dependent ( terikat ) maka desain penelitian yang terdiri dari variabel X
sebagai variabel independent (bebas) dan variabel Y sebagai variabel
dependent ( terikat). Bentuk desain penelitian sebagai berikut :

X Y

Keterangan:
X = fasilitas alat laboratorium
Y = tingkat kepuasan mahasiswa

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dengan populasi
sampel keseluruhan berjumlah 378 orang mahasiswa.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
NO Angkatan Jumlah
1 2015 129 Orang
2 2016 131 Orang
3 2017 118 Orang
378 Orang
Sumber dokumentasi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
STS Jambi

2. Teknik Pengambilan Sampel


Menurut Sugiyono (2013,hal.81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


19

Dalam penelitian ini populasi yang telah diketahui yaitu seluruh


mahasiswa Jurusan Tadris Biologi Angkatan 2015 Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi, maka pengambilan sampel yang digunakan dengan
menggunakan rumus dari Taro Yamane.
Teknik pengambilan sampel yan digunakan rumus taro Yamane
sebagai berikut:
𝑁
n = 𝑁.𝑑²+1

keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
d2 : Presisi yang diterapkan (Ridwan,2013, hal. 65).

Dalam penelitian ini diketahui jumlah populasi 130 orang sebagai


populasi terjangkau. Karena penambilan angota sampel dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu maka teknik
pengambilan sampel yang tepat adalah dengan simple random sampling
dengan penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑁
n = 𝑁.𝑑²+1

N : 378
d2 : 10%
378
n = 378.0,12 +1
378
=378(0,01)+1
378
=
3,78+1
378
= 4,78

= 79,07
= 79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


20

Angkatan 2015 = 129 : 378 X 79 = 27

Angkatan 2016 = 131 : 378 X 79 = 27


Angkatan 2017 = 118 : 378 X 79 = 25
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adala 79 Mahasiswa.

D. Instrumen Penelitian
1. Kepuasan mahasiswa
a. Definisi konseptual
Kepuasan mahasiswa adalah suatu keadaan dimana mahasiswa
merasakan adanya keseimbangan antara mereka harapkan yaiti besar biaya
(cost) yang mereka keluarkan untuk mendapatkan atau mengembalikan
barang atau jasa yang mereka inginkan.tingkat perasaan yang sesui
harapan atau bahkan melebihi harapan pelanggan dengan kinerja/hasil
yang diberikan oleh pihak yang berkaitan sehingga pelanggan (mahasiswa)
merasa senang.
b. Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan merupakan hasil yang akan diteliti diatas
pengalaman atau pendapat mahasiswa setelah mengalami pembelajaran.
Kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini adalah berupa skor (nilai) tes
dengan menggunakan angket sebagai bahan penilaian mahasiswa Tadris
Biologi angkatan tahun 2015 terhadap fasilitas alat laboratorium.
2. Fasilitas alat laboratorium
a. Definisi konseptual
Fasilitas alat laboratorium berfungsi untuk membantu mahasiswa
dalam melakukan berbagai kegiatan paraktikum dilaboratorium.
b. Definisi operasonal
Instrumen yang sudah disusun akan disebarkan kepada responden
yaitu mahasiswa pendidikan biologi angkatan tahun 2013. Instrument
penelitian yang digunakan adalah berbentuk angket (kuesioner) dan skala
pengukuranya adalah skala likert.kuesioner yang diisi oleh mahasiswa
selanjutnya di skor dan selanjutnya dianalisis.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


21

3. Kisi-kisi instrument
Kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini diukur menggunakan
kuesioner dengan variabel-variabel yang diambil dari fasilitas alat
laboratorium jurusan pendidikan biologi dengan mengambil skor
menggunakan skala likert.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Tabel. 3. 2 Kisi-kisi instrumen penelitian

Dimensi Jumlah
No Pernyataan
kepuasan item
Ruang Lboratorium selalu bersih
Tata letak kursi kuliah dalam keadaan rapi
Alat pendingin ruangan selalu berfungsi
saat perkuliahan berlangsung
Fakultas menyediakan media pembelajaran
(proyektor, white board, dll) yang berfungsi
Responsiveness dengan baik saat perkuliahan berlangsung 1, 2, 3,
1
(Daya Tanggap) Alat-alat Laboratorium selalu berfungsi saat 4, 5, 6,7
digunakan
Alat-alat Laboratorium disediakan secara
optimal demi menampung kebutuhan
seluruh mahasiswa
Alat-alat Laboratorium selalu terlihat bersih
dan nyaman saat dipergunakan
Kursi kuliah aman dan nyaman saat
digunakan
Alat pendingin yang berfungsi membuat
perkuliahan menjadi nyaman dan kondusif
Petugas selalu melakukan pengecekan
Assurance kondisi ruang Laboratorium 8, 9, 10,
2
(Jaminan) Petugas selalu melakukan pengecekan yang 11, 12
terjadwal terhadap kondisi alat
Laboratorium
Petugas selalu melakukan pengawasan
langsung terhadap fungsi kerja alat
Laboratorium
3 Tangibles Para petugas kebersihan cakap dalam 13, 14,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


