Anda di halaman 1dari 12

KETERAMPILAN MENGAJAR

“Memimpin Diskusi Kelompok Kecil “

Kelompok VI

 Pisca Hana Marsenda


 Syafnurrahman Oktavian
 Anita Parwati
 Nurjanah
 Muhammad Subhan
 Rima Agustini
 Siti Komariyah

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

2013-2014
I. Pendahuluan

1.1 Rasional
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat, setiap
orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya pengambilan
keputusan. Suatu ketika setiap orang tentu akan mengetahui bahwa ada begitu banyak
persoalan dalam lingkungan sosialnya yang tidak dapat diselesaikan secara individu.
Oleh karena itu dibutuhkan penilaian dan dialog dari pribadi-pribadi lainnya berkaitan
dengan persoalan yang dihadapinya. Proses pemecahan masalah itulah yang kita kenal
dengan diskusi.
Suatu proses pembelajaran mempunyai banyak tujuan yang ingin
dicapai.Tujuan tersebut tidak terbatas pada pengetahuan saja, melainkan juga
pembentukan keterampiIan dan sikap. Oleh sebab itu proses pembelajaran menuntut
adanya model pembelajaran yang dapat melibatkan potensi peserta didik secara
optimal, yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan penggunaan metode
diskusi kelompok dalam pelaksanaanya. Kegiatan diskusi memungkinkan peserta
didik untuk menguasai konsep-konsep materi untuk memecahkan suatu masalah
melalui proses berpikir kritis, percaya diri, berani berpendapat secara kritis dan positif
serta mampu berinteraksi dengan teman dan lingkungan sosialnya.
Seorang guru yang memiliki fungsi sebagai fasilitator, motivator serta evaluator
dituntut berbagai keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar. Salah satunya
adalah keterampilan untuk memimpin diskusi kelompok kecil.

1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang dibahas pada makalah ini diantaranya:
1. Apa definisi keterampilan diskusi kelompok kecil?
2. Apa tujuan keterampilan diskusi diskusi kelompok kecil?
3. Apa karakteristik diskusi kelompok kecil?
4. Apa komponen keterampilan diskusi kelompok kecil?
5. Apa saja tahap-tahap keterampilan diskusi kelompok kecil?
6. Apa keunggulan keterampilan diskusi kelompok kecil?
7. Apa kelemahan keterampilan diskusi kelompok kecil?
II. Pembahasan

2.1 Definisi Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1990) memiliki arti pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Menurut Deddi Mulyana dalam Prakosa (2008) menyatakan bahwa
”kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok terse
but.
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “diskusi kelompok adalah
suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi
informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai
suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang
memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas
siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya
ketrampilan berbahasa.Sehingga, pengertian keterampilan dasar mengajar
memimpin diskusi kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan kegiatan
memimpin peserta didik agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil
secara efektif.

2.2 Tujuan Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil


Tujuan dari keterampilan ini adalah sebagai berikut:
a. Setiap peserta didik dapat saling memberi informasi atau pengalaman
dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh
mereka.
b. Peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk
berpikir dan berkomunikasi.
c. Peserta didik terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dengan kegiatan diskusi setiap orang diharapkan mempunyai pendirian
dan arah yang jelas tentang persoalan yang didiskusikan. Hal ini berguna
ketika terjun di masyarakat, banyak persoalan yang harus segera ditangani
dengan pemikiran yang rasional, runtut dan mudah dipahami dan diterima
masyarakat.

2.3 Karateristik Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1.Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang.

2. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan )
dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling
berkomunikasi dengan yang lain.

3.Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar


anggota kelompok.

4.Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu


kesimpulan.

2.4 Komponen Keterampilan Diskusi Kelompok Kecil


Komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Memusatkan Perhatian
Selama diskusi berlangsung dari awal sampai akhir guru harus selalu
berusaha memusatkan perhatian siswa pada tujuan atau topik diskusi. Ini
berarti harus menjaga agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang menyebabkan diskusi tidak terarah atau tujuan diskusi tidak tercapai.
Pemusatan perhatian ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
 Merumuskan tujuan awal pada diskusi serta mengenalkan
masalah dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang
menggugah rasa ingin tahu. Pertanyaan yang dimaksud
hendaknya tidak terlampau luas, jelas, serta memungkinkan
adanya alternative jawaban.
 Menyatakan masalah-masalah khusus dan mengungkapkannya
kembali bila terjadi penyimpangan-penyimpangan.
 Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak
relevan dari tujuan diskusi atau masalah yang sedang dibahas.
Apabila terjadi, guru segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang didahului dengan komentar yang memaksa dan
mengarahkan siswa sehingga diskusi kembali
kearah yang diinginkan.

2. Memperjelas Masalah
Penyampaian ide yang kurang jelas (sukar ditangkap oleh anggota
kelompok) dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga suasana dapat
menjadi tegang. Untuk menghindari hal itu, guru harus menjelaskan
penyampaian ide tersebut dengan cara sebagai berikut:
 Menguraikan kembali gagasan siswa yang kurang dimengerti hing-
ga menjadi dimengerti oleh anggota kelompok.
 Meminta komentar peserta diskusi yang lain dengan mengajukan
pertanyaan yang membantu memperjelas ide atau mengembangkan
ide tersebut.
 Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tamba
han serta contoh- contoh yang mudah dimengerti.
Dengan memperjelas ide, maka semua peserta diskusi mendapat gam
baran yang sama tentang apa yang dikemukakan, dan juga membantu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

3. Menganalisis Pandangan Siswa


Dalam suatu diskusi sering terjadi perbedaan pendapat anggota
kelompok. Agar perbedaan pendapat ini dapat membimbing kelompok
untuk berpartisipasi secara konstruktif dan kreatif, guru diharapkan
mampu menganalisa alasan perbedaan pendapat tersebut. Misalnya dapat
dilakukan dengan cara :
 Meneliti apakah alasan yang dikemukakan memang mempunyai da
sar yang kuat.
 Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati.

4. Meningkatkan Urunan Siswa


Diskusi dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis. Hal ini dapat tercapai bila guru mampu meningkatkan urunan
pikiran yang diberikan oleh siswa. Berbagai cara untuk meningkat-
kan urunan pikiran siswa diantaranya sebagai berikut:
 Mengajukan pertanyaan pertanyaan kunci yang menantang siswa
untuk berpikir, karena pertanyaan tersebut merupakan tantangan
bagi ide atau kepercayaan.
 Memberikan contoh contoh baik verbal ataupun nonverbal yang se
suai pada saat yang tepat misalnya dalam bentuk cerita, gambar,
atau diagram.
 Menghangatkan suasana dgn mengajukan pertanyaan yang mengu
ndang perbedaan pendapat.
 Memberikan waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu
oleh komentar- komentar guru..
5. Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi
Dalam diskusi harus dihindari terjadinya monopoli pembicaraan, baik
oleh siswa atau guru. Untuk menghindari monopoli pembicaraan, guru
harus memiliki keterampilan untuk memberikan kesempatan yang lama
bagi semua peserta diskusi. Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini
dapat dilakukan dengan cara :
 Mencoba memancing atau mendorong siswa yang enggan atau
malu mengeluarkan pendapat.
 Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak dengan membe
ri giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu.
 Mencegah secara bijaksana siswa yang akan suka memonopoli
pembicaraan.

6. Menutup Diskusi
Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru adalah menutup
diskusi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memusatkan perhatian siswa
pada akhir kegiatan diskusi. mengorganisasikan hasil diskusi yang telah
dipelajari menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk memahami esensi
pelajaran itu. Menutup diskusi kelompok kecil dapat dilakukan dengan ca-
ra:
 Membuat rangkuman diskusi para siswa.Rangkuman yang dibuat
bersama akan menjadi lebih efektif, daripada dibuat sendiri oleh
guru.
 Memberikan gambaran tentang tindak lanjut hasil ataupun topik
diskusi yang akan datang.
 Mengajak para siswa menilai proses maupun hasil diskusi yang
telah dicapai dengan cara observasi,wawancara, skala sikap, dan
sebagainya..

Dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil guru hendaknya tidak


menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan minat
dan latar belakang pengetahuan siswa. Guru juga diharapkan tidak
mendominasi diskusi antara lain dengan pertanyaan yang terlampau
banyak dan menyediakan jawaban yang terlalu banyak pula.
Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi juga tidak baik terhadap
suksesnya diskusi.
Guru sebagai fasilitator hendaknya tidak membiarkan terjadinya peny
impangan penyimpangan yang tidak relevan. Misalnya tergesa-gesa
meminta respon siswa atau mengisi waktu dengan berbicara terus sehing-
ga siswa tidak sempat berpikir, membiarkan siswa yang enggan untuk ber
partisipasi, tidak memperjelas atau mendukung urunan pikiran siswa, atau
gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
2.5 Tahap-Tahap keterampilan Diskusi Kelompok Kecil
Dalam melaksanakan diskusi, diperlukan tahapan-tahapan pelaksanaan untuk
menunjang keberhasilan dan pencapaian hasil diskusi yang diinginkan. Beberapa
tahapan penyelenggaraan diskusi kelompok kecil antara lain :
1. Merencanakan dan mempersiapkan diskusi kelompok kecil
Langkah-langkah merencanakan dan mempersiapkan diskusi kelompok
kecil yaitu :
 Memilih topik atau masalah yang akan didiskusikan
 Membagi siswa dalam kelompok-kelompok tertentu

 Merumuskan tujuan diskusi


 Menyiapkan dan membagikan bahan pelajaran
 Mengatur ruangan diskusi

2. Memulai diskusi kelompok kecil


Dalam memulai diskusi kelompok kecil, hal-hal yang harus dilakukan
antara lain :
 Membuat skets mengenai topik diskusi.
 Memberikan pertanyaan yang merangsang pikiran.
 Memberikan ilustrasi tentang kehidupan.

3. Menjaga agar diskusi berjalan sukses


Agar diskusi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, hal-
hal yang dapat dilakukan antara lain :
 Menjaga agar diskusi tetap pada relnya
 Menyimpan argumentasi terhadap hal-hal yang tidak penting
 Mencegah membicarakan kembali topik yang sudah diselesaikan
 Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi
 Mengakhiri tiap topic
 Menyimpulkan diskusi
2.6 Keunggulan keterampilan Diskusi Kelompok Kecil
a) Anggota kelompok sering dimotivasi oleh kehadiran kelompok lain
b) Anggota kelompok yang pemalu lebih bebas mengemukakan pendapat
dalam kelompok kecil
c) Anggota kelompok lebih merasa terikat dalam melaksanakan, keputusan
kelompok karena terlibat dalam proses pengambilan keputusan
d) Diskusi kelompok dapat meningkatakan pemahaman terhadap diri
sendiri dan orang lain (kemampuan berinteraksi).

2.7 Kelemahan keterampilan Diskusi Kelompok Kecil


a. Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara
belajar biasa
b. Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal negatif seperti
pengarahan kurang tepat, pembicaraan berlarut-larut, penyimpangan
yang tidak ditegur, penampilan yang kurang baik
c. Anggota yang pendiam atau pernalu sering tidak mendapat kesempatan
mengemukakan pendapatnya.Akibatnya ia dapat menarik diri atau terjadi
frustasi
d. Jika pemimpin kurang bijaksana, maka diskusi cenderung dapat
didominasi oieh orang-orang tertentu.

Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam membimbing diskusi kelompok


kecil:
a. Harus ada kesamaan latar belakang pengetahuan di antara para anggota
kelompok
b. Semua anggota diskusi kelompok harus mampu mengemukakan
pendapatnya secara lisan
c. Topik yang dibahas harus bersifat terbuka untuk menampung banyak
pendapat
d. Diskusi harus berlangsung dalam suasana keterbukaan
e. Pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan dan kelemahan-
kelemahannya
f. Diskusi memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang
g. Guru harus mampu mencegah timbulnya hal-hal yang dapat menghambat
jalannya diskusi.

Hal-hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil:

a. Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan


kebutuhan peserta didik
b. Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
c. Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
d. Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada
kaitannya dengan topik pembicaraan
e. Membiarkan peserta didik tidak aktif
f. Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut
g. Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
III. Rangkuman
Dalam membimbing diskusi kelompok kecil, guru dituntut untuk bisa mengatur
jalannya diskusi sehingga metode diskusi tersebut dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Pada dasarnya, diskusi merupakan metode pembelajaran yang
mengupayakan bagi semua siswa untuk proaktif dalam berfikir dan mengungkapkan
pendapat. Untuk itu, pelaksanaan diskusi harus dilaksanakan dalam iklim terbuka
yang memungkinkan semua anggota kelompok untuk berpartisipasi. Selain itu guru
sebagai pembimbing diskusi kelompok kecil, harus mempersiapkan jalannya diskusi
kelompok tersebut dengan berbagai persiapan. Persiapan itu meliputi pemilihan topik
diskusi yang menarik dan sesuai dengan indikator, perumusan masalah yang
mengundang jawaban kompleks, memberi pengetahuan awal yang melatarbelakangi
topik diskusi, serta penetapan besar anggota kelompok dan penataan tempat duduk.
DAFTAR BACAAN

Ali, M. 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Anonim. 2010. Keterampilan guru membimbing kelompok kecil. http//id.shvoong.com/social-


sciences/education/2172621-keterampilan-guru-membimbing-kelompok-
kecil/#lx22107colgRM. Diakses tanggal 30 Desember 2013.

Anonim.2012. keterampilan membimbing diskusi siswa. http://www.m-


edukasi.web.id/2012/05/keterampilan-membimbing-diskusi-siswa.html. diakses tanggal 30
Desember 2013.

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakaarya.

Susanto, P. 2006. Keterampilan Membimbing Diskusi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai