Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL-2)


DI MTs. MAMBAUL ABROR TURIDE BARAT MATARAM
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

Disusun
Oleh :

NAMA : DWI SUCI AGUSTIN


NIM : 1501020250
Jurusan : PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM (UIN)
TAHUN AJARAN 2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL-2) Program S1, Fakultas


Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram di
MTs Mambaul Abror.
Diajukan untuk melengkapi persyaratan penyelesaian Praktik
Pengalaman Lapangan 2 (PPL-2)
Mataram, 2018

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
(DPL)

Alwan Mahsul, M.Pd Baherudin


NIP: 198112202009011017

Mengetahui :
Kepala MTs Mambaul Abror

Masyar, S.Ag

i
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Yang Maha Kuasa,
karena dengan izin-Nyalah tulisan yang sederhana ini, yakni laporan praktek
pengalaman lapangan (PPL) dapat tersusun tepat pada waktunya.
Laporan ini berisiskan data-data yang kami kumpulkan selama
kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) yang berlangsung dari 24
Oktober sampai 24 November 2018 di MTs Mambaul Abror Turida.
Dalam pelaksanaan PPL ini, kami banyak mendapat masukan berupa
dukungan, bantuan, dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor UIN Mataram
2. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Mataram
3. Bapak Masyar S,Ag selaku Kepala MTs. Mambaul Abror Turida
4. Bapak Alwan Mahsul M.Pd Selaku Dosen pembimbing Lapangan
5. Para guru dan staf tata usaha MTs Mambaul Abror Turida
6. Siswa-Siswi MTs Mambaul Abror Turida
Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat berbagai
kekurangan, maka segala saran dan kritik yang membangun sangat saya
harapkan guna perbaikan pembuatan laporan-laporan berikutnya.
Dengan akhir kata saya berharap semoga laporan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) ini bisa bermanfaat bagi kita semua Aamiin.

Mataram, 17 November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
1. Laporan Penyelesaian Administrasi Sekolah .............................................. 1
BAB I HASIL OBSERVASI............................................................................................. 1
BAB II PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH
DAN PENANGANAN KELAS ........................................................................................ 2
A. Latihan administrasi sekolah................................................................................. 2
B. Latihan administrasi kelas ...................................................................................... 3
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 4
2. Laporan Penanganan Kasus ............................................................................... 5
BAB I HASIL OBSERVASI............................................................................................. 5
A. Studi dokumentasi ..................................................................................................... 6
BAB II PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN ..................................................... 8
A. Perencanaan ................................................................................................................. 8
B. Pelaksanaan .................................................................................................................. 8
C. Hasil penanganan kasus .......................................................................................... 9
D. Evalusi tindak lanjut................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
Lampira-lampiran

iii
1. Laporan Penyelesaian Administrasi Sekolah
BAB I
HASIL OBSERVASI

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan sejak


tanggal 24 September sampai dengan tanggal 24 November 2018. Dalam
melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa harus mengenal bagaimana
lingkungan Madrasah tempat dimana dilaksanakannya kegiatan tersebut,
baik secara fisik maupun non fisik. Upaya dapat dilakukan dengan kegiatan
yang berorientasi kepada pengenalan akan lingkungan Madrasah
Tsanawiyah Al-Raisiyah tersebut. Observasi merupakan suatu metode yang
dapat digunakan dalam permasalahan ini.
Kegiatan observasibertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data
dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan
dengan Madrasah tempat pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL).
Akibatnya mahasiswa memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi
fisik maupun nonfisik Madrasah, sehingga kegiatan praktik pengalaman
lapangan (PPL) dapat dilakukan secara optimal.
Selama observasi yang dilakukan pada saat melakukan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) diperoleh bahwa bentuk dan keadaan fisik
Madrasah MTs Mambaul Abror yang dibangun dengan permanen dan
memiliki fasilitas yang cukup lengkap.
Cikal bakal Madrasah Tsanawiyah Mambaul Abror adalah berawal
dari berdirinya Yayasan Mambaul Abror yang lahir dari keinginan para tokoh
agama dan tokoh masyarakat di lingkungan Turide Barat untu memberikan
santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, niat tersebut sudah di
laksanakan sejak tahun 1988. Dana santunan yang di berikan kepada anak
yatim tersebut di peroleh dari berbagai sumber mulai dari sumbangan
masyarakat, hasil pengelolaan lahan pertanian para tokoh pendiri dan
donatur yang secara langsung memberikan sumbangannya kepada anak

