Anda di halaman 1dari 15

Model-Model PSB di Sekolah

Ada beberapa model/ tipe PSB yang dapat dikembangkan di sekolah. Tipe PSB
yang akan dikembangkan di sekolah hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan pada masing-masing sekolah. Berdasarkan kompleksitas dan keluasan
fungsi yang ada pada PSB, maka tipe PSB sekolah dapat dikategorikan menjadi 4
tipe, yaitu tipe A, B, C, dan D (Rahadi, 2005: 194).
1. PSB Berbasis Sekolah Tipe A
PSB tipe A merupakan PSB yang memiliki fungsi-fungsi yang paling lengkap
sehingga PSB ini memiliki struktur organisasi yang paling besar dibandingkan
dengan ketiga tipe PSB lainnya. Di samping itu, PSB tipe A memiliki kualifikasi
ketenagaan paling tinggi dengan sarana/ prasarana dan koleksi bahan ajar yang
paling lengkap.
Fungsi PSB Tipe A
Adapun fungsi PSB Tipe A memiliki 4, yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi administrasi
Fungsi administrasi meliputi kegiatan: penyusunan rencana dan program PSB;
inventarisasi sarana dan prasarana PSB; pengadaan koleksi sumber belajar;
pengelolaan sistem informasi PSB; supervisi dan evaluasi layanan PSB dan
penyusunan laporan kegiatan PSB.
b. Fungsi pengembangan sistem pembelajaran
Fungsi pengembangan sistem pembelajaran meliputi: pelayanan konsultasi
dalam perencanaan pembelajaran; pelayanan konsultasi dalam pelaksanaan
pembelajaran; pelayanan konsultasi dalam evaluasi belajar; pelatihan dalam
penyusunan rencana pembelajaran; pelatihan dalam pengembangan media
pembelajaran; pelatihan dalam pemanfaatan media dan Pelatihan dalam
evaluasi hasil belajar.
c. Fungsi pelayanan dan pemeliharaan
Fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi kegiatan: pelayanan dalam
pemanfaatan bengkel kerja, misalnya otomotif, bangunan, listrik, tata boga,
tata busana, kesekretariatan, perhotelan, kesenian, keolahragaan; pelayanan
dalam pemanfaatan perpustakaan, baik cetak, maupun non cetak; pelayanan
dalam pemanfaatan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi;
pemeliharaan peralatan bengkel kerja, perpustakaan, laboratorium dan
pemeliharaan peralatan produksi media.
d. Fungsi pengembangan media
Fungsi pengembangan media meliputi kegiatan: penyusunan bahan ajar cetak;
penyusunan program multimedia pembelajaran; produksi program audio;
produksi program visual; dan produksi program audio-visual.

Struktur Organisasi PSB tipe A


Adapun struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe A yaitu sebagai berikut:

