Kelompok VI
Universitas Jambi
2013-2014
I. Pendahuluan
1.1 Rasional
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat, setiap
orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya pengambilan
keputusan. Suatu ketika setiap orang tentu akan mengetahui bahwa ada begitu banyak
persoalan dalam lingkungan sosialnya yang tidak dapat diselesaikan secara individu.
Oleh karena itu dibutuhkan penilaian dan dialog dari pribadi-pribadi lainnya berkaitan
dengan persoalan yang dihadapinya. Proses pemecahan masalah itulah yang kita kenal
dengan diskusi.
Suatu proses pembelajaran mempunyai banyak tujuan yang ingin
dicapai.Tujuan tersebut tidak terbatas pada pengetahuan saja, melainkan juga
pembentukan keterampiIan dan sikap. Oleh sebab itu proses pembelajaran menuntut
adanya model pembelajaran yang dapat melibatkan potensi peserta didik secara
optimal, yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan penggunaan metode
diskusi kelompok dalam pelaksanaanya. Kegiatan diskusi memungkinkan peserta
didik untuk menguasai konsep-konsep materi untuk memecahkan suatu masalah
melalui proses berpikir kritis, percaya diri, berani berpendapat secara kritis dan positif
serta mampu berinteraksi dengan teman dan lingkungan sosialnya.
Seorang guru yang memiliki fungsi sebagai fasilitator, motivator serta evaluator
dituntut berbagai keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar. Salah satunya
adalah keterampilan untuk memimpin diskusi kelompok kecil.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang dibahas pada makalah ini diantaranya:
1. Apa definisi keterampilan diskusi kelompok kecil?
2. Apa tujuan keterampilan diskusi diskusi kelompok kecil?
3. Apa karakteristik diskusi kelompok kecil?
4. Apa komponen keterampilan diskusi kelompok kecil?
5. Apa saja tahap-tahap keterampilan diskusi kelompok kecil?
6. Apa keunggulan keterampilan diskusi kelompok kecil?
7. Apa kelemahan keterampilan diskusi kelompok kecil?
II. Pembahasan
2. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan )
dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling
berkomunikasi dengan yang lain.
1. Memusatkan Perhatian
Selama diskusi berlangsung dari awal sampai akhir guru harus selalu
berusaha memusatkan perhatian siswa pada tujuan atau topik diskusi. Ini
berarti harus menjaga agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang menyebabkan diskusi tidak terarah atau tujuan diskusi tidak tercapai.
Pemusatan perhatian ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Merumuskan tujuan awal pada diskusi serta mengenalkan
masalah dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang
menggugah rasa ingin tahu. Pertanyaan yang dimaksud
hendaknya tidak terlampau luas, jelas, serta memungkinkan
adanya alternative jawaban.
Menyatakan masalah-masalah khusus dan mengungkapkannya
kembali bila terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak
relevan dari tujuan diskusi atau masalah yang sedang dibahas.
Apabila terjadi, guru segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang didahului dengan komentar yang memaksa dan
mengarahkan siswa sehingga diskusi kembali
kearah yang diinginkan.
2. Memperjelas Masalah
Penyampaian ide yang kurang jelas (sukar ditangkap oleh anggota
kelompok) dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga suasana dapat
menjadi tegang. Untuk menghindari hal itu, guru harus menjelaskan
penyampaian ide tersebut dengan cara sebagai berikut:
Menguraikan kembali gagasan siswa yang kurang dimengerti hing-
ga menjadi dimengerti oleh anggota kelompok.
Meminta komentar peserta diskusi yang lain dengan mengajukan
pertanyaan yang membantu memperjelas ide atau mengembangkan
ide tersebut.
Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tamba
han serta contoh- contoh yang mudah dimengerti.
Dengan memperjelas ide, maka semua peserta diskusi mendapat gam
baran yang sama tentang apa yang dikemukakan, dan juga membantu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
6. Menutup Diskusi
Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru adalah menutup
diskusi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memusatkan perhatian siswa
pada akhir kegiatan diskusi. mengorganisasikan hasil diskusi yang telah
dipelajari menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk memahami esensi
pelajaran itu. Menutup diskusi kelompok kecil dapat dilakukan dengan ca-
ra:
Membuat rangkuman diskusi para siswa.Rangkuman yang dibuat
bersama akan menjadi lebih efektif, daripada dibuat sendiri oleh
guru.
Memberikan gambaran tentang tindak lanjut hasil ataupun topik
diskusi yang akan datang.
Mengajak para siswa menilai proses maupun hasil diskusi yang
telah dicapai dengan cara observasi,wawancara, skala sikap, dan
sebagainya..
Hal-hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil:
Ali, M. 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.