1
yatim. Asuhan yayasan. Sekitar tahun 1990-an sempat mendirikan pondok
pesantren diniyah untuk anak-anak yatim. Sampai pada akhirnyatahun 2000
para pendiri bersepakat untuk mensahkan pendirian Yayasan dengan nama
Yayasan Mambaul Abrordalam sebuah akta notaris.
Yayasan Mambaul Abror di dirikan pada hari sabtu tanggal 16
Desember 2000, dan berkedudukan di Turide Barat, Kelurahan Turide,
Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, NTB. Maksud dan tujuan pembentukan
Yayasan Mambaul Abror ialah membantu perwujudan program pemerintah
dan menciptakan masyakat adil dan makmur, sejahtera lahir batin di dunia
dan di akhirat, menanggulangi serta memberantas keterbelakangan,
keniskinan dan kebodohan, melalui pengembangan serta peningkatan
sumber daya manusia dan sumber daya alam.

2
BAB II
PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI MADRASAH
DAN PENANGANAN KELAS

A. Latihan Administrasi Madrasah


Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa PPL
dilatih untuk membuat administrasi sekolah baik itu mengenai program
tahunan,menyusun jadwal pelajaran, evaluasi program tahunan dan lain
sebagainya. Pengetahuan tentang administrasi sekolah tidak terlepas dari
bimbingan guru pamong. Guru pamong memberikan pengetahuan tentang
bagaimana membuat administrasi tersebut. Apa saja yang dibutuhkan dan
apa pentingnya membuat administrasi sekolah.
Selain itu dengan adanya administrasi sekolah mahasiswa PPL nantinya
ketika menjadi guru tidak merasa canggung dengan administrasi yang ada
disekolah tempat mengajar. Karena selama PPL berlangsung mahasiswa
mempraktikkan langsung cara membuat administrasi sekolah. Akan tetapi
di MTs mambaul abror mahasiswa hanya menyesuaikan diri dengan
administrasi sekolah yang sudah ada di sekolah, baik itu program tahunan,
jadwal pelajarannya dan juga evaluasi program tahunan.Namun secara
langsung mahasiswa PPL sudah mengetahui bagaimana bentuk
administrasi sekolah yang ada di MTs mambaul abror.
Pada umumnya kegiatan administrasi pengajaran meliputi perumusan
rencana pelaksanaan pembelajaran pada periode tertentu, antara lain:
program tahunan, program semester, analisis materi pelajaran, rencana
pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi,
pesiapan mengajar, dan merancang alat evaluasi.
Komponen administrasi pendidikan di MTs mambaul abror Turida
Mataram adalah sebagai berikut:
a) Administrasi Kurikulum
Yang termasuk dalam administrasi kurikulum ini antara lain:

3
1. Mengatur penjadwalan intra kurikuler dan tutorial
2. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah bila
berhalangan
3. Memberikan laporan kepada kepala sekolah
b) Administrasi Kesiswaan
Yang termasuk dalam administrasi kesiswaan ini antara lain:
1. Pengaturan kegiatan ekstrakurikuler
2. Mengatur penerimaan murid baru
3. Mengatur kegiatan OSIS (Organisasi Siswa MTs mambaul abror
Turida Mataram)
4. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah
5. Memberikan laporan kepada kepala sekolah
c) Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
Yang termasuk kegiatan administrasi ketatausahaan ini antara lain:
1. Kegiatan administrasi surat-menyurat
2. Administrasi keuangan yang meliputi buku catatan keuangan
Dana BOS dan daftar penerimaan gaji guru
d) Administrasi Perlengkapan/Inventarisasi
Yang termasuk dalam kegiatan administrasi sarana dan prasarana ini
antara lain adalah mencakup administrasi material, yang meliputi
alat-alat kebutuhan sekolah serta perlengkapan alat-alat pelajaran
e) Administrasi dengan Masyarakat
Yang termasuk dalam kegiatan administrasi hubungan dengan
masyarakat ini antara lain:
1. Mengatur kerja sama dengan komite, instansi terkait
2. Mengatur acara di dalam dan di luar madrasah
3. Menerima tamu
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala sekolah
5. Memberikan laporan kepada kepala sekolah.

4
f) Administarsi Keuangan
Administrasi ini berhubungan dengan keuangan sekolah dan siswa
untuk pemakaian kebutuhan sekolah dan siswa.
g) Administrasi Kepegawaian
Administarsi ini mencakup administrasi dari semua warga sekolah
tersebut yaitu mulai dari guru, karyawan oleh tata usaha.Penanganan
administrasi pegawai haruslah teratur dan tertib agar memudahkan
dalam pencariannya apabila diperlukan sewaktu-waktu. Penataan
administrasi sekolah haruslah mudah untuk pencariannya, misalnya:
1. Pengelompokan data guru dan pegawai
2. Pengelompokan surat-surat mutasi
3. Pengelompokan SK
4. File-file, ijazah, dll.
h) Administrasi Perpustakaan
Administrasi perpustakaan ditangani oleh guru bersama staf tata
usaha.Administrasi ini mengatur dalam pengadaan dan peminjaman
buku perpustakaan dalam upaya menarik minat baca pengunjung
perpustakan.

B. Latihan Administrasi Kelas


Selain administrasi sekolah mahasiswa PPL juga diberikan latihan
mengenai administrasi kelas khususnya yang berkaitan dengan
observasi, dengan membiasakan diri berlatih administrasi kelas,
mahasiswa PPL bisa mengetahui keadaan kelas setiap jam pelajaran
sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Mahasiswa PPL akan
mengetahui dan menyimpulkan dalam setiap akhir bulan siapa siswa
yang paling rajin, malas, izin dan sakit. Selain itu dengan adanya absensi,
mahasiswa PPL akan lebih tahu nama-nama siswa yang diajarkan.

5
Adapaun nama-nama peserta didik berdasarkan absensi kelas sebagai
berikut:
1. Nama-nama peserta didik kelas VII
No Nama Jenis Kelamin
1. Adinda ayu widari P
2. Aenan paedol P
3. Ahmad habib Kevin L
4. Ahmad imron L
5. Alfiyati P
6. Alias rahmadini P
7. Danil saputra L
8. Erna apriana P
9. Liana sari P
10. Livia giska adha P
11. Maulana saputra L
12. Muhammad rafli L
13. Muhammad redita setia L
14. Oktaviani ramadini P
15. Sabrina rizkiani P
16. Septiandini P
17. Urwatul wustqo P
18. Usril L
19. Uzlyfatul amni P
20. Yeyen aulani P
Tabel 2.1 Daftar nama siswa kelas VIII

6
BAB III
KESIMPULAN

Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini,


mahasiswa dilatih untuk mengetahui dan membuat administrasi sekolah,
administrasi kelas, danlain sebagainya.Mahasiswa benar-benar dibimbing
agar nantinya setelah menjadi guru mampu melaksanakan kegiatan seperti
yang telah dibimbing pada kegiatan PPL.
Secara keseluruhan pengalaman pengadministrasian di atas baik pada
lingkup sekolah dan kelas dapat disimpulkan bahwa, segala sesuatunya
berkenaan dengan bagaimana kemampuan individu seorang guru atau
pegawai mengelola administrasi tersebut dengan baik, sehingga mampu
mengupayakan dan mendayagunakan semua sumber, baik personal maupun
material secara efektif dan efisien guna tercapainya tujuan pendidikan.
Proses administrasi merupakan salah satu faktor pendorong jalannya
operasional kurikulum tingkat sekolah, yang diharapkan dapat mendorong
tujuan pembelajaran secara aktif dan efisien serta dapat menciptakan input
danoutput yang berkualitas dan bermutu.

7
2. Laporan Penanganan Kasus
BAB I
HASIL OBSERVASI DAN STUDI DOKUMENTASI

Kegiatan praktik pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan sejak tanggal


24 September sampai dengan tanggal 24 November 2018. Dalam melakukan
kegiatan PPL, mahasiswa harus mengenal lingkungan Madrasah tempat
dilaksanakannya kegiatan tersebut, baik secara fisik maupun non fisik.
Upaya dapat dilakukan dengan kegiatan yang berorientasi kepada
pengenalan akan lingkungan Madrasah Tsanawiyah Mambaul Abror tersebut.
Observasi merupakan suatu metode yang dapat digunakan dalam
permasalahan ini.
Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data
dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan
dengan Madrasah tempat pelaksanaan PPL. Akibatnya mahasiswa
memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik maupun nonfisik
Madrasah, sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara optimal.
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dan dilakukan pada satu
minggu di awal kegiatan PPL terhitung sejak pertama kali datang ke sekolah.
Adapun hasil observasi yang telah dilakukan adalah:
Pengamatan saya terhadap siswa selama PPL, kebanyakan siswa lebih
suka bermain-main daripada belajar, contohnya ketika mereka berada di
perpustakaan, kebanyakan dari mereka tidur, ketika bel masuk berbunyi
mereka tidak segera masuk kelas. Sedangkan fungsi dari perpustakaan itu
adalah tempat belajar yang efektif selain kelas.
Permasalahan yang sedang terjadi di lingkungan sekolah yaitu ketika
proses pembelajaran berlangsung siswa atau siswi sering keluar masuk kelas
dan banyak siswa yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan, hal ini
tentu membuat proses belajar mengajar menjadi tidak kondusif dan
menciptakan lingkungan belajar yang tidak baik serta menyebabkan

8
pengaruh yang tidak baik bagi siswa lainnya dan akan menyebabkan
terganggunya siswa yang lain dalam proses pembelajaran. Namun
permasalahan ini bisa ditangani dengan memberikan pengarahan yang baik
pada siswa dan memberikan hukuman misalnya dengan memberikan tugas
bagi siswa yang melanggar aturan dan ternyata dapat menjadi solusi
penanganan atas kasus ini.

A. Studi Dokumentasi
Kasus yang di tangani oleh bimbingan dan konseling (BK) saat ini
adalah beberapa siswa yang suka melanggar aturan yang telah dibuat di
Madrasah seperti dalam hal berpakaian, suka keluar masuk saat jam
pelajaran belangsung, dan sering telat. Mereka diberikan hukuman
berupa membersihkan kelas, membersihkan toilet, dan disuruh mengaji.
Perlu penanganan kasus ini dilakukan oleh BK, dimana fungsi
Bimbingan dan Konseling itu adalah menangani dan bertanggung jawab
dalam bidang penyusunan dan program bimbingan dan konseling,
mengelola dan mengembangkan program bimbingan dan konsling,
memonitoring dan mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan dan konsling.
Identifikasi kasus merupakan langkah awal untuk menemukan
peserta didik yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling.
Robinson (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) memberikan beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengetahui peserta didik yang
diduga membutuhkan layanan bimbingan dan konseling, yakni:
1. Call them approach; melakukan wawancara dengan memanggil semua
peserta didik secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan dapat
ditemukan peserta didik yang benar-benar membutuhkan layanan
konseling.
2. Maintain good relationship; menciptakan hubungan yang baik, penuh
keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru
pembimbing dengan peserta didik. Hal ini dapat dilaksanakan melalui

9
berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan
belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan ekstra kurikuler,
rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya.
3. Developing a desire for counseling; menciptakan suasana yang
menimbulkan kearah penyadaran peserta didik akan masalah yang
dihadapinya. Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan peserta
didik yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes, seperti tes
intelegensi, tes bakat dan hasil pengukuran lainnya untuk dianalisis
bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya.
4. Melakukan analisis hasil belajar peserta didik, dengan cara ini bisa
diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang
dihadapi peserta didik.
5. Melakukan analisis sosiometri; dengan cara ini dapat ditemukan
peserta didik yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian sosial.

10
BAB II
PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN
A. Perencanaan
Pelayanan bimbingan sangat diperlukan agar potensi yang dimiliki
oleh peserta didik dapat dikembangkan secara optimal.Program
bimbingan diarahkan untuk dapat menjaga terjadinya keseimbangan dan
keserasian dalam perkembangan intelektual, emosional dan sosial.
Bimbingan tersebut dapat diupayakan dengan melakukan langkah seperti
:
a. Pertemuan rutin dengan orang tua siswa untuk saling bertukar
informasi,
b. Menghimpun berbagai data dari guru yang mengajar, khususnya
berkaitan dengan aktivitas siswa pada saat pembelajaran,
c. Menjaring data dari siswa melalui daftar cek masalah, sosiometri
kelas, angket maupun wawancara.

B. Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan bimbingan hendaknya disesuaikan dengan
tujuan dan sasaran layanan bimbingan serta karakteristik tujuan dan
perkembangan siswa dalam aspek pribadi-sosial, pendidikan serta
karir.Disamping itu sebaiknya diperhatikan pula kebutuhan siswa dari
masing-masing tingkat kelas, jangan digunakan secara kaku, tetapi harus
ditetapkansecara fleksibel. Isi layanan bimbingan di MTs mambaul abror
adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan Pribadi
1. Memahami ciri-ciri kecakapan diri sendiri (mengenal kekuatan
dan kelemahannya).
2. Membedakan antara hal-hal yang membantu dan berbahaya bagi
kesehatan fisik.

11
3. Mendiskusikan tanggung jawab siswa di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
4. Mengetahui bahwa mendengarkan dan berbicara tepat dan sopan
membantu memecahkan masalah.
5. Memberikan contoh pengalaman masa lalu berpengaruh pada
tindakan saat ini.
2. Bimbingan Belajar
1. Mengembangkan rencana untuk mengatur waktu belajar.
2. Mengembangkan motivasi yang mendorong agar mampu belajar
dengan sebaik mungkin.
3. Mempelajari cara-cara belajar yang efektif dan efesien.
4. Menemukan cara-cara menghadapiulangan/tes.
3. Bimbingan Karier
1. Mengetahui dan menelaah pekerjaan-pekerjan yang sesuai dengan
diri sendiri.
2. Memperkirakan adanya perbedaan macam-macam karier masa
kini dan masa yang akan datang.
3. Menjelaskan bahwa pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan hidup.
4. Menelaah bermacam-macam cara untuk melihat kemajuan diri.

C. HasilPenangananKasus
Keberadaan seorang guru di sekolah tidak hanya sebagai pengajar dan
pendidik semata, melainkan lebih daripada itu yakni menggantikan peran
orang tua siswa selama siswa berada di lingkungan sekolah.Hal ini
dilakukan untuk memberikan bimbingan, pandangan dan pencerahan.
Berdasarkan pandangan tersebut kehadiran mahasiswa PPL di
lingkungan sekolah ataupun Madrasah setidaknya mampu menjalankan
tugas lain sebagai pendidik yakni sebagai penasehat dan pembimbing.