Ketenagaan PSB Tipe A


Berdasarkan fungsi dan struktur PSB berbasis sekolah Tipe A sebagaimana yang
telah dikemukakan maka jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukan untuk
menyelenggarakan PSB berbasis sekolah Tipe A adalah sebagai berkut:
Jumlah Tenaga
a. Seorang penanggungjawab PSB (kepala sekolah);
b. Seorang koordinator PSB;
c. Seorang tenaga administrasi;
d. Seorang ketua unit pelayanan dan pemeliharaan dibantu pengelola
perpustakaan, laboratorium, dan bengkel kerja sesuai kebutuhan sekolah ;
e. Seorang ketua unit pengembangan sistem dibantu beberapa tenaga yang
memiliki kompetensi di bidang desain pembelajaran, materi pelajaran, dan
media;
f. Seorang Ketua Unit Pengembangan Media dibantu oleh beberapa tenaga yang
memiliki keahlian di bidang media cetak, audiovisual, audio, grafis, dan
multimedia.
Kualifikasi Tenaga
a. Koordinator PSB bertanggung jawab kepada kepala sekolah selaku pimpinan
tertinggi di sekolah. Koordinator PSB dijabat oleh salah seorang guru yang
menguasai bidang pengembangan pembelajaran (instruksional) atau
pengembangan media. Kualifikasi pendidikan untuk koordinator PSB minimal
S1 bidang pendidikan
b. Tenaga administrasi harus memiliki kemampuan mengelola administrasi
ketatausahaan (kesekretariatan)seperti surat menyurat dan pembuatan laporan
pengoperasian komputer, dan inventarisasi barang dna pemeliharaannya.
Kualifikasi pendidikan untuk tenaga administrasi minimal D3 Sekretaris.
c. Ketua unit pengembangan sistem pembelajaran dipersyaratkan memiliki
kemampuan dalam:
1) Mendesain dan mengembangkan sistem pembelajaran, menganalisis
kebutuhan, merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, menentukan
prosedur evaluasi dan menyusun tes, mengembangkan strategi
pembelajaran, dan mengembangkan bahan pembelajaran.
2) Merevisi program pembelajaran yang dinilai kurang efektif untuk
meningkatkan kemampuan tenaga pembelajaran.
3) Melakukan penelitian untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Seorang ketua unit pengembangan sistem dibantu beberapa tenaga yang
memiliki kompetensi dibidang desain pembelajaran, materi pelajaran,
media cetak, audiovisual, audio, grafis, multimedia dan media. Dalam hal
ini tenaga dalam bidang ini harus memiliki kemampuan mendesain,
memproduksi, dan mengevaluasi media pembelajaran. Kualifikasi untuk
ketua unit pengembangan sistem pembelajaran minimal berlatar belakang
pendidikan S1 bidang pendidikan terutama teknologi pembelajaran.
d. Ketua unit pelayanan dan pemeliharaan bertugas mengatur sirkulasi bahan
pustaka baik cetak maupun non cetak termasuk bahan untuk melakukan
penyimpanan, pemeliharaan, dan peminjaman produk-produk PSB serta
mengontrol bengkel dan laboratorium. Kualifikasi untuk ketua unit pelayanan
dan pemeliharaan minimal berlatar belakang pendidikan S1 bidang pendidikan,
dan pernah mengikuti diklat tentang perpustakaan dan pengelolaan media
pembelajaran.
e. Ketua unit pengembangan media merupakan orang yang mampu mendesain,
memproduksi, dan mengevaluasi media pembelajaran. Kualifikasi yang harus
dimiliki adalah kemampuan di bidang pengembangan media, perpustakaan,
teknologi informasi dan komunikasi, grafis, dan komputer. Kualifikasi untuk
ketua unit pengembangan media minimal berlatar belakang pendidikan S1
sesuai bidangnya.
Sarana dan Prasarana PSB Berbasis Sekolah Tipe A
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan PSB
berbasis sekolah tipe A adalah sebagai berikut:
a. Ruangan:
1) Katalog/resepsionis;
2) Pimpinan/koordinator;
3) Sekretariat;
4) Informasi;
5) Pengembangan Pembelajaran (Instruksional);
6) Pengembangan Media;
7) Evaluasi Produk Media;
8) Peminjaman dan Penyimpanan;
9) Laboratorium;
10) Laboratorium multimedia dan internet; ..
11) Bengkel/Praktek (untuk SMK);
12) Pelatihan;
13) Perpustakaan;
14) Presentasi Media Audiovisual.
b. Peralatan Pendukung:
1) Rak-rak buku;
2) Lemari katalog;
3) Meja dan kursi baca;
4) Meja peminjaman;
5) Meja pelayanan pengguna (front office);
6) Meubeler berupa sofa; dan
7) Meja dan kursi untuk petugas.
c. Peralatan Media:
1) Peralatan Produksi Media:
a) Kamera foto;
b) Kamera video;
c) Video editing;
d) Komputer animasi;
e) Peralatan perekam audio; dan
f) Peralatan produksi untuk media grafis.
2) Peralatan Penyaji (hardware):
a) TV Monitor;
b) VCD/DVD Player;
c) Radio Tape Recorder;
d) OHP;
e) LCD;
f) Komputer; dan
g) Proyektor Slide.
h) Peralatan Laboratorium untuk Biologi, Fisika, Kimia, dan Bahasa.
i) Peralatan Bengkel (untuk SMK):
1) Bengkel bangunan;
2) Bengkel elektronika;
3) Bengkel listrik;
4) Bengkel mesin; dan
5) Bengkel otomotif.
Bahan Ajar (Software)
1) Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitian, dll).
2) Media non-cetak (audio, video, CD pembelajaran, CAI).
3) Media realia model/tiruan, specimen.

2. Tipe B
Fungsi PSB Tipe B
a. Fungsi Pelayanan dan Pemeliharaan meliputi:
1) kegiatan perpustakaan;
2) kegiatan laboratorium; dan
3) kegiatan pemanfaatan media audiovisual dan pemeliharaannya.
b. Fungsi Pengembangan Media meliputi:
1) media cetak;
2) media audiovisual;
3) multimedia;
4) pengadaan perangkat keras & pemeliharaannya

Struktur Organisasi
PSB merupakan salah satu unit dalam struktur organisasi sekolah. Koordinator
PSB bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Sesuai dengan fungsi yang
diembannya, struktur organisasi PSB sekolah tipe B adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah

Kepala TU

Wa Ka Sek

Sarana Kurikulum Kesiswaan PSB

Pelayanan Pemeliharaan Pengembangan Media

Perpustakaan Laboratorium Cetak Audio Multi


(Cetak, Non Cetak)
Visual Media

Siswa, Guru, Karyawan

Lingkup Kerja PSB Tipe B


a. Pengelolaan kegiatan perpustakaan;
b. Pengelolaan kegiatan laboratorium; dan
c. Pengelolaan kegiatan pengembangan media.
Ketenagaan PSB Tipe B
a. 1 orang koordinator PSB.
b. 1 orang tenaga perpustakaan.
c. 1 orang tenaga laboran.
d. 3 orang pengelola kegiatan pengembangan media.
Sarana dan Prasarana PSB Tipe B
a. Ruangan (perpustakaan, laboratorium, dan pengembangan media).
b. Peralatan untuk:
1) Perpustakaan (rak buku, katalog, perangkat komputer, TV monitor, CD/DVD
player, radio, tape recorder, OHP, dan LCD).
2) Laboratorium (peralatan laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan dan
materi pembelajaran)
3) Pengembangan Media (kamera foto, kamera video, komputer animasi,
peralatan perekam audio, peralatan produksi untuk media grafis)
Bahan ajar PSB Tipe B
a. Media Cetak (buku, majalah, surat kabar, referensi, jurnal, hasil penelitian).
b. Media Audiovisual (kaset audio,kaset video, CD/VCD pembelajaran, multimedia)
c. Media Visual (OHT, peta, globe, carta, realia/ model).
d. Media grafis

3. Tipe C
Fungsi PSB Tipe C
Memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi pelayanan perpustakaan,
laboratorium, pemanfaatan media audio visual, dan pemeliharaan/ perawatan perangkat
lunak dan keras.
Struktur Organisasi
PSB berbasis sekolah tipe C merupakan satu unit kegiatan dalam struktur
organisasi sekolah di bawah koordinasi bidang kurikulum. Koordinator PSB
bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Sesuai dengan fungsi yang diembannya,
struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe X adalah sebagai berikut:
Kepala Sekolah

