Disusun
Oleh :
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
(DPL)
Mengetahui :
Kepala MTs Mambaul Abror
Masyar, S.Ag
i
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Yang Maha Kuasa,
karena dengan izin-Nyalah tulisan yang sederhana ini, yakni laporan praktek
pengalaman lapangan (PPL) dapat tersusun tepat pada waktunya.
Laporan ini berisiskan data-data yang kami kumpulkan selama
kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) yang berlangsung dari 24
Oktober sampai 24 November 2018 di MTs Mambaul Abror Turida.
Dalam pelaksanaan PPL ini, kami banyak mendapat masukan berupa
dukungan, bantuan, dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor UIN Mataram
2. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Mataram
3. Bapak Masyar S,Ag selaku Kepala MTs. Mambaul Abror Turida
4. Bapak Alwan Mahsul M.Pd Selaku Dosen pembimbing Lapangan
5. Para guru dan staf tata usaha MTs Mambaul Abror Turida
6. Siswa-Siswi MTs Mambaul Abror Turida
Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat berbagai
kekurangan, maka segala saran dan kritik yang membangun sangat saya
harapkan guna perbaikan pembuatan laporan-laporan berikutnya.
Dengan akhir kata saya berharap semoga laporan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) ini bisa bermanfaat bagi kita semua Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
1. Laporan Penyelesaian Administrasi Sekolah .............................................. 1
BAB I HASIL OBSERVASI............................................................................................. 1
BAB II PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH
DAN PENANGANAN KELAS ........................................................................................ 2
A. Latihan administrasi sekolah................................................................................. 2
B. Latihan administrasi kelas ...................................................................................... 3
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 4
2. Laporan Penanganan Kasus ............................................................................... 5
BAB I HASIL OBSERVASI............................................................................................. 5
A. Studi dokumentasi ..................................................................................................... 6
BAB II PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN ..................................................... 8
A. Perencanaan ................................................................................................................. 8
B. Pelaksanaan .................................................................................................................. 8
C. Hasil penanganan kasus .......................................................................................... 9
D. Evalusi tindak lanjut................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
Lampira-lampiran
iii
1. Laporan Penyelesaian Administrasi Sekolah
BAB I
HASIL OBSERVASI
1
yatim. Asuhan yayasan. Sekitar tahun 1990-an sempat mendirikan pondok
pesantren diniyah untuk anak-anak yatim. Sampai pada akhirnyatahun 2000
para pendiri bersepakat untuk mensahkan pendirian Yayasan dengan nama
Yayasan Mambaul Abrordalam sebuah akta notaris.
Yayasan Mambaul Abror di dirikan pada hari sabtu tanggal 16
Desember 2000, dan berkedudukan di Turide Barat, Kelurahan Turide,
Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, NTB. Maksud dan tujuan pembentukan
Yayasan Mambaul Abror ialah membantu perwujudan program pemerintah
dan menciptakan masyakat adil dan makmur, sejahtera lahir batin di dunia
dan di akhirat, menanggulangi serta memberantas keterbelakangan,
keniskinan dan kebodohan, melalui pengembangan serta peningkatan
sumber daya manusia dan sumber daya alam.
2
BAB II
PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI MADRASAH
DAN PENANGANAN KELAS
3
1. Mengatur penjadwalan intra kurikuler dan tutorial
2. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah bila
berhalangan
3. Memberikan laporan kepada kepala sekolah
b) Administrasi Kesiswaan
Yang termasuk dalam administrasi kesiswaan ini antara lain:
1. Pengaturan kegiatan ekstrakurikuler
2. Mengatur penerimaan murid baru
3. Mengatur kegiatan OSIS (Organisasi Siswa MTs mambaul abror
Turida Mataram)
4. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah
5. Memberikan laporan kepada kepala sekolah
c) Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
Yang termasuk kegiatan administrasi ketatausahaan ini antara lain:
1. Kegiatan administrasi surat-menyurat
2. Administrasi keuangan yang meliputi buku catatan keuangan
Dana BOS dan daftar penerimaan gaji guru
d) Administrasi Perlengkapan/Inventarisasi
Yang termasuk dalam kegiatan administrasi sarana dan prasarana ini
antara lain adalah mencakup administrasi material, yang meliputi
alat-alat kebutuhan sekolah serta perlengkapan alat-alat pelajaran
e) Administrasi dengan Masyarakat
Yang termasuk dalam kegiatan administrasi hubungan dengan
masyarakat ini antara lain:
1. Mengatur kerja sama dengan komite, instansi terkait
2. Mengatur acara di dalam dan di luar madrasah
3. Menerima tamu
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala sekolah
5. Memberikan laporan kepada kepala sekolah.
4
f) Administarsi Keuangan
Administrasi ini berhubungan dengan keuangan sekolah dan siswa
untuk pemakaian kebutuhan sekolah dan siswa.
g) Administrasi Kepegawaian
Administarsi ini mencakup administrasi dari semua warga sekolah
tersebut yaitu mulai dari guru, karyawan oleh tata usaha.Penanganan
administrasi pegawai haruslah teratur dan tertib agar memudahkan
dalam pencariannya apabila diperlukan sewaktu-waktu. Penataan
administrasi sekolah haruslah mudah untuk pencariannya, misalnya:
1. Pengelompokan data guru dan pegawai
2. Pengelompokan surat-surat mutasi
3. Pengelompokan SK
4. File-file, ijazah, dll.
h) Administrasi Perpustakaan
Administrasi perpustakaan ditangani oleh guru bersama staf tata
usaha.Administrasi ini mengatur dalam pengadaan dan peminjaman
buku perpustakaan dalam upaya menarik minat baca pengunjung
perpustakan.
5
Adapaun nama-nama peserta didik berdasarkan absensi kelas sebagai
berikut:
1. Nama-nama peserta didik kelas VII
No Nama Jenis Kelamin
1. Adinda ayu widari P
2. Aenan paedol P
3. Ahmad habib Kevin L
4. Ahmad imron L
5. Alfiyati P
6. Alias rahmadini P
7. Danil saputra L
8. Erna apriana P
9. Liana sari P
10. Livia giska adha P
11. Maulana saputra L
12. Muhammad rafli L
13. Muhammad redita setia L
14. Oktaviani ramadini P
15. Sabrina rizkiani P
16. Septiandini P
17. Urwatul wustqo P
18. Usril L
19. Uzlyfatul amni P
20. Yeyen aulani P
Tabel 2.1 Daftar nama siswa kelas VIII
6
BAB III
KESIMPULAN
7
2. Laporan Penanganan Kasus
BAB I
HASIL OBSERVASI DAN STUDI DOKUMENTASI
8
pengaruh yang tidak baik bagi siswa lainnya dan akan menyebabkan
terganggunya siswa yang lain dalam proses pembelajaran. Namun
permasalahan ini bisa ditangani dengan memberikan pengarahan yang baik
pada siswa dan memberikan hukuman misalnya dengan memberikan tugas
bagi siswa yang melanggar aturan dan ternyata dapat menjadi solusi
penanganan atas kasus ini.
A. Studi Dokumentasi
Kasus yang di tangani oleh bimbingan dan konseling (BK) saat ini
adalah beberapa siswa yang suka melanggar aturan yang telah dibuat di
Madrasah seperti dalam hal berpakaian, suka keluar masuk saat jam
pelajaran belangsung, dan sering telat. Mereka diberikan hukuman
berupa membersihkan kelas, membersihkan toilet, dan disuruh mengaji.
Perlu penanganan kasus ini dilakukan oleh BK, dimana fungsi
Bimbingan dan Konseling itu adalah menangani dan bertanggung jawab
dalam bidang penyusunan dan program bimbingan dan konseling,
mengelola dan mengembangkan program bimbingan dan konsling,
memonitoring dan mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan dan konsling.
Identifikasi kasus merupakan langkah awal untuk menemukan
peserta didik yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling.
Robinson (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) memberikan beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengetahui peserta didik yang
diduga membutuhkan layanan bimbingan dan konseling, yakni:
1. Call them approach; melakukan wawancara dengan memanggil semua
peserta didik secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan dapat
ditemukan peserta didik yang benar-benar membutuhkan layanan
konseling.
2. Maintain good relationship; menciptakan hubungan yang baik, penuh
keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru
pembimbing dengan peserta didik. Hal ini dapat dilaksanakan melalui
9
berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan
belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan ekstra kurikuler,
rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya.
3. Developing a desire for counseling; menciptakan suasana yang
menimbulkan kearah penyadaran peserta didik akan masalah yang
dihadapinya. Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan peserta
didik yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes, seperti tes
intelegensi, tes bakat dan hasil pengukuran lainnya untuk dianalisis
bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya.
4. Melakukan analisis hasil belajar peserta didik, dengan cara ini bisa
diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang
dihadapi peserta didik.
5. Melakukan analisis sosiometri; dengan cara ini dapat ditemukan
peserta didik yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian sosial.
10
BAB II
PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN
A. Perencanaan
Pelayanan bimbingan sangat diperlukan agar potensi yang dimiliki
oleh peserta didik dapat dikembangkan secara optimal.Program
bimbingan diarahkan untuk dapat menjaga terjadinya keseimbangan dan
keserasian dalam perkembangan intelektual, emosional dan sosial.
Bimbingan tersebut dapat diupayakan dengan melakukan langkah seperti
:
a. Pertemuan rutin dengan orang tua siswa untuk saling bertukar
informasi,
b. Menghimpun berbagai data dari guru yang mengajar, khususnya
berkaitan dengan aktivitas siswa pada saat pembelajaran,
c. Menjaring data dari siswa melalui daftar cek masalah, sosiometri
kelas, angket maupun wawancara.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan bimbingan hendaknya disesuaikan dengan
tujuan dan sasaran layanan bimbingan serta karakteristik tujuan dan
perkembangan siswa dalam aspek pribadi-sosial, pendidikan serta
karir.Disamping itu sebaiknya diperhatikan pula kebutuhan siswa dari
masing-masing tingkat kelas, jangan digunakan secara kaku, tetapi harus
ditetapkansecara fleksibel. Isi layanan bimbingan di MTs mambaul abror
adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan Pribadi
1. Memahami ciri-ciri kecakapan diri sendiri (mengenal kekuatan
dan kelemahannya).
2. Membedakan antara hal-hal yang membantu dan berbahaya bagi
kesehatan fisik.
11
3. Mendiskusikan tanggung jawab siswa di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
4. Mengetahui bahwa mendengarkan dan berbicara tepat dan sopan
membantu memecahkan masalah.
5. Memberikan contoh pengalaman masa lalu berpengaruh pada
tindakan saat ini.
2. Bimbingan Belajar
1. Mengembangkan rencana untuk mengatur waktu belajar.
2. Mengembangkan motivasi yang mendorong agar mampu belajar
dengan sebaik mungkin.
3. Mempelajari cara-cara belajar yang efektif dan efesien.
4. Menemukan cara-cara menghadapiulangan/tes.
3. Bimbingan Karier
1. Mengetahui dan menelaah pekerjaan-pekerjan yang sesuai dengan
diri sendiri.
2. Memperkirakan adanya perbedaan macam-macam karier masa
kini dan masa yang akan datang.
3. Menjelaskan bahwa pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan hidup.
4. Menelaah bermacam-macam cara untuk melihat kemajuan diri.
C. HasilPenangananKasus
Keberadaan seorang guru di sekolah tidak hanya sebagai pengajar dan
pendidik semata, melainkan lebih daripada itu yakni menggantikan peran
orang tua siswa selama siswa berada di lingkungan sekolah.Hal ini
dilakukan untuk memberikan bimbingan, pandangan dan pencerahan.
Berdasarkan pandangan tersebut kehadiran mahasiswa PPL di
lingkungan sekolah ataupun Madrasah setidaknya mampu menjalankan
tugas lain sebagai pendidik yakni sebagai penasehat dan pembimbing.
12
Dalam kegiatan belajar di kelas khususnya pada mata pelajaran PBA,
terkadang masih tertanam dalam benak siswa bahwa mata pelajaran PBA
itu adalah mata pelajaran yang menakutkan, sulit dipahami oleh siswa
dan menyebabkan kurangnya minat siswa dalam pelajaran tersebut.Hal
Ini adalah salah satu kasus yang dihadapi dalam kelas oleh mahasiswa
PPL pada mata pelajaran yang diajarkan.
Dalam keadaan dan situasi seperti ini mahasiswa PPL harus bisa
menghilangkan perasaan takut tentang mata pelajaran IPA dengan cara
membuat pelajaran atau bidang studi menjadi, menyenangkan dan
menarik. Selain itu mahasiswa PPL harus bisa mengoreksi diri dalam
setiap tampilan di kelas dan berusaha memberikan bimbingan yang
dimengerti dengan pelajaran yang diajarkan itu sendiri.Untuk siswa yang
sulit mengerti, mahasiswa PPL harus melakukan pendekatan individual
yaitu membimbing siswa secara rasional sehingga siswa tidak merasa
terbebankan dengan pelajaran tersebut dan minder dengan siswa yang
sudah mengerti.
13
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah
pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut
pengentasan masalah yang dialaminya.
14
BAB III
SIMPULAN
15
16