22

(Bukti Fisik) membersihkan ruang laboratorium 15, 16,


Media pembelajaran yang tersedia terjamin 17
kualitas dan mutunya
Alat pendingin ruangan terjamin kualitas
dan mutunya
Para petugas kebersihan cakap dalam
membersihkan alat laboratorium
Alat laboratorium terjamin kualitas dan
mutunya
Petugas peduli terhadap kondisi peralatan di
Empathy ruang Laboratorium
4 18, 19
(Empati) Petugas selalu memeriksa alat laboratorium
sebelum terjadinya kerusakan
Tidak ada renovasi di ruang Laboratorium
selama proses pembelajaran berlangsung
kecuali hari libur
Realibility Setiap kerusakan yang terjadi terhadap 20, 21,
5
(Kehandalan) media pembelajaran dapat diperbaiki 22
dengan cepat
Kerusakan yang terjadi terhadap Alat
laboratorium dapat diperbaiki dengan cepat
Jumlah 22

4. Kalibrasi instrument
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup. Angket tertutup berbentuk sejumlah pertanyaan dan
atau pernyataan dilengkapi dengan pilihan jawaban yang sudah ditentukan.
Tugas responden hanyalah memilih salah satu jawaban. Berkenaan dengan
jenis analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka pilihan jawaban
yang disediakan dalam skala likert.
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168) Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


23

Untuk mengukur validitas dalam penelitian ini, penelitian


menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:

𝑁∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
rxy =
√⦋𝑁∑𝑥 2 −(∑𝑥)²⦌⦋𝑁∑𝑦 2 −(∑𝑦)²⦌

Dimana:

X : Skor pada item ke I yang akan di uji validitasnya


y : Jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑ 𝑋 : Jumlah seluruh skor pada item k i
∑ 𝑌 : Jumlah seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑ 𝑋𝑌 : Jumlah hasil perkalian skor pertama dengan skor kedua
∑ 𝑋2 : Jumlah hasil kuadrat skor pertama
∑ 𝑌2 : Jumlah hasil kuadrat skor kedua (Ridwan, 2013, hal. 99).

b. Uji Reliabilitas Instrumen


Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) Reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Untuk menentukan indeks reliabilitas tes digunakan rumus Sperman Brown
yaitu:
2𝑟
r1 == 1+𝑟𝑏 (Sugiyono, 2015: 131)
𝑏

Keterangan:
r1 = reliabilitas instrument
rb = korelasi product moment

E. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. kepuasan mahasiswa Dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan angket tertutup dan dianalisis menggunakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


24

skala Likert. Berikut tabel pengisian angket dengan menggunakan skala likert
dengan ranting skala 1-4.
Teknik analisis yang digunakan berupa statistik persentase. Persentase
dimaksud untuk mendapatkan sesuatu sebagaimana adanya tentang sesuatu
objek yang diteliti. Maka teknik analisis yang dibulatkan cukup dengan
persentase (%). Pengolahan data menggunakan persentase yang mengacu pada
teori (Riduwan,2011, hal. 15) dengan rumus sebagai berikut.

𝐹
P= x 100%
𝑁

Keterangan :
P = Persentase analisis Kepauasan Mahasiswa terhadap fasilitas alat
Laboratorium
F = Skor jawaban responden
N = Skor total maksimum
Hasil persentase akhir menggunakan kriteria penafsiran persentase
aspek kualitas sesuai dengan kategori (Riduwan, 2011, hal. 89),
sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 3.3 Skala Penafsiran Angket


No Persentase (%) Kategori
1 81-100 Sangat tinggi
2 61-80 Tinggi
3 41-60 Sedang
4 21-40 Rendah
5 0-20 Sangat rendah
Sumber: Riduwan ( 2011, hal. 89)

F. Interpretasi Data
Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh
digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh
(Arikunto, 2013, hal. 154 ) yaitu sebagai berikut:
1. Sangat Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81 - 100%.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


25

2. Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61 - 80%.


3. Kurang Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 - 60%
4. Tidak Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval <40%.
Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan


mengkalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.
2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian
3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:

𝑁𝑆
P= x 100%
𝑁𝐻

Keterangan:
P = Presentase
NS = Nilai Skor, dapat diketahui dengan membagi skor dengan
jumlah responden
NH = Nilai Harapan dapat diketahui dengan mengalikan jumlah
item pertanyaan dengan skor tertinggi.

G. Jadwal penelitian
Untuk mempermudah dalam penelitian dan penulisan proposal dari
awal hingga selesai maka penulis menggunakan jadwal penelitaian sebagai
berikut :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi


26

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2003). Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.

Anas Sudijono. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta: Gaung


Persada Press.

Margono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduwan, M. (2008). Metode dan teknik menyusun tesis. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2011). Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka


Cipta

Kotler, Philip, (1997), Manajemen Pemasaran; Analisi, Perncanaan,


Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Prenhallindo.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Standar Nasional


Pendidikan Tinggi 2015”, http://www.kopertisi12.or.id, 12 Maret 2017

Nasution, (2009). Manajemen Mutu Terpadu “Total Quality Manajemen”, Bogor:


Ghalia Indonesia.

Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49


tahun 2014.

Suwarman, Ujang, 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia.

Tjiptono, Fandy, 2002. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi

Hadiat, dkk. (1998). Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

Anda mungkin juga menyukai