Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SEBGAI INTERVENSI PENDIDIKAN

DENGAN MENINGKATKAN KINERJA (IMPROVING LEARNING)


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pembelajaran
Dosen pengampu :
Indah Wahyuni M.Pd.

Disusun oleh:

Ika Nuryasinta Lestari T20191011

Nabila Camelia T20191014

Elvina Ullya Damayanti T20191023

Aniatus Sofiyah T20191045

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KHAS JEMBER

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan
penyusunan makalah teknologi pendidikan dengan Judul Teknologi Pembelajaran
Sebagai Intervensi Pendidikan Dengan Meningkatkan Kinerja (Improving
Learning) Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam merampungkan makalah
ini.Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Jember, 16
September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Bab I pendahuluan....................................................................................................4

1 Latar Belakang......................................................................................4

2 Rumusan Masalah.................................................................................4

3 Tujuan...................................................................................................4

BAB II Pembahasan.................................................................................................5

A. Teknologi Pembelajaran.....................................................................5

B. Human Performance technology.........................................................7

C. Keterkaitan antara Teknologi Pembelajaran dan Human Performance


Technology (HTP)..............................................................................8

BAB III Penutup....................................................................................................13

1. Kesimpulan......................................................................................13

Daftar Pustaka........................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Teknologi pembelajaran mengalami perkembangan yang tidak bisa dihindari di


era saat ini karena mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang pesat.
Dengan perkembangan teknologi tenaga manusia juga dibutuhkan untuk
menjalakannya. Karena pada hahikatnya sebagai sebuah praktik sebenernya
teknologi pendidikan setua usia pendidikan itu sendiri. Jika usia pendidikan setua
manusia, maka setua itu jugalah teknologi pendidikan.1Perkembangan ilmu dan
teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari manusia yang memiliki
pengetahuan yang didapat dari pendidikan. Dimana perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan
manusia sehingga diharapkan manusia-manusia tersebut perlu mendalami untuk
mengambil manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada.
Teknologi pendidikan hanya mungkin dikembangkan dan dimanfaatkan dengan
baik bilamana ada tenaga yang menanganinya. Mereka itu adalah tenaga terampil,
mahir dan atau ahli dalam melaksanakan kegiatan.Dengan tersedianya tenaga
terdidik dan terlatih dalam bidang Teknologi Pendidikan, maka secara konseptual
akan terjamin usaha penerapan teknologi pendidikan dalam lembaga-lembaga
yang menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran, sistem pendidikan di
Indonesia hanya mungkin dapat terlaksana sesuai dengan harapan jika dipahami
arti penting Teknologi Pendidikan, sehingga peran dan potensinya dapat
diwujudkan secara optimal.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana intervensi teknologi dalam pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan Human Performace Technology(HPT)?
3. Bagaimana keterkaitan antara Human Performance Technology (HPT)
dan Teknologi Pembelajaran(PT)?
3. Tujuan
1. Untuk mendeskrpsikan intervensi teknologi dalam pendidikan
2. Untuk mendeskrpsikan definisi Human Performance Technology
(HPT)
3. Untuk mendeskrpsikan keterkaitan antara Human Performance
Technology (HPT) dan Teknologi Pembelajaran.

1
Edi Subkhan. 2016. Sejarah dan Paradigma Teknologi Pendidikan untuk Perubahan Sosial.
Kencana prenada media group: Jakarta hal.2

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknologi Dalam Intervensi Pendidikan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring
dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari
kita sering jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia
pendidikan. Penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran ditandai dengan
hadirnya e-learning yang dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi
perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik
seperti: audio/video, TV interaktif, compact disc (CD), dan internet.2
Terutama dalam masa pandemi saat ini, pendidikan di seluruh dunia
menggunakan kecanggihan teknologi untuk mempermudah dalam belajar, tidak
alasan untuk kita karena tidak bertatap muka agar tidak belajar karena saat ini kita
sudah berada di zaman yang serba canggih. Tekologi dalam dunia pendidikan
sangat berpengaruh penting untuk memudahkan guru dalam mengajar, dan
menjadikan peserta didik lebih memahami materi.
Internet merupakan salah satu alat komunikasi yang murah dimana
memungkinkan terjadinya interksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan
karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh
(e-learning) menjadi ebih efektif dan efesien sehingga dapat diperoleh hasil yang
maksimal. Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa
bahwa teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga
akan daat mendatangkan dampak negatif. Hal ini yang harus kita waspadai. Juga
mengingat saat ini kita bisa menjumpai para siswa yang sering menggunakan
fasilitas teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini untuk pendidikan kita yang
sekarang menggunakan e-learning sangat memanfaatkan teknologi seperti vidio-
audio, smartphone, komputer, dan internet. Bisa kita lihat intervensi teknologi
dalam pendidikan ini sangat berpengaruh, jika tidak dengan teknologi yang

