Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

EVALUASI PROGRAM PRAKTIKUM KIMIA DASAR PADA MAHASISWA


SEMESTER SATU JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Oleh :
Tri Paus Hasiholan Hutapea
NIDN. 003118902

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN


2017
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kimia Dasar adalah salah satu mata kuliah wajib di jurusan Manajemen Sumber
daya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Borneo
Tarakan (UBT) pada semester satu. Kimia dasar mengharuskan setiap mahasiswa yang
mengambil program mata kuliah ini untuk mengikuti praktikum. Pelaksanaan praktikum
kimia dasar di jurusan MSP telah berlangsung sejak jurusan MSP berdiri, namun belum
pernah dilakukan evaluasi.
Evaluasi program sangat diperlukan dalam konteks untuk mengevaluasi
praktikum kimia, karena evaluasi program praktikum merupakan aktivitas yang
dimaksudkan untuk mengukur kelayakan suatu desain praktikum dan metode
implementasi desain tersebut. Aktivitas evaluasi digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan, baik yang bersifat spesifik maupun tujuan umum. Evaluasi
program dapat digunakan untuk mengukur dampak program, dan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat kemanfaatan program, serta distribusi manfaat program
yang dihasilkan (Valades & Bamberger, 1994: 13)
Oleh sebab itu akan dilakukan evaluasi terhadap kegiatan praktikum kimia dasar di
jurusan MSP FPIK UBT dengan menggunakan metode Context, Input, Process, Product
(CIPP). Diharapkan melalui metode CIPP, evaluasi praktikum kimia dasar dapat
menghasilkan hasil evaluasi yang valid dan reliable

B. Identifikasi Masalah
Kurangnya minat mahasiswa, keaktifan mahasiswa yang kurang, nilai praktikum
mahasiswa yang yang tidak memenuhi standart yang ditetapkan, fasilitas alat yang
kurang memadai, suasana laboratorium yang kurang kondusif.

C. Pembatasan Masalah
Pada evaluasi ini masalah dibatasi pada pengaruh fasilitas dan suasana laboratorium
terhadap nilai praktikum mahasiswa.
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah apakah fasilitas dan suasan
laboratorium mempengaruhi nilai praktikum mahasiswa?

E. Tujuan Evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi praktikum kimia dasar di jurusan MSP yang
berhubungan dengan kebijakan dan Untuk memperoleh model evaluasi yang cocok
dalam mengevaluasi praktikum kimia, yang akurat, valid dan reliable.

F. Manfaat Evaluasi
Evaluasi program praktikum kimia diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
efektivitas praktikum kimia. Menjangkau mahasiswa sebagai sasaran program dalam
upaya meningkatkan keterampilan laboratorium (laboratory skill), pengalaman
laboratorium (laboratory experience), pengalaman investigasi (investigation
experience), dan peningkatan sikap terhadap kimia (atittudes toward chemistry).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Evaluasi program pembelajaran adalah pemberian estimasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk menentukan keefektifan dan kemajuan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Soetopo, 2007:137). Memperoleh
gambaran yang komprehensif tentang keefektifan program pembelajaran, terdapat tiga
komponen yang perlu dijadikan obyek evaluasi, yaitu: (a) desain program pembelajaran;
(b) implementasi program pembelajaran; dan (c) hasil program pembelajaran yang
dicapai.
1. Desain Program Pembelajaran
Desain program pembelajaran dinilai dari: (1) aspek tujuan yang ingin dicapai ataupun
kompetensi yang akan dikembangkan; (2) strategi pembelajaran yang akan diterapkan,
dan (3) isi program pembelajaran.
a. Kompetensi yang akan Dikembangkan
Salah satu aspek dari program pembelajaran yang dijadikan obyek evaluasi adalah
kompetensi yang akan dikembangkan, khususnya kompetensi dasar dari mata pelajaran
yang bersangkutan. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai
kompetensi dasar yang akan dikembangkan, yaitu: (1) menunjang pencapaian kompetensi
standar kompetensi maupun kompetensi lulusan; (2) jelas rumusan yang digunakan
(observable); (3) mampu menggambarkan dengan jelas perubahan tingkah laku yang
diharapkan diri siswa; dan (4) mempunyai kesesuaian dengan tingkat perkembangan
siswa.
b. Strategi Pembelajaran
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai strategi pembelajaran
yang direncanakan, yaitu: (1) kesesuaian dengan kompetensi yang akan dikembangkan;
(2) kesesuaian dengan kondisi belajar mengajar yang diinginkan; (3) kejelasan rumusan,
terutama mencakup aktivitas guru maupun siswa dalam proses pembelajaran; dan (4)
kemungkinan keterlaksanaan dalam kondisi dan alokasi waktu yang ada.
c. Isi Program Pembelajaran
Isi program pembelajaran yang dimaksud adalah pengalaman belajar yang akan disiapkan
oleh guru maupun yang harus diikuti siswa. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan
untuk menilai isi program pembelajaran, yaitu: (1) relevansi dengan kompetensi yang
akan dikembangkan; (2) relevansi dengan pengalaman murid dan lingkungan; (3)
kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, (4) kesesuaian dengan alokasi waktu
yang tersedia; dan (5) keautentikan pengalaman dengan lingkungan hidup siswa.
2. Implementasi Program Pembelajaran
Selain desain program pembelajaran, proses implementasi program atau proses
pelaksanaan pun perlu dijadikan obyek evaluasi, khususnya proses belajar dan
pembelajaran yang berlangsung di lapangan. National Council for the Social Studies
(2006:4) mengemukakan evaluation istrument should measure both content and process.
Disimpulkan bahwa evaluasi dalam social studies seharusnya mengukur isi maupun
proses pembelajaran. Sedangkan mengenai standar evaluasi proses pembelajaran
Sudjana dan Ibrahim (2004:230-232) menampilkan sejumlah kriteria yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi proses belajar dan pembelajaran yaitu: (1) konsistensi
dengan kegiatan yang terdapat dalam program pembelajaran; (2) keterlaksanaan oleh
guru; (3) keterlaksanaan dari segi siswa; (4) perhatian yang diperlihatkan para siswa
terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung; (5) keaktifan para siswa dalam proses
belajar; (6) kesempatan yang diberikan untuk menerapkan hasil pembelajaran dalam
situasi yang nyata; (7) pola interaksi antara guru dan siswa; dan (8) kesempatan untuk
mendapatkan umpan balik secara kontinu.
3. Hasil Program Pembelajaran
Selain desain program dan implementasi, komponen ketiga yang perlu dievaluasi
adalah hasil-hasil yang dicapai oleh kegiatan pembelajaran. Hasil yang dicapai ini dapat
mengacu pada pencapaian tujuan jangka pendek (ouput) maupun mengacu pada
pencapaian tujuan jangka panjang (outcome). Outcome program pembelajaran tidak
kalah pentingnya dengan output, karena dalam outcome ini akan dinilai seberapa jauh
siswa mampu mengimplementasikan kompetensi yang dipelajari di kelas ke dalam dunia
nyata (realworld) dalam memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan dalam
masyarakat.
B. Kajian Evaluasi yang Relevan
Kriteria model evaluasi program yang baik harus memenuhi empat standar seperti
yang dikemukakan oleh Stuffebeam, (2002: 2); Guskey, (2000: 60-63); dan The
Joint commite (1994) yaitu: (1) standar kegunaan (utility standard), (2) standar
kelayakan (feasibility standard), (3) standar kesopanan (propriety standard), dan (4)
standar kecermatan atau ketelitian (accuracy standard). Selanjutnya Stufflebeam
(2003:10) dan The Joint Committe (2003) menyatakan standar evaluasi program
perlu memenuhi kondisi utilitas (melayani kebutuhan informasi Pengguna yang
dimaksud), kelayakan (menjaga agar operasi evaluasi tetap realistis, bijaksana,Layak, dan
hemat), kepatutan (melakukan evaluasi secara legal, etis, dan Dengan memperhatikan
kesejahteraan peserta dan mereka yang terkena dampak hasil), Dan akurasi
(mengungkapkan dan menyampaikan secara teknis informasi tentang Fitur yang
menentukan nilai dan manfaat evaluand, layak, probabilitas, dan / atau bermakna).
Kriteria model evaluasi program untuk praktikum Kimia Dasar yang baik dalam
penelitian ini mengacu pada standar model evaluasi di atas, disesuaikan untuk
mengevaluasi Praktikum Kimia Analitik Dasar. Model evaluasi program Praktikum
Kimia Analitik Dasar yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
Komprehensip: objek evaluasi mencakup komponen-komponen program praktikum
secara menyeluruh mulai dari environment context, input, process, dan result; (2)
Bermanfaat: penggunaan model bermanfaat untuk meningkatkan kinerja praktisi,
meningkatkan kualitas praktikum, dan meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai
sasaran program; (3) Praktis: model bersifat sederhana dan mudah dalam penggunaanya
serta mempunyai tingkat keterlaksanaan yang cukup tinggi; (4) Ekonomis:
penggunaan model tersebut membutuhkan biaya yang dapat dijangkau, tidak
membutuhkan waktu yang lama, dan tidak banyak melibatkan tenaga di luar
praktisi; dan (5) Ketepatan instrumen pengumpul data harus memberikan gambaran
nyata kinerja di laboratorium.
C. Kerangka Pikir

Kurangnya
HASIL PRAKTIUM minat
KIMIA DASAR Suasana yang mahasiswa
MAHASIAWA YANG tidak kondusif
TIDAK MEMUASKAN

Peralatan
keaktifan
yang tidak
mahasiswa
EVALUASI memadai
yang kurang
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM KIMIA
DASAR

HASIL PRAKTIUM KIMIA


DASAR MAHASIAWA YANG
MEMUASKAN
BAB 3. METODOLOGI

A. Desain Evaluasi
Evaluasi ini dilaksanakan setelah dilakukan praktikum kimia dasar. Mahasiswa yang
mengikuti praktikum kimia dasar akan dikumpulkan dan diminta untuk mengisi kuisioner
yang telah disiapkan. Untuk mengisi kuisioner mahasiswa diberi waktu yang cukup agar
dapat memahami setiap pertanyaan yang diajukan.

B. Populasi dan Sampel


Subjek Penelitian ini adalah mahasiswa semester satu jurusan manajemen sumberdaya
perairan fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas borneo tarakan sejumlah 80
mahasiswa.

C. Instrumentasi
Pada Evaluasi ini, instrument yang digunakan berupa kuisioner. Adapun kuisioner yang
dimaksud adalah sebagai berikut ini :

Kuesioner Kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan praktikum kimia dasar

Adapun petunjuk pengisian kuesioner ini, yaitu sebagai berikut :

1. Kuesioner ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu identitas responden, kuesioner
kepuasan mahasiswa terhadap proses praktikum kimia dasar
2. Isilah kuesioner ini sesuai dengan kondisi yang terjadi pada praktikum kimia dasar
3. Berilah tanda centang pada pilihan jawaban sesuai dengan kondisi yang terjadi pada
praktikum kimia dasar

Bagian I. Identitas Responden

Mohon isi identitas responden ini dengan kondisi responden yang sebenarnya.

a. Nama : .

b. NPM : .

Bagian II. Kuesioner Kepuasan Mahasiswa

Kuesioner kepuasan mahasiswa ini ditujukan pada mahasiswa yang mengikuti praktikum kimia
dasar

Isi dengan centang pada pilihan jawaban pada tabel berikut


Table 1. Kuisioner Kepuasan mahasiswa

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
(SP) (P) (CP) (TP) (STP)
1. Bagaimanakah keramahan dan kepedulian
asisten dan dosen
2. Bagaimanakah kecepatan dan
ketanggapan asisten dan dosen
3. Bagaimanakah kenyamanan laboratorium
4. Bagaimanakah kerapian laboratorium
5. Puaskah mahasiswa terhadap kualitas
peralatan dalam laboratorium
6. Puaskah mahasiswa terhadap ruangan
laboratorium
7. Puaskah mahasiswa terhadap informasi
yang diberikan oleh asisten dan dosen
8. Puaskah mahasiswa terhadap ketepatan
waktu dalam pelaksanaan praktikum
9. Puaskah mahasiswa terhadap jawaban
yang diberikan asisten dan dosen
10. Puaskah mahasiswa terhadap pengetahuan
dosen dan asisten

Keterangan :

STP : Sangat Tidak Puas

TP : Tidak Puas

CP : Cukup Puas

P : Puas

SP : Sangat Puas

D. Validasi dan Reliabilitas


Kuesioner yang digunakan dalam penelitian, sebelum disebar dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas. Pengujian tersebut adalah sebagai berikut;
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah pengujian dengan menggunakan ukuran yang menunjukan
tingkat kevalidan suatu instrumen. Penelitian ini menggunakan 2 cara uji validitas yaitu
uji validitas dengan expert judgement dan uji validitas menggunakan correlation
bivariate. Uji validasi dengan expert judgement bertujuan untuk menganalisis dan
mengevaluasi secara sistematis butir-butir instrumen telah memenuhi hal yang ingin
diukur. Peneliti menyusun instrumen berdasarkan kisi-kisi instrumen dan berdasarkan
teori yang dipakai. Instrumen tersebut kemudian dikonsultasikan dengan ahli dibidangnya
(expert judgement) untuk kemudian di evaluasi dan dinilai kevalidan instrumen tersebut.
Hasil evaluasi para ahli tersebut menjadi pedoman perbaikan dan kemudian diujikan
kembali hingga instrumen valid. Pengujian validitas isi instrumen menggunakan
correlation bivariateyang termasuk analisis konstruk. Analisis konstruk dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara skor setiap item dengan skor total. Apabila r hitung
> r tabel, maka butir tersebut dianggap valid. Apabila r hitung < r tabel, maka butir
tersebut dianggap tidak valid. (sugiyono, 2012:455).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan metode pengujian untuk memastikan tingkat realibilitas
kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2012:364) menjelaskan bahwa
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama tetap akan menghasilkan data yang sama. Uji realibilitas
penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Peneliti menggunakan rumus Alpha
Cronbachkarena instrumen yang digunakan merupakan Kuesioner yang berisi skor. Hasil
uji reliabilitas menggunakan software SPSS
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
pelaksanaan praktikum kimia dasar di jurusan MSP FPIK UBT. Data yang diperoleh
akan dideskripsikan menggunakan statistik deskriptif. Data kemudian disajikan dan
diubah dari data kuantitatif ke data kualitatif sebagai berikut

Table 2. Kategori Data Hasil Evaluasi

No Rentang Skor Kategori


1 8,1 - 10 Sangat baik
2 6,1 - 8 Baik
3 4,1 - 6 Kurang
4 1-4 Sangat kurang
DAFTAR PUSTAKA

Guskey, T.R. 2000. Evaluating Professional Development. Colifornia: Corwin Press

Soetopo, H. 2007. Evaluasi Program Supervisi Pendidikan. Dalam Imron, A., Burhanuddin, dan
Maisyaroh (Eds.), Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan
Penerapan Pembinaan Profesional (hlm. 136-149). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang.

Stufflebeam, D. L. 2002. CIPP Model Checklist, Retrieved on 8 Th November 2004 [versi


elektronik] http://www.wmich.edu/evalctr/checklist.

Stufflebeam, D. L. 2003.The CIPP Model For Evaluation. Paper presented at the annual
Conference of the Oregon Program Evaluators Network, Portland, Oregon, Retrived
on 10 th March 2004 [versi elektronik]: http://www.wmich.edu/evalctr/pubs/CIPP-
ModelOregon10-03.pdf

Sudjana, N., dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Valadez, J., & Bamberger, M. 1994. Monitoring and Evaluating Social Program in
Developing Countries. Washington: the World Bank.

Anda mungkin juga menyukai