Oleh :
Tri Paus Hasiholan Hutapea
NIDN. 003118902
B. Identifikasi Masalah
Kurangnya minat mahasiswa, keaktifan mahasiswa yang kurang, nilai praktikum
mahasiswa yang yang tidak memenuhi standart yang ditetapkan, fasilitas alat yang
kurang memadai, suasana laboratorium yang kurang kondusif.
C. Pembatasan Masalah
Pada evaluasi ini masalah dibatasi pada pengaruh fasilitas dan suasana laboratorium
terhadap nilai praktikum mahasiswa.
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah apakah fasilitas dan suasan
laboratorium mempengaruhi nilai praktikum mahasiswa?
E. Tujuan Evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi praktikum kimia dasar di jurusan MSP yang
berhubungan dengan kebijakan dan Untuk memperoleh model evaluasi yang cocok
dalam mengevaluasi praktikum kimia, yang akurat, valid dan reliable.
F. Manfaat Evaluasi
Evaluasi program praktikum kimia diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
efektivitas praktikum kimia. Menjangkau mahasiswa sebagai sasaran program dalam
upaya meningkatkan keterampilan laboratorium (laboratory skill), pengalaman
laboratorium (laboratory experience), pengalaman investigasi (investigation
experience), dan peningkatan sikap terhadap kimia (atittudes toward chemistry).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Evaluasi program pembelajaran adalah pemberian estimasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk menentukan keefektifan dan kemajuan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Soetopo, 2007:137). Memperoleh
gambaran yang komprehensif tentang keefektifan program pembelajaran, terdapat tiga
komponen yang perlu dijadikan obyek evaluasi, yaitu: (a) desain program pembelajaran;
(b) implementasi program pembelajaran; dan (c) hasil program pembelajaran yang
dicapai.
1. Desain Program Pembelajaran
Desain program pembelajaran dinilai dari: (1) aspek tujuan yang ingin dicapai ataupun
kompetensi yang akan dikembangkan; (2) strategi pembelajaran yang akan diterapkan,
dan (3) isi program pembelajaran.
a. Kompetensi yang akan Dikembangkan
Salah satu aspek dari program pembelajaran yang dijadikan obyek evaluasi adalah
kompetensi yang akan dikembangkan, khususnya kompetensi dasar dari mata pelajaran
yang bersangkutan. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai
kompetensi dasar yang akan dikembangkan, yaitu: (1) menunjang pencapaian kompetensi
standar kompetensi maupun kompetensi lulusan; (2) jelas rumusan yang digunakan
(observable); (3) mampu menggambarkan dengan jelas perubahan tingkah laku yang
diharapkan diri siswa; dan (4) mempunyai kesesuaian dengan tingkat perkembangan
siswa.
b. Strategi Pembelajaran
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai strategi pembelajaran
yang direncanakan, yaitu: (1) kesesuaian dengan kompetensi yang akan dikembangkan;
(2) kesesuaian dengan kondisi belajar mengajar yang diinginkan; (3) kejelasan rumusan,
terutama mencakup aktivitas guru maupun siswa dalam proses pembelajaran; dan (4)
kemungkinan keterlaksanaan dalam kondisi dan alokasi waktu yang ada.
c. Isi Program Pembelajaran
Isi program pembelajaran yang dimaksud adalah pengalaman belajar yang akan disiapkan
oleh guru maupun yang harus diikuti siswa. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan
untuk menilai isi program pembelajaran, yaitu: (1) relevansi dengan kompetensi yang
akan dikembangkan; (2) relevansi dengan pengalaman murid dan lingkungan; (3)
kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, (4) kesesuaian dengan alokasi waktu
yang tersedia; dan (5) keautentikan pengalaman dengan lingkungan hidup siswa.
2. Implementasi Program Pembelajaran
Selain desain program pembelajaran, proses implementasi program atau proses
pelaksanaan pun perlu dijadikan obyek evaluasi, khususnya proses belajar dan
pembelajaran yang berlangsung di lapangan. National Council for the Social Studies
(2006:4) mengemukakan evaluation istrument should measure both content and process.
Disimpulkan bahwa evaluasi dalam social studies seharusnya mengukur isi maupun
proses pembelajaran. Sedangkan mengenai standar evaluasi proses pembelajaran
Sudjana dan Ibrahim (2004:230-232) menampilkan sejumlah kriteria yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi proses belajar dan pembelajaran yaitu: (1) konsistensi
dengan kegiatan yang terdapat dalam program pembelajaran; (2) keterlaksanaan oleh
guru; (3) keterlaksanaan dari segi siswa; (4) perhatian yang diperlihatkan para siswa
terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung; (5) keaktifan para siswa dalam proses
belajar; (6) kesempatan yang diberikan untuk menerapkan hasil pembelajaran dalam
situasi yang nyata; (7) pola interaksi antara guru dan siswa; dan (8) kesempatan untuk
mendapatkan umpan balik secara kontinu.
3. Hasil Program Pembelajaran
Selain desain program dan implementasi, komponen ketiga yang perlu dievaluasi
adalah hasil-hasil yang dicapai oleh kegiatan pembelajaran. Hasil yang dicapai ini dapat
mengacu pada pencapaian tujuan jangka pendek (ouput) maupun mengacu pada
pencapaian tujuan jangka panjang (outcome). Outcome program pembelajaran tidak
kalah pentingnya dengan output, karena dalam outcome ini akan dinilai seberapa jauh
siswa mampu mengimplementasikan kompetensi yang dipelajari di kelas ke dalam dunia
nyata (realworld) dalam memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan dalam
masyarakat.
B. Kajian Evaluasi yang Relevan
Kriteria model evaluasi program yang baik harus memenuhi empat standar seperti
yang dikemukakan oleh Stuffebeam, (2002: 2); Guskey, (2000: 60-63); dan The
Joint commite (1994) yaitu: (1) standar kegunaan (utility standard), (2) standar
kelayakan (feasibility standard), (3) standar kesopanan (propriety standard), dan (4)
standar kecermatan atau ketelitian (accuracy standard). Selanjutnya Stufflebeam
(2003:10) dan The Joint Committe (2003) menyatakan standar evaluasi program
perlu memenuhi kondisi utilitas (melayani kebutuhan informasi Pengguna yang
dimaksud), kelayakan (menjaga agar operasi evaluasi tetap realistis, bijaksana,Layak, dan
hemat), kepatutan (melakukan evaluasi secara legal, etis, dan Dengan memperhatikan
kesejahteraan peserta dan mereka yang terkena dampak hasil), Dan akurasi
(mengungkapkan dan menyampaikan secara teknis informasi tentang Fitur yang
menentukan nilai dan manfaat evaluand, layak, probabilitas, dan / atau bermakna).
Kriteria model evaluasi program untuk praktikum Kimia Dasar yang baik dalam
penelitian ini mengacu pada standar model evaluasi di atas, disesuaikan untuk
mengevaluasi Praktikum Kimia Analitik Dasar. Model evaluasi program Praktikum
Kimia Analitik Dasar yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
Komprehensip: objek evaluasi mencakup komponen-komponen program praktikum
secara menyeluruh mulai dari environment context, input, process, dan result; (2)
Bermanfaat: penggunaan model bermanfaat untuk meningkatkan kinerja praktisi,
meningkatkan kualitas praktikum, dan meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai
sasaran program; (3) Praktis: model bersifat sederhana dan mudah dalam penggunaanya
serta mempunyai tingkat keterlaksanaan yang cukup tinggi; (4) Ekonomis:
penggunaan model tersebut membutuhkan biaya yang dapat dijangkau, tidak
membutuhkan waktu yang lama, dan tidak banyak melibatkan tenaga di luar
praktisi; dan (5) Ketepatan instrumen pengumpul data harus memberikan gambaran
nyata kinerja di laboratorium.
C. Kerangka Pikir
Kurangnya
HASIL PRAKTIUM minat
KIMIA DASAR Suasana yang mahasiswa
MAHASIAWA YANG tidak kondusif
TIDAK MEMUASKAN
Peralatan
keaktifan
yang tidak
mahasiswa
EVALUASI memadai
yang kurang
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM KIMIA
DASAR
A. Desain Evaluasi
Evaluasi ini dilaksanakan setelah dilakukan praktikum kimia dasar. Mahasiswa yang
mengikuti praktikum kimia dasar akan dikumpulkan dan diminta untuk mengisi kuisioner
yang telah disiapkan. Untuk mengisi kuisioner mahasiswa diberi waktu yang cukup agar
dapat memahami setiap pertanyaan yang diajukan.
C. Instrumentasi
Pada Evaluasi ini, instrument yang digunakan berupa kuisioner. Adapun kuisioner yang
dimaksud adalah sebagai berikut ini :
1. Kuesioner ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu identitas responden, kuesioner
kepuasan mahasiswa terhadap proses praktikum kimia dasar
2. Isilah kuesioner ini sesuai dengan kondisi yang terjadi pada praktikum kimia dasar
3. Berilah tanda centang pada pilihan jawaban sesuai dengan kondisi yang terjadi pada
praktikum kimia dasar
Mohon isi identitas responden ini dengan kondisi responden yang sebenarnya.
a. Nama : .
b. NPM : .
Kuesioner kepuasan mahasiswa ini ditujukan pada mahasiswa yang mengikuti praktikum kimia
dasar
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
(SP) (P) (CP) (TP) (STP)
1. Bagaimanakah keramahan dan kepedulian
asisten dan dosen
2. Bagaimanakah kecepatan dan
ketanggapan asisten dan dosen
3. Bagaimanakah kenyamanan laboratorium
4. Bagaimanakah kerapian laboratorium
5. Puaskah mahasiswa terhadap kualitas
peralatan dalam laboratorium
6. Puaskah mahasiswa terhadap ruangan
laboratorium
7. Puaskah mahasiswa terhadap informasi
yang diberikan oleh asisten dan dosen
8. Puaskah mahasiswa terhadap ketepatan
waktu dalam pelaksanaan praktikum
9. Puaskah mahasiswa terhadap jawaban
yang diberikan asisten dan dosen
10. Puaskah mahasiswa terhadap pengetahuan
dosen dan asisten
Keterangan :
TP : Tidak Puas
CP : Cukup Puas
P : Puas
SP : Sangat Puas
Soetopo, H. 2007. Evaluasi Program Supervisi Pendidikan. Dalam Imron, A., Burhanuddin, dan
Maisyaroh (Eds.), Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan
Penerapan Pembinaan Profesional (hlm. 136-149). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang.
Stufflebeam, D. L. 2003.The CIPP Model For Evaluation. Paper presented at the annual
Conference of the Oregon Program Evaluators Network, Portland, Oregon, Retrived
on 10 th March 2004 [versi elektronik]: http://www.wmich.edu/evalctr/pubs/CIPP-
ModelOregon10-03.pdf
Sudjana, N., dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Valadez, J., & Bamberger, M. 1994. Monitoring and Evaluating Social Program in
Developing Countries. Washington: the World Bank.