Jamun, Yohannes Maryono, “Desain Aplikasi Pembelajaran Peta NTT Berbasis


2

Multimedia”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 2016, Vol. 8, No. 1, hal. 144.

5
semakin canggih ini maka pendidik juga akan sulit untuk memberikan materi
terhadap peserta didik. Pembelajaran saat ini juga bisa melalui internet ataupun
sosial media. Banyak berbagai macam metode baru yang muncul saat ini karena
pembelajaran daring sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif, dan inovatif.
Contoh yang sering kita temui dan yang sering kita gunakan yaitu melalui zoom
meeting, goole meet, ataupun watsapp yang menjadikan kita lebih mudah untk
belajar.
Selain dalam pembelajaran daring, teknologi juga memiliki peran yang
penting dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka. Pendidik bisa lebih mudah
untuk menyampaikan materi lewat layar proyektor, kemudian memberikan contoh
melalui vidio yang akan menjadikan peserta didik juga tidak bosan saat
pembelajaran berlangsung.
Kecanggihan teknologi saat ini tidak akan menggantikan kedudukan guru
sebagai pendidik, karena kita akan tetap memerlukan tenaga guru untuk
meluruskan hal yang kurang kita fahami, tidak semua hal bisa diakses lewat
internet. sehhingga guru masih berperan penting dalam pendidikan. Kedudukan
teknologi memang berperan penting dalam pembelajaran yang selalu
memudahkan kita dalam belajar, tapi perlu digaris bahwahi gru juga tak kalah
penting karena hanya dengan guru kita akan di didik menjadi orang yang lebih
baik dan ber akhlakul karimah.
Pada masa yang akan datang isi tas anak sekolah bukan lagi bukubuku
danalat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa
a. Komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan
materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan.
b. Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik,
kalkulator dan lainnya.
c. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak. Akses internet,
permainan, musik dan TV.
d. Alat-alat musik
e. Alat-alat olahraga

6
f. Bingkisan untuk makan siang.3
Sejalan dengan hal ini, maka adanya teknologi pendidikan yang mencuat saat
ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu
atau kualitas, relavansi, dan efesiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih
dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi
adalah masalah kualitas tertentu saja, hal ini dapat dipecahkan melalui pendekatan
teknologi pendidikan.

B. Human Performance Technology (HPT)


Pengertian kata performance diawali oleh Nicklos yang mengatakan
bahwa kata performance sebagai hasil sebuah tingkah laku. Sedangkan Gilbert
menyamakan kinerja dengan prestasi-prestasi yang dicapai. Sehingga teknologi
kinerja lebih mempertimbnagkan percapaian keberhasilan bekerja dan organisasi.
Sifatnya sismetik dan sistematik, yang memiliki tujuan memenuhi permintaan,
peningkatan, management keahlian dll.Berikut definisi Human Performance
Teachnology dari beberapa pakar ahli:

a. Menurut Nasional Society Of Performance And Instruction Citied In


Rosenberg.Teknologi kinerja merupakan sekumpulan metode dan proses
untuk menyelesaikan masalah atau memberdayakan kesempatan yang
berhubungan dengan kinerja seseorang yang dapat digunkan oleh individu
maupun kelompok kecil ataupun organisasi besar.
b. Benefit dan Tate (1990)Teknologi kinerja (manusia) adalah proses
sistematis dalam mengindetifikasikan kesempatan pengembangan kinerja.
Analisa keuntungan dalam berkerja,
c. Jacobs (1998)Teknologi kinerja manusia menghadirkan manfaat dari
pendekatan sistem dalam sejumlah bentuk yang berbeda tergantung pada
masalah yang dihadapai dan aktivitas professional yang dibuthkan.