Kepala TU

Wa Ka Sek

Sarana Kurikulum Kesiswaan

Koordinator PSB

Perpustakaan (Cetak, Non Cetak) Laboratorium

Siswa, Guru, Karyawan

Lingkup Kerja PSB Tipe C


 Perpustakaan
a. Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan perpustakaan adalah bagaimana pengelolaan perpustakaan
tersebut. Pengelolaan perpustakaan sebagai pusat belajar adalah sebuah wadah
dimana dikumpulkan bebagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan
manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur,
pamphlet, majalah dll) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film,
filmstrip, kaset, video cassette, dan lain-lain).
b. Pelayanan perpustakaan dapat pula berarti;
Suatu kerja pengoragnisasian secara teratur untuk mencatat, mengklasifikasi,
mengkatalog, memproses bahan pustaka, serta menyusun semua bahan yang
masuk dan yang ada di perpustakaan. Suatu kerja penyampaian semua fasilitas
tersebut kepada pemakai seefisien-efisiennya dan seefektif-efektifnya. Hal ini
merupakan pelayanan langsung.
Jenis layanan perpustakaan, terdiri dari :
1) Open Access System atau sistem layanan terbuka yaitu layanan bagi semua
pengguna baik yang sudah menjadi anggota atau pun belum menjadi
anggota diberi kebebasan mencari, memilih, dan mengambil sendiri bahan
perpustakaan yang diinginkan secara langsung ke rak sesuai dengan
kebutuhannya.
2) Layanan Terbitan Berkala yaitu layanan yang meliputi Surat Kabar,
Tabloid, Majalah, Jurnal, dan Buletin.
3) Layanan Sirkulasi yaitu layanan kepada masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan informasi terhadap koleksi bahan pustaka aik berupa
peminjaman dan pengembalian buku oleh anggota perpustakaan ataupun
sebaliknya.
4) Layanan Referensi atau Rujukan yaitu layanan informasi bahan pustaka
kepada masyarakat meliputi kamus-kamus, ensiklopedi dan tidak di
pinjamkan.
5) Layanan Story Telling yaitu layanan bercerita kepada anak-anak pra sekolah
dan taman kanak-kanak.
6) Layanan MUPK yaitu layanan perpustakaan dengan menggunakan Mobil
Pintar, Mobil Pusteling, Motor Pintar ke beberapa Kecamatan,
Desa/Kelurahan yang melayani siswa siswi sekolah (SD, SMP, SMU dan
Pondok Pesantren).
7) Layanan GMB (Gebyar Minat Baca) yaitu layanan perpustakaan melayani
seluruh lapisan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan informasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada saat santai, rekreasi atau berolah raga setiap
hari Minggu.
8) Layanan Perpustakaan Berbasis Informasi dan Teknologi yaitu layanan
berbasis Internet, OPAC (on-line public accses catalog).
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya suatu pelayanan di Perpustakaan
adalah:
1) Koleksi, dibina untuk dilayankan, bukan untuk hiasan atau pajangan,
bagaimana pengembangannya serta pengaturannya.
2) Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi penempatan
gedung, dan lain-lain.
3) Pelayanan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli,
teknisi ataupun pembantu teknisi.
4) Pemakai, perorangan yang memanfatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar,
mahasiswa, atau umum.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, atau masing-masing
diselenggarakan asal jadi saja, tidak diselenggarakan secara baik, pelayanan tidak
akan tercipta seperti yang dikehendaki.
Tiga karakteristik Pelayanan
1) Mudah dimengerti, menggunakan cara yang mudah dimengerti oleh
pengunjung/pemakaimaupun oleh petugas itu sendiri.
2) Efisien dan ekonomis, menggunakan peralatan atau bahan-bahan pelengkap
dengan jumlah macam-macam sesedikit-sedikitnya.
3) Kelambatan yang minimal, menguasahakan tidak adanya kelambatan dalam
melayani pemakai.

 Laboratorium
a. Pengertian laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat
untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali.
b. Apek pengelolaan laboratorium
1) Perencanaan yaitu Sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis
tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM,
tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan secara efektif dan efisien.
2) Penataan dan inventarisasi alat didasarkan pada:
Keadaan laboratorium, yang ditentukan oleh:
a) Fasilitas seperti: ada tidaknya ruang persiapan, ruang penyimpanan
b) Keadaan alat seperti: jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa
sering alat tersebut digunakan, termasuk alat mahal atau tidak.
c) Keadaan bahan seperti: wujud (padat, cair, gas), sifat bahan
(asam/basa) seberapa bahaya bahan tersebut dan seberapa sering
digunakan
3) Pengadministrasian/inventarisasi adalah pencatatan seluruh barang-barang
yang ada didalam laboratorium. Dengan adanya inventarisasi yang tepat,
semua fasilitas dan activitas laboratoriun dapat terorganisir. Nilai postif
yang dapat diperoleh jika ada inventarisasi laboratorium, antara lain :
a) Memudahkan penggadaan dan pengecek bahan dan alat.
b) Mengefisiensikan pengguna budget.
c) Memperlancar pelaksanaan praktikum
d) Memudahkan membuat laporan pertanggungjawaban.
4) Pengamanan,perawatan dan pengawasan. Dalam pembelajaran, untuk
memonitor aktifitas siswa kita harus berkeliling melihat monitor mereka,
apa saja yang sedang mereka lakukan. Untuk mempermudah kegiatan
pengamanan di laboratorium sekolah, bisa digunakan beberapa software
seperti dibawah ini:
a) NetSupport School
b) NetOpSchool
c) LanSchool
d) Insight
Ketenagaan PSB Tipe C
1) Seorang koordinator PSB memiliki tugas untuk mengelola, memelihara, serta
mengkoordinasikan anggota, selain itu ia juga harus mampu memanfaatkan
semua pusat sumber belajar yang terintegrasi satu sama lain.
2) Seorang tenaga perpustakaan. Kekayaan dan kualitas penyelenggaraan
perpustakaan tergantung pada sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan
di luar perpustakaan sekolah. Karena alasan inilah, maka amatlah penting bagi
perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi,
jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus
sekolah menyangkut jasa perpustakaan. Pengertian “tenaga”, dalam konteks
ini, adalah pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi. Di samping itu,
mungkin masih ada tenaga penunjang, seperti para guru, teknisi, orang tua
murid dan berbagai jenis relawan.
3) Pustakawan sekolah hendaknya memiliki pendidikan profesional dan
berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan di bidang teori pendidikan dan
metodologi pembelajaran. Salah satu tujuan utama manajemen tenaga
perpustakaan sekolah ialah agar semua anggota staf harus memiliki
pemahaman yang jelas mengenai kebijakan jasa perpustakaan, tugas dan
tanggung jawab yang jelas, kondisi peraturan yang sesuai menyangkut
pekerjaan dan gaji yang kompetitif yang mencerminkan profesionalisme
pekerjaan.

Sarana dan Prasarana PSB Tipe C


Sarana dan Prasarana PSB Tipe C meliputi :
a. Ruangan (perpustakaan dan laboratorium);
b. Peralatan:
1) Perpustakaan (rak buku, katalog, seperangkat komputer, TV monitor,
VCD/DVD player, radio, tape recorder, OHP dan LCD).
2) Laboratorium ( sesuai kebutuhan pembelajaran).

Bahan Belajar
1) Media cetak
2) Media audio visual
3) Media visual
4) Media grafis

4. Tipe D
PSB sekolah tipe D merupakan PSB yang memiliki fungsi yang paling sedikit
sehingga PSB ini memiliki struktur organisasi yang paling kecil, kualifikasi
ketenagaan yang tidak terlalu tinggi, serta sarana/ prasarana, dan koleksi bahan ajar
yang paling sedikit.
Fungsi PSB Tipe D
PSB sekolah Tipe D memiliki fungsi administrasi dan layanan perpustakaan.
Fungsi ini mencakup kegiatan:
 Administrasi meliputi kegiatan:
1) Penyusunan rencana dan program PSB
2) Inventarisasi sarana dan prasarana PSB
3) Pengadaan koleksi sumber belajar
4) Pengelolaan sistem informasi PSB
5) Supervise dan evaluasi layanan PSB
6) Penyusunan laporan kegiatan PSB
 Layanan Perpustakaan

Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe D

Ketenagaan PSB Tipe D


Berdasarkan fungsi dan struktur PSB berbasis sekolah tipe D sebagaimana yang telah
dikemukakan, maka jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukanuntuk mengelola
penyelenggaraan PSB berbasis sekolah Tipe D adalah sebagai berikut:
Jumlah Tenaga:
1) Seorang penanggungjawab PSB (Kepala Sekolah)
2) Seorang koordinator PSB
3) Seorang tenaga admnistrasi
4) Seorang Ketua Unit Pelayanan perpustakaan cetak yang dibantu oleh pengelola
perpustakaan.
5) Seorang Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan non cetak dibantu oleh pengelola
media non cetak.
Kualifikasi Tenaga
1) Koordinator PSB minimal D2 bidang pendidikan
2) Tenaga Administrasi minimal SLTA
3) Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan Cetak minimal D2 dan pernah mengikuti
diklat tentang perpustakaan
4) Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan Non Cetak minimal D2 dan pernah mengikuti
diklat tentang perpustakaan
Sarana dan Prasarana PSB Tipe D
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan PSB sekolah
Tipe D adalah sebagai berikut:
a. Sebuah ruangan yang berfungsi untuk:
1) penyimpanan buku dan layanan perpustakaan;
2) sekretariat; dan
3) pelayanan audiovisual.
b. Peralatan pendukung:
1) rak-rak buku;
2) lemari katalog;
3) meja dan kursi baca;
4) meja peminjaman; dan
5) meja dan kursi untuk petugas.
c. Peralatan penyaji (hardware) seperti:
1) TV Monotor;
2) VCD/DVD Player;
3) Radio Tape Recorder;
4) OHP; dan
5) Komputer.
Bahan Ajar (Software) PSB Tipe D
1) Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitan, dll);
2) Media non cetak (audio, VCD pembelajaran, CAI);
3) Media realia (model, tiruan, specimen); dan
4) Media grafis.

Anda mungkin juga menyukai