Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pendidikan di zaman sekarang ini banyak mengalami


peningkatan yang cepat di berbagai bidang sehingga kualitas pendidikan
mencapai tujuan yang utama. Kehadiran Perguruan Tinggi dalam upaya
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif menuju
pada kemuliaan hidup yang bermartabat, menjadi tuntutan bagi masyarakat.

Hal ini sesuai dengan UU No 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan


Nasional (UU Sisdiknas) dan peraturan presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
pengaturan implementasi KKNI 2012. Dalam peraturan presiden Nomor 8 Tahun
2012 tentang implementasi KKNI diatur lebih lanjut dalam UU RI Nomor 12
tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa perguruan tinggi
sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan daya saing
bangsa.

Agar peran yang strategis dapat dijalankan dengan baik, maka lulusan
perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul. Terlebih pada perguruan
tinggi yang memiliki LPTK, sangat diharapkan mampu menghasilkan lulusan
calon guu yang berkualitas, unggul, kompeten dan profesional. Guru yang
berkualitas akan memiliki dampak pada peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia secara umum.

Di masa ini, mahasiswa bukan hanya dituntut kompeten dalam bidang


kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompeten yang holistic seperti:
mandiri, mampu berkomunikasi, memiliki jejaring (networking) yang luas,
mampu mengambil keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang
terjadi di dunia luar, dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk menghasilkan lulusan mahasiswa PGSD yang


kompeten adalah melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yaitu
perkuliahan yang dilaksanakan di luar kelas dalam bentuk studi visit di Perguruan
Tinggi dan sekolah unggul. Mahasiswa wajib mengikuti KKL yang telah
ditetapkan karena merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh di program
studi PGSD. Hal ini sesuai dengan Kurikulum PGSD Berbasis Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan SK Rektor No. 012/1.a/UMC-
R/XI/2014, untuk itulah di semester 8 tahun Akademik 2018-2019 mahasiswa
harus menempuh KKL pendidikan. Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan
mampu membaca, memahami, menganalisis, serta memecahkan berbagai macam
problematika pendidikan dasar secara terpadu, agar terus termotivasi untuk

1
berinovasi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Kemampuan ini tentu
akan dinilai ketika mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang tersistem dengan
baik. Oleh karena itu pengalaman-pengalaman teoritik dan praktis seperti pada
perkuliahan magang 1, 2 dan 3 dapat merupakan bekal dan pijakan penting dalam
KKL.

Mata Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan tergolong dalam Kelompok Mata


Kuliah Pengembangan Pendidikan (MKPP). Mata kuliah ini memiliki bobot 4
SKS hal ini mengisyaratkan bahwa betapa besarnya beban yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa. Oleh karena itu pengalaman belajar mahasiswa di
luar kelas tidak hanya dilakukan dalam satu bentuk kegiatan akan tetapi harus
dilakukan dalam berbagai kegiatan yang bersifat education disamping itu perlu
dikembangkan kemampuan menggali permasalahan pendidikan, berkomunikasi
yang santun dengan para pengambil kebijakan, praktisi pendidikan, dan
masyarakat.

Untuk membekali mahasiswa dalam menumbuhkan kemampuan seperti


tergambarkan di atas, maka kegiatan ini harus diprogram sedemikian rupa agar
aspek-aspek esensi dalam kegiatan tersistem dengan baik, sehingga program ini
benar-benar di implementasikan secara optimal dalam rangka menciptakan calon-
calon guru SD yang profesional, memiliki empat kompetensi yang memadai yaitu:
Kepribadan, Sosial, Pedagogik, dan Profesional.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang penulis amati di SD
N 1 Citapen yaitu melakukan pengamatan proses pembelajaran, administrasi guru,
penampilan mengajar guru, sarana prasarana dan udaya sekolah.

C. Kompetensi KKL
Secara garis besar kompetensi mahasiswa yang diharapkan dari kegiatan
KKL adalah:
1. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dalam melaksanakan
tugas, seperti: pemahaman tugas, kecekatan bekerja, kreativitas
bekerja, dan ketepatan dalam pengambilan keputusan.
2. Kompetensi Personal
Kompetensi personal adalah kemampuan dalam hal sikap dan
kepribadian, meliputi: kejujuran, kedewasaan berpikir, tanggung
jawab, kemandirian, disiplin, dan antusiasme.
3. Kompetensi Sosial

2
Kompetensi sosial menitik beratkan kepada kemampuan mahasiswa
dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat kerja, meliputi:
komunikasi, kerja sama. Dan empati.
D. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan KKL adalah sebagai berikut:
1. Memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang Pendidikan Dasar.
2. Memotivasi mahasiswa untuk berinovasi menciptakan peningkatan
mutu Pendidikan Dasar.
3. Meningkatkan kompetensi mahasiswa calon guru sekolah dasar yaitu
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional.
4. Mengembangkan soft skill mahasiswa dalam berinteraksi dengan
praktisi pendidikan.
5. Memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa agar dapat
beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan yang baru di
kemudian hari.
6. Melatih mahasiswa untuk terampil mecari, memperoleh dan
menganalisis data dalam visitasi, melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
7. Memperoleh dan mengembangkan pengalaman pengetahuan teoritik
dan aplikatif tentang keguruan dan ilmu pendidikan.
E. Manfaat Kegiatan

Setelah melakukan penulisan laporan kuliah kerja lapangan ini, diharapkan


memberikan manfaat yang berarti baik bagi peneliti, sekolah objek penelitian dan
pembaca serta masyarakat luas. Secara rinci manfaat yang hendak diperoleh
setelah melakukan penyusunan laporan antara lain :

a. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bag peneliti mengenai keadaan


nyata di sekolah dasar.
b. Memberikan pengetahuan bagi peneliti tentang pengolaan administrasi dan
tata organisasi di seklah dasar
c. Memberikan motifasi untuk mahasiswa agar terus mengembangkan dunia
pendidikan.
d. Memperkenalkan universitas muhamadiyah cirebon pada lingkup
masyarakat yang luas

3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI KULIAH KERJA LAPANGAN

A. Deskripsi Hasil Observasi


1. Profi Sekolah
a. Profil Sekolah
Nama Dekolah :SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
N S S/NPSN : 302046008016
Status :Swasta
Alamat Sekolah :Jl. Gotong Royong II, Petinggen,
Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta,
D.I. Yogyakarta, Indonesia
No.Telepon : 0274-563739 / 519533
Nama Kepala Sekolah : Tri Ismu Husnan Purwono, S.H

No Rek.Bank a.n Sekolah : 0016788147100


Pemegang Rek. Bank : Yeni Rismawati, S.Pd
NPWP : 00.490.599.8-425.00
2. Visi Misi dan Tujuan
1) Visi
Menghasilkan tamatan berwawasan masa depan yang
berakhlaqul karimah, unggul dalam IMTAQ dan IPTEK
2) Misi
a. Memberdayakan seluruh sumber daya sekolah untuk
membentuk kepribadian muslim yang sesuai dengan
qoidah Muhammadiyah
b. Membekali peserta didik ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berorientasi pada kecakapan hidup
c. Mengembangkan kemampuan logika, matematika dan
bahasa (logika dan verbal) sebagai dasar pengembangan
intelegensi peserta didik
d. Membentuk peserta didik mampu mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

4
e. Mengembangkan SDM profesional dan kompetitif yang
berbasis teknologi informasi dan berwawasan
lingkungan
f. Membangun jaringan kerja yang harmonis dengan
orang tua, masyarakat dan pemerintah

b. Program Kerja
Pembahasan :
INOVATIF
1) Selalu berorientasi kedepan untuk meraih yang terbaik di
tingkat lokal maupun global
2) Selalu menyikapi perubahan yang terjadi dengan bijak
3) Kreatif
4) Memiliki inovasi dalam bekerja
5) Tidak pernah berhendi untuk menambah pengetahuan
DISIPLIN
1) Memiliki kesadaran yang tinggi dalam keimanan dan ketakwaan
2) Memiliki kesadaran yang tinggi pada tugas dan tanggung jawab
3) Memiliki etika moral yang tinggi
4) Mampu menjalankan tugas sesuai tupoksi serta instruksi kerja
Dinas, Kepala sekolah, dan guru
ORGANISASI
1) Selalu berorganisasi dengan seluruh tingkatan masyarakat
2) Mampu menjadi contoh yang mendidik
3) Memiliki wawasan pendidikan yang luas dan baik
4) Mampu menjadi panutan dan mampu menjalin kerjasama yang
baik dengan masyarakat
LOYALITAS
1) Memiliki kesetiaan terhadap seoklah dan lingkungannya serta
tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya
2) Memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap Kepala Sekolah,
Guru, Karyawan dan teman
AKTIF
1) Mampu melaksanakan pembelajaran yang aktif
,kreatif,edukatif dan menyenagkan ( PAKEM )

5
6
c. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI ADIWIYATA
SD NEGERI CITAPEN
PENANGGUNG JAWAB

Hj. Ene Rosdiah, S.Pd. M,Pd

KETUA

Hj. Tati Heryati, S.Pd. M,Pd

SEKRETARIS BENDAHARA

Enang Aep Yeni Risnawati, S.Pd

KEGIATAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN SARANA


KEBIJAKAN BERWAWASAN PELAKSANAAN KURIKULUM
LINGKUNGAN BERBASIS LINGKUNGAN PENDUKUNG RAMA LINGKUNGAN
BERBASIS PARTISIPATIF
Marno Sumarno, S.Pd Fitria Candasai, S.Pd Ani Apriyani, S.Pd. Hj. Ina Herlina, S.Pd.

Hj. Tati Heryati, S.Pd. M,Pd Hj. Tati Heryati, S.Pd. M,Pd

SELURUH WARGA SEKOLAH

Hj. Tati Heryati, S.Pd. M,Pd

7
d. Jumlah Siswa

e. Jumlah Guru

Jumlah
Ijazah
Guru Tetap Guru Tidak Tetap Karyawan

S.2 1 -

S.1 13 10

D.3/D.2/D.1

SLTA - 4

Jumlah 14 10 4

8
2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter
a. Program pengembangan pendidikan karakter
Pembahasan :

Pendidikan karakter sebenarnya sudah dilaksanakan dari dulu tetapi selalu


monoton seperti itu, Tujuan dari pendidikan dan pembangunan karakter bangsa
itu adalah untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara, agar
menjadi warga negara yang baik, mampu mewujudkan masyarakat bangsa atas
dasar sila-sila pancasila (permendikbub 2010:5), adapun sasarannya adalah
(kebijakan nasional, 2010:5-6), yang pertama adalah lingkungan keluarga,
merupakan wahana pembelajaran dan pembiasaan nilai-nilai kebaikan yang
dilakukan oleh orangtua dan orang dewasa lain di keluarga, sehingga melahirkan
anggota keluarga yang berkarakter, yang kedua lingkungan satuan pendidikan,
merupakan wahana pembinaan dan pengembangan karakter yang dilaksanakan
dengan kegiatan extrakulikuler, pembiasaan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
dilingkungan sekolah, mengintegrasi pada semua pada pelajaran,
mengembangkan budaya-budaya sekolah seperti di SDN Citapen ini
pemberdayaanya adalah ramah lingkungan, karena letak lokasinya berada
ditengah-tengah kota Tasik, polusi dimana-mana, semua kelas berlomba-lomba
untuk membuat tanaman didepan kelasnya guna untuk memperbesar volume
oksigen yang ada disekolah agar terlihat asri dan sejuk.

SDN Citapen telah melaksanakan pendidikan karakter sudah lama dengan


penanaman citra yang berbeda. Penanaman pendidikan karakter di SDN Citapen
dimulai dari ketauladanan dari ibu dan bapak guru. Guru harus menjadi contoh
yang baik bagi peserta didik, jika peserta didik menyenangi gurunya maka peserta
didik akan meniru perilaku dan gaya guru yang biasa dilakukan oleh guru.
Sebelum guru memerintahkan apapun terlebih dahulu guru harus disetting,
didesign, dibuat seperti menjadi idola bagi peserta didik, dengan keramahan,
kesantunan, dan cara pendekatan pada peserta didik itu seperti apa. Peserta didik
akan merasa nyaman sehingga akan memperlakukan kebiasaan-kebiasaan yang
dirasakan dan diberikan oleh gurunya. Yang digaris bawahi dalam pengembangan
karakter di SDN Citapen ini adalah dengan menerapkan kerukunan antar anak,
gurunya akrab dnegan wali muridnya dan Ketauladanan, contoh yang harus
diberikan dari seorang guru kepada peserta didik dalam pendidikan karakter.

9
Moto yang diterapkan di SDN Citapen ini dalam pembentukan karakter yaitu
bukan kita ( guru ) yang dihargai oleh anak , tetapi kita harus menghargai anak,
dengan begitu anak akan menghargai kita ( guru), dan kita tdak perlu miminta
agar dihargai,

b. Teknis pelaksanaan pendidikan karakter


Pembahasan :
Didalam ( UU No. 20 Tahun 2003) Tentang sistem pendidikan nasiona, Dalam
UU tersebut dikemukan bahwa pendidikan indonesia bertujuan untuk
mengembangkan ppotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.
Dikatakan oleh kepala sekolah SDN Citapen, teknis pengembangan pendidikan
karakter di SDN Citapen ini adalah dikembangkan melalui pengalaman belajar
dan proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri
peserta didik proses ini melalui tiga pilar, yang pertama lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga ( wali murid), dan masyarakat sekitar. Dalam melakukan
pilar tersebut guru SDN Citapen melakukan pendekatan melalui interaksi belajar
mengajar, proses pembelajaran yang ada di SDN Citapen ini sengaja dirancang
untuk mencapai tujuan pembentukan karakter dengan program kegiatan yang
terstruktur. Dengan kegaiatan extrakulikuler yang ada di SDN Citapen ini sangat
menyentuh, mudah dipahami, dan dilakukan siswa sebagai bagian penyalur minat
dan bakat yang dapat dikembangkan sebagai perwujudan pendidikan karakter
bangsa, extrakulikuler yang ada di SDN Citapen ini meliputi : pramuka, futsal,
bulu tangkis, renang, taekwondo, dll.
Pembiasaan ataupun karakter akan tertanam dari rasa bisa dengan rasa
takut, karena dengan rasa takut akan terbiasa bisa juga dengan kesadaran. Di SDN
Citapen guru sangat berperan penting untuk membangun pendidikan
karakter,dengan menjadikan guru itu seperti idola terlebih dahulu bagi peserta
didik maka peserta didik akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan gurunya. Di SDN
Citapen ini sebelum terwujudkan karakter anak yang baik sebelumnya guru
memberikan pengetahuan (knowing the good) pengetahuan tentang kebaikan hal
ini mudah diberikan karena bersifat kogninif setelah guru memberikan knowing
the good guru di SDN Citapen menumbuhkan perasaan senang dan cinta terhadap

10
kebaikan. Hal ini dilakukan untuk siswa agar siswa suka rela melakukan
perbuatan yang baik tanpa adanya perintah dari guru ataupun dorongan dari luar.
Dengan begini akan mengantarkan seseorang kepada kebiasaan berlaku baik.
Maka karakterpun akan terbentuk.
Akan tetapi dalam menanamkan karakter peserta didik di SDN Citapen
bukan hanya dibentuk disekolah saja, namun dalam ruang lingkup keluarga pun
harus demikian, orangtua memberikan contoh perilaku yang positif kepada anak-
anaknya, guru memberikan contoh kepada peserta didiknya, sementara itu para
pemimpin memberikan teladan karakter yang baik kepada bawahanya dengan
begitu maka akan tercipta karakter bangsa yang baik. Penguatan karakter ini
penting dilakukan agar fondasi pendidikan semakin kuat. Sehingga selain
pengembangan mental, spiritual, juga merupakan modal dan investasi sosial.
c. Sasaran pendidikan karakter.
1) Bagaimana reaksi siswa dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah?
Pembahasan:
Hampir semua siswa di SDN Citapen menerapkan pendidikan karakter
seperti apa yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru-guru.
Contohnya, misalkan siswa mendengar kata-kata yang kurang baik, siswa
di SDN Citapen akan bersama-sama mencari tahu dari mana sumber kata-
kata tersebut, dan siswa tersebut akan mengingatkan orang yang berkata
kurang baik itu bahwa apa yang diucapkannya tidak pantas untuk
diucapkan. Dari situ pembiasaan karakter akan tertanam untuk siswa.
2) Apa yang dihasilkan oleh perubahan siswa dalam menjalankan proses
pendidikan karakter?
Pembahasan:
Hasil yang diperoleh siswa di SDN Citapen dalam menjalankan
pendidika karakter terlihat jelas perubahannya. Karena kepala sekolah dan
guru-guru yang sudah menerapkan pendidikan karakter dengan baik.
Begitu pula banyak sekali prestasi-prestasi yang diraih oleh siswa SDN
Citapen baik prestasi di bidangg akademik ataupun non akademik.
Kepala sekolah dan guru berusaha memfasilitasi minat dan bakat siswa
sampai berhasil meraih prestasi. Dengan adanya koordinasi dan
komunikasi yang baik antara sekolah dengan orang tua untuk menambah

11
motivasi bagi siswa sehingga semakin meningkatkan rasa percaya diri
pada siswa. Dan siswa semakin ingin mengembangkan bakatnya.
d. Evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter.
Pembahasan :
Evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru dalam
pembentukan karakter di SDN Citapen menggunakan instrument yang sudah
tertera pada kurikulum 2013. Dimana sudah terdapat beberapa instrument
penilaian seperti penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian
keterampilan, untuk mengevaluasi perilaku-perilaku siswa, instrument tersebut
menjadi tolak ukur bagi kepala sekolah dan guru apakah siswa-siswa di SDN
Citapen sudah bersosialisasi atau belum dengan teman, guru, dan kepala
sekolah. Tanpa adanya instrument penilaian evaluasi pendidikan karakter akan
tidak sesuai. Instrument tersebut menjadikan dasar, patokan, acuan guru untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam pelaksanaan program
pendidikan karakter.
3. Pengembangan Kurikulum
a. Kurikulum yang di gunakan disekolah
Pembahasan :
Kurikulum 2013 adalah pedoman pengajaran yang terdiri dari 4 aspek
penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual. Beberapa
komponen yang ada didalamnya antara lain yaitu adanya tujuan, isi, strategi
dan evaluasi. Kurikulum yang digunakan saat ini di SD Negeri Citapen
adalah Kurikulum 2013. Dibawah ini adalah salah satu gambar proses
kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Citapen (KBM).

Proses kegiatan belajar Mengajar (KBM)

12
b. Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013
Pembahasan :
Pengembangan Kurikulum 2013 seperti merubah mind set para tenaga
pendidikan dan kependidikan di lapangan antara lain guru dan buku bukan
satu-satunya sumber pembelajaran, kelas bukan satu-satunya tempat belajar
karena bisa dari lingkungan sekitar dan membuat siswa suka bertanya bukan
guru yang banyak bertanya; mengintegrasi mata pelajaran; mengurangi materi
pelajaran.
Pengimplementasian kurikulum 2013 di SD Negeri Citapen sudah
sesuai dengan aturan-aturan yang ada pada kurikulum 2013. Dalam
implementasi kurikulum 2013 ini tentunya guru dituntut untuk lebih
meningkatkan kinerjanya. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap kreativitas
dari pendidik ini sangat diperlukan agar dapat melaksanakan kurikulum 2013
sesuai dengan amanat kurikulum. Bukankah untuk menciptakan generasi
berpengetahuan tinggi, berketerampilan, dan berkarakter bagus diperlukan
guru yang pengetahuan, keterampilan, dan karakternya dapat diandalkan.
Untuk ini, implementasi kurikulum 2013 ini menuntut guru untuk mengubah
paradigma negatif tentang kurikulum sehingga dengan terbuka melaksanakan
kurikulum 2013 ini sesuai dengan yang seharusnya. Di samping itu, guru juga
perlu meningkatkan kualitas dirinya agar pengetahuan, keterampilan, dan
karakter yang dibutuhkan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
profesionalismenya.
c. Kurikulum muatan local
Pembahasan :
1) Mata pelajaran muatan local
Kurikulum muatan local adalah program pendidikan yang isi dan
media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungn
budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah
tersebut. Di SD Negeri Citapen mata pelajaran muatan localnya yaitu
bahasa sunda, Pengembangan mata pelajaran muatan lokal oleh sekolah dan
komite sekolah.
2) Proses penyusunan kurikulum muatan local
Proses penyusunan kurikulum muatan local yaitu: Mengidentifikasikan
keadaan dan kebutuhan daerah, menentukan fungsi dan susunan atau

13
komposisi muatan lokal, Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal,
menentukan mata pelajaran muatan lokal, mengembangkan stndar
kompetensi dan kompetensi serta silabusdengan mengacu pada standar isi
yang di tetapkan oleh BSNP.
3) Yang terlibat dalam penyusunan kurikulum muatan lokal
Di SD Negeri Citapen yang terlibat dalam penyusunan kurikulum
muatan local yaitu guru kelas di SD Negeri Citapen tersebut.
4. Proses Pembelajaran
a. Penyususnan Perangkat Pembelajaran
Pembahasan :
Proses pemebelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.( Fikriyah, dkk, 2019)
Sebelum melakukan dan melaksanakan mengajar para guru harus
membuat dan memiliki perangkat pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud
No. 22 Tahun 2016 yang membahas tentang penyusunan perangkat
pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
silabus yang berdasarkan standar isi. Dengan adanya perangkat ini menjadikan
guru semakin bertambah profesional, guru akan terbantu dengan hal-hal yang
terprogram yang tertuang kalender pendidikan sebagai acuan alokasi satutahun
pembelajaran,Promes, Prota, silabus dan RPP, buku materi ajar dan penilaian
hasil belajar.
b. Pelaksanaan pembelajaran
1) Model, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang di
implementasikan
Pembahasan:
Guru di SDN Citapen menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan materi atau tema yang akan diajarkan, agar siswa dapt belajar aktif
dan optimal baik fisik, mental, intelektual dan emosional berusaha untuk
menggali sendiri dengan menggunakan model yang sudah ditentukan.
Dengan melalui pendekatan pada pembelajaran di SDN Citapen ini
menggunakan pendekatan yang berpusat kepada siswa ( student centered)

14
dan pendekatan pemebelajaran yang berpusat kepada guru ( teacher
centered).
Strategi pembelajaran pada SDN Citapen yang meningkatkan
kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada kemampuan berpikir siswa, dan dalam materi pembelajaran tidak
begitu saja disajikan kepada siswa, setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada siswa guru menyiapkan startegi yang akan
disampaikan, strategi yang diberikan kepada siswa setara dengan tingkat
kemampuan siswanya dan adapun siswa yang jarang masuk dikarenakan ia
menjadi artis disalah satu stasiun televisi di sisilain ia belajara dengan guru
privat pada saat ada di lokasi syuting dan guru kelas yang ada di SDN
Citapen memberikan pemebelajaran secara online.
Metode pembelajaran yang didapat menginplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk keiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tuujuan pembelajran, dengan menggunakan metode ceramah,
demonstarsi, diskusi, simulasi, penugasan, pengalaman lapangan dab
sebagainya.
2) Media Pembelajaran Yang Digunakan
Media pembelajaran yang di gunakan SDN Citapen sudah memadai
dan sudah bisa digunakan untuk setiap pembelajaran yang akan
disampaikan, dengan adanya menggunakan media pembelajaran ini
mampu merangsang siswa untuk berfikir aktif, kretif dan inovatif.
3) Pelaksanaan Pembelajaran Diluar Kelas
Pembelajaran diluar kelas sering dilaksanakan karena kurikulum 2013
pelajaranya pun saling berkaitan dengan pemebelajaran PJOK yang
dimana PJOK dapat di kaitkan dengan matematika, IPA dan lain-lain
sehingga sering pembelajaran dilaksanakan di luar kelas seperti pada tema
Lingkungan.
4) Kegiatan Remedial
Di SDN Citapen yang siswa-siswinya beragam kemampuannya, untuk
memeperbaiki nilai yang kurang guru kelas memberikan kegiatan
remedialan untuk memperbaiki nilai yang kurang mencapai KKM.
c. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

15
Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa
yang direncanakan, maksudnya agar hasil yang diharapkan agar
maksimal, dan memebrikan evaluasi yang terdapat pada materi ajar yang
sudah diberikan atau di ajarkan kepada siswa.
5. Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan pada tingkat sekolah dasar disesuaikan dengan
permendikbud No 20 tahun 2016. Standar kompetensi kompetensi lulusan adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu. Indikator dalam instrumen
observasi kompetensi lulusan antara lain: (fikriyah, dkk, 2019).
a. Cara menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa pada
siswa.
Pembahasan :
Di SDN Citapen cara mereka menanamkan keimanan dan ketaqwaan siswa
yaitu salah satunya dengan melakukan shalat dhuha. Setiap pagi pada saat jam
istirahat di mulai sebelum mereka pergi kekantin untuk membeli makanan, setiap
siwa meluangkan waktu untuk melakukan shalat dhuha di mushola sekolah.
Memang tidak semua siswa melakukan sholat dhuha tetapi yang kami lihat lebih
banyak siswa yang melakukan sholat dhuha dibandingkan siswa yang tidak
melakukan shalat dhuha. Selain shalat dhuha di SDN Citapen ini pun ada kegiatan
shalat jum’at berjama’ah di sekolah. Setiap hari jum’at siswa laki-laki di wajibkan
untuk melakukan shalat dhuha secara berjamaah disekolah. tetapi shalat jum’at
berjama’ah yang dilakukan di SDN Citapen ini bukan di mushola sekolah
melainkan sholat jum’at tersebut dilakukan dilapangan sekolah SDN Citapen.
Karena dengan jumlah siswa yang banyak jadi tidak akan masuk jika shalat jum’at
tersebut dilakukan di mushola sekolah.
Di SDN Citapen ini selain dengan shalat dhuha dan shalat jum’at berjamaah
cara menanamkan keimanan dan ketaqwaan siswanya yaitu dengan kegiatan
kerohanian, dimana kegiatan ini wajib dilakukan setiap hari oleh seluruh siswa
pada saat pagi hari sebelum proses pembelajaran dimulai yaitu dengan menghafal
surat-surat pendek didalam kelas masing-masing. Dengan adanya kegiatan
kerohanian ini, sangat bermanfaat bagi semua siswa karena siswa dapat hafal
dengan surat-surat pendek yang ada dalam Al-Qur’an. Selain menghafal surat-surat
pendek Di SDN Citapen juga ada kegiatan kerohanian lainnya yaitu setiap

16
tahunnya SDN Citapen selalu rutin memperingati hari Maulid Nabi Muhammad
SAW.
b. Mewujudkan sikap pembelajaran sepanjang hayat ( long life education)
Pembahasan :
Pembelajaran sepanjang hayat adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga
individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Contohnya yang
ada di SDN Citapen yaitu sholat, sopan santun, senyum, sapa, dan salam. Di SDN
Citapen ini selain sholat wajib lima waktu, shalat sunnah nya pun dilakukan yaitu
shalat dhuha, yang dilakukan pada jam istirahat sampai jam masuk kelas tiba,
banyak siswa yang melakukan sholat dhuha di mushola sekolah. Selain sholat dhuha
adapun shalat jum’at berjamaah yang dilakukan pada hari jum’at dilapangan
sekolah. Jadi selain sholat lima waktu siswa pun dapat mengetahui dan melakukan
shalat sunnah yang lainnya. Kemudian sopan santun, senyum, sapa, dan salam yang
ada di SDN Citapen ini sangat bagus, dimana semua itu ada dan selalu dilakukan.
Bahkan dengan kami yang dikata orang asing yang baru datang ke SDN Citapen
tersebut begitu disambut dengan baik oleh seluruh keluarga SDN Citapen, dimana
guru-gurunya itu sangat amat ramah, dan sangat baik. Selain gurunya, siswanya pun
sangat sopan dimana ketika kita bertemu mereka tidak sungkan untuk senyum,
menyapa, salam, dan bahkan sampai ada yang mengajak ngobrol. Dan itu
membuktikan bahwa SDN Citapen pantas mendapatkan gelar sekolah ramah anak
dan ramah lingkungan.
Di SDN Citapen meski sudah ada penjaga sekolah tetapi mereka tetap
mengajarkan kebersihan kepada siswa-siswinya. Dimana pada tiap kelas terdapat
jadwal piket siswa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Jadi
sebelum pulang sekolah mereka melakukan piket terlebih dahulu sesuai dengan
jadwal yang telah di tentukan. Piket yang dilakukan yaitu menyapu kelas,
membereskan meja dan bangku, dan juga merapihkan buku pembelajaran yang tadi
telah digunakan. Jadi di SDN Citapen ini mengajarkan pada siswa-siswinya untuk
tidak bergantung kepada penjaga sekolah tentang kebersihan kelas masing-masing.
c. Program dan kegiatan sekolah yang diarahkan agar siswa memiliki sikap dan
perilaku yang dapat menjadi pribadi individu yang sehat jasmani dan rohani
Pembahasan :
Kegiatan sekolah yang ada di SDN Citapen ini salah satunya adalah kegiatan
senam. Tetapi sayangnya kegiatan senam ini tidak selalu dilakukan, bahkan jarang

17
melakukan kegiatan senam. Padahal kegiatan senam ini bagus bagi siswa yang akan
melakukan olahraga karena senam itu sebagai pemanasan tubuh sebelum mereka
melakukan kegiatan olahraga yang lain. Tapi di SDN Citapen ini lebih memilih
langsung pada kegiatan olahraga yang lain dibandingkan melakukan kegiatan senam
terlebih dahulu.
Selain kegiatan senam adapun kegiatan yang lainnya yaitu kegiatan
ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler ini dilakukan pada hari sabtu dimana semua
siswa melakukan kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan ekstrakulikuler yang siswa
ikuti. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SDN Citapen yaitu Ekstrakulikuler inti
adalah Pramuka. Dimana ekstrakulikuler pramuka ini di wajibkan bagi seluruh siswa
SDN Citapen untuk mengikuti kegiatan pramuka tersebut. Sedangkan ekstrakulikuler
pilihan yaitu pada bidang olahraga terdapat ekstrakulikuler futsal, renang, tekondo,
dan silat. Pada bidang seni yaitu ada ekstrakulikuler tari. Dan eksktrakulikuler yang
lainnya sesuai dengan studi seperti ekstrakulikuler IPA dan ekstrakulikuler MTK.
Hal ini yang disayangkan di SDN Citapen yaitu tidak ada kegiatan jumsih
(jum’at bersih), padahal jika sekolah membuat program kegiatan jumsih (jum’at
bersih) itu memberikan pelajaran yang fositif kepada siswa-siswinya untuk saling
gotong royong dalam menjaga dan membersihkan lingkungan sekolah agar
lingkungan sekolah selalu bersih dan rapih. Mungkin karena sudah ada petugas
kebersihan yang melakukannya jadi sekolah tidak mengadakan kegiatan jumsih
(jum’at bersih) padahal kegiatan ini sangat bagus untuk diterapkan disekolah.
d. Desain pembelajaran yang diterapkan dan dikembangkan di sekolah untuk mencapai
keberhasilan siswa pada ranah kognitif, afektif dan psimotorik agar mampu
berinovatif dan berdaya saing.
Pembahasan :
Program dan kegiatan sekolah di SDN Citapen yang dapat menumbuhkan
sikap dan perilaku siswa adalah kegiatan pramuka. Bahwa dalam kegiatan penerapan
ekstrakurikuler Pramuka dapat memberikan kontribusi yang positif bagi siswa.
Sekolah melaksanakan ekstrakurikuler Pramuka sangat beragam yaitu dengan
mengikuti ekstrakurikuler Pramuka diharapkan dapat menambah wawasan anak,
membangkitkan semangat, motivasi anak untuk belajar, memberikan hal positif bagi
siswa dalam hal kedisiplinan, keterampilan, kemandirian, rasa percaya diri, anak
menjadi tertib dalam baris berbaris.

18
Metode yang digunakan di SDN Citapen adalah Metode Diskusi banyak
jenisnya namun yang paling dikenal dalam pembelajaran adalah diskusi kelompok.
Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi
pelajaran.
Metode Ceramah lebih banyak digunakan guru dalam menjalankan
pembelajaran. Lebih instan karena guru tinggal berceramah dalam menyajikan
materi. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam berceramah adalah
teknik berceramah yang mengaktifkan siswa secara fisik dan psikis.
Metode Tanya Jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi
pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada
guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu.
Metode Demonstrasi merupakan bagian dari metode eksperimen. Digunakan
apabila alat dan bahan praktikum tidak memadai. Guru atau kelompok siswa
mendemonstrasikan proses ilmiah sesuai topik pelajaran yang dipilih.
Berdasarkan diatas metode mengajar yang digunakan dalam pembelajaran di SDN
Citapen. Tidak menutup kemungkinan masih ada metode-metode yang lain yang bisa
masuk ke dalam kategori metode pembelajaran yang tergolong sering digunakan oleh
pendidik dalam proses belajar mengajar.
6. Sumber Daya Manusia
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
a. Keadaan Guru (Rasio Jumlah guru di kelas).
Pembahasan:
Jumlah guru di SDN 1 Citapen yaitu 24 orang, diantaranya yaitu guru
kelas yang tetap 12 orang, guru kelas tidak tetap 6 orang, guru mata pelajaran
PAI yang tidak tetap 3 orang, guru mata pelajaran PJOK yang tetap 2 orang
dan tidak tetap 1 orang.
Guru honorer berjumlah berjumlah 8 orang dan guru PNS berjumlah
15 orang. Semua guru di SDN 1 Citapen sudah bergelar sarjana (S1).
Sedangkan kepala sekolahnya bergelar Master (S2), Semua guru sudah
memenuhi kualifikasi pendidikan guru.

19
b. Jumlah tenaga pendidik yang tersertifikasi.
Pembahasan;
Guru yang sudah tersertifikat berjumlah 13 orang dan yang belum
tersertifikat hanya 2 orang. Sehingga guru-guru di SDN 1 Citapen profesional
dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru sehingga melahirkan putra putri
yang berkwalitas, sehingga banyak yang menjadi juara dalam lomba akademik
maupun non akademik, di buktikan dengan prestasi-prestasi yang di raih oleh
putra putrinya di tingkat kecamatan.
c. Program dan kegiatan peningkatan dan pengembangan 4 kompetensi guru
yang di laksanakan oleh sekolah.
Pembahasan:
Kepala sekolah SDN 1 Citapen sering mengikut sertakan guru-gurunya
dalam kegiatan PPG atau kegiatan lainnya yang bertujuan meningkatkan
pengembangan 4 kompetensi guru, bahkan setiap 1 tahun guru-guru wajib
mengikuti seminar pendidikan sebanyak 2 kali dengan bertujuan untuk terus
memotivasi,mendorong,memperbaharui ilmu dan mengikuti perkembangan
pendidikan saat ini, agar menyajikan ilmu yang ter up to date bagi putra putri
di sekolah sehingga sekolah tidak ketinggalan jaman dalam masalah
pendidikan yang di gunakan di SDN 1 Citapen.
Kepala sekolah mengalokasikan dana BOS untuk kebutuhan guru
dalam mengikuti seminar-seminar atau PPG dll, sehingga guru di SDN 1
Citapen sangat berkualitas dan mempunyai banyak ilmu masa kini yang di
butuhkan oleh putra putrinya di sekolah.

7. Sarana dan Prasarana


a. Luas tanah yang dimiliki dan ditempati bangunan sekolah
Menurut peraturan menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA mengenai luas minimum lahan adalah sebagai berikut:

20
Tabel 2.2 Luas Minimum Lahan
Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta
Banyak didik (m2/peserta didik)
No rombongan
belajar Bangunan satu Bangunan dua Bangunan tiga
lantai lantai lantai
1 6 1340 790 7
2 7-12 2270 1240 1
8
0
6
3 13-18 3200 1720 11
500
4 19-24 4100 2220 14
80
Luas lahan yang dimiliki oleh SDN Citapen hanya 1.440 M2 dengan
banyak rombongan belajar 18 bagunan dua lantai. Jika dilihat dari data yang ada
pada tabel maka jumlah lahan yang dimiliki SDN Citapen belum memenuhi
standar minimum lahan yang tercantum padaperaturan menteri pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007tentang standar sarana dan
prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Berdasarkan hasil wawancara
dari salah satu guru SDN Citapen mengakui bahwa sekolah tersebut memang
memiliki lahan yang terbatas karena letaknya di tengah kota maka sulit bagi
mereka untuk mendapatkan lahan yang luas. Walaupun begitu, sekolah benar-
benar memanfatkan lahan yang dimiliki untuk menyediakan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh siswanya, seperti ruangan belajar yang cukup
luas. Walaupun perpustakaan di SDN Citapen sempit tetapi guru dapat
mengatasi hal tersebut agar siswanya dapat membaca buku dengan nyaman
yaitu dengan mendirikan ruang pojok baca di setiap kelas dengan menyediakan
berbagai buku yang dibutuhkan oleh siswa, selain itu disetiap kelas juga
terpampang berbagai media pembelajaran.
SDN Citapen terletak di tengah kota maka dari itu ramai dilalui oleh
kendaran yang melintas dan menyebabkan terjadinya polusi udara. Namun, hal
ini dapat diatasi oleh SDN Citapen yang telah mendapatkan penghargaan juara 1
sebagai sekolah adiwiyata ditingkat provinsi. SDN Citapen menerapkan Green
School, walaupun dengan lahan yang terbatas sekolah tetap dapat menanam
jenis tanaman dan buah-buahandi dalam pot. Adanya pengembangan program
berbudaya lingkungan ini dapat mengatasi polusi kendaraan, karbondioksida
dapat diserap oleh tanaman dan menghasilkan banyak oksigen sehingga sekolah
tetap asri dan udaranya sejuk sehingga terhindar dari pencemaran udara.
Sekolah SDN Citapen jauh dari sungai sehingga terhindar dari pencemaran air

21
dan jauh dari lintasan kereta api sehingga terhindar dari kebisingan yang dapat
mengganggu kegiatan belajar mengajar. Adanya sistem zonasi sangat membantu
sekolah dalam merekrut penerimaan siswa baru, karena siswa yang bersekolah
diutamakan dengan jarak yang terdekat antara rumah siswa dengan sekolah,
dengan begitu siswa yang bersekolah di SDN Citapen akan terhindar dari
potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa siswa karena
selain sekolah ini tempatnya strategis dan ramai aktivitas warga,jarak tempuh
yang dilalui siswa menuju sekolah dekat.
Peta lokasi SDN Citapen

SDN Citapen

a. Jumlah ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, ruang kesenian, ruang


keterampilan, ruang UKS, ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang tata
usaha.
Pembahasan:
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,

22
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,
tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (
Fikriyah, dkk, 27 : 2009).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Citapen
terdapat 18 ruang belajar dengan bagunan dua lantai tiap tingkatan kelas
terdiri dari 3 rombel untuk kelas rendah ruangan belajar berada di lantai 1
sedangkan untuk kelas atas ruangan belajar berada di lantai 2, disetiap kelas
terpampang tata tertib dan papan rekapitulasi absen harian dan murid, selain
itu disetiap kelas terdapat pojok baca dengan sumber buku bacaan yang
memadai dan terpampang media pembelajaran. Di samping kanan kelas 1
lebih tepatnya di lorong menuju kantin terdapat 1 ruangan perpustakaan yang
tempatnya tidak terlalu luas karena lahannya yang terbatas dan lokasinya
terhimpit antara lorong dan kelas, di dalam perpustakan terdapat buku yang
tidak terlalu banyak namun memadai karena sebagaian buku telah disimpan
di setiap kelas, disamping perpustakaan terdapat 1 ruang UKSdengan fasilitas
yang cukup lengkap seperti temapat tidur, bantal, obat-obatan, timbangan dan
alat alat-alat pemeriksaan, disamping kanan sekolah terdapat 1 ruang guru
yang digabung dengan ruang tata usaha di ruang guru ini terdapat struktur
organisasi, tata tertib sekolah dan data kepegawean, disamping ruang guru
terdapat 1 ruangan kepala sekolah dimana di ruangan kepala sekolah ini
dilengkapi dengan kursi tamu dan meja kerja. Di belakang kelas 3 terdapat
mushalla yang dilengkapi tempat wudhu dan di samping tempat wudhu
terdapat 6 toilet diantaranya 3 WC putri dan 3 WC putra. Tidak terdapat
ruangan laboratorium, ruang kesenian dan ruang keterampilan. Menurut hasil
wawancara dengan salah satu guru olahraga di SDN Citapen ketika dulu
ruang belajar masih berjumlah 12 terdapat ruangan laboratorium, ruang
kesenian dan ruang keterampilan. Namun, karena ada penambahan kelas,
ruang laboratorium, ruang kesenian dan ruang keterampilan sekarang

23
dijadikan sebagai ruang belajar.

Ruang belajar

Pojok baca di kelas I B

Media pembelajaran di kelas I B

24
Ruang guru dan tata usaha

Ruang Kepala Sekolah

25
Ruang UKS

Perpustakaan

Kantin

26
WC Putra WC Putri
b. Kondisi bangunan yang dimiliki sekolah
Menurut peraturan menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA mengenai kondisi bangunanan diantaranya: harus memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan dilakukan pemeliharaan terhadap bangunan
gedung.
Kondisi bangunan gedung di SDN Citapen memiliki struktur yang stabil dan
kokoh, bangunan atau gedung mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara
dan pencahayaan yang memadai baik di kelas ataupun di ruang guru dan di ruang
kepala sekolah, memiliki tempat sampah, sanitasi dan air bersih yang memadai,
bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya 3.600 watt, bahan
bangunan yang digunakan aman bagi kesehatanpengguna bangunan gedung dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dilengkapi tangga yang
mempertimbangkan kemudahan, keamanan dan keselamatan pengguna, tangga di
SDN Citapen aman untuk dilalui anak-anak SD karena tidak terlalu tinggi dan curam.
SDN Citapen melakukan pemeliharaan bagunan gedung sekolah yang meliputi
pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat.Pemeliharaan ringan, meliputi
pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup
atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5
tahun.Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka
kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20
tahun.Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin
penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

27
Bangunan SDN Citapen
c. Sarana olahraga dan sarana Ibadah
Menurut peraturan menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA mengenai tempat beribadah diantaranya: tempat
beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang
diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.Tempat beribadah
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Beribadah
No Jenis Ras Deskrip
1 Perabot io si
1.1 Lemari/rak 1buah/tempat Ukuran memadai untuk menyimpan
ibadah perlengkapan ibadah.
2 Perlengkapanlain
2.1 Perlengkapan ibadah Disesuaikan dengan kebutuhan.
2.2 Jamdinding 1buah/tempat
ibadah

28
SDN 1 Citapen mempunyai 1 mushalah terletak dibelakang ruang
kelas dan ruangannya cukup luas, mushalah yang terdapat di SDN 1 Citapen
ini sangat bersih, tertata rapih dan disimpan di rak, alat-alat sholat lengkap
seperti, Al-Qur’an, Mukenah, Sajadah, jam dinding dan terdapat tempat
wudhu yang cukup banyak, bersih nyaman untuk digunakan oleh siswa-siswi,
setiap hari setelah istirahat siswa-siswi selalu melaksanakan sholat dhuha
berjamaah dengan guru-guru.

Gambar Musholah

Gambar Tempat Wudhu


Menurut peraturan menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA mengenai tempat bermain/olahraga diantaranya:
Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga,
pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.Tempat
bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon
penghijauan. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak
mengganggu proses pembelajaran di kelas.Tempat bermain/berolahraga tidak
digunakan untuk tempat parkir.Tempat bermain/berolahraga dilengkapi

29
saranatiang bendera, bendera, peralatan bola voli, peralatan sepak bola,
peralatan senam, peralatan atletik, peralatan seni budaya, pengeras suara.
SDN 1 Citapen mempunyai satu lapangan olahraga yang cukup luas
kondisinya sangat baik terawat dengan rapih, didalam lapangan juga banyak
terdapat permainan tradisional yang sangat menarik berwarna-warni menarik
siswa untuk bermain contohnya permainan tradisional engklek, pada saat jam
istirahat banyak sekali siswa yang bermain engklek di lapangan sekolah.
Selain itu dilapangan terdapat tiang bendera, bendera, ring basket, dan
dilengkapi peralatan seperti bola voli, sepak bola, peralatan senam seperti
matras, bola plastik, tonkat, peralatan atletik seperti lembing, peluru,
peralatan seni budaya seperti seni tari, dan pengeras suara. Lapangan
olahraga selain digunakan sebagai kegiatan olahraga digunakan juga sebgai
lapangan upacara dan tempat pelaksanaan ekstrakurikuler.

Lapangan Olahraga

Lapangan digunakan tempat bermain engklek

30
Lapangan digunakan tempat ekstrakurikuler pramuka

Lapangan digunakan tempat ekstrakurikuler futsal

Lapangan digunakan tempat ekstrakurikuler menari


d. Upaya Pengembangan Sarana Dan Prasarana
Menurut hasil wawancara dengan salah satu guru olahraga di SDN
Citapen. Dengan luas lahan yang terbataskemungkinan sekolah untuk
menambah atau memperluas sarana dan prasarana sangatlah kecil. Maka dari

31
itu upaya pengembangan sarana dan prasarana yang dilakukan sekolah adalah
bekerjasana dengan pihak lain. Sebagai contoh dalam mengembangkan
ekstrakurikuler renang karena sekolah tidak mempunyai kolam renang maka
sekolah bekerja sama dengan pihak yang berkompeten untuk melatih teknik
berenang dan menyewa atau mengontrak tempat untuk berlatih berenang
karena guru olahraga di SDN Citapen tidak bisa sepenuhnya untuk terus
mendampingi dan hanya bisa melatih dasarnya saja selanjutnya di ambil alih
oleh seorang pelatih yang ahli dibidangnya.
Selain itu ketika media pembelajaran dirasa kurang memadai maka guru
haruslah pandai dalam memodifikasi media atau alat yang digunakan dalam
olahraga. Sebagai contoh, ketika materi permainan lompat tinggi, tongkat
bisa diganti dengan media lain yang dianggap tidak berbahaya. Jika ruangan
belajar dirasa tidak cukup untuk melakukan pembelajaran maka pembelajaran
dilakukan diluar kelas. Sarana dan prasana yang ada di SDN Citapen juga
dilakukan perawatan secara berkala dan dilakukan inventaris barang.

Gambar Pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar

32
8. Manajemen Sekolah
a. Implementasi MBS di sekolah

Pembahasan:

Menurut Mulyasa, (2004:11) Manajemen Berbasis Sekolah merupakan

suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah dalam rangka

meningkatkan mutu dan efesiensi pendidikan agar dapat mengakomodasi

keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara

sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Implementasi MBS akan berlangsung

secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang

profesional untuk mengoperasikan sekolah, dan yang cukup agar sekolah

mampu menggaji staf sesuai dengan fungsinya, sarana dan prasarana yang

memadai untuk proses belajar mengajar, serta dukungan orang tua siswa atau

masyarakat yang tinggi.

b. Implementasi Otonomi Sekolah

Pembahasan:

Desentralisasi pendidikan di tingkat satuan pendidikan (sekolah)

merupakan satu bentuk desentralisasi yang menuntut otonomi sekolah.

Otonomi secara etimologi berasal dari kata “autos” yang berarti sendiri dan

“nomos” yang berarti aturan. Menurut Syarif Sale, otonomi sebagai hak untuk

mengatur dan memerintahkan diri sendiri, hak mana yang diperoleh dari

pemerintah pusat. Jadi otonomi sekolah adalah keleluasaan yang diberikan

pemerintah kepada setiap lembaga persekolahan untuk mengelola pelaksanaan

pembelajaran sesuai karakteristik lembaga tersebut, dengan tetap mengacu

kepada tujuan pendidikan nasional.Tentang pemanfaatan otonomi sekolah di

SDN Citapen itu pertama harus sesuai dengan koridor yang berlaku atau tidak

33
menyimpang dengan ketentuan dari dinas pendidikan. Kemudian kita dari

pihak SDN Citapen berkomunikasi dengan komite sekolah tentang otonomi

yang ingin ditetapkan di SDN Citapen ini. Barulah dari komite sekolah

menyampaikan ke dinas pendidikan. Salah satu otonomi yang menjadi ciri

khas SDN Citapen ini adalah pendidikan karakter yaitu misalnya

pengembangan diri agama islam jadi kita mengembangkan program itu sendiri

tanpa harus menunggu instruksi dari dinas pendidikan asal sesuai ijin dari

komite sekolah. Dalam menjalankan otonomi sekolah tidak ada keragu-raguan

karena selama ini semua otonomi di SDN Citapen itu masih sesuai dengan

koridor atau tujuan pendidikan nasional dan masih bersifat positif

c. Keterlibatan guru dan stakeholder dalam pengembangan lembaga pendidikan.


Pembahasan:
Menurut Didik Prangbakat (2001:3) “Manajemen Sekolah merupakan
suatu bentuk upaya pemberdayaan sekolah yang mandiri dan efektif melalui
optimalisasi peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misiyang telah
ditetapkan bersama”. Karakteristik sekolah yang melaksanakan manajemen
sekolah di antaranya:
1) Proses pembelajaran yang efektivitasnya tinggi.
2) Kepemimpinan sekolah kuat.
3) Lingkungan sekolah aman dan tertib.
4) Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif.
5) Memiliki budaya mutu.
6) Memiliki tim kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis.
7) Memiliki kewenangan (kemandirian).
8) Partisipasi tinggi dari warga sekolah dan masyarakat.
9) Memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen.
10) Memiliki kemauan untuk berubah.
11) Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
12) Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan.
13) Memiliki komunikasi yang baik.

34
14) Memiliki akuntabilitas.
15) Memiliki kemampuan menajaga berkelanjutan.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Didik Prangbakat mengenai


beberapa karakteristik manajemen sekolah, bahwa salah satu dari
terwujudnya manajemen sekolah yang baik adalah adanya partisipasi tinggi
dari warga sekolah dan masyarakat. Berdasarkan pada observasi yang
dilakukan tanggal 28 Januari 2019 di SDN Citapen Kota Tasikmalaya, SDN
Citapen kota Tasikmalaya tersebut sudah memiliki hubungan yang sangat
baik dengan warga sekolah dan masyarakat. Menurut Hj. Ene selaku Kepala
Sekolah SDN Citapen bahwa Kolaborasi antara warga sekolah, tenaga
pendidik, wali murid dan komite sekolah adalah merupakan satu kesatuan
dan satu sistem yang tidak bisa dipisahkan. Kerjasama antara tenaga pendidik
dengan komite sekolah di SDN Citapen sangat luar biasa. Semua kegiatan
yang dilakukan di SDN Citapen terwujud karena adanya kerjasama antara
guru, komite sekolah dengan warga sekolah dan masyarakat. Untuk
mewujudkan SDN Citapen yang unggul dan favorit di antara sd-sd lain di
kota Tasikmalaya perlu adanya kerjasama dan kegigihan dari warga sekolah
dan komite sekolah untuk memberikan dukungan yang penuh terhadap
berkembangnya pendidikan di SDN Citapen. Jadi, setiap ada program atau
tindakan yang akan dilakukan di SDN Citapen selalu di musyawarahkan
terlebih dahulu oleh para guru dan komite sekolah lalu setelah itu baru di
beritahukan kepada wali murid dan masyarakat untuk keberlanjutan program
yang akan dilaksanakan di SDN Citapen.

d. Kerjasama antar sekolah, instansi pemerintah atau swasta tingkat local, nasional dan
internasional.
Pembahasan:
Dalam era ekonomi sekolah khususnya dengan implementasi pendekatan
manajemen sekolah berbasis masyarakat, sekolah memang memiliki keleluasaan dan
atau otonomi yang lebih luas. Otonomi pemerintahan yang berbasis pada pemerintah
daerah Kabupaten/Kota meletakkan pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan
berada di tingkat Kabupaten dan Kota, sehingga nampaknya peranan pemerintah
provinsi dan pusat tidak dominan. Meskipun demikian bukan berarti pusat dan
provinsi tidak memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan. Dalam paradigm

35
otonomi seperti sekarang diperlukan kemampuan sekolah untuk membangun
kerjasama yang harmonis dengan berbagai institusi pemerintah mulai dari tingkat
pusat sampai dengan tingkat kabupaten/kota/kecamatan bahkan kelurahan.
Kerjasama dengan berbagai institusi tersebut di atas menjadi kemutlakan bagi
sekolah dalam upaya mengembangkan sekolah secara optimal, sebab sekolah adalah
lembaga interaksi sosial yang tidak bisa lepas dari masyarkat secara keseluruhan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 28 Januari 2019 di SDN
Citapen Kota Tasikmalaya, SDN Citapen merupakan sekolah yang banyak sekali
melakukan kemitraan atau kerjasama dengan berbagai sekolah, instansi, maupun
dengan dinas-dinas terkait di sekitar kota Tasikmalaya. Menurut Hj. Ene selaku
kepala sekolah SDN Citapen, SDN Citapen sering sekali mengadakan beberapa
kegiatan diantaranya seperti kegiatan pengembangan kewirausahaan sekolah untuk
meningkatkan kemajuan sekolah. SDN Citapen juga pernah beberapa kali
mengadakan kerjasama dengan Instansi Pemerintahan seperti Dinas Kesehatan,
Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Lingkungan Hidup.
9. Budaya Sekolah
a. Budaya Sekolah yang di implementasikan
Pembahasan:
Budaya sekolah yang di implementasikan di sekolah SDN Citapen ini yaitu
PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) karena di sekolah tersebut menggunakan
kurikulum K-13, dalam kurikulum K-13 menjadi bagian inti dalam Penguatan
Pendidikan Karakter karena itu, modul bimbingan teknis Kurikulum K-13 ini di
integrasikan dengan pendekatan-pendekatan dalam Penguatan Pendidikan
Karakter. Integrasikan ini diperlukan agar tidak terjadi kebingungan di kalangan
guru tentang keberadaan Kurikulum K-13 dan PPK atau program-program lain
yang menjadi sistem pendukung pengembangan kualitas sekolah, seperti gerakan
literasi sekolah, sekolah adiwiyata, dan lain-lain.
Sekolah SDN Citapen ini menjadi sekolah adiwiyata oleh karena itu sekolah
tersebut menerapkan Kurikulum K-13 yang menjadi bagian inti dari Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
mempergunakantiga basis pendekatanutama PPK, yaitu pendidikan karakter
berbasis kelas, pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dan pendidikan
karakter berbasis masyarakat. Tiga pendekatan ini merupakan pendekatan

36
pendidikan karakter utuh dan menyeluruh yang harus diterapkan di satuan
pendidikan.
5 Nilai utama karakter prioritas PPK di sekolah diantaranya sebagai berikut:
1) Religius
Sikap religius mencerminkan keberimanan dan ketakwaan kepadaTuhan
Yang Maha Esa. Di dalam sekolah SDN Citapen sudah menerapkan
keberimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan siswa
ditekankan agar menjadi pemeluk agama yang taat tanpa harus merendahkan
pemeluk agama lain, contoh keimanan yang sudah diterapkan di SDN Citapen
yaitu:
a) Sebelum pembelajaran dimulai siswa membaca do’a sebelum belajar dan
sesudah berdo’a dilanjutkan siswa membaca surat-surat pendek yang
terdapat pada Juz’amma, semua kelas membaca surat-surat pendek baik itu
kelas bawah maupun kelas atas
b) Setiap pada hari jum’at sekolah tersebut mengadakan shalat Dhuha
c) Setiap pulang sekolah siswa membaca do’a.
2) Integritas
Integritas yaitu selalu berupaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
bisa dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Siswa yang
berintegritas akan berhati-hati dalam menjalin pergaulan, sebab kepercayaan
yang diberikan oleh teman-temannya itu mahal harganya. Dengan maraknya
bullying, sekolah perlu membuat kebijakan tegas bahwa siswa di sekolah
harus berkata dan bertindak positif antar teman sebagai bagain dari
pembiasaan melatih karakter integritas. Contoh yang terapkan di sekolah
tersebut yaitu siswa diajarkan berkata jujur baik itu berbicara kepada guru
maupun antar teman sebaya.
3) Mandiri
Mandiri artinya tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan
tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Mandiri erat hubungannya dengan kesuksesan seseorang. Orang yang
hidupman diri sejak kecil umumnya meraih sukses saat menginjak usia
dewasa. Kepala sekolah maupun guru-guru ingin anak didiknya menjadi orang
sukses saat usia dewasa apabila anak didik sukses maka kepala seklah maupun
guru-guru bangga dengan anak didiknya. Contoh yang sudah diterapkan di

37
sekolah SDN Citapen agar menjadi anak yang mandiri, contohnya guru
sebelum jam 7 pagi sudah berada di sekolah dan menunggu di depan pintu
gerbang sekolah menunggu anak-anak yang diantar oleh orang tuanya dan
orang tua pun hanya mengantaranaknya sampai pintu gerbang sekolah tetapi
ada saja yang masih suka diantar oleh orang tuanya sampai depan kelas tetapi
itu hanya kelas rendah yang mungkin masih malu atau takut.
4) Nasionalis
Berarti menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi dan kelompok. Untuk menumpuk jiwa nasionalis, perlu
dimulai dari hal-hal kecil seperti mematuhi peraturan sekolah, menjaga
kebersihan lingkungan, dan mengikuti upacara bendera. Setelah berkunjung
kesekolah SDN Citapen benar-benar terharu karena anak-anak disana sudah
memetahui peraturan sekolah, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan
mengikuti upacara bendera dengan tentram tanpa ada anak-anak yang
bergurau pada saat upacara bendera berlangsung. Dalam mematuhi peraturan
sekolah tidak terlihat anak yang datang terlambat sebelum jam 7 pagi dan
sebelum upacara bendera dilaksanakan anak-anak sudah berada di dalam sekol
5) Gotong Royong
Gotong royong berarti mencerminkan tindakan menghargai kerjasama
dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama. Contohnya saling
menghargai antar teman.
b. Arah tujuan dan dampak budaya sekolah yang di implementasikan

Pembahasan:

Tujuan pr ogram PPK di SDN Citapen ini adalah untuk menjadikan


siswa yang Religius, jujur, dan juga memili kisi kaptoleransi yang tinggi baik
dengan sesama siswa maupun dengan gurunya sehingga siswa di SD citapen ini
memiliki pribadi yang unggul

Implementasi program PPK di SDN Citapen dilaksanakan secara bertahap.


Kegiatan PPK di SDN Citapen dilakukan setiap hari dalam kegiatan belajar
mengajar yang dapat diselipkan dengan setiap tema program PPK. pada hari senin
bertema Nasional, hari selasa tema Integritas, rabu tema mandiri, kamis Gotong
royong, jumatReligius.

38
c. Pengembangan budaya sekolah

Pembahasan:

Lalu sekolah juga melakukan kegiatan pendukung PPK, seperti melakukan


kegiatan upacara bendera, menyanyikan lagu wajib nasional, dan berdoa sebelum
dan juga sesudah melakukan kegiatan belajar mengajar. Sementara dalam
kegiatan ekstrakurikuler bisa disesuaikan dengan bakat siswa lalu dibimbing oleh
guru/pelatih, seperti Pramuka dan Paskibra. Selanjutnya dalam hal pembiasaan
siswa sebelum pulang sekolah melakukan kegiatan doa bersama

d. Kendala implementasi budaya sekolah


Pembahasan:
Tidak ada kendala, karena sekolah dengan orang tua siswa sudah
mempercayai kepada sekolah bahwa anaknya akan di didik dengan baik di
sekolah tersebut, dan dengan di adakannya anak mandiri pun orang tua bangga
dengan peraturan yang ada disekolah tersebut karena anak di didik harus mandiri
agar tidak terbiasa dengan kemanjaan, denga nanak di didik mandiri sejak dini
akan mengarahkan bahwa anak akan sukses di masa yang akan datang.
10. Keunggulan dan Prestasi sekolah
a. Keunggulan sekolah
Pembahasan:
Keunggulan dimaknai adalah suatu kondisi yang mampu melampaui harapan
atau keinginan, atau standar yang ditetapkan. Keunggulan sekolah meliputi aspek
input, proses, dan output pendidikan (Fikriyah, dkk, 2019).
SDN Citapen Kota Tasikmalaya memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya:
1) Memiliki prinsip 3P (Pelayanan tenaga kependidikam yang profesional,
Prestasi yang selalu diukir siswa, dan Penampilan fisik sekolah yang indah dan
nyaman)
2) Menghasilkan lulusan yang berkualitas, diantaranya ada yang menjadi dokter,
pejabat pemerintah, duta dan lain sebagainya.
3) Setiap minggu ada agenda pembagian piala bagi siswa berprestasi.
4) Memiliki program pengembangan diri agama (pelajaran PAI) sepeti sekolah
Madrasah, setelah pelajaran efektif selesai.

39
5) Memiliki beberapa ekstrakulikuler yang wajib diikuti siswa maupun
ekstrakulikuler tambahan untuk menambah kompetensi siswa dengan tenaga
pelatih yang profesional dalam bidangnya.
6) Terdapat pojok baca/kegiatan literasi pada tiap ruang kelas.
7) Memiliki program khusus untuk mempersiapkan siswa yang akan mengikuti
olimpiade yaitu program sains (pengembangan bahan ajar sains).
8) “Contoh sekolah lingkungan ramah anak dan ramah lingkungan”.
b. Bidang keunggulan sekolah
Pembahasan:
SDN Citapen memiliki keunggulan dibeberapa bidang diantaranya:
1) Bidang kebersihan dan kesehatan
SDN Citapen memiliki linkungan sekolah yang bersih, karena seluruh
warga sekolah sudah memiliki kesadaran membuang sampah pada
tempatnya, itu terlihat dari adanya tempat sampah pada setiap ruang kelas
dan pojok sekolah, selain itu warga sekolah sudah terbiasa membedakan
sampah organik dan non organik terlihat dari kotak sampah yang dibedakan.
2) Bidang akademik dan non akademik
Keunggulan dibidang akademik maupun non akademik dapat
dibuktikan melalui prestasi-prestasi yang telah diukir oleh siswa SDN
Citapen dari tingkat lokal sampai tingkat internasional.
c. Upaya untuk mewujudkan keunggulan sekolah
Pembahasan:
Upaya untuk mewujudkan keunggulan sekolah, yang telah disampaikan oleh
kepala sekolah yaitu:
Mempertahankan, kerja keras, komitmen dari dalam diri kita semua warga
pendidik, dan sering melakukan evaluasi secara terus menerus untuk
mendapatkan masukan-masukan sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.
Guru diikutsertakan pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensinya.
Semua warga pendidik menjalankan tugasnya atas dasar keikhlasan atas
pengorbanan tenaga dan waktu. Tidak ada batasan antara kepala sekolah dan guru
sehingga semuanya dapat bekerjasama dengan baik untuk mewujudkan tujuan
bersama.
d. Dampak keunggulan sekolah bagi lembaga, masyarakat dan pemerintah
Pembahasan:

40
1) Dampak bagi sekolah
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki sekolah dalam segala bidang membuat
SDN Citapen semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas khususnya Kota
Tasikmalaya dan terus meningkatkan kualitasnya sebagai SD unggul.
2) Dampak bagi masyarakat
Adanya sekolah unggulan di sekiar masyarakat memberikan dampak baik bagi
masyarakat sekitar, karena sekolah unggulan menghasilkan lulusan yang
berkualitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat itu
sendiri.
3) Dampak bagi pemerintah
Dengan memiliki sekolah-sekolah unggul khususnya pemerintah Kota
Tasikmalaya merasa bangga dengan prestasi-prestasi yang telah diukir.
e. Kendala mewujudkan keunggulan sekolah
Pembahasan:
Kendala mewujudkan keunggulan sekolah, yang telah disampaikan oleh
kepala sekolah yaitu: mencari celah masalah yang menghambat jalannya suatu
program, untuk kemudian masalah tersebut dijadikan peluang atau modal yang
harus dianalsis secara seksama oleh seluruh warga pendidik sehingga menemukan
solusi bagi masalah tersebut.
Demikian dapat disimpulkan bahwa untuk mewujudkan keunggulan sekolah
tidak terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi. Tapi, karena kerjasama yang
baik antar warga pendidik kendala tersebut dapat diatasi.
f. Prestasi akademik dan non akademik yang dimiliki sekolah tingkat local, nasional
dan internasional
Pembahasan:
Menurut Winkel “prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai
baik dalam bidang kognitif, afektif maupun keterampilan”. Faktor yang
mempengaruhi prestasi sekolah terlaksanaya suatu pendidikan yang
mengorientasikan pada prestasi sekolah siswa dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang telah
diberlakukan (Fikriyah, dkk, 2019).

41
Prestasi akademik dan non akademik yang dimiliki SDN Citapen Kota
Tasikmalaya pada tahun 2018/2019 sebagai berikut:

No Jenis lomba Tingkat Juara

1. Bercerita Provinsi Juara I


2. Lomba membatik Kecamatan Juara I
3. Lomba cerita Kecamatan Juara I
4. bergambar Kecamatan Juara I
5. Lomba tari kreasi Kecamatan Juara I
6. Lomba melukis Kecamatan Juara harapan I
7. Lomba pidato Kecamatan Juara I
8. Lomba seni kriya Nasional Juara I
9. Renang Kecamatan Juara III
10. Senam artistik Nasional Juara I
11. Taekwondo Internasional Juara I
12. Lomba matematika Provinsi Juara I
Lomba sekolah
adiwiyata

g. Upaya untuk meraih prestasi


Pembahasan:
Upaya untuk meraih prestasi, seperti yang telah di sampaikan oleh kepala sekolah
yaitu:
Pihak sekolah memberikan wadah bagi siswa yang berbakat dalam bidang
akademik maupun non akademik. Adanya beberapa ekstrakurikuler seperti
pramuka, taekwondo, tari, renang dan lain sebagainya dengan pelatih kegiatan
yang profesional dibidangnya membawa siswa berprestasi hingga kancah
internasional.Selain itu sekolah juga mempunyai program khusus untuk
mempersiapkan siswa mengikuti olimpiade seperti matematika, IPA, dan bahasa
inggris. Tujuan lain dari program ini supaya siswa mendapatkan pengetahuan
tambahan di luar jam pelajaran.

42
11. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Program dan kegiatan ektrakurikuler

Pembahasan:

Kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Citapen dibagi menjadi 2 yaitu:

1) Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan


dan wajib diikuti oleh siswa adalah Kepramukaan. Pelaksanaanya dapat
bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan
mengacu kepada pedoman dan prosedur Operasi Standar Pendidikan
Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakurikuler wajib.
2) ektrakurikuler pilihan yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti
oleh siswa sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Seperti, Futsal,
Renang, Taekwondo, Silat, Bulu Tangkis, PMR, Paskibra dan Karate, Sains,
Matematika, dan English..
b. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler

Pembahasan:

Berdasarkan bentuknya atau bidangnya, kegiatan ekstrakurikuler dapat


dikelompokan menjadi:

1) Akademik Kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik agar


siswa lebih menguasai mata pelajaran tersebut.
2) Non Akademik Latihan olah bakat dan minat siswa sesuai kemampuannya
masing-masing misalnya : pengembangan olahraga (fustal,taekwondo,bulu tangkis,
renang dan lainnya).
c. Teknis pelaksanaan ekstrakurikuler

Pembahasan:

Di SDN Citapen Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan oleh siswa di luar jam


pembelajan, setiap hari rabu pukul 13.00-1500. di bawah bimbingan dan
pengawasan guru/pelatih masing-masing setiap kegiatan.

d. Dukungan orang tua terhadap kegiatan ekstrakurikuler

43
Pembahasan:

Orang tua siswa sangat antusias dan mendukung anaknya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler di luar jam pembelajaran selesai, agar anak memiliki
kegiatan sampingan yang positif untuk menyeimbangkan kehidupannya. Sebab
belajar terus menerus tanpa diselingi kegiatan lain akan memberikan beban secara
psikologis kepada anak. Dengan mengikuti aktivitas ekstrakurikuler anak bisa
belajar memanajemen waktu, mau tak mau mereka harus belajar untuk mengatur
dan memprioritaskan waktu. Hal seperti ini akan berguna untuk mereka di masa
depan. Kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadikan anak aktif karena dapat
mengembangkan bakat dan minat siswa, agar menjadi siswa yang berprestasi dan
unggul.

B. PEMBAHASAN
1 KELEBIHAN

SDN Citapen Tasikmalaya mempunyai kelebihan diantaranya sebagai berikut:

a. SDN CITAPEN memiliki jumlah siswa yang banyak yang berjumlah 610 sehingga
besar kemungkinan untuk peningkatan kualitas sekolah dapat dilaksanakan.
Banyaknya jumlah siswa juga didukung dengan tenaga pengajar yang memiliki
keprofesionalitasan tinggi yang mampu menyerap potensi yang dimilki oleh siswa.
b. Manajemen sekolah yang baik dapat dilihat dari besarnya peran serta guru dan
masyarakat yang ikut berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di SDN
Citapen.
c. Kepala Sekolah di SDN Citapen memiiki jiwa kepemimpinan yang tinggi, selalu
mengadakan brifing setiap setahun sekali.
d. Banyaknya siswa berprestasi di SDN citapen, karena SD Citapen sendiri
menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung untuk siswa melakukan kegiatan
pembelajaran atau kegiatan ektrakurikuler.
e. Lingkungan SD Citapen sangat asri sehingga suasana pembelajaran bertambah
semangat. Salah satu contohnya yaitu terlihat dari tanaman setiap kelas (Hidroponik).
f. SDN Citapen pernah menjadi sekolah Adiwiyata pada tahun 2017. Ini menjasi
motivasi untuk sekolah lain untuk selalu menjaga, memelihara sekolah berbasis
lingkungan.

44
2 KELEMAHAN

SDN Citapen Tasikmalaya mempunyai kekurangan diantaranya sebagai berikut :

a. Kekurangan di SDN Citapen mungkin sangat sedikit dan lebih banyak kelebihanya
karena SDN Citapen merupakan SDN Favorit di Tasikmalaya.
b. Di SDN Citapen Terbatasnya lahan dan bangunan sehingga sulit menambah prasaran
baru untuk menunjang proses pembelajaran, namun kelemahan itu bisa ditutupi
contohnya dengan memanfaatkan lorong-lorong untuk dijadikan tempat sholat,
Perpustakaan, dan ruang UKS.

45
BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa yang bertujuan agar mahasiswa dapat
menerapkan dan mengembangkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah agar dapat
mempunyai pengetahuan dan pengalaman, sehingga dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan. Kegiatan KKL ini adalah hal yang wajib diikuti oleh
mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Cirebon karena merupakan
salah satu mata kuliah di Jurusan PGSD yang wajib diikuti.
Kegiatan KKL ini bertujuan agar mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah
Cirebon yang merupakan calon guru Sekolah Dasar mengetahui seluk beluk serta
berbagai aktivitas yang berlangsung di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah,
sehingga dengan dilakukannya kegiatan KKL ini mahasiswa diharapkan dapat memiliki
bekal pengetahuan dan pengalaman tentang kegiatan yang terjadi di Sekolah Dasar dan
dapat digunakan sebagai acuan pada saat nantinya terjun langsung di lapangan.
Adapun hasil dari study visit yang dilakukan di SDN Citapen kota tasikmalaya
adalah:
1. SDN Citapen memiliki 18 ruang belajar yang dilengkapi dengan ruangan pojok
baca, media pembelajaran dan sumber buku yang terpampang di setiap kelas.
2. SDN Citapen banyak memajang hasil karya dari siswa di dinding.
3. SDN Citapen gedung, sarana dan prasarananya memadai terdapat ruangan UKS,
perpustakaan, mushalla, toilet laki-laki dan perempuan, kantin dan lapangan
olahraga.
4. SDN Citapen sudah meraih banyak prestasi baik bidang akademik atau pun non
akademik. Seperti pada tahun 2015 mendapat juara lomba matematika di korea.
5. SDN Citapen mendapat penghargaan juara 1 sebagai sekolah adiwiyata ditingkat
provinsi dan disebut sebagai sekolah ramah anak dan ramah lingkungan.
6. Adapun program kegiatan di SDN Citapen menerapkan 3P(Pelayanan, penampilan
dan prestasi) program tersebut diantaranya yaitu program pendidikan karakter
seperti pengembangan diri agama, ekstrakulikuler wajib seperti pramuka dan
ekstrakulikuler pilihan dibidang akademik seperti Sains, Matematika, Bahasa Inggris

46
7. dan Melukis atau pun non akademik seperti Futsal, Renang, Taekwondo, Bulu
Tangkis, Karate, Bola volly, PMR, Paskibra.
8. SDN Citapen setiap pagi pukul 10.00 siwa melakukan shalat dhuha di mushola
sekolah. Selain itu setiap hari jum’at siswa melakukan shalat dhuha secara
berjamaah di lapangan sekolah.Di SDN Citapen kegiatan kerohanian yang sering
dilakukan adalah dengan menghafal surat-surat pendek.Di SDN Citapen setiap
tahunnya selalu rutin memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
9. Lulusan yang dihasilkan di SDN Citapen banyak yang menjadi dokter, pejabat
pemerintah, duta dan sebagainya.
B. Rekomendasi
1. Pihak Universitas Muhammadiyah Cirebon
a. Kepada lembaga Universitas Muhammadiyah Cirebon, hendaknya lembaga dapat
memfasilitasi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini dengan baik untuk menunjang
keberhasilan kegiatan tersebut.
b. Kepada pihak Universitas Muhammadiyah Cirebon juga hendaknya memberikan
waktu yang panjang pada saat sebelum kegiatan supaya persiapan pelaksaanaan
sudah matang, begitu juga pada saat pelaksanaan supaya peserta KKL lebih
banyak mendapatkan informasi yang bermanfaat.
c. Penyusunan instrumen observasi hendaknya disesuaikan dengan waktu yang
diberikan serta dapat dimengerti oleh peserta KKL sehingga informasi yang ingin
didapatkan jelas.
2. Pihak sekolah SDN Citapen
a. Kepada pihak sekolah SDN Citapen hendaknya mengetahui terlebih dahulu
informasi yang akan disampaikan kepada peserta KKL, sehingga dapat
mempesiapkan segala hal yang akan menjadi bahan observasi maupun
wawancara.

47

Anda mungkin juga menyukai