Jadi, beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi kinerja


identifikasi dan pemecahan masalah perilaku yang terjadi dalam individu dan
organisasi yang mencantgkup metode, prosedur dan strategi yang sistematis untuk
meingkatkan kualitas kinerja manusia. Berdasarkan dari definisi tersebut, maka
karakteristik dari teknologi kinerja sebagai berikut:

a. Teknologi kinerja adalah suatu disiplin ilmu maupun bidang garapan.


b. Tujuan utama dari teknologi kinerja adalah meningkatkan kinerja.

3
Hariningsih, Teknologi Informasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 36.

7
c. Didalam teknologi ini terdapat istilah organisasi tersebut yang tidak
hanya bergerak dibidang perusahaan akan tetapi dalam aspek aktivitas
manusia yang memiliki ciri terdiri dari sekumpulan orang, dinamis
disebuah sistem yang memiliki tujuan bersama.
d. Peningkatan produktivitas dilakukan melalui sebuah intervensi yang
dirancang secara efektif.
e. Teknologi kinerja berorentasi pada hasil yang bersifat menyeluruh
(komperensif) dan sistematis.

Tugas teknologi kinerja yakni mencari permasalahn mengapa kinerja


seseorang menurun dan berusaha untuk mencari solusinya. Teknologi kinerja
akan mengindentifikasikan masalah-masalah yang terjadi, baik masalah perilaku
yang terjadi dalam individu maupun organisasi, kemudian dianalisis pemecahan
masalah hingga memotivasi dan evaluasi. Lebih jelasnya Widyo Nugoro bahwa
teknologi kinerja adalah serangkain metode, prosedur dan strategi yang sistematis
untuk memecahkan masalah.

Teknologi kinerja yang baik secara individu maupun tim yang lebih
berperan sebagai konsultan dan analisis sistem yang bertugas dalam mediagnosa
masalah, mengindentifikasi akar masalah, menyusun strategi pemecahan masalah,
melaksanakannya, mengevaluasi dan secara terus menerus untuk memperbaikiny.
Teknologi kinerja yang berbasis terapan juga mengajukan perspektif alternatif lain
dalam teknologi pembelajaran.

C. Keterkaitan Human Performance Technology (HPT) dan Teknologi


Pembelajaran
Human Performance Technology (HPT) atau teknologi kinerja menurut
Pershing dalam bukunya berjudul Handbook of Human Performance Technology
edisi ketiga dengan sub judul Principles, Practices, and Potential pada tahun
2006 menjelaskan bahwa “ Human performance technology is the study and
ethical practice of improving productivity in organizations by designing and
developing effective interventions that are results-oriented, comprehensive, and
systemic”4. Yaitu teknologi kinerja diartikan sebagai kajian dan praktik etis dalam

4
James A. Pershing, Handbook of Human Performance Technology Third Editiin Principles,
Practices, and Potential (San Francisco: Pfeiffer, 2006),6.

8
meningkatkan produktivitas di sebuah organisasi dengan cara merancang dan
mengembangkan ragam intervensi efektif yang berpusat pada hasil, komprehensif
dan sistemik.
Dari pengertian Pershing, kita dapat simpulkan bahwa teknologi kinerja
merupakan suatu studi atau bidang kajian yang berfungsi untuk memeriksa dan
menganalis berbagai masalah yang muncul dalam upaya memahami dan
mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan manusia. Teknologi kinerja
sendiri memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kinerja manusia. Dalam
konteks teknologi pendidikan, Januszsewki menjelaskan bahwa kinerja
merupakan suatu kemampuan pelajar dalam menggunakan dan menerapkan
kemampuan baru yang diperoleh.
Kemudian istilah teknologi pendidikan/pembelajaran sendiri dapat diartikan
sebagai suatu studi atau bidang kajian dan praktik beretika dalam upaya untuk
memberikan fasilitas belajar dan mengingkatkan kinerja dnegan menggunakan,
membuat, dan mengelola berbagai proses dan sumber teknologi yang tepat.
Tujuan utama dari teknologi pendidikan/pembelajaran sebenarnya adalah untuk
memberikan fasilitas pembelajaran supaya lebih mudah diakses, variatif, dan lebih
menarik, serta bertujuan untuk meningkatkan kinerja manusia agar ebih efektif
dan efisien5.

Berangkat dari tujuan utama teknologi pendidikan sebagai pemecah masalah,


memfasilitasi pembelajaran, dan meningkatkan kinerja, maka disini dapat kita
lihat bahwa fungsi teknologi pendidikan bukan hanya sebagai studi atau kajian
yang membahas jalannya proses pembelajaran, tetapi juga studi yang membahas
hal mengenai peningkatan kinerja (Human Performance Technology (HPT). Maka
disini sudah dapat kita lihat keterkaitan diantara dua istilah ini.

Antara teknologi pendidikan dan teknologi kinerja, keduanya memang


memiliki keterkaitan yang erat. Selain karena teknologi kinerja adalah turunan
dari teknologi pendidikan, keduanya juga memiliki banyak keterkaitan. Misalnya

5
Riche C. Johan, Ridwan utisna, Gema Rullyana, Modul 1 Konsep Teknologi Kinerja Sebagai
Bagian dari Bidang Teknologi Pendidikan, 1.4.

9
saja peralatan ataupun ide-ide dalam teknologi pendidikan juga dapat digunakan
untuk membantu dan mempermudah guru untuk meningkatkan kinerja menjadi
lebih efektif dan efisien serta tercapainya tujuan yang sudah ditentukan. Tetapi
dalam hal ini perlu digaris bawahi bahwa teknologi pendidikan tidak mencakup
tindakan peningkatan kinerja secara keseluruhan, tetapi sesuai yang dijelaskan
oleh Pershing diatas, bahwa terdapat banyak jenis intervensi/solusi yang bisa
digunakan untuk meningkatkan kinerja.

Jadi disini dapat dilihat bahwa cakupan dari teknologi kinerja lebih luas
dibanding teknologi pendidikan. Hal ini karena teknologi kinerja membahas
banyak intervensi di berbagai bidang, sedangkan teknologi pendidikan hanya
mencakup intervensi/solusi terkait masalah pembelajaran. Jadi fokus dari
teknologi pendidikan adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran, sedangkan
teknologi kinerja untuk meningkatkan kinerja.

Gambar diatas adalah hubungan teknologi kinerja dan pendidikan menurut


Chyung yang menjelaskan bahwa hubungan keduanya seperti kakak adik yang
erat6. Disini dapat dilihat bahwa teknologi pendidikan/pembelajaran merupakan
bagian lain dari teknologi kinerja, yaitu suatu bidang pendekatan nyata yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja di tempat kerja dengan berbagai cara,

6
Riche C. Johan, Ridwan utisna, Gema Rullyana, Op.cit. hlm 1.7

10
termasuk melalui sosuli pembelajaran seperti pendidikan dan pelatihan (diklat).
Jadi dengan adanya teknologi kinerja dan pendidikan, diharapkan proses
pembelajaran mampu berjalan lebih baik, mampu membimbing peserta didik agar
tidak hanya untuk menambah pengetahuan tetapi juga lebih baik dalam hal
keterampilan dan sikap yang siap pakai dan memiliki manfaat yang nyata.

Keduanya memang memiliki keterkaitan namun Sekalipun demikian tetap


ada perbedaan dan kesamaan antara HPT dengan TEP. Perbedaan akan nampak
dalam beberapa hal:

a. HPT mempergunanakan Intervensi sebagai strategi penyelesaian masalah


kinerja manusia yang dilakukan oleh pihak ketiga yang pakar/ interentor,
tetapi TEP mempergunakan Sumber belajar sebagai solusi problem-
problem belajar.
b. HPT mempergunakan Analisis Sebab (Cause Analysis, antara lain model
Gilbert). disamping Analisis Kesenjangan, sedangan TEP cukup atas dasar
Analysis Kebutuhan (Need Assement)
c. Dalam Intervensi, HPT mempergunakan 14 macam/ alernatip pemecahan
masalah, sedang Pelatihan dan Coaching, adalah 2 dari 14 alternatip
Intervensi tersebut Namun TEP tekanannnya pada Pembelajaran,dengan 6
macam sumber belajar tidak ada alternatip lain.
d. HPT bergerak dibidang Pendidikan Non Formal, untuk menciptakan
kinerja karyawan yang diharapkan, dan pertanyaan adalah orang-orang
dewasa, yang berbeda dengan TEP peserta didiknya adalah anak-anak
yang belum cukup "dewasa.
e. HPT memerlukan tenaga yang ahli, sebagai konsultan/ interventor, yang
obyektip dan mengenal perusahaan/ industri, sedang TEP cukup ditangani
oleh Guru.
f. Titik ideal yang ingin dicapai dalam peningkatan kualitas adalah misi dan
visi atau program yang akan dicapai oleh unit-unit kerja, namun pada TEP
titik idealnya adalah tujuan pembelajaran yang disusun oleh guru/
kurikulum.

11
Di samping itu juga ada kesamaan-kesamaannya.
a. Sama-sama ingin meningkatkan kualitas peserta/ siswa, baik kualitas
kinerja maupun kualitas hasil belajar, sekalipun pengertian kualitas
berbeda.
b. Keduanya mempergunakan langkah-langkah desain pembelajaran yang
sama, seperti disebut diatas
c. Keduanya bergerak dibidang pembentukan performance, sehingga ada
kecenderungan bersifat Behavioristik.
d. Keduanya mengakui peran Teknologi, untuk menyelesaikan masalah
(solving the problem of human being) yang dihadapi manusia.
Dari uraian singkat diaras, dapatlah dinyatakan disini bahwa HPT adalah salah
satu Model Aplikasi dari Teknologi Pembelajaran, Langkah-langkah yang diikuti
dalam HPT untuk memecahkan problem kinerja manusia, tidak ada beda antara
dengan TEP. Sekalipun demikian tidak ditolak adanya beberapa perbedaan
diantara keduanya, dan adanya kelemahan-kelemahan tertentu dari Model ini.
Namun dimasa mendatang. akan tampak semakin akrabnya antara HPT dan TEP,
karena dukungan teknologi yang semakin kuat.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

12
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring
dengan perkembangan zaman.adanya teknologi pendidikan yang mencuat saat ini,
meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu atau
kualitas, relavansi, dan efesiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih
dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi
adalah masalah kualitas tertentu saja, hal ini dapat dipecahkan melalui pendekatan
teknologi pendidikan.
teknologi kinerja identifikasi dan pemecahan masalah perilaku yang terjadi
dalam individu dan organisasi yang mencantgkup metode, prosedur dan strategi
yang sistematis untuk meingkatkan kualitas kinerja manusia. Tugas teknologi
kinerja yakni mencari permasalahn mengapa kinerja seseorang menurun dan
berusaha untuk mencari solusinya. Teknologi kinerja akan mengindentifikasikan
masalah-masalah yang terjadi, baik masalah perilaku yang terjadi dalam individu
maupun organisasi, kemudian dianalisis pemecahan masalah hingga memotivasi
dan evaluasi.
Antara teknologi pendidikan dan teknologi kinerja, keduanya memang
memiliki keterkaitan yang erat. Selain karena teknologi kinerja adalah turunan
dari teknologi pendidikan, keduanya juga memiliki banyak keterkaitan. HPT
adalah salah satu Model Aplikasi dari Teknologi Pembelajaran, Langkah-langkah
yang diikuti dalam HPT untuk memecahkan problem kinerja manusia, tidak ada
beda antara dengan TEP.

DAFTAR PUSTAKA

Hariningsi. 2005. Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

13
Jamun, Yohannes Maryono. 2016. “Desain Aplikasi Pembelajaran Peta NTT
Berbasis Multimedia”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Vol. 8,
No. 1.

Johan, Riche C, Ridwan utisna, Gema Rullyana. Modul 1 Konsep Teknologi


Kinerja Sebagai Bagian dari Bidang Teknologi Pendidikan

Pershing, James A. Handbook of Human Performance Technology Third Editiin


Principles, Practices, and Potential. San Francisco: Pfeiffer, 2006.

Edi Subkhan. 2016. Sejarah dan Paradigma Teknologi Pendidikan untuk


Perubahan Sosial. Kencana prenada media group: Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai