Anda di halaman 1dari 14

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN

Disusun Oleh :
Khozinatul Asror Alfuady (2015510099)
Muhammad Nurin Azmi (2015510058)
Wanti Herwanti (2015510077)

PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah Perencanaan Pembelajaran PAI
tentang “Silabus dan Sistem Penilaian”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehadiran junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW, pembawa dari alam kegelapan hingga alam terang
benderang yakni adanya iman dan islam.
Penulisan makalah ini kami buat untuk menambah pengetahuan terhadap
pengetahuan silabus dan system penilaian, serta menambah wawasan serta
pengalaman bagi kami nantinya. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan tata bahasa
maupun kalimatnya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Jakarta, 17 Desember 2017

2
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 4
2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 4
5. TUJUAN ................................................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
1. PENGERTIAN SILABUS ...................................................................................... 6
2. MANFAAT SILABUS ........................................................................................... 7
3. PENGEMBANGAN SILABUS ............................................................................. 7
4. PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS .............................................................. 8
5. KOMPONEN SILABUS ........................................................................................ 9
6. PENGERTIAN PENILAIAN ............................................................................... 10
7. MANFAAT PENILAIAN..................................................................................... 11
8. ALAT PENILAIAN .............................................................................................. 11
BAB III ............................................................................................................................. 13
PENUTUP ........................................................................................................................ 13
1. KESIMPULAN ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu
bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi
semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem
baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung
sentralistik menjadi lebih desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu
didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan
pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian,
sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan
menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran. Hal inilah yang mendasari penulis untuk menyusun
makalah yang berjudul silabus dan sistem penilaian.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengemukakan


rumusan masalah sebagai berikut:

4
1. Apa yang dimaksud dengan silabus?
2. Apa saja manfaat dari silabus bagi guru?
3. Apa saja prinsip pengembangan dari silabus?
4. Apa saja komponen dari silabus?
5. Apa itu penilaian?
6. Apa saja manfaat penilaian?
7. Apa saja alat-alat penilaian?

8. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah


1. Mengetahui pengertian silabus.
2. Mengetahui manfaat dari silabus bagi guru.
3. Mengetahui prinsip pengembangan silabus.
4. Mengetahui komponen dari silabus.
5. Mengetahui pengertian penilaian.
6. Mengetahui manfaat penilaian.
7. Mengetahui alat-alat penilaian.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SILABUS

Istilah silabus didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan,


ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987).
Silabus dapat juga diartikan sebagai rancangan progam pembelajaran satu
atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus
dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara
untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Jadi, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.1

Dengan demikian, silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam


pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana
pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan
sistem penilaian.

Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro


yang harus dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang
lebih rinci, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus
merupakan program yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup
panjang (satu semester), menjadi acuan dalam mengembangkan RPP yang
merupakan program untuk jangka waktu yang lebih singkat.

1
Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani, 2012), hlm.
185.

6
2. MANFAAT SILABUS

Silabus sebagai rancangan progam memiliki beberapa manfaat


penting bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam
sebuah silabus terdapat hal-hal penting seperti Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, pokok-pokok materi termasuk pengalaman belajar dan
alat penilaian yang dapat dijadikan acuan beserta alokasi waktu untuk
setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan demikian, manfaat silabus
untuk guru sebagai Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok
dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan
rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian.2

Untuk para administrator termasuk kepala sekolah, silabus dapat


dijadikan rujukan dalam menentukan berbagai kebijakan sekolah seperti
penentuan skala prioritas dalam menyediakan berbagai sarana dan
prasarana untuk menunjang keberhasilan guru menyelenggarakan
pembelajaran termasuk dalam merencanakan program kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru.

3. PENGEMBANGAN SILABUS

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara


mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan
lingkungannya.

2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat


melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak

2
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2007), hal. 191.

7
sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata
pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah tersebut.

3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran
IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.

4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,


sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus


dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.3

4. PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS

Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan


pendidikan tetap berada dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional
(standar nasional), maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan silabus. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggung-jawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.

3
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 115

8
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
f. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).4

5. KOMPONEN SILABUS

Berikut ini merupakan komponen pokok dari silabus yang sering


digunakan:
1. Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai,
meliputi :
a. Standar Kompetensi (SK)
b. Kompetensi Dasar (KD)
c. IndikatorMateri Pembelajaran
2. Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi,
memuat pokok-pokok kegiatan dalam pembelajaran.

4
Ibid, hal. 114

9
3. Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian
kompetensi, mencakup:
a. Teknik Penilaian
1) Jenis Penilaian
2) Bentuk Penilaian
b. Instrumen Penilaian
4. Komponen pendukung, terdiri dari:
a. Alokasi Waktu
b. Sumber Belajar

6. PENGERTIAN PENILAIAN

Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam


alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil
belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik
apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat
berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai
kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian


dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,
mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses
belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat
diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran
dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu
sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang
pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang
diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.

10
7. MANFAAT PENILAIAN

Manfaat penilaian adalah sebagai berikut.

a. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui


kekuatan dan kelemahannya dalm proses pencapaian kompetensi.
b. Untuk mengetahui kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar
yang dialami peserta didik sehingga dapat dilkukan pengayaan dan
remedial.
c. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode,
pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
d. Untuk masukan guru guna merancang kegiatan belajar.
e. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas pendidikan.5

8. ALAT PENILAIAN

Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non tes. Tes mencakup:
tertulis, lisan, atau perbuatan, catatan harian perkembangan siswa, dan
porto folio. Penggunaan bentuk alat penilaian disesuaikan dengan
kemampuan masing-masing peserta didik. Tes ini ada yang diberikan
secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut
jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam
bentuk perbuatan).

1) Tes uraian

Tes uraian, yang dalam literature disebut juga essay examination,


merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes
uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam
bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
memberikan alas an, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan
pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dengan

5
Rasyid, Harun dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung : PT. Wacana Prima, 2007)

11
demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hl
mengekspresikan gagasannya memlalui bahasa tulisan.

2) Tes objektif

Soal-soal objektif banyak digunakan dalam menilai hasil belajar.


Hal ini disebabkan antara lain oleh luasnya bahan pelajaran yang dapat
dicakup dalam tes dan mudahnya menilai jawaban yang diberikan. Soal-
soal objektif ini di kenal ada beberapa bentuk, yakni jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Kecuali bentuk jawaban
singkat, dalam soal-soal bentuk objektif telah tersedia kemungkinan
jawaban (options) yang dapat dipilih.

12
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Adapun manfaat silabus untuk guru sebagai pedoman dalam menyusun
perencanaan pelaksanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
suatu proses pembelajaran serta pengembangan sistem penilaian.
Prinsip pengembangan silabus adalah ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai, fleksibel, dan menyeluruh.
Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non tes. Tes mencakup: tertulis, lisan,
atau perbuatan, catatan harian perkembangan siswa, dan porto folio. Penggunaan
bentuk alat penilaian disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta
didik.

13
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT


Remaja Rosda Karya.
H. Muhaimin, 2008, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hidayati, Wiji, 2012, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: PT. Pustaka
Insan Madani.
Rasyid, Harun dan Mansur, 2007, Penilaian Hasil Belajar, Bandung : PT.
Wacana Prima.

14

Anda mungkin juga menyukai