SKRIPSI
Oleh :
ZAKIYAH APRILIA REZKY
TPG.161988
Oleh :
ZAKIYAH APRILIA REZKY
TPG.161988
Jambi, 2020
Mengetahui
Pembimbing I
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Address: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegururan UIN STS Jambi.
Jl. Jambi-Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi
36363
Jambi, 2020
Pembimbing II
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Halaman :-
Lampiran :-
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara :
Nama : ZAKIYAH APRILIA REZKY
Nim : TPG. 161988
Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V
Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau Rasau.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu
dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 2020
Mengetahui
Pembimbing I
iv
KEMENTRIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN
THAHA SYAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Halaman :-
Lampiran :-
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri SultanThaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara :
Nama : ZAKIYAH APRILIA REZKY
Nim : TPG. 161988
Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V
Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau Rasau.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu
dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 2020
Mengetahui
Pembimbing II
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
l. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi 36363
J
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamualaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strara Satu dalam Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi / tugas akhir saudara
tersebut di atas dapat segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi 2020
Pembimbing I
vi
J
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamualaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;
Jambi, 2020
Pembimbing II
Fauzan Azim,M.Pd.I
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
telah diperbaiki sebagai mana hasil sidang di atas dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan
untuk persyaratan pengambilan ijazah pada pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
3 (Pembimbing I) 20-10-20
Dr. Mahluddin, M,Pd.I
5 (Penguji I) 20-10-20
Ikhtiati, M.Pd.I
Jambi,................................2020
DekanFakultasTabiyahdanKeguruan
UIN STS Jambi
vii
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi seluruhnya merupukan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaedah, dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi bukan hasil karya
saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang- undang yang berlaku.
Jambi, 2020
ix
PERSEMBAHAN
x
MOTO
xi
ABSTRAK
: Zakiyah Aprilia Rezky
Nama : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
: Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas belajar pada
Program Studi
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19
Judul
Kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau
Skripsi ini membahas tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas belajar
pada Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau-Rasau. peneliti akan memfokuskan penelitiannya pada: 1). upaya guru dalam
meningkatkan aktifitas belajar pada pembelajran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa
kelas V 2). Upaya guru dalam mengatasi faktor penghambat dalam aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa kelas V 3). Faktor pendukung guru
dalam meningkatkan aktifitas belajar pada pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19
siswa kelas V. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian:kepala
sekolah, guru kelas V, siswa kelas V, Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara,
dokumentasi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : 1). upaya guru
dalam meningkatkan pembalajran tematik di masa pandemi covid -19 di sekolah dasar negri
44/x rantau-rasau adalah dengan cara mengajar seorang guru, ketika seorang pengajar kreatif
dalam mengajar dan menjelaskan pembelajaran kepada siswa/i nya tentu saja siswa tersebut
tidak merasa bosan atau jenuh dalam mengikuti pembelajran itu tentu saja disini juga guru
dituntut untuk merancang rpp dan media pembelajaran tematik yang membuat siswa/i
berperan aktif didalam pembelajarannya. 2) Kendala yang dihadapi oleh guru dalam
meningkatkan aktifitas belajar tematik di masa pandemi covid-19 ini di sekolah dasar negri
44/x rantau-rasau adalah pengaruh teman yang ribut saat pembelajaran, dan waktu belajar,
interaksi dan pendekatan guru yang biasanya tidak dibatasi karena masa pandemi covid-19
ini siswa jadi dibatasi semua kegiatan belajar dalam pembelajaran tematik dan pembelajaran
lainya.3). Faktor pendukung yang membantu guru dalam meningkatkan pembelajaran tematik
dalam masa pandemi covid-19 di sekolah dasar negri 44/x rantau-rasau adalah guru
menyiapkan pembelajaran yang kreatif dimulai dari persiapan rpp, metode belajar, dan media
yang bervariasi suapaya kegaiatan belajar mengajar lebih efektif dan efesien serta sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang diajarkan.
Kata Kunci : aktifitas belajar, Pembelajaran tematik, masa pandemi covid-19
xii
ABSTRACT
Students during the Covid-19 Pandemic Class V 44 / X State Primary Schools Rantau-
Rasau
This thesis discusses the Teacher's Efforts to Increase Learning Activities in Student
Elementary School. Researchers will focus their research on: 1). the teacher's efforts to
increase learning activities in thematic learning during the Covid-19 pandemic, grade V
students 2). The teacher's efforts to overcome inhibiting factors in learning activities in
thematic learning during the Covid-19 pandemic, grade V students 3). Teacher supporting
factors in increasing learning activities in thematic learning during the Covid-19 pandemic
for grade V students. This study used a qualitative approach. Research subjects: principal,
documentation.
The results of research conducted by researchers are as follows: 1). The teacher's
effort in increasing thematic learning during the Covid -19 pandemic in 44 / x rantau-rasau
public elementary schools is by teaching a teacher, when a teacher is creative in teaching and
explaining learning to students, of course the student does not feel bored or bored in
following the learning, of course here the teacher is also required to design RPP and thematic
learning media that make students play an active role in their learning. 2) The obstacles faced
rantau-rasau public elementary schools are the influence of noisy friends during learning, and
xiii
learning time, teacher interactions and approaches which are usually not limited because
during the Covid-19 pandemic, students were limited to all learning activities in thematic
learning and other learning. 3). Supporting factors that help teachers improve thematic
that teachers prepare creative learning starting from rpp preparation, learning methods, and
various media so that teaching and learning activities are more effective and efficient and in
xiv
KATA PENGANTAR
xv
10. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat dan
motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta dterima Allah SWT.
Aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekeliruan
baik isi maupun penulisannya. Oleh karena itu kepada semua pihak diharapkan memberi
saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap karya yang
sederhana ini semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya,
Amiin.
Jambi, 2020
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KARTU KONSUL BIMBINGAN....................................................................ii
PENGESAHAN ATAU PERSETUJUAN SKRIPSI.....................................iv
NOTA DINAS...................................................................................................vi
PENGESAHAN PERBAIKAN........................................................................viii
PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................................ix
PERSEMBAHAN..............................................................................................x
MOTTO.............................................................................................................xi
ABSTRAK........................................................................................................xii
ABSTRACT....................................................................................................xiii
KATA PENGANTAR.....................................................................................xv
DAFTAR ISI..................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xix
DAFTAR TABEL............................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Fokus Penelitian..................................................................................6
C. Batasan masalah..................................................................................6
D. Rumusan Masalah...............................................................................7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori........................................................................................9
1. Guru................................................................................................9
2. Upaya meningkatkan....................................................................10
3. Aktifitas belajar............................................................................10
4. Pembelajaran tematik...................................................................16
5. Pemebalajaran daring...................................................................21
6. Covid-19.......................................................................................23
B. Studi Relevan....................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian...................................................26
B. Setting dan Subjek Penelitian...........................................................27
xvi
i
C. Jenis dan Sumber Data......................................................................27
1. Jenis data...............................................................................27
2. Sumber data...........................................................................28
D. Teknik dan Pengumpulan Data.........................................................28
1. Observasi...............................................................................28
2. Wawancara............................................................................29
3. Dokumentasi.........................................................................29
E. Teknik Analisis Data.........................................................................30
1. Reduksi data..........................................................................30
2. Penyajian data.......................................................................30
3. Kesimpulan/ verivikasi.........................................................31
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data...............................................31
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum.................................................................................32
1. Sejarah sekolah.....................................................................32
2. Profil sekolah........................................................................33
3. Jumlah siswa.........................................................................35
4. Struktur organisasi................................................................36
5. Visi,misi, dan tujuan.............................................................37
6. Keadaan personil sekolah.....................................................37
7. Data siswa kelas V................................................................38
B. Temuan Khusus................................................................................38
1. Upaya guru dalam meningkatkan aktifitas belajar pada
pembelajara Tematik dimasa pandemi covid-19
.....................................................
2. Faktor pendukung dan penghambat guru dalam meningkatkan
aktifitas belajar pada pembelajaran dimasa pandemi covid-19..........42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................46
B. Saran.................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................48
LAMPIRAN.....................................................................................................50
xvi
ii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR TABEL
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xx
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Upaya Pendidikan pada hakikatnya merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, manusia harus mempertanggung jawabkan semua upaya pendidikan
kepada-Nya. Oleh karena itu pulalah, setiap upaya pendidikan tidak hanya dilandasi oleh
nilai-nilai yang dihasilkan oleh manusia sebagai hasil renungan dari pengalamannya, lebih
jauh nilai-nilai ketuhanan dan nilai yang bersumber dari Tuhan harus dijadikan landasan
untuk menilai pendidikan, dan untuk menentukan nilai mana yang baik dan tidak baik
didalam pendidikan (Sadulloh, 2012, hal. 88).
Seperti Yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989
Bab 1, Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya
mampu menyelesaiakan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Pengajaran bertugas
mengarahkan proses ini agar sasaran dan perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang
diinginkan (Hamalik, 2014, hal. 2).
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila
dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan
masyarakat sekelilingnya, guru juga merupakan unsur aparatur Negara dan abdi Negara.
Karena itu, guru mutlak perlu mengetahui kebijksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan, sehingga dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan tersebut (Soetjipto dan kosasi. 1999.
hal. 42). Guru menjadi faktor yang menentukan mutu pendidikan karena guru berhadapan
langsung dengan para peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mrmbimbing, melatih, dan
mengevaluasikan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (shabir, 2009, hal. 3)
Pendidikan selalu berhubungan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan
pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling
menentukan berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu guru. Berdasarkan
pandangan tersebut, maka pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah
sadar akan sisi kemanusiaannya dalam melakukan tugas membimbing, melatih, mengajar
1
2
dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda.
(Nana Sudjana, 1991, hal. 2).
Berbicara masalah pendidikan, maka kegiatan inti di setiap lembaga pendidikan adalah
proses pembelajaran. Proses pembelajaran itu meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Pelaksanaan proses pembelajaran, menuntut guru untuk memperhatikan perbedaan
individual siswanya, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologisnya. Oleh karena
itu, tampaklah dua posisi subjek di mana guru bertindak sebagai pihak yang mengajar
sekaligus pemegang kunci keberhasilan proses pembelajaran, sedangkan siswa adalah
pihak yang belajar untuk mendewasakan diri. Hubungan antara guru dan siswa ini harus
didasari oleh hal-hal yang bersifat mendidik dalam rangka pencapaian tujuan. (Riduwan,
2010, hal. 190).
Belajar pada prinsipnya adalah berbuat atau beraktivitas. Tidak ada belajar jika tidak
ada aktivitas. aktivitas merupakan prinsip penting dalam proses pembelajaran. Aktivitas
siswa dalam pembelajaran merupakan hal penting dan perlu diperhatikan sehingga belajar
yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil optimal. Aktivitas siswa tidak cukup hanya
mendengarkan dan mencatat saja, tetapi lebih kompleks dari itu. Aktivitas siswa
merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran. Makin tinggi
aktivitas belajar siswa, maka makin tinggi pula peluang berhasilnya pengajaran. Ini berarti
kegiatan guru mengajar, harus mampu merangsang siswa melakukan berbagai aktivitas
belajar. (Nana Sudjana, 2009, hal. 72).
Faktor aktivitas siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan, karena dalam proses
tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang
disampaikan oleh guru, tetapi siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, agar
hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dengan demikian, maka untuk merangsang
aktivitas siswa dalam belajar guru harus melakukan upaya-upaya.
Upaya ini merupakan usaha ataupun kegiatan yang mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu tujuan. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung tentunya terdiri dari beragam usaha
ataupun kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi para siswanya. Upaya yang dilakukan
guru harus bisa membangkitkan aktivitas siswa baik secara fisik (jasmani) maupun mental
(rohani). Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas siswa meliputi usaha-usaha dalam
mengaktifkan indera, akal, ingatan dan emosi siswanya. Upaya ini menuntut guru untuk
dapat memahami karakter setiap siswa ketika belajar dan berdasarkan pemahaman itu pula
3
guru bisa menciptakan pembelajaran yang mampu mendorong siswa befikir serta bertindak
secara aktif dan kreatif.
Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat dilakukan dengan
memperhatikan cara atau metode mengajar secara tepat, efisien dan efektif. Sebagaimana
dikatakan oleh slameto agar siswa dapat menerima,menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran maka guru harus bisa memilih cara yang tepat yang perlu direncanakan dengan
baik sebelum memulai proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan cara atau metode tersebut
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi aktivitas
belajar siswa, yang nantinya dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan motivasi
belajar siswa. Harapannya upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan aktivitas
belajar siswa benar-benar dapat membantu para siswa dalam memahami materi pelajaran
tanpa ada rasa jenuh dan bosan serta bertindak aktif dalam proses pembelajaran tersebut.
(Slameto, 2003, hal. 65).
Makhluk Allah yang diberi kewajiban dalam mencari ilmu adalah manusia. Yang mana
ilmu tersebut berguna untuk bekal kehidupannya di dunia maupun diakhirat. Sebagaimana
sabda nabi Muhammad SAW: ç„ ¸ ~˚ ˚ t’¸ ˚ ´ ´˚´i˚ 3¸ ´ ç¸ ˚ ¸ ˚ ' ˚ ´
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
Selain itu, dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
3˚ i ¸ ´ ´ p˚ ´ ˚ ´ ¹ ´ ¸ ˚ p´ ÷„ ¹ ´ 3´ ´ ç´ ˚
¸ ˚ ' 'p˚ p˚ ´ i:¸ 'p´ ç˚ ˚ : ¸ 'p˚: ´ '›´ ´ i:¸ ' ˚ ¸ ´ 3˚ ´i
Artinya:“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
Selain itu dalam penyampaian materi maupun bimbingan terhadap peserta didik
hendaknya dilakakuan dengan cara yang baik yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yang
baik, serta dengan cara yang bijak.
y÷ o˚ ´ u¹ ´ ˚ ¹˝:’¸ ´ ˚ ´¹ ´ o˚ ´
ata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”. (taha:44) 4 ¹ ´¹ ˝ o
ala ada interaksi yang kondusif antara guru dan peserta didik. Komunikasi yang´arif
; dan bijaksana memberikan kesan men
4
menjadi “student oriented”. Guru yang bijaksana akan selalu memberikan peluang dan kesempatan kapad
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun
pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada
sebelumnya, baik kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004
maupun kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi
titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan
Pembelajaran. Pada kurikulum 2013 lebih bersifat tematik integrative dalam semua mata
pelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan
soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. (Fadlillah,
2014, hal. 16).
Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada
sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh siswa melalui
pengetahuan dibangku sekolah. Dengan kata lain antara soft skills dan hard skills dapat
tertanam secara seimbang, berdampingan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan adanya kurikulum 2013 harapannya siswa dapat memiliki kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang
pendidikan yang sedang ditempuh siswa. (Fadlillah, 2014, hal 16-17).
Pembelajaran tematik sebagai pendekatan baru merupakan seperangkat wawasan dan
aktivitas berpikir dalam merancang butir-butir pembelajaran yang ditujukan untuk
menguntai tema, topik maupun pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai
pembelajaran secara utuh dan padu. Atau dengan pengertian lain pembelajaran tematik
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakitkan atau
menghubungkan sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu
tema tertentu sebagai pusat perhatian atau mengembangkan pengetahuan atau keterampilan
siswa secara stimulan.
Sesuai dengan kurikulum yang baru, saat ini pembelajaran di SD mulai diarahkan pada
kurikulum 2013, atau lebih sering disebut dengan pembelajaran tematik. Pembelajaran
tematik menggabungkan beberapa pelajaran dalam satu tema yang masih memiliki
keterkaitan antara mata pelajarannya. Pembelajaran tematik juga berisikan pembelajaran
yang bermakna bagi siswa.
5
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah peneliti yang di kemukakan diatas maka untuk
memudahkan penelitian lebih lanjut peneliti akan memfokuskan penelitiannya diproses
pemebelajaran tematik Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa, faktor
pendukung dan penghambat dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa pada pembelajaran
tematik Masa pandemi covid-19 kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
C. Batasan Masalah
Agar peneliti lebih terarah dan lebih sesuai dengan tujuan yang diharapkan, perlu adanya
batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-
Rasau pada semester I (ganjil).
2. Mata Pelajaran Tematik Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan Sub Tema 2
Pentingnya Udara Bersih Untuk Kesehatan pembelajaran ke 3 .
3. Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam ranah afektif yaitu berisi prilaku-prilaku
yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap, apresiasi,dan
cara penyesuaian diri.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
dalam Penelitian kualitatif ini adalah:
1. Bagaimana Upaya guru dalam meningkatkan aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 siswa kelas V SDN
44/X Rantau-Rasau ?
2. Apa saja Faktor penghambat guru dalam meningkatkan aktifitas pada
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa kelas V SDN 44/X
Rantau-Rasau?
3. Apa saja Faktor pendukung guru dalam meningkatkan aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa kelas V SDN 44/X
Rantau-Rasau ?
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini ialah: Ingin meningkatkan aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik siswa masa pandemi covid-19 kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau -Rasau.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Guru
Sebagai sumber informasi dan dapat dijadikan bahan kajian untuk
mengadakan koreksi diri. Sekaligus untuk memperbaiki kualitas diri sebagai
pendidik professional dalam upaya untuk meningkatkan mutu, proses dan hasil
belajar peserta didik.
8
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan upaya
peningkatan hasil belajar peserta didik sehingga dapat merubah prolehan
pringkat yang lebih maksimal.
c. Bagi Sekolah
Penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan masukkan bagi
sekolah untuk memperbaiki praktek pembelajaran suapaya lebih efektif dan
dapat meningkatkan proses pembelajaran tematik di sekolah dasar negri 44/X
Rantau-Rasau.
d. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengintegrasikan keterampilan dan penetahuan serta
memenuhui salah satu persyaratan gelar sarjana strata (S1) dalam bidang
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN
STS JAMBI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Guru
Secara umum guru dapat diartikan sebagai orang yang memiliki tanggung jawab
mendidik. Secara khusus, guru dapat diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan murid dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensinya,
baik potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik (Ahmad, 1992, hal. 74). Secara ethimologi
Istilah guru menurut kamus bahasa Indonesia adalah orang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesi) mengajar. Dan secara terminologi yang diberikan oleh para ahli,
istilah guru adalah sebagai berikut:
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guru adalah seorang yang
mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga
menunjang hubungan sebaik-baiknya dengan anak didik, sehingga menjunjung tinggi,
mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan, dan
keilmuan (Syafruddin, 2002, hal.8).
Sedangkan menurut Mulyasa, istilah guru adalah pendidik yang menjadi tokoh,
panutan dan identifikasi para peserta didik dan lingkungannya, karena itulah guru harus
memiliki standar kualitas pribadi tertantu yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
mandiri, dan disiplin (E.Mulyasa, 2006, hal.37). Menurut Sardiman dalam bukunya
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar menjelaskan bahwa guru adalah “satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan
sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang
merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan serta secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang semakin berkembang (Sardiman, 2011, hal. 125). Dari beberapa
pengertian yang diberikan oleh para ahli, seperti yang telah dipaparkan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa guru adalah seorang pendidik/pengajar yang bertanggung jawab dalam
tugasnya untk mengajar secara profesional juga membangun citra pada dirinya bahwa ia
pantas menjadi panutan para peserta didiknya di sekolah maupun dilingkungan masyarakat
sekitarnya.
Dengan demikian pengertian guru adalah seorang yang pekerjaannya bertanggung
jawab mendidik/mengajar secara profesional yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
9
10
mandiri,dan disiplin yang mana setiap perkataan dan perbuatannya menjadi panutan bagi
anak didik dan lingkungan masyarakat sekitarnya (Hikam, 2017, hal. 8).
2. Upaya Meningkatkan
a. Pengertian Upaya
Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai usaha
atau kegiatan yang mengerahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan. Upaya juga
berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan
mencari jalan keluar.Upaya dapat dipahami sebagai suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan sesorang untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan dengan
mengerahkan tenaga dan pikirannya.
b. Pengertian Meningkatkan
Meningkatkan berasal dari kata meningkat. Menurut Poerwadarminta
meningkatkan adalah suatu proses yang harus ditingkatkan dari yang rendah, sedang
maupun tinggi. Meningkatkan mengandung pengertian:
1) Menaikkan, mempertinggi dan memperhebat.
2) Mengangkat diri.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa upaya
meningkatkan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan sesorang dalam rangka
menaikkan, mempertinggi dan memperhebat sesuatu yang ingin dicapainya dengan
mengerahkan segenap tenaga dan pikirannya.
3. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksibelajar mengajar.
Hal ini dikarenakan belajar itu sendiri pada prinsipnya adalah berbuat/beraktivitas. Tidak ada
belajar, jika tidak ada aktivitas. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran. Siswa akan tampak melakukan aktivitas ketika
mereka belajar.
Hal lain yang bisa dikatakan bahwa dari semua asas didaktik, aktivitaslah asas
terpenting karena belajar itu sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa kegiatan tak
mungkin seseorang belajar. Aktivitas yang dimaksud bukan aktivitas jasmani saja
melainkan juga aktivitas rohani. Hal ini juga dibenarkan oleh setiap ahli pendidik.
(S.Nasution,2010, hal. 86).
11
Dilihat dari sudut pandang ilmu jiwa, aktivitas belajar mengandung beberapa
prinsip diantaranya:
1) Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru
2) Menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa
Aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, yakni
aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain, saling mengisi dan menentukan.
Ahmad Rohani mengemukakan bahwa aktivitas mental adalah jika daya jiwanya
Aktivitas motorik adalah siswa giat, aktif anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau
suatu kegiatan yang dilakukan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran, baik itu
melibatkan jasmani maupun mentalnya sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang baru
Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat seperti yang lazim
bahwa aktivitas atau kegiatan jasmani dan rohani yang dapat dilakukan oleh siswa di
sekolah meliputi:
orang lain.
12
interupsi.
menyalin.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa aktivitas belajar siswa itu
bermacam-macam, tidak hanya mendengar dan mencatat penjelasan guru, tetapi lebih luas
dari hal itu. Kesemua jenis aktivitas belajar siswa bisa diamati ketika berlangsungnya proses
pembelajaran.
Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu
faktor internal (di dalam diri siswa) dan faktor eksternal (di luardiri siswa).
Kondisi fisik berpengaruh terhadap aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang
sehat akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar siswa. Sebaliknya
13
kondisi fisik siswa yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal.
menyesuaikan diri dengan lingkugan melalui cara yang tepat. Intelegensi merupakan
faktor yang penting dalam faktor belajar siswa yang akan menentukan kualitas belajarnya.
2. Motivasi
Motivasi adalah proses di dalam individu yang aktif, mendorong, memberikan arah
dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena
3. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Seseorang yang tidak berminat untuk belajar tidak akan bersemangat
4. Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa
5. Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang
diperlukan dalam proses belajar. Kemampuan baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata setelah belajar atau berlatih (Baharuddin dan Esa NurWahyuni, 2007, hal. 19).
istirahat.
15
9. Tugas Rumah
Guru yang terlalu banyak memberikan tugas rumah akan mengganggu anak untuk
melakukan kegiatan yang lain.
yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak
berbeda.
suatu objek aktivitas siswa yang dapat mengenai hanya aspek yang
sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak
tersebut.
2005, hal.87).
16
siswa itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Kesemua faktor yang telah disebutkan di atas
memberikan kontribusi positif bagi siswa dalam melaksanakan proses atau aktivitas
pembelajaran. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, hal lain yang
tak kalah pentingnya adalah karakteristik dari aktivitas siswa itu sendiri yang dikatakan aktif.
Hal ini sangat membantu guru dalam menilai bagaimana sesungguhnya aktivitas belajar
siswanya, apakah sudah benar-benar aktif seperti memiliki arah, intensistas, keluasan,
4. Pembelajaran Tematik
A. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa. Tema menjadi pokok
pembicaraan dan gagasan yang mudah memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Dengan
strategi pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan konsentrasi sehingga
pemahaman terhadap satu materi pelajaran akan lebih mendalam. (Rusman, 2011, hal. 250).
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan siswa
dalam pendekatan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan baik itu
dilingkungan sekolah maupun lingkungan dirumah dan masyarakat. Selain itu pengembangan
pengetahuan siswa juga dapat dilihat dari pengalamanan kehidupan yang pernah mereka
alami. (Rusman, 2011, hal. 250). Jadi pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa.
Pembelajran tematik merupakan model pembelajaran yang mengembangkan dimulai
dengan menentukan topik tertentu topik sebagai tema atau topik sentral. Setelah tema
ditetapkan, selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari
bidang studi lain yang terkait (Fogarti, 1991: Hesty, 2008). Tema adalah pokok pikirkan atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Depdiknas, 2007). Selanjutnya menurut
17
(Kunanda,2007, hal.311), tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai
konsep kepada anak didik secara utuh.( Majid, 2017, hal. 99).
B. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik
1. Menentukan Tema
Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan guru atau ditetapkan
bersama dengan peserta didik.
2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum pada tahap ini guru harus mampu
mendesain tema pembelajaran dengan cara terintegrasi sejalan dengan
tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Mendesain rencana pembelajaran tahapan ini mencangkup pengorganisasian
sumber belajar, bahan belajar, media belajar, teramsuk kegiatan
ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema pembelajaran
terjadi dalam kehidupan nyata.
D. Manfaat PembelajaranTematik
Dengan menerapkan pembelajaran tematik, peserta didik dan guru
mendapatkan banyak manfaat, diantara manfaat tersebut adalah. (Rusman, 2011,
hal. 281).
18
1) Aspek Guru
Guru harus berwawasan luas, memiliki keaktifan tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut terus manggali
informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan
ajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak
terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka
pembelajaran terpadu akan sulit terwujud.
2) Aspek peserta didik
Pembeljaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang
relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal
ini terjadi karena model pembelajaran terpadu menekankan pada
kemampuan analitas (mengurangi), kemampuan asosiatif (menghubung-
hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaborative (menemukan dan
menggali). Jika kondisi ini tidak dimiliki, penerapan model pembelajaran
terpadu ini sangat sulit dilaksanakan.
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan sumber
informasi yang cukupnya dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah
pengembangan wawasan. Jika sarana ini tidak dipenuhi, penerapan
pembelajaran terpadu juga akan terhambat.
4) Aspek kurikulum
Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapain ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pda pencapaian target pencapain materi).
Guru perlu diberikan kewenangan dalam mengembangkan materi). Guru
perlu kewenangan dalam mengembangkan materi, metode, penilaian
keberhasilan pembelajaran peserta didik.
5) Aspek penilaian
Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peseta didik dari
21
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain
dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan
pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan
guru lain jika materi pembelajaran berasal dari guru yang berada.
5. Pembelajaran Daring
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
peserta yang tidak terbatas (Bilfaqih, Yusuf dan M. Nur Qomarudin, 2015: hal 1).
classroom, rumah belajar, video converence, telepon atau live chat, zoom,
whatsapp group dan lainnya (Dewi, 2020:hal 58). Definisi umum dari e-learning
atau pembelajaran daring menurut Gilbert & Jones (2001) yaitu: pengiriman
penilaian.
fleksibel, dan terdistribusi. Lebih jauh, istilah pembelajaran terbuka dan fleksibel
22
merujuk pada kebebasan peserta didik dalam hal waktu, tempat, kecepatan, isi
pembelajaran bermutu secara dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan
terbuka untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas (Bilfaqih,
3) Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian
pembelajaran
dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan
23
jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-
mengajar.
6 . COVID-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
Syndrome (SARS).
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum
infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 56 hari dengan masa inkubasi
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum
sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
ekonomi dan pendidikan. Untuk menekan jumlah pasien yang terpapar COVID-19
Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk
sebagai landasan pada kerangka berfikir. Adapun hasil penelitian yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020) dengan judul
data diperoleh dari berita dan artikel-artikel pada jurnal online. Peneliti
kemudian dipilih yang paling relevan dan diperoleh 3 artikel dan 6 berita yang
Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3 artikel dan 6 berita yang menunjukan
dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru,
Penelitian ini dilakukan oleh seorang mahasiswi Program Studi PAI yang
terdapat korelasi antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar siswa dalam
pendekatan eksplanasi.. Unit analisis dalam penelitian ini adalah SDN Sumari,
dalam hal ini segala komponen yang terlibat pembelajaran Pendidikan Jasmani
kolaboratif.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Secara harfiah, sesuai dengan namanya, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistic,
atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka. Kualitatif berarti sesuatu
yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta,
kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan melalui linguistic, bahasa, atau kata-
kata (Gunawan, 2015. Hlm. 82).
Adapun penelitian kualitatif menurut Bogdan & Taylor adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
berprilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik
(utuh) (Gunawan, 2015, hlm.82).
Lebih lanjut, Creswell mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif adalah
pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-kontruktif
(misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai social dan
sejarah, dengan tujuan untuk membnagun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau
berdasarkan perspektif partisipatori (misalnya: orientasi terhadap politik, isu, kolaborasi,
atau perubahan) (Gunawan, 2015, hlm.82).
Berdasarkan devisi tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatakan pemahaman yang mendalam tentang
masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari
suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam melakukan
tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah mengungkapkan
makna, yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi,
kegairahan, dan prestasi belajar melalui tindakan yang dilakukan. Pendekatan ini juga
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generelisasi (Sugiyono,
2009, hlm. 15).
26
27
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah Metode studi kasus, Metode studi
kasus adalah meneliti suatu kasus atau fonemena tertentu yang ada dalam Masyarakat
yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, interaksi
yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa program,
kegiatan, pristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu.
B. Setting Dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau , alasan
praktis memilih lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: a)
Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti baik dari segi tenaga maupun efisien waktu. b)
Situasi sosial, sebelum mendapatkan izin formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti
telah mengadakan komunikasi informal dengan wali kelas V dan kepala sekolah sehingga
mendapatkan izin secara formal.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
Subjek penelitian lainnya adalah kepala sekolah, guru dan peneliti sendiri. Adapun siswa
yang akan menjadi subjek penelitian berjumlah 10 orang.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan
peneliti lakukan dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan kelengkapan data yang
ingin diteliti, maka di perlukan dua jenis data yaitu primer dan sekunder, data tersebut
yang meliputi:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya, penelitian berhubungan langsung dengan penelitian yang
bersangkutan (Yamin, 2009, hal. 87). Data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah:
1). Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, tentang faktor penghambat dan
pendukung Upaya meningkatkan aktifitas belajar Pada pembelajaran Tematik masa
pandemi covid-19 Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
2). Hasil wawancara dengan guru pengajar pada pembelajaran tematik di Kelas V,
Tentang Upaya Guru dalam meningkatkan aktifitas belajar Pada pembelajaran Tematik
masa pandemi covid-19 Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
28
3). Hasil wawancara dengan siswa pada pembelajaran tematik di Kelas V, Tentang
aktifitas belajar Pada pembelajaran Tematik masa pandemi covid-19 Sekolah Dasar
Negri 44/X Rantau-Rasau.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan dalam lapangan penelitian. Misalnya data
dari biro satatistik, majalah, Koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya (Yamin,
2009, hal. 87).
2. Sumber Data
Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek penelitian
darimana data di peroleh. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto yang di maksud dengan
sumber data adalah subjek darimana data-data di peroleh. Sumber data yaitu berbentuk
perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara sumber data pristiwa
(situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari dokumen di dapat dari
instansi terkait. “Menurut LOfland sumber data utama dalam penelitian kualitatatif adalah
kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain
(Djama‟an Satori. Aan komariah. 2009. Hal. 105).
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data yang diperoleh yaitu :
a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala Sekolah, Guru dan Siswa.
b. Sumber data berupa suasana dan kondisi proses pelaksanaan pembelajaran
tematik.
c. Sumber data berupa dokumnetasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi
resmi yang berhubungan dengan keberadaan sekolah baik jumlah siswa dan
sistem pembelajaran di Sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data yaitu:
1. Observasi (observation)
Dalam observasi ini ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Yamin (2009) menyatakan
bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpatisipasi aktif dalam aktifivitas mereka”
(hal.79). penelitian partisipatif ini kemudian dikhususkan lagi menjadi partisipasi pasif
(passive participation) artinya peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati,
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
29
Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek
penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam proses pembelajaran tematik Kelas V Di Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau. Observasi yang dilakukan penulis dalam skripsi ini terhadap subyek
menggunakan pedoman observasi yang disusun sebagai berikut:
a. Mencatatat kesan umum subyek: penampilan, pakaian, tingkah laku, cara
berfikir.
b. Tindakan saat dalam proses belajar mengajar.
c. Tindakan ketika menyelesaikan tugas.
d. Tindakan ketika diskusi.
e. Tindakan ketika presentasi belajar.
f. Social dan tempat lingkungan.
g. Ekspresi saat wawancara.
2. Wawancara
Umar menyatakan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic
tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
terstruktur (semistructure interview) dimana pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti
atau pengumpul dan telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh (Umar, 2011, hal. 51). Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode
wawancara yang dilakukan kepada subyek dengan menggunakan dokumentasi catatan
lapangan. Adapun pedoman wawancara yang telah disusun sebagai berikut:
a) Latar belakang, lingkungan dan aktivitas belajar pada masa pandemi covid-19
siswa kelas V di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
b) Berlangsungnya proses pembelajaran Tematik pada masa pandemi covid-19 siswa
kelas V di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
c) Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa
dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
3. Dokumentasi (Dokoumentation)
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip
dan dokumen baik yang yang berada di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau, yang
ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumentasi adalah mengumpulkan data
dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi
30
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui
dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti. Adapun di dalam skripsi ini
penulis mengumpulkan : sejarah sekolah, profil sekolah, jumlah seluruh siswa, struktur
organisasi, Visi dan misi., tujuan, keadaan personil sekolah, dan data siswa kelas V. Foto
atau gambar, penggunaan foto dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang
tidak dapat ditemukan secara tertulis sekaligus menjadi pelengkap serta bukti penelitian.
Foto yang digunakan adalah foto yang dihasilkan oleh peneliti di Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau-Rasau.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Iskandar menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan dan
menginterprestasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan
fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam hal analisis data peneliti menggunakan teknik:
1. Reduksi Data
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan,
mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya
dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan. Adapun data yang
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam
penelitian ini, data diperoleh melalui catatan lapangan dan wawancara, kemudian data
tersebut dirangkum, dan diseleksi sehingga akan memberikan gambaran yang jelas kepada
penulis.
2. Penyajian Data
Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah data display atau menyajikan
data. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat
berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan. Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah data teks yang bersifat naratif. Dalam
penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang paling sering digunakan adalah teks
yang bersifat naratif dan di dalam skripsi ini peneliti menggunakan teks yang bersifat
naratif. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-
31
nya masing-masing. Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan
maupun dari sumber pustaka.
3. Kesimpulan/Verifikasi
Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2009, hal. 252). Kesimpulan dalam penulisan
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya kurang jelas sehingga
menjadi jelas setelah diteliti.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
A. TEMUAN UMUM
Gam
Pada tahun 2013 SD Negeri 44 dipimpin oleh Kepala Sekolah bernama Solekhuddin, S.Pd menggantikan Ba
Semoga SD Negeri 44 Rantau Rasau terus mengukir sejarah untuk kemajuan pendidikan, khususnya di Kot
32
33
2. Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH SDN 44/X RANTAU-RASAU
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI 044X RANTAU RASAU II
2 NPSN : 10504356
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl.Jendral Sudirman sk 15 Rantau Rasau II
RT / RW : 1 / 2
Kode Pos : 36572
Kelurahan : Rantau Rasau Ii
Kecamatan : Kec. Rantau Rasau
Kabupaten/Kota : Kab. Tanjung Jabung Timur
Provinsi : Prov. Jambi
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -1,1753 Lintang
104,0908 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :
8 Tanggal SK Pendirian : 1975-05-15
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : -
11 Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 3001767843
14 Nama Bank : Bank BRI
15 Cabang KCP/Unit : Nipah Panjang
16 Rekening Atas Nama : SD 44/X Rantau Rasau II
17 MBS : Ya
18 Memungut Iuran : Tidak
19 Nominal/siswa : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP : 008089807334000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 081369520972
21 Nomor Fax :
22 Email : sdn44rantaurasau@gmail.com
23 Website :
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 1300
34
NAZMI S.Pd
NIP. 197206011994061001
35
KEPALA SEKOLAH
NAZMI,S.Pd KOMITE
Nip.19720601199406100 PRASOJO, M S.i
1
SISWA
KELAS I-VI
Ijazah
NAMA GURU DAN L/P MASA Mengajar
Tertinggi
PEGAWAI / PELAYAN Tahun KERJA Di
NO JABATAN GOL
Nomor
Nomor Induk Pegawai/NIP TH BLN Kelas
Ijazah
NAZMI,S.Pd
1 L S 1- 2012 Kep.Sek III/C 26 01 -
197206011994061001
SUDARMAJI, S.Pd.SD GR.KELAS
2 L S 1- 2007 IV / A 38 02 III
19620712 198203B1 009
ASNAINI, S.Pd.SD
3 P S 1 - 2010 GR.KELAS IV / A 36 08 I
196309181983102001
SIANI.S.Pd.I
4 P S 1 - 2011 GR. PAI IV / A 33 07 I-VI
196704301986112001
LEGINAH,S.Pd
5 P S 1- 2010 GR.KELAS III/C 16 06 VI
197111152003122010
38
SITI AMINAH,S.Pd
6 196603262007012004 P S 1- 2013 GR.KELAS III/B 15 05 V
NAZMI S.Pd
NIP. 197206011994061001
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung tentunya terdiri dari beragam usaha ataupun kegiatan
yang disesuaikan dengan kondisi para siswanya. Upaya yang dilakukan guru harus bisa
membangkitkan aktivitas siswa baik secara fisik (jasmani) maupun mental (rohani).
Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas siswa meliputi usaha-usaha dalam
mengaktifkan indera, akal, ingatan dan emosi siswanya. Upaya ini menuntut guru untuk
dapat memahami karakter setiap siswa ketika belajar dan berdasarkan pemahaman itu
pula guru bisa menciptakan pembelajaran yang mampu mendorong siswa befikir serta
bertindak secara aktif dan kreatif.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Siti Aminah, S.Pd selaku selaku guru
/wali kelas yang mengajar pembelajaran tematik siswa kelas v beliau mengatakan
“Menurut saya cara meningkatkan aktifitas belajar siswa yang aktif itu tergantung dari
cara mengajar , ibarat ya ketika seorang pengajar menjelaskan dikelas hanya itu-itu saja
tidak bisa berkembang siswanya , tetapi jika gurunya aktif malah lebih bagus pemahaman
yang didapat oleh siswanya. Sebelum kepembelajaran saya pastinya membuat RPP untuk
mempermudah pembelajaran yang saya ingin ajarkan dan saya menentukan metode dan
media yang tepat dan cocok pada pembelajaran yang akan di ajarkan, karena metode dan
media menentukan berhasil tidaknya suatu proses dalam aktifitas belajar atau dalam
kegaiatan belajar mengajar. Oleh karena itulah siswa/i dituntut lebih aktif saat mengikuti
pembelajaran di dalam kelas. Metode yang saya gunakan bervariasi tergantung pada
kondisi dan suasana peserta didik dalam kelas. Jadi kesimpulan dari ibu sendiri mengenai
pembelajaran tematik siswa/i di masa pandemi covid-19 saya harus mengajarkan mereka
dengan cara yang kreatif supaya siswa/i tertarik karena di masa pandemi covid-19
ini kegitan kami dalam belajar mengajar nya di batasi menjadi 2 jam jadi saya harus
menyampaikan sekreatif mungkin suapaya siswa paham dan tidak kesulitan dalam
mengerjakan tugas-tugasnya yang diberikan oleh saya ya seperti itu kiranya.”
40
Gambar 4.2 wawancara guru kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-rasau
juan pembelajaran beliau mengatakan bahwa : “InsyaAllah, sudah 75% lengkap ya, karena dulu pada tahun 2013 pembelaja
Gambar 4.3 Wawancara Kepala Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau- Rasau
Dapat disimpulkan bahwa Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar
siswa dapat dilakukan dengan memperhatikan cara atau metode mengajar secara tepat,
efisien dan efektif. Sebagaimana dikatakan oleh slameto agar siswa dapat menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran maka guru harus bisa memilih cara
yang tepat yang perlu direncanakan dengan baik sebelum memulai proses
41
pembelajaran. Hal ini dikarenakan cara atau metode tersebut merupakan salah satu
upaya yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yang
nantinya dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan motivasi belajar siswa.
Harapannya upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa
benar-benar dapat membantu para siswa dalam memahami materi pelajaran tanpa ada
rasa jenuh dan bosan serta bertindak aktif dalam proses pembelajaran tersebut.
(Slameto,2003, hal. 65).
Adapun saran dari peneliti supaya dapat meningkatkan aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik siswa harus :
a. Bertanya
Mencatat merupakan salah satu bagian dari menulis, mencatat adalah bahwa
mencatat meningkatkan daya ingat Memori otak manusia mampu menyimpan hal apa
saja yang sengaja atau tidak sengaja didengar, dilihat, dan dirasakan. Akan tetapi,
manusia sering lupa dengan apa 3 yang sudah dialami. Oleh karena itu, diperlukan
suatu hal yang bisa membantu mengingat apa yang sudah tersimpan di dalam memori
otak kita, yaitu mencatat.
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan di atas peneliti dapat
menyimpulkan bahwa dari Keaktifan siswa sangat dibutuhkan pada proses
belajar mengajar. Siswa yang aktif akan memiliki kepribadian yang mandiri dan
percaya diri. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa
dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan
sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Dengan adanya cara atau teknik yang dilakukan oleh guru tentunya ada
beberapa faktor yang mendukung dalam mencapai pelaksanaan tersebut. Adapun
faktor-faktor tersebut diantaranya:
Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk membawa informasi
dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik.
43
Khususnya pada pembelajaran tematik, sangat dibutuhkan penggunaan media yang tepat
dan sesuai dengan kondisi anak dikelas. Dalam ketidak jelasan ataupun kerumitan pada
bahan ajar bisa dibantu dengan adanya media sebagai perantara, tetapi tidak semua
pembelajaran menggunakan media. Media yang nyata dapat mendukung hasil belajar agar
peserta didik dapat memahami dan menyerap materi dengan mudah. Untuk menunjang
keberhasilan sekolah dalam hal meningkatkan Keaktifan siswa, sekolah menyediakan
media atau alat-alat peraga, dalam membantu kegaiatan belajar mengajar .
Penjelasan tersebut pun dijelaskan kembali dari hasil wawancara ibu Siti Aminah
S.Pd beliau mengatakan bahwa : “faktor pendukung dalam meningkatkan aktifitas belajar
tematik dikelas saya tentunya media pembelajaran dan rpp serta metode yang berfariasi
yang saya ajarkan ya, itu tadi ketika saya mengajar saya harus sudah menyiapkan bahan
ajar supaya kegiatan belajar mengajar dikelas saya lebih efektif dan sesuai dengan tujuan
yang seharusnya. Dan disini kami dari pihak guru diwajibkan untuk mengajar dengan
menggunakan media karena dari pihak sekolah sudah menyiapkan beberapa media
pembelajaran yang sudah tersedia disekolah ini baik dari buatan kami para guru dan
buatan siswa/i kami, jadi untuk media pembelajran kami tidak pernah kekurangan.”
Ditambah lagi dengan pernyataan bapak Nazmi S.Pd selaku kepala sekolah dasar negri 44/x rantau-rasa
44
Gambar 4.4 Wawancara Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau
Kemudian ada beberapa faktor penghambat yang terjadi dalam meningkatkan
aktifitas belajar siswa di masa pandemi covid-19 . Berikut faktor-faktor yang terjadi
antara lain sebagai berikut :
Di dunia saat ini sedang marak wabah coronavirus yang dapat menyebabkan
penyakit yang disebut COVID-19. COVID-19 yang terjadi di berbagai negara
termasuk Indonesia berdampak pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Saat ini
dunia pendidikan sedang menghadapi permasalahan yang cukup kompleks. Serangan
virus tersebut berdampak pada penyelenggaraan pembelajaran di semua jenjang
pendidikan.
Oleh sebab itu banyak terjadi faktor penghambat dalam kegaiatan belajar
mengajar seperti kegiatan interaksi dan pendekatan guru dengan siswa saat dalam
kegaiatan belajar mengajar dikarnakan pemerintah telah menetapkan untuk harus
tetap menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan harus selalu menggunakan masker
supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
45
AKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR TEMATIK DI MASA PANDEMI COV
B. SARAN
Dari uraian diatas , maka peneliti mencoba memberikan saran-saran kepada pihak
sekolah antara lain :
1. Bagi kepala sekolah : diharapkan lebih memaksimalkan lagi dalam mengadakan
pelatihan-pelatihan kepada guru-gurunya tentunya dalam pembelajaran tematik
walaupun disini guru di tuntut untuk mandiri dalam mengadakan pembelajaran
yang bervariasi. Supaya dari para guru dapat membandingkan cara mengajar
46
47
48
49
Salim MA, Peter. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:
Modern English Press.
Sudjana, Nana. 1991. Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Sinar Baru.
Jurnal :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020) dengan judul
“Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar”.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Herlina, Maman Suherman (2020) dengan judul
“Potensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di
tengah Pandemi Corona Virus Disease (COVID)-19 di Sekolah Dasar”.
LAMPIRAN LAMPIRAN
SKRIPSI
50
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN /SUBJEK PENELITIAN SKRIPSI
MAHASISWA
Nazmi, S.Pd
Nip. 197206011994061001
51
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN /SUBJEK PENELITIAN SKRIPSI
MAHASISWA
52
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN /SUBJEK PENELITIAN SKRIPSI
MAHASISWA
Surat pernyataan responden subjek penelitian skripsi mahasiswa yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Rosita Anggeraini
Tanggal lahir :
Jabatan : Siswa kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau
Dengan ini menyatakan bersedia atau tidak bersedia nama saya dan nama lokasi penelitian
dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut :
Nama : Zakiyah Aprilia Rezky
Nim : Tpg.161988
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada Pembelajran
Tematik Dimasa Pandemi Covid-19 Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang menyatakan
Siswa Kelas V
Rosita Anggeraini
53
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
PENELITIAN KUALITATIF
54
2) Bisakah menceritakan sedikit sejaarah singkat tentang SDN 44/x Rantau-Rasau?
3) Bagaimana penerapan pembelajaran tematik disekolah SDN 44/x Raantau-Rasau
apakah sudah berjalan sesuai tujuan pembelajaran dalam belajar mengajar?
4) Apasaja faktor penghambat para guru kelas dalam mengajar khusus dalam
pembelajaran tematik di masa pandemi covid-19?
5) Apasaja faktor pendukung para guru kelas dalam mengajar khusus dalam
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 ini ?
c. Wawancara siswa:
1) Apakah adik menyukai pembelajaran tematik?
2) Pada saat pembelajaran tematik pernah tidak adik bertanya, diskusi kelompok dan
maju peresentasi hasil pembelajaran tematik ?
3) Pernahkah adik belajar dengan menggunakan media pembelajaran atau alat praga
saat pembelajaran tematik di masa pandemi covid-19 ?
4) Bagaimana menurut adik lebih mengasikkan yang mana pembelajaran tematik
dimasa new normal dulu dengan masa pandemi covid-19 sekarang ini?
5) Pernah tidak dimasa pandemi covid-19 adik tidak mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru ?
C.Dokumentasi
Penulis
55
DAFTAR INFORMAN
NO NAMA STATUS
1. Nazmi, S.Pd. Kepala Sekolah
2. Siti Aminah, S.Pd Wali Kelas V
3. Rosita anggeraini Siswa Kelas V
56
WAWANCARA KEPALA SEKOLAH SDN 44 RANTAU-RASAU
NAMA KELAPA SEKOLAH : NAZMI S.Pd
NAMA SEKOLAH : SDN 44/X RANTAU- RASAU
57
Kepsek : faktor pendukungnya ya?, banyak sekali ya, salah satunya saja guru-guru di SDN 44 ini menurut s
Peneliti : trimakasih banyak ya pak atas penjelasan demi penjelasan wawancara ini pak trimaksih juga untu
Kepsek : iya tentu saja boleh ya disini kami membantu sekiranya sampai semuanya benar- benar selesai.
58
WAWANCARA GURU KELAS, DAN SEBAGAI GURU YANG MENGAJAR
TEMATIK
NAMA GURU : SITI AMINAH, S.Pd
MENAGAJAR DIKELAS : V (LIMA)
59
mereka pulangnya jam 12 jadi ketika jam 11 itu banyak sekali siswa yang mulai kurang
semangat dalam belajarnya selain kendala itu juga dimasa pandemi covid-19 siswa susah
berinteraksi dengan temannya dikarnakan harus menjaga jarak, jadi itu kadang yang
membuat siswa yang aktif lebih ya aktif dan siswa yang kurang aktif menjadi kurang aktif
padahal dalam meningkatkan aktifitas belajar dalam pembelajaran tematik itu siswanya
dituntut untuk aktif dan berperan dalam kegaiatan belajar. Tapi disini tetap saja saya sebagai
pengajar harus lebih memfokuskan perhatian saya kepada mereka supaya tetap aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar.
Peneliti : baik bu trimakasih untuk penjelasan dami penjelasan dari ibu , untuk pertanyaan
yang terakhir ya bu, faktor pendukung apa saja yang dapat meningkatkan aktifitas belajar
dikelas ibu pada masa pandemi covid-19 ini ?
Guru : faktor pendukung dalam meningkatkan aktifitas belajar tematik dikelas saya tentunya
media pembelajaran dan rpp serta metode yang berfariasi yang saya ajarkan ya, itu tadi ketika
saya mengajar saya harus sudah menyiapkan bahan ajar supaya kegiatan belajar mengajar
dikelas saya lebih efektif dan sesuai dengan tujuan yang seharusnya. Dan disini kami dari
pihak guru diwajibkan untuk mengajar dengan menggunakan media karena dari pihak
sekolah sudah menyiapkan beberapa media pembelajaran yang sudah tersedia disekolah ini
baik dari buatan kami para guru dan buatan siswa/i kami, jadi untuk media pembelajran kami
tidak pernah kekurangan.
Peneliti : trimakasih banyak bu atas wawancaranya bu semoga penjelasan yang ibu jelaskan
kepada saya dapat membatu saya menyelesaikan skripsi saya di UIN STS JAMBI
Guru : iya nak sama-sama semoga bisa bermanfaat ya.
60
LEMBAR LAMPIRAN
WAWANCARA SISWA SDN 44/X RANTAU-RASAU
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 44/X RANTAU-RASAU
Kelas / Semester :V/1
Tema 2 : Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema 3 : Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan
Pemebelajaran Ke 3
Alokasi Waktu :1 x pertemuan (6 x 35 Menit)
A. KOMPETENSI INTI
62
63
BAHASA INDONESIA
KOMPETENSI DASAR (KD)
3.2 Mengidentifiksikan informasi yang didapat dari buku kedala aspek : apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4.2 Menyajikan hasil klarifikasi informasi yang ddidapat dari buku yang dikelompokkan
dalam aspek : apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana menggunakan kosa
kata baku ku.
INDIKATOR
Menjelaskan informasi terkait dengan pertanyaan apa, dimana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana.
Mempresentasikan informasi dari teks bacaan terkait dengan pertanyaan apa,
dimana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
PPKN
KOMPETENSI DASAR (KD)
1.2 Menghargai kewajiban dan hak, dan tangung jawab sebagai warga masyarakat dan
umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Memahami hak, kewajiban tanggung jawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-
hari.
4.2 Menjelaskan hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari.
INDIKATOR
Berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan masyarakat sesuai hasil
musyawarah sebagai perwujudan tanggung jawab masyarakat.
Membedakan hak, kewajiban, dan tanggung jawab, sebagai warga masyarakat.
IPS
64
E. MATERI PEMBELAJARAN
Dengan membaca teks, siswa mempu menjelaskan informasi terkait dengan
pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, kapan, bagaimana dan mengapa.
Dengan menuliskan, siswa mampu mempresentasiakan informasi dari teks
bancaan terkait dengan pertannyaan apa, siapa, kapan, dimana, kapan, bagaimana
dan mengapa.
Dengan berdiskusi, siswa dapat berpartisipasi dengan menjaga kebersihan
lingkungan masyarakat sesuai hasil musyawarah sebagai perwujudan tanggung
jawab warga masyarakat.
Dengan membaca teks menyimak penpenjelasan guru, siswa dapat membedakan
hak, kewajiban tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Dengan membaca teks bacaan dan menyimak penejelasan guru, siswa dapat
mengidentifikasi jenis-jenis usaha yang dikelola sendiri maupun kelompok.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan waktu
Hasil kegiatan dapat digunakan sebagai data bagiguru dan siswa untuk
melihat keberhasilan pembelajaran dan tidak harus masuk dalam buku nilai
siswa.
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
selama sehari. integritas
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui 15
penutup hasil ketercapaian materi) menit
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan pemeblajaran) Religius
Keteramapilan Jawaban sangat Jawaban mudah Jawaban mudah Jawaban agak sulit
dalam menyajikan mudah dibaca dan dibaca dan dibaca namun agak dibaca dan
informasi (BI 4.2) dimengerti dimengerti sulit dimengerti dimengerti
68
Sikap kecermatan dan kemandirian diisi dengan catatan khusus hasil pengamatan terhadap sikap siswa yang
sangat baik dan perlu pendampingan, digunakan sebagai data dalam rekapitulasi penilaian sikap.
Catatan :
Rubrik digunakan sebagai peganggan guru dalam memberikan umpan balik terhadap tugas
peta pikiran, hasil dari kegiatan ini tidak harus dimasukkan kedalam buku nilai (sangat
tergantung pada kesiapan siswa). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar siswa
memahami informasi dalam teks. Guru dapat melihat keberhasialan pembelajaran tentang
informasi dalam teks dari hasil keseluruhan kelas secara umum.
Peneliti
Peneliti
FOTO OBSERVASI, DAN PENDEKATAN WALI KELAS V BESERTA GURU SDN 44/X RANTAU RASAU
FOTO RISET DENGAN OPRATOR SEKOLAH MENGENAI DATA SEKOLAH SDN 44/X RANTAU-RASAU
72
FOTO KETIKA OBSERVASI MASA PANDEMI COVID SEBELUM MASUK RUANGAN KELAS
FOTO KETIKA ANAK BELEJAR DALAM KONDISI SITUASI PANDEMI SDN 44/X MEMBOLEHKAN MEREKA
MENGGUNAKAN BAJU BEBAS DAN SOPAN SERTA WAJIB MENGGUNAKAN MASKER TIAP BELAJAR
FOTO OBSERVASI BELAJAR TEMATIK DIMASA PANDEMI COVID-19 SDN 44/X RANTAU RASAU
73
FOTO BAGIAN DEPAN GERBANG, TAMAN JALAN KIRI DAN TAMAN JALAN KANAN SEKOLAH SEKOLAH SDN 44/X
RANTAU RASAU
FOTO KEBUN PERTANIAN SEBELAH KIRI DAN PERTANIAN SEBLAH KANAN SDN 44/X RANTAU-RASAU HASIL
KERJA SAMA ANATARA GURU DAN SISWA SISWI
74
FOTO GEDUNG PKG DAN FOTO KANTIN SEHAT SDN 44/X RANTAU-RASAU
FOTO LAPANGAN BOLA VOLLY, BASKET, DAN BOLA KAKI SDN 44/X RANTAU-RASAU
FOTO BAGIAN DALAM SEKOLAH DARI KELAS I-VI SDN 44/X RANTAU RASAU
75
FOTO MUSHOLLA SDN 44/X RANTAU RASAU DAN FOTO WC GURU, SISWA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
FOTO RISET WAWANCARA BERSAMA KEPALA SEKOLAH SDN 44/X RANTAU RASAU DI RUAGAN MAJLIS GURU
77
FOTO DOKUMENTASI BERSAMA WALI KELAS DAN SISWA SISWI KELAS V SDN 44/X RANTAU-RASAU
Motto Hidup
“ awali setiap niat pekerjaanmu dengan bacaan bismilah, kemudian apabila telah
selesai akhiri dengan bacaan alhamdulillah, Allah selalu bersama orang yang
mengingatnya dan beryukur atas segala nikmatnya.”