12
Dalam kegiatan belajar di kelas khususnya pada mata pelajaran PBA,
terkadang masih tertanam dalam benak siswa bahwa mata pelajaran PBA
itu adalah mata pelajaran yang menakutkan, sulit dipahami oleh siswa
dan menyebabkan kurangnya minat siswa dalam pelajaran tersebut.Hal
Ini adalah salah satu kasus yang dihadapi dalam kelas oleh mahasiswa
PPL pada mata pelajaran yang diajarkan.
Dalam keadaan dan situasi seperti ini mahasiswa PPL harus bisa
menghilangkan perasaan takut tentang mata pelajaran IPA dengan cara
membuat pelajaran atau bidang studi menjadi, menyenangkan dan
menarik. Selain itu mahasiswa PPL harus bisa mengoreksi diri dalam
setiap tampilan di kelas dan berusaha memberikan bimbingan yang
dimengerti dengan pelajaran yang diajarkan itu sendiri.Untuk siswa yang
sulit mengerti, mahasiswa PPL harus melakukan pendekatan individual
yaitu membimbing siswa secara rasional sehingga siswa tidak merasa
terbebankan dengan pelajaran tersebut dan minder dengan siswa yang
sudah mengerti.

D. Evaluasi dan Tindak Lanjut


Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan
masalah tetap dilakukan untuk melihat seberapa pengaruh tindakan
bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah
yang dihadapi peserta didik. Berkenaan dengan evaluasi bimbingan dan
konseling, Depdiknas (2003) telah memberikan kriteria-kriteria
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling yaitu:
1. Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh peserta didik
berkaitan dengan masalah yang dibahas.
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang
dibawakan melalui layanan

13
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah
pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut
pengentasan masalah yang dialaminya.

14
BAB III
SIMPULAN

Pada pembahasan kesimpulan dan saran ini kami dapat


menyimpulkan beberapa hal yang sekiranya dapat menjadi wawasan baru
sekaligus menjadi pengalaman pertama bagi mahasiswa PPL. Dalam
pelaksanaan proses pembelajaran ternyata tidak hanya dilakukan pada saat
proses belajar mengajar semata, akan tetapi dapat dikombinasikan dengan
kegiatan ekstra lainnya. Sehingga dalam event edukasi daoat terlaksana
beberapa kegiatan yang dapat memberikan pemahaman yang multi-dimensi
bagi para siswa di kelas.
Kemudian segala kompetensi yang senantiasa diperkenalkan oleh
para dosen di kampus, seluruhnya akan teraplikasikan secara nyata pada
saat mahasiswa berhadapan dengan para siswa di sekolah. Jadi, fungsi
pendidikan memiliki hubungan regenarasi yang sangat tinggi ketika
terealisasi dengan baik.
Siswa-siswi MTs Mambaul Abror Turide BaratMataram cukup di
dominasi oleh siswa-siswi dari lingkungan Turida Baratdan tergolong cukup
pintar dan memiliki banyak keterampilan, serta sikap dan prilaku siswa-
siswi mampu mencerminkan akhlak yang berciri khas pesantren, dimana
sikap siswa-siswi ramah tamah dan sopan santun.
Siswa-siswi MTs Mambaul Abror memiliki banyak potensi dan bakat
untuk dikembangkan, perlunya dukungan dan bimbingan dari para guru dan
pihak madrasah untuk menanamkan kesadaran pada semua siswa menyadari
pentingnya mengikuti kegiatan ektra kelas. Dengan mengikuti kegiatan ektra
kelas siswa dapat belajar banyak dari kegiatan berorganisasi. Semangat
untuk mengenali dan terus mengembangkan bakat dari masing-masing siswa
sangat penting dan selanjutnya bagaimana mereka mampu untuk berprestasi
memberikan kebanggan bagi diri sendiri, guru, dan MTs Mambaul Abror
Turida Barat Mataram.

15
16

Anda mungkin juga menyukai